Anda di halaman 1dari 4

1.

Jelaskan yang dimaksud dengan keluarga, dan bagaimana keluarga yang


ideal dalam menghadapi masalah-masalah yang muncul dalam keluarga!
- Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu
atap dalam keadaan saling ketergantungan. Di dalam keluarga terdapat lebih dari
dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau
pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain
dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan
suatu kebudayaan.
- Keluarga ideal adalah keluarga yang masing-masing anggotanya dapat bersama-
sama menyelesaikan permasalahan yang terjadi secara sehat dan efektif. Dalam
menghadapi masalah-masalah yang muncul, keluarga ideal senantiasa
berlandaskan pada keharmonisan rumah tangga, yang mana untuk menciptakan
hal ini peran serta seluruh anggota keluarga untuk mengatasi konflik sangat
dibutuhkan. Adapun dalam mengahadapi konflik keluarga, keluarga ideal selalu
menjalin komunikasi dengan baik, masing-masing anggota dapat terbuka satu
sama lain, selalu mendiskusikan masalah dengan tenan, selalu meminta pendapat
dan solusi dari setiap anggota keluarga mengenai langkah untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut dan mengambil sebuah solusi yang terbaik.

2. Jelaskan factor-faktor apa saja yang mealatarbelakangi pentingya Bimbingan dan


Konseling keluaraga dalam Pendidikan anak dan remaja?
a) Banyak anak dan remaja yang kurang mampu mengembangkan potensinya, misalnya
restasi belajar dan bekerja kurang memadai karena adanya hambatan dan gangguan pada
system keluarga, misalnya macetnya komunikasi antara anggota keluarga, kurangnya
penghargaan, tidak adanya support diantara anggota keluarga dan sebagainya.
b) Banyak anak dan remaja bahkan mahasiswa yang masih kuliah menderita gangguan
emosional karena menghadapi gangguan emosional dalam system keluarga, misalnya
adanya pertengkaran diantara kedua orang tua sehingga anak sulit untuk berkonsentrasi,
adanya semangat materialistis yang tinggi dan dipaksakan akhirnya mengganggu
perhatian dan kasih sayang orang tua terhadap anak-anaknya.
c) Adanya gangguan emosional pada siswa di sekolah disebabkan karena adanya gangguan
emosional pada system relasi guru dan siswa. Berdasarkan pengalaman-pengalaman
tersebut, banyak terjadi siswa yang mempunyai kemampuan dasar tinggi namun hasil
belajarnya amat rendah (underachiever), demikian juga dengan adanya bakat-bakat yang
masih terpendam dalam berbagai aspek seperti: seni, teater, organisasi, jurnalistik dan
lain- lain yang semuanya ini tidak dapat berkembang karena kurang mendapatkan
penghargaan pada system keluarga atau system relasi guru-siswa di sekolah.
d) Banyak ditemukan adanya berbagai perilaku yang menyimpang dan kenakalankenakalan
anak atau remaja yang mana itu bukan disebabkan kenakalan anak itu sendiri akan tetapi
disebabkan oleh pola-pola perilaku emosional bahkan neurotic yang dikembangkan dalam
system keluarga tersebut.
e) Penanganan kasus gangguan emosional pada anak anak atau remaja tidak bisa
diselesaikan per-individu, akan tetapi dengan memberikan bantuan atau konseling
keluarga kepada seluruh anggota keluarga sebagai komponen-komponen system yang
menentukan tercapainya kesejahteraan keluarga.

3. Jelaskan teori-teori konseling keluarga menurut para ahli, bagaiamana perkembangan


konseling keluarga di Indonesia dan apa saja kendala-kendala yang dihadapinya?
- Perkembangan konseling keluarga di Indonesia
Di Indonesia, konseling keluarga baru mendapat perhatian dari masyarakat terutama sejak
pesatnya perkembangan kota dan industrialisasi yang cenderung dapat menimbulkan stress
bagi keluarga antara lain disebabkan menggebunya anggota keluarga untuk memenuhi
kebutuhan ekonomi sehingga mereka jarang berkumpul di rumah, sehingga terjadi
pergeseran nilai-nilai budaya lokal yang begitu cepat, bahkan dapat menimbulkan
keguncangan, sementara orang tua belum siap menerima dan masih berpegang teguh dengan
nilai-nilai budaya lama. Namun, rkembangan kenseling keluarga di Indonesia tertimbun oleh
semaraknya perkembangan bimbingan dan konseling di sekolah. Bimbingan dan konseling
(BK) di sekolah pada masa tahun 60-an bahkan sampai saat ini dirasakan sebagai suatu
kebutuhan, karena banyak sekali masalah-masalah siswa, seperti kesulitan belajar,
penyesuaian sosial, dan masalah perilaku siswa yang disebabkan karena adanya masalah
dalam keluarga.
- Kendala yang dihadapi
a. Terjadi anggapan yang keliru bahwa konseling keluarga adalah bimbingan bagi para
calon ibu dan bapak yang akan memasuki hidup berumah tangga. Mereka ini
memerlukan bimbingan keluarga. Anggapan ini masih terjadi hingga tahun 1983.
b. Pada tahun 1983, di jurusan BK IKIP Bandung, menjadikan konseling keluarga
sebagaimana yang ada di negara asalnya yakni Amerika Serikat. Orentasi konseling
keluarga adalah pengembangan individu anggota keluarga melalui sistem keluarga yang
mantap dan komunikasi antar anggota keluarga yang harmonis.
c. Guru pembimbing tidak secara khusus menangani masalah keluarga, akan tetapi
disambilkan dalam penanganan masalah kesulitan belajar, penyesuaian sosial, dan
pribadi siswa. Guru-guru pembimbing sekolah menemukan masalah-masalah kesulitan
belajar dan masalah lainnya seperti sosial dan pribadi siswa, berkaitan dengan keadaan
sosialpsikologis keluarga. Misalnya, kesulitan belajar siswa diduga bersumber dari
ketidak harmonisan komunikasi antar anggota keluarga atau adanya kepincangan dalam
sistem keluarga.

- Teori-teori konseling keluarga menurut para ahli:


a. Teori Konseling Psikoanalisa
Psiokoanalisa merupakan suatu metode penyembuhan yang lebih bersifat psikologis.
21Psikoanalisa diciptakan oleh Sigmund Freud pada 32 tahun 1986. Pada kemunculannya,
teori Freud ini mengundang kontroversi, eksplorasi, penelitian dan dijadikan landasan
berpijak bagi aliran lain yang muncul kemudian. Mulanya Freud menggunakan teknik
hypnosis untuk menangani pasiennya. tetapi teknik ini ternyata tidak dapat digunakan pada
semua pasien. Dalam perkembangannya, Freud menggunakan teknik asosiasi bebas (free as-
sociation) yang kemudian menjadi dasar dari psikoanalisa. Adapun hal-hal yang perlu
dibicarakan mengenai pendekatan psikoanalisa ini adalah bagaimana psikoanalisa
memandang dinamika kepribadian manusia, perkembangan kepribadian, kesadaran dan
ketidaksadaran, peran dan fungsi konselor, dan teknik-teknik terapi yang digunakan dalam
psikoanalisa
b. Teori Client Centered
Carl R. Rogers mengembangkan terapi client centered sebagai reaksi terhadap apa yang
disebutnya keterbatasan-keterbatasan mendasar dari psikoanalisis. Pada hakikatnya,
pendekatan client centered adalah cabang khusus dari terapi humanistic yang menggaris
bawahi tindakan mengalami klien berikut dunia subjektif dan fenomenalnya. Terapis
berfungsi terutama sebagai penunjang pertumbuhan pribadi kliennya dengan jalan
membantu kliennya itu dalam menemukan kesanggupan-kesanggupan untuk memecahkan
masalah-masalah. pendekatan client centered menaruh kepercayaan yang besar pada
kesanggupan klien untuk mengikuti jalan terapi dan menemukan arahnya sendiri.
c. Teori Gestalt
Terapi Gestalt diciptakan dan dikembangkan oleh Frederick S. Perls (1989-1970). Terapi
Gestalt mengemukakan teori mengenai struktur dan perkembangan kepribadian yang
mendasari terapinya serta serangkaian eksperimen yang dapat dipergunakan langsung oleh
pembacanya. Adapun tujuan utama dari terapi Gestalt adalah membantu klien untuk dapat
mengembangkan kepribadiannya secara menyeluruh dan memiliki kemampun untuk
memecahkan permasalahannya sendiri. dengan terbentuknya kepribadian klien secara
menyeluruh, klien dapat menyadari sepenuhnya kelebihan dan kelemahan dirinya sehingga
klien tidak akan lagi tergantung pada orang lain, tetapi ia dapat berdiri sendiri dan
menentukan pilihannya sendiri sekaligus mampu mengemban tanggung jawab.
d. Terapi Behavioral
Teori behavioral menjadi popular dan memberikan inspirsi bagi upaya-upaya pengubahan
perilaku, termasuk didalamnya melalui upaya konseling. Sejalan dengan pendekatan yang
digunakan dalam teori behavioral, konseling behavioral menaruh perhatian pada upaya
perubahan perilaku. sebagai pendekatan yang relative baru, perkembangannya sejak 1960-
an, konseling ini telah memberi implikasi yang cukup besar dan spesifik pada tekhnik dan
strategi konseling. Terapi behavioral ini dapat menangani masalah perilaku mulai dari
kegagalan individu untuk belajar merespon secara adaptif, sampai mengatasi gejala neurosis.

4. Dalam penyelesaian konflik keluarga, terdapat dua pendekatan resolusi konflik yaitu
konstruktif dan distruktif, jelaskan dan beri contoh kasusnya.
- Pendekatan destruktif, mengarah kepada sikap kompetitif, antisosial, cenderung
merusak hubungan, memperlihatkan perilaku negatif.
Contoh kasus dalam kehidupan rumah tangga yaitu pasangan melakukan KDRT, selalu
mengungkit masalah-masalah yang telah lalu, apabila terjadi masalah selalu
mengekspresikan perasaannya dengan cara negatif, sehingga rumah tangganya menjadi
toxic relationship.
- Pendekatan konstruktif merupakan interaksi yang bersifat kooperatif, problem-solving
behaviors, memiliki niat untuk belajar tentang apa yang pasangan inginkan atau
butuhkan, bersedia untuk menyatakan apabila tidak setuju dan fokus pada hubungan
bukan pada diri sendiri.
Contohnya dalam rumah tangga terjadi konflik perselingkuhan apabila pelakunya mau
berubah maka pasangan siap untuk memaafkan, proses penyelesaian dengan
mengutamakan bekerjasama untuk saling mendukung agar permasalahan serupa tidak
terjadi lagi, apabila ada sesuatu yang harus diselesaikan dihadapi dengan bersama-sama
tidak menghindar, dalam menyelesaikan permasalahan dengan pembicaraan yang baik,
bukan kekerasan verbal atau fisik sehingga hasil yang didapat mrupakan suatu
kesepakatan yang bisa diterima pasangan dan mewakili keinginan masing-masing
pihak.

Anda mungkin juga menyukai