Anda di halaman 1dari 6

PENGEMBANGAN LEAFLET SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN ILMU PENGETA-

HUAN ALAM PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR


Riswinarni
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Ahmad Dahlan,
riswinarni@yahoo.com
Dwi Sulisworo
Pendidikan Fisika, Universitas Ahmad Dahlan,
sulisworo@gmail.com

Abstrak
Bahan ajar yang inovatif akan mempengaruhi motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembe-
lajaran. Pengembangan bahan ajar leaflet IPA materi rangka manusia diharapkan dapat menumbuhkan
motivasi siswa dan dapat memahami materi rangka manusia dengan baik. Penelitian ini merupakan pe-
nelitian pengembangan yang berusaha mengembangkan bahan ajar yang lebih kreatif. Subjek penelitian
ini yaitu empat dosen ahli, satu guru IPA SD, dan 10 siswa kelas IV SD Muhammadiyah Wirobrajan II.
Teknik pengumpulan data menggunakan angket untuk mengetahui kualitas dan kelayakan leaflet. Anal-
isis data penelitian ini menggunakan data kuantitatif berupa skor penilaian. Hasil penelitian menunjukan
bahwa semua subyek memberikan penilaian baik. Dengan demikian leaflet IPA materi rangka manusia
ini layak digunakan serta diterapkan dalam pembelajaran.
Kata Kunci: leaflet, IPA, pembelajaran, media pembelajaran, sekolah dasar.

Abstract
Innovative teaching material is important variable that will affect students’ motivation on partici-
pating in learning activities. Development of leaflet as teaching materials of sciences subject on topic of
human skeleton is expected to motivate students and to improve understanding. This research is a devel-
opment research to produce a more creative teaching material. The subjects contain of four faculty ex-
perts, one elementary school teachers, and 10 fourth grade students. The data collection technique used
a questionnaire to determine the quality and feasibility of the leaflet. The data analysis used quantitative
approach based on the assessment scores. The results showed that all the subjects gave good ratings for
the leaflet. Thus, the leaflet on human skeleton topic is fit for used and applied in science learning.
Keywords: leaflet, sciences, learning, learning media, primary school.

PENDAHULUAN gan, terlihat banyak pendidik yang masih menggunakan


Kegiatan pembelajaran adalah suatu proses komu- bahan ajar yang konvensional, yaitu bahan ajar yang
nikasi. Komunikasi dalam pembelajaran, peranan media tinggal pakai, tinggal beli, serta tanpa upaya meren-
atau bahan ajar sangat penting agar pesan yang disam- canakan, menyiapkan, dan menyusunnya sendiri (Pra-
paikan oleh komunikator dapat diterima oleh komunikan stowo, 2012:18).
secara efektif dan efisien. Untuk itu diperlukan media Berdasarkan hasil observasi pada siswa kelas IV
atau bahan ajar yang memudahkan guru dalam men- SD Muhammadiyah Wirobrajan II, diketahui bahwa
yampaikan materi. Bahan ajar sebagai salah satu kom- guru kurang mempersiapkan desain pembelajaran yang
ponen penting dalam proses pembelajaran. Bahan ajar menarik. Dalam proses pembelajaran guru hanya meng-
perlu dirancang sesuai dengan kebutuhan dan karakter- gunakan satu bahan ajar. Kegiatan siswa di dalam kelas
istik siswa pada setiap satuan pendidikan, sehingga guru hanya mendengarkan dan menulis saja sehingga proses
dituntut mampu membuat media bahan ajar dan dapat pembelajaran yang berlangsung kurang efektif. Selama
memilih bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan pembelajaran guru menggunakan satu buku paket yang
kemampuan siswa tinggal pakai, sehingga siswa kurang termotivasi untuk
Mengembangkan bahan ajar sudah selayaknya mengikuti pembelajaran.
menjadi kemampuan sebagai seorang guru. Bahan ajar Berdasarkan hasil pengamatan pada proses pembe-
merupakan komponen yang sangat penting sebagai sa- lajaran IPA siswa kelas IV SD Muhammadiyah Wiro-
rana interaksi antara guru dan siswa. Kebiasaan meng- brajan II, guru menggunakan satu buku paket. Ketika
gunakan buku pegangan mata pelajaran IPA mengaki- ada salah satu siswa yang akan mengerjakan soal latihan
batkan guru mengalami kesulitan atau tidak terbiasa yang ada di buku paket, siswa tersebut harus bertanya
menyusun materi dan bahan ajarnya sendiri. dahulu kepada gurunya. Guru melarang siswa untuk
Sementara itu, dalam realitas pendidikan di lapan- mencoret-coret pada buku paketnya. Siswa hanya boleh

173
174 Prosiding Seminar Nasional Reforming Pedagogy 2016
mengerjakan soal latihan pada buku tulis. setelah dia- dengan warna-warna dan gambar-gambar atraktif yang
mati ternyata siswa lebih tertarik mengerjakan di buku menarik motivasi siswa untuk belajar dengan media
paket dari pada di buku tulis. Siswa merasa malas jika leaflet. Dalam leaflet ini terdapat mind mapping yang
harus mengerjakan di buku tulis. didesain sejelas mungkin menggunakan gambar dengan
Setiap hari minimal ada empat mata pelajaran. Se- tujuan untuk membantu siswa dalam menghafal dan
tiap pelajaran terdiri dari satu buku paket yang tebal dan memahami rangka manusia. Materi pelajaran di dalam-
satu buku tulis, dalam satu hari siswa harus membawa nya juga dikemas dengan bahasa sederhana dan cukup
empat buku paket dan empat buku tulis. Dalam proses ringkas, dengan tujuan untuk membangkitkan motivasi
pembelajaran IPA terdapat tiga siswa yang tidak mem- siswa sekaligus mempermudah siswa dalam belajar.
bawa buku paket dengan alasan lupa dan berat untuk Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan
dibawa menggunakan tas gendong. masalahnya yaitu: 1) Bagaimana mengembangan bahan
Dampak lain dari kurangnya bahan ajar yang ku- ajar leaflet mata pelajaran IPA materi rangka manusia
rang bervariasi yaitu partisipasi siswa dalam proses kelas IV SD, dan 2) Bagaimana kelayakan bahan ajar
pembelajaran masih minim karena kegiatan siswa men- leaflet. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk
dengarkan dan menulis. Tidak semua siswa mau men- mengetahui proses mengembangkan bahan ajar leaflet
dengarkan penjelasan dari guru. Sebagian siswa memi- mata pelajaran IPA materi rangka manusia kelas IV SD
lih untuk bicara sendiri dengan temannya. Upaya yang dan mengetahui kelayakan bahan ajar leaflet IPA ma-
dilakukan guru dalam proses pembelajaran saat itu, guru teri rangka manusa untuk kelas IV SD Muhammadiyah
harus menunjuk siswa terlebih dahulu dan bertanya ten- Wirobrajan II.
tang materi yang sedang dijelaskan oleh guru. Upaya
tersebut dilakukan agar siswa lebih memperhatikan ma- METODE
teri yang disampaikan oleh guru. Model penelitian yang digunakan dalam penelitian
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka salah ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Re-
satu solusi yang dapat menciptakan proses pembela- search and Development/ R & D). Metode penelitian
jaran yang efektif dan menyenangkan adalah dengan dan pengembangan adalah metode penelitian yang di-
mengembangkan bahan ajar berupa leaflet pada mata gunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan men-
pelajaran IPA untuk mempermudah penyampaian materi guji kelayakan serta keefektifan produk tersebut (Sugi-
dan menumbuhkan antusiasme siswa dalam mengikuti yono, 2010:407). Leaflet dikembangkan sesuai dengan
proses pembelajaran. Hasil penelitian Ambarwati (2014) prosedur penelitian pengembangan dari Sugiyono sam-
menyimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan media pai pada tahah ketujuh yaitu menganalisis potensi dan
leaflet namun tidak ada pengaruh penggunaan media masalah, pengumpulan data, desain prouk, validasi de-
video terhadap pengetahuan siswa SDN 78 Sabrang Lor sain, revisi desain, uji coba produk, revisi produk akhir.
Mojosongo tentang bahaya merokok. Sehingga dapat Penelitian pengembangan leaflet IPA materi rangka
dikatakan media leaflet lebih efektif dalam meningkat- manusia dimulai dari tahap menganalisis potensi yang
kan pengetahuan siswa SD tentang bahaya merokok dapat membeikan nilai tambah. Selain itu dilakukan
dibandingkan video. Utami (2015) mengadakan pene- analisis kebutuhan siswa dan kurikulum tentang per-
litian tentang Penerapan Strategi PQ4R Dengan Bahan lu tidaknya pengembangan Leaflet IPA materi rangka
Ajar Leaflet Dalam Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa manusia. Setelah menganalisis potensi dan masalah se-
Kelas IV Sekolah Dasar. Hasil penelitian menunjukkan lanjutnya dilakukan pengumpulan data. Pengumpulan
bahwa penerapan strategi PQ4R dengan bahan ajar data ini digunakan untuk menampung dan menganalisis
leaflet dapat meningkatkan hasil belajar IPS. Simpulan sumber-sumber yang akan mendukung untuk pengem-
penelitian ini adalah penerapan strategi PQ4R dengan bangan materi ajar berupa leaflet. Sumber-sumber yang
bahan ajar leaflet dapat meningkatkan hasil belajar IPS. mendukung ini berupa panduan kurikulum, buku cetak
Cahyani et al. (2013:303) berpendapat bahwa siswa dan buku-buku lain yang menunjang serta relevan yang
menggunakan bahan ajar agar dapat belajar mandiri. akan disusun menjadi bahan ajar baru yaitu leaflet.
Salah satu bahan ajar yang dapat digunakan untuk be- Leaflet disusun berdasarkan dari analisis kebutuhan
lajar mandiri yaitu leaflet. Leaflet merupakan bentuk siswa, kurikulum, kajian materi dan pedoman penyusu-
penyampaikan informasi atau pesan-pesan melalui lem- nan bahan ajar. Leaflet ini berisi ringkasan materi dari
baran yang lipat. Isi informasi dapat dalam bentuk ka- pokok bahasan materi sruktur organ tubuh manusia
limat maupun gambar atau kombinasi (Gani, 2014:34). dan dilengkapi dengan dengan soal-soal evaluasi beru-
Media leaflet dipilih dalam penelitian ini karena leaflet pa mencari kata dan mengelompokan. Apabila desain
berbeda dengan buku-buku cetak lainya yang tebal dan produk sudah selesai dan sudah ditinjau oleh dosen
berat untuk dibawa ke dalam tas, sehingga siswa malas pembimbing, maka desain produk yang dikembangkan
untuk membawa. Leaflet praktis dan mudah dibawa ke- divalidasi oleh ahli materi, media dan pembelajaran.
mana saja, sehingga siswa tidak malas untuk memba- Tujuan dari validasi desain ini adalah untuk mengetahui
wa leaflet dalam proses pembelajaran. Leaflet didesain tingkat kelayakan produk yang dikembangkan. Setelah
Bagian II: Metode Pembelajaran 175
leaflet divalidasi dan diketahui kelemahan dan keku- kan oleh tiga ahli yaitu ahli materi, ahli media dan ahli
rangannya, selanjutnya leaflet diperbaiki yang masih pembelajaran. Sedangkan penilaian kelayakan peman-
terdapat kekurangan dan mendapat nilai rendah serta faatan leaflet oleh guru dan siswa.
sesuai dengan apa yang disarankan oleh ahli materi, me- Leaflet yang sudah mendapatkan nilai dari para
dia dan pembelajaran untuk memperoleh produk yang ahli, guru dan siswa dapat diketahui data yang diperoleh
lebih bagus dan lebih layak untuk digunakan. Setelah berupa angka. Dengan demikian data yang sudah diper-
divalidasi dan diperbaiki maka Leaflet tersebut diuji oleh tersebut kemudian dikumpulkan dan dianalisis.
cobakan. Leaflet ini diujicobakan pada siswa SD kelas
Teknik analisis data dalam penelitian ini meng-
IV. Tujuannya adalah untuk menjaring tanggapan dan
gunakan teknik analisis data kuantitatif. Analisis data
penilaian siswa secara subjektif mengenai Leaflet yang
kuantitatif diperoleh dari data angket kualitas leaflet
sudah dikembangkan. Setelah desain produk leaflet diu-
oleh pakar ahli dan data angket kelayakan leaflet oleh
ji cobakan maka diketahui kekuranganya. Kekurangan
guru dan siswa. Analisis data angket oleh pakar ahli
tersebut selanjutnya diperbaiki. Revisi produk ini ber-
menggunakan skala likert yang mempunyai kategori
guna untuk menyempurnakan produk berdasarkan saran
rentangan nilai mulai dari yang tertinggi sampai ter-
dari pakar ahli serta angket tanggapan guru dan siswa.
endah. Rentangan yang digunakan dalam bentuk angka
revisi ini bertujuan untuk memperoleh produk akhir.
yaitu 5,4,3,2,1. Analisis Lembar angket oleh guru diukur
Penelitian pengembangan ini meliputi dua subjek dengan menggunakan skala Guttman berupa pernyataan
coba yaitu uji coba ahli dan uji coba produk. Uji coba “ya” dan “tidak”. Hasil data yang diperoleh kemudian
ahli dilakukan oleh tiga pakar ahli yaitu ahli materi yang diolah dan dianalisis dengan menentukan persentase
dilakukan oleh Bapak M. Fakhrur Saifudin, M.Pd, ahli frekuensi jawaban ‘ya’ (Sudjana, 2012). Adapun kriteria
media yang dilakukan oleh Bapak M. Ragil Kurniawan, penilaian (Arikunto & Cepi, 2009: 35) dapat disajikan
M.Pd dan ahli pembelajaran yang dilakukan oleh Ibu dalam Tabel 1.
Amaliyah Ulfah, M.Pd. Uji coba produk leaflet diujikan
Tabel 1 Kriteria kelayakan bahan ajar
kepada siswa kelas IV SD Muhammadiyah Wirobrajan
II dan guru IPA yang menjadi wali kelas IV bernama Ibu Nilai Kriteria
Temu, S.Pd 81-100 Baik Sekali
Jenis data yang didapat dari pengembangan leaflet 61-80 Baik
adalah data kuantitatif. Data kuantitatif merupakan data 41-60 Cukup
yang dinyatakan dalam angka atau skor. Data kuantitif 21-40 Kurang
diperoleh dari lembar angket kualitas bahan ajar oleh
<21 Kurang Sekali
para ahli dan lembar angket kelayakan bahan ajar oleh
guru dan siswa. Data tersebut digunakan untuk melaku- Setelah didapat skor penilaian dari setiap penilaian,
kan revisi produk yang dikembangkan. selanjutnya dihitung rata-rata semua skor.
Pada penelitian pengembangan ini instrumen yang
digunakan dalam pengumpulan data adalah lembar an- HASIL DAN PEMBAHASAN
gket kualitas bahan ajar oleh ahli media dan lembar an- Penelitian pengembangan bahan ajar leaflet IPA ini
gket kelayakan bahan ajar oleh guru dan siswa. Menurut mengacu pada model pengembangan Sugiyono (2011:
Sugiyono (2011: 199) angket angket adalah metode 409). Tahap yang dilaksanakan adalah menganalisis po-
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mem- tensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk,
beri seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis ke- validasi desain, revisi desain, uji coba produk dan revisi
pada responden untuk dijawabnya. Lembar angket oleh produk akhir.
pakar ahli menggunakan skala Likert yang mempunyai Pengembangan bahan ajar berupa leaflet perlu dib-
kategori rentangan nilai mulai dari yang tertinggi sam- uat untuk dapat membantu guru dan siswa dalam proses
pai terendah, sedangkan lembar angket kalayakan bahan pembelajaran. Melalui pengembangan bahan ajar beru-
ajar oleh guru dan siswa menggunakan skala Guttman pa leaflet IPA materi rangka manusia diharapkan siswa
berupa pernyataan “ya” dan “tidak”, komentar dan saran dapat menghafal dan memahami materi rangka manusia
terhadap produk yang dikembangkan. dengan mudah dan kegiatan pembelajaran menjadi lebih
Berdasarkan kisi-kisi lembar angket, maka dapat aktif dan efektif.
diperoleh instrumen yang akan dijadikan alat penilaian Siswa merupakan kompenen yang penting dalam
kualitas dan kelayakan leaflet. Instrumen yang sudah sekolah. Peneliti menganalisis potensi dan masalah
dibuat yaitu istrumen penilaian pakar ahli, guru dan tentang perlu tidaknya pengembangan bahan ajar leaf-
siswa selanjutnya divalidasi oleh validator. Validator let pada siswa. Berdasarkan hasil observasi yang telah
instrumen pada penelitian ini adalah Ibu Dra. Sri Tutur dilakukan dapat diketahui bahwa proses pembelajaran
Martaningsih, M.Pd. Instrumen yang sudah divalidasi siswa lebih tertarik dan antusias dengan bahan ajar yang
kemudian dapat dijadikan alat untuk menilai kualitas bervariasi dengan desain yang menarik. Selain itu dapat
dan kelayakan leaflet. Penilaian kualitas leaflet dilaku- diketahui juga bahwa siswa lebih senang membawa ba-
176 Prosiding Seminar Nasional Reforming Pedagogy 2016
han ajar yang tidak tertalu tebal sehingga mudah dibawa kan penggunaan bahasa indonesia, 3) Relevansi materi
kemana saja. Berdasarkan analisis tersebut maka peneliti dengan indikator. Dengan demikian ahli materi mem-
mempunyai ide untuk mengembangkan bahan ajar beru- berikan kesimpulan bahwa bahan ajar leaflet IPA materi
pa leaflet. Menurut Dyah (2011: 33) menyatakan bahwa Rangka Manusia layak digunakan dengan revisi. Setelah
leaflet dapat digunakan untuk belajar secara mandiri dan mendapatkan data tersebut, peneliti merevisi leaflet ses-
dapat melihat isinya disaat santai karena leaflet merupa- uai dengan komentar dan saran dari ahli materi tersebut
kan lembaran yang dilipat, selain itu leaflet juga mudah yaitu dengan menambah materi, perbaikan bahasa dan
dibuat, diperbanyak, diperbaiki dan mudah disesuaikan materi.
dengan kelompok sasaran. Validasi media dilakukan oleh Bapak M Ragil Kur-
Kurikulum yang digunakan di sekolah adalah niawan, M.Pd yang merupakan salah satu dosen Pen-
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP didikan Guru Sekolah Dasar yang berkompeten dalam
adalah kurikulum untuk menuntun siswa dalam mene- bidang teknologi pembelajaran. Penilaian yang dilaku-
mukan sebuah konsep yang dipelajari, maka bahan ajar kan oleh ahli media meliputi penilaian terhadap kuali-
yang digunakan harus mampu membimbing siswa agar tas bahan ajar leaflet. Berikut ini akan dijelaskan hasil
mencapai standar kompetensi yang diharapkan. KTSP penilaian dan evaluasi dari ahli media dengan mengisi
merupakan kurikulum yang memberi keluasan bagi lembar angket kualitas bahan ajar leaflet yang dilakukan
sekolah dan guru untuk melakukan pengembangan. Isi pada hari Kamis, 11 Agustus 2016.
dari KTSP, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Hasil penilaian ahli media terhadap aspek kualitas
sudah dibuat oleh pusat dan siswa harus menguasai seti- bahan ajar dari sisi media mendapatkan jumlah skor 69
ap mata pelajaran. Oleh karena itu guru harus mengem- sehingga nilai 69 dan dalam kategori baik. Saran dan
bangkan sendiri Standar Kompetensi dan Kompetensi komentar dari ahli media yaitu: 1) Warna latar belakang
Dasar tersebut sesuai dengan kondisi dan kebutuhan harus cerah, 2) Menambah identitas materi, 3) Grafik
siswa. Guru diberi keluasan untuk berkreasi mengenai tentang tulang diperjelas. Dengan demikian ahli media
materi, sumber belajar dan bahan ajar. memberikan kesimpulan bahwa bahan ajar leaflet IPA
Bahan ajar yang dikembangkan berupa leaflet IPA materi Rangka Manusia layak digunakan dengan revi-
materi rangka manusi. Leaflet IPA ini berisi materi-ma- si. Berdasarkan saran dan komentar ahli media peneliti
teri, mind mapping dan latihan soal mencari kata. Dalam merevisi leaflet sesuai dengan saran dan komentar terse-
tahap pengumpulan data, peneliti melakukan berbagai but yaitu dengan mengubah warna latar belakang yang
macam pemecahan dan referensi terkait materi rangka sebelumnya berwarna hijau redup menjadi kuning cer-
manusia serta pedoman yang digunakan dalam pengem- ah, menambah identitas materi dan memperjelas mind
bangan leaflet agar dapat mengatasi masalah pembela- mapping tentang tulang.
jaran yang ada di sekolah dasar dan bahan ajar leaflet Validasi ahli pembelajaran dilakukan oleh Ibu
dapat digunakan sebagai bahan ajar alternatif yang dapat Amaliyah Ulfah, M.Pd yang merupakan salah satu
memotivasi siswa dalam belajar IPA. dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang berkompe-
Tahap selanjutnya setelah pengumpulan data dilaku- ten dalam bidang pembelajaran. Penilaian yang dilaku-
kan yaitu mendesain produk. Adapun komponen-kom- kan oleh ahli pembelajaran meliputi penilaian terhadap
ponen dalam penyusunan leaflet yaitu judul, SK dan kualitas bahan ajar leaflet. Berikut ini akan dijelaskan
KD, indikator dan tujuan, soal evaluasi berupa mencari hasil penilaian dan evaluasi dari ahli pebelajaran dengan
kata dan mengelompokan dan penilaian. Setelah leaflet mengisi lembar angket kualitas bahan ajar leaflet yang
IPA materi rangka manusia selesai didesain, selanjutnya dilakukan pada hari Jumat, 12 Agustus 2016.
leaflet divalidasi oleh pakar ahli yaitu ahli materi, media Hasil penilaian ahli pembelajaran terhadap aspek
dan pembelajaran. kualitas bahan ajar dari sisi pembelajaran mendapatkan
Validasi ahli materi dilakukan oleh Bapak M jumlah skor 76 sehingga nilai 76 dan dalam kategori
Fakhrur Saifudin, M.Pd yang merupakan salah satu baik. Berdasarkan hasil validasi materi diperoleh saran
dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang berkompe- dan komentar perbaikan antara lain: 1) mind mapping
ten dalam bidang materi pembelajaran. Penilaian yang diletakan diawal halaman, 2) Kata “Rangka Manusia”
dilakukan oleh ahli materi meliputi penilaian terhadap pada mind mapping diganti dengan gambar rangka ma-
kualitas bahan ajar leaflet. Berikut ini akan dijelaskan nusia, 3) Kata-kata penting yang terdapat dalam materi
hasil penilaian dan evaluasi dari ahli materi dengan ditebalkan. Dengan demikian ahli pembelajaran mem-
mengisi lembar angket kualitas bahan ajar leaflet yang berikan kesimpulan bahwa bahan ajar leaflet IPA materi
dilakukan pada hari Selasa 16 Agustus 2016. Hasil pe- Rangka Manusia layak digunakan dengan revisi. Leaf-
nilaian ahli materi terhadap aspek kualitas bahan ajar let kemudian direvisi berdasarkan saran dan komentar
dari sisi materi mendapatkan jumlah skor 76 sehingga tersebut yaitu dengan mengubah posisi mind mapping,
nilai 76 dan dalam kategori baik. Berdasarkan hasil val- mengganti kata “rangka manusia” menjadi gambar dan
idasi materi diperoleh saran dan komentar perbaikan menebalkan kata pada macam-macam sendi.
antara lain: 1) Keluasan materi dipertajam, 2) Perhati- Setelah leaflet divalidasi dan direvisi selanjutnya
Bagian II: Metode Pembelajaran 177
leaflet diuji cobakan kepada 1 guru dan 10 siswa kelas bahwa leaflet menarik, bagus, menyenangkan dan mu-
IV SDMuhammadiyah Wirobrajan II. Penilaian guru dah memahami materi rangka manusia. Berikut disajik-
dilakukan dengan mengisi lembar angket kelayakan ba- an tabel data kuantitatif dari masing-masing penilaian
han ajar leaflet. Hasil penilaian lembar angket guru pada terhadap bahan ajar leaflet.
uji coba produk kelompok kecil mendapatkan nilai 100 Tabel 2 Hasil penilaian bahan ajar leaflet
sehingga termasuk dalam kategori baik sekali. Berdasar-
kan lembar angket guru diperoleh komentar dan saran No. Penilaian Nilai Kategori
bahwa pembuatan leaflet sudah sesuai dengan materi, 1 Ahli Materi 76 Baik
tetapi maih ada tulisan yang kurang sempurna (kurang
2 Ahli Media 69 Baik
lebih hurufnya).
3 Ahli Pembelajaran 76 Baik
Penilaian siswa dilakukan dengan mengisi lembar
angket kelayakan bahan ajar leaflet ketika uji coba pro- 4 Penilaian Guru 100 Sangat Baik
duk kelompok kecil. Rekapitulasi perhitungan penilaian 5 Penilaian siswa 91 Sangat Baik
10 siswa terhadap leaflet disajikan dalam Tabel 2. Total skor 412
Tabel 2 Respon siswa terhadap bahan ajar leaflet Tabel di atas merupakan tabel data kuantitatif dari
Jumlah masing-masing penilaian terhadap bahan ajar leaflet.
No. Deskripsi jawaban Data kuantitatif tersebut diperoleh berdasarkan pengi-
“ya” sian lembar angket yang telah dijelaskan pada data uji
coba. Berdasarkan tabel di atas jumlah nilai dari seluruh
Saya senang dan tertarik terha-
penilaian yaitu 412. Nilai dari keseluruhan penilaian ba-
1. dap pembelajaran IPA menggu- 10
han ajar leaflet mendapatkan nilai rata-rata 82,4 sehing-
nakan leaflet
ga bahan ajar leaflet dalam kategori baik sekali. Apabila
Saya lebih senang pembelaja- hasil tersebut digambarkan dalam bentuk grafik maka
2. ran IPA seperti ini dibanding- 7 diperoleh seperti Gambar 1.
kan pembelajaran biasa.
Saya lebih termotivasi belajar
3. IPA setelah mendapatkan pem- 9
belajaran ini.
Gambar dalam leaflet ini
4. memotivasi saya dalam pembe- 9
lajaran IPA
Saya dapat belajar sendiri den-
5. 7
gan menggunakan leaflet
Saya dapat belajar kapan saja
6. dan dimana saja dengan meng- 10 Gambar 1 Grafik penilaian bahan ajar
gunakan leaflet
Dari data diagram di atas dapat diketahui bahwa ter-
Pembelajaran seperti ini jadi kenaikan dan penurunan pada setiap penilaian bah-
7. memudahkan saya untuk me- 9 an ajar leaflet, namun baik kenaikan maupun penurunan
mahami materi. itu tidak melampaui batas minimal kelayakan dari leaflet
Saya dapat dengan mudah yaitu dengan kategori baik.
8. memahami kalimat yang digu- 10 Adapun produk akhir dari penelitian ini ditunjuk-
nakan dalam leaflet ini kan pada gambar 2 dan 3 berikut.
Saya dapat mengikuti kegiatan
9. belajar tahap demi tahap den- 10
gan mudah.
Leaflet IPA ini mudah digu-
10. nakan untuk belajar IPA materi 10
Rangka Manusia
Total Skor 91
Tabel 2 tersebut adalah hasil penilaian siswa terha-
dap bahan ajar leaflet ketika uji coba produk kelompok
kecil, diketahui skor yang diperoleh seluruhnya adalah
91. Hasil lembar angket siswa pada uji coba produk
kelompok kecil mendapatkan nilai 91 termasuk dalam
kategori baik sekali. Berdasarkan komentar dari siswa Gambar 2 Halaman depan bahan ajar
178 Prosiding Seminar Nasional Reforming Pedagogy 2016
Saran
Penggunaan media ini lebih cocok sebagai pen-
damping belajar siswa; tidak dapat menjadi satu-satunya
sumber. Perkembangan teknologi informasi dan komu-
nikasi menjadi peluang bagi pengembangan media leaf-
let secara digital.

Ucapan Terima Kasih


Sekolah Dasar Muhammadiyah Wirobrajan II, Yo-
gyakarta atas ijin untuk pelaksanaan penelitian ini. Lem-
baga Penelitian dan Pengembangan, Universitas Ahmad
Dahlan atas koordinasi pelaksanaan penelitian ini.
Gambar 3 Halaman belakang bahan ajar
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati. 2014. “Media Leaflet, Video Dan Pengeta-
PENUTUP huan Siswa Sd Tentang Bahaya Merokok”. e-jur-
Simpulan nal KESMAS. Vol. 10, No. 1 diakses tanggal 11
Agustus 2016
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengemban-
gan bahan ajar leaflet IPA materi rangka manusia untuk Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pen-
kelas IV SD Muhammadiyah Wirobrajan II, kualitas didikan. Jakarta: Bumi Aksara.
dan kelayakan leaflet IPA memperoleh hasil dari berb- Arikunto, Suharsimi & Cepi, S.A.J. 2009. Evaluasi Pro-
agai segi penilaian yaitu: (1) Segi materi, leaflet IPA gram Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
memperoleh skor dengan nilai 79 termasuk dalam kate- Cahyani, Yuni Asri. Purwantoyo, Eling. Dewi, Novi
gori baik, (2) Segi media, leaflet IPA memperoleh skor Ratna. 2013. “Pengembangan Modul IPA Terpadu
dengan nilai 69 termasuk dalam kategori baik, (3) Segi Tema Dampak Asap Kendaraan Bermotor Terha-
pembelajaran, leaflet IPA memperoleh skor dengan nilai dap Kesehatan”. Unnes ScienceEducation Journal,
76 termasuk dalam kategori baik, (4) Segi pemanfaatan Vol. No. 2 diakses tanggal 08 Mei 2016
oleh siswa pada saat uji coba produk kelompok kecil, Dyah, Ika. 2011. “Pengembangan Model Pendidikan
meenggunakan lembar angket kelayakan leaflet mem- Gizi dengan Media Leaflet terhadap Peningkatan
peroleh skor 412 dengan nilai 91 termasuk dalam kat- Pengetahuan Tentang Serat Makanan (Dietary Fi-
egori baik sekali, (5) Segi pemanfaatan oleh guru pada ber) pada remaja di SMK Dwija Dharma Boyolali”.
saat uji coba produk kelompok kecil, meenggunakan e-jurnal Kesehatan. Vol. 4, no. 1 diakses tanggal 10
lembar angket kelayakan leaflet memperoleh skor 15 Mei 2016
dengan nilai 100 termasuk dalam kategori baik sekali. Gani, Husni Abdul. Istiaji, Erdi. Kusuma, Atdelia Irla.
Pembelajaran menggunakan bahan ajar leaflet dapat 2014. “The Difference of The Effectiveness of Leaf-
memudahkan guru dalam menyampaikan mata pelaja- let and Poster Product AIDS Commission district
ran IPA materi rangka manusia dan dapat memudahkan Jember in the Behavior of HIV/AIDS Preventio”.
siswa dalam memahami materi rangka manusia. Bahan e-Jurnal IKESMA, Vol. 10, No. 1 diakses tanggal
10 Mei 2016
ajar leaflet dapat menumbuhkan antusiasme siswa da-
lam mengikuti pembelajaran. Hal ini dapat dibuktikan Prastowo, Andi. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Tem-
dengan beberapa hal seperti: 1) Siswa menjadi lebih ter- atik. Yogyakarta: DIVA Press
tarik mengikuti kegiatan pembelajaran mata pelajaran Sudjana, Nana. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar
IPA materi rangka manusia menggunakan leaflet, 2) Ba- Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
han ajar leaflet menimbulkan motivasi siswa sehingga
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualita-
pembelajaran menjadi aktif dan menyenangkan 3) Siswa tif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
merasa senang belajar IPA materi rangka manusia den-
gan menggunakan leaflet. Utami, Wening Estri. 2015. “Penerapan Strategi PQ4R
Dengan Bahan Ajar Leaflet Dalam Peningkatan
Nilai dari keseluruhan penilaian bahan ajar leaflet Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV SD”. e-Jurnal
mendapatkan nilai rata-rata 82,4 sehingga bahan ajar Kalam Cendekia, Vol. 4, No. 11 diakses tanggal 11
leaflet dalam kategori baik sekali. Berdasarkan validasi Agustus 2016.
ahli dan uji coba lapangan bahan ajar leaflet IPA pada
materi rangka manusia untuk kelas IV SD yang diujik-
an di SD Muhammadiyah Wirobrajan II tahun ajaran
2016/2017 termasuk ke dalam kategori baik sekali se-
hingga bahan ajar leaflet ini layak digunakan sebagai
bahan ajar.

Anda mungkin juga menyukai