Disusun Oleh :
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pemantauan Janin Secara Elektronik”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas UTS dari dosen kami yang
mengampu guna untuk mendapatkan nilai yang diharapkan.
Penyusun menyadari terwujudnya makalah ini tidak akan terlaksana tanpa
bantuan dan pengarahan dari semua pihak yang telah membimbing. Oleh karena itu
dalam kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Dosen pengampu mata kuliah kami yang terhormat Poltekkes Semarang.
2. Teman sejawat bidan mahasiswa Poltekkes Semarang.
3. Teman sejawat bidan Puskesmas Tegowanu Kabupaten Grobogan.
4. Keluarga kami tercinta yang selalu mendukung dan memberi semangat.
Dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi mengevaluasi peningkatan makalah ini, agar selanjutnya
menjadi lebih baik. Harapan penulis semoga makalah ini dapat diterima dan dapat
bermanfaat bagi semua
A. Kesimpulan ………………………………………............................................ 11
B. Saran ……………………………………………………………………..... 11
PENDAHULUA
A. Latar Belakang
ibu dan anak meliputi pemeriksaan kehamilan, intrapartum, dan post natal.
kesehatan ibu dan anak semakin menurun. Pada tahun 2016, di Jawa Tengah
terjadi mortalitas neonatal sebanyak 6,94 setiap 1.000 kelahiran hidup (Dinas
masa kehamilan terutama pada saat kehamilan dan persalinan, yang bertujuan
adalah gerakan janin, gerakan napas, tonus janin, denyut jantung janin,
akses maupun jangkauan layanan kesehatan pada ibu dan bayi yang bermutu
1
2
teknologi invasive dan teknologi non invasive. Untuk teknologi invasive yaitu
kesejahteraan janin dalam rahim. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
dirasakan oleh ibu hamil sesuai dengan pengalaman yang pernah dirasakan
Tujuan pemantauan kesejahteraan janin yaitu untuk mendeteksi dini ada atau
Nilai normal denyut jantung janin antara 120-160 kali/menit. Belum ada
dapat menurun secara drastis seiring dengan meningkatnya usia gestasi akibat
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan sebagai berikut
“Apakah ada hubungan pemantauan kesejahteraan janin pada masa kehamilan dan
persalinan dengan tingkat kematian bayi”
C. Tujuan
Mengetahui manfaat pemantauan janin secara elektronik dengan kesejahteraan janin
pada masa kehamilan dan persalinan.
BAB II
PEMBAHASAN
D. Auskultasi
Untuk teknologi auskultasi digunakan untuk pemeriksaan frekuensi
denyut jantung janin bisa menggunakan stetoskop manual ataupun stetoskop
digital. Stetoskop manual ada 2 tipe yang biasa digunakan untuk pemeriksaan
janin yaitu stetoskop pinard dan fetoscope [6], sedangkan untuk stetoskop
digital akan menghasilkan yang dinamakan fPCG. Hal ini akan dijelaskan
seperti dibawah ini.
Menggunakan stetoskop Pinard/ Laennec atau monoaural
Stetoskop yang dirancang khusus untuk dapat mendengarkan detak jantung
janin secara manual oleh pemeriksa dapat digunakan pada usia kehamilan 17-
22 minggu. Tata cara pemeriksaan:
a) Tempat mendengarkan harus tenang,agar tidak mendapat gangguan
dari suara lain.
b) Pemeriksaan ini sebagai lanjutan dari pemeriksaan palpasi.
c) Mencari daerah atau tempat dimana kita akan mendengarkan
biasanya merupakan punggung bayi. Setelah daerah ditemukan,
stetoskop pinard di pakai bagian yang berlubang luas ditempatkanke
atas tempat atau daerah dimana kita akan mendengarkan. Sedangkan
bagian yang luasnya sempit ditempatkan pada telinga kita, letakkan
tegak lurus
d) Kepala pemeriksa dimiringkan, perhatian dipusatkan pada denyut
jantung janin. Bila terdengar suatu detak, maka untuk memastikan
apakah yang terdengar itu denyut jantung janin, detak ini harus
disesuai dengan detak nadi ibu. Bila detakkan itu sama dengan nadi
ibu, yang terdengar bukan jantung janin, tetapi detak aorta
abdominalis dari ibu.
e) Setelah nyata bahwa yang terdengar itu betul-betul denyut jantung
janin maka dihitung untuk mengetahui teraturnya dan
frekuensinyadenyut jantung janin itu.
Stetoskop Janin Fetoscope
Stetoskop yang dirancang khusus untuk dapat mendengarkan detak jantung
janin secara manual oleh pemeriksa dapat digunakan pada usia kehamilan >
28 minggu.
Cara pemeriksaan menggunakan fetoscope :
a) Baringkan Ibu hamil dengan posisi telentang
b) Lakukan pemeriksaan Leopold untuk mencari posisi punggung janin
c) Letakkan stetoskop pada daerah sekitar punggung janin
d) Hitung total detak jantung janin
Stetoskop Digital
Pemeriksaan menggunakan stetoskop digital prosedurenya sama dengan
menggunakan stetoskop konvensional tetapi hasil dari pemeriksaannya
dapat dilihat pada layar komputer yang disebut dengan
fetalphonocardiogram (fPCG). Alat ini menarik karena benar-benar pasif
(tidak ada energi yang ditransmisikan kejanin) dan biaya rendah, sehingga
dapat dilakukan dalam jangka panjang dan sering. fPCG adalah rekaman
akustik detak janin jantung, yang dihasilkan oleh kegiatan mekanik
berbagai struktur jantung janin, dengan cara meletakkan stetoskop digital
pada permukaan perut ibu dan alat ini mulai banyak digunakan pada tahun
1990 an. Dari hasil pemeriksaan ini didapatkan sebuah gambar sinyal
dimana dari gambar sinyal ini dapat diketahui lebih detail tentang keadaan
jantung janin.
Gambar 1. Contoh Sinyal Suara Jantung Janin (a) Normal (b) Abnormal
D. Ultrasonografi
Ultrasonografi (USG) adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang
memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki
frekuensi yang tinggi (250 kHz 2000 kHz) yang kemudian hasilnya
ditampilkan dalam layar monitor. Pemantauan menggunakan USG ini dapat
dilakukan pada kehamilan 12 minggu. Tetapi pemantauan menggunakan USG
ini disarankan untuk tidak dilakukan seringkali. Biasanya dianjurkan pada
awal kehamilan dan akhir kehamilan.
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemantauan kesejahteraan janin memegang peranan penting di dalam
pengawasan kehamilan dan persalinan. Pemantauan ini seharusnya di lakukan
sejak kehamilan trimester pertama hingga grimester ketiga dan saat persalinan.
Metode sederhana seperti pemantauan gerak janin dan mendengarkan denyut
jantung janin dapat membantu mendeteksi abnormalitas secara dini asalkan di
lakukan dengan benar. Alat bantu diagnostik canggih bukan merupakan
sesuatu yang harus disediakan karena masih banyak hal penting lain yang
dapat di lakukan untuk meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan janin serta
kualitas pelayanan kesehatan di indonesia. Pemantaun kesejahteraan janin
yang terstandarisasi akan meningkatkan kualitas pelayanan.
B. Saran
1. Bagi ibu hamil
Agar selalu memeriksakan kehamilannya secara rutin agar kesejahteraan
janin bias terpantau secara maksimal
2. Bagi tenaga medis
Agar meningkatkan skill dalam pengoprasian alat pantau kesejahteraan
kesejahteraan janin,sehingga kualitas pelayanan lebih bermutu.
Daftar Pustaka
Ministry of Health (2011): Laporan Nasional: Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010,
Jakarta: Ministry of Health, National Institute of Health Research and Development.
Sarwono Prawirohardjo, 2002, Buku panduan praktis pelayanan Kesehatan maternatal dan
neonatal,Jakarta : PT Bina Pustaka
Kunzel Wolfgang, 1985, Fetal Heart Rate monitoring,Springer
Suririnah. 2008. Buku Pintar Kehamilan dan Persalinan.Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Sastrawinata, Sulaiman. 2004. Ilmu Kesehatan Reproduksi: Obstetri Patologi. Jakarta: EGC