Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Disiplin sangat penting untuk pertumbuhan organisasi, digunakan terutama untuk
memotivasi mahasiswa dalam mendisiplinkan diri dalam melaksanankan pekerjain
baik secara perorangan maupun kelompok, disamping itu disiplin bermanfaat
mendidik mahasiswa untuk mematuhi dan meneynangi peraturan, prosedur, maupun
kebijakan yang ada, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik. Kurang
pengetahuan tentang peraturan, prosedur, dan kebijakan yang ada merupakan
penyebab terbanyak tindakan indisipliner. Salah satu upaya untuk menghadapi
tindakan tersebut, pihak pemimpin sebaiknya memberikan program orientasi kepada
mahasiswa mulai dari hari pertama masuk, kedisiplinan tidak akan berjalan dengan
baik apabila kebijakan yang ada tidak diketahui dengan jelas aturanya. Pimpinan
harus menjelaskan secara rinci peraturan – peraturan yang sering dilanggar berikut
rasional dan konsekwensinya. Demikian pula peraturan / prosedur atau kebijakan
yang mengalami perubahan atau diperbaharui sebaiknya diinformasikan melalui
diskusi.
Tanggung jawab memegang peranan penting dalam setiap aspek kehidupan
manusia. Seseorang akan bertindak seenaknya sendiri jika tidak memiliki tanggung
jawab. Sebaliknya, jika memiliki tanggung jawab yang tinggi maka akan mendorong
seseorang untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik. Tanggung jawab harus
diajarkan dan ditanamkan pada diri seseorang sejak dini. Di luar sekolah orang tualah
yang bertugas untuk menanamkan tanggung jawab pada anak mereka. Sedangkan
untuk di sekolah tugas seorang gurulah yang harus menanamkan tanggung jawab
pada anak didik mereka. Jadi didalam proses pembelajaran tidak hanya penyampaian
materi saja yang harus dilakukan oleh guru, tetapi pembentukan karakter siswa juga
harus dilakukan. Seorang mahasiswa harus memiliki tanggung jawab dalam proses
pembelajaran. Keberhasilan mahasiswa yang dicapai sangat dipengaruhi oleh
tanggung jawab yang dimilikinya. Dengan adanya tanggung jawab mahasiswa akan
bersungguh-sungguh dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan
oleh dosen.

A. Rumusan Masalah
1. Apa itu disiplin dan tanggung jawab?
2. Bagaimana disiplin dan tanggung jawab dalam kegiatan akademik?
3. Bagaimana disiplin dan tanggung jawab dalam kegiatan non akademik?
4. Bagaimana disiplin dan tanggung jawab dalam kegiatan sehari-hari?
5. Bagaimana disiplin dan tanggung jawab dalam kegiatan sosial?

B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu disiplin dan tanggung jawab
2. Untuk mengetahui bagaimana disiplin dan tanggung jawab dalam kegiatan
akademik
3. Untuk mengetahui bagaimana disiplin dan tanggung jawab dalam kegiatan
non akademik
4. Untuk mengetahui bagaimana disiplin dan tanggung jawab dalam kegiatan
sehari-hari
5. Untuk mengetahui bagaimana disiplin dan tanggung jawab dalam kegiatan
sosial
BAB II
KAJIAN TEORI

1. Pengertian Disiplin
Disiplin berasal dari bahasa latin Discere yang berarti belajar. Dari kata ini
timbul kata Disciplina yang berarti pengajaran atau pelatihan. Dan sekarang kata
disiplin mengalami pekembangan makna dalam beberapa pengertian. Pertama,
disiplin diartikan sebagai kepatuhan terhadap peraturan atau tunduk pada
pengawasan, dan pengendalian. Kedua, disiplin sebagai latihan yang betujuan
mengembangkan diri agar dapat berperilaku tertib.
Disiplin juga dapat berarti tata tertib, ketaatan, atau kepatuhan kepada
peraturan tata tertib (Depdikbud 1988:208). Dalam bahasa Indonesia istilah disiplin
kerap kali terkait dan menyatu dengan istilah tata tertib dan ketertiban. Dengan
demikian, kedisiplinan hal-hal yang berkaitan dengan ketaatan atau kepatuhan
seseorang terhadap peraturan atau tata tertib yang berlaku.
Kedisiplinan adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses
dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan,
kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban (Prijodarminto 1994:23). Sedangkan
Menurut Amatembun (1974:6) kedisiplinan adalah keadaan tertib dimana orang yang
tergabung dalam organisasi tunduk pada peraturan yang telah ada dengan senang
hati. Berdasarkan pengertian tersebut, yang dimaksud kedisiplinan dalam penelitian
ini adalah keadaan tertib dimana siswa yang tergabung dalam warga sekolah harus
tunduk pada peraturan atau tata tertib sekolah yang telah ada dengan senang hati.
Berdasarkan uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa kedisiplinan adalah
sikap seseorang yang menunjukkan ketaatan atau kepatuhan terhadap peraturan atau
tata tertib yang telah ada dan dilakukan dengan senang hati dan kesadaran diri.

2. Macam – Macam Kedisiplinan


a) Disiplin dalam Menggunakan Waktu
Maksudnya bisa menggunakan dan membagi waktu dengan baik. Karena waktu amat
berharga dan salah satu kunci kesuksesan adalah dengan bisa menggunakan waktu
dengan baik
b) Disiplin dalam Beribadah
Maksudnya ialah senantiasa beribadah dengan peraturan-peratuaran yang terdapat
didalamnya. Kedisiplinan dalam beribadah amat dibutuhkan, Allah SWT senantiasa
menganjurkan manusia untuk Disiplin.
c) Disiplin dalam Masyarakat
Contohnya adalah ketika ada kegiatan kerja bakti, maka sebagai warga
masyarakatkita juga ikut membantu
d) Disiplin dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Sebagai warga Negara yang baik, kita harus mematuhi peraturan perundang-
undangan yang ada di Indonesia supaya Negara tertib dan aman.

Pada dasarnya disiplin muncul dari kebiasaan hidup dan kehidupan belajar
dan mengajar yang teratur serta mencintai dan menghargai pekerjaannya. Macam-
macam bentuk disiplin selain seperti yang disebutkan diatas, disiplin juga terbagi
menjadi:
a. Disiplin Diri Pribadi
Disiplin diri merupakan kunci bagi kedisiplinan pada lingkungan yang lebih
luas lagi. Contoh disiplin diri pribadi yaitu tidak pernah meninggalkan Ibadan lepada
Tuhan Yang Maha Kuasa
b. Disiplin Sosial
Pada hakekatnya disiplin sosial adalah Disiplin dari dalam kaitannya dengan
masyarakat. Contoh prilaku disiplin social ádalh melaksanakan siskamling kerja
bakti. Senantiasa menjaga nama baik masyarakat dan sebagaiannya.
c. Disiplin Nasional
Disiplin nasional diartikan sebagai status mental bangsa yang tercemin dalam
perbuatan berupa keputusan dan ketaatan. Baik secara sadar maupun melalui
pembinaan terhadap norma-norma kehidupan yang berlaku. Contoh pelaksanaan
disiplin nasional dalam kehidupan sehari-hari:
1) Masuk dan keluar kantor sesuai waktunya
2) Menindak pelanggaran peraturan lalu lintas
3) Mengenakan sanksi bagi wajib pajak yang tidak patuh.

Pada dasarnya ada dua dorongan yang mempengaruhi disiplin:


1) Dorongan yang datang dari dalam diri manusia yaitu dikarenakan adanya
pengetahuan, kesadaran, keamanan untuk berbuat disiplin
2) Dorongan yang datangnya dari luar yaitu dikarenakan adanya perintah, larangan,
pengawasan, pujian, ancaman, hukuman dan sebagainya.

3. Manfaat Disiplin
a) Menumbuhkan kepekaan
Anak tumbuh menjadi pribadi yang peka/berperasaan halus dan percaya pada
orang lain. Sikap ini memudahkan dirinya mengungkapkan perasaannya kepada
orang lain, termasuk orang tuanya. Jadinya, anak akan mudah menyelami perasaan
orang lain juga.
b) Menumbuhkan kepedulian
Anak jadi peduli pada kebutuhan dan kepentingan orang lain.Disiplin
membuat anak memiliki integritas, selain dapat memikul tanggung jawab, mampu
memecahkan masalah dengan baik ,cepat dan mudah.
c) Mengajarkan keteraturan
Anak jadi mempunyai pola hidup yang teratur dan mampu mengelola
waktunya dengan baik.
d) Menumbuhkan ketenangan
Menurut penelitian menunjukkan bayi yang tenang/jarang menangis ternyata
lebih mampu memperhatikan lingkungan sekitarnya dengan baik. Di tahap
selanjutnya bahkan ia bisa cepat berinteraksi dengan orang lain.
e) Menumbuhkan percaya diri
Sikap ini tumbuh berkembang pada saat anak diberi kepercayaan untuk
melakukan sesuatu pekerjaan yang mampu ia kerjakan dengan sendiri.
f) Menumbuhkan kemandirian
Dengan kemandirian anak dapat diandalkan untuk bisa memenuhi kebutuhan
sendiri. Anak juga dapat mengeksplorasi lingkungan dengan baik.Disiplin merupakan
bimbingan yang tepat pada anak untuk sanggup menentukan pilihan yang bijak.
g) Menumbuhkan keakraban
Anak menjadi cepat akrab dan ramah terhadap orang lain karena
kemampuannya beradaptasi lebih terasah.
h) Membantu perkembangan otak
Pada usia 3 tahun pertama, pertumbuhan otak anak sangat pesat, disini ia
menjadi peniru perilaku yang piawai. ia mampu mencontoh dengan sempurna tingkah
laku orang tua yang disiplin dengan sendirinya akan membentuk kebiasaan dan sikap
yang positif.
i) Membantu anak yang “sulit”
Kadang-kadang kita lupa pada anak yang berkebutuhan khusus yang
memerlukan penangan khusus, melalui disiplin yang menekankan keteraturan anak
berkebutuhan khusus bisa hidup lebih baik.
j) Menumbuhkan kepatuhan.
Hasilnya anak akan menuruti aturan yang ditetapkan orangtua atas kemauan
sendiri.

4. Pengertian Tanggung Jawab


Tanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah keadaan
wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus
umum bahasa indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab,
menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau


perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga
berarti berbuat sebagai wujudan kesadaran akan kewajibannya. Manusia pada
hakikatnya adalah makhluk yang bertanggung jawab.Disebut demikian karena
manusia, selain merupakan makhluk individual dan makhluk sosial, juga merupakan
makhluk ‘I’uhan. Manusia memiliki tuntutan yang besar untuk bertanggung jawab
mengingat ia mementaskan sejumlah peranan dalam konteks sosial, individual
ataupun teologis.

Demikian pula tanggung jawab manusia terhadap Tuhannya, manusia sadar


akan keyakinan dan ajaran-Nya. Oleh karena itu manusia harus menjalankan
perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya agar manusia dijauhkan dari perbuatan keji
dan munkar.

Tanggung jawab dalam konteks pergaulan manusia adalah keberanian.Orang


yang bertanggung jawab adalah orang yang berani menanggung resiko atas segala
yang menjadi tanggung jawabnya. Ia jujur terhadap dirinya dan jujur terhadap orang
lain, tidak pengecut dan mandiri. Dengan rasa tanggung jawab, orang yang
bersangkutan akan berusaha melalui seluruh potensi dirinya. Selain itu juga orang
yang bertanggung jawab adalah orang yang mau berkorban demi kepentingan orang
lain.

Tanggung jawab juga berkaitan dengan kewajiban. Kewajiban adalah sesuatu


yang dibebankan terhadap seseorang. Kewajiban merupakan bandingan terhadap hak
dan dapat juga tidak mengacu kepada hak. Maka tanggung jawab dalam hal ini adalah
tanggung jawab terhadap kewajibannya. Kewajiban dibagi menjadi 2 macam, yaitu :

a) Kewajiban Terbatas
Kewajiban ini tanggung jawab diberlakukan kepada setiap orang. Contohnya
undang-undang larangan membunuh, mencuri yang disampingnya dapat diadakan
hukuman-hukuman.
b) Kewajiban tidak Terbatas
Kewajiban ini tanggung jawabnya diberlakukan kepada semua orang.
Tanggung jawab terhadap kewajiban ini nilainya lebih tinggi, sebab dijalankan oleh
suara hati, seperti keadilan dan kebajikan.
Orang yang bertanggung jawab dapat memperoleh kebahagiaan, karena orang
tersebut dapat menunaikan kewajibannya. Kebahagiaan tersebut dapat dirasakan oleh
dirinya atau orang lain. Sebaliknya, jika orang yang tidak bertanggung jawab akan
menghadapi kesulitan karena ia tidak mengikuti aturan, norma, atau nilai-nilai yang
berlaku. Problema utama yang dirasakan pada zaman sekarang sehubungan dengan
masalah tanggung jawab adalah berkaratnya atau rusaknya perasaan moral dan rasa
hormat diri terhadap pertanggungjawaban.

Orang yang bertanggung jawab itu akan mencoba untuk berbuat adil. Tetapi
adakalanya orang yang bertanggung jawab tidak dianggap adil karena runtuhnya
nilai-nilai yang dipegangnya dan runtuhnya keimanan terhadap Tuhan. Orang yang
demikian tentu akan mempertanggung jawabkan segala sesuatunya kepada Tuhan.
Karena hanya Tuhan lah yang bisa memberikan hukuman atau cobaan kepada
manusia agar manusia mau mempertanggung jawabkan atas segala perbuatannya.

5. Macam-Macam Tanggung Jawab


Manusia itu berjuang memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan
pihak lain. Untuk itu ia akan menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau
menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusia menyadari bahwa ada
kekuatan lain yang ikut menentukan yaitu kekuasaan Tuhan. Dengan demikian
tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang
dibuatnya. Atas dasar ini, dikenal jenis-jenis atau macam-macam dari tanggung
jawab.

a) Tanggung Jawab manusia terhadap diri sendiri


Menurut sifatnya manusia adalah makhluk bermoral. Akan tetapi manusia
juga seorang pribadi, dan sebagai makhluk pribadi manusia mempunyai pendapat
sendiri, perasaan sendiri, angan-angan untuk berbuat ataupun bertindak, sudah barang
tentu apabila perbuatan dan tindakan tersebut dihadapan orang banyak, bisa jadi
mengundang kekeliruan dan juga kesalahan. Untuk itulah agar maanusia itu dalam
mengisi kehidupannya memperoleh makna, maka atas diri manusia perlu diberi
Tanggung Jawab.

b) Tanggung Jawab kepada keluarga


Masyarakat kecil ialah keluarga. Keluarga adalah suami-istri, ayah-ibu dan
anak-anak, dan juga orang-orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota
keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung Jawab ini
menyangkut nama baik keluarga. Tetapi Tanggung Jawab juga merupakan
kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.

c) Tanggung Jawab kepada masyarakat


Satu kenyataan pula, bahwa manusia adalah makhluk sosial. Manusia
merupakan anggota masyarakat. Karena itu, dalam berpikir, bertingkah laku,
berbicara, dan sebagainya manusia terikat oleh masyarakat. Wajarlah apabila segala
tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.

Secara kodrati dari sejak lahir sampai manusia mati, memerlukan bantuan
orang lain. Terlebih lagi pada zaman yang sudah semakin maju ini. Secara langsung
maupun tidak langsung manusia membutuhkan hasil karya dan jasa orang lain untuk
memenuhi segala kebutuhan hidup. Dalam kondisi inilah manusia membutuhkan dan
kerjasama dengan orang lain. Kekuatan pada manusia pada hakikatnya tidak terletak
pada kemampuan fisik ataupun kemampuan jiwanya saja, namun juaga terletak pada
kemampuan manusia bekerjasama dengan manusia lain. Karena dengan manusia lain,
mereka dapat menciptakan kebudayaan yang dapat membedakan manusia dengan
makhluk hidup lain. Yang menyadarkan manusia ada tingkat mutu, martabat dan
harkat, sebagai manusia yang hidup pada zaman sekarang dan akan datang.

Dalam semua ini nampak bahwa dalam mempertahankan hidup dan mengejar
kehidupan yang lebih baik, manusia mustahil dapat mutlak berdiri sendiri tanpa
bantuan atau kerjasama dengan orang lain. Kenyataan ini menimbulkan kesadaran
bahwa segala yang dicapai dan kebahagiaan yang dirasakan oleh manusia pada
dasarnya berkat bantuan atau kerjasama dengan orang lain didalam masyarakat.
Kesadaran demikian melahirkan kesadaran bahwa setiap manusia terpanggil hatinya
untuk melakukan apa yang terbaik bagi orang lain dan masyarakat. Boleh jadi inilah
Tanggung Jawab manusia yang utama dalam hidup kaitannya dengan masyarakat.

d) Tanggung Jawab kepada Bangsa/Negara


Satu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individual adalah warga nagara
suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat
olah norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat
berbuat semau sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung
jawab kepada negara.

e) Tanggung Jawab kepada Tuhan


Manusia ada tidak dengan sendirimya, tetapi merupakan makhluk ciptaan
Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia dapat mengembangkan diri sendiri dengan
sarana-sarana pada dirinya yaitu pikiran, perasaan, seluruh anggota tubuhnya, dan
alam sekitarnya. Dalam mengembangkan dirinya manusia bertingkah laku dan
berbuat. Sudah tentu dalam perbuatannya manusia membuat banyak kesalahan baik
yangdisengaja maupun tidak. Sebagai hamba Tuhan, manusia harus bertanggung
jawab atas segala perbuatan yang saalah itu atau dengan istilah agama atas segala
dosanya.

Dalam kehidupan sehari-hari manusia bersembahyang sesuai dengan perintah


Tuhan. Apabila tidak bersembahyang, maka manusia itu harus mempertanggung
jawabkan kelalaiannya itu diakhirat kelak. Manusia hidup dalam perjuangan, begitu
firman Tuhan. Tetapi bila manusia tidak bekerja keras untuk kelangsungan hidupnya,
maka segala akibatnya harus dipikul sendiri, penderitaan akibat kelalaian adalah
tanggung jawabnya. Meskipun manusia menutupi perbuatannya yang salah dengan
segala jalan sesuai dengan kondisi dan kemampuannya, misalnya dengan hartanya,
kekuasaannya, atau kekuatannya (ancaman), namun manusia tak dapat lepas dari
tanggung jawabnya kepada Tuhan.

6. Disiplin dan tanggung jawab dalam kegiatan akademik

Disiplin adalah ketaatan terhadap peraturan dan norma kehidupan yang


dilaksanakan secara sadar dan ikhlas, sehingga timbul rasa malu terkena sanksi dan
rasa takut terhadap TuhanYang Maha Esa. Disiplin adalah sikap hidup dan perilaku yang
mencerminkan tanggung jawab terhadap kehidupan tanpa paksaan. Disiplin dan tanggung
jawab dalam akademik adalah usaha perguruan tinggi untuk memelihara perilaku mahasiswa
agar tidak menyimpang dan mendorong mahasiswa untuk berperilaku sesuai dengan norma,
peraturan, dan tata tertib akademik yang berlaku di kampus. Norma, peraturan, dan tata tertib
yang berlaku dikampus dapat berupa peraturan akademik, etika, etika berpakaian dan etika
perilaku (pergaulan). Tujuan dari disiplin dan tanggung jawab dalam akademik :

1. Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku akademik yang tidak


menyimpang.

2. Mendorong mahasiswa berperilaku baik dan benar.

3. Membantu mahasiswa menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan


akademik.

4. Menciptakan keamanan dan lingkungan belajar yang nyaman.

Jenis disiplin dan tanggung jawab dalam akademik :

1. Disiplin preventif, upaya menggerakkan mahasiswa mengikuti dan mematuhi


peraturan yang berlaku

2. Disiplin korektif, merupakan tindakan atas pelanggaran terhadap aturan


akademik berupa sanksi untuk memberi pelajaran dan memperbaiki diri,
memelihara, dan mengikuti aturan

Identifikasi disiplin dan tanggung jawab dalam kegiatan :

1. Melakukan administrasi akademik sesuai ketentuan.

2. Mengikuti perkuliahan sesuai aturan akademik.

3. Mengikuti etika berpakaian dan pergaulan sesuai etika kampus

Karakteristik disiplin dalam kegiatan akademik

1. Membiasakan hadir tepat waktu dalam pembelajaran

2. Membiasakan mematuhi aturan yang berlaku di kampus

3. Menggunakan pakaian sesuai ketentuan


Karakteristik tanggung jawab dalam kegiatan akademik

1. Selalu memajukan diri sendiri

2. Selalu waspada, dimana mahasiswa harus selalu waspada dalam memutuskan


sesuatu

3. Memiliki komitmen pada tugas

4. Melakukan tugas dengan standar yang terbaik

5. Mengakui segala perbuatan jika melakukan kesalahan.

6. Menepati janji

7. Berani menanggung resiko atas tindakan dan ucapannya, dimana mahasiswa


harus berani menanggung resiko atas tindakan dan perbuatan yang
dilakukannya.

7. Disiplin dan tanggung jawab dalam kegiatan non akademik

Disiplin dan tanggung jawab dalam kegiatan non akademik salah satu
contohnya dalam berorganisasi. Disiplin dan tanggung jawab adalah tindakan untuk
menegakkan standar organisasi, yang apabila para anggota tidak mengetahui dan
memahami standar tersebut, maka perilaku mereka akan tidak menentu dan
cenderung salah arah. Sebagaimana diketahui, organisasi terdiri dari banyak anggota
yang masing-masing mungkin saja bergerak menuju arah yang berbeda dengan arah
yang akan dituju organisasi, jika mereka tidak mengerti akan “rambu” organisasi
tersebut. Jadi yang perlu diperhatikan adalah bagaimana cara melakukan
pendisiplinan secara efektif dengan melakukan intervensi dalam organisasi
1. Dalam melakukan intervensi pendisiplinan, para pemimpin seyogyanya tetap
tenang dan menahan emosi dengan mengatur tekanan emosi sedemikian rupa
untuk mendapat perhatian dari para pekerja, sehingga para pekerja menyadari
akan adanya masalah namun tidak harus larut didalamnya.
2. Pada waktu mendisiplinkan para anggota, upayakan pemimpin tidak
menyerang secara langsung harga diri anggota yang bersangkutan sebagai
manusia.
3. Agar intervensi pendisiplinan dapat berjalan efektif, maka pemimpin harus
memberi tahu kesalahan yang dilakukan para pekerja secara lebih spesifik
berdasarkan fakta dan data atau laporan lainnya.
4. Apabila suatu pendisiplinan tidak dilakukan segera setelah terjadinya perilaku
atau prestasi yang tidak baik, maka hal tersebut berkurang kegunaannya dalam
upaya mempengaruhi perilaku anggota dimasa mendatang, atau dengan kata
lain ketepatan waktu dalam melakukan intervensi adalah penting sekali.
5. Para pemimpin hendaknya menghindari pendisiplinan yang tidak konsisten
terhadap para anggota.
6. Seringkali para pemimpin dengan tegas mengatakan bahwa mereka akan
mendisiplinkan para anggota yang tetap berperilaku tidak diinginkan, namun
ia tidak pernah mewujudkan pernyataan itu dalam suatu tindakan nyata.
7. Para pemimpin hendaknya perlu berhati-hati untuk tidak memberi hukuman
yang lebih keras dari tingkat kesalahan yang dilakukan, begitu juga
sebaliknya.
Jadi kembali kepada masing-masing peran kita di dalam organisasi, baik
organisasi dimana pun pemahaman berkenaan dengan aspek disiplin dan tanggung
jawab ini perlu mendapat perhatian yang luar biasa, hal ini mengingat kita tengah
dilanda penggerusan sendi-sendi kedisiplinan dan tanggung jawab hampir di segala
sektor kegiatan apapun.

8. Disiplin dan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari

Di dalam kehidupan sehari-hari, pastinya kita sering menemui apa yang


disebut dengan perilaku terpuji dan perilaku tidak terpuji atau tercela. Kodrat manusia
sendiri tentu menginginkan dirinya untuk senantiasa berperilaku terpuji di dalam
setiap kondisi yang ia temui. Namun, terkadang keadaan atau pendidikan yang kita
terima baik dari lingkungan formal maupun lingkungan sehari-hari membuat kita
seringkali tidak menyadari bahwa mungkin apa yang telah, sedang, atau pun akan kita
lakukan merupakan perbuatan tercela. Maka dari itu, pentingnya pendidikan karakter
disiplin dan tanggung jawab semakin terasa di tengah kondisi zaman yang terus
menggerus nilai moral ini. Ada beberapa penerapan disiplin dan tanggung jawab
dalam kehidupan sehari-hari

1. Sikap disipin dan bertanggung Jawab di Lingkungan Rumah

Rumah merupakan tempat kita berpulang dari segala kesulitan hidup di luar
rumah. Rumah menjadi tempat peristiharatan kita dari segala kelelahan kita
menghadapi permasalahan di luar rumah. Rumah yang dimaksud adalah rumah yang
di dalamnya terdapat keluarga seperti ayah, ibu, anak, kakek, nenek, dan lain
sebagainya. Setiap anggota keluarga tersebut memiliki tanggung jawabnya masing-
masing sebagai struktur dari keluarga tersebut. Apabila salah satu dari anggota
keluarga tidak menunjukkan sikap bertanggung jawab terhadap apa yang menjadi
tanggung jawabnya, maka akan terjadi ketidakseimbangan fungsional di dalam
keluarga tersebut yang kemungkinan besar akan menimbulkan konflik di tengah
keluarga. Konflik keluarga dapat menjadi salah satu penyebab konflik sosial di
tengah masyarakat yang tentunya tidak kita inginkan adanya. Untuk lebih memahami
perbuatan apa saja yang merupakan bagian dari sikap bertanggung jawab di
lingkungan rumah

1. Seorang ayah yang melaksanakan tanggung jawabnya untuk menafkahi


keluarga agar keluarganya senantiasa berkecukupan dalam memenuhi
kebutuhan hidup setiap anggota keluarga.
2. Seorang ibu yang melakukan usaha terbaiknya untuk mengelola tata rumah
tangga yang baik dan benar agar rumah berikut anggota keluarganya dapat
berkegiatan dengan baik.
3. Anak dalam keluarga yang senantiasa berusaha melakukan tanggung
jawabnya untuk belajar dengan bersungguh-sungguh agar dapat berbakti pada
orang tuanya.
4. Seorang kakak yang melaksanakan tanggung jawabnya untuk menjaga
adiknya dan menjadi teladan yang baik agar si adik dapat memiliki akhlak
yang baik.

2. Disiplin dan Bertanggung Jawab di Lingkungan Sekolah

Sekolah merupakan salah satu tempat yang menjadi tempat kita paling banyak
menghabiskan waktu di dalamnya, terlebih dengan adanya sistem full day school,
setidaknya kita menghabiskan waktu sekitar delapan hingga sembilan jam di sekolah.
Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa sekolah merupakan rumah kedua bagi kita, dan
guru adalah orang tua kedua bagi kita. Apabila kita tidak bersungguh-sungguh dalam
menerima pelajaran atau pun melaksanakan segala kegiatan di sekolah, maka kitalah
pihak yang merugi. Dapat dikatakan bahwa kita menjadikan sekolah sebagai neraka
jika kita tidak serius di sekolah. Pengembangan diri kita pun semakin terhambat. Oleh
karena itu, kita harus bersungguh-sungguh dalam bertanggung jawab atas kewajiban
kita di sekolah.

1. Siswa siswi yang secara sadar melaksanakan tanggung jawabnya untuk


menaati segala tata tertib sekolah yang berlaku
2. Para guru yang dengan sepenuh hati mengajarkan materi agar anak didiknya
mengerti apa yang mereka ajarkan
3. Para siswa yang melaksanakan kewajiban piket kebersihan kelas atau gotong
royong membersihkan sekolah
4. Para guru yang membimbing siswa siswinya dalam hal pengembangan diri
(kegiatan ekstrakurikuler) di sekolah
5. Para siswa yang dengan sungguh-sungguh mengerjakan ulangan atau pun
latihan soal dengan jujur dan tanpa mencontek.
6. Para guru yang dengan penuh tanggung jawab memberikan laporan hasil
belajar anak didiknya kepada para wali murid.

3. Disiplin dan Bertanggung Jawab di Lingkungan Masyarakat

Keluarga merupakan unit atau organisasi terkecil di dalam masyarakat. Peran


keluarga dalam pembentukan kepribadian merupakan salah satu unsur terpenting
dalam menciptakan kondisi masyarakat yang aman, tenteram, dan tertib. Kondisi ini
merupakan kondisi ideal yang akan tercipta ketika moral masyarakat baik dan
kesejahteraan sosial masyarakat tercapai dengan merata.

1. Bapak-bapak Siskamling (sistem keamanan lingkungan) yang melaksanakan


ronda tiap malam untuk menjaga keamanan lingkungan
2. Anggota masyarakat yang dengan sepenuh hati melaksanakan kerja bakti
untuk membersihkan lingkungan sekitar
3. Kepala keluarga yang bersedia untuk membayar iuran di tingkat RT (Rukun
Tetangga), RW (Rukun Warga), atau di tingkat desa
4. Keluarga yang membayar pajak dengan taat
5. Setiap anggota masyarakat yang berusaha menjaga kebersihan dan
kenyamanan di lingkungan sekitar
6. Ketua RT, RW, atau kepala desa yang berusaha sekuat tenaga untuk
mengayomi dan melayani warga yang dipimpinnya.
7. Ibu-Ibu PKK yang bekerja sama dengan dinas kesehatan untuk mengadakan
posyandu (pos pelayanan terpadu) di lingkungannya agar kesehatan
masyarakat terjaga.

9. Disiplin dan tanggung jawab dalam kegiatan sosial


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Konsep disiplin merupakan sikap ketaatan terhadap suatu aturan atau ketentuan
yang berlaku dalam organisasi, yaitu menggabungkan diri dalam organisasi itu atas
dasar adanya kesadaran dan keinsyafan, bukan karena unsur paksaan. Tanggung
jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung
segala sesuatunya. sehingga bertanggung jawab adalah berkewajiban menanggung,
memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, dan memberikan jawab serta
menanggung akibatnya.

Penegakan disiplin diorganisasi tidak hanya berkaitan dengan masalah seputar


kehadiran atau tidak, terlambat atau tidak. Hal itu lebih mengacupada pembentukan
sebuah lingkungan yang didalamnya ada aturan bersama yang dihormati, dan
siapapun yang melanggar mesti berani mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Setiap pelanggaran atas kepentingan umum didalam sekolah mesti diganjar dengan
hukuman yang mendidik sehingga siswa mampu memahami bahwa nilai disiplin itu
bukanlah bernilai demi disiplinnya itu sendiri, melainkan demi tujuan lain yang lebih
luas, yaitu demi stabilitas dan kedamaian hidup bersama.

B. Saran

Sebaiknya mahasiswa telah mengetahui pengertian dari disiplin dan tanggung


jawab, dan mengetahui pentingnya perilaku disiplin dan tanggung jawab dalam diri
mahasiswa melalui makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai