FRENGKI A. LOMA ALPINA D. BIAF IMELDA TANU Studi KASUS
Tn. N usia 58 tahun, mengalami sakit Stroke Non Hemoragik sudah
hampir 8 tahun, saat ini Tn.N di rawat oleh istri dan anaknya di rumah. Namun beberapa hari lalu keluarga Tn.N mengatakan tidak mau di bersihkan tubuhnya, tidak mau makan, susah berbicara, susah bernafas dan bagian ekstremitas atas dan bawah sudah tidak bisa di gerakkan sama sekali. Hasil pemeriksaan TD : 180/105 mmHg, N: 67x/mnt, S:36’C, RR: 30x/mnt. Klien tampak meringis, pucat dan CRT>2 detik. PENGKAJIAN • Nama Tn.N, umur 58 tahun, jenis kelamin laki- laki,agama kristen protestan, pendidikan SMA, pekerjaan wiraswasta, • : Keluarga Tn.N mengatakan tidak mau dibersihkan tubuhnya, tidak mau makan, susah berbicara, susah bernapas dan bagian ekstremitas atas dan bawah sudah tidak bisa digerakan sama sekali • Keadaan Umum : pasien tampak tidak bisa menggerakan ekstremitas atas dan bawah • kesadara: e(3) m(3) v(5) Observasi dan pemeriksaan visik • Tanda vital:TD: 180/105, Nadi: 67x/mnt, suhu: 36’c, RR:30x/mnt • Kepala I : pada rambut uban, tidak bersih, dan tipis P: tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan • Mata: I: pada bagian mata simetris,sclera kelihatan bersih dan warnah putih, konjungtiva terlihat sedikit anemis, tidak ada scret. P: tidak ada nyeri saat ditekan, dan tidak ada oedema pada bagian mata • Teliinga I: pada bagian telinga tidak menggunakan alat bantu pendengan, ada secret yang terlihat pada bagian telinga P: tidak ada nyeri tekan,tidak ada oedema Hidung: I: adanya secret,sehingga menghambat pernapasan P: tidak ada nyeri saat ditekan , tidak ada oedema • Mulut : I: bibir pasien terlihat pucat, terlihat adanya caries gigi P: tidak ada nyeri tekan, tidak ada oedema • Leher I: bentunya simetris antara kiri dan kanan P: tidak ada kelenjar thyroit, ttidak ada nyeri tekan,tidak ada benjolan Thorak: -paru I: pengembangan dinding dada tidak sama, menggunakan otot bantu pernapasan, irama nafas ireguler, frekoensi pernapasan 30x/mnt P: tidak ada nyeri tekan pada daerah dada pasien, tidak ada pembengkakan pada daerah dada pasien P:sonor A: terdengar ronchi pada bagian paru • Jantung: I: ictus cordis tidak terlihat P: tidak ada nyeri tekan, ictus cordis tidak teraba pada ICS v disebelah medial linnea midklvikula sinistra, CRT<2detik. P: Redup batas jantung kanan atas ICS II linnea pada sternalis dekstra, batas jantung kanan bawa ICS IV linea para sternalis, sinistradekstra, batas jantung kiri atas ICS II linea para sternalis dekstra, batas jantung kiri bawah ICS linea medio clavicularis sinistra A: suara jantung normal(s1 s2) • Abdomen: I:bentuk abdomen skopoid, umbilikus tampak bersih, tidak ada lesi,bekas operasi, dan tidak ada ascites. P: tidak ada nyeri tekan di empat kuadran,dan tidak ada pembengkakan P: tympani pada keempat kuadran A: bisisng usus normal 5x/menit (bisisng usus normal 5-35x/menit). • Punggung: tidak ada luka atau jejas,tidak ada kelainan pada tulang punggung seperti skoliosis,kifosis,dan lordosis • Ekstremitas: -Atas: Tidak bisa digerakan, tidak ada edema,tidak ada lesi,tidak ada pembengkakan -Bawah: Tidak bisa digerakan,Tidak ada edema,tidak ada lesi,kekuatan otot menurun • Perkemihan: pada bagia perkemihan terpasang kateter • Integumen: Warna kulit sawomatang, tida ada lesi, tidak ada kemerahan pada sekitar kulit, tidak ada memar, turgor kulit <2 detk. • Nervus : Analisa data : DS: keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak bisa menggerakkan bagian ekstremitas atas dan bawah. DO : pasien tampak tidak bisa menggerkan bagian tubuh yaitu bagian ekstremitas atas dan bawah TTV: TD 180/105 N : 67 S: 36 RR : 30x mnit Pasien tmpak pucat crt>2 detik. Diagnosa Keperawatan
1. Defisit Perawatan Diri b.d kelemahan d.d menolak
melakukan perawatan diri 2. Resiko perfusi serebral tidak efektif d.d cedera kepala dan efek samping tindakan INTERVENSI NO SDKI SLKI SIKI 1 Setelah di lakukan tindakan Dukungan perawatan diri : Defisit Perawatan Diri b.d keperawatan selama 3x24 mandi kelemahan d.d menolak jam, di harapkan perawatan Observasi diri meningkat dengan • Mengidentifikasi usia dan melakukan perawatan diri kriteria hasil : budaya dalam membantu • Kemapuan mandi kebersihan diri meningkat • Mengidentifikasi jenis • Kemampuan bantuan yang dibutuhkan mengenakan pakaian • Memonitor kebersihan meningkat tubuh ( mis. rambut, • Kemampuan ke toilet mulut, kuku dan kulit) (BAB/BAK) meningkat • Memonitor integritas kulit • Verbalisasi keinginan Terapeutik melakukan perawatan • Sediakan peralatan mandi diri (mis. sabun, sikat gigi, • Mempertahankan sampo, pelembab kulit ) kebersihan mulut NO SDKI SLKI SIKI • Sediakan lingkungan yang aman dan nyaman • Fasilitasi mengosok gigi sesuai kebutuhan • Fasilitas mandi sesuai kebutuhan • Pertahankan kebiasaan kebersihan diri • Berikan bantuan sesuai tingkat kemandirian Edukasi • Jelaskan manfaat mandi dan dampak tidak mandi terhadap kesehatan • Ajarkan kepada keluarga cara memandikan pasien,jika perlu NO SDKI SLKI SIKI DUKUNGAN PERAWATAN DIRI: MAKAN/MINUM Observasi • Identifikasi diet yang dianjurkan • Monitor kemampuan menelan • Monitor status hidrasi pasien, jika perlu • Terapeutik • Ciptakan lingkungan yang menyenangkan selama makan • Atur posisi yang nyaman untuk makan/minum • Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu • Letakkan makanan di sisi mata yang sehat • Sediakan sedotan untuk minum, sesuai kebutuhan • Siapkan makanan dengan suhu yang meningkatkan nafsu makan • Sediakan makanan dan minuman yang disukai • Berikan bantuan saat makan/minum sesuai tingkat kemandirian, jika perlu • Motivasi untuk makan di ruang makan, jika tersedia Edukasi • Jelaskan posisi makan pada pasien yang mengalami gangguan penglihatan dengan menggunakan arah jarum jam (mis. sayur di jam 12, rendang di jam 3) Kolaborasi Kolaborasi pemberian obat (mis. analgesik, antiemetik), sesuai indikasi INTERVENSI NO SDKI SLKI SIKI 2 Resiko perfusi serebral tidak Setelah di lakukan tindakan Manjemen peningkatan efektif d.d cedera kepala dan keperaatan selama 3x24 jam, di tekanan Intrakranial efek samping tindakan harapkan perfusi serebral Observasi : meningkat dengan kriteria hasil : • Identifikasi penyebab 1. Tingkat kesadaran meningkat peningkatan TIK 2. Tekanan intra kranial menurun • Monitor tanda /gejala 3. Sakit kepala menurun peningkatan TIK (mis. 4. Nilai rata-rata tekanan darah Tekanan darah membaik meningkat,tekanan 5. Tekanan darah diastolik nadi melebar, membaik bardikardia,pola napas 6. Gelisah menurun ireguler, kesadaran menurun) • Monitor MAP (Mean Arterial Pressure) • Monitor CVP (Central Venous Pressure) • Monitor PAWP, jika perlu NO SDKI SLKI SIKI
• Monitor PAP, jika
perlu • Monitor ICP (Intra Cranial Pressure), jika tersedia • Monitor CPP (Cerebral Perfusion Pressure) • Monitor gelombang ICP IMPLEMENTASI NO DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI TTD KEPERAWATAN 1 Defisit Perawatan Diri Dukungan perawatan diri : b.d kelemahan d.d mandi menolak melakukan • Mengidentifikasi usia dan budaya dalam perawatan diri membantu kebersihan diri • Mengidentifikasi jenis bantuan yang dibutuhkan • Memonitor kebersihan tubuh ( mis. rambut, mulut, kuku dan kulit) • Memonitor integritas kulit NO DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI TTD KEPERAWATAN DUKUNGAN PERAWATAN DIRI: MAKAN/MINUM Observasi • Mengidentifikasi diet yang dianjurkan • Memonitor kemampuan menelan • Memonitor status hidrasi pasien, jika perlu Terapeutik • Menciptakan lingkungan yang menyenangkan selama makan • Mengatur posisi yang nyaman untuk makan/minum • Melakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu • Meletakkan makanan di sisi mata yang sehat NO DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI TTD KEPERAWATAN • Menyediakan sedotan untuk minum, sesuai kebutuhan • Menyiapkan makanan dengan suhu yang meningkatkan nafsu makan • Menyediakan makanan dan minuman yang disukai • Memberikan bantuan saat makan/minum sesuai tingkat kemandirian, jika perlu • Memotivasi untuk makan di ruang makan, jika tersedia NO DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI TTD KEPERAWATAN 2 Resiko perfusi serebral Manjemen peningkatan tidak efektif d.d cedera tekanan Intrakranial kepala dan efek Observasi : • Mengidentifikasi samping tindakan penyebab peningkatan TIK • Memonitor tanda /gejala peningkatan TIK (mis. Tekanan darah meningkat,tekanan nadi melebar, bardikardia,pola napas ireguler, kesadaran menurun) • Memonitor MAP (Mean Arterial Pressure) • Memonitor CVP (Central Venous Pressure) • Memonitor PAWP, jika perlu NO DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI TTD KEPERAWATAN • Memonitor PAP, jika perlu • Memonitor ICP (Intra Cranial Pressure), jika tersedia • Memonitor CPP (Cerebral Perfusion Pressure) • Memonitor gelombang ICP