KOMUNIKASI INTRAPERSONAL
Dosen Pengampu
Disusun oleh :
Alberto Harianja (2019310085)
PRODI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa ya. Yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
serta inayah-Nya kepada kita semua, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang
Komunikasi Intrapersonal.
Makalah ini telah saya susun secara maksimal bantuan dari berbagai pihak sehingga
makalah ini bisa selesai dengan lancar. Untuk itu, saya selaku penyusun, banyak berterima kasih
kepada Bapak Zainol Arifin, S.P., M.P yang sudah mempercayai saya untuk membuat makalah
ini.
Saya menyadari, makalah yang saya buat jauh dari sempurna dan masih banyak
kekurangan. Oleh sebab itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca, guna menghasilkan makalah yang lebih baik.
kami berharap, makalah tentang Komunikasi Intrapersonal yang saya susun bisa
memberikan manfaat dan inspirasi bagi teman-teman atau pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1.2. Latar Belakang
Komunikasi selalu terjadi dalam setiap kehidupan manusia. Setiap kegiatan yang dilakukan
manusia merupakan refleksi dari kegiatan komunikasi, baik secara verbal maupun non
verbal. Manusia berkomunikasi untuk menjalin hubungan dengan manusia lain. Hubungan
antar manusia dapat terjalin ketika manusia berinteraksi dengan manusia lain. Sedangkan
interaksi sosial harus didahului oleh kontak sosial dan komunikasi. Meskipun teknologi
komunikasi telah berkembang begitu rupa, akan tetapi tidak ada satupun masyarakat
moderen yang mampu bertahan tanpa komunikasi. Manusia merupakan makhluk sosial,
karena itu kehidupan manusia selalu ditandai dengan pergaulan antarmanusia, misalnya
pergaulan dalam keluarga, lingkungan tetangga, sekolah, tempat bekerja, organisasi sosial,
dan lain-lain. Pergaulan manusia merupakan salah satu bentuk peristiwa komunikasi dalam
masyarakat. Hakikat pergaulan itu ditunjukkan antara derajat keintiman, frekuensi
pertemuan, jenis relasi, mutu interaksi diantara mereka, terutama faktor sejauh mana
keterlibatan dan saling mempengaruhi.
Sensasi.
Proses komunikasi intrapersonal dimulai dengan adanya sebuah stimulus. Komunikasi
intrapersonal adalah reaksi terhadap stimuli yang dapat berupa stimuli internal atau stimuli
eksternal. Seorang ahli komunikasi yang bernama Mark Knapp menunjukkan sebuah
kerangka kerja yang berguna untuk memahami proses komunikasi intrapersonal. Menurut
Knapp, terdapat dua faktor yang mempengaruhi komunikasi intrapersonal yaitu stimuli
internal dan stimuli eksternal. a. Stimuli internal meliputi motif-motif peribadi, sikap, dan
konsep diri. b. Stimuli eksternal meliputi berbagai kejadian, obyek, dan orang yang berada
di luar individu. Seorang individu akan membentuk persepsi, perasaan, dan makna
penafsiran sebuah kesan yang dibuat tentang dirinya dan sekitarnya pada saat tertentu.
Stimuli-stimuli tersebut kemudian ditangkap oleh organ-organ sensor dan mengirimkannya
ke otak. Proses ini disebut dengan resepsi.
Persepsi.
Organ-organ kemudian menangkap sebuah stimulis dan mengirimkannya ke sistem saraf
pusat melalui sistem saraf peripheral. Ketika kita menerima seluruh stimuli yang diarahkan
kepada kita, kita memberi perhatian hanya kepada beberapa stimuli saja. Hal ini disebabkan
karena kita menerapkan persepsi selektif. Hanya stimuli yang tinggi saja yang diterima
sedangkan stimuli yang rendah akan dikesampingkan.
Berpikir
Berpikir adalah proses dalam pengambilan kesimpulan. Pada proses ini melibatkan sensasi,
persepsi dan memori.
Ekspresi
Ekspresi adalah Mimik Muka atau Wajah (Suharto, 1996) Ekspresi adalah Pengungkapan
ataupun suatu proses dalam mengutarakan maksud, perasaan, gagasan dan sebagainya.
Ekspresi merupakan manifestasi dari Emosi.
1.3. Tujuan
Makalah ini dibuat dengan maksud untuk memenuhi tugas asistensi mata kuliah Penyuluhan
Pertanian dan sebagai bahan bacaan untuk memperluas ilmu pengetahuan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PERSEPSI
2.2. SENSASI
Apa pun definisi sensasi, fungsi alat indra dalam menerima informasi darilingkungan
sangat penting. Melalui alat indra, manusia dapat memahami kualitasfisik
lingkungannya. Lebih dari itu, melalui alat indralah, manusia memperoleh pengetahuan
dan semua kemapuan untuk berinteraksi dengan dunianya. Tanpaalat indra, manusia
sama, bahkan mungkin rendah lebih dari rumput-rumputan,karena rumput dapat juga
mengindra cahaya dan humiditas ( Lefrancois, 1974,dalam rahmat, 1994 ).
2.2.2.Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Sensasi
Bagian penting dari teori deteksi sinyal yang berpengaruh besar terhadap psikologi
adalah implikasinya dalam pembelajaran ambang penginderaan. Berdasarkan teori
tersebut disimpulkan bahwa ambang penginderaan bukan hanya kekuatan sinyal.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ambang penginderaan adalah :
(a) kekuatan sinyal;
(b) sifat-sifat tugas/pekerjaan;
(c) harapan individu;
(d) konsekuensi-konsekuensi berupa penghargaan atau hukuman;
(e) norma/standar/ukuran yang dikenakan individu.
Pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi ambang penginderaan manusia
di atas memungkinkan kita untuk memahami mengapa dan bagaimana individu hanya
menerima stimulus/informasi tertentu darin sekian banyak.
2.3.BERPIKIR
2.3.1.Pengertian Berpikir
Merupakan proses penafsiran kita terhadap simuli setelah kita melalu tahapan sensasi,
asosiasi, persepsi, memori. Secara garis besar, ada dua macam berpiir, yaitu berpikir
autistik yang sering dibahsakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai melamun. Dan yang
kedua, yaitu berpikir realistik yang dibagi lagi dalam tiga jenis, yaitu berpikir dedukif,
berpikir induktif, dan berpikir evaluative. Salah satu fungsi berpikir adalah menetapkan
keputusan (Decision Making), memecahkan persoalan (Problem Solving), berpikir kreatif
(Creative Thinking).
Fungsi berpikir :
2.4. EKSPRESI
2.4.1.Pengertian Ekspresi
Ekspresi adalah suatu ungkapan dalam diri seseorang biasanya berupa luapan emosi
maupun gerak tubuh. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ekspresi adalah
pengungkapan atau proses memperlihatkan atau menyatakan maksud, gagasan, perasaan
dan sebagainya. Setiap manusia memiliki hak untuk mengekspresikan emosinya dalam
kehidupan sehari-hari. Ekspresi seringkali dikaitkan dengan emosional seseorang, padahal
ekspresi juga terkait dengan gerakan tubuh yang disebut dengan gestur tubuh atau bahasa
tubuh.
Emosional seseorang dapat diukur melalui cara berkomunikasi. Ekspresi tidak hanya
dilihat dari raut wajah tetapi ekspresi dapat dilihat melalui gestur tubuh. Apabila seseorang
dalam kondisi sedih akan terlihat dari ekspresi wajah yang murung dan gestur tubuh yang
lemas. Sedangkan orang yang gembira cenderung terlihat semangat dengan gestur tubuh
yang segar dan licah serta ekspresi wajah yang ceria menampilkan sebuah senyuman.
Menghindari Kesalahpahaman
Kesalahpahaman sering muncul dalam komunikasi. Ekspresi berfungsi untuk menghindari
kesalahpahaman. Ketika seseorang tidak dapat memahami komunikasi verbal maka
komunikasi non verbal seperti ekspresi mampu memberikan komunikasi yang lebih mudah
dimengerti, sehingga ekspresi dapat meminimalisir kesalahpaham dalam berkomunikasi.
Meyakinkan Seseorang
Ekspresi melalui raut wajah sebagai alat untuk meyakinkan seseorang. Seseorang dapat
berbohong melalui komunikasi verbal tetapi melalui ekspresi seseorang akan sulit
menutupi kebohongannya. Seseorang yang berbohong akan merasa gugup ketika menatap
lawan bicaranya dan menunjukkan ekspresi wajah kebohongan lainnya.
Komunikasi menjadi hal yang vital dalam kehidupan masyarakat. Ekspresi sebagai
komunikasi non verbal berfungsi untuk mewakili komunikasi verbal. Ketika seseorang
berada dalam jarak yang cukup jauh biasanya orang tersebut sulit untuk berkomunikasi
melalui verbal, tetapi seseorang lebih mudah memahami makna komunikasi dengan
menggunakan ekspresi seperti gestur tubuh.
Komunikasi verbal dan komunikasinon verbal tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan di
masyarakat. Ekspresi sebagai komunikasi non verbal berfungsi sebagai complement atau
pelengkap dalam komunikasi. Ekspresi dalam gestur tubuh seringkali menjadi pelengkap
dalam komunikasi verbal ketika seseorang kurang memahami pesan yang disampaikan
oleh komunikator.
Memahami pola pikir orang lain ini merupakan fungsi ekspresi yang berkaitan dengan
memahami kepribadian orang lain. Memahami pola pikir orang lain dapat dilakukan
dengan mengetahui gestur tubuh dan ekspresi wajah seseorang. Orang yang sedang
mengalami suatu masalah cenderung lebih terlihat dari ekspresi wajah yang cemas.
Komunikasi yang baik dalam sebuah bisnis adalah komunikasi yang berdasarkan pada
keterampilan. Orang yang pandai menyesuaikan komunikasi dan ekspresi lebih mudah
meraih kesuksesan. Misalnya, seorang direktur perusahaan yang sedang sedih tidak akan
menunjukkan kesedihannya ketika berdiskusi dengan koleganya. Hal ini berhubungan
dengan profesionalitas dalam bekerja. Orang yang memiliki jiwa profesional berarti orang
tersebut menunjukkan ekspresinya sebagai keterampilan dalam berkomunikasi.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Komunikasi intrapersonal merupakan dasar dari semua bentuk komunikasi. Oleh sebab
itu kedudukan komunikasi intrapersonal menjadi sangat penting, utamanya dalam hal
memproses lambang atau isyarat menjadi lambang atau isyarat yang dimengerti oleh
pihak penyampai dan penerima informasi.
3.2.Saran