Anda di halaman 1dari 1

correspondent inference theory

Didasari pada pengamatan mereka bahwa individu cenderung percaya bahwa disposisi oranglain
sesuai dengan perilaku yang dilakukan. correspondent inference theory mrupakan teori teori
yang menyatakan bahwa orang menyimpulkan apakah perilaku seseorang disebabkan oleh
disposisi internal orang tersebut dengan melihat berbagai faktor yang berkaitan dengan tindakan
itu.
 
ada tiga faktor yang memengaruhi sejauh mana seseorang dapat menghubungkan perilaku yang
diinginkan yang bertentangan dengan situasi :

1. Apakah orang tersebut memiliki pilihan untuk terlibat dalam sebuah tindakan?
2. Apakah perilaku yang diharapkan berdasarkan peran atau keadaan sosial ?
3. Apa efek atau konsekuensi yang ditimbulkan atas harapan atas perilaku seseorang?
 
Pertama, jika kita mengetahui bahwa individu dipaksa untuk melakukan perilaku tertentu,
individu tersebut akan menyimpulkan bahwa tindakan tersebut disebabkan oleh situasi dan
bukan bukan dari individu tersebut.
Contoh :
kebanyakan siswa yang mengambil jurusan psikologi diharuskan mengikuti kursus statistik. Jika
siswa tersebut tahu bahwa yang mengambil jurusan psikologi harus mempelajari statistik,
dapatkah siswa tersebut menyimpulkan bahwa ia harus menyukai statistik? Tentunya Tidak,
karena perilaku ini disebabkan oleh situasi dimana persyaratan utama sebagai siswa psikologi
dengan mempelajari statistik.
 
Kedua, Kadangkala perilaku yang diharapkan tidak selalu sejalan, karena adanya sitausi tertentu.
Contoh :
ketika seseorang duduk di salah satu pesta pernikahan orang tersebut mengharapkan bahwa
pakaian yang cocok sitausi tersebut adalah pakaian yang kasual. kenyataannya, orang tersebut
melihat situasi bahwa orang-orang yang datang di pesta tersebut terlihat memakai pakaian
formal.
 
Ketiga, individu melihat efek dari perilaku seseorang hanya dari adanya faktor tertentu yang
spesifik namun bertentangan dengan banyak faktor.
Contoh :
ketika orang lain memandang individu pada saat memilih pekerjaan. Orang lain memandang
secara spesifik bahwa orang tersebut memilih pekerjaan yang kurang menarik dibandingkan
pekerjaan yang banyak diminati. Hal tersebut tidak dapat dilihat dari faktor spesifik saja,
melainkan hal tersebut dapat terjadi karena banyak faktor yang tidak diketahui.

Anda mungkin juga menyukai