Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KOMUNIKASI INTRAPERSONAL

Melalui Persepsi, Sensasi, Berpikir, dan Ekspresi

Dosen Pengampu

Zainol Arifin, S.P.,M.P

Disusun oleh :
Alberto Harianja (2019310085)

PRODI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa ya. Yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
serta inayah-Nya kepada kita semua, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang
Komunikasi Intrapersonal.

Makalah ini telah saya susun secara maksimal bantuan dari berbagai pihak sehingga
makalah ini bisa selesai dengan lancar. Untuk itu, saya selaku penyusun, banyak berterima kasih
kepada Bapak Zainol Arifin, S.P., M.P yang sudah mempercayai saya untuk membuat makalah
ini.

Saya menyadari, makalah yang saya buat jauh dari sempurna dan masih banyak
kekurangan. Oleh sebab itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca, guna menghasilkan makalah yang lebih baik.

kami berharap, makalah tentang Komunikasi Intrapersonal yang saya susun bisa
memberikan manfaat dan inspirasi bagi teman-teman atau pembaca.

Sanggau, 4 November 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................2


DAFTAR ISI......................................................................................................................................3
BAB I................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..............................................................................................................................4
1.2. Latar Belakang .........................................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................................................5
1.3. Tujuan .....................................................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN ................................................................................................................................6
2.1. PERSEPSI ...............................................................................................................................6
2.1.1. Pengertian Persepsi ............................................................................................................6
2.1.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi .........................................................................7
2.2. SENSASI............................................................................................................................... 10
2.2.1. Pengertian Sensasi............................................................................................................ 10
2.2.2.Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Sensasi ..................................................................... 11
2.3.BERPIKIR.............................................................................................................................. 11
2.3.1.Pengertian Berpikir ........................................................................................................... 11
2.3.2. Fungsi Berpikir ................................................................................................................ 11
2.4. EKSPRESI............................................................................................................................. 12
2.4.1.Pengertian Ekspresi........................................................................................................... 12
2.4.2. Fungsi Ekspresi................................................................................................................ 12
BAB III............................................................................................................................................ 14
PENUTUP ....................................................................................................................................... 14
3.1.Kesimpulan............................................................................................................................. 14
3.2.Saran ...................................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................... 15
BAB I

PENDAHULUAN
1.2. Latar Belakang
Komunikasi selalu terjadi dalam setiap kehidupan manusia. Setiap kegiatan yang dilakukan
manusia merupakan refleksi dari kegiatan komunikasi, baik secara verbal maupun non
verbal. Manusia berkomunikasi untuk menjalin hubungan dengan manusia lain. Hubungan
antar manusia dapat terjalin ketika manusia berinteraksi dengan manusia lain. Sedangkan
interaksi sosial harus didahului oleh kontak sosial dan komunikasi. Meskipun teknologi
komunikasi telah berkembang begitu rupa, akan tetapi tidak ada satupun masyarakat
moderen yang mampu bertahan tanpa komunikasi. Manusia merupakan makhluk sosial,
karena itu kehidupan manusia selalu ditandai dengan pergaulan antarmanusia, misalnya
pergaulan dalam keluarga, lingkungan tetangga, sekolah, tempat bekerja, organisasi sosial,
dan lain-lain. Pergaulan manusia merupakan salah satu bentuk peristiwa komunikasi dalam
masyarakat. Hakikat pergaulan itu ditunjukkan antara derajat keintiman, frekuensi
pertemuan, jenis relasi, mutu interaksi diantara mereka, terutama faktor sejauh mana
keterlibatan dan saling mempengaruhi.

Proses komunikasi intrapersonal melibatkan beberapa tahapan, yaitu:

Sensasi.
Proses komunikasi intrapersonal dimulai dengan adanya sebuah stimulus. Komunikasi
intrapersonal adalah reaksi terhadap stimuli yang dapat berupa stimuli internal atau stimuli
eksternal. Seorang ahli komunikasi yang bernama Mark Knapp menunjukkan sebuah
kerangka kerja yang berguna untuk memahami proses komunikasi intrapersonal. Menurut
Knapp, terdapat dua faktor yang mempengaruhi komunikasi intrapersonal yaitu stimuli
internal dan stimuli eksternal. a. Stimuli internal meliputi motif-motif peribadi, sikap, dan
konsep diri. b. Stimuli eksternal meliputi berbagai kejadian, obyek, dan orang yang berada
di luar individu. Seorang individu akan membentuk persepsi, perasaan, dan makna
penafsiran sebuah kesan yang dibuat tentang dirinya dan sekitarnya pada saat tertentu.
Stimuli-stimuli tersebut kemudian ditangkap oleh organ-organ sensor dan mengirimkannya
ke otak. Proses ini disebut dengan resepsi.
Persepsi.
Organ-organ kemudian menangkap sebuah stimulis dan mengirimkannya ke sistem saraf
pusat melalui sistem saraf peripheral. Ketika kita menerima seluruh stimuli yang diarahkan
kepada kita, kita memberi perhatian hanya kepada beberapa stimuli saja. Hal ini disebabkan
karena kita menerapkan persepsi selektif. Hanya stimuli yang tinggi saja yang diterima
sedangkan stimuli yang rendah akan dikesampingkan.
Berpikir
Berpikir adalah proses dalam pengambilan kesimpulan. Pada proses ini melibatkan sensasi,
persepsi dan memori.
Ekspresi
Ekspresi adalah Mimik Muka atau Wajah (Suharto, 1996) Ekspresi adalah Pengungkapan
ataupun suatu proses dalam mengutarakan maksud, perasaan, gagasan dan sebagainya.
Ekspresi merupakan manifestasi dari Emosi.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa itu komunikasi Persepsi, Sensasi, Berpikir, dan Ekspresi?
2. Apa saja faktor komunikasi Persepsi dan Sensasi?
3. Apa fungsi komunikasi Berfikir dan Ekspesi?

1.3. Tujuan
Makalah ini dibuat dengan maksud untuk memenuhi tugas asistensi mata kuliah Penyuluhan
Pertanian dan sebagai bahan bacaan untuk memperluas ilmu pengetahuan.
BAB II

PEMBAHASAN
2.1. PERSEPSI

2.1.1. Pengertian Persepsi


Persepsi merupakan salah satu tahapan dari serangkaian proses pengolahan informasi
pada diri manusia atau biasa disebut dengan komunikasi intrapersonal yaitu proses
seseoarang dalam menerima informasi, mengolahnya, menyimpannya dan
menghasilkannya kembali. Dan menurut Jalaludin Rakhmat adalah pengalaman tentang
objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan
informasi dan menafsirkan pesan.
Persepsi memiliki banyak sekali pengertian. Secara sederhana persepsi mengandung arti
cara seseorang dalam memahami sesuatu atau bagaimana ia melihat suatu objek. Persepsi
juga berarti proses pemahaman atau pemberian makna atas suatu informasi terhadap
stimulus. Stimulus didapat dari proses penginderaan terhadap objek, peristiwa, atau
hubungan-hubungan antar gejala yang selanjutnya diproses oleh otak. Lewat persepsi lah,
proses kognisi dimulai. Berikut adalah beberapa definisi lain untuk persepsi:
1) Menurut Bimo Walgito
Persepsi merupakan proses yang terjadi di dalam diri individu yang dimulai dengan
diterimanya rangsang, sampai rangsang itu disadari dan dimengerti oleh individu
sehingga individu dapat mengenali dirinya sendiri dan keadaan di sekitarnya.
2) Menurut Davidoff
Persepsi merupakan proses pengorganisasian dan penginterpretasian terhadap
stimulus oleh organisme atau individu sehingga didapat sesuatu yang berarti dan
merupakan aktivitas yang terintegrasi dalam diri individu.
3) Menurut Brain Fellow
Persepsi adalah proses yang memungkinkan suatu organisme menerima dan
menganalisa.8 4) Menurut Joseph A. Devito Persepsi adalah proses yang menjadikan
kita sadar akan banyaknya stimulus yang mempengaruhi indra kita.
4) Menurut Fisher
Persepsi didefinisikan sebagai interprestasi terhadap berbagai sensasi sebagai
representasi dari obyek-byek eksternal.
Dan Krech menyimpulkan bahwa persepsi merupakan proses pemberian arti terhadap
lingkungan oleh seorang individu. Jadi, disini dapat peneliti tarik kesimpulan bahwa
persepsi itu dimiliki oleh setiap individu, artinya setiap dari manusia memiliki cara
pandang dan pemahaman yang pasti berbeda dalam melihat suatu objek di lingkungan
kita, baik itu manusia, mahluk hidup yang lain, ataupun benda mati.

2.1.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi


Menurut David Krech dan Richard S., yang ditulis oleh Jalaludin Rahmad dalam
bukunya Psikologi Komunikasi, persepsi dipengaruhi oleh tiga factor, yaitu:
1) Perhatian
Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi
menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah.Untuk
mengadakan persepsi diperlukan adanya suatu perhatian yang merupakan
langkah pertama sebagai suatu kesiapan untuk mengadakan persepsi. Dan
tanpa perhatian maka tidak akan terjadi persepsi.
Demikian definisi yang diberikan oleh Kenneth E. Andersen dalam bukunya
sebagai pengantar pada teori komunikasi. Perhatian terjadi bila kita
mengkonsentrasikan diri pada salah satu alat indera kita dan mengesampingkan
masukan-masukan melalui alat indera yang lain.
a) Faktor Eksternal Penarik Perhatian
Apa yang kita perhatikan ditentukan oleh faktor-faktor situasional dan
personal. Faktor situasional terkadang disebut sebagai determinan perhatian
yang bersifat eksternal atau penarik perhatian (attention getter). Stimuli
diperhatikan karena mempunyai sifat-sifat yang menonjol, antara lain:
gerakan, intensitas stimuli, kebauran, dan perulangan.
b) Faktor Internal Penaruh Perhatian
Suatu peristiwa yang diketahui oleh beberapa orang yang mengatakan benar
atau salah, terjadi atau tidak telah menunjukkan betapa lemahnya alat indera
kita, tetapi juga menunjukkan perhatian yang selektif (selective attention).Apa
yang menjadi perhatian kita lolos dari perhatian orang lain, atau sebaliknya.
Ada kecenderungan kita melihat apa yang ingin kita lihat, kita mendengar apa
yang ingin kita dengar. Perbedaan perhatian ini timbul dari faktor-faktor
internal dalam diri kita.
a) Faktor-faktor Biologis. Dalam keadaan lapar, seluruh pikiran di dominasi
oleh makanan. Karena itu, bagi orang lapar, yang paling menarik
perhatiannya adalah makanan. Yang kenyang akan menaruh perhatian
pada hal-hal yang lain. Anak muda yang baru saja menonton film porno,
akan cepat melihat stimuli seksual di sekitarnya.
b) Faktor-faktor Sosiopsikologis. Motif sosiogenis, sikap, kebiasaan, dari
kemauan, mempengaruhi apa yang kita perhatikan. Dalam perjalanan
naik gunung, geolog akan memperhatikan batuan; ahli botani, bunga-
bungaan; ahli zoologi, binatang; seniman, warna dan bentuk; orang yang
bercinta.
Kenneth E. Andersen menyimpulkan dalil tentang perhatian selektif yang
harus diperhatikan oleh ahli komunikasi:
a. Perhatian itu merupakan proses yang aktif dan dinamis, bukan pasif
dan refleksif.
b. Kita cenderung memperhatikan hal-hal tertentu yang penting,
menonjol, atau melibatkan diri kita.
c. Kita menaruh perhatian kepada hal-hal tertentu sesuai dengan
kepercayaan, sikap, nilai, kebiasaan, dan kepentingan kita.
d. Kebiasaan sangat penting dalam menentukan apa yang menarik
perhatian, tetapi juga apa yang secara potensial akan menarik
perhatian kita.
e. Dalam situasi tertentu kita secara sengaja menstrukturkan perilaku
kita untuk menghindari terpaan stimuli tertentu yang ingin kita
abaikan.
f. Walaupun perhatian kepada stimuli berarti stimuli tersebut lebih kuat
dan lebih hidup dalam kesadaran kita, tidaklah berarti bahwa persepsi
kita akan betul-betul cermat.
g. Perhatian tergantung kepada kesiapan mental kita.
h. Tenaga-tenaga motivasional sangat penting dalam menentukan
perhatian dan persepsi.
i. Intensitas perhatian tidak konstan.
j. Dalam hal stimuli yang menerima perhatian, perhatian juga tidak
konstan.
k. Kita mampu menaruh perhatian pada berbagai stimuli secara serentak.
l. Perubahan atau variasi sangat penting dalam menarik dan
mempertahankan perhatian.
2) Faktor Fungsional
Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, suasana hati, pelayanan,
pengalaman masa lalu dan hal-hal lain yang termasuk apa yang disebut factor
personal. Pada dasarnya, persepsi tidak ditentukan oleh jenis dan bentuk
stimuli, tetapi tergantung pada karakteristik orang yang memberikan respon
terhadap stimuli tersebut. Secara fungsional persepsi bersifat selektif, ini
berarti dalam mempersepsi sesuatu orang akan memberikan tekanan yang
sesuai dengan tujuan orang tersebut. Objek yang mendapatkan tekanan dalam
persepsi biasanya objek yang memenuhi tujuan individu yang melakukan
persepsi. Seperti pengaruh kebutuhan, kesiapan mental, suasana emosional,
dan latar belakang budaya terhadap persepsi.
Kerangka rujukan merupakan factor yang mempengaruhi persepsi. Dalam
kegiatan komunikasi, kerangka rujukan mempengaruhi orang memberikan
makna pada pesan yang diterimanya. Psikolog menganggap kerangka rujukan
sangat berguna untuk menganalisis interpretasi perceptual terhadap peristiwa
yang dialami.
Dari penelitian ini, maka yang difokuskan adalah tentang pengalaman pribadi
yang membentuk persepsi tentang seks bebas di kalangan remaja Ds. Banjar
Kemantren Sidoarjo.
3) Faktor Struktural
Faktor struktural berasal dari sifat stimuli fisik dan efek syaraf yang
ditimbulkan pada sistem syaraf individu.Menurut teori Gestalt, bila kita
mempersepsi sesuatu, kita mempersepsinya sebagai suatu keseluruhan.Kita
tidak melihat bagian-bagiannya, lalu menghimpunnya. Bagian medan yang
terpisah dari medan persepsi berada dalam interdependesi yang dinamis. Oleh
karena itu dinamika khusus dalam interaksi menentukan distribusi fakta dan
kulaitas lokalnya. Maksudnya, jika kita ingin memahami suatu peristiwa,
maka kita tidak dapat meneliti fakta yang terpisah, tetapi harus
memandangnya dalam hubungan keseluruhan. Dan peneliti terfokus pada
permasalahan yang melihat bagaimana lingkungan keluarga dapat membentuk
sebuah persepsi tentang seks bebas.

2.2. SENSASI

2.2.1. Pengertian Sensasi


Sensasi adalah proses menangkap stimuli dari feedback yang dikeluarkan oleh
komunikan. Secara etimoligis, sensasi berasal dari kata “sense”, yang artinya alat
penginderaan, yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya. dan secara
definisi, sensasi adalah fungsi alat indera dalam menerima informasi dari lingkungan
primer.
Sensasi juga ditentukan oleh faktor personal, historis, pengalaman pribadi dan
lingkuang budaya. Sebagian orang sangat menikmati hidup sebagai vegetarian, namun
sebagian orang tidak. Perbedaan tersebut pada akhirnya akan mempengaruhi proses
selanjutnya, yaitu persepsi.

Benyamin B. Wolman (1973, dalam rakhmat, 1994) menyebutkan sensasi sebagai


“pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal,
simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alatindra.
Menurut Dennis Coon, “Sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak
memerlukan penguraian verbal. Simbolis, atau konseptual, dan terutamasekali
berhubungan dengan kegiatan alat indera.”

Apa pun definisi sensasi, fungsi alat indra dalam menerima informasi darilingkungan
sangat penting. Melalui alat indra, manusia dapat memahami kualitasfisik
lingkungannya. Lebih dari itu, melalui alat indralah, manusia memperoleh pengetahuan
dan semua kemapuan untuk berinteraksi dengan dunianya. Tanpaalat indra, manusia
sama, bahkan mungkin rendah lebih dari rumput-rumputan,karena rumput dapat juga
mengindra cahaya dan humiditas ( Lefrancois, 1974,dalam rahmat, 1994 ).
2.2.2.Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Sensasi

Bagian penting dari teori deteksi sinyal yang berpengaruh besar terhadap psikologi
adalah implikasinya dalam pembelajaran ambang penginderaan. Berdasarkan teori
tersebut disimpulkan bahwa ambang penginderaan bukan hanya kekuatan sinyal.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ambang penginderaan adalah :
(a) kekuatan sinyal;
(b) sifat-sifat tugas/pekerjaan;
(c) harapan individu;
(d) konsekuensi-konsekuensi berupa penghargaan atau hukuman;
(e) norma/standar/ukuran yang dikenakan individu.
Pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi ambang penginderaan manusia
di atas memungkinkan kita untuk memahami mengapa dan bagaimana individu hanya
menerima stimulus/informasi tertentu darin sekian banyak.

2.3.BERPIKIR

2.3.1.Pengertian Berpikir

Merupakan proses penafsiran kita terhadap simuli setelah kita melalu tahapan sensasi,
asosiasi, persepsi, memori. Secara garis besar, ada dua macam berpiir, yaitu berpikir
autistik yang sering dibahsakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai melamun. Dan yang
kedua, yaitu berpikir realistik yang dibagi lagi dalam tiga jenis, yaitu berpikir dedukif,
berpikir induktif, dan berpikir evaluative. Salah satu fungsi berpikir adalah menetapkan
keputusan (Decision Making), memecahkan persoalan (Problem Solving), berpikir kreatif
(Creative Thinking).

2.3.2. Fungsi Berpikir

Fungsi berpikir :

 Menetapkan Keputusan (Decision Making)


Tanda-tanda umumnya:
 Keputusan merupakan hasil berpikir, hasil usaha intelektual
 keputusan selalu melibatkan pilihan dari berbagai alternative
 keputusan selalu melibatkan tindakan nyata, walaupun pelaksanaanya boleh
ditangguhkan atau dilupakan.

 Memecahkan persoalan (Problem Solving)


Proses memecahkan persoalan berlangsung melalui lima tahap :
 Terjadi peristiwa ketika perilaku yang biasa dihambat Karena sebab-sebab
tertentu
 Anda mencoba menggali memori anda untuk mengatahui cara apa saja yang
efektif pada masa lalu
 pada tahap ini, anda mencoba seluruh kemungkinan pemecahan yang pernah
anda ingat atau yang dapat anda pikirkan.
 Anda mulai menggunakan lambing-lambang vergal atau grafis untuk
mengatasi masalah
 Tiba-tiba terlintas dalam pikiran anda suatu pemecahan. Pemecahan masalah
ini biasa disebut Aha-Erlebnis (Pengalaman Aha), atau lebih lazim disebut
insight solution.

2.4. EKSPRESI

2.4.1.Pengertian Ekspresi
Ekspresi adalah suatu ungkapan dalam diri seseorang biasanya berupa luapan emosi
maupun gerak tubuh. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ekspresi adalah
pengungkapan atau proses memperlihatkan atau menyatakan maksud, gagasan, perasaan
dan sebagainya. Setiap manusia memiliki hak untuk mengekspresikan emosinya dalam
kehidupan sehari-hari. Ekspresi seringkali dikaitkan dengan emosional seseorang, padahal
ekspresi juga terkait dengan gerakan tubuh yang disebut dengan gestur tubuh atau bahasa
tubuh.

2.4.2. Fungsi Ekspresi


Adapun fungsi ekspresi dalam komunikasi adalah sebagai berikut:

Mengetahui Kepribadian Seseorang

Ekspresi dalam komunikasi berfungsi untuk mengetahui kepribadian seseorang. Fungsi


ekspresi ini untuk mengetahui karakter seseorang yang biasanya dapat terlihat ketika
seseorang sedang berbicara seperti pada saat interview. Kepribadian atau karakter yang
baik mempengaruhi kehidupan seseorang yang memiliki profesi dalam suatu perusahaan.
Hal ini berhubungan dengan edukasi emosional dalam diri seseorang.

Mengukur Emosional Seseorang

Emosional seseorang dapat diukur melalui cara berkomunikasi. Ekspresi tidak hanya
dilihat dari raut wajah tetapi ekspresi dapat dilihat melalui gestur tubuh. Apabila seseorang
dalam kondisi sedih akan terlihat dari ekspresi wajah yang murung dan gestur tubuh yang
lemas. Sedangkan orang yang gembira cenderung terlihat semangat dengan gestur tubuh
yang segar dan licah serta ekspresi wajah yang ceria menampilkan sebuah senyuman.

Menghindari Kesalahpahaman
Kesalahpahaman sering muncul dalam komunikasi. Ekspresi berfungsi untuk menghindari
kesalahpahaman. Ketika seseorang tidak dapat memahami komunikasi verbal maka
komunikasi non verbal seperti ekspresi mampu memberikan komunikasi yang lebih mudah
dimengerti, sehingga ekspresi dapat meminimalisir kesalahpaham dalam berkomunikasi.

Meyakinkan Seseorang

Ekspresi melalui raut wajah sebagai alat untuk meyakinkan seseorang. Seseorang dapat
berbohong melalui komunikasi verbal tetapi melalui ekspresi seseorang akan sulit
menutupi kebohongannya. Seseorang yang berbohong akan merasa gugup ketika menatap
lawan bicaranya dan menunjukkan ekspresi wajah kebohongan lainnya.

Mewakili Komunikasi Verbal

Komunikasi menjadi hal yang vital dalam kehidupan masyarakat. Ekspresi sebagai
komunikasi non verbal berfungsi untuk mewakili komunikasi verbal. Ketika seseorang
berada dalam jarak yang cukup jauh biasanya orang tersebut sulit untuk berkomunikasi
melalui verbal, tetapi seseorang lebih mudah memahami makna komunikasi dengan
menggunakan ekspresi seperti gestur tubuh.

Pelengkap dalam Komunikasi

Komunikasi verbal dan komunikasinon verbal tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan di
masyarakat. Ekspresi sebagai komunikasi non verbal berfungsi sebagai complement atau
pelengkap dalam komunikasi. Ekspresi dalam gestur tubuh seringkali menjadi pelengkap
dalam komunikasi verbal ketika seseorang kurang memahami pesan yang disampaikan
oleh komunikator.

Memahami Pola Pikir Orang Lain

Memahami pola pikir orang lain ini merupakan fungsi ekspresi yang berkaitan dengan
memahami kepribadian orang lain. Memahami pola pikir orang lain dapat dilakukan
dengan mengetahui gestur tubuh dan ekspresi wajah seseorang. Orang yang sedang
mengalami suatu masalah cenderung lebih terlihat dari ekspresi wajah yang cemas.

Sebagai Keterampilan dalam Komunikasi

Komunikasi yang baik dalam sebuah bisnis adalah komunikasi yang berdasarkan pada
keterampilan. Orang yang pandai menyesuaikan komunikasi dan ekspresi lebih mudah
meraih kesuksesan. Misalnya, seorang direktur perusahaan yang sedang sedih tidak akan
menunjukkan kesedihannya ketika berdiskusi dengan koleganya. Hal ini berhubungan
dengan profesionalitas dalam bekerja. Orang yang memiliki jiwa profesional berarti orang
tersebut menunjukkan ekspresinya sebagai keterampilan dalam berkomunikasi.
BAB III

PENUTUP
3.1.Kesimpulan

Komunikasi intrapersonal merupakan dasar dari semua bentuk komunikasi. Oleh sebab
itu kedudukan komunikasi intrapersonal menjadi sangat penting, utamanya dalam hal
memproses lambang atau isyarat menjadi lambang atau isyarat yang dimengerti oleh
pihak penyampai dan penerima informasi.

Komunikasi intrapersonal merupakan suatu proses pengolahan informasi tentang


bagaimana caranya orang menerima informasi , kemudian mengolahnya , menyimpannya
, dan menghasilkannya kembali . Komunikasi intrapersonal meliputi : sensasi , persepsi ,
berpikir, dan ekspresi . Sensasi adalah proses menangkap stimuli . Persepsi adalah proses
memberi makna pada sensasi sehingga manusia memperoleh pengetahuan baru. Dengan
kata lain , persepsi mengubah sensasi menjadi informasi. Berpikir merupakan proses
pengolahan dan memanipulasikan informasi untuk memenuhi kebutuhan atau
memberikan respons.

3.2.Saran

Sebaiknya komunikasi intrapersonal dipadukan dengan komunikasi interpersonal agar


diperoleh hasil pembelajaran yang efektif.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/38649973/SISTEM_KOMUNIKASI_INTRAPERSONAL_PRESEP
SI_DAN_SENSASI_ diakses pada tanggal 4 November 2020

http://digilib.uinsby.ac.id/8822/5/babii.pdf diakses pada tanggal 4 November 2020

http://digilib.uinsby.ac.id/2363/4/Bab%201.pdf diakses pada tanggal 4 November 2020

file:///C:/Users/asus/Downloads/5072-11048-1-PB.pdf diakses pada tanggal 4 November 2020

https://www.academia.edu/19976230/Makalah_Komunikasi_Intrapersonal diakses pada tanggal


4 November 2020

Anda mungkin juga menyukai