Anda di halaman 1dari 11

TEORI PERTUKARAN SOSIAL

( JOHN THIBAUT & HAROLD KELLEY)

Oleh:

Khasibbatun Nikmah, F02718286, 2018, Mata Kulyah perspektif dan teori


komunikasi, Magister Komunikasi Penyiaran Islam UIN Sunan Ampel
Surabaya.

A. Sekilas Biografi dan Pemikirannya


1. John Thibaut:

Beliau seorang psikologsosial dan tokoh pencetus teori pertukaran sosial,dan salah
satu mahasiswa pascasarjana dari kurt lewin,dia menghabiskan beberapa tahun sebagai
Professor di University of Nort Carolina di Chapel Hill, dan dia adalah editor pertama
dari Journal of Experimental Social Psychology.

1
2. Harold Kelley:(16 february 1921-29 january 2003)

Ia adalah seorang psikolog sosial amerika dan professor psikologi di University of


California,Los Angeles.

Melihat kedua cuplikan biografi ilmuan teori pertukaran sosial tersebut, maka
pelaku sosial tidak akan khawatir lagi dengan teori John &Kelley, jika memang di
perlukan untuk hal positif dan direalisasikan dalam hubungan sosial sehari-hari.

Sebab dari riwayat pendidikan dan pengalaman kedua ilmuan tersebut,dirasakan


sangat linier dengan pertukaran sosial yang terjadi saat ini. semakin berkembangnya
zaman,semakin besar pula peluang membutuhkan ilmu psikologi dalam kehidupan ini.

B. Sekilas Teori

Terkait teori pertukaran sosial Yang pengertiannya banyak dari berbagai disiplin
ilmu, ada George Humans(1958),John &Kelley(1959),Peter M.Blau(1964),dll

Disini penulis tidak menyebutkan semua ragam akar pengertian dari disiplin
ilmu,akan tetapi,penulis hanya mengangkat satu disiplin ilmu yaitu teori dari John
&Kelley,yakni pengertiannyaadalah mengharapkan sesuatu dari sebuah hubungan demi
memenuhi segala kebutuhan(rakhmat,2001:121), teori ini juga ada yang memandang
melalui model metafora pasar lho,,dimana bertindaknya bedasarkan kepentingan pribadi
untuk mencari keuntungan.
Setiap insan terutama yang menjalin hubungan sosial, wajib memahami satu sama
lain. hubungan akan berjalan dengan baik dan dunia akan menjadi tempat-tempat yang
indah(ickes &simpson,1997)
Namun,ketika sebuah hubungan dihadapkan dengan tujuan yang berbeda ditambah
rasa kurang mengerti akan harapan satu sama lain,maka pertukaran sosial tidak akan

2
berjalan dengan baik, asumsi dari permasalahan ini, John & Kelly mengacu pada dua
konsep antara sifat dasar manusia dengan sifat dasar dari sebuah hubungan.
Dari sini penulis tertarik untuk membahas tentang pertukaran sosial di Indonesia
khususnya pada suatu komunitas wanita hebat contohnya, yang telah dirintis di akhir
tahun 2013.komunitas ini di dirikan atas dasar kemanusiaan, sebab pada tahun itu, wanita
broken home semakin meningkat, menurut perintis sekaligus penulis,sebagian besar
broken home terjadi di sebabkan karena tidak adanya praktek teori john &Kelley antara
cinta dan pengorbanan dalam sebuah hubungan sosial.

C. Konsep Teori
Selain teori pertukaran sosial yang menyatakan bahwa terdapat unsur ganjaran
dalam hubungan sosial,pengorbanan dan keuntungan yang saling mempengaruhi, dalam
proses hubungan sosial penetration juga terdapat upaya dan ganjaran(cost&rewards) yang
selalu di terima atas pertukaran yang terus berlangsung untuk prospek hubungan mereka
yang di perkirakan kedepannya1.
Dalam hal ini diharapkan agar tidak ada teori kualitatif atau angka-angka yang di
perbandingkan,semisal nilai pengorbanan lebih besar dari pada sebuah penghargaan,
terlebih pada jiwa pelaku sosial yang selalu berfikir transaksional dalam menjalin
hubungan apapun.

D. Asumsi
Ketika manusia di hadapkan dengan suatu hubungan yang mana pelaku di
dalamnya sangat fanatik dalam transaksional lebih jelasnya adalah dengan kata terlalu
menuntut dalam segala hal,sebagai imbalan dari segala yang dia lakukan bahkan
hubungan yang dia jalani.
Namun sebagian kelompok hubungan tersebut lebih cenderung berjalan
kasual,maka hubungan yang di jalin tidak akan bertahan lama, sebab tidak seimbang nya
antara harapan dan tujuan dari masing-masing pelaku hubungan.
Dalam sebuah hubungan, yang sangat diharapkan langgeng di prospek kedepannya,
maka pelaku hubungan sosial tersebut juga diharuskan untuk memiliki filter dari dua sifat
dasar dalam komitmennya,yaitu :
1. filter dari sifat dasar manusia
2. filter sifat dasar dari sebuah hubungan

1
Prof.Dr.H.M.Burhan Bungin,S.Sos.M.Si,Sosiologi Komunikasi,C1-Surabaya,Medio.(Agustus
2009,Halaman:268)

3
BERIKUT BAGAN DARI TEORI PERTUKARAN SOSIAL

TEORI PERTUKARAN SOSIAL

(JOHN &KELLEY)

Sifat dasar manusia Sifat dasar dari sebuah hubungan

Saling Saling Saling


*Mempunyai keinginan -Rasa Rasa
berkorban memahami menghargai
bangga kecewa
*Mengharapkan dan
keuntungan -Rasa memaklumi
puas
(Transaksional)

NILAI SEBUAH HUBUNGAN

4
APLIKASI TEORI PERTUKARAN SOSIAL

“Antara cinta dan pengorbanan”


Dalam hubungan sosial menjalin rumah tangga,berbeda dengan pasangan pemuda yang
sedang jatuh cinta, sebab ketika seseorang menjalani kehidupan rumah tangga,di haruskan
kepadanya untuk menyatukan dua karakter dan sifat yang berbeda,agar dapat menjalani
prospek rumah tangga dengan baik ke depannya.
Pertanyaan nya kenapa ada karakter dan sifat yang berbeda dalam rumah tangga justru
sebagian besar banyak yang dapat melangsungkan hubungannya sekian lama?
Jawabannya adalah,karenah teori john &Kelley sedang di praktekkan pasangan tersebut.
Ketika sifat dasar manusia yang positif di gabungkan dengan sifat dasar sebuah hubungan
yang positif pula,maka nilai yang tinggi dari sebuah hubungan akan membawa timbal balik
pada sebuah keharmonisan, sesuai proposisi nilai:”makin tinggi nilai hasil tindakan
seseorang bagi dirinya makin besar kemungkinan ia melakukan tindakan seperti
itu2(Homans,1974:25)George ritzer,Teori sosiologi modern,c-6,Jakarta-2006,Halaman:364)
Dan begitu pula sebaliknya,jika sifat dasar manusia yang negatif di padukan dengan sifat
dasar sebuah hubungan yang negatif pula maka nilai yang timbul juga akan negatif sebab
teori John & Kelley mustahil di rasakan karenah antara pengorbanan dan ganjaran tidak
akan seimbang.
Dalam hal ini selanjutnya penulis akan memaparkan fenomena sosial yang akan di
suguhkan menjadi sebuah contoh dimana teori John &Kelley tidak akan sukses di
lakukan jika tidak di dampingi niat dan tujuan yang positif.

E. Fenomena Sosial
Sedikit kita mengambil pelajaran dari perintisan komunitas wanita hebat di akhir
tahun 2013 dulu.
Kita ambil dari salah satu kisah anggota komunitas yang mengeluh kepada
perintis, bahwa pasangan hidupnya memaksa dirinya untuk berhubungan dengan cara
yang keluar dari ajaran agama Islamdan keluar dari etika berhubungan intim.
Hal itu beransur lama, sejak pasangan hidupnya sering bekerja keluar
kota.Namun,karena pihak wanita merasakan efek samping dari perbuatan tersebut dan
sangat sering sekali untuk menjadi paksaan suami,akhirnya wanita itu kesehatannya

2
(Homans,1974:25)George Ritzer,Teori sosiologi modern,c-6,(Jakarta-2006:364)

5
semakin memburuk, dan memberanikan diri untuk menolaknya ketika suami mulai
memaksa hubungan intim dengan cara yang salah.
Alhasil,suami dari wanita tersebut mengancam nya,jika wanita tersebut tidak
melayani keinginannya,maka dia akan melakukannya dengan wanita-wanita yang lain.
Seiring hari kemudian, ucapan suaminya tersebut tadi hanya di anggap ancaman
saja, dia berkhusnudhon, namun kenyataannya malah diluar dugaan, ketika suaminya
bilang terkait ancaman itu.
Ternyata sang suami sudah melakukannya dengan wanita lain, dengan alasan
dirinya merasa rugi jika terus bekerja keras namun sang istri tidak menuruti keinginannya
tersebut, dia merasa pengorbanannya selama ini tidak ada timbal baliknya,walau cara
semua itu menurut sang istri sangat salah dan merugikan salah satu pihak.
Akibat dari timbal balik yang salah tersebutlah hubungan rumah tangga mereka
tidak lagi berjalan harmonis, wanita tersebut istri sah dalam agama dan Negara serta di
pandangan masyarakat umum,namun dia tidak pernah merasakan kebahagiaan dalam
hubungan resmi rumah tangga yang sekian lama dia jalin, kenapa tidak,wanita yang
statusnya isteri resmi harus memaksa ikhlaskan diri mempunyai suami seperti tidak
memilikinya dia memaksa dirinya agar ikhlas melihat suaminya bersenang-senang
dengan wanita lain.
Akhirnya wanita tersebut mencari kepuasan hidup tersendiri,karena hakikat surga
dalam dunia ini adalah sebuah kepuasan, dia mencari nafkah untuk anak dan dirinya nya
sendiri, dan membuktikan kepada suaminya bahwa dirinya juga bisa memuaskan dirinya
dengan laki-laki yang lain, seperti teori proposisi nilai.
Sejak itulah dia nyaman menjadi PSK, setelah dia lama mencari kepuasan hidup
itu, akhirnya wanita tersebut di pertemukan oleh alloh dengan lelaki duda di tempat dia
kerja.Wanita tersebut di pertemukan Allah dengan lelaki yang mampu memberikan
kepuasan dhohir bathin dan mau untuk melegalkan hubungan nya serta meninggalkan
status palsu dari suami lamanya.
Dari situlah penulis mampu memahami bahwa pentingnya teori John&Kelley
dalam menjalin hubungan dengan maksud bertujuan positif dan se arah satu sama lain.
Namun sebelum menggunakan teori John Kelley,saran penulis agar terlebih
dahulu membuat komitmen positif dalam setiap menjalin hubungan, terlebih menjalin
sebuah rumah tangga.
Ada beberapaPelajaran yang dapat kita ambil, diantaranya :
 Jikamempunyai keinginan dan harapan dalam sosial apapun,maka berkorbanlah
untuknya.

6
 Jika mengharapkan sebuah keuntungan,maka belajarlah untuk menghargainya.
 Jika memiliki rasa bangga,puas dan kecewa,makabelajarlah untuk saling
memahami dan memakluminnya.
 Dari situlah kita semua dapat merasakan pentingnya nilai-nilai pertukaran
hubungan sosial dalam kehidupan sehari-hari.
 Serta dampak dan pemikiran positif dalam kehidupankita akan
meningkat,perdamaian dan saling toleransi di mana-mana
 Saling menyadari bahwa di balik sebuah cinta ada pengorbanan
 Dan di balik pengorbanan ada pula penghargaan,sebab kepuasan hubungan sosial
berada di antaracinta dan pengorbanan, diantara cinta dan pengorbanan hidup kita
akan bahagia.

7
KRITIKAN

1. Dari buku prof.Dr.moh.Burhan Bungin dalam buku Sosiologi Komunikasi, timbul


kritikan masalah Cost & Rewards yaitu penulis kurang sependapat dengan teori
tersebut, sebab Kebutuhan dan Tujuan Seseorang satu sama lain itu berbeda, jadi
masih banyak teori pertukaran sosial yang belum bisa berjalan seimbang di dalam
tatanan masyarakat, terlebih kebutuhan dan rasa cukup seseorang juga relatif berbeda.
2. Teori ini dapat menghegemoni seseorang yang bertolak belakang dengan belajar
merealisasikan teori thoriqoh dalam islam:

WALA GHORDHON FIDDUNYA

WALA GHORDHON FIL AKHIROH

Yang artinya “berbuat baik tidak mengharapkan imbalan dunia, dan tidak
mengharapkan imbalan akhirat”.

Berbuat namun tidak mengharapkan sesuatu, sungguh sulit dilakukan di negara


Indonesia dan di jaman ini, justru persaingan di timbulkan dari seberapa banyak orang
tersebut mendapatkan penghargaan dari orang lain.Apalagi dari segi ekonomi,
semakin baik kinerja seseorang maka harapan penghargaan nilai jualnya harus
terbilang tinggi.

8
DAFTAR PUSTAKA

9
GEORGE RITZER,Teori Sosiologi Modern,C6 (Jakarta,2006: 364)

DR. TAUFIK,MSI, Empati Pendekatan Psikologi Sosial(C1,Jakarta Februari 2012: 123)

10
PRIOF. DR,H.M.BURHAN BUNGIN,S,Sos,M,S. SOSIOLOGI KOMUNIKASI, C1
SURABAYA,MEDIO.AGUSTUS 2009, H ALAMAN 268

11

Anda mungkin juga menyukai