Anda di halaman 1dari 29

PENDEKATANTEORI-TE0RI

KONSELING DARI BERBAGAI ALIRAN


Pengantar
Dalam prakteknya teori konseling yang dipakai
adalah multy theori. Walaupun sebenarnya ada
praktek utk konseling individual, akan ttpi
konseling akan mengalami kesulitan jika
menggunakan singgle theory.
a. Pendekatan terpusat pada klien ( Rogers)
b. Pendekatan eksistensial dalam konseling (Walter
Kempler)
c. Konseling keluarga pendekatan Gestalt
d. Konseling keluarga menurut aliran Adler
A.Pendekatan terpusat pada klien
( Rogers)
Hubungan dalam keluarga dpt dihidupkan atas
suatu dasar yg wajar, jujur, asli, sebagaimana
bertentangan dg kehidupn yg berpura-pura atau
penuh kepalsuan
Sebagian anggota keluarga yg datang utk
konseling, pada mulanya bersikap defensif dan
tidak ditemukan pernyataan2. karena itu
konseling keluarga harus dg iklim terbuka, bebas,
dan jujur, sehingga seharusnya iklim itu dibawa
juga sampai kerumah nantinya.
Lanjt
Di dlm konseling kluarga, konselor adl sbg
fasilitator.
Sikap konselor amat menentukan terhadap
keterbukaan anggota keluarga setiap sesi
Konselor memperlihatkan respek (rasa hormat)
yg tinggi bagi potensi keluarga yg digunakn utk
menentukn dirinya sendiri.dg demikian konseling
keluarga adl proses menganyam.
Thayer (1982) esensinya adl bahwa anggota
keluarga adl arsitek bg dirinya sendiri
B. Pendekatan eksistensial dlm
konseling keluarga ( water kempler)
Didalam konsep eksistensial, aspek2 spt
membuat pilihan2, menerima tanggung jawab
secara bebas, penggunaan kreatif trhdap
kecemasan, dan penelitian terhadap makna dan
nilai adl merupakan hal2 yg mendasar dalam
situasi terapeutik dalam konseling keluarga
Pendekatan yg bersifat grounded atau yg terjadi
sbenarnya (yg ada, exist) dalam prinsip
eksistensialis yg digunakan pd konseling keluarga
Metode(behavioral, kognitif, dan berorientasi pd
perbuatan)
Lanjt
Asumsi dasar dr keluarga adl bahwa anggota
keluarga membentuk nasibnya melalui pilihan2 yg
dibuatnya sendiri
Keluarga yg datang kpd konselor adl dlm keadaan
pola2 destruktif atau mengalami hambatan2
dalam cara kehidupn bersama atau menghadapi
konflik yg tidak dapat diatasi
Keadaan ini diharapkan dpt diatasi anggota
keluarga dg adanya kemauan utk mengubah diri
dlm suatu hubungan interpersonalnya.
Lanjt
Yg paling penting pd fase awal konseling keluarga ialah
mendorong semangat anggota keluarga utk berani
mengemukakan dunia pribadinya
Menunjukkan suatu kemauan utk melihat dunia org
lain melalui kacamata org itu sendiri adl cara konseling
yg diinginkan dan arah ini yg perlu dicapai dg situasi
terapeutik dalam konseling keluarga.
Arah yg kita kejar adalah terjadinya anggota keluarga
memutuskan utk mengubah struktur kehidupan
keluarga yg sesuai dg visi mereka sendiri
C. Konseling keluarga pendekatan
Gestalt
Kempler (1982) pendekatan gestalt : sbg suatu
model difokuskan pada saat skrg ini ( present moment)
& pd pengalaman keluarga yg dilakukannya didlm sesi-
sesi konseling
Eksperiental adl bahwa sesi konseling yg sedang
berlangsung merupakan laboratorium dimana kita
memperoleh pengalaman2 baru. Konseling itu bersifat
action counceling
Yg paling ditekankan ialah keterlibatan konselor dlm
keluarga, konselor membawa kepribadian, reaksi dan
pengalaman hidupnya kedalam perjumpaan konseling
keluarga.
D. Pendekatan Konseling Keluarga
Menurut Adler

1. Tujuan Konseling Keluarga Menurut Adler


Untuk mempermudah perbaikan hubungan
anak-anak dan meningkatkan hubungan di
dalam keluarga.
Dinkmeyer et. al. (1979) mengungkapkan
tujuan tersebut dapat dilakukan dengan cara
sharing (berbagi).
2. Tanggung Jawab Anggota Keluarga
Dalam Proses Konseling

Anggota keluarga terlibat dalam rentetan sesi-sesi


konseling
Secara sungguh-sungguh juga terlibat dalam
penyelesaian tugas-tugas rumah.
Anggota keluarga belajar bagaimana
memfokuskan isu-isu yang merebak dalam
keluarga dan bagaimana mencapai persetujuan
baru dibantu oleh konselor.
3. Teknik-teknik Konseling Keluarga
Dikemukakan oleh Lowe (1982):
a. Interview awal.
- Tujuan : mendiagnosis, mengevaluasi, memahami
dan membuat rekomendasi.
- Pembentukan raport
- konstelasi keluarga menjadi perhatian konselor
- Konselor membuat rancangan dan hipotesis
sehubungan dengan tujuan anak-anak, suasana
keluarga, metode mendidik anak, dan menilai
kekuatan keluarga.
Cont....
b. Role Playing (Bermain Peran)

c. Interpretasi (Penafsiran)
tujuan : untuk menumbuhkan insight dan
mendorong mereka nenerjemahkan apa yang
mereka pelajari dan diterapkan bagi
perilakunya sehari-hari.
Pendekatan Transactional Analysis (TA)
dalam Konseling Keluarga
TA menyediakan unsur-unsur yang berkaitan
dengan kognitif, afectif, dan secara perilaku
nyata.
Anggota keluarga diharapkan
bertanggungjawab terhadap perilakunya dan
memikirkan bagaimana akibatnya terhadap
keluarga secara keseluruhan.
1. Tahapan-tahapan Konseling
McClendon (1977)
a. Tahapan Awal
1) membuat kontrak dengan konselor
2) konselor mengidentifikasi klien, mengenal
masalahnya & memperjelas masalahnya
3) konselor menjelaskan bagaimana suatu
perilaku itu muncul dan dapat
mempengaruhi anggota keluarga yang lain.
Cont...
b. Tahapan kedua
- Terjadinya proses teraupetik dengan setiap
anggota keluarga.
- konselor mengamati terjadinya dinamika
intrapsikis.
Cont...
c. Tahapan Ketiga
- mengadakan reinterasi terhadap keseluruha
anggota keluarga.
- Tujuan : mengembangkan struktur keluarga
di mana setiap anggota keluarga memahami
dan saling memenuhi kebutuhan anggota
keluarga.
Aplikasi Konsep-konsep Psikoanalitik
Aliran Psikoanalitik dalam konseling keluaraga
memberi penjelasan tentang latar belakang
kehidupan keluarga sebagai pemahaman
terhadap pola-pola intrapsikik.
Pada bagian ini akan didiskusikan mengenai
dinamika proyeksi dan transferensi di dalam
keluarga.
Konsep psikoanalitik dimaksudkan untuk
memahami ketidakberfungsian pola-pola
keluarga yang menyebabkan isu pribadi antara
ayah, ibu, dan anak.
Tujuan :
Dalam konseling keluarga pada dasarnya sama dengan yang
berlaku dalam konseling individual atau kelompok.
Mereka didorang untuk mempertimbangkan
bagaimana akibat perilakunya, pikirannya, emosinya
telah membuat orang lain dalam keluarga menirunya.
Penekanan dari usaha konseling adalah bahwa
keluarga memiliki sedikit saja kekuatan untuk
mengubah secara langsung orang lain.
1. Teknik Kognitif
Yang sesuai dengan kehidupan anggota keluarga
ialah dengan cara luas menggali gangguan emosi dan
perilaku.
Ada individu yang menganggap bahwa orang tuanya
tak sepantasnya miskin, karena orang tua tak mau
bekerja keras, sehingga keluarganya berantakan.
Ide anak seperti ini menyebabkan ia terganggu
emosionalnya sehingga berperilaku yang merugikan
diri dan keluarganya, misalnya malas sekolah,
merokok, dan sebagainya.
Konselor mengadakan pendekatan orang tua ini
dengan tantangan bahwa mereka tak akan dapat
merubah pikiran anaknya secara langsung, tetapi
dapat merubah reaksi emosionalnya terhadap anak
sehingga terganggu perilakunya.
Perbaiki reaksi negatif orang tua, dengan reaksi manis
yang positif membangun dengan cara berdiskusi
dengan anak.
Menunjukkan kepada anggota keluarga bahwa
perasaan-perasaan mereka adalah hasil dari pemikiran
mereka.
Teknik evokatifdan dramatik adalah cara yang bisa
dilakukan untuk mengubah filsafat dan keyakinan
seseorang.
Pada teknik ini klien disuruh mengkhayalkan
perasaan-perasaan yang jelek (misalnya : kengerian,
kearahan, keputus-asaan). Kemudian digantikan
dengan perasaan tenang, sabar, dan optimisme.
Anggota keluarga diberi tugas pekerjaan rumah yang
harus dikerjakan pada situasi nyata di keluarga, dan
bukan hanya dikhayalkan saja.
Untuk menghindari keluarga yang tidak
menyenangkan, maka orang tua mengusahakan agar
anggota keluarga menghadapi situasi dan mencoba
untuk mengubah cara-cara yang tidak sesuai.
Mereka mengemukakan bahwa prosedur-prosedur
belajar yang telah digunakan untuk mengubah
perilaku, dapat diaplikasikan untuk mengubah
perilaku yang bermasalah didalam suatu keluarga.
Liberman (1981) menjelaskan strategi behavioral yang
khusus didalam keluarga. Pertama kali, bagaimana
anggota keluarga berinteraksi satu sama lainnya, dapat
diterjemahkan kedalam behavioral dan belajar,
dengan memfokuskannya pada akibat-akibat perilaku,
atau kemungkinan-kemungkinan reinforcement.
Teknik yang menandai ciri utama dari aplikasi
behavioral terhadap konseling keluarga.
Liberman (1981) mengemukakan tiga kepedulian
teknis bagi konselor :
a. Kreasi dari gabungan terapeutik yang positif
b. Membuat analisa fungsional terhadap masalah-
masalah dalam keluarga
c. Implementasi prinsip-prinsip behavioral yakni
reinforcement dan modeling didalam konteks
interaksi dalam keluarga
Liberman menekankan tentang peranan aliansi
terapeutik sehingga konselor dapat mengfungsikan
dirinya sevagai katalisator bagi mempercepat
perubahan dalam sistem keluarga.
Liberman memandang konselor itu sebagai seorang
Guru, yakni orang yang dapat menyediakan model
bagi perubahan perilaku, mengusahakan perubahan
dengan menyediakan struktur dan bimbingan dan
mempertunjukkan kepedulian yang (wajar,asli) dan
yang memahami.
Dalam membuat penilaian ini , konselor dan keluarga
bekerjasama untuk mengemukakan pertanyaan sbb :
Perilaku apakah yang menjadi masalah?apakah
perilaku itu menjadi meningkat atau menurun?
Gabungan lingkungan dan interpesonal manakah
yang menyebabkan perkembangan perilaku
maladaptif?
Menurut Liberman cara yang bernilai untuk
memikirkan tentang strategi-strategi ini ialah sebagai
eksperimen-eksperimen perubahan perilaku dimana
keluarga dengan bimbingan konselor
memprogramkan kembali kontingengsi reinforcement
dalam keluarga.
Konselor membantu keluarga untuk menemukan
kondisi dimana reinforcement sosial seperti
memberikan perhatian dan persetujuan ,dibuat
kontingen perilaku yang diininginkan dan adaptif.
Kehidupan keluarga menemukan titik tolak
perkembangan anak.
Orang tua merupakan orang yang paling utama
menjadi pedoman bagi anak-anak.
Anak-anak yang dilatih oleh orang tua serba
kemewahan, maka masa dewasanya nanti mereka
menganggap bahwa materilah makna terpenting bagi
kehidupan.
Konselor sebaiknya mengusahakan agar anggota
keluarga menemukan makna yang baik baginya dalam
hubungan interpersonal.

Anda mungkin juga menyukai