Anda di halaman 1dari 7

CRITICAL INCIDENT REPORT

NAMA : LINDA CHRISTINA

NIM : 5019031058

MATA KULIAH/STASE : KMB

KASUS/DIAGNOSA MEDIS : PPOK

N PERTANYAAN ANALISA REKOMENDASI


O.

1. Jelaskan kondisi pasien Pasien laki-laki usia 62 th, dirawat


yang diambil/dikelola diruang Nusa Indah hari ke 5dengan
untuk laporan kasus diagnose PPOK, pasien tampak sesak
nafas, batuk dan lemes.

2. Jelaskan temuan Pasien laki-laki usia 62 th, dirawat


abnormal dari hasil diruang Nusa Indah hari ke 5dengan
wawancara diagnose PPOK, pasien tampak sesak
nafas, batuk dan lemes. Dari hasil
wawancara klien mengatakan sesak
nafas kurang lebih 2 minggu. Klien
juga mengatakan badanya terasa
lemes dan selalu berkeringat. Klien
mengatakan kesulitan untuk tidur
karena sesak nafasnya dan suhukamar
yang panas. Klien mengatakan dirinya
riwayat pengobatan TBC sejak tahun
2016 dan sudah dinyatakan sembuh
oleh dokter. Klien mengatakan
riwayat perokok aktif sejak duduk
dibangku sekolah dasar. Klien
mengatakan lemes untuk beraktifitas
dan tidak bias melaksanakan sholat
selama dirawat di RS. Klien
mengatakan keletihan untuk turun dari
tempat tidur karena sesak nafas.
3. Jelaskan temuan Hasil pengkajian:
abnormal dari hasil Kesadaran : CM, BB: 42 kg, suhu:
pemeriksaan fisik 36,5, Nadi: 92x/mnt, respirasi:
30x/mnt, saturasi O2: 93%, terpasang
O2 canul 5 lpm, GCS: E4 V6 M5,
bentuk dada simetris, ekspansi dada
cepat dan dalam, auskultasi suara
nafas rales/krakle, fokal premitus
redup/tidak bergetar pada bagian paru
kiri, tidak teraba masa pada dada,
pernafasan menggunakan otot dada.
Klien tampa kengap-engapan dan
kelelahan saat bernafas. Akumulasi
sputum meningkat.
4. Jelaskan temuan Hasil labolatorium pada
abnormal dari hasil tgl.02/11/2019 :
pemeriksaan Lekosit : 18.190 g/dl
diagnostic Trombosit : 753.000/ul
SGOT : 39
SGPT : 48
Natrium : 134,1
Chloride : 89,9
Hasil Rontgen Thorax tgl. 02/11/2019
Kesan:
TB Paru lama aspek aktif dengan
pleuritis sinistra
5. Apa yang anda Berdasarkan data wawancara,
lakukan untuk pemeriksaan fisik dan hasil
menegakkan diagnose pemeriksaan diagnostic. Ditegakkan
keperawatan prioritas? Diagnosa keperwatan:
1. Bersihan jalan nafas tidak
efektif
2. Intoleransi aktivitas
3. Gangguan pola tidur
6. Apakah tujuan criteria Dx.1 Luaran utama :
hasil pada pasien Bersihan jalan nafas meningkat,
tersebut? (sumber : dengan criteria hasil:
SLKI edisi 1) - Batuk efektif :meningkat
- Produksi sputum ;menurun
- Dipsneu :menurun
- Frekuensi nafas :membaik
- Pola nafas: membaik

Dx.2 Luaran utama:


Toleransi aktivitas meningkat dengan
criteria hasil:
- Kemudahan melakukan
aktivitas sehari-hari meningkat
- Keluhan lelah menurun
- Dipsneu saat / setelah aktivitas
menurun.
- Saturasi O2 membaik
- Frekuensi nafas membaik.

Dx.3 Luaran utama:


Pola tidur membaik dengan criteria
hasil:
- Keluhan sulit tidur menurun
- Keluhan sering terjaga menurun
- Keluhan tidak puas tidur menurun
7. Apakah intervensi Dx.1 Intervensi utama:
keperawatan yang 1) Management jalan nafas
tepat pada pasien Observasi:
tersebut ?( sumber : - Monitor pola nafas, bunyi
SIKI, Edisi 1 Cetakan nafas dan sputum
II ) Terapetik:
- Posisikan semi fowler/fowler
- Berikan minum hangat
- Lakukan fisiotherapi dada
- Berikan oksigen
Edukasi:
- Anjurkan asupan cairan 2000
ml/hari, jika tidak ada
kontraindikasi.
- Ajarkan tehnik batuk efektif.
Kolaborasi:
- pemberian bronchodilator,
ekspektoran, mucolitik.
2) Latihan batuk efektif
Observasi:
- Identifikasi kemampuan batuk
- Monitor adanya retensi sputum
Terapetik:
- Buang secret pada tempat
sputum
Edukasi:

- Jelaskan tujuan dan prosedur


batuk efektif
Kolaburasi:
- Kolaborasi pemberian
mucolitik dan ekspectorant.

Dx.2 intervensi utama:


1) Terapi aktivitas
Observasi:
- Identifikasi deficit tingkat
aktivitas
Terapetik:
- Fasilitasi makna aktivitas yang
dipilih
- Fasilitasi focus pada
kemampuan, bukan deficit
yang dialami.
- Libatkan keluarga dalam
aktivitas
- Jadwalkan aktivitas dalam
rutinitas sehari-hari.
Edukasi:
- Ajarkan cara melakukan
aktivitas yang dipilih

2) Managemen energi
Observasi:
- Monitor kelelahan fisik dan
emosional
Terapetik:
- Sediakan lingkungan nyaman
dan rendah stimulus.
Edukasi:
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan menghubungi
perawat jika tanda dan gejala
kelelahan tidak berkurang
Kolaburasi:
- Kolaburasi ahli gizi tentang
cara meningkatkan asupan
makanan.

Dx.3 intervensi utama:


1) Dukungan tidur
Observasi:
- Identifikasi pola aktivitas dan
tidur
- Identifikasi factor pengganggu
tidur
Terapetik:
- Modifikasi lingkungan
- Lakukan prosedur untuk
meningkatkan kenyamanan.
- Sesuaikan jadwal pemberian
obat / tindakan untuk
menunjang siklus tidur -
terjaga.
Edukasi:
- Ajarkan relaksasi otot
autogenic / cara
nonfarmakologi lainnya.

8. Apakah discharge Dukungan kepatuhan program


planning yang pengobatan
diberikan pada pasien
tersebut ?

Cilegon, 06/11/2019

Mengetahui,

(H. Dadang Rochman, S.Kp.,M.Kep)


LAPORAN CRITICAL INCIDENT REPORT

( CIR )

Di susun oleh :

Linda Christina

5019031058

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

UNIVERSITAS FALETEHAN

SERANG-BANTEN

2019

Anda mungkin juga menyukai