Anda di halaman 1dari 6

Nama : Alfina Novianti

NIM : 18E10004
Prodi : D-III Keperawatan

Asuhan Keperawatan pada pasien anak dengan Demam Berdarah Dengue (DBD)

a. Diagnosa keperawatan pada pasien anak dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) yaitu:

1. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan inflamasi ditandai dengan peningkatan


suhu tubuh.
2. Nyeri berhubungan dengan proses patologis penyakit.
3. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
mual, muntah, anoreksia.

b. Rencana tindakan pada pasien anak dengan Demam Berdarah Dengue (DBD)

Rencana Tindakan Keperawatan


No
Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional
.
Kriteria Hasil
1 Gangguan Kebutuhan nutrisi 1. Kaji tanda- 1.Untuk
pemenuhan nutrisi tubuh terpenuhi. tanda vital mengetahui tanda
kurang dari Kriteria hasil : klien2.Berikan vital klien
kebutuhan tubuh dapat memenuhi makanan yang 2.Membantu
berhubungan dengan kebutuhan mudah ditelan meningkatkan
intake yang tidak nutrisinya seperti bubur asupan makanan
adekuat Ds: klien mampu 3. Anjurkan 3. Untuk
menghabiskan klien untuk mencegah atau
Ds:-klien makananya, rasamakan dalam menghindari rasa
mengatakan mual klien hilang porsi sedikit dan mual
merasa mual, frekwensi sering 4.untuk
kurang nafsu seperti memberi mengetahui jumlah
makan. Do: Tidak ada bubur 5 sendok nutrisi yang masuk
Do: Klien terlihat keluhan mual. Klien tiap 15 menit dalam tubuh
lemah telihat sehat 4. Catat jumlah 5.Untuk
porsi makanan mengetahui terapi
yang dihabiskan yang tepat untuk
klien digunakan
5. kolaborasi
dalam
pemberian
terapi
2 Resiko peningkatan Resiko tidak terjadi 1. Pantau tanda- 1. Untuk
suhu tubuh tanda vital mengetahui TTV
berhubungan dengan Kriteria hasil : suhu khusus suhu klien juga tindakan
reaksi proses infeksi badan klien kembali yang tepat
virus dengue normal. 2. anjurkan dilakukan
klien untuk 2.Untuk
Ds: Klien Ds: Suhu badan minum air menurunkan suhu
mengatakan klien normal banyak tubuh dan
Panas sejak 2 mencegah
hari lalu Do: Badan klien 3. anjurkan terjadinya
Do: Badan klien tidak teraba panas klien untuk dehidrasi
teraba panas menggunakan 3. Untuk
baju yang bisa menurunkan suhu
menyerap tubuh dan
TTV.TD:120/80mmhg keringat menghindari
TTV. TD: 120/80 mmhg R:16- 20x/menit 4.kolaborasi timbulnya
x
R : 20 /menit N:80-100x/menit dalam penyakit lain
x
N : 72 /menit S : 360C pemberian 4. Untuk
S : 36.80C terapi obat dan mengganti cairan
cairan yang keluar dari
keringat dan
menurunkan panas
3 Gangguan rasa Rasa nyeri hilang 1. kaji tingkat 1. Untuk
nyaman berhubungan dan rasa nyaman nyeri mengetahui
dengan nyeri pada meningkat seberapa berat
perut 2. Berikan nyeri yang
Kriteria Hasil: Klien posisi nyaman dirasakan klien
merasa nyaman dan 3. Alihkan 2. Untuk
nyeri menghilang perhatian dari mengurangi rasa
Ds: Klien merasa rasa nyeri nyeri
Ds: klien mengatakan nyaman dan nyeri 3. Dengan
nyeri pada menghilang 4. kolaborasi melakukan
bagian perut Do: Wajah klien dalam tindakan lain, rasa
Do: Klien terlihat tampak rileks dan pemberian nyeri dapat
menahan sakit tenang terapi untuk dilupakan
menghilangkan 4. menentukan
rasa nyeri terapi obat yang
dapat
menghilangkan
nyeri

Asuhan Keperawatan pada pasien anak dengan Diare


a. Diagnosa keperawatan pada pasien anak dengan Diare

1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan cairan


skunder terhadap diare.
2. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubuingan dengan mual
dan muntah.
3. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen.

Rencana Tindakan Keperawatan


No
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional
.
Hasil
1 Gangguan Setelah dilakukan Mandiri 1. Indikator keadekuatan
keseimbangan tindakan keperawatan volume sirkulasi.
1. Observasi
cairan dan selama 3 x 24 jam Hipotensi ortostatik dapat
elektrolit keseimbangan dan tanda-tanda terjadi dengan resiko
berhubungan elektrolit jatuh/cedera segera
vital Observasi
dengan kehilangan dipertahankan secara setelah perubahan posisi.
cairan skunder maksimal. Dengan tanda-tanda Hipotensi, takikardi,
terhadap diare. kriteria hasil : demam dapat
dehidrasi
Ds:-klien 1. Tanda vital menunjukkan respon
mengatakan (status terhadap dan /atau efek
dalam batas
merasa kehilangan cairan
membrane
lemas dan normal (N:
lelah. mukosa, turgor 2.      Memberikan informasi
120-60 x/mnt, tentang keseimbangan
Do: Klien terlihat
kulit). cairan serta akan
lemah dan sulit S; 36-37,50 c,
beraktivitas. memperlihatkan tanda-
RR : < 40 tanda perbaikan. Tidak
x/mnt ) ada tanda-tanda dehidrasi
2. Ukur
2. Turgor 3.      Pasien tidak
input dan mengkonsumsi cairan
elastismembran
output cairan sama sekali
mukosa bibir mengakibatkan dehidrasi
(balan cairan). atau mengganti cairan
basah, mata
3. Berikan untuk masukan kalori
tidak cowong, yang berdampak pada
dan anjurkan keseimbangan elektrolit.
UUB tidak
keluarga untuk
cekung. 4.       Menunjukkan
memberikan kehilangan cairan
3. Konsistensi
minum yang berlebih /dehidrasi
BAB lembek,
banyak kurang 5. Untuk memperbaiki
frekwensi 1
lebih 2000 – ketidakseimbangan
kali perhari cairan.
2500 cc per
6.  Menentukan
hari. kebutuhan penggantian
4. Observasi dan kefektifan terapi
kulit kering
berlebihan dan
membrane
mukosa,
penurunan
turgor kulit,
pengisian
kapiler lambat

Kolaborasi
5. Kolaborasi
dengan dokter
dalam
pemberian
therapy cairan,
pemeriksaan
laboratorium
elektrolit/ginjal.
6. Awasi hasil
laboratorium
contoh
elektrolit
(khususnya
kalium,
magnesium)
dan GDA
( keseimbangan
asam basa)
2 Gangguan Kebutuhan nutrisi 1. Timbang 1. Pengawasan
kebutuhan nutrisi tubuh terpenuhi. berat badan kehilangan dan alat
kurang dari Kriteria hasil : klien klien. pengkajian kebutuhan
kebutuhan tubuh dapat memenuhi nutrisi/keefektifan terapi
berhubuingan kebutuhan nutrisinya 2. Berikan
dengan mual dan Ds: klien mampu kebersihan oral. 2. Mulut yang bersih
muntah, menghabiskan dapat meningkatkan rasa
Ds:-klien makananya, rasa mual 3. Kaji faktor makanan
mengatakan klien hilang penyebab
merasa gangguan 3. Jika diketahui
mual, pemenuhan penyebab gangguan
kurang Do: Tidak ada keluhan nutrisi. pemenuhan nutrisi
nafsu mual. Klien telihat perawat dapat
makan. sehat 4.Lakukan menentukan intervensi
Do: Klien terlihat pemeriksaan yang tepat
lemah fisik abdomen
(palpasi, 4. Pemeriksaan abdomen
perkusi, dan perlu dilakukan untuk
auskultasi). mengetahui adanya
5. Berikan diet bising usus yang
dalam kondisi meningkat
hangat dan
porsi kecil tapi 5.Makanan yang hangat
sering. dan dalam porsi kecil
6.     Kolaborasi lebih terasa nikmat untuk
dengan tim gizi dimakan dan lebih
dalam berselera.
penentuan diet
klien. Berikan 6.  Memungkinkan variasi
diet dan sediaan makanan akan
makanan ringan memampukan pasien
dengan untuk mempunyai pilihan
tambahan terhadap makanan yang
makanan yang dapat dinikmati
disukai bila
ada.
3 Gangguan rasa Rasa nyeri hilang dan1. 1. Kaji tingkat 1. Dengan diketahuinya
rasa nyaman rasa nyeri. skala nyeri kita dapat
nyaman nyeri
meningkat Lamanya, menentukan intervensi
berhubungan lokasi, yang tepat
Kriteria Hasil: Klien intensitas (skala
dengan distensi
merasa nyaman dan 0-10) 2. Posisi nyaman agar
abdomen. nyeri menghilang nyeri yang dirasakan
Ds: Klien merasa 2. Atur posisi klien berkurang.
Ds: klien
nyaman dan nyeri yang nyaman
mengatakan
menghilang bagi klien. 3. Menurunkan tegangan
nyeri pada
Do: Wajah klien abdomen, meningkatkan
bagian perut
tampak rileks dan 3. Beri kompres relaksasi, meningkatkan
Do: Klien terlihat
tenang hangat pada kemampuan koping,
menahan
daerah meningkatkan rasa
sakit
abdomen. control

4. Kolaborasi
dengan dokter 4. Nyeri bervariasi dari
dalam ringan sampai berat dan
pemberian perlu penanganan untuk
therapi memudahkan istirahat
analgetik sesuai adekuat dan
indikasi. penyembuhan.

5. Lakukan 5. Istirahat usus penuh


modifikasi diet dapat menurunkan nyeri
sesuai resep,
missal
memberikan
cairan dan
meningkatkan
makanan padat
sesuai toleransi

Anda mungkin juga menyukai