I. PENGKAJIAN
A. Biodata
1. Identitas Klien
Nama : An. M
Umur : 11 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Sunda / Indonesia
Alamat : Selaawi 005/005
Tanggal Masuk : 20 November 2023
Tanggal Pengkajian : 20 November 2023
No. Rekam Medis : 118541
Diagnosa Medis : Asma Bronchial
B. Keluhan Utama
Klien mengeluh sesak nafas.
C. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada hari selasa tanggal 21 November 2023 pasien datang ke Poli Umum Infeksius
Puskesmas Cihideung denga keluhan sesak nafas, batuk dan badan terasa lemas.
Pada saat dilakukan pengkajian, pasien mengeluh sesak nafas disertai batuk
berdahak. Sesak nafas bertambah saat posisi tidur terlentang dan berkurang saat
diistirahatkan dengan posisi setengah duduk. Pasien merasakan sesak seperti
tertimpa benda yang berat, sesak dirasakan di area dada dan tidak menyebar. Sesak
sudah dirasakan sejak semalam. Pasien mengatakan batuk berdahak dengan dahak
yang susah dikeluarkan.
2. Riwayat Kesehatan Lalu
Keluarga pasien (Ibu) mengatakan pasien mengalami penyakit asma sejak 1 tahun
yang lalu setelah selesai melakukan pengobatan Tb Paru dengan OAT selama 6
bulan.
3. Riwayat Keluarga
a. Penyakit
Ibu pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang memiliki penyakit
asma baik dari pihak ibu maupun pihak ayah, dan tidak memiliki anggota
keluarga yang memiliki anggota keluarga yang memiliki penyakit menular TB
Paru, Hepatitis maupun penyakit turunan seperti diabetes dan hipertensi.
b. Genogram
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien An. M
: Meninggal
: Tinggal Serumah
4. Riwayat Psikososial
a. Hubungan dengan anggota keluarga
Pasien berhubungan baik dan harmonis dengan anggota keluarga .
b. Hubungan dengan teman sebaya
Pasien berhubungan baik dengan orang lain termasuk teman-teman di
sekolahnya.
c. Pembawaan secara umum
Pembawaan umum An. M tampak normal, baik dan sesuai dengan usia An. M
d. Lingkungan rumah
Pasien tinggal bersama dengan orang tua dan saudara-saudaranya.
5. Riwayat Spiritual
a. Support Sistem dalam Keluarga
Keluarga mengatakan selalu khawatir jika asma pasien kambuh, selalu
memberikan semangat dan doa agar pasien segera sembuh
b. Kegiatan keagamaan
Keluarga mengatakan jika sedang dalam keadaan sehat, pasien selalu mengikuti
sekola madrasah di lingkungan rumahnya.
6. Activity Daily Living (ADL)
Kondisi Sebelum Sakit Sesudah Sakit
Nutrisi
Frekuensi makan 3x sehari 3x sehari
Porsi makan 1 piring penuh 1 piring penuh
Makanan yang disukai Daging ayam Daging ayam
Makanan pantangan Tidak ada Tidak ada
Cairan
Frekuensi minum 6-8x sehari 6-8x sehari
Jenis minuman Air putih Air putih
Jumlah ±1500 ml/hari ±1500 ml/hari
Eliminasi : BAB
Frekuensi 1x sehari 1x sehari
Konsistensi Padat Padat
Warna Kuning Kuning
Gangguan Tidak ada Tidak ada
Eliminasi : BAK
Frekuensi 4-5x sehari 4-5x sehari
Warna Kuning jernih Kuning jernih
Bau Pesing Pesing
Gangguan Tidak ada Tidak ada
Istirahat tidur
Lamaya tidur 7-8 jam/hari 7-8 jam/hari
Kebiasaan sebelum tidur Berdo’a Berdo’a
Kesulitan tidur Tidak ada Tidak ada
Personal hygiene
Mandi 2x sehari 2x sehari
Gosok gigi 2x sehari 2x sehari
Cuci rambut 1x sehari 1x sehari
Gunting kuku Jika sudah panjang Jika sudah panjang
Olahraga
Jenis Olahraga ringan di Olahraga ringan di
sekolah sekolah
Frekuensi 1x seminggu 1x seminggu
D. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
GCS : 15 (E4, V5, M6)
Penampilan : Baik
Tanda-tanda vital : TD : 100/70 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Respirasi : 27 x/menit
Suhu : 36,7 Celcius
Antropometri : BB : 29
TB : 139
`
Review of system
1. Sistem Penginderaan
a. Penglihatan : penglihatan pasien normal, bentuk mata simetris, tidak ada juling
maupun nistagmus, konjungtiva tidak anemis, sklera berwarna putih dan refleks
pupil normal.
b. Penciuman : indera penciuman pasien normal, tidak terjadi anosmia, ada
pergerakan cuping hidung dan sedikit rekraksi dinding dada saat bernafas.
c. Pendengaran : indera pendengaran pasien normal, tanpa ada keluhan. Telinga
kanan dan kiri simetris.
d. Perabaan : indera perasa pasien baik, dapat membedakan permukaan halus dan
kasar, tidak terdapat kelainnan pada indera perabaan.
e. Pengecapan : indera pengecapan baik dan normal, mukosa bibir baik dan tidak
ada kelainan.
2. Sistem Pernafasan
Inspeksi : bentuk dada simetris, pasien tampak lemah dan mengeluh sesak napas,
tampak sedikit pergerakan cuping hidung dan retraksi dinding dada saat bernapas.
Pasien tampak batuk-batuk berdahak. Frekuensi napas 27x/menit
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan area hidung, terasa ekspansi dada simetris antara
kanan dan kiri
Auskultasi : terdengar suara napas tambahan wheezing.
3. Sistem Kardiovaskuler
Inspeksi : tidak ada sianosis, CRT < 2 detik
Palpasi : frekuensi denyut nadi 88x/ menit
Auskultasi : bunyi jantung normal dan reguler , tidak ada bunyi jantung tambahan.
4. Sistem Gastrointestinal
Inspeksi : mukosa bibir lembab, gigi lengkap, tidak ada nyeri ketika menelan,
mampu menggigit dan mengunyah serta menelan.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada abdomen, tidak ada benjolan/masa, tidak ada
asites.
Perkusi : suara keutk timpani
Auskultasi : bising usus 9x/menit
5. Sistem Integumen
Inspeksi : warna kulit sawo matang, rambut pendek, kulit kepala bersih, tidak ada
lesi, warna kuku merah muda
Palpasi : tekstur kulit lembut, turgor kulit < 3 detik, distribusi rambut merata
6. Sistem Genitourinaria
Inspeksi : kebersihan genitalia bersih, tidak ada keluhan nyeri BAK, kemampuan
berkemih spontan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
7. Sistem Muskuloskeletal
Ekstrimitas atas simetris, dapat melakukan fleksi dan ekstensi. Ektremitas bawah
simetris dapat melakukan fleksi dan ekstensi serta tidak ada keluhan. Kekuatan
ektremitas atas dan bawah 5.
8. Sistem Neurologi
N I Olfaktorius : penciuman baik, bisa membedakan bau-bauan
N II Optikus : jarak pandang baik
N III Okulomotoris : adanya reflek rangsangan pada pupil
N IV Troklearis : bisa menggerakan bola mata ke atas dan bawah
N V Trigeminus : Tidak ada kesulitan mengunyah
N VI Abdusen : bisa mneggerakan bola mata ke kanan dan ke kiri
N VII Facialis : pengecapan terhadap rasa baik
N VIII Vestibulotroklearis : Pendengaran baik
N IX Glasofaringeus : fungsi menelan baik
N X Vagus : bisa mengucapakan “ah” dan menelan saliva
N XI Assesorius : bisa mengangkat bahu dan menolah dengan tahanan
N XII Hipoglosus : bisa menjulurkan lidah dan menggerakan lidah.
E. Tes Diagnostik
-----
F. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1 DS : Faktor pencetus (Alergi, Bersihan jalan napas
Pasien mengeluh olahraga berlebh, infeksi, tidak efektif
sesak nafas stress, perubahan cuaca)
Pasien mengatakan
batuk berdahak dan Respon IG E
dahak terasa susah
dikeluarkan Terjadinya produksi
DO : sputum yang berlebih
Pasien tampak sesak
dan sulit Penyempitan / obstruksi
mengeluarkan dahak jalan napas
Pasien tampak lemas (bronkospasme)
Terdengar suara
napas tambahan Sesak napas
wheezing
Respirasi 27x/menit
2 DS : Faktor pencetus Pola napas tidak
Pasien mengeluh efektif
sesak nafas . sesak Respon IG E
napas bertambah
saat posisi tidur Penyempitan / obstruksi
terlentang jalan napas
DO : (bronkospasme)
Pasien tampak sesak
Tampak penggunaan Sesak napas
otot bantu napas
seperti cuping Peningkatan kerja otot
hidung dan retraksi pernapasan
dinding dada
Frekuensi napas
27x/menit
Mengetahui CI Klinik