Kelas 3B
Kelompok 2
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Tumbuh Kembang Remaja ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada ibuk Yussie Ater Merry, S.ST,
M.Keb selaku Dosen mata kuliah Kesehatan Reproduksi Remaja di Poltekkes
Kemenkes RI Padang yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Tumbuh Kembang Remaja. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar..........................................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Masa remaja merupakan salah satu tahapan dalam kehidupan manusia. Masa
remaja sering digambarkan sebagai masa yang paling indah, dan tidak terlupakan
karena penuh dengan kegembiraan dan tantangan. Namun masa remaja juga identik
dengan kata pemberontakan, dalam istilah psikologi sendiri sering disebut sebagai
masa strom and stress karena banyaknya goncangan-goncangan dan
perubahan-perubahan yang cukup radikal dari masa remaja sebelumnya. (Ayu,
2009)
Beberapa perkembangan yang terjadi pada masa remaja yaitu, perkembangan
fisik, intelektual, sosial dan bahasa. Dalam masa remaja, penampilan anak berubah
sebagai hasil peritiwa pubertas yang hormonal, mereka mengambil bentuk tubuh
orang dewasa. Pikiran mereka juga berubah dengan artian mereka lebih dapat
berfikir abstrak dan hipotesis, perasaan mereka berubah hampir terhadap segala hal,
semua bidang cakupan perkembangan sebagai seorang remaja menghadapi tugas
utama mereka, membangun identitas termasuk identitas seksual yang akan terus
mereka bawa sampai masa dewasa. (Ayu, 2009)
Salah satu tugas perkembangan remaja yang harus dilaluinya adalah mampu
berfikir secara lebih dewasa dan rasional, serta memiliki perkembangan yang lebih
matang dalam menyelesaikan masalah. Dengan kata lain remaja harus memiliki
kemampuan intelektual serta konsepsi yang dibutuhkan untuk menjadi warga
masyarakat yang baik. (Ayu, 2009)
Remaja merupakan periode transisi antara masa anak-anak dengan dewasa,
dimana pada masa itu terjadi perubahan biologis, intelektual, psikososial dan
ekonomi. Selama periode ini, individu mengalami kematangan fisik dan seksual,
peningkatan kemampuan dan mampu membuat keputusan edukasi dan okupasi.
Peristiwa yang paling penting pada usia kronologis yang lebar dan berbeda
menurut jenis kelaminnya. Sangat sulit untuk membuat kategori pubertas secara
kronologis karena itu untuk mendapat pola individu yang konsisten digunakan
istilah tingkat perkembangan purbertas tanpa melihat usia. Tingkat perkembangan
pubertas dibagi dalam tingkat awal, menengah dan lanjut. Gambaran
perkembangan remaja memperlihatkan hubungan yang lebih erat dengan tingkat
perkembangan pubertas atau tingkat maturitas kelamin (TMK). (Hurlock, 1990)
KAJIAN TEORI
Yang spesifik terjadi dalam pertumbuhan fisik baik pada perempuan ataupun
laki-laki saat remaja adalah kecepatan tumbuhnya. (Ayu, 2009)
Sperma dibentuk terus menerus selama hidup. Bentuknya sangat kecil dan
hanya bisa dilihat melalui mikroskop. Cairan yang putih dan kental yang
diproduksi oleh vesikula seminalis dan kelenjar prostat bercampur dengan sperma
membentuk cairan yang disebut semen. Epididimis dan saluran uretra serta vas
deferens merupakan pipa saluran untuk jalannya semen. Pada saat puncak
rangsang seksual terjadi orgasme atau ejakulasi yaitu semen dipancarkan keluar
dari ujung penis yang ereksi. (Kumalasari, 2012)
a. Stadium Pubertas
b. Mimpi basah
c. Masturbasi
Labium mayora (bibir luar) merupakan bibir yang tebal dan besar merupakan
pintu masuk ke vagina dan uretra. Labium minora (bibir dalam ) merupakan
lipatan kulit yang menjaga jalan masuk ke vagina. Klitoris, berada di atas uretra
dan dilindungi lipatan labium minora. Biasanya kecil sebesar kacang polong
bentuknya menyerupai penis terisi dengan darah dan saat ada rangsangan seksual.
Serviks (leher rahim) merupakan daerah bagian bawah rahim yang berhubungan
dengan bagian atas vagina. Serviks memproduksi cairan berlendir. Hal ini berguna
untuk membantu sperma mencapai uterus dan tuba falopii yang kemudian
membuahi ovum. Proses untuk mempersiapkan uterus tersebut memakan waktu
kira-kira 1 bulan, inilah yang disebut denga siklus menstruasi walaupun rata-rata
bervariasi pada setiap perempuan. Periode ini juga sangat tidak teratur pada 2-3
tahun pertama mulai menstruasi. (Kumalasari, 2012)
a. Konsepsi
Sekitar 14 hari sebelum periode menstruasi yang akan dating satu ovum
dilepas dari ovarium. Konsepsi terjadi saat sekitar ovulasi namun dipengaruhi
oleh keadaan stress, sakit, rangasng seksual atau perubahan dari keadaan rutin
sebelumnya. Untuk terjadinya konsepsi, diperlukan sperma yang bertemu dengan
ovum dalam tuba falopii dan kemudian hasil konsepsi tersebut berkembang terus
menjadi bayi. (Ayu, 2009)
b. Menstruasi
c. Cairan vagina
Pada saat pubertas dinding vagina menebal dan vagina memproduksi sedikit
cairan. Hal ini dapat dibedakan dengan sekresi saat siklus menstruasi misalnya
pada saat ovulasi cairan lebih jernih , encer dan tidak lengket seperti putih telur,
hal ini normal dan sehat. (Ayu, 2009)
d. Stadium pubertas
Pertumbuhan payudara :
Stadium Keterangan
Pertumbuhan rambut :
Problem lain yang mungkin terjadi saat pubertas adalah pertumbuhan rambut.
Beberapa anak perempuan dapat tumbuh rambut yang banyak sekali atau tumbuh
kumis yang tipis hal ini normal. Yang penting untuk dinilai sebenarnya adalah
pertumbuhan rambut pubis dapat dibedakan (Ayu, 2009) :
Stadium Keterangan
III Rambut lebih gelap, lebih kasar, keriting, dan meluas, sampai
batas pubis.
e. Proses percintaan :
-Crush
Saling membenci antara anak laki-laki dan perempuan. Penyaluran cinta.saat ini
adalah memuja orang yang lebih tua dan sejenis, bentuknya misalnya memuja
pahlawan dalam cerita film. (Hurlock, 1990)
-Hero-worshipping
Pemujaan terhadap orang yang lebih tua tetapi yang berlawanan. Kadang yang
dikagumi tidak juga dikenal. (Hurlock, 1990)
Cinta remaja sudah mulai tertuju pada satu orang tetapi sifatnya belum stabil
sehingga kadang-kadang masih ganti-ganti pasangan
·-Romantic love
Cinta remaja menemukan sasarannya dan percintaan sudah stabil dan tidak jarang
berakhir dengan perkawinan
B. Sekolah
C. Kesehatan
a. Pertumbuhan badan
D. Jerawat
E. Keuangan
F. Seks
Remaja secara fisik sudah siap untuk berhubungan seksual. Namun norma dan
agama tidak mengizinkan hal tersebut sebelum pernikahan sedangkan dari sudut
kesiapan ekonomi dan social remaja belum siap. Hal ini merupakan konflik yang
cukup berat bagi remaja. Remaja tidak banyak mendapatkan informasi yang jelas
mengenai seks pada umumnya informasi tersebut didapat dari sumber yang tidak
bertanggungjawab. (Hurlock, 1990)
G. Persiapan berkeluarga
H. Keluarga
Sering terjadi pertikaian anatara remaja dengan orangtua. Menurut remaja orang
tua hanya bisa mendikte, menyuruh dan melarang. Problemanya adalah orangtua
acuh terhadap kegiatan remaja dan kurang memperhatikan hubungan remaja
dengan teman-temannya. (Hurlock, 1990)
I. Emosi
Pada umumnya remaja malu mengeluarkan pendapat. Tak mau dicela dan mau
benar sendiri. Sering benci dan sulit toleran, juga sulit menyesuaikan diri dengan
sekitarnya. (Hurlock, 1990)
J. Perubahan pribadi
Pada umumnya remaja benci dengan sikap-sikap sombong. Sulit bergaul dengan
orang-orang yang belum begitu dikenal, malu untuk tampil di muka umum dirinya
perlu dibuat serasi terlebih dahulu. (Hurlock, 1990)
Pada umumnya remaja ragu-ragu terhadap agama itu, oleh karena itu mereka
berpikir secara logika yang kadang-kadang tak sesuai dengan ilmu yang
diperolehnya di sekolah. (Hurlock, 1990)
M. Mitos
N. Kehidupan social
Kehidupan social ternyata banyak pengaruhnya baik dari adat istiadat, budaya
nasional maupun asing. Pada umumnya remaja menyukai hal-hal baru terutama
yang asing. (Hurlock, 1990)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari sekian banyak masalah yang dialami oleh remaja saat masanya. Harus
kita hubungkan dengan perubahan baik itu fisiologis maupun psikologis yang
terjadi saat tahapan masa remaja berlangsung. Dengan masih dalam tahap mencari
jati diri, jangan jauhi remaja saat mas ini justru dukungan lah yang mereka
butuhkan saat ini.Semua masalah yang ada bukan tanpa solusi. Pendekatan dari
orang terdekat dimulai dari keluarga sangat dibutuhkan. Dukungan dari pihak
pendidikan dalam hal ini sekolah sangat ikut menentukkan remaja dan
perkembangannya. Factor social budaya juga berpengaruh besar, mulai dari teman
pergaulan remaja sampai pada kegiatan mengisi waktu luang yang dilakukan oleh
remaja.Dukungan dari semua pihak sangat dibutuhkan oleh remaja, bukan
penghakiman yang mereka butuhkan namun pengertian dari semua pihak serta
arahan dan bimbingan agar mereka dapat melewati masa remaja dengan cara yang
baik serta sesuai dengan norma-norma yang berlaku
3.2 Saran
Ayu, ida, dkk. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC