Anda di halaman 1dari 17

MORAL REASONING

(PENALARAN MORAL)
Materi 3. SRI SUMARNI
SISTEMATIKA
• Moral reasoning:
• penalaran berbasis nilai-nilai etis,
• tahap-tahap moral menurut Kohlberg dan empati serta keberpihakan dalam pengambilan
keputusan
MORAL REASONING:

• The Philosophical Importance of Moral Reasoning


• Pertimbangan moral dan cara mengatasi konflik tentang
bagaimana menggerakkan diri kita untuk bertindak dan peluang
yang berbeda beda untuk mengumpulkan informasi untuk
membentuk wawasan tentang apa yang harus kita lakukan dari
bagaimana kita bernalar tentang apa yang kita harus dilakukan
atau tidak harus dilakukan.
WHAT DO YOU
THINK?
Dua orang

Tiga orang

Dua orang

• MAKNA: ???
PENALARAN BERBASIS NILAI-NILAI ETIS
• Penalaran diarahkan untuk memutuskan apa yang harus dilakukan dan,
jika berhasil, memunculkan niat
• Tetapi bagaimana penalaran praktis seperti itu bisa berhasil? Bagaimana
penalaran moral dapat dihubungkan dengan keadaan psikologis yang
efektif secara motivasi sehingga memiliki efek kausal semacam ini?
• Psikologi moral" untuk studi filosofis tentang niat dan tindakan.
• Pentingnya filosofi moral dari beberapa pemahaman yang cukup realistis
dari psikologi motivasi manusia
NILAI NILAI ETIS
• 1. Integritas
• Menjunjung tinggi prinsip kejujuran, konsistensi kata dan perbuatan, komitmen pada janji,
keberanian moral dalam membela kebenaran, kepentingan organisasi di atas kepentingan
kelompok dan individu,
• dapat dipercaya
• bertanggungjawab.

• 2. Profesionalisme
• Memainkan perannya dengan berpedoman pada kualitas dan standar kinerja,
• kesesuaian dengan keahlian
• kepakaran dan kompetensinya
• semangat pengembangan diri secara berkesinambungan
• berorientasi pada klien dan akuntabel.
LANJUTAN..
3. Objektivitas dan Kesetaraan
• Memberikan respek (rasa hormat) kepada semua,
• Tidak membedakan fungsi, status dan posisi,
• Tidak melakukan diskriminasi berdasarkan agama, ras, etnik, dan jenis kelamin,
• mengapresiasi dan mengevaluasi kinerja secara objektif dan adil.
4. Kebebasan
• Mengakui konsep dan praktik kebebasan sebagai perilaku sentral yang patut dijunjung tinggi
dalam kegiatan keseharian.
• 5. Kepedulian Sosial
• Mempunyai komitmen dan kesungguhan untuk berpartisipasi dan terlibat secara aktif dalam
penanganan dan pemecahan berbagai masalah yang dihadapi.

Dan nilai nilai etis yang lain


TO WHAT EXTEND DO
YOU AGREE WITH THIS
PICTURE?

Sejauh mana saudara setuju


dengan gambar tersebut?
TAHAP-TAHAP MORAL

• Tahapan perkembangan moral adalah ukuran dari tinggi


rendahnya moral seseorang berdasarkan perkembangan
penalaran moralnya seperti yang diungkapkan oleh 
Lawrence Kohlberg.

• Lawrence Kohlberg (lahir di Bronxville, New York, Amerika Serikat, 25 Oktober 1927


 – meninggal 19 Januari 1987 pada umur 59 tahun) . Ia menjabat sebagai profesor di 
Universitas Chicago serta Universitas Harvard. Ia terkenal karena karyanya dalam pendidikan,
penalaran, dan perkembangan moral. teori perkembangan kognitif Jean Piaget, karya Kohlberg
mencerminkan dan bahkan memperluas karya pendahulunya. Karyanya ini telah diperluas dan
dimodifikasi oleh sejumlah pakar, seperti misalnya Carol Gilligan.
• https://id.wikipedia.org/wiki/Lawrence_Kohlberg
3 TAHAP TERSEBUT:
• Tingkat 1 (Pra-Konvensional) ; anak-anak, menilai moralitas dari suatu tindakan berdasarkan konsekuensinya langsung
1. Orientasi kepatuhan dan hukuman
2. Orientasi minat pribadi
( Apa untungnya buat saya?)
Tingkat 2 (Konvensional); remaja atau orang dewasa, menilai moralitas dari suatu tindakan dengan membandingkannya
dengan pandangan dan harapan masyarakat
3. Orientasi keserasian interpersonal dan konformitas
( Sikap anak baik)
4. Orientasi otoritas dan pemeliharaan aturan sosial
( Moralitas hukum dan aturan)
Tingkat 3 (Pasca-Konvensional); dewasa, individu memiliki pendapat dan nilai yang berbeda, dan mereka dihormati dan
dihargai tanpa memihak
5. Orientasi kontrak sosial
6. Prinsip etika universal
( Principled conscience)

https://id.wikipedia.org/wiki/Tahap_perkembangan_moral_Kohlberg
WHAT DO YOU
THINK?
• Hijau
• Tanaman
• Gunung
• Kabut
• Langit
EMPATI
• Bedakan empati dan simpati:
• Simpati menggambarkan perasan belas kasih dan sayang atas kejadian yang
menimpa seseorang.
• Empati dapat menempatkan diri pada posisi orang tersebut dan berbagi secara
langsung kesedihan mereka tersebut.
• Bersimpati: orang yang berbagi keprihatinan dan belasungkawa namun
mereka secara terbuka mengakui bahwa mereka tidak memiliki pengetahuan
langsung bagaimana perasaan mereka tentang kejadian tersbeut.
• Empati artinya satu perasaan dimana seseorang benar-benar tahu perasaan dari
suatu kejadian karena ia pernah berada dalam posisi itu.
• Orang yang bersimpati atas kehilangan seseorang yang dicintai, berarti ia
merasa belas kasih dan prihatin atas kehilangan itu tanpa mengetahui pasti
bagaimana rasanya kehilangan.
• Berempati berarti seseorang mengetahui perasaaan tersebut.
KEBERPIHAKAN DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN

• guru yang terbaik adalah pengalaman” apakah sama dengan “orang yang lebih tua telah
lebih banyak makan asam garam (berpengalaman) dari orang-orang yang lebih muda.  
• Bagaimana dengan manajemennya dalam pengambilan keputusan?
LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT KEPUTUSAN ETIK:
1. Menentukan fakta-fakta
2. Mengidentifikasi isu isu etis yang terlibat.
3. Mengidentifikasi para pemegang kepentingan danmempertimbangkan situasi dari sudut pandang
mereka.
4. Mempertimbangkan alternatif-alternatif yang tersedia (imajinasimoral)
5. Mempertimbangkan bagaimana sebuah keputusan dapatmempengaruhi para pemegang kepenting
an, dibandingkan dandipertimbangkan alternatif berdasarkan:
Konsekuensi-konsekuensi
Kewajiban-kewajiban, hak-hak, prinsip-prinsip
 Dampak bagi integritas dan karakter pribadi
6. Membuat sebuah keputusan
7. Memantau hasil
WHAT DO YOU THINK?

•Don’t be give
up.
TO WHAT EXTEND DO
YOU AGREE WITH
THAT PICTURE?

Helpful
Alone?
Together?
Valley?
Peak?
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai