Anda di halaman 1dari 20

Tujuan pembelajaran

JENIS DAN LAYANAN TEKNIK KONSELING KELUARGA PROSEDUR PELKSANAAN


BIMBINGAN KONSELING KONSELING KELUARGA
KELUARGA
KONSELING
KELUARGA
NAHAD S.E. BAUNSELE
◦ APA ITU KONSELING KELUARGA Proses komunikasi antara
konselor dengan klien (Keluarga : ANAK dan orang tua) dalam
hubungan yang membantu, sehingga keluarga dan atau masing-
masing anggota keluarga mampu membuat keputusan, merubah
perilaku secara positif dan mengembangkan suasana kehidupan
keluarga sehingga konstelasi keluarga berfungsi secara keseluruhan,
meningkatkan ketahanan keluarga serta mengembangkan potensi
masing-masing anggota keluarga sebagai pribadi maupun sebagai
anggota keluarga.
◦ APA TAHAPAN KONSELING KELUARGA Tahapan pada
konseling keluarga adalah :
◦ 1. membangun relasi dengan keluarga dan masing-masing anggota
keluarga
◦ 2. mendiskusikan prinsip-prinsip konseling membuat komitmen
◦ 3. menetapkan tujuan konseling serta peran masing-masing anggota
keluarga untuk mencapai tujuan
◦ 4. menggali permasalahan
◦ 5. personalisasi
◦ 6. menyusun rancangan tindakan, monitoring dan evaluasi
◦ TUJUAN Klien (keluarga) memiliki pengetahuan,
pemahaman dan ketahanan keluarga sehingga
konstelasi keluarga berfungsi optimal.
PRINSIP KONSELING KELUARGA
◦ 1.keluarga adalah suatu sistem, anggota keluarga adalah bagian integral yang satu sama lain
saling membutuhkan dan harus saling mendukung
◦ 2. Penyimpangan perilaku atau gangguan emosional anggota keluarga disebabkan oleh sistem
keluarga yang sakit atau terganggu
◦ 3. keluarga adalah suatu kesatuan tetapi masing- masing anggota keluarga adalah individu
yang memiliki perbedaan individual
◦ 4. Landasan serta prinsip keluarga perlu dipahami dan disepakati bersama oleh seluruh
anggota keluarga
Jenis-jenis Konseling Keluarga

◦ Pendekatan sistem keluarga (Family System Counseling)?


◦ Pendekatan psikodinamika keluarga (Psycodinamic Family Counseling)?
◦ Perilaku sosial keluarga (Behaviour Social Family Counseling)?
◦ Pendekatan structural keluarga (Structural Family Counseling)
◦ Pendekatan strategi konseling (Strategi Family Conseling)
KONSELOR

konselor harus mampu mendorong setiap anggota keluarga untuk


◦ 1.

berperan serta menciptakan keluarga yang harmonis, aman dan tentram,


penuh cinta kasih serta saling menghormati
◦ 2. konselor harus mengembangkan pribadi dan kemampuan : empati,
menjaga rahasia, hangat, respek, menghargai tanpa syarat dan percaya
diri.
◦ 3. Konselor harus memiliki keterampilan : berkomunikasi, dinamika
kelompok, sugesti, dan leadership.
SASARAN KONSELING KELUARGA

◦ 1 . Keluarga
◦ 2. Anggota keluarga
TEMPAT

◦ Dapat dilakukan dimana saja, dengan prasyarat : nyaman, aman, tenang,


menjamin privasi dan kerahasiaan serta dapat menampung seluruh anggota
keluarga
◦ TEKNIK
◦ Curah fikir, Curah hati, dinamika kelompok, bermain peran,
assertif training, kursi kosong, konfrontasi.
EVALUASI

◦ 1. bersifat langsung dalam bentuk lisan dan observasi


◦ 2. bentuk evaluasi :
a. proses dengan fokus keterlibatan seluruh anggota keluarga dalam mengembangkan

suasana keluarga dan menyelesaikan masalah


b. Hasil dengan fokus keputusan tindakan dan pelaksanana Tindakan
◦ 3. Instrumen evaluasi : berbentuk portofolio bagi keluarga dan setiap anggota keluarga yang
didalamnya mendeskripsikan perkembangan dan dampak konseling.
PENCATATAN
◦ 1.Dituliskan pada buku konsultasi, didalamnya memuat : hari, tanggal, tempat,
identitas, fokus atau bahasan konseling, proses konseling dan rancangan tindak
lanjut
◦ 2. pencatatan dilakukan segera setelah konseling berarhir
◦ 3. pencatatan digunakan sebagai catatan pelayanan dan bahan rujukan
konseling berikutnya.
PRINSIP KONSELING KELUARGA
keluarga adalah suatu sistem, anggota keluarga adalah bagian integral
◦ 1.

yang satu sama lain saling membutuhkan dan harus saling mendukung
◦ 2. Penyimpangan perilaku atau gangguan emosional anggota keluarga
disebabkan oleh sistem keluarga yang sakit atau terganggu
◦ 3. keluarga adalah suatu kesatuan tetapi masing- masing anggota keluarga
adalah individu yang memiliki perbedaan individual

◦ 4. Landasan serta prinsip keluarga perlu dipahami dan disepakati bersama


oleh seluruh anggota keluarga
Prinsip peranan keluarga menurut Covey (Syamsu Yusuf,
2000:35- 37) adalah :
◦ a. modeling, orang tua adalah contoh atau model yang pertama dan terdepan serta merupakan
pola bagi cara hidup anak. Pada kehidupan keluarga terjadi pewarisan cara berfikir dan
bertindak dari orang tua terhadap anak.
◦ b. mentoring, kemampuan untuk menjalin atau membangun hubungan, investasi emosional
atau pemberian perlindungan kepada orang lain secara mendalam, jujur, pribadi dan tidak
bersyarat.
◦ c. organizing, keluarag merupakan tim kerja, sehingga antar anggota keluarga harus
bekerjasama dalam menyelesaikan tugas dan memenuhi kebutuhan keluarga.
◦ d. teaching, orang tua berperan sebagai guru bagi anak-anak tentang hukum-hukum dasar
kehidupan.
ASPEK PENTING YANG HARUS DIMILIKI
OLEH SEORANG KONSELOR
Kepribadian: menerima apa adanya, hangat, resperk, emphati,, ramah,,
◦ 1.

berteman/ bersahabat, jjujur, kekongkritan, sensitive/peka


◦ 2. Memiliki rasa percaya diri, berpengetahuan, memiliki ketrampilan
komunikasi,, mampu memahami persepsi konseli, menciptakan suasana yang
bersahabat, memahami prinsip dan konsep tentang keluarga
Teknik Konseling :
Selama proses konseling, konselor mendorong Konseli
memiliki kemampuan untuk :
◦ a) mengungkapmasalah, seseorang akan sanggup mengungkapkan masalah jika merasa
menemukan orang yang dapat dipercaya, tidak berada dalam suasana yang tertekan,
memperoleh stimulasi atau arahan tentang apa yang harus dibicarakan
◦ b) memahami masalah, penggalian masalah yang dilakukan melalui pertanyaan atau
pernytaan tentang 5 WH akan membantu Konseli memahami proporsi masalah dalam
kehidupannya,
◦ c) mengambil keputusan yang tepat, Konseli perlu memperolah gambaran yang komprehensif
tentang apa yang dialaminya serta berbagai alternatif solusi.
◦ Pembuatan keputusan harus didasarkan pada kepentingan dan analisis sisi positif maupun
negatif solusi dalam pemikiran Konseli bukan pemikiran konselor.
. Konseli datang pada konselor karena menghadapi permasalahan
atau hambatan psikologis/lack of psychological strength.
Dimensinyaadalah
a) pemenuhan kebutuhan, individu merasakan kebutuhan psikologis : memberi dan menerima, merasa
bebas menentukan pilihan, memiliki kesenangan, menerima kemungkinan atau stimulasi baru,
menemukan harapan, menemukan tujuan yang jelas dalam hidup.
b) kompetensi intrapersonal, yaitu kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain. Terdiri atas
kompetensi memahami diri, mengarahkan diri dan penerimaam diri.
c) kompetensi interpersonal, merupakan kemampuan dalam berhubungan dengan orang lain dengan cara-
cara yang baik dan saling memenuhi. Antara lain kepekaan, assertif, kenyamanan berdampingan, bebas
dari tekanan.
d) kompetensi religius, kemampuan untuk melaksanakan kewajiban dan tuntutan kehidupan sebagai
ibadah sesuai keyakinan
Tahapan Konseling Keluarga
◦ Pada mulanya seorang klien datang ke konselor untuk mengkonsultasikan masalahnya. Biasanya datang pertama kali ini lebih
bersifat ”identifikasi pasien”. Tetapi untuk tahap penanganan (treat) diperlukan kehadiran anggota keluarganya.
◦ Menurut Satir tidak mungkin mendengarkan peran, status, nilai, dan norma keluarga atau kelompok jika tidak ada anggota
keluarga yang hadir. Jadi dalam pandangan ini anggota keluarga yang lain harus datang ke konselor (Brammer dan Shostrom,
1982).
◦ Kehadiran klien ke konselor dapat dilangsungkan sampai 3 kali dalam seminggu. Tahapan konselinh keluarga secara garis
besar dikemukakan oleh Crane (1995:231-232) yang mencoba menyusun tahapan konseling keluarga untuk mengatasi anak
berperilaku oposisi.
4 tahap secara berturut-turut sebagai berikut

•a.      orangtua membutuhkan untuk dididik dalam bentuk


perilaku-perilaku alternatif.
•b.      Setelah orangtua membaca tentang prinsip dan atau telah
dijelaskan materinya konselor menunjukkan kepada orangtua
bagaimana cara mengimplementasikan ide tersebut.
•c.         Selanjutnya orangtua mencoba mengimplementasikan
prinsip-prinsip yang telah mereka pelajari menggunakan situasi
sessi terapi
•d.        Setelah terapis memberi contoh kepada orangtua cara
menangani anak secara tepat orangtua mencoba menerapkannya
dirumah.
Tugas role play
◦ Kelompok I : Keluarga dengan anggota keluarga yang mengalami ketergantungan NABZA
◦ Kelompok II: Kelurga dengan anggota keluarga mengalami HIV/AIDS
◦ Kelompok III: Keluarga dengan salah satu anggota keluarga mengalami strok
◦ Kelompok IV: Keluarga dengan salah satu anggota keluarga mengalami Penyakit Kanker
◦ Kelompok V : Keluarga dengan Ibu Hamil Grande Multipara
◦ Kelompok VI : Keluarga dengan Anak Stunting

Anda mungkin juga menyukai