Anda di halaman 1dari 9

ASKEP GASTRITIS

Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien dengan Gastritis yaitu:
a. Nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa lambung sekunder karena stress psikologi
b. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kurangnya intake makanan
c. Kekurangan volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang
tidak adekuat dan output cair yang berlebih (mual dan muntah)
d. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan imunitas menurun dan proses penyakit
e. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi.
f. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi pada mukosa lambung
4.3 Perencanaan

DIAGNOSA
No. INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan
1. Selidiki keluhan nyeri,
1. Untuk mengetahui
dengan iritasi mukosa perhatikan lokasi, letak nyeri dan
lambung sekunder itensitas nyeri, dan memudahkan intervensi
karena stress psikologi skala nyeri yang akan dilakukan
2. Anjurkan pasien untuk
2. Intervensi dini pada
Tujuan: melaporkan nyeri kontrol nyeri
Setelah dilakukan segera saat mulai memudahkan
tindakan keperawatan pemulihan otot dengan
selama 2 x 24 jam nyeri menurunkan tegangan
dapat berkurang, pasien
3. Pantau tanda-tanda otot
dapat tenang dan vital 3. Respon autonomik
keadaan umum cukup meliputi, perubahan
baik pada TD, nadi, RR,
4. Jelaskan sebab dan yang berhubungan
Kriteria Hasil: akibat nyeri pada klien dengan penghilangan
1. Klien mengungkapakan serta keluarganya nyeri
nyeri yang dirasakan 4. Dengan sebab dan
berkurang atau hilang akibat nyeri diharapkan
2. Klien tidak
5. Anjurkan istirahat klien berpartisipasi
menyeringai kesakitan selama fase akut dalam perawatan untuk
3. TTV dalam batasan
6. Anjurkan teknik mengurangi nyeri
normal distruksi dan relaksasi 5. Mengurangi nyeri yang
4. Intensitas nyeri diperberat oleh gerakan
berkurang (skala nyeri 6. Menurunkan tegangan
berkurang 1-10) 7. Berikan situasi otot, meningkatkan
5. Menunjukkan rileks, lingkungan yang relaksasi, dan
istirahat tidur, kondusi meningkatkan rasa
peningkatan aktivitas kontrol dan kemampuan
dengan cepat koping
8. Kolaborasi dengan tim
7. Memberikan dukungan
 medis dalam pemberian (fisik, emosional,
tindakan meningkatkan rasa
kontrol, dan
kemampuan koping)
8. Menghilangkan atau
mengurangi keluhan
nyeri klien
2. Nutrisi kurang dari
1. Anjurkan pasien untuk
1. Menjaga nutrisi pasien
kebutuhan tubuh makan dengan porsi tetap stabil dan
berhubungan dengan yang sedikit tapi sering mencegah rasa mual
kurangnya intake
2. Berikan makanan yang muntah
makanan lunak 2. Untuk mempermudah
pasien menelan
Tujuan: 3. Lakukan oral hygiene 3. Kebersihan mulut dapat
Setelah dilakukan merangsang nafsu
tindakan keperawatan makan pasien
selama 3x24 jam
4. Timbang BB dengan
kebutuhan nutrisi teratur 4. Mengetahui
pasien terpenuhi perkembangan status
5. Observasi tekstur, nutrisi pasien
Kriteria hasil: turgor kulit pasien 5. Mengetahui status
1. Keadaan umum cukup6. Observasi intake dan nutrisi pasien
2. Turgor kulit baik output nutrisi 6. Mengetahui
3. BB meningkat keseimbangan nutrisi
4. Kesulitan menelan pasien
berkurang
3. Kekurangan volume
1. Penuhi kebutuhan
1. Intake cairan yang
cairan kurang dari individual. Anjurkan adekuat akan
kebutuhan tubuh klien untuk mengurangi resiko
berhubungan dengan minum (dewasa : 40-60 dehidrasi pasien.
intake yang tidak cc/kg/jam).
adekuat dan output cair
2. Berikan cairan
2. Mengganti kehilangan
yang berlebih (mual tambahan IV sesuai cairan dan memperbaiki
dan muntah) indikasi. keseimbangan cairan
dalam fase segera.
Tujuan:
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
3. Awasi tanda-tanda
3. Menunjukkan status
selama 1x24 jam intake vital, evaluasi turgor dehidrasi atau
cairan adekuat. kulit, pengisian kapiler kemungkinan
dan membran mukosa. kebutuhan untuk
Kriteria Hasil: peningkatan
1. Mukosa bibir lembab 4. Kolaborasi pemberian penggantian cairan.
2. Turgor kulit baik cimetidine dan
3. Pengisian kapiler baik ranitidine 4. Cimetidine dan
4. Input dan output ranitidine berfungsi
seimbang untuk menghambat
sekresi asam lambung
4. Resiko tinggi infeksi
1. Monitor tanda dan
1. Mengetahui adanya
berhubungan dengan gejala infeksi sistemik infeksi pada pasien
imunitas menurun dan dan lokal 2. Pasien tidak semakin
proses penyakit 2. Monitor terhadap stres dengan

kerentanan infeksi keadaannya

Tujuan: 3. Mengetahui turgor kulit


3. Batasi pengunjung
Setelah dilakukan pasien

tindakan keperawatan, 4. Mencegah kekurangan


pasien tidak mengalami
4. Inspeksi kulit dan nutrisi pada tubuh
infeksi lebih lanjut membran mukosa pasien
terhadap kemerahan,
Kriteria hasil: panas dan drainase 5. Mencegah dehidrasi
1. Pasien bebas dari tanda
5. Dorong masukan
dan gejala infeksi nutrisi yang cukup
Tidak ada rubor, color, 6. Mempercepat proses
6. Dorong masukan cairan
dolor, tumor dan yang cukup penyembuhan

fungsiolesa.
7. Keluarga mengetahui
2. Menunjukan
7. Dorong pasien untuk kapan diadakannya
kemampuan untuk
istirahat imunisasi
mencegah timbulnya
8. Keluarga mengetahui
infeksi
manfaat imunisasi
3. 8.
Menunjukan perilaku Informasikan kepada

hidup sehat keluarga kapan jadwal


9. Menjaga dan mencegah
imunisasi (DPT, Polio,
4. Personal hygiene dari bakteri dan
Campak, Rubella)
pasien terpenuhi baik mikroorganisme yang
9.
sacara mandiri maupun Jelaskan keuntungan
dapat memperburuk
dibantu keluarga. imunisasi
penyakit
10. Mengurangi inflamasi

10. Ajarkan kepada


pengunjung untuk
mencuci tangan setiap
kali masuk dan keluar
dari ruangan klien.

11. Kolaborasi : Berikan


antibiotik jika
diperlukan

5. Kurang pengetahuan
1. Beri pendidikan
1. Memberikan
berhubungan dengan kesehatan (penyuluhan) pengetahuan dasar
kurangnya informasi. tentang penyakit dimana klien dapat
membuat pilihan
Tujuan: 2. Beri kesempatan klien informasi tentang
Setelah dilakukan atau keluarga untuk kontrol masalah
tindakan keperawatan bertanya kesehatan.
pasien mendapatkan
3. Beritahu tentang
2. Pengkajian / evaluasi
informasi yang tepat pentingnya obat-obatan secara periodik
dan efektif. untuk kesembuhan meningkatkan
klien. pengenalan /
Kriteria hasil: 4. Evaluasi tingkat pencegahan dini
1. Klien dapat pengetahuan klien terhadap komplikasi
menyebutkan seperti ulkus peptik dan
pengertian pendarahan pada
2. Penyebab lambung.
3. Tanda dan gejala
4. Perawatan dan
pengobatan.
6. Hipertermi 1. Observasi tanda – tanda
1. Mengetahui tanda-
berhubungan dengan vital tanda vital pasien
proses infeksi pada
2. 2.
Berikan minuman per Menurunkan suhu
mukosa lambung oral tubuh pasien
3. Mengetahui adanya
3. Kompres dengan air
dehidrasi pada pasien
Tujuan: hangat

Setelah dilakukan
4. Kolaborasi pemberian
tindakan keperawatan, Antipiretik
pasien tidak mengalami
5. Monitor masukan dan
peningkatan suhu tubuh keluaran cairan dalam

24 jam

Kriteria hasil:

1. Suhu tubuh dalam batas


normal

Suhu tubuh normal


berkisar antara 36 – 37
derajat celsius

2. Menjelaskan tindakan
untuk mengurangi
peningkatan suhu tubuh

Tindakan untuk
mengurangi
peningkatan suhu
tubuh.

3. Tidak ada perubahan


warna kulit.

Warna kulit tidak


sianosis, turgor kulit
baik.

4. Denyut nadi normal

5. Respirasi normal

6. Cairan seimbang
(intake dan out put)
dalam 24 jam

7. Tekanan darah dalam


batas normal
4.4 Evaluasi

No. Diagnosa Keperawatan Evaluasi

S : anak mengatakan nyeri yang


dirasakan mulai berkurang
Nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa
1. O : pasien terlihat lebih rileks
lambung sekunder karena stress psikologi
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
S : keluarga pasien mengatakan
nafsu makan pasien berkurang dan

2. sering kali mengeluh mual dan


Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh muntah
berhubungan dengan kurangnya intake makanan O : pasien sering terlihat muntah
beberapa kali dalam sehari
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
S : Anak mengatakan bahwa dirinya
sudah tidak merasa mual
Kekurangan volume cairan kurang dari
O : kondisi umum pasien baik,
kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
3. turgor kulit baik, tidak tampak
yang tidak adekuat dan output cair yang
lemah
berlebih (mual dan muntah)
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
S : Keluarga pasien mengatakan
bahwa pasien mengeluh perih pada
bagian perut
Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan
4 O : pasien terlihat memegang perut,
imunitas menurun dan proses penyakit
wajah terlihat pucat dan gelisah
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
S : keluarga pasien mengatakan
cukup paham dengan kondisi pasien
dan mengerti apa yang harus
dilakukan saat pasien merasa
Kurang pengetahuan berhubungan dengan
5 kesakitan
kurangnya informasi.
O : keluarga pasien terlihat tanggap
saat pasien mengeluh kesakitan
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi
S : keluarga pasien mengatakan
bahwa pasien tidak demam
Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi
6. O : suhu 37 C
pada mukosa lambung
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai