Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

N
DENGAN KASUS COPD

(Disusun Untuk Memenuhi Tugas “Keperawatan Medikal Bedah 1”)


Dosen Pengampu : Ns. Endro Haksara, M. Kep. FISQua

Disusun Oleh :
Amelia Putri Permata Sari 20101440121008
Ayu Aprilia Maharani 20101440121010
Chaterin Rosalya Faureza 20101440121012
Dafinatulmuna 20101440121014

Kelas 2A

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


STIKES KESDAM IV/DIPONEGORO
2022
KASUS COPD
Tn.N (35 tahun) datang ke rumah sakit dengan sesak nafas, batuk terus sudah seminggu,
merasa banyak dahak dan sulit dikeluarkan, dan merasa cemas, bingung dan khawatir dengan
kondisinya saat ini. Pasien setiap hari bekerja di Semarang dengan melewati kawasan industri
yang banyak pencemaran udara karena asap dan debu akibat limbah pabrik. Hasil
pemeriksaan didapatkan data : Tekanan darah 110/82 mmHg, Nadi 107 x/menit, Respiration
Rate 26 x/menit, Suhu tubuh 37,20C, Saturasi Oksigen 92%, terlihat dyspnea, terlihat
diaphoresis, terdengar suara nafas tambahan ronkhi, hasil pemeriksaan BGA : didapatkan
nilai pH 7m,30, PaCO2 49 mmHg, PaO2 85 mmHg, HCO3 22 mEq/L. hasil rontgen thorax :
adanya hiperinflasi paru. Hasil pemeriksaan EKG : sinus Takikardia.
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas pasien
Nama : Tn.N
Umur : 35 tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Suku/bangsa : Jawa, Indonesia
Alamat : Sambiroto, Semarang
dx.medis : Chronic Obstructive Pulmonary Disease
b. Identitas penanggungjawab pasien
Nama : Ny.A
Umur : 32 tahun
Hub : Istri
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Sambirot, Semarang

2. Riwayat penyakit
a. Keluhan utama
sesak nafas, batuk terus sudah seminggu.
b. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke rumah sakit dengan sesak nafas, batuk terus sudah seminggu,
merasa banyak dahak dan sulit dikeluarkan, dan merasa cemas, bingung dan
khawatir dengan kondisinya saat ini.
c. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya.
d. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit keluarga sebelumnya baik dari
ibu maupun ayah pasien.

3. Pola fungsi kesehatan


a. Pola persepsi dan manajemen kesehatan
1) Kebiasaan diit yang adekuat, diit yang tidak sehat?
menurut pasien itu hal yang sulit dicapai untuk saat ini
2) Pengetahuan dan persepsi pasien tentang penyakit dan perawatannya :
pasien mengetahui tentang penyakit yang dideritanya
3) yang biasa dilakukan dalam mempertahankan kesehatan :
- Pasien rutin memeriksakan kesehatanya secara berkala
- Yang biasa dilakukan bila sakit : pasien memeriksakan ke fasilitas
kesehatan/rumah sakit
- Kemana pasien biasa berobat bila sakit : rumah sakit
- Kebiasaan hidup (konsumsi jamu/alcohol/rokok/kopi/kebiasaan
olahraga) : pasien tidak konsumsi jamu, alcohol, rokok, kopi, dan
sesekali olahraga

b. Pola aktivitas dan latihan

Aktivitas 0 1 2 3 4
Mandi √
Berpakaian √
Toileting √
Mobilasasi di tempat √
tidur
Pindah √
Naik Tangga √
Makan dan minum √
Gosok gigi √
Skor :
0 : mandiri
1 : alat bantu
2 : dibantu orang lain
3 : dibantu orang lain dan alat
4 : tergantung total

c. Pola istirahat dan tidur

Keterangan Sebelum Sakit Sesudah Sakit


Jumlah jam tidur siang Tidak pernah tidur 1-2 jam
siang
Jumlah jam tidur malam 7-8 jam 8 jam
Pengantar tidur Tidak ada Mendengarkan murotal
Gangguan tidur Tidak ada Terkadang sesak napas
Perasaan waktu bangun Puas setelah tidur Kurang puas

d. Pola nutrisi-metabolik

Keterangan Sebelum Sakit Sesudah Sakit


Frekuensi 3 x/hari 3 x/hari
Jenis Nasi, sayur, lauk pauk Nasi, sayur, lauk pauk
Porsi 1 1/2
Keluhan Tidak ada Tidak ada

e. Pola eliminasi
Eliminasi urine

Keterangan Sebelum Sakit Sesudah Sakit


Frekuensi 7-8 x/hari 4-5 x/hari
Pancaran Lancar Lancar
Jumlah Tidak terkaji 150 cc
Bau Khas Khas
Warna Kuning jernih Kuning jernih
Perasaan setelah BAK puas Puas
Total produksi urine Tidak terkaji Tidak terkaji

Eliminasi alvi

Keterangan Sebelum Sakit Sesudah Sakit


Frekuensi Sehari sekali 2 hari sekali
Konsistensi Padat Padat
Bau Khas Khas
Warna Kuning kecoklatan Kuning kecoklatan

f. Cairan dan elektrolit


Pasien biasanya minum 8 gelas perhari, selama dirumah sakit hanya kurang
lebih 5 gelas saja dan pasien terpasang infus Ringer Lactat 20 tpm.

g. Oksigenasi
Pasien dyspnea, RR 26 x/menit, saturasi oksigen 92%, terpasang oksigen
nasal kanul 3 lpm
4. Pengkajian fisik
a. Keadaan umum : lemah
Tingkat kesadaran : composmentis
GCS : 15 (E4V5M6)
TTV : Tekanan darah 110/82 mmHg, Nadi 107 x/menit,
Respiration Rate 26 x/menit, Suhu tubuh 37,20C
b. Keadaan fisik
1) Kepala
Inspeksi : Bentuk kepala simetris, rambut pasien panjang berwarna
hitam keputihan tampak sedikit berminyak dan berbau lepek, tampak
sedikit berketombe
Palpasi : Tidak teraba benjolan atau luka.
2) Wajah
Inspeksi : tidak ada lesi atau luka, simetris kanan dan kiri, terdapat
sedikit agne vulgaris
Palpasi : tidak ada benjolan atau massa pada wajah pasien
3) Mata
Inspeksi : Mata tampak simetris, tidak tampak adanya sklera ikterik,
konjungtiva anemis, tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri tekan,
mata bersih, pasien tidak menggunakan alat bantu penglihatan dan
ukuran pupil 2mm/2mm
4) Hidung
Inspeksi : Hidung tampak simetris, tidak tampak adanya secret
Palpasi : Tidak teraba massa pada hidung pasien.
5) Mulut dan gigi
Inspeksi : Bibir dan mukosa mulut tampak lembab, tidak ada perdangan
pada mulut, pasien tidak memakai gigi palsu, gigi sudah ada yang
tanggal, gigi pasien tampak kurang bersih dan berbau, tidak ada carries
gigi
6) Telinga
Inspeksi : Telinga simetris kanan dan kiri, tidak ada serumen, tidak
ditemukan peradangan, tidak menggunakan alat bantu pendengaran
Palpasi : Tidak teraba massa dan benjolan pada telinga pasien
7) Leher
Inspeksi : tidak ada lesi atau luka pada pasien, tidak terlihat pembesaran
kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening
Palpasi : tidak ada pembesaran JVP, tidak teraba massa atau benjolan
8) Dada
Paru-paru
- Inspeksi : Frekuensi 26x/menit, irama regular, ekspansi
paru simetris
- Auskultasi : Ronkhi
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan, massa
- Perkusi : Sonor
Jantung
- Inspeksi : bentuk pericardium simetris
- Auskultasi : Bunyi jantung jelas terdengar suara lup dup
- Palpasi : tidak ada lesi atau jejas, denyut jantung teraba
lemah
- Perkusi : Redup/ pekak normal

9) Abdomen
Inspeksi : Normal, tidak ada distensi
Auskultasi : Ada suara bising usus 10x/menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada abdomen
Perkusi : terdengar bunyi timpani
10) Ekstremitas
Inspeksi : Warna kulit sawo matang, tidak ada lesi atau jejas
pada ekstremitas atas maupun bawah
Palpasi : tidak teraba benjolan atau massa pada ekstremitas atas
maupun bawah pasien
11) Integumen
Keadaan turgor kulit baik, tidak tampak kemerahan pada pasien, warna
kulit keseluruhan sawo matang.
12) Genetalia
Area genetalia pasien tampak bersih, tidak ada lesi atau luka

5. Pemeriksaan fisik
a) Pemeriksaan Laboratorium
Nama Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan
Darah Lengkap
Hemoglobin 14.4 11.7-15.5 g/dL
Leukosit 11480 H 3600-11000 /mm3
Hematokrit 45.3 35-47 %
Trombosit 197000 150000-400000 /mm3
Eritrosit 5.26 3.8-5.2 juta/mm3
MCV 86.1 80-100 Fl
MCH 27.4 26-34 Pg
MCHC 31.9 32-36 g/dL
RDW 14.2 11.5-14.5 %
MPV 8.1 7.0-11.0 fL
Hitung Jenis
Eosinofil 1.0 2-4 %
Basofil 0.0 0-1 %
Neutrofil 73.4 50-70 %
Limfosit 20.3 25-40 %
Monosit 5.3 2-8 %
Kimia Klinik
Kalium 4.1 3.5-5.0 mEq/L
Natrium 140 135-147 mEq/L
Clorida 103 95-105 mEq/L
Calcium 10.8 H 6.8-10.2 mg/dL
Imunologi/Serologi
Rapid Tes Antigen SARS- Negatif Negatif -
CoV-2

b) Pemeriksaan Radiologi
Rontgen foto thoraks :
Cor tidak membesar
Pulmo normal

c) Pemeriksaan EKG
Didapatkan hasil Sinus Takikardia

d) Terapi Medis
Therapy Dosis Kegunaan
Injeksi Ranitidine 2x50 ml Obat untuk lambung
Injeksi Ondansentron 1x8 ml Obat untuk mual
Paracetamol 500 mg Obat untuk nyeri, pusing,
demam
Sulrafat 3x20 mg Obat untuk lambung dan
gastritis
Combivent dan Flexo 1 amp x 2 Obat untuk mengencerkan
dahak

e) Diet
Pasien mendapat diet TKTP (Tinggi Kalori Tinggi Protein)

B. PENGELOMPOKAN DATA HARI 1


No. Tanggal Analisa Data Masalah Etiologi TTD
1. DS : Bersihan jalan Hipersekresi jalan
- Pasien mengatakan napas tidak efektif napas
dahaknya susah (D.0001)
keluar
- Pasien mengatakan
tiap hari bekerja
melewati asap dan
debu akibat limbah
pabrik
DO :
- Batuk tidak efektif
- Auskultasi pasien
terdengar ronkhi
- Produksi sputum
berlebih
- RR : 26 x/menit
- Saturasi Oksigen
92%
- Pasien terlihat batuk
berkali-kali
- Pasien terlihat
dispnea
2. DS : Gangguan Ketidakseimbangan
- Pasien mengatakan pertukaran gas ventilasi-perfusi
sesak napas (D.0003)
DO :
- pH arteri 7,30
- PaCO2 49 mmHg
- PO2 85 mmHg
- RR : 26 x/menit
- Saturasi Oksigen
92%
- Pasien terlihat
dyspnea
- Nadi 107 x/menit
(takikardia)
- Terdengar bunyi
nafas tambahan
ronkhi
3. DS : Ansietas (D.0080) Ancaman terhadap
- Pasien mengatakan kematian
merasa bingung
- Pasien mengatakan
merasa khawatir
akan kondisinya
DO :
- Pasien tampak
gelisah
- Pasien tampak
tegang
- RR : 26x/menit
- Nadi : 107x/menit
- TD : 110/82 mmHg
- Ada diaphoresis

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN HARI 1


1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan hipersekresi jalan napas
(D.0001)
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan ventilasi-
perfusi (D.0003)
3. Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap kematian (D.0080)
D. INTERVENSI KEPERAWATAN HARI 1
No. Tanggal Diagnosa Keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi TTD
1. Bersihan jalan napas Setelah dilakukan tindakan Manajemen Jalan Napas (I.01011)
tidak efektif keperawatan diharapkan jalan napas Observasi
berhubungan dengan pasien membaik dengan kriteria - Monitor pola napas
hasil (L.01001) : - Monitor bunyi napas tambahan
hipersekresi jalan napas
- Batuk efektif meningkat - Monitor sputum
(D.0001) - Produksi sputum Terapeutik
meningkat - Posisikan pasien semi fowler
- Ronkhi menurun - Berikan minum hangat
- Berikan oksigen
Edukasi
- Anjurkan asupan cairan 2000
ml/hari
- Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian nebulizer
2. Gangguan pertukaran gas Setelah dilakukan tindakan Pemantauan Respirasi (I.01014)
berhubungan dengan keperawatan diharapkan pertukaran Observasi
ketidakseimbangan gas pasien membaik dengan kriteria - Monitor frekuensi, irama,
hasil (L.01003) : kedalaman dan upaya napas
ventilasi-perfusi
- Dyspnea menurun - Monitor kemampuan batuk efektif
(D.0003) - Bunyi napas tambahan - Auskultasi bunyi napas
menurun - Monitor saturasi oksigen
- PaCO2 membaik Terapeutik
- PO2 membaik - Berikan terapi oksigen
- pH arteri membaik - Dokumentasikan hasil pemantauan
- Takikardia membaik Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan
3. Ansietas berhubungan Setelah dilakukan tindakan Reduksi Ansietas (I.09314)
dengan ancaman keperawatan diharapkan tingkat Observasi
terhadap kematian kecemasan pasien membaik dengan - Monitor tanda-tanda ansietas
kriteria hasil (L.09093) : (verbal dan non verbal)
(D.0080)
- Verbalisasi kebingungan Terapeutik
menurun - Ciptakan suasana terapeutik untuk
- Verbalisasi khawatir menumbuhkan kepercayaan
menurun - Temani pasien untuk mengurangi
- Perilaku gelisah menurun kecemasan
- Perilaku tegang menurun Edukasi
- Latih teknik relaksasi
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN HARI 1
Tanggal No.Dx Implementasi TTD
1. Memonitor pola napas (frekuensi 26 x/menit, dangkal,
irama teratur)

Monitor bunyi napas tambahan (terdengar suara napas


tambahan ronkhi)

Monitor sputum (sputum sulit dikeluarkan, berwarna putih


kental)

Memposisikan pasien semi fowler

Memberikan minum hangat (pasien meminum air putih


hangat 50 cc)

Memberikan oksigen (nasal kanul 3lpm)

Menganjurkan asupan cairan 2000 ml/hari

Mengajarkan teknik batuk efektif

Mengkolaborasikan pemberian nebulizer (combivient dan


flexo)
2. Memonitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya napas
(Frekuensi 26x/menit, irama teratur, dangkal)

Memonitor kemampuan batuk efektif (pasien belum bisa


batuk efektif)

Mengauskultasi bunyi napas (terdapat bunyi nafas


tambahan pada pasien yaitu ronkhi)

Memonitor saturasi oksigen (SPO2 92%)

Memberikan terapi oksigen (nasal kanul 3lpm)

Mendokumentasikan hasil pemantauan (Frekuensi


26x/menit, irama teratur, dangkal, saturasi oksigen 95%)

Menjelaskan tujuan dan prosedur pemantauan

Menginformasikan hasil pemantauan (Frekuensi


26x/menit, irama teratur, dangkal, saturasi oksigen 95%)
3. Memonitor tanda-tanda ansietas (pasien mengatakan
cemas, kahwatir dan bingung, pasien tampak tegang,
diaforesis)

Menciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan


kepercayaan
Menemani pasien untuk mengurangi kecemasan

Melatih teknik relaksasi (pasien dapat melakukan teknik


relaksasi nafas dalam dengan rileks dan tenang)

F. EVALUASI KEPERAWATAN 1
Tanggal No.Dx Evaluasi TTD
1. S:
- Pasien mengatakan dahaknya sudah keluar agak banyak
namun masih ada dahaknya lagi
- Pasien mengatakan sesak nafasnya agak berkurang namun
masih ada
O:
- RR : 24x/menit
- Sputum berwarna putih bening
- Hasil auskultasi bunyi nafas masih romkhi
- Sputum yang keluar dari pasien terlihat banyak
- Pasien terlihat masih dyspnea
- Saturasi Oksigen 94%
A:
Bersihan jalan tidak efektif belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi Manajemen Jalan Napas (I.01011)
- Monitor pola napas
- Monitor bunyi napas tambahan
- Monitor sputum
- Posisikan pasien semi fowler
- Berikan minum hangat
- Berikan oksigen
- Kolaborasi pemberian nebulizer
2. S:
- Pasien mengatakan masih sesak nafas sedikit
O:
- RR : 24 x/menit
- Saturasi Oksigen 94%
- Pasien masih terlihat dyspnea
- Nadi 113 x/menit (takikardia)
- Terdengar bunyi nafas tambahan ronkhi
A:
Gangguan pertukaran gas belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi Pemantauan Respirasi (I.01014)
- Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya napas
- Monitor kemampuan batuk efektif
- Asukultasi bunyi napas
- Monitor saturasi oksigen
- Berikan terapi oksigen
- Dokumentasikan hasil pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan
3. S:
- Pasien mengatakan sudah agak tenang dan bisa mengontol
diri
O:
- Pasien sudah tampak tidak gelisah
- Pasien sudah tampak tidak tegang
- RR : 24x/menit
- Nadi : 113x/menit
A:
Ansietas teratasi
P:
Hentikan intervensi
G. PENGELOMPOKAN DATA HARI 2
No. Tanggal Analisa Data Masalah Etiologi TTD
1. DS : Bersihan jalan Hipersekresi jalan
- Pasien mengatakan napas tidak efektif napas
dahaknya masih sulit (D.0001)
dikeluarkan apalagi
pada pagi hari
DO :
- Batuk tidak efektif
- Auskultasi pasien
masih terdengar
ronkhi
- Produksi sputum
berlebih
- RR : 24 x/menit
- Saturasi Oksigen 95%
- Pasien terlihat batuk
berkali-kali
- Pasien masih terlihat
dyspnea
2. DS : Gangguan Ketidakseimbangan
- Pasien mengatakan pertukaran gas ventilasi-perfusi
masih agak sesak (D.0003)
napas
DO :
- pH arteri 7,30
- PaCO2 49 mmHg
- PO2 85 mmHg
- RR : 24 x/menit
- Saturasi Oksigen 95%
- Pasien terlihat
dyspnea
- Nadi 103 x/menit
(takikardia)
- Masih terdengar bunyi
nafas tambahan ronkhi

H. DIAGNOSA KEPERAWATAN HARI 2


1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan hipersekresi jalan napas
(D.0001)
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan ventilasi-perfusi
(D.0003)
I. INTEVENSI KEPERAWATAN HARI 2
No. Tanggal Diagnosa Keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi TTD
1. Bersihan jalan napas Setelah dilakukan tindakan Manajemen Jalan Napas (I.01011)
tidak efektif keperawatan diharapkan jalan napas Observasi
berhubungan dengan pasien membaik dengan kriteria - Monitor pola napas
hasil (L.01001) : - Monitor bunyi napas tambahan
hipersekresi jalan napas
- Batuk efektif meningkat - Monitor sputum
(D.0001) - Produksi sputum Terapeutik
meningkat - Posisikan pasien semi fowler
- Ronkhi menurun - Berikan minum hangat
- Berikan oksigen
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian nebulizer
2. Gangguan pertukaran gas Setelah dilakukan tindakan Pemantauan Respirasi (I.01014)
berhubungan dengan keperawatan diharapkan pertukaran Observasi
ketidakseimbangan gas pasien membaik dengan kriteria - Monitor frekuensi, irama,
hasil (L.01003) : kedalaman dan upaya napas
ventilasi-perfusi
- Dyspnea menurun - Monitor kemampuan batuk efektif
(D.0003) - Bunyi napas tambahan - Auskultasi bunyi napas
menurun - Monitor saturasi oksigen
- PaCO2 membaik Terapeutik
- PO2 membaik - Berikan terapi oksigen
- pH arteri membaik - Dokumentasikan hasil pemantauan
- Takikardia membaik Edukasi
- Informasikan hasil pemantauan
J. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN HARI 2
Tanggal No.Dx Implementasi TTD
1. Memonitor pola napas (frekuensi 24 x/menit, dangkal,
irama teratur)

Monitor bunyi napas tambahan (masih terdengar suara


napas tambahan ronkhi)

Monitor sputum (sputum masih sulit dikeluarkan,


berwarna putih kental)

Memposisikan pasien semi fowler

Memberikan minum hangat (pasien meminum air putih


hangat 100 cc)

Memberikan oksigen (nasal kanul 3lpm)

Mengkolaborasikan pemberian nebulizer (combivient dan


flexo)
2. Memonitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya napas
(Frekuensi 24x/menit, irama teratur, dangkal)

Memonitor kemampuan batuk efektif (pasien sudah lancer


melakukan batuk efektif)

Mengauskultasi bunyi napas (masih terdengar bunyi nafas


tambahan pada pasien yaitu ronkhi)

Memonitor saturasi oksigen (SPO2 95%)

Memberikan terapi oksigen (nasal kanul 3lpm)

Mendokumentasikan hasil pemantauan (Frekuensi


24x/menit, irama teratur, dangkal, saturasi oksigen 96%)

Menjelaskan tujuan dan prosedur pemantauan

Menginformasikan hasil pemantauan (Frekuensi


24x/menit, irama teratur, dangkal, saturasi oksigen 96%)

K. EVALUASI KEPERAWATAN HARI 2


Tanggal No.Dx Evaluasi TTD
1. S:
- Pasien mengatakan dahaknya sudah keluar tapi masih ada
- Pasien mengatakan sudah tidak sesak nafas
O:
- RR : 20x/menit
- Sputum berwarna putih bening
- Hasil auskultasi bunyi nafas masih romkhi
- Sputum yang keluar dari pasien terlihat banyak
- Pasien terlihat tidak dispnea
- Saturasi Oksigen 98%
A:
Bersihan jalan tidak efektif belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi Manajemen Jalan Napas (I.01011)
- Monitor pola napas
- Monitor bunyi napas tambahan
- Monitor sputum
- Posisikan pasien semi fowler
- Berikan minum hangat
- Berikan oksigen
- Kolaborasi pemberian nebulizer
2. S:
- Pasien mengatakan sudah tidak sesak nafas
O:
- RR : 20 x/menit
- Saturasi Oksigen 98%
- Pasien masih terlihat dyspnea
- Nadi 99 x/menit (takikardia)
- Masih terdengar bunyi nafas tambahan ronkhi
- Hasil BGA terbaru :
pH 7,37
PaCO2 35 mmHg
PaO2 85 mmHg
HCO3 22 mmHg
A:
Gangguan pertukaran gas teratasi
P:
Hentikan intervensi
L. PENGELOMPOKAN DATA HARI 3
No. Tanggal Analisa Data Masalah Etiologi TTD
1. DS : Bersihan jalan Hipersekresi jalan
- Pasien mengatakan napas tidak efektif napas
masih ada dahaknya (D.0001)
DO :
- Auskultasi pasien
masih terdengar
ronkhi
- Produksi sputum
berlebih
- RR : 20 x/menit
- Saturasi Oksigen 98%
- Pasien terlihat masih
batuk berkali-kali

M. DIAGNOSA KEPERAWATAN HARI 3


1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan hipersekresi jalan napas
(D.0001)

N. INTERVENSI KEPERAWATAN HARI 3


No. Tanggal Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi TTD
Keperawatan hasil
1. Bersihan jalan Setelah dilakukan Manajemen Jalan Napas
napas tidak efektif tindakan keperawatan (I.01011)
berhubungan diharapkan jalan napas Observasi
pasien membaik - Monitor pola napas
dengan hipersekresi
dengan kriteria hasil - Monitor bunyi napas
jalan napas (L.01001) : tambahan
(D.0001) - Batuk efektif - Monitor sputum
meningkat Terapeutik
- Produksi - Posisikan pasien
sputum semi fowler
meningkat - Berikan minum
- Ronkhi hangat
menurun - Berikan oksigen
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian nebulizer

O. IMPLEMENTASI KEPERAWTAN HARI 3


Tanggal No.Dx Implementasi TTD
1. Memonitor pola napas (frekuensi 20 x/menit, dalam, irama
teratur)
Monitor bunyi napas tambahan (masih terdengar suara
napas tambahan ronkhi)

Monitor sputum (sputum berwarna putih kental)

Memposisikan pasien semi fowler

Memberikan minum hangat (pasien meminum air putih


hangat 100 cc)

Memberikan oksigen (nasal kanul 3lpm untuk mencegah


hipoksia)

Mengkolaborasikan pemberian nebulizer (combivient dan


flexo)

P. EVALUASI KEPERAWATAN HARI 3


Tanggal No.Dx Evaluasi TTD
1. S:
- Pasien mengatakan dahaknya sudah gampang keluar
- Pasien mengatakan sudah tidak terasa ada dahaknya
O:
- RR : 20x/menit
- Sputum berwarna putih bening
- Hasil auskultasi bunyi nafas vesikuler
- Sputum yang keluar dari pasien terlihat banyak
- Pasien terlihat tidak dispnea
- Saturasi Oksigen 99%
A:
Bersihan jalan tidak efektif teratasi
P:
Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai