Terdiri dari
Fungsi :
- Menghasilkan spermatozoa
Duktus ejakulatoris
- Terbentuk karena hubungan antara duktus deferens dengan vesikula seminalis menembus
kelenjar prostat untuk bermuara ke uretra
Uretra
- Memicu pembekuan semen untuk menjaga sperma tetap berada di dalam vagina saat
penis dikeluarkan
- Terdiri dari sel spermatogenik (menghasilkan sperma) dan sel penyongkong ( sel sertoli)
Struktur spermatozoa
- Kepala, terdiri dari nucleus, yang mengandung informasi genetik sperma, dan akrosom,
vesikel berisi enzim untuk menembus ovum
- Ekor : berbentuk panjang seperti pecut, digerakan oleh energi yang dihasilan mitokondria
- Ereksi : pengerasan penis yang dalam keadaan normal lemas yang memungkinkan masuk
ke vagina
- Ejakulasi : penyemprotan kuat dan eksplusif sperma ke dalam uretra dan keluar dari penis
Terjadinya ereksi : pembengkakan jaringan erektil penis oleh darah akibat vasodilatasi arteriol
penis yang diinduksi oleh system parasimpatis dan penekanan vena secara mekanis
Proses spermatogenesis
Terjadinya pembuahan :
- Umur ovum 24 jam, sperma dapat hidup di saluran reproduksi wanita 2 hari
- Ovum matang mengeluarkan zat kimia yang menarik sperma, sehingga sperma terdorong
ke ovum
- Dari beberapa juta sperma hanya beberapa ribu yang bisa sampai ke oviduktus
- Diperlukan enzim akrosom yang banyak dari sperma untuk meruntuhkan pelindung ovum
- Sperma I yang mencapai ovum, berfusi dengan membran plasma ovum, sehingga memicu
perubahan kimia di membran ovum, sehingga lapisan ini tidak lagi dapat di tembus sperma
lainnya “block to polispermy”
- Kepala sperma yang berfusi tertarik dalam sitoplasma ovum, ekor sperma lenyap
Terjadinya pembuahan :
- Morula turun ke uterus, terapung bebas dalam ruang uterus 3-4 hari (dengan terus
membelah diri)
- Morula è blastokis (implantasi) terjadi 1 minggu setelah pembuahan
Kehamilan di oviduktus apabila morula gagal turun ke uterus, timbul rasa nyeri karena
oviduktus tidak bisa meregang
- Masa kehamilan : 38 minggu, plasenta: organ khusus untuk pertukaran darah ibu dan
janin
- Pada saaat hamil, menstruasi berhenti karena ada hormone esterogen & progesterone,
sehingga endonetrium tidak luruh.
- Progesterone :
Menekan LH, sehingga untuk mempertahankan corpus luteum diambil alih oleh HCG
Mencegah pematangan dan ovulasi ovum folikel lain
Perkembangan embrio
- HCG dikeluarkan tubuh melalui urin, untuk mendeteksi kehamilan, bisa dideteksi setelah
terlambat haid 2 minggu
- Morning sickness : mual dan muntah pada pagi hari, timbul setelah implantasi dan
produksi HCG mencapai puncak
Esterogen
progesteron
Tahapan persalinan :
1. Alamiah : berdasarkan daur haid, dengan mengukur suhu tubuh lebih tinggi sekitar 1 hari
dari biasanya, saat bangun tidur
2. Dengan tes urin, untuk mendeteksi :
1. Esterogen meningkat (lampu merah) : ovulasi terjadi dalam waktu 4 hari
2. Progestero menurun (lampu hijau) : ovulasi sudah lewat
3. Koitus interuptus : penarikan keluar penis dari vagina sebelum terjadi ejakulasi
4. Kontrasepsi kimiawi : gel, busa, krim, supositoria spermisida
5. Pria : kondom, wanita : cervical cap, spons kontrasepsi
6. Sterlisasi : pemotongan pada duktus deferens (vasektomi)