Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masa remaja merupakan salah satu tahapan dalam kehidupan manusia. Masa
remaja sering digambarkan sebagai masa yang paling indah, dan tidak terlupakan
karena penuh dengan kegembiraan dan tantangan. Namun masa remaja juga identik
dengan kata pemberontakan, dalam istilah psikologi sendiri sering disebut sebagai
masa strom and stress karena banyaknya goncangan-goncangan dan
perubahan-perubahan yang cukup radikal dari masa remaja sebelumnya. (Ayu,
2009)
Beberapa perkembangan yang terjadi pada masa remaja yaitu, perkembangan
fisik, intelektual, sosial dan bahasa. Dalam masa remaja, penampilan anak berubah
sebagai hasil peritiwa pubertas yang hormonal, mereka mengambil bentuk tubuh
orang dewasa. Pikiran mereka juga berubah dengan artian mereka lebih dapat
berfikir abstrak dan hipotesis, perasaan mereka berubah hampir terhadap segala hal,
semua bidang cakupan perkembangan sebagai seorang remaja menghadapi tugas
utama mereka, membangun identitas termasuk identitas seksual yang akan terus
mereka bawa sampai masa dewasa. (Ayu, 2009)
Salah satu tugas perkembangan remaja yang harus dilaluinya adalah mampu
berfikir secara lebih dewasa dan rasional, serta memiliki perkembangan yang lebih
matang dalam menyelesaikan masalah. Dengan kata lain remaja harus memiliki
kemampuan intelektual serta konsepsi yang dibutuhkan untuk menjadi warga
masyarakat yang baik. (Ayu, 2009)
Remaja merupakan periode transisi antara masa anak-anak dengan dewasa,
dimana pada masa itu terjadi perubahan biologis, intelektual, psikososial dan
ekonomi. Selama periode ini, individu mengalami kematangan fisik dan seksual,
peningkatan kemampuan dan mampu membuat keputusan edukasi dan okupasi.
Peristiwa yang paling penting pada usia kronologis yang lebar dan berbeda
menurut jenis kelaminnya. Sangat sulit untuk membuat kategori pubertas secara
kronologis karena itu untuk mendapat pola individu yang konsisten digunakan
istilah tingkat perkembangan purbertas tanpa melihat usia. Tingkat perkembangan

1
pubertas dibagi dalam tingkat awal, menengah dan lanjut. Gambaran
perkembangan remaja memperlihatkan hubungan yang lebih erat dengan tingkat
perkembangan pubertas atau tingkat maturitas kelamin (TMK). (Hurlock, 1990)

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Tumbuh Kembang Remaja?


2. Apa saja Perubahan Fisik pada Remaja?
3. Apa saja Perkembangan Emosional/Psikologis pada Remaja?
4. Apa saja Permasalahan Remaja yang ada?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui bagaimana tumbuh kembang remaja
2. Untuk mengetahui apa saja perubahan fisik pada remaja
3. Untuk mengetahui apa saja perkembangan emosional/psikologis pada remaja
4. Untuk mengetahui apa saja permasalahan remaja yang ada

2
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Tumbuh Kembang Remaja

Pengertian tumbuh kembang adalah pertumbuhan fisik atau tubuh dan


perkembangan kejiwaan/psikologis/emosi. Tumbuh kembang remaja merupakan
proses atau tahap perubahan atau transisi dari masa kanak-kanak menjadi masa
dewasa yang ditandai dengan berbagai perubahan, di antaranya adalah pertama
perubahan fisik meliputi perubahan yang bersifat badaniah, baik yang bisa dilihat
dari luar maupun yang tidak dilihat. Kedua perubahan emosional yang tercermin
dari sikap dan tingkah laku. Ketiga perkembangan kepribadian di mana masa ini
tidak hanya dipengaruhi oleh orang tua dan lingkungan keluarga tetapi juga
lingkungan luar sekolah (Kumalasari, 2012)

Remaja merupakan periode transisi antara masa anak-anak dengan dewasa,


dimana pada masa itu terjadi perubahan biologis, intelektual, psikososial dan
ekonomi. Selama periode ini, individu mengalami kematangan fisik dan seksual
peningkatan kemampuan dan mampu membuat keputusan edukasi dan okupasi.
Masa remaja dibedakan menjadi Masa remaja awal : 10-13 tahun, Masa remaja
tengah : 14-16 tahun, dan Masa remaja akhir : 17-19 tahun (Ayu, 2009)

2.2 Perubahan fisik pada remaja

Yang spesifik terjadi dalam pertumbuhan fisik baik pada perempuan ataupun
laki-laki saat remaja adalah kecepatan tumbuhnya. (Ayu, 2009)

2.2.1 Perubahan Fisik yang dialami remaja laki-laki :

Tubuh bertambah berat dan tinggi, tumbuh rambut-rambut halus di daerah


pubis, kaki, tangan, dada, ketiak dan wajah, keringat bertambah banyak, kulit dan
rambut mulai berminyak yang kadang menimbulkan masalah jerawat, lengan dan
tungkai kaki bertambah panjang, tangan dan kaki bertambah besar, tulang wajah
mulai memanjang dan membesar sehingga tidak terlihat seperti anak kecil lagi,

3
pundak dan dada bertambah besar dan bidang, tumbuh jakun, suara berubah
menjadi berat, penis dan buah zakar membesar dan terakhir mimpi basah (Ayu,
2009)

2.2.2 Perubahan fisik yang dialami remaja perempuan :

Tubuh bertambah berat dan tinggi, tumbuh rambut-rambut halus di daerah


pubis dan ketiak, payudara membesar, pinggul melebar, kulit dan rambut mulai
berminyak, keringat bertambah banyak, lengan dan tungkai kaki bertambah
panjang, tulang wajah mulai memanjang dan membesar sehingga tidak terlihat
seperti anak kecil lagi, pantat berkembang lebih besar, indung telur mulai
membesar, vagina mulai mengeluarkan cairan dan terakhir menstruasi (Ayu,
2009)

2.2.3 Perkembangan Organ reproduksi Laki-laki

Testis merupakan pabrik testosterone dan mensekresikannya ke dalam


pembuluh darah juga mengandung sel khusus yang membentuk sperma. Pada
laki-laki ukuran testis yang agak sedikit berbeda antara kanan dan kiri masih
dianggap normal. Penis banyak mengandung pembuluh darah dan syaraf. Dapat
berubah dari yang semula kecil dan lemas menjadi besar dan kaku saat
ereksi.ukuran dan bentuk penis bervariasi namun umumnya bila penis ereksi
ukurannya hampir sama. Preputium adalah lekukan kulit yang melindungi glans
penis. Yang sangat penting adalah mempertahankan daerah ini agar tetap bersih
maka setiap hari harus ditarik ke belakang dan glans penis dicuci. Preputium
kadang diambil secara operatif hal ini disebut sirkumsisi/sunat. (Kumalasari,
2012)

Sperma dibentuk terus menerus selama hidup. Bentuknya sangat kecil dan
hanya bisa dilihat melalui mikroskop. Cairan yang putih dan kental yang
diproduksi oleh vesikula seminalis dan kelenjar prostat bercampur dengan sperma
membentuk cairan yang disebut semen. Epididimis dan saluran uretra serta vas
deferens merupakan pipa saluran untuk jalannya semen. Pada saat puncak
rangsang seksual terjadi orgasme atau ejakulasi yaitu semen dipancarkan keluar
dari ujung penis yang ereksi. (Kumalasari, 2012)

4
a. Stadium Pubertas

Stadium Umur Keterangan

1 10-11 tahun Ukuran penis, testis dan skrotum masih sama


dengan anak-anak.

2 12-13 tahun Skrotum dan testis membesar, terdapat


perubahan permukaan kulit skrotum yang
menjadi berwarna lebih gelap.

3 13-14 tahun Penis tumbuh menjadi panjang dan testis


semakin besar, sejalan dengan semakin
panjangnya penis, kepala penis menjadi lebih
besar dan berwarna semakin gelap. Rambut
pubis menjadi lebih banyak dan di sekitar
penis lebih tebal. Kadang-kadang mulai timbul
kumis.

4 14-15 tahun Penis terus semakin panjang, pembesaran testis


terus berlanjut. Rambut pubis lebih mendekati
keriting dewasa serta tebal dan kasar. Rambut
tumbuh di muka dan ketiak serta suara menjadi
lebih dalam.

5 16 tahun Pada saat ini remaja mencapai tinggi dewasa,


demikian juga dengan ukuran penis dan testis.
Rambut mulai tumbuh di badan dan makin
lama semakin banyak di samping juga rambut
pubis dan lengan bawah. Perubahan hormone
juga menyebabkan perubahan tingkah laku
anak dan pembesaran payudara untuk
sementara. Adanya perubahan ini tidak perlu
dicemaskan ini akan hilang sendiri setelah dua
tahun. Anak laki-laki akan sering terjadi ereksi

5
tidak terkendali dan lebih sering mengalami
mimpi basah.

b. Mimpi basah

Selama pubertas, rangsang seksual mudah sekali terjadi. Ejakulasi dapat


terjadi juga saat tidur. Hal ini disebut juga ejakulasi malam hari (mimpi basah),
yang terjadi secara alamiah dan merupakan jalan untuk memperbarui semen di
dalam tubuh. (Kumalasari, 2012)

c. Masturbasi

Perkembangan pertumbuhan organ organ reproduksi pada remaja akan memp


engaruhi kegiatan faal reproduksi yang salah satunya adalah meningkatnya
rangsang-rangsang seksual dari dalam diri remaja. Hal ini juga dipengaruhi
hal-hal dari luar seperti majalah, film atau hal-hal lain yang berbau porno. Pada
laki-laki salah satu daerah sensitive adalah alat kelaminnya sendiri. (Kumalasari,
2012)

Dengan merangsang alat kelaminnya sendiri terjadi ereksi dan berakhir


dengan ejakulasi. Dengan demikian sperma yang tertumpuk akan dilepaskan
secara paksa. Biasanya untuk mengalihkan perhatian remaja dari maslah tersebut,
remaja disarankan untuk melakukan keaktifan lain untuk menyalurkan energinya
misalnya dengan kegiatan hobi atau olahraga. (Kumalasari,2012)

2.2.4 Perkembangan Organ reproduksi Perempuan

Tanda pubertas pada perempuan adalah terjadinya percepatan pertumbuhan


tinggi, buah dada berkembang, tumbuh rambut pada area pubis dan lengan bawah.
Vagina merupakan saluran yang sangat elastic panjangnya sekitar 8-10 cm dan
berakhir pada rahim. Vagina dilalui oleh darah menstruasi dan dilewati bayi saat
melahirkan. Tempat ini juga untuk berhubungan kelamin. Uterus (rahim)
bentuknya seperti buah pear, berongga dan berotot. Sebelum hamil beratnya 60
gram tetapi mampu membesar seberat 1000 gram dan berisi bayi sepanjang 50

6
cm. Tuba falopii merupakan dua saluran kanan dan kiri rahim sepanjang 10 cm
terbentang mulai dari atas uterus sampai ke ovarium. Ovarium merupakan dua
kelenjar yang memproduksi hormone seks perempuan. Walaupun ukuran hanya
sebesar amandel, tiap ovarium mengandung 150.000-200.000 ovum (sel telur)
setiap bulan mulai pubertas ovarium biasanya hanya melepas satu ovum.
(Kumalasari, 2012)

Labium mayora (bibir luar) merupakan bibir yang tebal dan besar merupakan
pintu masuk ke vagina dan uretra. Labium minora (bibir dalam ) merupakan
lipatan kulit yang menjaga jalan masuk ke vagina. Klitoris, berada di atas uretra
dan dilindungi lipatan labium minora. Biasanya kecil sebesar kacang polong
bentuknya menyerupai penis terisi dengan darah dan saat ada rangsangan seksual.
Serviks (leher rahim) merupakan daerah bagian bawah rahim yang berhubungan
dengan bagian atas vagina. Serviks memproduksi cairan berlendir. Hal ini berguna
untuk membantu sperma mencapai uterus dan tuba falopii yang kemudian
membuahi ovum. Proses untuk mempersiapkan uterus tersebut memakan waktu
kira-kira 1 bulan, inilah yang disebut denga siklus menstruasi walaupun rata-rata
bervariasi pada setiap perempuan. Periode ini juga sangat tidak teratur pada 2-3
tahun pertama mulai menstruasi. (Kumalasari, 2012)

a. Konsepsi

Sekitar 14 hari sebelum periode menstruasi yang akan dating satu ovum
dilepas dari ovarium. Konsepsi terjadi saat sekitar ovulasi namun dipengaruhi
oleh keadaan stress, sakit, rangasng seksual atau perubahan dari keadaan rutin
sebelumnya. Untuk terjadinya konsepsi, diperlukan sperma yang bertemu dengan
ovum dalam tuba falopii dan kemudian hasil konsepsi tersebut berkembang terus
menjadi bayi. (Ayu, 2009)

b. Menstruasi

Pada masa awal remaja perempuan mengalami menstruasi mungkin siklusnya


belum teratur dapat terjadi 2 kali dalam sebulan atau beberapa bulan tidak
menstruasi lagi. Apabila siklus menstruasi sudah pasti maka dapat diramalkan
akan berjalan terus secara teratur sampai sekitar usia 50 tahun.

7
Beberapa perempuan merasakan keram atau sakit saat menstruasi ini disebut dysm
enorhoea. Untuk mengurangi rasa sakit dapat dilakukan dengan olahraga atau
yoga juga dapat diatasi dengan menempatkan botol berisi air panas di perut,
apabila masih belum berkurang, maka dapat dipakai obat-obatan. (Ayu, 2009)

c. Cairan vagina

Pada saat pubertas dinding vagina menebal dan vagina memproduksi sedikit
cairan. Hal ini dapat dibedakan dengan sekresi saat siklus menstruasi misalnya
pada saat ovulasi cairan lebih jernih , encer dan tidak lengket seperti putih telur,
hal ini normal dan sehat. (Ayu, 2009)

d. Stadium pubertas

Pertumbuhan payudara :

Stadium Keterangan

I Hanya berupa penonjolan putting dan sedikit pembengkakan


jejaring di bawahnya stadium ini terjadi pada usia 10-12 tahun.

II Payudara mulai sedikit membesar di sekitar putting dan areola


(daerah hitam disekitar putting) disertai dengan perluasan areola.

III Areola, putting susu dan jejaring payudara tampak makin


menonjol dan membesar tetapi areola dan putting masih belum
tampak terpisah dari jejaring sekitarnya.

IV Putting susu dan areola tampak menonjol dari jejaring


disekitarnya.

V Stadium matang, papilla menonjol, areola melebar, jejaring


payudara membesar dan menonjol membentuk payudara dewasa

Pertumbuhan rambut :

8
Problem lain yang mungkin terjadi saat pubertas adalah pertumbuhan rambut.
Beberapa anak perempuan dapat tumbuh rambut yang banyak sekali atau tumbuh
kumis yang tipis hal ini normal. Yang penting untuk dinilai sebenarnya adalah
pertumbuhan rambut pubis dapat dibedakan (Ayu, 2009) :

Stadium Keterangan

I Bulu halus pubis tetapi tidak mencapai dinding abdomen

II Pertumbuhan rambut tipis panjang, halus agak kehitaman atau


sedikit keriting tampak sepanjang labia.

III Rambut lebih gelap, lebih kasar, keriting, dan meluas, sampai
batas pubis.

IV Rambut sudah semakin dewasa tetapi tak ada pertumbuhan ke


permukaan medial paha.

V Rambut pubis dewasa, terdistribusi dalam bentuk segitiga


terbalik, penyebaran mencapai bagian medial paha.

2.3 Perkembangan Emosional/Psikologis Pada Remaja

2.3.1 Perkembangan Psikososial

a. Pencarian identitas diri

b. Secara emosional remaja ingin disapih namun ingin dikasihi

c. Penyesuaian terhadap lingkungan baru

d. Pergaulan dengan lawan jenis

e. Proses percintaan :

-Crush

9
Saling membenci antara anak laki-laki dan perempuan. Penyaluran cinta.saat ini
adalah memuja orang yang lebih tua dan sejenis, bentuknya misalnya memuja
pahlawan dalam cerita film. (Hurlock, 1990)

-Hero-worshipping

Pemujaan terhadap orang yang lebih tua tetapi yang berlawanan. Kadang yang
dikagumi tidak juga dikenal. (Hurlock, 1990)

-Boy crazy dan girl crazy

Pada masa ini kasih sayang ditunjukkan pada teman-teman sebaya.

- Puppy love (cinta monyet)

Cinta remaja sudah mulai tertuju pada satu orang tetapi sifatnya belum stabil
sehingga kadang-kadang masih ganti-ganti pasangan

·-Romantic love

Cinta remaja menemukan sasarannya dan percintaan sudah stabil dan tidak jarang
berakhir dengan perkawinan

2.3.2 Perkembangan Emosi

Pada masa remaja kepekaan emosi menjadi meningkat sehingga rangsang


sedikit saja sudah menimbulkan luapan emosi yang besar, misalnya menjadi
marah atau mudah menangis. (Hurlock, 1990)

2.3.3 Perkembangan Kecerdasan

Dalam masa remaja perkembangan intelegensia masih berlangsung sampai


usia 21 tahun. Dari perkembangan intelektual, akan terjadi kemajuan-kemajuan
seperti mampu mengadakan generalisasi, mampu melihat relasi antara hal yang
satu dengan yang lain, mampu mengadakan pembicaraan intelektual, senang
mengkritik dan mampu berpikir abstrak. (Hurlock, 1990)

2.4 Permasalahan remaja

A. Pemilihan pekerjaaan dan kesempatan belajar

10
Apabila yang dipilih pekerjaan yang sederhana, maka mudah melaksanakannya.
Akan tetapi bila yang dipilih pekerjaan yang sulit dan hal ini memerlukan sutu
kesempatan belajar yang sulit pula serta membutuhkan waktu yang panjang
penyesuaian juga sulit dan bersifat selektif. (Hurlock, 1990)

B. Sekolah

Sekolah merupakan lembaga social bagi remaja dimana aktivitas banyak


dilakukan. Sekolah merupakan sumber ilmu dengan anggota yang sebaya,
bersama-sama memperoleh bimbingan pendidikan. Problemnya adalah waktu
serta pola belajar yang selalu berubah-ubah. Pelajaran teori sangat banyak
diperoleh dengan pelajaran praktik yang sangat sedikit. Guru pun umumnya hanya
memperhatikan murid-murid yang pandai. (Hurlock, 1990)

C. Kesehatan

Bidang kesehatan yang menjadi perhatian remaja antara lain :

a. Pertumbuhan badan

b. Perlu perawatan tubuh agar tetap menarik

c. Larangan merokok yang dating dari orangtua

d. Perubahan-perubahan pada alat kelamin

D. Jerawat

Masalah jerawat pada remaja terkait erat dengan penampilan mereka.


Jerawat yang memperburuk penampilan dapat menimbulkan rasa rendah diri
dalam pergaulan. (Hurlock, 1990)

E. Keuangan

Remaja membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhannya yang dianggap


penting oleh remaja adalah : makanan, pakaian, hiburan. Pada umumnya orangtua
menganggap pemakaian uang oleh remaja : semaunya sendiri, meniru

11
teman-teman, tak tahu kebutuhan yang penting dan tidak, introspeksi diri yang
kurang. (Hurlock, 1990)

F. Seks

Remaja secara fisik sudah siap untuk berhubungan seksual. Namun norma dan
agama tidak mengizinkan hal tersebut sebelum pernikahan sedangkan dari sudut
kesiapan ekonomi dan social remaja belum siap. Hal ini merupakan konflik yang
cukup berat bagi remaja. Remaja tidak banyak mendapatkan informasi yang jelas
mengenai seks pada umumnya informasi tersebut didapat dari sumber yang tidak
bertanggungjawab. (Hurlock, 1990)

G. Persiapan berkeluarga

Persiapan keluarga banyak dialami oleh remaja perempuan daripada laki-laki.


Remaja tak tahu bagaimana memilih jodoh yang sesuai. Pertimbangan apa saja
yang perlu dikemukakan serta apa fungsi suami dan istri itu. (Hurlock, 1990)

H. Keluarga

Sering terjadi pertikaian anatara remaja dengan orangtua. Menurut remaja orang
tua hanya bisa mendikte, menyuruh dan melarang. Problemanya adalah orangtua
acuh terhadap kegiatan remaja dan kurang memperhatikan hubungan remaja
dengan teman-temannya. (Hurlock, 1990)

I. Emosi

Pada umumnya remaja malu mengeluarkan pendapat. Tak mau dicela dan mau
benar sendiri. Sering benci dan sulit toleran, juga sulit menyesuaikan diri dengan
sekitarnya. (Hurlock, 1990)

J. Perubahan pribadi

Pada umumnya remaja benci dengan sikap-sikap sombong. Sulit bergaul dengan
orang-orang yang belum begitu dikenal, malu untuk tampil di muka umum dirinya
perlu dibuat serasi terlebih dahulu. (Hurlock, 1990)

K. Mengisi waktu luang

12
Secara praktis waktu remaja di luar sekolah sangat banyak. Remaja tidak tahu apa
yang akan diperbuat dengan waktu senggang. Cara pengisiannya dapat dengan
rekreasi, olahraga, dsb. Remaja seringkali mempunyai perasaan malu dan kurang
enak dengan kelompok anak seusia. Untuk itu maka sebaiknya perempuan
canggung mencari teman kelompok ynag sesuai dengan seleranya, sehingga
remaja dapat lebih tenang dan hubungan dengan sebayanya menjadi lebih
nyaman. (Hurlock, 1990)

L. Agama dan akhlak

Pada umumnya remaja ragu-ragu terhadap agama itu, oleh karena itu mereka
berpikir secara logika yang kadang-kadang tak sesuai dengan ilmu yang
diperolehnya di sekolah. (Hurlock, 1990)

M. Mitos

Banyak mitos yang berkembang di masyarakat yang sebenarnya belum terbukti ke


benarannya tetapi dipercaya sebagai hal yang berpengaruh terhadap keyakinan
serta perilaku reproduksi remaja. (Hurlock, 1990)

N. Kehidupan social

Kehidupan social ternyata banyak pengaruhnya baik dari adat istiadat, budaya
nasional maupun asing. Pada umumnya remaja menyukai hal-hal baru terutama
yang asing. (Hurlock, 1990)

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari sekian banyak masalah yang dialami oleh remaja saat masanya. Harus
kita hubungkan dengan perubahan baik itu fisiologis maupun psikologis yang
terjadi saat tahapan masa remaja berlangsung. Dengan masih dalam tahap mencari
jati diri, jangan jauhi remaja saat mas ini justru dukungan lah yang mereka
butuhkan saat ini.Semua masalah yang ada bukan tanpa solusi. Pendekatan dari
orang terdekat dimulai dari keluarga sangat dibutuhkan. Dukungan dari pihak
pendidikan dalam hal ini sekolah sangat ikut menentukkan remaja dan
perkembangannya. Factor social budaya juga berpengaruh besar, mulai dari teman
pergaulan remaja sampai pada kegiatan mengisi waktu luang yang dilakukan oleh
remaja.Dukungan dari semua pihak sangat dibutuhkan oleh remaja, bukan
penghakiman yang mereka butuhkan namun pengertian dari semua pihak serta
arahan dan bimbingan agar mereka dapat melewati masa remaja dengan cara yang
baik serta sesuai dengan norma-norma yang berlaku

3.2 Saran

Dengan mengetahui mengenai tumbuh kembang remaja kita dapat memahami


lebih dalam bagaimana perubahan yang terjadi kepada remaja baik secara fisik
maupun psikologis. Dan kita sebagai tenaga kesehatan dapat mensosioalisasikan
kepada remaja tentang tumbuh kembang remaja ini.

14

Anda mungkin juga menyukai