Anda di halaman 1dari 25

Makalah

Topik Sel
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Patofisiologi
Dosen Pengampu : Ns. Tuti Anggarawati M.Kep

Di susun oleh :
1. Abiyasa Farras Lutfian (20101440121002)
2. Adelia Putri Pravitasari (20101440121003)
3. Agi Maryani (20101440121006)
4. Amelia Putri Permata Sari (20101440121008)
5. Ayu Aprilia Maharani (20101440121010)
Kelas 1A
JURUSAN D3 KEPERAWATAN
STIKES KESDAM IV DIPONEGORO SEMARANG
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat Nya kami dapat
menyusun makalah yang berisiTopik 1 tentang Sel pada Manusia. Dalam proses penyusunan
makalah ini tentunya kami kelompok 1 mengalami berbagai kendala seperti contoh tidak bisa
bertemu karena jarak rumah yang jauh,kendala sinyal untuk menghubungi serta kuliah yang
masih online. Namun berkat arahan dan dukungan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini, kami kelompok 1 mengucapkan
terima kasih kepada dosen mata perkuliahan, yaitu Ibu Tuti Anggarawati M.Kep . Kami sebagai
penyusun menyadari makalah ini masih belum sempurna, baik dari isi maupun penjelasan dari
makalah ini, maka dari itu kami kelompok 1 meminta maaf jika makalah kami masih banyak
kekurangannya apabila ada kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini
kami mengucapkan terima kasih. Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua, khususnya mata kuliah Patofisiologi nantinya.

Semarang, 14 Februari 2022

ii
Daftar Isi

Kata Pengantar..............................................................................................ii
Daftar Isi .......................................................................................................iii
Bab 1 Pendahuluan
1. Latar Belakang..............................................................................1-3
2. Rumusan Masalah ..........................................................................3
3. Tujuan.................................................................................................3

Bab 2 Pembahasan
1. Definisi Sel .....................................................................................3
2. Jenis-jenis Sel.................................................................................19

Bab 3 Kesimpulan
1. Kesimpulan ...................................................................................20

Daftar Pustaka...............................................................................................21

iii
Bab 1
Pendahuluan

1. Latar Belakang
Sel merupakan unit struktural dan fungsional terpenting dari setiap organisme (Wira,
et.al., 2017: 94). Setiap organisme dari yang sederhana hingga yang memiliki kompleksitas
tinggi dibangun atas sel. Banyak aspek yang dapat dipelajari dari suatu sel, baik aspek
morfologis, fisiologis, maupun genetika molekularnya. Hal yang dapat dipelajari dari aspek
morfologis sel salah satunya adalah struktur sel, yang meliputi sitoplasma dan organel-
organel penyusun sel itu sendiri. Sementara aspek fisiologisnya yang dapat dipelajari adalah
mekanisme kerja berbagai macam organel dan komponen penyusun sel lainnya dalam
melakukan aktivitas terstruktur sehingga dapat menghasilkan produk metabolisme yang
sempurna.
Setiap sel berasal dari sel hidup lainnya. Siklus sel merupakan tahapan dimana terjadinya
proses pembelahan dan penduplikasian berbagai materi yang ada didalam sel, pembelahan
dan penduplikasian merupakan konsep terpenting yang dapat mendasari proses reproduksi
pada berbagai organisme. Pada setiap organisme multiseluler dibutuhkan pembelahan sel
yang panjang dan rumit untuk memproduksi organisme yang baru, berbeda dengan
organisme uniseluler dalam setiap pembelahan selnya menghasilkan organisme fungsional
yang baru (Nurfathurohmi dkk, 2014). Siklus sel terbagi menjadi dua bagian yaitu
berdasarkan aktivitas seluler yang dilakukan yaitu fase mitosi dan interfase, interfase
merupakan tahapan persiapan sel untuk mengalami pembelahan. Terdapat tiga fase dari
pembelahan interfase yaitu Fase Gap 1 (fase pertumbuhan pertama), Sintesis, dan Gap 2 (fase
pertumbuhan kedua) (Suryo, 1995).
Fase mitosis merupakan proses pembagian genom yang telah digandakan oleh ke dua sel
yang identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya diikuti oleh sitokinesis
yang membagi sitoplasma dan membran sel. Proses ini menghasilkan dua sel anak yang
identik, yang memiliki distribusi organel dan komponen sel yang sama, serta bertujuan untuk
mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui proses pembelahan inti secara
berturutturut. Prsoses mitosis terjadi didalam sel somatik yang bersifat maristematik (Novel

iv
dkk, 2010). Menurut Abidin, 2014 menggunakan tanaman dari genus Allium sangat bagus
untuk mempelajari proses mitosis karena memiliki jumlah kromosom 16 dan memiliki
kromosom yang sangat besar, sehingga membantu dalam mempelajari fase mitosis.
Fase mitosis pada umumnya merupakan bagian terpendek dari siklus sel. Pembelahan
mitosis bergantian dengan siklus yang paling terpanjang yaitu interfase yang mencakup 90%
dari siklus sel. Pada fase Gap pertama (fase petumbuhan pertama) membutuhkan waktu
sekitar 12-24 jam, fase ini mengambil waktu 30-50% dari seluruh dari interfase. Fase sintesis
dalam melakukan replikasi AND memakan waktu sekitar 35-45% dari interfase. Pada fase
G2 (fase pertumbuhan kedua) AND cepat sekali bertambah kompleks dengan protein
kromosom dan pembentukan ARN, fase ini dalam melakukan kegiatanya dapat memakan
waktu kira-kira 10-20% dari siklus interfase, sedangkan fase mitosis hanya membutuhkan
waktu sekitar 1-2 jam (Suryo, 1995).
Fase mitosis memiliki beberapa tahap yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Dari
beberapa tahap ini memiliki waktu pembelahan yang berbeda-beda tergantung jenis sel yang
membelah. Pada fase profase merupakan tahapan pembelahan sel yang paling lama dan
membutuhkan energi yang besar, fase ini membutuhkan waktu sekitar 30-60 menit. Fase
metafase membutuhkan waktu sekitar 2-6 menit, pada fase ini kromosom menyusun diri
secara acak pada satu bidang ekuator atau tengah-tengah sel. Fase anafase membutuhkan
waktu sekitar 3-5 menit, pada fase ini komosom yang mengumpul ditengah sel terpisah dan
mengumpul pada masing-masing kutub sehingga terlihat ada dua kumpulan kromosom, dan
fase telofase membutuhkan waktu sekitar 30-60 menit, pada telofase terjadi peristiwa
kariokinesis (pembagian inti menjadi dua bagian) dan sitokinesis (pembagian sitoplasma
menjadi dua bagian), pada fase ini pembelahan telah selesai. Sel telah terbagi menjadi dua sel
anakan, masing – masing memiliki inti yang mengandung 4 kromosom dengan bahan genetik
yang sama dengan induknya (Heddy, 1987).
Fase mitosis sangat perlu memperhatikan waktu pembelahan selnya, waktu pembelahan
sel setiap tanaman itu berbeda-beda dan tidak konstan, setiap tanaman sebenarnya memiliki
jam biologi yang mengatur waktu optimum pembelahan mitosis. Menurut Anggarwulan dkk,
1999 waktu optimum pembelahan mitosis tanaman pada pagi hari sekitar jam 08.00-13.00
dikarenakan pada pagi hari sel-selnya banyak pada kondisi aktif. Menurut Aristya, 2014

v
penentuan waktu pembelahan sel sangat diperlukan karena pada tahap ini karakter-karakter
kromosom dapat diamati dengan jelas.
Setelah mengetahui waktu pembelahan mitosis pada tanaman hal yang harus diperhatikan
selanjutnya adalah waktu pemotongan akar. Waktu pemotongan akar berkaitan dengan durasi
mitosis dan indeks mitosis. Durasi mitosis setiap spesies tanaman bergantung pada kondis
lingkungan, faktor utama dari durasi mitosis yaitu temperatur dan nutrisi. Beberapa spesies
tanaman memerlukan suhu tertentu dan lama penyinaran yang berbeda, sehingga untuk
mendapatkan waktu potong yang tepat diperlukan pengamatan yang berulangulang pada
waktu yang berbeda (Abidin, 2014).

2. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka rumusan masalahnya adalah :

1. Apa Definisi Sel pada Manusia?

2. Apa saja Jenis – jenis sel pada Manusia?

3. Tujuan
•Memenuhi Tugas Mata Kuliah Patofisiologi
•Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang Sel pada Manusia
•Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami Jenis-jenis Sel pada Manusia
•Mahasiswa memahami di karenakan ada contoh serta gambar yang mampu membuat mahasiswa
menjadi paham.

vi
Bab 2
Pembahasan

A. Pengertian Sel pada Manusia

Sel merupakan dasar dari sebuah kehidupan. Sel merupakan strukturorganisme terkecil dari
mahkluk hidup dan lebih sederhana dari kitabayangkan. Dari masa ke masa dilakukan penelitian
dan penemuantentang sel. Dimulai dari penemuan Robert Hook dengan sel gabusnyapada tahun
1665 sampai sekarang pun masih dilakukan penelitianbahkan sudah mencapai tahap genetic.Sel
memiliki ukuran yang sangat kecil dan tak kasat mata. Ada yanghanya1-10 mikron, ada yang
mncapai 30-40 mikron, bahkan ada yangbeberapa sentimeter. Didalam ukuran sangat kecil
bentuk yangbermacam-macam tersebut, sel memilki bagian-bagian sel yangmemiliki fungsi
masing-masing. Antar bagian sel itu melakukan interaksi dan saling ketergantungan.Oleh karena
itu sel di pandang dasar kehidupan mahkluk hidup.

Sel berasal dari kata `cella` yang berarti ruangan berukuran kecil maka selmerupakan unit
structural dan fungsional terkecil pada mahkluk hidup. Selmerupakan unit organisasi terkecil
yang menjadi dasar kehidupan. Mahkluk hidup (organisme ) tersusun dari sel tunggal ( uniseluler
), misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungsi dan protozoa atau dari banyak sel
(multiseluler ). Pada organismemultiseluler terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel
penyusunnya, setiap seltersusun dari berbagai bagian, yaitu membrane plasma, inti sel
( nucleus ), sitoplasma, dan organel sel. Pada mahkluk hidup multiseluler sel-sel yang
serupaberkunpul bersama dan menjalankan satu fungsi yang sama membentuk jaringan.
Jaringan-jaringan yang berbeda menyusun satu organ yang memilik fungsi tertentu.Organ-organ
yang berbeda bekerja bersama-sama membentuk suatu system organ.

vii
B. Jenis-jenis sel pada manusia

1. Nukleus dan nukleolus Struktur dan fungsi sel yang paling utama terletak pada inti sel atau
bagian nukleus dan nukleolus. Nukleus merupakan bagian tengah sel yang mengendalikan
keseluruhan proses sel tubuh. Di dalam nukleus, terdapat kumpulan benang kromatin yang
mengandung DNA. Selain benang kromatin, di dalam nukleus terdapat nukleolus yang
merupakan bagian padat pada ribonucleic acid (RNA) yang membantu proses pembentukan
protein di sel. Dalam ringkasan perbedaan antara nukleus dan nukleolus, nukleus adalah organel
sel utama dari sel eukariotik. Ini menampung bahan genetik dari suatu organisme. Sementara itu,
nukleolus adalah bagian dari nukleus; itu adalah area padat dari nukleus. Selain itu, ini adalah
sub-organel. Nucleolus bertanggung jawab untuk memproduksi rRNA dan ribosom. Dengan
demikian, kaya akan RNA sementara nukleus kaya akan DNA. Selain itu, amplop nuklir
mengelilingi nukleus sementara nukleolus adalah non-membran.

Fungsi Nukleus

Bukan hanya sebagai pengendali aktivitas dari sel, akan tetapi fungsi nukleus pun bermacam-
macam. Berikut ini beberapa fungsi nukleus yang perlu kamu ketahui:

viii
1. Untuk menyimpan informasi genetik

Fungsi nukleus salah satunya sebagai penyimpan data informasi genetik. Hal ini dikarenakan
membran inti yang terdapat pada nukleus ini bisa mempertahankan DNA yang ada di dalamnya.

2. Mengontrol pertumbuhan sel

Bukan hanya mengontrol aktivitas sel saja fungsi dari nukleus ini. Akan tetapi fungsi nukleus
pun bisa untuk mengatur pertumbuhan sel dalam tubuh. Baik itu sel yang membelah, atau pun
hanya perlu membesar. Bahkan sel yang tidak membelah pun berada di bawah kontrol nukleus
ini.

3. Sebagai tempat replikasi dan juga transkripsi

Fungsi nukleus ini pun cukup jelas dimiliki oleh nukleus atau inti sel. Ia merupakan tempat saat
DNA melakukan replikasi. Setelah DNA melakukan replikasi, selanjutnya akan terjadi proses
mitosis yang terjadi.

4. Mengendalikan metabolisme

Pengendalian metabolisme oleh nukleus ini dikarenakan adanya proses yang menghasilkan
protein. Proses ini pun terjadi karena transkripsi dan juga translasi pada nukleus atau inti sel.

2. Sitoplasma adalah cairan dalam sel yang merupakan bagian dari struktur dan fungsi sel.
Sitoplasma berperan sebagai mediator dari reaksi kimia dalam sel dan membantu kinerja organel
sel atau organ-organ dalam sel. Sitoplasma juga berfungsi untuk membantu proses
perkembangan, pertumbuhan, dan replikasi sel tubuh. Sitoskeleton berperan sebagai penyokong
badan sel. Sifat-Sifat Sitoplasma

Sitoplasma memiliki beberapa sifat antara lain:

1. Efek Tyndal yaitu kemampuan matriks sitoplasma memantulkan cahaya.


2. Gerak Brown yaitu gerak acak (zig-zag) partikel penyusun koloid.

ix
3. Gerak siklosis yaitu gerak matriks sitoplasma berupa arus melingkar.
4. Memiliki tegangan permukaan.

Sitoplasma terdiri dari beragam komponen dan organel yang memiliki beragam fungsi bagi sel
tubuh. Ada beberapa fungsi sitoplasma, di antaranya:

 Mengatur pertumbuhan dan perkembangan sel


 Mengontrol proses replikasi atau perkembangbiakan sel tubuh
 Mengatur keluar masuknya zat tertentu pada sel
 Melindungi dan mempertahankan bentuk sel
 Membantu sel untuk bergerak atau berpindah tempat

Selain itu, protein yang dihasilkan oleh sitoplasma juga dapat digunakan untuk memproduksi
hormon dan enzim yang dapat menjaga keseimbangan metabolisme di dalam tubuh.

Nah, itulah pengertian dan fungsi masing-masing organel sitoplasma. Dengan memahami
beragam fungsi sel di dalam tubuh, Anda diharapkan dapat menjaga kesehatannya.

Untuk menjaga kesehatan dan fungsi sel tubuh, Anda dianjurkan untuk mengonsumsi makanan
serta minuman yang kaya akan nutrisi dan antioksidan, seperti buah dan sayuran, kacang, biji-
bijian, tahu, tempe, telur, ikan, makanan laut, susu, cokelat hitam, dan teh hijau.

x
Bila asupan nutrisi dari makanan dirasa belum mencukupi, Anda bisa coba mengonsumsi
suplemen antioksidan untuk memenuhinya. Dengan begitu, sel tubuh akan terlindungi dari
kerusakan sel akibat stres oksidatif, seperti radikal bebas atau radiasi sinar ultraviolet.

3. Mitokondria adalah bagian struktur dan fungsi sel yang cukup penting karena mitokondria
berperan dalam proses pernapasan sel. Di mitokondria terjadi proses glikolisis yang berfungsi
untuk menghasilkan energi yang dapat digunakan oleh sel. Mitokondria merupakan organel yang
berfungsi menghasilkan energi  ATP. Mitokondria pertama kali diisolasi dari sel otot serangga
oleh Kolloicker (1850). Kemudian Richard Alt man (1890) member nama bioblasm, sedangkan
nama mitokondria  diberikan oleh Benda pada awal abad 20 dan digunakan hingga sekarang.
Sejak awal abad 20 banyak dilakukan penelitian terhadap mitokondria. Michaelis dan Kingbury
(1912) menemukan bahwa pada mitokondria berlangsung reaksi oksidari reduksi. Pada decade
tigapuluhan, beberapa ahli biokima antara lain Warburg, Keilin, Szent-Gyorgyl, Krebs, dan
Lehninger meneliti pola reaksi oksidasi-reduksi pada mitokondria; sedangkan Loohman (1931)
menyelidiki sintesis, mekanisme transport, biogenesis, dan fosforilasi-oksidatif pada
mitokondria. Mitokondria berbentuk benang atau granula. Letaknya tersebar acak di sitoplasma,
atau menempati lokasi tertentu di dalam sel, misalnya pada sel otot lurik. Mitokondria
mempunyai dua lapis membran, yaitu membrane luar dan membran dalam. Membran dalam
mengadakan penjuluran kea rah dalam (Krista) sehingga permukaan membrane dalam menjadi
luas. Pada Krista terdapat partikel F1. Partikel F1 merupakan enzim ATPase yang berperan
sebagai katalisator dalam fosforilasi. Ruang antar Krista dinamakan matrik yang berisi enzim-
enzim untuk siklus Krebs, DNAmit, dan ribosom.

xi
Selain itu, mitokondria berfungsi untuk :

1. Menjaga konsentrasi ion kalsium yang tepat dalam berbagai kompartemen sel.
Mitokondria membantu sel-sel untuk mencapai tujuan ini dengan melayani sebagai tangki
penyimpanan ion kalsium.
2. Membantu dalam membangun bagian-bagian tertentu dari darah, dan hormon seperti
testosteron dan estrogen.
3. Mitokondria dalam sel-sel hati memiliki enzim yang mendetoksifikasi amonia.
4. Berperan dalam proses kematian sel terprogram. Sel yang tidak diinginkan dan kelebihan
dipangkas selama perkembangan organisme. Proses ini dikenal sebagai apoptosis.
Kematian sel abnormal akibat disfungsi mitokondria dapat mempengaruhi fungsi organ.
5. pengubahan energi potensial dalam bentuk makanan menjadi ATP, Kegunaan ATP yaitu
sebagai energi yang digunakan untuk mengganti sel-sel yang rusak, memompa jantung,
dan lainnya. Mitokondria banyak terdapat pada bagian tubuh antara lain otot, hati,
jantung, ginjal, karena bagian tubuh tersebut paling aktif melakukan kerja dan
menghasilkan energi.
6. Tempat terjadinya metabolisme oksidatif —> respirasi seluler

4. Sitoskeleton merupakan penyokong bentuk sel dan memanjang dari nukleus, melewati sitoplasma,
dan sampai ke membran sel. Tanpa sitoskeleton, sel tidak akan memiliki bentuk dan akan runtuh.
Sitoskeleton adalah jaringan filamen dan tubulus yang membentang di seluruh sel, melalui
sitoplasma, yang mencakup semua materi di dalam sel selain nukleus. Sitoskeleton dapat
ditemukan pada semua sel, tetapi protein yang merupakan bahan pembentuknya dapat berbeda di
antara masing-masing organisme.

xii
Fungsi sitoskeleton
Secara umum, fungsi sitoskeleton adalah mendukung kehidupan sel, memberikan bentuk, serta
mengatur dan menyambungkan organel (semacam organ) yang ada di dalamnya. Sitoskeleton
juga memiliki peran dalam transportasi molekul, pembelahan sel, dan sinyal sel.Berikut adalah
penjelasan lebih rinci mengenai fungsi sitoskeleton yang penting bagi kehidupan sebuah sel:

1. Memberikan bentuk sel


Fungsi sitoskeleton yang satu ini terbilang sangat penting, khususnya bagi sel yang tidak
memiliki dinding sel, misalnya pada sel hewan. Jenis sel ini tidak mendapatkan bentuknya dari
lapisan luar yang tebal.

2. Pergerakan sel
Mikrofilamen dan mikrotubulus pada sitoskeleton memungkinkan sel merangkak dan bermigrasi.
Mikrotubulus juga membantu dalam membentuk struktur, seperti silia dan flagela, yang
memungkinkan pergerakan sel.

3. Mengatur sel dan organel


Sitoskeleton dapat mengatur sel, membantu pergerakan organel di seluruh sel, serta menjaga
organel sel tetap di tempatnya saat menjalankan fungsinya. Misalnya, sitoskeleton membantu

xiii
memindahkan kromosom selama pembelahan sel.Sitoskeleton dapat dianalogikan seperti
kerangka sebuah bangunan yang berfungsi untuk memberikan bentuk pasti bagi sel,
menyediakan dukungan, serta menjaga struktur bangunan tetap di tempatnya.

5. Ribosom tersebar di sitoplasma dan biasanya bergerombol di bagianbagian sel yang memiliki
fungsi tertentu. Ribosom berperan sebagai tempat berlangsungnya sintesis protein dalam
menggunakan informasi di DNA.

Ciri-Ciri Ribosom
Ribosom juga dapat menerjemahkan mrNA untuk membentuk protein menggunakan asam amino
yang dibawa tRNA ketika proses translasi. Adapun ciri-ciri dari ribosom sebagai berikut:

1. Mampu menghasilkan protein.

2. Memiliki bentuk seperti butiran kecil dengan diamter 20 hingga 22 nanometer.

3. Terdapat di RE kasar dan tersebar di sitoplasma.

4. Merupakan organel terkecil dalam sel

5. Terdapat pada seluruh sel hidup, seperti tumbuhan, hewan, prokariotik dan eukariotik.

6. Terdiri dari 35% protein ribosom 65% RNA ribosom (Rrna)

xiv
Fungsi Ribosom

Ribosom bisa ditemukan dalam sel tubuhan dan hewan. Pada setiap sel tersebut memiliki
beberapa fungsi. Adapun beberapa fungsi ribosom sebagai berikut:

1. Proses Sintesis Protein


Ribosom merupakan salah satu organel yang tidak memiliki membran, akan tetapi berperan
penting dalam proses sintesis. Yang mana ribosom berfungsi efektif dalam menerjemahkan
mRNA yang akan berubah menjadi protein.’
Tidak hanya itu, ribosom juga dapat melakukan proses sintesis protein enzim secara bebas,
sehingga berfungsi sebagai katalisator dalam cairan sitosol.

2. Fungsi Translasi
Pada saat proses pembentukan protein, ribosom melakukan translasi. Hal ini untuk
menerjemahkan urutan nukleodita yang terkandung dalam molekul mRNA dan merubahnya
menjadi rangkaian asam amino sebagai penyusun protein.
Dalam proses translasi, mRNA yang menjadi salinan urutan DNA menyusun gen dalam bentuk
kerangka baca terbuka. mRNA juga memiliki informasi urutan asam amino.

3. Proses Transkripsi
Fungsi ribosom berikutnya ialah proses transkripsi. Salah satu dari beberapa rangkaian DNA
akan mengalami proses transkripsi yang akan menghasilkan RNA. Proses transkripsi masih
termasuk ke dalam bagian ekspresi genetik. Sehingga proses ini merupakan penyalinan teks
DNA dan diubah menjadi RNA. Saat proses ini terjadi, sebetulnya komponen yang mengalami
perubahan hanya basa nitrogen timina pada DNA, kemudian digantikan dengan urasil RNA. 

6. Retikulum endoplasma Salah satu organ sel yang lainnya adalah retikulum endoplasma yang
terbuat dari membran plasma yang menyatu dengan lapisan luar nukleus. Fungsi dari retikulum
endoplasma adalah untuk memodifikasi pembentukan protein menjadi enzim dan senyawa
lainnya. Retikulum endoplasma juga memproduksi lemak, hormon, dan karbohidrat. Terdapat

xv
dua bagian retikulum endoplasma, yaitu bagian yang kasar (SER) yang membentuk senyawa
hormon, enzim, karbohidrat, dan lemak, serta bagian halus (RER) yang memodifikasi protein.
Reticulum endoplasma mempunyai fungsi dalam berbagai sintesis, dapat ditemukan pada sel
eukariotik dan memiliki struktur yang menyerupai kantung berlapis-lapis. Kantung ini disebut
cisternae. Fungsi retikulum endoplasma bervariasi, tergantung pada jenisnya. Retikulum
Endoplasma (RE) merupakan labirin membran yang demikian banyak sehingga retikulum
endoplasma meliputi separuh lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik. (kata
endoplasmik berarti “di dalam sitoplasma” dan retikulum diturunkan dari bahasa latin yang
berarti “jaringan”).

7. Lisosom merupakan dengan tubuh manusia, sel juga memiliki kotoran atau senyawa yang
tidak digunakan setelah proses metabolisme sel berakhir. Lisosom merupakan organ sel yang
mengandung enzim pencernaan yang berperan dalam pemecahan senyawa-senyawa tersebut.
Lisosom adalah suatu organel kecil yang berbentuk bulat yang terikat dengan membran dengan
memiliki diameter sekitar 0,25 hingga 0,5 um. Lisosom mengandung hidrolase asam, enzim-
enzim yang merombak protein, asam-asam nukleat serta karbohidrat pada pH asam. Lisosom
bisa anda temukan pada hampir semua sel, kecuali dalam sel darah merah (eritrosit) manusia dan
sel kulit yang sepenuhnya mengalami keratinisasi (pengerasan/penebalan). Banyak yang
mengatakan bahwa lisosom merupakan (sistem pencernaan) sebuah sel. Lisosom yang baru
terbentuk dari pertunasan badan golgi yang disebut lisosom primer.

xvi
Lisosom berfungsi untuk pencernaan intrasel karena mengandung enzim hidrolitik. 

8. Badan golgi atau yang bisa disebut sebagai aparatus golgi merupakan struktur dan fungsi sel
yang berperan dalam pengumpulan lemak dan protein dari retikulum endoplasma ke vesikel yang
akan menyalurkannya ke bagianbagian sel lainnya. Badan golgi merupakan organel yang ada di
hampir seluruh sel eukariotik. Secara umum fungsi badan golgi untuk membawa material ke
berbagaitujuan sel, terutama yang berhubungan dengan sekresi.

xvii
Fungsi Badan Golgi dalam Metabolisme Sel Fungsi badan golgi adalah untuk membantu proses
metabolisme sel. Menurut penjelasan di repository.usu.ac.id, berikut beberapa fungsi badan golgi
pada tumbuhan maupun sel eukariotik lain. Mengemas bahan sekresi yang akan dibebaskan dari
sel. Memproses protein yang telah disentesa oleh ribosom dari retikulum endoplsma. Melakukan
sintesis polisakarida tertentu dan glikolipid. Memilih protein untuk berbagai lokasi dalam sel.
Menambah elemen membran baru bagi membran plasma. Memproses kembali komponen
membran plasma yang telah memasuki sitosol selama endositosis. Badan golgi menerima produk
sel tertentu dari retikulum endoplsma (RE) dan membawa produk ke vesikula sekretori yang
meneruskan ke bagian luas membran plasma sel dan berdiffusi dengan membran. Bagian ini
dapat terbuka untuk melepaskan isi vesikula keluar. Proses ini dikenal dengan nama eksositosis.

9. Vakuola dan vesikel adalah dua struktur dan fungsi sel yang berperan dalam penyaluran
komponen-komponen dalam sel ke berbagai bagian sel. Perbedaan vakuola dan vesikel terletak
pada kemampuan vesikel yang mampu menyatu dengan bagian-bagian sel lainnya. Vakuola
tampak seperti kantung tipis yang terikat membran, dan itu adalah kantung berisi cairan. Vakuola
yang ditemukan dalam sel hewan adalah vakuola yang relatif kecil. Vakuola umum yang terdapat
pada sel hewan adalah vakuola fagositik, vakuola makanan, vakuola kontraktil, dll.

xviii
Vesikel juga merupakan kantung yang dikelilingi oleh selaput tipis. Vesikel tersebut digunakan
untuk menyimpan bahan yang dapat dibuat secara alami atau liposom yang dibuat secara
artifisial. Sebagian besar vesikula memiliki fungsi khusus untuk dilakukan. Vesikel yang
dipisahkan dari sitoplasma oleh satu lapisan ganda fosfolipid disebut vesikula unilamelar.
Vesikel yang dipisahkan dari sitoplasma oleh lebih dari satu lapisan ganda fosfolipid disebut
vesikula multilamelar.

10. Membran sel merupakan lapisan terluar dan sel dan berfungsi untuk memisahkan sel dengan
materi-materi di luar sel. Membran sel membantu sel untuk bisa mempertahankan bagian dalam
sel dan mengontrol senyawa yang keluar dan masuk ke dalam sel. Membran sel atau membran
plasma adalah sebuah struktur selaput tipis yang menyelubungi sebuah sel. Selaput tersebut akan
membatasi keberadaan sebuah sel. Selain itu, akan memelihara perbedaan pokok antara isi sel
dan lingkungannya. Akan tetapi, membran sel itu tidak sekadar sebuah penyekat pasif saja.
Melainkan sebuah filter yang mempunyai kemampuan untuk memilih. Memilih bahan-bahan
yang melintas dengan tetap memelihara perbedaan kadar ion dari luar dan dari dalam sel. Bahan-
bahan yang dibutuhkan oleh sel bisa masuk. Sedangkan bahan-bahan yang termasuk limbah sel
dapat keluar melintasi sel.

xix
Membran sel memiliki peran penting pada makhluk hidup, berikut ini adalah fungsi-fungsi dari
membran sel:

1. Melindungi sel
Membran sel memiliki fungsi untuk melindungi sel. Fungsi ini merupakan fungsi paling utama
dari membran sel. Membran sel akan melindungi keutuhan bagian dalam pada sel. Caranya
adalah dengan membiarkan zat tertentu masuk ke dalam sel tersebut. Di samping itu, zat-zat lain
akan ditahan supaya tidak keluar. Dalam hal ini, membran sel akan menjadi sebuah penghalang.
Selain itu, membran sel akan menjaga unsur-unsur sel yang akan masuk. Serta zat-zat lain yang
tidak diinginkan keluar.

2. Menyelubungi sel
Fungsi selanjutnya dari membran sel adalah untuk menyelubungi sel. Membran sel adalah
selaput berkelanjutan dan tidak putus. Membran sel akan memberikan batas sekaligus
menyelubungi suatu ruangan yang disebut kopertemen. Seluruh isi sel akan diselubungi oleh
membran sel. Selain itu, ada membran sel yang bertugas untuk membatasi nukleus dan ruang-
ruang di dalam sitoplasma. Membran sel juga berfungsi sebagai penghalang yang tangguh.
Melalui adanya membran sel, akan memungkinkan beberapa zat terlarut lewat dan tetap
menghalangi yang lain.

3. Interaksi antar sel


Membran sel bertanggung jawab terhadap interaksi antara satu sel dengan sel lainnya. Hal ini
terjadi pada organisme yang memiliki banyak sel. Alat-alat pada tubuh, umumnya terdiri atas
berbagai macam sel yang beragam. Sel-sel tersebut harus bekerja sama sehingga dapat
menjalankan fungsinya secara keseluruhan. Membran sel me,perilakan sel untuk saling
mengenal. Setelah itu, akan saling bertukar informasi dan substraksi. Hal tersebut terjadi dengan
tidak memandang apakah sel sudah dipakai pada tempat-tempat tertentu, seperti dari sebuah
jaringan.

xx
4. Mengatur pertumbuhan sel
Fungsi selanjutnya dari membran sel adalah sebagai pengatur pertumbuhan sel. Pengaturan ini
dilakukan melalui keseimbangan antara endositosis dan eksositosis. Di dalam endositosis, lipid
dan protein akan dikeluarkan dari membran sel. Hal ini terjadi ketika zat diinternalisasi.
Sementara pada eksositosis, vesikel yang memiliki kandungan protein dan lipid akan menyatu.
Hal itu terjadi dengan membran sel yang meningkatkan ukuran selnya.

5. Transfer Informasi
Membran sel juga memiliki peran dalam mentransfer informasi antara sel satu dengan sel
lainnya. Di dalam membrane, terdapat sebuah reseptor. Reseptor adalah sesuatu yang mampu
melakukan kombinasi dengan molekul tertentu dengan bentuk sesuai. Seperti yang selalu
berkombinasi dengan sebuah subtract yang sesuai.

Akan tetapi, sel yang berbeda memiliki membran yang mempunyai reseptor yang berbeda pula.
Hal ini yang menyebabkan bermacam-macam reseptor yang akan berkombinasi dengan berbagai
ligand. Ligand adalah sebuah molekul atau ion. Ligand dapat berkombinasi dengan reseptor yang
ada di dalam membran.

6. Sebagai perantara zat

Zat terlarut yang ingin keluar akan diperantarai oleh membran sel. Hal inilah yang membuat
membran sel memiliki fungsi sebagai perantara. Kemampuan dari membran plasma meluluskan
substansi tertentu supaya dapat masuk ke dalam sel, atau keluar dari sel. Akan tetapi, akan
membatasi pergerakan substansi tertentu yang disebut permeabilitas selektif. Sebuah membran
dikatakan permeabel terhadap sebuah substansi tersebut.

7. Pembawa reseptor
Fungsi selanjutnya dari membran sel adalah sebagai pembawa reseptor. Membran plasma akan
membawa reseptor, yang termasuk tempat pelekatan untuk zat-zat tertentu yang telah

xxi
berinteraksi dengan sel. Setiap reseptor disusun untuk mengikat zat-zat tertentu.

Contohnya seperti reseptor permukaan membran yang membuat suatu perubahan pada bagian
dalam. Seperti enzim yang terdapat pada jalur metabolisme. Jalur metabolisme ini memiliki
peran penting untuk menyediakan energi bagi sel dan membuat zat khusus bagi sel. Selain itu,
dapat juga memecah limbah seluler atau racun yang harus dibuang.

8. Transportasi lintas membran sel


Salah satu bagian penting yang berkelanjutan dari kehidupan sel adalah membuang limbah serta
mengambil nutrisi. Hal-hal tersebut harus membran sel. Substansi-substansi tertentu misalnya,
harus bergerak masuk ke dalam sel. Hal itu dilakukan untuk menyokong sel tersebut agar bisa
tetap hidup. Akan tetapi, situasi sebaliknya dapat terjadi. Zat-zat buangan yang sudah dihasilkan
dari metabolisme sel harus dikeluarkan dari sel tersebut. Tujuannya supaya dapat dibuang keluar
tubuh. pergerakan substansi dapat dilakukan dengan cara aktif atau cara pasif.

9. Penyediaan Enzim
Di dalam membran terdapat sistem enzim, sistem enzim tersebut dinamakan adenilsiklase.
Adenilsiklase berada pada hampir seluruh jaringan mamalia, kecuali pada sel darah merah.
Aktivasi terhadap adenilsiklase akan menimbulkan perubahan ATP menjadi adenosin
monosofastat siklik atau cAMP yang ada di dalam sel. Meningkatnya jumlah cAMP di dalam sel
selanjutnya akan memberikan pengaruh pada respons fisiologik dari sel. Contohnya seperti
sistem enzim yang menjadi aktif. Selain itu, akan terjadi pula perubahan permeabilitas membran
terhadap substansi-substansi tertentu. Hal lain yang akan terjadi yaitu sintesa atau sekresi
hormone. Serta terjadinya sintesis protein.

10. Memberi Sinyal


Di dalam hal komunikasi sel dan persinyalan, membran sel juga memiliki peran penting.
Membran memiliki kandungan dari beberapa protein yang tertanam. Sehingga dapat mengikat
molekul yang ditemukan dari luar sel. Serta menyampaikan pesan ke dalam sel-sel. Saat sebuah
molekul mengikat reseptor yang dijadikan target pada membran, ia akan memulai jalur
transduksi sinyal. Hal itu terjadi di dalam sel yang mentransmisikan sinyal pada molekul yang
sesuai. Sebagai sebuah hasil dari jalur pensinyalan yang seringkali mengalami kompleks ini, sel
juga dapat membuat tindakan. Tindakan-tindakan tersebut ditentukan oleh molekul persinyalan.
Contohnya seperti menghentikan atau membuat produksi beberapa protein tertentu.

11. Tempat berlangsung reaksi kimia


Fungsi selanjutnya dari membran sel adalah sebagai tempat berlangsungnya reaksi kimia. Reaksi
kimia tersebut terjadi di dalam sel. Terdapat banyak reaksi kimia yang tubuh butuhkan. Hal
tersebut dikarenakan beberapa reaksi kimia di antaranya terjadi di dalam bagian membran sel.

xxii
12. Mencegah bakteri dan virus
Membran sel memiliki tugas untuk menjaga komponen-komponen sel supaya tetap terisolasi dari
lingkungan luar. Komponen intraseluler dari lingkungan ekstraseluler yang sudah terpisah dari
fungsi membran sel sudah membuat berbagai ancaman. Ancaman-ancaman tersebut dapat
dengan mudah masuk ke dalam tubuh.

xxiii
Bab 3
Kesimpulan
Sel merupakan unit structural terkecil dari organisme hidup. Sel di kelilingi oleh
selaput/membrane sel yang di dalamnya terdapat cairan (protoplasma) atau matriks, dan bentuk-
bentuk subselular, organel sel, yang juga dikelilingi membran. Protoplasma terdiri dari plasma
sel (sitoplasma) dan inti sel (nucleus), Di dalam inti sel terdapat plasma inti atau nukleoplasma.
Secara struktural, sel merupakan satuan terkecil mahluk hidup yang dapat melaksanakan
kehidupan, yang merupakan unit terkecil penyusun mahluk hidup. Secara fungsional, sel
berfungsi untu menjalankan fungsi kehidupan (menyelenggarakan kehidupan jika sel-sel
penyusunya berfungsi), kemudian membentuk organisme. Sel berkembang biak dengan cara
membelah diri (secara mitosis). Selain itu sel juga mengandung materi genetik, yaitu materi
penentu sifat-sifat mahluk hidup, maka sifat mahluk hidup dapat diwariskan kepada
keturunannya. Setiap sel, pada tahap tertentu dalam hidupnya, mengandung DNA sebagai materi
yang dapat diwariskan dan mengarahkan aktivitas sel tersebut. Selain itu, semua sel memiliki
struktur yang disebut ribosom yang berfungsi dalam pembuatan protein yang akan digunakan
sebagai katalis pada berbagai reaksi kimia dalam sel tersebut.

Sel merupakan unit structural terkecil dari organisme hidup. Secara struktural, sel
merupakan satuan terkecil mahluk hidup yang dapat melaksanakan kehidupan, yang merupakan
unit terkecil penyusun mahluk hidup. Secara fungsional, sel berfungsi untu menjalankan fungsi
kehidupan (menyelenggarakan kehidupan jika sel-sel penyusunya berfungsi), kemudian
membentuk organisme. Setiap organisme tersusun atas salah satu dari dua jenis sel yang secara
struktur berbeda: sel prokariotik atau sel eukariotik. Kedua jenis sel ini dibedakan berdasarkan
posisi DNA di dalam sel; sebagian besar DNA pada eukariota terselubung membran organel
yang disebut nukleus atau inti sel, sedangkan prokariota tidak memiliki nukleus.

xxiv
Daftar Pustaka

"Nukleus dan Ribosom." Khan Academy


Lam, Yun Wah, dkk. "The Nucleolus." Jurnal Ilmu Sel, Perusahaan Biologis Ltd, 1 April 2005

Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul "Fungsi Badan Golgi Lengkap dengan
Struktur dan Proses Pembentukannya"
https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/61d4048bb7e44/fungsi-badan-golgi-lengkap-dengan-
struktur-dan-proses-pembentukannya
Penulis: Siti Nur Aeni
Editor: Siti Nur Aeni

Harry Murti, dkk.2007. Regulasi Siklus Sel: Kunci Sukses Somatic Cell Nuclear Transfer. cdk
vol. 34 no. 6/159 Nov - Des. Silbernagl, Stefan. 2000. Atlas Berwarna dan Teks Fisiologi. Edisi
pertama. Stuttgat, Germany. Hal: 1-21. Silbernagl, Stefan. 2007. Atlas Berwarna dan Teks
Patofisiologi. Edisi pertama. Stuttgat, Germany. Hal: 1-19.

xxv

Anda mungkin juga menyukai