Anda di halaman 1dari 2

Richard Gabe Simamora / 200141602458 / B20

Resume Konsep Hakikat Tujuan dan Ruang Lingkung Konseling Keluarga

Thantawy (1993: 48) mendefinisikan “konseling keluarga sebagai bantuan yang berkenaan dengan
masalah-masalah keluarga, meliputi hubungan antaranggota keluarga (ayah, ibu, anak), peranan dan
tanggung jawab masing-masing anggota keluarga”.

TUJUAN KONSELING PSIKOLOGI KELUARGA

a. Membantu, anggota keluarga belajar menghargai secara emosional bahwa dinamika keluarga
adalah kait-mengait diantara anggota keluarga.
b. Untuk membantu anggota keluarga agar menyadari tentang fakta, jika satu anggota keluarga
bermasalah, maka akan mempengaruhi kepada persepsi, ekspektasi dan interaksi anggota-anggota
lain.
c. Mengembangkan toleransi terhadap anggota-anggota keluarga yang mengalami frustrasi atau
kecewa, konflik dan rasa sedih yang terjadi karena faktor sistem keluarga atau diluar system
keluarga.
d. Mengembangkan motif dan potensi-potensi, setiap anggota keluarga dengan cara
mendorongmemberi semangat, dan mengingatkan anggota tersebut.

RUANG LINGKUP KONSELING PSIKOLOGI KELUARGA

1. Membahas Tentang Dinamika Kehidupan Keluarga. Dinamika keluarga juga merupakan interaksi
(hubungan) antara individu dengan lingkungan sehingga dapat diterima dan menyesuaikan diri
baik dalam lingkungan keluarga maupun kelompok sosial yang sama.
2. Membahas tentang pola interaksi antar keluarga. Pola Interaksi keluarga ialah hubungan yang
terjadi dalam anggota keluarga antara ayah, ibu dan anak yang saling mempengaruhi, mengubah
atau memperbaiki perilaku individu yang lain, atau sebaliknya dengan adanya kontak sosial
(social contact), dan adanya komunikasi.
3. Membahas Tentang Kondisi Lingkungan Kehidupan Keluarga. Menurut Gunarsa lingkungan
keluarga merupakan “lingkungan pertama yang mula-mula memberikan pengaruh yang
mendalam bagi anak”. Dari anggota-anggota keluarganya (ayah, ibu, dan saudarasaudaranya)
anak memperoleh segala kemampuan dasar, baik intelektual maupun sosial. Setiap sikap,
pandangan, dan pendapat orang tua atau anggota keluarga lainnya akan dijadikan contoh oleh
anak dalam berperilaku.
4. Membahas Tentang Problema Yang Terdapat Dalam Keluarga.
- Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
- Perselingkuhan Kurangnya Kepercayaan
- Kurangnya Komunikasi
- Tidak ada waktu untuk mengurus anak –anak
Terwujud atau tidaknya konseling itu bergantung pada individu tersebut karena tujuan konseling keluarga
secara umum

adalah menfasilitasi komunikasi pikiran dan perasaan antar anggota keluarga, mengubah gangguan dan
ketidakfleksibelan peran dan kondisi, memberikan pelayanan sebagai model dan pendidikan peran
tertentu yang ditunjukan kepada anggota keluarga. Selain itu membantu anggota-anggota keluarga belajar
dan menghargai secara emosional

bahwa dinamika keluarga adalah kait-mengait di antara anggota keluarga, untuk membantu anggota

keluarga agar menyadari tentang fakta jika satu anggota keluarga bermasalah, maka akan

mempengaruhi kepada persepsi, ekspetasi, dan interaksi. Mengembangkan toleransi terhadap anggota-
anggota

keluarga yang mengalami frustasi atau kecewa, konflik, dan rasa sedih. Mengembangkan motif dan
potensi-potensi, setiap anggota

keluarga dengan cara mendorong (mensupport), memberi semangat, dan mengingatatkan anggota

tersebut. Jika anggota keluarga tidak memiliki pemahaman tentang interaksi atau pola sosial dalam
keluarga maka tidak akan terjadi komunikasi yang baik, karena dalam keluarga tersebut tidak memiliki
pemahaman tentang interaksi sosial dalam keluarga tersebut, oleh karena itu penting bagi kita sebagai
anggota keluarga untuk memhami pola interaksi sosial dalam keluarga agar terjadi komunikasi yabg baik
serta dapat menjadi keluarga yang harmonis

Anda mungkin juga menyukai