SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
ISWANTO
NIM : 111-12-246
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
ISWANTO
NIM : 111-12-246
iii
iv
v
vi
MOTTO
RASULULLAH SAW.
(ABDULLAH MUNIR)
vii
PERSEMBAHAN
Dengan penuh ketulusan hati dan segenap rasa syukur, skripsi ini saya persembahkan
kepada:
Bapak ibu, dan semua kakakku, serta keponakan-keponakanku tercinta yang selalu
memberikan semangat dan do‟anya sehingga skripsi ini bisa penulis selesaikan.
Bpk Imam Mas Arum, M.Pd. yang telah membimbing penulis dalam pembuatan
skripsi ini penuh dengan kesabaran dan ketelatenan. Sehingga penulisan skripsi ini
Untuk para dosenku yang telah memberikan bekal ilmu untuk masa depanku.
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanya bagi Allah SWT, yang telah meberikan
keutamaan ilmu dan amal kepada anak cucu adam a.s. melebihi seluruh alam. Sehingga
Shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Agung
Muhammad SAW, juga kepada keluarga, sahabat dan keturunannya yang menjadi sumbernya
ilmu dan hikmah. Dengan bershalawat dan salam semoga kita termasuk golongan yang
Penyusunan skripsi ini bertujuan guna memenuhi prasyarat untuk memperoleh gelar
Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Terselesaikannya skripsi ini tidak semata-mata hasil dari jerih
payah penulis sendiri melainkan banyak pihak yang terkait yang telah membantu baik moril
maupun spiritual, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
2. Bapak Suwardi, M.Pd.,selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK).
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag., Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI).
4. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd., selaku pembimbing skripsi, yang telah
5. Ayahanda terkasih dan ibunda terkasih (Bpk Sipur dan Ibu Parinah) yang telah tulus
ix
6. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu
ini.
7. Semua teman-teman seperjuangan pai 2012 dan teman-teman sekelilingku yang telah
banyak membantu serta mengisi hari-hari dengan canda, duka, dan tawa.
serta bantuan.
Akhirnya hanya kepada Alloh SWT penulis berserah diri dan semoga apa yang
tertulis dalam skripsi ini bisa bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan para pembaca
Penulis
Iswanto
111-12-246
x
ABSTRAK
Iswanto. 2017. Metode Pembelajran Dalam Pendidikan Anak (Kajian Terhadap Buku
Spiritual Teaching Karya Abdullah Munir). Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama
Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri
Salatiga. Pembimbing: Imam Mas Arum M.Pd.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji Metode Pembelajaran dalam
Pendidikan (Kajian Terhadap Buku Spiritual Teaching Karya Abdullah Munir). Pertanyaan
yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Bagaimana metode pembelajaran dalam
pendidikan Anak yang terkandung dalam buku Spiritual Teaching?, dan (2) Bagaimana
relevansi metode pembelajaran dalam pendidikan Anak pada buku Spiritual Teaching dengan
konteks pendidikan saat ini?.
Temuan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa yaitu (1) Metode pembelajaran
dalam pendidikan Anak yang terkandung dalam buku spirirtual teaching yaitu metode
keteladanan dan sikap guru dalam proses pembelajran diantara: melembutkan hati,
menyemai benih kasih sayang, istiqomah diri dan indikator cinta. (3) Metode pembelajaran
yang terkandung dalam buku Spiritual Teaching sangat relevan dengan konteks pedidikan
masa sekarang (kekinian), dan memang sangat penting untuk diterapkan.
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL.…………………………………………………............................. i
LEMBAR BERLOGO.................................................................................... ii
JUDUL.............................................................................................................. iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................. iv
PENGESAHAN KELULUSAN..................................................................... v
MOTTO........................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN........................................................................................... viii
KATA PENGANTAR.................................................................................... ix
ABSTRAK ..................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah………………………………………................. 5
C . Tujuan Penelitian……………………………………….................. 6
D. Kegunaan Penelitian……………………………………................. 6
E. Metodologi Penelitian…………………………………................... 7
F. Penegasan Istilah……………………………………...................... 10
G. Sistematika Penulisan…………………………………….............. 12
xii
BAB III DESKRIPSI PEMIKIRAN
Teaching........................................................................... 65
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………….......................... 72
B. Saran-Saran………………………………………........................... 74
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HI
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
3).
1
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai
selalu memakai lebih dari satu metode. Karena karakteristik metode yang
Dari keterangan diatas yaitu metode sebagai sebuah alat, tentunya metode
harus dipersiapkan dengan baik, karena dengan alat yang tepat, proses
karena itu, metode yang diterapkan oleh seorang guru akan berdaya guna
2
2011:119). Jadi, pemilihan kata metode pembelajaran disini dimaksudkan
harus bisa membekali anak didiknya dengan akhlak dan moral yang baik.
Sealain harus mempunyai bekal keilmuan yang tinggi seorang guru harus
ketulusan hati. Bila seorang guru mengajar sesuai niat panggilan jiwanya
atau etika baik di dalam ruang kelas maupun di luar kelas. Guru wajib
harus mampu menciptakan hubungan yang baik antara guru dengan siswa
3
sumber ilmu pengetahuan karena jika hanya itu, maka google berfungsi
jauh lebih sempurna sebagai sumber belajar. (Asmani, 2009: 22). Dalam
interaksi edukatif antara guru dan siswa untuk menciptakan suasana yang
kepada siswa, sehingga akan terjadi sebuah ikatan batin antara guru dan
Namun pada realitasnya hal inilah yang sering diabaikan oleh para
guru di sekeliling kita. Banyak guru yang kurang atau bahkan tidak
mengabaikan hal yang lainya. Ada pula yang bersikap acuh pada murid,
oleh guru hanya sekedar menerima tanpa memahami. Sebab, guru hanya
daripada materi. Untuk itu guru pun perlu menggunakan metode. Tetapi
guru lebih penting daripada metode. Sebab dengan semangat guru yang
paling penting dari semua hal tersebut. Dengan semangat guru tersebut
4
Dalam konteks pengunaan metode pembelajaran di atas, Abdullah
ingin memberi bimbingan kepada para guru agar dapat menikmati hari-
B. Rumusan Masalah
Teaching?
5
C. Tujuan Penelitian
Spiritual Teaching.
terkandung di dalamnya.
D. Kegunaan Penelitian
1. Teoretis :
6
khusunya yang menyangkut metode pembelajaran dan relevansinya di
2. Praktis :
a) Bagi Peneliti
pembelajaran.
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
data diolah dan digali dari berbagai sumber buku, surat kabar, majalah
7
pendidikan dan relevansinya dengan konteks pendidikan saat ini di
3. Sumber Data
seperti buku, majalah, paper, koran, kitab dan sumber literatur lainnya
data yaitu:
8
a. Sumber Data Primer
Adapun sumber data primer dalam penelitian ini adalah buku tentang
berupa jurnal.
a. Deduktif
Yaitu apa yang dipandang benar dalam peristiwa dalam satu kelas
atau jenis, berlaku pada hal yang benar pada semua peristiwa dalam
suatu kelas jenis. Hal ini adalah suatu proses berfikir dari
9
Metode ini bertujuan untuk mengetahui perpindahan dari pola
b. Metode Induktif
F. Penegasan istilah
kesalahan , maka akan dijelaskan beberapa kata pokok yang terdapat pada
1. Metode
10
2011: 4). Sedangkan menurut Ramayulis metode dalam bahasa Arab,
2. Pembelajaran
3. Pendidikan
4. Spiritual
spirit atau berkenaan dengan spirit, dari sini kita dapat mengartikan
11
benar memperhatiakn “jiwa” dan “sukma” kita dalam
5. Teaching
G. Sistematika penulisan
bagian, yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri
halaman abstrak, halaman daftar isi, halaman daftar lampiran. Bagian inti
atau isi dalam penelitian ini, akan disusun ke dalam lima bab yang
12
Pada BAB II, diuraikan mengenai gambaran riwayat hidup dari
pemikiran, dan karya-karya yang beliau hasilkan, dan gambaran umum isi
Daftar Pustaka.
Lampiran-Lampiran.
13
BAB II
1975. Dia merupakan anak kedua dari enam bersaudara. Pendidikan dasar
14
kuliah ia menyibukkan diri untuk menekuni dunia tulis menulis dan juga
cemerlang. Hal ini dapat terlihat pada waktu semasa kuliah beliau sudah
aktif sebagai guru sehingga pada tahun 1998 beliau merintis SD Islam
tahun 2002 beliau merintis sekolah serupa yakni SD Islam Terpadu Al-
(Munir, 2010).
Baginya hidup adalah ibadah, hal ini yang menjadi motto dalam
15
berarti guru harus mempunyai sifat tawakal dan istikomah yang mana
setiap pekerjaan harus diserahkan kepada Alloh SWT. Hal ini sebagi
sikap istiqomah dan rasa ikhlas pun datang dengan sendirinya. Karena
apabila seorang guru yang tidak memilliki.sikap seperti itu maka guru
1. Buku panduan PAI untuk SD, yang diterbitkan oleh Cempaka Putih,
tahun 2003.
3. Buku dengan judul Safar; Fikih Praktis, yang diterbitkan oleh Pustaka
4. Buku dengan judul 100 Masalah Puasa Yang Sering Ditanyakan, yang
tahun 2010.
16
6. Buku dengan judul Catatan Cinta Seorang Guru, yang diterbitkan oleh
dengan Anak Usia Dini, yang diterbitkan oleh Pedagogie, tahun 2012.
Pekerjaan Dan Anak Didiknya karya dari Abdullah Munir ini terdiri dari 5
Bab, yang disajikan dengan penulisan gaya bahasa yang praktis, cerita,
ini, yakni:
peluang kegagalan besar. Hal ini dapat terjadi ketika guru terlalu yakin
ilmu yang telah dipelajarinya. Sikap guru yang terlalu yakin dengan
tidak boleh melupakan peran Alloh dan selalu Bertawakal kepada Alloh
17
2. Waspada Emosi
dengan siswa.
negatif pada anak. Untuk menghindari hal itu maka guru harus menjadi
sosok pemaaf.
Tak ada untungnya sama sekali bila guru menerima kesalahan anak
18
semacam ini, harus ditumbuhkan budaya musyawarah dan dialog.
ada satu pun siswa yang tidak terlibat di situ, semuanya boleh
berpendapat.
Agar dapat tampil logis dan penuh dengan sikap bijak, ada hal-hal
7. Bertawakal
ilmu siapapun. Alloh swt. Adalah sumber dari segala sumber ilmu.
19
Bab Kedua, Melembutkan Hati. Terdapat 6 tema, yaitu:
teriakan yang berbunyi, “cintailah aku, cintailah aku!”. Oleh karena itu,
menangkap pesan rahasia dari anak itu, yakni pesan cinta. Dan
mengasyikan.
memiliki teman dan komunitas sebaya (Peer Group) nya. Maka para
20
guru berkepentingan dan berkewajiban untuk turut menciptakan
bagi para siswanya. Pertemanan yang sering terjadi tak lebih hanya
breaker).
yaitu:
kita mempunyai kualitas yang sama, lebih atau malah lebih buruk.
21
2. Terapkan Kiat-Kiat Sederhana
hanya sebentar.
perhatian kita pada mereka. Dan beri hadiah pada yang berprestasi.
22
7. Tanggapi Obrolan “Tak berguna” Mereka
bangga adalah hal yang lazim diraskan sebgai bentuk kasih sayang
oleh guru siapa? Dan mengapa kamu merasa dicintai oleh guru itu?
tiga. (yaitu) sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh
23
2. Mengelola Resiko
seorang guru.
3. Miliki Totalitas
setengah-setengah.
profesi lain.
menjaga semangat dan standar kinerja yang jelas sehingga tahu kapan
dan kreativitas.
24
Bab Kelima, Indikator Cinta. Terdiri dari 8 tema, yaitu:
terhadap profesinya sebab dan hanya cuma cinta, kasih, dan sayanglah
Orang yang sedang jatuh cinta akan memiliki pasokan energi yang
luar biasa.
3. Kesediaan Berkorbaan
Gru yang ideal adalah guru yang dijadikan figur lekatan oleh
pengakuan.
6. Lebih Didengar
25
7. Merasa Aman
tugas guru akan berdampak pada timbulnya rasa aman pada anak didik.
8. Imbalan Terbaik
26
BAB III
DESKRIPSI PEMIKIRAN
pada para guru untuk bersikap “Spiritual”. Artinya menjalankan profesi guru
sebagai sebuah profesi yang mulia, agung, dan suci dan mencintai profesinya
dan menguatkan sikap cinta, kasih, serta sayang kepada para anak didiknya.
1. Teladan Mulia
Artinya: Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut
27
apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada
cinta yang ditebarkan Rasulullah SAW Mampu membuat suku demi suku,
dakwah saja. Umat islam hanya menyebut para pengikut beliau sebagai
“sahabat”, bukan “murid” seperti halnya pengikut Nabi Isa a.s. Padahal,
guru sejati dan segenap pengikut beliau adalah para “murid”. Maka,
28
Dengan begitu sangatlah tepat apabila para guru dapat meniru dan
menjadi penyebab menuju kegagalan. Hal ini dapat terjadi ketika guru
akhir atas hasil usaha kita tetap bergantung kepada Allah SWT.
tidak dapat dipahami dengan rumus baku yang dihafal dan dicatat. Oleh
29
karena itu kemisteriusannya tetap melekat pada kehidupannya dan
b. Waspada Emosi
dan murid.
30
bertingkah dengan target memancing emosi gurunya. Jadi, apabila guru
terpancing marah ketika bertemu anak ini, berarti dia telah berhasil.
semacam itu. Karena itu, bila tidak betul-betul memiliki kontrol emosi
Tak ada untungnya sama sekali bila guru menerima kesalahan anak
31
menunjukan kesempurnaannya itu, yakni “naluri malaikat” dan “ naluri
hewani” sekaligus. Akalnya nanti yang akan membuat dua hal yang
harus dibawa adalah nas-nas dari ajaran Allah dan Rasul-Nya. Nilai-
nilai yang merupakan harga mati adalah nilai-nilai yang bersumber dari
32
Al-Qr‟an dan Hadis Nabi. Peraturan itu, jangan lupa, harus tetap berada
Agar dapat tampil logis dan penuh dengan sikap bijak, ada hal-ahal
Oleh karena itu, alasan siswa perlu didengar dan diuji keenarannya.
Ini akan lebih aman bagi dirinya, dan ia akan selamat dari berburuk
sangka (su‟uzan) sebelum kelas duduk masalahnya. Hal lain yang harus
adalah sikap membayangkan diri sendiri berada pada posisi orang lain.
g. Bertawakallah!
33
terjadi bukan karena semata kebodohannya, melainkan mungkin juga
„Izzati.
Minimal ada dua hal yang perlu ditanamkan kedalam jiwa supaya
Allah berada di atas ilmu siapa pun. Allah SWT adalah sumber dari
dirinya sendiri dan anak didiknya. Dengan keyakinan tersebut, jika guru
kesuksesan.
mendapat keberhasilan ia bersyukur. Dua sifat ini sabar dan syukur, jka
34
ditempatkan secara tepat akan menjadi temeng sejati yang melindungi
2. Melembutkan Hati
semua guru dapat berhasil melakukan itu. Jadilah seperti kisah cinta yang
tidak terbalas. Niat guru untuk mendidik siswa dengan cinta kasih, tanpa
hatinya dengan baik sehingga tak sabar ingin melihat respon cinta dari
siswa. Ia tak sadar bahwa semua itu membutuhkan proses dan memakan
Ada tiga “Proklamasi Hati” yang mesti dilakukan dengan tepat (pada
35
a. Proklamasi Pertama: Aku Juga Mencintaimu
Ada naluri di dalam diri anak yang selalu mendorong mereka untuk
Itulah “naluri cinta”. semua tingkah laku anak adalah “bahasa cinta”.
Oleh karena itu, tak perlu tergesa-gesa menyalahkan anak. Lebih baik
segeralah menangkap pesan rahasia dari anak itu, yakni pesan cinta.
karakter siswa yang dihadapi, guru aka mampu menerima apa adanya.
berseminya cinta.
36
Demikianlah. Ketika guru menghadapi anak-anak biang keladi
keributan, dan dia sudah hampir-hampir tak tahan, saat itulah ia perlu
mengasyikan.
Lebih baik, setiap kali berinteraksi dengan anak yang biang onar
catatan hitam para siswa biang keladi keributan dan mampu membuat
Salah satu keunikan yang ada pada ajaran islam adalah pemakaian
Berbeda dengan Nabi Isa a.s., misalnya yang memakai istilah “murid”
37
adalah guru paling utama bagi umat manusia, dan para sahabat adalah
sebutan untuk para rekan beliau. Hal ini menandakan bahwa antara
beliau dengan umatnya tidak ada jarak sosial dan psikis. Beliau setara
memiliki teman dan komunitas sebaya (peer group) nya. Maka para
bagi para siswanya. Pertemanan yang sering terjadi tak lebih hanya
guru dengan siswa dilakukan ketika hanya terkait dengan profesi. Bila
bertemu guru selalu menyapa, dengan sapaan seputar teguran dan kritik
guru mengajak siswa untuk berdisiplin dan menaati tata aturan. Bila
melihat guru harus menjadi teman sejati bagi mereka, hal itu belum
akan terbangun citra guru dimata sang anak bahwa guru tak lebih
38
f. Menjadi teman sejati
“teman sejati”. Guru yang memilih peran “teman sejati” tidak menegur
duduk di sisinya.
kedisplinan, atau adab anak. Tegurlah dengan tegas jika kesalahan itu
memang berat. Guru tidak perlu lagi khawatir. Sebab, sebelum guru
perilaku positif.
cinta, kasih, dan sayang diatas lahan hati yag sudah dilembutkan tadi.
39
Mendidik dengan berlandaskan cinta akan berefek pada
sekolah. Sebab, bila anak didik penuh dengan rasa cinta, kasih, dan
kepercayaan diri yang tinggi, berani, dan tidak mudah patah semangat.
Jika respon itu datang, akan banyak siswa yang masuk pada setiap
tetapi merawat bangunan jauh lebih sulit. Ini sama saja membangun
sekolah kita mempunyai kualitas yang sama, lebih atau malah lebih
40
unggul, bukan hanya secara akademiknya, melainkan juga dari rasa
cinta, kasih, dan sayang. Jika hal itu sudah mampu dijalankan, tentu
kepercayaan para orang tua terhadap guru dan sekolah akan semakin
bertambah.
beragam karakter anak. Ada anak yang suka diberi hadia, tapi belum
tentu suka di beri pujian. Ada yang mungkin lebih suka ditemani
relasi seperti itu yag harus dijalankan? Sebagai guru, anda tidak perlu
41
Ada beraneka cara untuk mengistimewakan anak didik. Misalnya,
yang bakal mereka terima dengan penuh suka cita dan membuat hati
mereka tersanjung.
42
“begitu saja ndak bisa. Jangan cengeng, ah!” atau “selesaikan sendiri,
mereka meminta tolong kepada kita. Namun, kita kita tidak boleh
membiarkan mereka jadi orang yang manja dan kolokan yang kita
lebih baik saat itu guru memberikan bantuan. Target bantuan ini tak lagi
menjadikan anaka paham tetapi, lebih sebagai antisipasi agar anak tidak
stres atau putus asa. Dengan dibantu seperti itu, anak akan merasa
mampu berprestasi. Jadi, kasih sayang guru tetap ada baik ketika “anak
43
tetapi malas. Kalau guru menyimpulkan anak itu malas, maka guru bisa
mengerjakan tugas-tugasnya.
Kalau guru masih sering meras canggung untuk memuji anak, ada
ikhlas untuk memuji anak sehingga terlihat sekali bahwa pujian itu
dipaksakan. Kedua, guru masih jarang melakukan hal itu. Maka ketika
lagi banyak bicara. Jika ini yang terjadi, mungkin tidak berlibihan anak
44
Tak mengapa bila guru menanggapi obrolan anak-anak yang
masih dalam koridor akhlak yang terjaga, baik dari sisi cara berbicara
remeh. Sentuhan fisik seperti itu membawa pengaruh yang sangat besar
pada diri anak. Itulah salah satu saran guru untuk mengungkapkan rasa
sayang para guru bakal terpancar secara kuat dan tertangkap dengan
merasa tidak disayang bila sapaan mereka tidak digubris oleh guru. Hal
sebenarnya, tak ada sama sekali tak ada rasa benci di dalam hati guru.
Kalaupun di dalam hati guru yang ada justru rasa sayang kepada murid,
45
justru bahwa anak akan menangkap sinyal tidak sayang dari guru: “Aku
tubuh. Cara ini sangat sederhana dan sangat mudah dilakukan, asalkan
sayang orang dewasa bagi anak-anak, apalagi untuk anak TK dan SD.
Namun sentuhan fisik ini tidak tepat bila dilakukan kepada anak
Guru bisa mendoakan murid setelah selesai shalat fardhu, shalat sunah,
46
atau menghadirkan mereka di dalam doa khusus dimalam hari pada saat
Ada manfaat lain yang bisa didapat dengan teknik berdoa. Ketika
nikmatnya bersyukur, dan bisa juga dijadikan media yang efektif untuk
Tetapi, jika respon siswa itu belum ada, guru masih perlu bersabar lagi.
secara lisan maupun tulisan. Bentuk pertanyaan yang baik adalah: siapa
guru yang menyayangi kamu?” atau, kamu merasa dicintai oleh siapa?”
47
sayang ataukah belum; sedangkan pertanyaan kedua untuk mengetahui
kedua inilah tercermin dari bahasa cinta anak. Mereka merasakan cinta
dari hal yang sangat sederhana, dan setiap anak bisa berbeda.
pengawasan dan evaluasi diri. Yang lebih penting, hasil angket bisa
4. Beristiqomah Diri
berat yang menuntut komitmen dan konsistensi tinggi. Guru yang tidak
para pendidik. Jika anak di ajari kebaikan itu. Lantas, para pendidiknya
48
akan meraih kebahagiaan dunia dan akhirat berupa pahala dan
bukan untuk mencari uang.” Atau, tidak sedikit pula guru yang salah
Allah maha kaya. Bisa saja seorang guru akan diberi-Nya kekayaan
menolong (Agama) Allah SWT semakin serius dia di mata Allah SWT,
akhirat kelak masuk surga meskipun di dunia mereka juga kaya raya.
b. Mengelola Resiko
Salah satu cara agar mampu mencari jalan keluar atas masalah
49
untuk menekuninya atau sebaliknya mantap untuk meninggalkannnya.
yang diurusi guru bukan hanya anak didiknya, tetapi juga orang tua
mereka. Ini terjadi karena seringkali anak yang bermasalah bermula dari
Ketiga, risiko yang bisa didapat seorang guru adalah sering sakit
c. Miliki Totalitas
Bila kita menyimak wawancara atlet yang baru saja meraih juara,
atau artis yang sedang naik daun, atau tokoh politik yang tengah
Dari mulut mereka sering didapati pernyataan, “hidup saya, ya, di sini!”
50
Inilah yang dimkasud dnegan totalitas. Nah, guru juga perlu
totalitas ini.
semangat supaya tidak berhenti ditengah jalan. Guru juga perlu standar
kinerja yang jelas, sehingga dia tahu kapan berhasil dan kapan gagal.
Untuk menemukan standar itu, guru harus menentukan figur nyata yang
cermin. Bila perlu guru perlu mendatangi figur-figur teladan yang telah
51
pengalaman berharganya, yang darinya bisa dipetik pelajaran. Atau
Namun, jika sulit menemukan figur nyata seperti itu disekitar anda,
kondisi.
berbagai pelatihan tadi atau diambil dari buku-buku bacaan, atau juga
52
setiap kali menghadapi masalah. Catat dalam diary anda, metode apa
toko buku. ingat, dengan mengajar ilmu seorang guru memeang tidak
akan berkurang. Tetapi, jika guru berhenti belajar daya tariknya akan
atau bahka tertinggal. Akan semakin banyak sisiwa yang tidak tertarik
sat ini.
reading, atau writing, dan sebagainya. Jika tidak rajin membaca buku,
mustahil seorang guru akan tahu itu semua dan bisa mengikuti
profesionalisme.
53
Niat yang masih lurus akan membuat kondisi hati tetap stabil.
Kondisi hati yang stabil akan melahirkan emosi yang stabil pula. Maka,
5. Indikator Cinta
54
kerelaan menghadapi risiko-risiko yang harus ditanggung, sedangkan cinta
mereka. Curahan cinta, kasih, dan sayang guru kepada siswa akan
Dan ketiga, selalu ingin memberi yang terbaik. Ketiga hal ini bisa
dengan berlandaskan cinta ataukah belum. Di sisi lain, ketiga hal ini
juga bisa membuat seorang guru bisa merasa nikat dalam menjalain
55
Pada akhirnya, guru bakal mampu menunjukan dedikasinya
terhadap profesinya sebab hanya dan cuma cinta, kasih, dan sayanglah
motivasi dari kerabat dekatnya, namun tetap saja itu semua tidak
wajar saja bila cadangan energinya selalu habis. Tiada energi yang
c. Kesedian berkorban
56
sumber daya yang meningkat, yang didapat sekolah setelah
berikut. Ada seorang guru yang selalu membiayai dirinya sendiri untuk
Dari kedua cerita di atas, tampak sekali perbedaan antara guru yang
hal itu tidak membuat guru surut dari kesetian untuk menunaikan
balasan apapun dari apa yang telah dia lakukan. Cinta telah membuat
guru telah menyerahkan semua yang dimilikinya, ilmu dan budi pekerti,
57
untuk menjadi milik anak didiknya, tanpa syarat atau agunan. Inilah
salah satu indikasi cinta bila guru betul-betul mendasari semua aktifitas
dengan cinta.
Guru yang mencintai anak didik dan profesinya, tentu saja, takkan
dirinya sendiri.
Guru yang ideal adalah guru yang dijadikan figur lekatan oleh
siswanya. Jika guru sudah mampu menjadikan figur lekatan bagi semua
kurangnya ada tiga hal yang bakal diperoleh guru seabagi respons balik
dari para siswanya. Pertama, seluruh tutur kata akan lebih di dengar
gurunya kelak. Tiga hal inilah yan bisa disebut sebagai “indikator cinta
siswa”.
f. Lebih didengar
58
khusus. Jika anak sudah menganggap guru sebagai sosok yang
g. Merasa Aman
tugas guru akan berdampak pada timbulnya rasa aman pada siswa.
Sehubungan dengan dunia guru, sikap anak yang merasa aman ini
tenatang apa saja, tanpa takut dianggap banyak omong. Dengan begitu,
sumber “Devisa” bagi seorang guru di akhirat. Nilai devisa ini tiada
59
perubahan. Gurulah yang harus menjadi pihak pertama sebagai orang yang
dari sekian kelompok sosial, setiap harinya tidak lepas dari interaksi
dengan pihak lain, dengan semua guru, dengan siswa, dengan orang tua
Interaksi antara guru dan siswa menjadi hal yang penting dalam proses
suapaya apa yang telah menjadi visi dan misi pendidikan tercapai. Di
60
(mendidik), dimana interaksi itu harus diarahkan pada satu tujuan tertentu
yang mulia, agung dan suci. Kalau ingin sukses dalam menjalani
profesinya, guru harus melakukan proses alih ilmu kepada anak didiknya
dalam kerangka pengabdian kepada Allah SWT sebagai sang pemilik ilmu.
61
BAB IV
berasal dari bahasa yunani “metodos”. Kata ini terdiri dari dua suku kata;
yaitu “metha” yang berarti melalui atau melewati dan “hodos” yang berarti
jalan atau cara. Metode berarti jalan yang dilalui untuk mencapai suatu tujuan
(Aramai, 2002: 40). Dalam bahasa arab metode disebut “thariqat”, dalam
kamus besar bahasa indonesia, “metode” adalah cara yang teratur dan berfikir
suatu cara yang harus dilalui untuk menyajikan bahan pelajaran agar tercapai
sebagai suatu peristiwa atau situasi yang sengaja dirancang dalam rangka
62
membangun kreativitas siswa (Nazarudin, 2007: 163). Jadi metode
pembelajaran dalam pendidikan adalah suatu cara kerja secara sistematis yang
Kita perhatikan bahwa jumlah metode ini sangat banyak, sehingga menjadi
bukti tidak lagi dibutuhkannya metode baru. Banyaknya metode ini membuat
para pendidik dapat menerapkannya dalam setiap aspek kehidupan anak, baik
dari sisi akal maupun kejiwaan. Karena, metode inilah yang nantinya
dan sebagian metode karya wisata. Namun, yang paling dominan adalah
tugas di rumah namun guru memberikan satu contoh lebih dahulu, tinggal
63
Dalam buku Spiritual Teching menggunakan metode keteladanan, dan
baik kepada siswa agar mereka dapat berkembang baik fisik maupun mental
kontribusi yang sangat besar dalam pendidikan ibadah, akhlak, kesenian dll.
memberikan prinsip saja, karena yang lebih penting bagi siswa adalah figur
murid yang dididik dengan menggunakan metode akan merasa betah dan
64
B. Relevansi Metode Pembelajaran dalam Pendidikan dengan Buku
Spiritual Teaching
sebuah materi pelajaran dengan memberi contoh teladan yang mulia pada
dan indikator cinta. Ini relevan dengan definisi yang dikemukakan oleh
Abdullah Nasih Ulwan yang dikutip dari buku Pendidikan Anak dalam
Miri, bahwa “ seorang pendidik yang bijaksana, sudah barang tentu akan
secara mental dan moral, siantikal, spiritual dan etos sosial, sehingga anak
65
Dari kedua definisi diatas, terlihat bahwa substansi metode adalah
bukan, tetaplah memerlukan seorang figur pendidik yang sejati agar upaya
baik. Tidak ada tokoh ideal yng pantas untuk dijadikan sebagai figur
teladan, kecuali nabi muhammad saw yang telah mempunyai misi dakwah
kategori dalam hal takwa, ikhlas, ilmu, santun, dan tanggung jawab agar
pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh anak didik, dan
dan pembiasaan ini adalah termasuk prinsip utama dalam pendidikan dan
dan pengikutsertaan, didirikan atas dasar targhib dan tarhib serta bertolak
66
mencurahkan perhatian sepenuhnya kepada dunia pendidikan islam
yang cukup besar dalam membuka mata ank-anak kesadaran akan hakikat
prinsip-prinsip islam.
pergaualan dengan orang lain, sikap emosi dan segala sesuatunya. Dan kita
maupun material. Hukuman ini telah diberi batasan dan persyaratan, dan
67
Mengenai metode pembelajaran dalam pendidikan saat ini, guna
untuk mempersiapkan anak didik dan juga guru tentu sangat membutuhkan
ini sangat relevan jika mengajar peserta didik yang notabene adalah anak
Setiap anak didik dan guru mereka dapat menjadi contoh atau model,
memelihara apa yang baik itu, dan mewujudkan kebaikan itu dalam
68
karakter secara psikologis mencakup dimensi moral thinking, moral
yaitu, ing ngarso sung tulodho, maksudnya bila seseorang atau guru
berada di depan diharapkan mampu menjadi teladan atau contoh yang baik
bibingan dan mendampingi anak didiknya. Dan tut wuri handayai berarti
dilandasi cinta kasih, saling percaya, jauh dari sifat otoriter dan situasi
memberikan cinta, kasih dan sayang pada mereka adalah metode yang
sangat cocok untuk diterapkan. Siswa bukan hanya objek, tetapai juga
dalam kurun waktu yang bersamaan sekaligus menjadi subjek. Guru juga
ini menggunakan metode dan sikap kepribadian guru yang ada pada buku
Spiritual Teaching. Karena bagi guru, berawal dari kesadaran guru akan
69
mulianya profesi yang ia jalani akan melahirkan sebuah rasa cinta pada
hati, keistiqomahan, dan kasih sayang pada siswanya. Yang mana itu adalah
sebuah metode yang relevan untuk pembelajaran saat ini karena metode
belajar siswa akan melejit dan berpengaruh pada prestasi yang baik. Tidak
hanya itu, moral atau sikap spiritual siswa yang menjadi penilaian utama
seorang guru.
Sedangakn bagi peserta didik, metode keteladanan yang ada pada buku
siswa sudah menemukan figur panutan sekaligus figur lekatan yang selalu
dibuku lain. Metode dari Abdullah Munir ini hanya memiliki metode
sekarang ini. Metode keteladanan yang berpusat pada seorang guru, memberi
teladan mulia pada anak didiknya, sebagai contoh saat mengajarkan sebuah
pelajaran akhlakul karimah, gurulah yang dijadikan figur panutan dan contoh
anak didiknya. Tidak cukup hanya itu saja akan tetapi perlu pendekatan sikap
70
dari seorang guru untuk membuat metode pembelajaran ataupun pendidikan
cinta.
71
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai berikut:
Teaching?
dan suci dan mencintai profesinya dan menguatkan sikap cinta, kasih,
serta sayang kepada para anak didiknya. Berkenaan dengan hal ini
72
sayang. Sebab dengan mendidik dengan penuh rasa cinta, kasih dan
kepercayaa diri yang tinggi, berani dan tidak mudah patah semangat. 3)
mencerahkan antara guru dan siswa. Karena itu adalah hasil dari
sangat relevan jika mengajar peserta didik yang notabene adalah anak
akan melejit dan berpengaruh pada prestasi yang baik. Tidak hanya itu,
moral atau sikap spiritual siswa yang menjadi penilaian utama dalam
73
kurikulum sekarang (Kurikulum 2013) akan mudah untuk ditanamkan
figur seorang guru dan dibarengi dengan sikap kelembutan hati, kasih
B. Saran-saran
sebagai pendidik.
pembelajaran yang lain pun akan mudah di terapkan, karena metode itu
74
DAFTAR PUSTAKA
Alya, Qanita. 2009. Kamus Bahasa Indonesia Untuk Pendidikan Dasar. Jakarta:
PT. Indah Jaya
Arif, Armai. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodelogi Pendidikan Islam. Jakarta:
Ciputat Pres
Assegaf, Abd. Rachman. 2011. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada
Bahri Djamarah, Syaiful. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: PT. Rineka Cipta
75
Munir, Abdullah. 2010. Catatan Cinta Seorang Guru. Yogyakarta: PT Pustaka
Insan Madani
Nasih Ulwan, Abdullah. 1999. Pendidikan Anak Dalam Islam Terjemah. Terj.
Jamaludin miri. Jakarta: Pustaka Amani
Redaksi Sinar Grafika. 2006. Undang-Undang Guru dan Dosen. Jakarta: Sinar
Grafika
76
Daftar Nilai Satuan Kredit Kegiatan (SKK)
Nama : Iswanto
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
NIM : 111-12-246
Dosen P.A. : Mukti Ali, M.Hum.
No Nama Kegiatan Pelaksanaan Keterangan Nilai
OPAK ( Orientasi pengalaman
Akademik dan Kemahasiswaan )
STAIN Salatiga, “Progresifitas 05-07 3
1
Kaum Muda, Kunci perubahan September Peserta
Indonesia” oleh DEMA STAIN 2012
Salatiga.
OPAK Jurusan Tarbiyah
“Mewujudkan Gerakan Mahasiswa
08-09
2 Tarbiyah Sebagai Tonggak 3
September Peserta
kebangkitan pendidikan Indonesia”.
2012
oleh STAIN Salatiga.
Orientasi Dasar Keislaman(ODK)
STAIN Salatiga “Membangun
10
3 Karakter Keislaman Bertaraf 2
September Peserta
Internasiona Di Era Globalisasi
2012
Bahasa”
Seminar Entrepreneurship dan
Perkoprasian 2012 dengan tema
“explore your entrepreneurship
11 september
4 talent” yang di selenggarakan oleh peserta 2
2012
MAPALA MITAPASA dan KSEI
STAIN Salatiga.
77
Nasional dengan tema “Kemanakah 2012
Arah Kebijakan BBM? Mendorong
Subsidi BBM Untuk Rakyat”
Kegiatan sesorah bahasa jawa
dengan tema “mekar 26 november
9 Peserta 2
ngrembagaaken budoyo jawi kanthi 2012
jumbuhaken lati, ati lan pakerti”
Bedah buku 24 cara mendongkrak 05 desember
10 Peserta 2
IPK 2012
Pelatihan karya tulis ilmiyah(PKTI)
06 maret
11 diselenggarakan HMJ Tarbiyah Panitia 3
2013
STAIN Salatiga
Penerimaan Anggota Baru(PAB)
23-24
2013 dengan tema kristalisasi nilai
12 November Peserta 2
qur‟ani menuju insan yang penuh
2013
hikmah
Training kader I diselenggarakan
15-16 maret
13 oleh LDK Darul Amal STAIN Peserta 2
2014
Salatiga
Ibtida‟ Lembaga Dakwah Kampus 12-13 april
14 Panitia 3
(LDK) daru amal STAIN Salatiga 2014
Training pengembangan diri dan
18 september
15 komunikasi diselenggarakan oleh Peserta 2
2014
KAMMI komisariat Salatiga
Workshop Nasional dengan tema
“Sukses akademik, sukses bakat 16 desember
16 Peserta 8
dan hidup bermartabat dengan 2014
karya”
Seminar Nasional Kewirausahaan
bersama Dinas Perindustrian,
30 oktober
17 Perdagangan dan Peserta 8
2015
Koprasi(DISPERINDAGKOP)
Salatiga
Seminar Nasional dengan tema
“Pendidikan karakter untuk 17 november
18 peserta 8
melahirkan pemimpin masa depan” 2015
oleh HMJ PGMI
Dialog Nasional yang bertema
19 “Peningkatan Konsep Hablum 19 Juni 2016 Peserta 8
Minannas melalui Ramadhan”
Seminar Nasional dengan tema
“Melawan radikalisme dan 1 Agustus
20 Peserta 8
komunisme” yang di selenggarakan 2016
oleh PC PMII Salatiga
78
79
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Iswanto
Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
RIWAYAT PENDIDIKAN
Iswanto
80