Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN NN.M DENAGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER


DI DI RSUD dr.M.HAULUSSY AMBON

A. PENGKAJIAN

1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn. M
Umur : 34 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : S1
Pekerjaan : guru
Agama : islam
Alamat : waiheru
Status : belum menikah
Tanggal Masuk RS : 26 – 10 – 2016 pkl 20.16 wit
Tanggal Pengkajian : 14 – 10 – 2016 pkl 09.00 wit
Diagnosa Medis : Anemia
No Reg : 105441
Nama Penanggung Jawab : Tn. R
Pekerjaan : TNI
Alamat : waiheru
No tlp : 082346489779

II. RIWAYAT KEPERAWATAN


Keluhan utama masuk RS : Lemas sekali
Keluhan saat pengkajian : pusing
Keluhan yang menyertai : Lemas,badan terasa sakit, pusing,muntah,tidak napsu
Makan,mual

lll. CATATAN KRONOLOGIS

merasa lemas mulai dari sepulang mengajar, pasien mengalami ketegangan otot
leher. Kemudian pasien di bawah ke puskesmas Pada tgl 26 –1 0 – 2016 pkl 10.00
wit,Beberapa jam kemudian, pasien lemas dan muntah. Pasien dibawa ke RS passo.
Muntah hilang, namun pasien masih terasa sangat lemas dan pusing. Pada pkl 19.15
wit, pasien dibawa dan tiba di pada pkl 20.15 wit. Setibanya di UGD, oleh dokter
jaga dan perawat pasien diberi therapy : Pasien
- IVFD Nacl 0,9% Ds 20 tts/m
- Inj.omeprazole 2x1 amp
- Ondansentron 3x1 amp
- Transfusi prc 1 kolf/hari ( sampai 2kolf )
- Transimin 2x500 mg lV
- Kemudian Ny.M di bawah ke ruangan interen wanita untuk penanganan
lanjutan.

lV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU

- Pasien pernah mengalami penyakit yang sama


- Pasien pernah di bawah ke puskesmas dan dokter praktek

V. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG


- Anemia

Vl. GENOGRAM ( 3 GENERASI )

X X
X X X X X X X X X X X X

Ht & DM

X : meninggal

: laki – laki H&S H&S H&S

: perempuan

------ : tinggal serumah

: pasien

H & S : Hidup dan sehat


Vll. KEADAAN PSIKOLOGIS

- Pasien berinteraksi baik dengan masyarakat sekitar

Vlll. KEADAAN SPIRITUAL

- Pasien yakin dan percaya pada Tuhan bahwa penyakitnya akan sembuh

lX.KEADAAN LINGKUNGAN PERUMAHAN

- Keadaan lingkunga perumahan pasien baik

X. PEMERIKSAAN FISIK

1. Pengamatan umum

a. Keadaan umum : Lemah

b. Tingkat kesadaran : Compos mentis

c. BB sebelum sakit : 44 kg

d. BB saat sakit : 40 kg

2. Tanda-tanda vital

a. TD : 100/70
b. N : 88X/m
c. P : 20X/m
d. S : 36,5

3. Kepala

a. Bentuk : Bulat

b. Rambut

 Distribusi : Baik
 Tekstur : Lembut
 Warna : Hitam
 Kuantitas : Baik
 Alopesia : Tidak ada
 Kerontokan : Tidak ada
 Bau : tidak ada
 Ketombe : tidak ada

c. Mata

 Posisi mata : simetris


 Kelopak mata : Baik
 Pergerakan bola mata : tidak ada kelainan
 Konjungtiva : pucat
 Kornea : tidak ada kelainan
 Pupil : tidak ada kelainan
 Otot-otot mata : tidak aa kelainan
 Fungsi penglihatan : baik
 Pemakaian kaca mata : tidak ada
 Pemakaian lensa kontak : tidak ada

d. Mulut : Keadaan mulut bersih

e. Bibir : Membran mukosa kering

f. Lidah : Bersih

g. Gigi : Tidak terpasang gigi palsu

h.Hidung

- Bentuk simetris
- Epistoksis tidak ada
- Mukosa hidung kering

i. Telinga

- Pendengaran baik
- Tidak ada serumen

4. Leher : Tidak ada tanda-tanda strum


5.Thorax : Tidak ada

 Inspeksi
a. Bentuk dada simetris

 Palpasi
- Nyeri ( - )
 Auskultasi
- Tidak ada bunyi tambahan
- Whesing tidak ada
- Rongchi tidak ada
- Aspirasi memanjang tidak ada
- Aspirasi memendek tidak ada
 Perkusi

- Tidak ada nyeri

6. Abdomen

 Inspeksi
- Bentuk perut simetris
 Palpasi
- Nyeri ( - )
 Auskultasi
- Bunyi bising usus normal
 Perkusi
- Tidak ada nyeri

7. Eksremitas atas : Terpasang IVFD pada lengan kiri bawah

8. Eksremitas bawah : Tidak ada kelainan

9. Kulit : Pucat

- 10.Genitalia : Pada wanita - Tidak ada kelainan


Xl. POLA AKTIFITAS SEHARI-HARI

Pola Hidup Sebelum sakit Saat sakit

Pola makan

o Frekwensi makan sehari 3x/hari 3x sehari

o Waktu makan Pagi,siang,malam Pagi, siang, malam

o Porsi makan 1porsi 3-4 sendok makan

Nasi,lauk,sayur Bubur, telur, buah


o Jenis makanan
Tidak ada Terasa mual
o keluhan saat makan

Pola minum
±7-8gelas/hari 4-5x/hari
o Frekwensi minum
sehari Air putih,teh gula Air putih

o Jenis minuman Tidak ada Tidak ada


o keluhan saat minum

Eliminasi

- BAB
1-2x/hari 1x/hari
o Frekwensi/hari Lembek Lembek

o Konsistensi Kuning kecoklatan Kecoklatan

o Warna tidak ada Tidak ada

o Keluhan saat BAB

- BAK 4-5x/hari 3-4x/hari


o Frekwensi/hari
Kuning jernih
o Warna Kuning jernih
Pesing
Pesing
o Bau
Tidak ada
Tidak ada
o Keluhan
Istirahat dan tidur
2 jam/hari
o Tidur siang 1 jam setengah
7-8jam/hari
o Tidur malam
4-5 jm/hari
nyenyak
o Kualitas tidur Tidak nyenyak
Tidak ada
o Keluhan Sesak

Personal higiene 2x/hari


1x sehari dilap
o Kebiasaan mandi 2x/hari
1x sehari
o Kebiasaan menggosok 2x/hari
gigi Tidak cuci rambut

o Kebiasaan mencuci
rambut
XII. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tanggal/bulan/tahun :29/09/2016

Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal


WBC 31,52 4,0-10
RBC 2,22 3,80-6,50
HGB 6,5 11,5-17,0
HCT 19,0 37,0-54’,0
MCV 85,6 80-100
MCH 29,3 27,0-54,0
MCHC 34,2 32,0-36,0
PLT 4 150-500

XIII. THERAPY

 IVFD Nacl 0,9% Ds 20 tts/m


 Inj.omeprazole 2x1 amp
 Ondansentron 3x1 amp
 Transfusi prc 1 kolf/hari ( sampai 2kolf )
 Transimin 2x500 mg lV
XIV. KLASIFIKASI DATA

DS : Pasien mengatakan :

 Sangat lemas
 Pusing
 Tidak napsu makan
 Mual

DO :

 KU lemah
 Konjungtiva pucat
 Membran mukosa bibir pucat dan kering
 Ekstremitas dingin
 Pengisian kapiler lambat
 Hb : 6,5 gr%
 TD : 100/70 mmHg
0
 S : 365 𝐶
 N : 88x/m
 R : 20x/m
 BB sebelum sakit 44 kg
 BB saat sakit 40 kg
XV. ANALISA DATA

Data Etiologi Masalah


DS : Pasien mengatakan : Penurunan Hb Perubahan perfusi jaringan
 Sangat lemas
 Pusing
DO :
 KU lemah
 Konjungtiva pucat
 Membran mukosa bibir pucat
dan kering
 Ekstremitas dingin
 Pengisian kapiler lambat
 Hb : 6,5 gr%
 TD : 100/70 mmHg
0
 S : 365 𝐶
 N : 88x/m
 R : 20x/m
DS : Pasien mengatakan :
 Kurang napsu makan Nutrisi kuranng dari
 Mual kebutuhan tubuh Intake nutrisi yang tidak
DO : adekuat
 KU lemah
 Pusing
 Muntah
 Bb sebelum sakit 44 kg
 Bb saat sakit 40 kg
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Implementasi Evaluasi
Tgl 14– 10 – 2016 Tgl 14 – 10 – 2016
Jam 12.30 wit Jam 01.55 wit
. Mengobservasi dan catat masukan makanan
pasien S : pasien mengatakan
- Kurang nafsu makan
Jam 13.30 wit - Lemas
2. Mengobservasi dan catat kejadian mual atau - Mual berkurang
muntah, flatus dan gejala lain yang berhubungan
O :
3. Memberikan makanan sedikit tetapi sering
- Toleransi terhadap aktivitas masih
kurang
- Makanan yang dihabiskan ½ porsi
4. Menimbang BB tiap hari
- KU lemah

Kolaborasi A : Perubahan nutrisi kurang dari

5. Mengonsultasi dengan ahli gizi dalam pemberian kebutuhan tubuh belum teratasi
makanan
P :
1. Observasi dan catat masukan
makanan pasien
2. Timbang BB tiap hari
3. Berikan makanan sedikit tapi sering
4. Observasi dan catat kejadian mual
atau muntah, flatus dan gejala lain
yang berhubungan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

IMPLEMENTASI EVALUASI
Tgl. 14 – 10 – 2016 Tgl 14 – 10 – 2016
Jam 08.00 wit Jam 08.45 wit
1. Mengawasi TTV, kaji pengisian kapiler, warna
kulit/ membrane mukosa, dasar kuku S : pasien mengatakan
- Badan lemas
- Pusinng
Jam 09.30 wit O :
2. Mengobservasi pemeriksaan laboratorium - KU lemah
- Membrane mukosa bibir pucat
- Pengisian kapiler lambat
- TTV :
Jam 10.20 wit
TD : 110/70 mmHG
3. Memberikan transfusi darah golongan o sebnyak 3
N : 100 X / m
labu
S : 363oc
R : 18 x / m
- HB : 9 gr %
A : perubahan perfusi jaringan belum
teratasi
P :
1. Awasi TTV,kaji pengisian
kapiler,warna kulit/membrane
mukosa
2. Selidiki keluhan nyeri dada
3. Kolaborasi
Awasi pemeriksaan laboratorium,
mis:Hb dan jumlah SDM.
NCP

Nama : Nn. M Diagnosa :Anemia


Umur : 34 tahun Ruangan : intreren wanita
Jenis kelamin : perempuan No RM : 105441

NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


2. Perubahan nutrisi kurang Setelah dilakukan 1. Observasi dan 1. Mengawasi masukan
dari kebutuhan tubuh tindakan selama 1x6 catat masukan kalori atau kualitas
berhubungan dengan jam diharapkan makanan pasien kekurangan konsumsi
Intake nutrisi yang tidak kebutuhan nutrisi makanan
adekuat, di tandai dengan pasien perlahan 2. Observasi dan 2. Gejala GI dapat
: teratasi dengan catat kejadian mual menunjukkan efek anemia
DS : pasien mengatakan kriteria : atau muntah, flatus atau hipoksia pada organ
- Tidak nafsu makan - KU membaik dan gejala lain yang
- Mual - Nafsu makan berhubungan 3. Makan sedikit dapat
DO : bertambah 3. Berikan makanan menurunkan kelemahan
- KU lemah sedikit tetapi sering dan meningkatkan
- Penurunan BB - Tidak muntah pemasukan , juga
- Muntah lagi 4. timbang BB tiap mencegah distensi gaster
- BB sebelum sakit 44 hari 4. Mengawasi penurunan
- BB bertambah
kg BB atau efektivitas
- BB saat sakit 40 kg 5. Kolaborasi intervensi nutrisi
Konsultasi dengan
5. Membantu dalam
ahli gizi dalam
membuat rencana diet
pemberian makanan
untuk memenuhi
kebutuhan individu
NCP

Nama : Nn. M Diagnosa :Anemia


Umur : 34 tahun Ruangan : intreren wanita
Jenis kelamin : perempuan No RM : 105441

NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI EVALUASI


1. Perubahan perfusi Setelah dilakukan 1. Awasi TTV, kaji 1. Dengan pemberian
jaringan berhubungan tindakan selama 1x6 pengisian kapiler, darah sebanyak 3 labu di
dengan penurunan Hb, jam di harapkan warna kulit/ harapkan dapat
yang ditandai dengan : kondisi pasien membrane mukosa, memenuhi kebutuhan
DS : Pasien mengatakan : perlahan dapat dasar kuku atau mencukupi
- Sangat lemas berubah, dengan - kolaborasi ketersediaan butir-butir
- Pusing kriteria : 2.observasi sel darah merah yang
DO : - TTV stabil pemeriksaan hilang
- KU lemah - Pengisian kapiler laboratorium, mis :
- Membran baik Hb dan jumlah SDM
mukosa bibir - Hb membaik /
pucat dan kering kembali pada batas 3. Berikan transfusi
- Ekstremitas normal darah golongan o
dingin - Tidak pusing sebnyak 3 labu
- Pengisian kapiler - Tidak lemas
lambat
- Hb : 6,5 gr%
- TD : 100/70
mmHg
0
- S : 365 𝐶
- N : 88x/m
LAPORAN PENDAHULUAN “ ANEMIA “

A. LANDASAN TEORI MEDIS


1. Pengertian
- Anemia adalah gejala kondisi yang mendasari seperti kehilangan
komponenedarah,elemen tak adekuat atau kurangnya nutrisi yang dibutuhkan
untuk pembentukan sel darah merah, yang mengakibatkan penurunan kapasitas
pengangkut oksigen darah ( Doengoes, 1999 )
- Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitungan sel darah merah dan
kadar hemoglobin dan hemotokrit di baawah normal ( smeltzer , 2002 : 935 )
- Anemia adalah berkurangnya hingga dibawah nilai normal sel darah merah,
kualitas HB dan volume packed red bloods cells ( hematokrit ) per 100 ml darah (
price , 2006 : 256 )

2. Etiologi
Peneyebab tersering dari anemia adalah kekurangan zat gizi yang diperlukan
untuk sintesis eritrosit, antara lain besi, vitamin B12 dan asam folat. Selebihnya
merupakan pencerminan akibat dari beragam kondisi seperti perdarahan, kelainan
genetic, penyakit kronik, keracunan obat, dan sebagainya.

3. Penyebab Umum dari Anemia


 Perdarahan hebat
 Akut ( mendadak )
 Kecelakaan
 Pembedahan
 Persalinan
 Pecah pembuluh darah
 Penyakit kronik ( menahun )
 Perdarahan hidung
 Wasir ( hemoroid )
 Ulkus peptikum
 Berkurangnya pembentukan sel darah merah
 Kekurangan zat besi
 Kekurangan vitamin B12
 Kekurangan asam folat
 Kekurangan vitamin C
 Penyakit kronik
 Meningkatnya penghancuran sel darah merah
 Pembesaran limpa
 Pembesaran limpa
 Kerusakan mekanik pada sel darah merah

4. Patofisiologi

Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sumsum tulang


belakang kalangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagal sumsum
tulang dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksis, inuasi tumor, atau
kebanyakan akibat penyabab yang tidak diketahui. Sel darah merah dapat hilang
melalui perdarahan atau hemolisis (destruksi ) pada khasus yang disebut
terakhir, masalah dapat akibat efek sel darah merah yang tidak sesuai dengan
ketahanan sel darah merah normal atau akibat beberapa factor diluar sel darah
merah yang menyebabkan dekstruksi sel darah merah.

Lisis sel darah merah ( disolusi ) terjadi terutama dalam system fagosotik atau
dalam system retikuloendotelial terutama dalam hati dan limpa. Sebagai hasil
samping proses inbilirubin yang sedang terbentuk dan fagosit akan masuk dalam
aliran darah. Setiap kenaikan dekstrusi sel darah merah ( hemolisis ) segera
direplikasikan dengan meningkatkan bilirubin plasma ( konsentrasi normalnya 1
mg / dl atau kurang ; kadar 1,5 mg / dl mengakibatkatkan ikteri pada sclera.
Anemia merupakan penyakit kurang darah yang ditandai rendahnya kadar HB
dan sel darah merah ( eritrosit ). Fungsi darah adalah membawa makanan dan
oksigen keseluruh organ tubuh. Jika suplai ini kurang, maka asupan oksigenpun
kurang akibatnya dapat menghambat kerja organ – organ penting, salah satunya
otak. Otak terdiri dari 2,5 miliar sel bioneuron. Jika kapasitasnya kurang, maka
otak akan seperti computer yang memorinya lemah, lambat menangkap. Dan
kalau sudah rusak, tidak bisa diperbaiki ( Sjaifoellah, 1998 )
5. Manifestasi klinis
Gejala klinis yang muncul merefleksikan gangguan fungsi dari berbagai
system dalam tubuh antara lain penurunan kinerja fisik, gangguan neurologic (
syaraf ) yang dimanifestasikan dalam perubahan perilaku, anorexsia ( badan
kurus kerempeng ), pica serta perkembangan kognitif yang abnormal pada anak.
Sering pula terjadi abnormalitas pertumbuhan, gangguan fungsi epitel, dan
berkurangnya keasaman lambung. Cara mudah mengenal anemia 5 L, yakni
lemah, letih, lesu, lelah, lalai. Kalau muncul 5 gejala ini, bisa dipastikan seseorang
terkena anemia. Gejala ini adalah munculnya sclera ( warna pucat pada bagian
kelopak mata nnn
bawah )

Anemia bisa menyebabkan kelemahan, kelelahan, kurang tenaga dan kepala


terasa melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau
serangan jantung ( sjaifoellah, 1998 ).

6. Komplikasi
Anemia juga menyebabkan daya tahan tubuh berkurang. Akibatnya,
penderita anemia akan mudah terinfeksi. Gampang batuk – pilek, gampang flu,
atau gampang terkena infeksi saluran nafas, jantung juga menjadi gampang lelah,
karena harus memompa darah lebih kuat ( sjaifoellah, 1998 ).
7. Pemeriksaan penunjang
 Jumlah darah lengkap ( JDL ) : HB dan Hematokrit menurun
 Jumlah eritrosit : menurun ( AP ), menurun berat ( aplastik ) ; MCV (
volume corpuskula rerata ) dan MCH ( HB korpuskular rerata ) menurun
dan mikrositik dengan eritrosit hipokronik ( DB ), peningkatan ( AP ),
pansipotenia ( aplastik )
 Jumlah retikulosit : bervariasi misalnya : menurun ( AP ), meningkat (
respon sumsum tulang belakang terhadap kehilangan darah / hemolisis
 Pewarna sel darah merah : mendeteksi perubahan warna dan bentuk (
dapat mengindikasikan tipe khusus anemia )
 LED : peningkatan menunjukan adanya reaksi inflamasi, missal :
peningkatan kerusakan sel darah merah atau penyakit maligasi.
 Masa hidup sel darah merah : berguna dalam membedakan diagnose
anemia missal : pada tipe anemia tertentu, sel darah merah mempunyai
waktu hidup lebih pendek.
 Tes kerapuhan eritrosit : menurun ( DB )
 Jumlah trombosit
 Masa perdarahan : memanjang ( aplastik )

8. Penatalaksanaan medis
Tindakan umum :
Pelaksanaan anemia ditunjukan untuk mencari penyebab dan mengganti darah
yang hilang
1. Transpalasi sel darah merah
2. Antibiotic diberikan untuk mencegah infeksi
3. Suplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel darah merah
4. Menghindari situasi kekurangan oksigen atau aktivitas yang membutuhkan
oksigen
5. Obati penyebab perdarahan abnormal bila ada
6. Diet kaya besi yang mengandung daging dan sayuran hijau
9. Pengobatan ( untuk pengobatan tergantung dari penyebabnya )
a. Anemia defisiensi besi
Penatalaksanaan :
- Mengatur makanan yang mengandung zat besi, usahakan makanan yang
diberikan
- Pemberian preparat Fe
- Perro sulfat 3 X / 200 mg / dl per oral sehabis makan
b. Anemia pernisiosa : pemberian vitamin B12
c. Anemia asam folat : asam folat 5 mg / hari / oral
d. Anemia karena perdarahan : mengatasi perdarahan dan syok dengan
pemberian cairan dan transfusi darah.
B. LANDASAN TEORI KEPERAWATAN

Pengkajian
Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses keperawatan secara
menyeluruh ( boedihartono, 2002 )
Pengkajian pasien dengan anemia ( Doengoes, 2000 ) meliputi :
1. Aktivitas / istirahat
Gejala : keletihan, kelemahan, malaise umum, kehilangan produktivitas ;
penurunan semangat untuk bekerja, toleransi terhadap latihan
rendah, kebutuhan untuk istirahat dan tidur lebih banyak
Tanda : Takikardia / Takipnea ; dispnea pada waktu bekerja atau istirahat, letargi
menarik diri, apatis, lesu, dan kurang tertarik pada sekitarnya,
kelemahan otot dan penurunan kekuatan, ataksia, tubuh tidak tegak bahu
menurun, postur lunglai, berjalan lambat, dan tanda – tanda lain yang
menunjukan keletihan
2. Sirkulasi
Gejala : riwayat kehilangan darah kronik, misalnya perdarahan GL kronis,
menstruasi berat ( DB ), angina, CHF ( akibat kerja jantung berlebihan ), riwayat
endokarditis infektif kronis, palpates ( takikardia kompensasi )
Tanda : TD : peningkatan sistolik dengan diastolic stabil dan tekanan nadi
melebar hipotensi postural, disritmia, abnormalitas EKG, depresi segmen ST
dan pendataran atau depresi gelombang T; takikardia, bunyi jantung : murmur
diastolic ( DB ), ekstremitas ( warna ) :pucat pada kulit dan membrane mukosa
( konjungtiva, mulut, faring, bibir ) dan dasar kuku, ( catatan : pada pasien
kulit hitam, pucat dapat tampak sebagai ke abu – abuan ) , kulit seperti berlilin,
pucat ( aplastik, AP ), skelara : biru atau putih : seperti mutiara ( DB ),
pengisisan kapiler melambat ( penurunan aliran darah ke kapiler dan
vasokontriksi kompensasi ), kuku : mudah patah, berbentuk seperti sendok
( koilonika ) DB ), rambut : kering, mudah putus, menipis, tumbuh uban
secara premature ( AP )
3. Integritas Ego
Gejala : Keyakinan agama / budaya mempengaruhi pilihan pengobatan, misalnya
penolakan transfuse darah.
Tanda : Depresi
4. Eliminasi
Gejala : Riwayat pielonefritis, gagal ginjal, flatulen, sindrom malabsorbsi (DB).
Hemotenesis, feses dengan darah segar, melena, diare atau konstipasi,
penurunan haluaran urine.
Tanda : distensi abdomen
5. Makanan / cairan
Gejala : penurunan masukan diet, masukan diet protein hewani rendah /
masukan produk sereal tinggi ( DB ), nyeri mulut atau lidah, kesulitan menelan (
ulkus pada faring ), mual / muntah, dyspepsia, anoreksia, adanya
penurunan BB, tidak pernah puas mengunyah atau peka terhadap es,
kotoran, tepung jagung, cat, tanah liat, dan sebagainya.
Tanda : lidah tampak merah daging / halis ( AP; defisiensi asam folat dan
vitamin B12 ) membran mukosa kering, pucat, turgor kulit : buruk, kering,
tampak kisut, hilang elastisitas ( DB ), stomatitis dan glositis ( status
defisiensi ), bibir : selitis misalnya inflamasi bibir dengan sudut mulut
pecah ( DB )

6. Neurosensori
Gejala : sakit kepala, berdenyut, pusing, vertigo, tinnitus, ketidakmampuan
berkonsentrasi, insomnia, penurunan penglihatan, dan bayangan pada
mata, kelemahan, keseimbangan buruk, kaki goyah; parastesia tangan/
kaki ( AP ) ; kaldifikasi, sensasi menjadi dingin
Tanda : peka rangsang, gelisah,depresi cenderung tidur, apatis, mental, :
mampu berespons, lambat dan dangkal, oftalmik : hemoragis retina (
apalastik, AP ) epitaksis : perdarahan dari lubang – lubang, gangguan
koordinasi, ataksia, penurunan rasa getar, tanda Romberg positif, paralisis (
AP )
7. Nyeri / Kenyamanan
Gejala : nyeri abdomen samara : sakit kepala
8. Pernapasan
Gejala : riwayat TB, abses paru. Napas pendek istirahat dan aktivitas
Tanda : takipnea, ortopnea, dan dispnea
9. Keamanan
Gejala : riwayat pekerjaan terpajan terhadap bahan kimia, radiasi, baik
terhadap pengobatan atau kecelakaan. Riwayat kanker, terapi kanker.
Tidak toleran terhadap dingin dan panas. Transfuse darah sebelumnya.
Gangguan penglihatan, penyembuhan luka buruk, sering infeksi.
Tanda : demam rendah, menggigil, berkeringat malam, limfa denopati umum.
10. Seksualitas
Gejala : perubahan aliran menstruasi, misalnya menoragia atau amenore ( DB ),
hilang libido ( pria dan wanita ), impoten
Tanda : serviks dan dinding vagina pucat

DIAGNOSE KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada diagnosa medis Anemia yaitu :

1. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang


diperlukan untuk pengiriman oksigen atau nutrien ke sel.

2. Intoleran aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen


(pengiriman) dan kebutuhan

3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi yang
tidak adekuat

4. Resiko tinggi Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan sirkulasi dan
neurologis (anemia); gangguan mobilitas; defisit nutrisi
5. Konstipasi atau diare berhubungan dengan penurunan masukan diet, perubahan proses
pencernaan, efek samping terapi obat

6. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan pertahanan sekunder yang tidak adekuat, mis
penurunan Hb, leukopenia atau penurunan granulosit (respon inflamasi tertekan);
pertahanan utama tidak adekuat mis kerusakan kulit, stasis cairan tubuh, prosedur
inflasif, penyakit kronis, malnutrisi

7. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpajan atau mengingat ; salah


interpretasi informasi ; tidak mengenal sumber informasi

INTERVENSI DAN RASIONAL

1. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan Hb.

NO INTERVENSI RASIONAL
Mandiri
1. Awasi TTV, kaji pengisian kapiler, warna Memberikan informasi tentang derajat /
kulit/ membrane mukosa, dasar kuku keadekuatan perfusi jaringan dan
membantu menentukan perfusi jaringan
dan membantu menentukan kebutuhan
intervensi
2. Tinggikan kepala tempat tidur sesuai Meningkatkan ekspansi paru dan
toleransi memaksimalkan oksigenasi untuk
kebutuhan seluler
3. Selidiki keluhan nyeri dada, palpitasi Iskemia seluler mempengaruhi jaringan
miokardial/ potensial resiko infark
Kolaborasi
4. Awasi pemeriksaan laboratorium, misal : Mengidentifikasi defisiensi dan kebutuhan
Hb/Ht dan jumlah SDM, GDA pengobatan/respon terhadap teraphy
5. Berikan SDM darah lengkap / packed, Meningkatkan jumlah sel pembawa
produk darah sesuai indikasi. Awasi ketat oksigen, memperbaiki defisiensi untuk
untuk komplikasi transfuse menurunkan resiko perdarahan
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi

No. INTERVENSI RASIONAL


Mandiri
1. Kaji riwayat nutrisi, termasuk makanan Mengidentifikasi defisiensi, menduga
yang disukai kemungkinan intervensi
2. Observasi dan catat masukan makanan Mengawasi masukan kalori atau kualitas
pasien kekurangan konsumsi makanan
3. Timbang BB tiap hari Mengawasi penurunan BB atau efektivitas
intervensi nutrisi
4. Berikan makanan sedikit dan frekuensi Makan sedikit dapat menurunkan
sering atau makan di antara waktu kelemahan dan meningkatkan pemasukan ,
makan juga mencegah distensi gaster
5. Observasi dan catat kejadian mual atau Gejala GI dapat menunjukkan efek anemia
muntah, flatus dan gejala lain yang atau hipoksia pada organ
berhubungan
Kolaborasi
6. Konsul pada ahli gizi dalam pemberian Membantu dalam membuat rencana diet
diet untuk memenuhi kebutuhan individual

Anda mungkin juga menyukai