Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN RAWT

AAN
KEPE

COVID-19
KELOMPOK 4
1. Ayu Aprilia (20101440121010)
2. Dafinatulmuna (20101440121014)
3. Rahita Nur Wahyu (20101440121052)
KASUS COVID-19
Tn. B bepergian minggu lalu perjalanan dinas dari Jakarta ke Riau. Rapid test non reaktif,
naik pesawat dan setelah dua hari pulang hari kamis (3/9/2021) minggu lalu badannya
tidak demam, tidak batuk, tidak sesak. Hanya sepulangnya itu pegel linu dan
'geringgingan'. Esoknya Tn. B merasakan kehilangan sensasi bau (Anosmia). Anosmia
adalah 'red flag' buat CoVid-19. Tn. B memiliki adik dr. M (seorang dokter kandungan)
meminta agar Tn. B diswab. Segera. 24 jam. Hasilnya keluar hari Jumat sekitar habis sholat
Jumat. Hasilnya: Swab Positif. Hebohlah Tn. B sekeluarga . Diperiksa swab dirinya dan
keempat anaknya. Dan juga cek foto dada/ toraks untuk melihat apakah ada kelainan
menjurus ke arah pneumonia. Hasil: dua anak CXR (Chest X Ray) suggestif ke pneumonia
ringan. Hasil Swab belum keluar krn ikut yang program kemkes buat tracing. Karena hasil
swab makan waktu beberapa hari maka adik Tn, B, dr M, memutuskan periksa rapid test.
Apalagi ia mulai diare (saat ini banyak kasus Covid-19 gejalanya diare) dan hasilnya: IgM
reaktif. Diare, mual dan muntah juga pusing hebat. Hari Senin, Tn,B (swab positif) yang
masih sehat dan bugar (jadi OTG) mulai muncul Gejala. Dan masuk RS lainnya utk isolasi.
Hasil MSCT Scan Tn.B pagi tadi menunjukkan gambaran khas GGO (Ground Glass Opacity),
tipikal Covid-19.
PENGKAJIAN
Tgl. Pengkajian : 06 September 2021 Tanggal Masuk : 06 September 2021
Jam Pengkajian : 09.00 No. Registrasi : 270397
Ruang/Kelas : Isolasi

IDENTITAS PASIEN IDENTITAS PENANGGUNGJAWAB

Nama : Tn. B Nama : Ny. L


Umur : 50 Tahun Umur : 48 Tahun
Agama : Islam Hub. Dengan Pasien : Istri
Jenis Kelamin : Laki-laki Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status : Menikah Alamat : Jl. Metro Duta, No. 27, Jakarta
Pendidikan : Strata 1 Selatan
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil
Suku/Bangsa : Jawa, Indonesia
Alamat : Jl. Metro Duta, No.27, Jakarta
Selatan
Diagnosa Medis : Covid-19
RIWAYAT PENYAKIT
a. Keluhan Utama : Pegel linu, geringgingan, kehilangan sensasi bau (Anosmia)
b. Riwayat Penyakit Sekarang : Tn. B mengatakan pegel linu dan geringgingan. Lalu Tn.B
mengakatan merasakan kehilangan sensasi bau (Anosmia). Setelah itu Tn.B segera melakukan
swab setelah dianjurkan oleh adiknya. Hasilnya keluar hari Jumat sekitar habis sholat Jumat.
Hasilnya: Swab Positif. Dan juga cek foto dada/toraks untuk melihat apakah ada kelainan
menjurus ke arah pneumonia. Hasil Swab belum keluar karena ikut yang program kemkes buat
tracing.Tn.B mulai diare (saat ini banyak kasus Covid-19 gejalanya diare) dan hasilnya: IgM
reaktif. Diare, mual dan muntah juga pusing hebat. Hari Senin, Tn.B (swab positif) yang masih
sehat dan bugar (jadi OTG) mulai muncul gejala. Dan masuk RS untuk isolasi. Hasil MSCT Scan
Tn.B pagi tadi menunjukkan gambaran khas GGO (Ground Glass Opacity), tipikal CoVid-19.
c. Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien mngatakan 6 bulan yang lalu sakit diare dan harus dirawat
di RS selama 3 hari.
d. Riwayat Penyakit Keluarga : Pasien mengatakan pada saat keluarganya melakukan rapid test,
hasil 2 anaknya CXR (Chest X Ray) suggestif ke pneumonia ringan dan adik Tn. B yaitu dr. M juga
melakukan rapid test dan hasilnya igM reaktif mengalami gejala seperti diare, mual muntah dan
pusing hebat.

POLA KESEHATAN
POLA PERSEPSI MANAJEMEN KESEHATAN
Pasien mengatakan ketika sakit Pasien mengatakan ketika sakit
pasien akan berobat ke puskesmas pasien akan lebih banyak istirahat.
ataupun dokter terdekat.
ANALISA DATA
ANALISA DATA MASALAH ETIOLOGI
DS : Bersihan jalan nafas tidak efektif Proses infeksi virus covid-19
Klien mengatakan batuk
DO :
- Terdapat cuping hidung
- Respirasi Rate : 22x/m
- spO2 : 99 %
- TD : 127/104 mmHg
- N : 99 x/m
- S : 36,4℃
- Kesadaran menurun
- Klien terpasang NRM

DS : Gangguan rasa nyaman Gejala penyakit


- Pasien mengatakan merasa pegal linu
- Pasien mengatakan merasa kesemutan /Geringginan
- Pasien mengatakan merasa kehilangan bau/Anosmia
- Pasien mengatakan mual dan muntah.
DO :
- pasien tampak mualmual dan muntah
- pasien tampak memegang lututnya

DS : - Pasien mengatakan diare, dalam sehari bisa BAB 3-4x. Diare Proses infeksi
DO :
- Pasien tampak beberapa kali ke toilet untuk BAB
- Bentuk feses cair
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan


dengan proses infeksi virus covid-19 d.d batuk
tidak efektif. (D.0001)
2.Gangguan rasa nyaman b.d gejala penyakit d.b
mual dan muntah. (D.0074)
3.Diare b.d proses infeksi d.d beberapa kali ke
toilet BAB 3-4x sehari dan bentuk feses cair.
(D.0020)
INTERVENSI/PERENCANAAN
NO DX TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI

1 Bersihan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Latihan Batuk Efektif :


jalan nafas selama 3 x 24 jam diharapkan pasien dapat
tidak menunjukkan bersihan jalan nafas meningkat Tindakan :
efektif b.d dengan kriteria hasil : - Observasi :
proses 1. Batuk efektif dari skala 1 (menurun) ke 1. Identifikasi kemampuan batuk
infeksi skala 4 (cukup membaik) 2. Monitor adanya retensi sputum
virus covid- 2. Produksi sputum dari skala 1 (meningkat) - Terapeutik :
19 d.d ke skala 4 (cukup membaik) 3. Atur posisi semi-Fowler atau Fowler
batuk tidak 4. Pasang perlak dan bengkok di pangkuan pasien
efektif. - Edukasi :
5. Anjurkan tarik napas dalam melalui hidung selama 4
detik, ditahan selama 2 detik, kemudian keluarkan dari
mulut dengan bibir mencucu (dibulatkan) selama 8 detik
6. Anjurkan mengulangi tarik napas dalam hingga 3 kali
7. Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah tarik
napas yang ke-3
8. Kolaborasi pemberian mukolitik atau ekspektoran
INTERVENSI/PERENCANAAN
NO DX TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
2 Gangguan Setelah dilakukan tinakan keperawatan selama Observasi:
rasa 3×24 jam di harapkan rasa nyaman meningkat - Identifikasi penurunan tingkat.
nyaman dengan kriteria hasil : - energy, ketidakmampuan berkonsentrasi, atau gejala
b.d gejala - Keluhan tidak nyaman dari 1 menurun ke 5 lain yang mengganggu kemampuan kognitif
penyakit meningkat. - Identifikasi terapi relaksasi yang pernah digunakan
- Mual dari 1 meningkat ke 5 menurun. - Identifikasi kesediaan, kemampuan, dan penggunaan
teknik sebelumnya
- Periksa keteganggan otot, frekuensi nadi, tekanan darah,
dan suhu sebelum dan sesudah latihan
- Monitor respon terhadap terapi relaksasi.
Terapeutik:
- Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan
pencahayaan dan suhu ruang nyaman jika
memungkinkan
- Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan
prosedur teknik relaksasi
- Gunakan pakaian longgar
- Gunakan nada suara lembut dan irama lambat berirama
- Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang dengan
analgetik atau tindakan medis lain, jika sesuai.
INTERVENSI/PERENCANAAN
NO DX TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI

3 Diare b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi :


proses selama 3×24 jam di harapkan eliminasi fekal - Monitor warna, volume, frekuensi, dan konsistensi tinja
infeksi membaik kriteria hasil : - Monitor tanda dan gejala hypovolemia (mis. Takikardia,
- Konrtol pengeluaran feses 1 mengingkat ke nadi teraba lemah, tekanan darah turun, turgor kulit
5 menurun turun, mukosa mulut kering, CRT melambat, BB
- Konsistensi feses dari 1 memburuk ke 5 menurun)
membaik Terapeutik:
- Frekuensi defekasi dari 1 memburuk ke 5 - Berikan asupan cairan oral
membaik. - Berikan cairan intravena, jika perlu .
Kolaborasi:
- Kolaborasi pemberian antimotilitas obat.
IMPLEMENTASI
TANGGAL/WAKTU NO. DX IMPLEMENTASI

6 Sep 2021 1 - Memonitor pola napas


- Memonitor sputum
- Memposisikan semi Fowler atau Fowler
- Memberikan minum hangat
- Mengajarkan teknik batuk efektif
2 - Mengidentifikasi terapi trelaksasi yang pernah digunakan
3 - Memonnitor warna, volume, frekuensi, dan konsistensi tinja

7 Sep 2021 1 - Berikan tentang teknik nonfarmakologi (teknik nafas dalam.


2 - Menciptakan ligkungan tenang dan tanpa gangguan dengan pencahayaan dan
suhu ruang nyaman jika memungkinkan.
3 - Memberikan asupan cairan oral.
EVALUASI
TANGGAL/WAKTU NO. DX EVALUASI
8 Sep 2021 1 S : Pasien mengatakan dapat mengeluarkan dahak lebih dari 5ml
O:
- Batuk efektif dari skala 1 menurun ke skala 3 sedang
- Dispnea dari skala 1 meningkat ke skala 3 sedang
- Frekuensi napas dari skala 1 memburuk ke skala 3 sedang
- Pola napas dari skala 1 memburuk ke skala 3 sedang
A : Bersihan jalan napas berhubungan dengan hipersekresi belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan chin-lift
- Posisikan semi-Fowler atau Fowler
- Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
- Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika kontraindikasi
- Ajarkan teknik batuk efektif
- Pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu.
2 S : Pasien mengatakan sudah tidak mual dan muntah lagi
O : Pasien tampak lebih nyaman
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi

3 S : Pasien mengatakan sudah tidak diare


O : Klien sudah tidak diare
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai