INTERVENSI RASIONAL
Menghadirkan suami
dan keluarga
terdekat klien ketika
klien dirawat
Keluarga/suami
berusaha
meyakinkan klien
bahwa klien tidak
perlu cemas
menghadapi
kehamilannya.
Kolaborasi:
8. Indikator dalam
8. Pantau hasil pemeriksaan membantu untuk
laboratorium sesuai mengevaluasi
indikasi tingkat
ataukebutuhan
Elektrolir hidrasi.
Ht
BUN
Penurunan COP Tujuan: curah jantung 1. Pantau tanda vital, contoh 1. Untuk mengetahui
berhubungan dengan kembali normal. frekuensi jantung, TD kandungan urin
penurunan kontrktilitas apakah dalam batas
jantung Kriteria hasil: 2. Catat warna kulit dan normal atau tidak.
adanya kualitas nadi
Data obyektif: Berpartisipasi pada Takikardi dapat
perilaku/aktivitas terjadi karena nyeri,
yang menurunkan cemas, hipoksia,dan
Dispnea kerja jantung. 3. auskultasi bunyi nafas dan menurunnya curah
bunyi jantung dengarkan jantung, perubahan
Nadi perifer TTV: murmur juga terjadi pada TD
karena respon
Kulit dingin/pucat ' TD: 120/80 jantung.
mmHg
Perubahan status mental 2. Sirkulasi perifer
' RR 16-20 x/menit. menurun bila curah
Data subjektif jantung turun
' N: regular, 60-100 membuat kulit pucat
Gelisah x/menit atau warna abu-abu
(tergantung tingkat
' T : 36-37,5 C hipoksia) dan
Kelemahan
menurunnya
kekuatan nadi
Nyeri dada Kulit hangtat
perifer.
Kesadaran
3. S3, S4 atau krekels
komposmentis
terjadi dengan
dekompensasi
jantung atau
beberapa obat,
terjadinya murmur
dapat menunjukkan
katup karena nyeri
dada, contoh
stenosis dorta,
stenosis mitra atau
ropta otit papilar.
Kolaborasi: 3. Perubahan
menunjukan
1. Berikan obat-obatan penyimpangan
sesuai petunjuk: perfusi serebral
kortisteroid hipoksenia atau
asidosis.
2. Pantau pemeriksaan
laboratorium misalnya: 4. Mekanisme
GDA, kadar laktat. kompensasi dari
vasodilatasi
mengakibatkan kulit
hangat, merah
muda, kering adalah
karakteristik dari
hiperperfusi.
5. Penurunan haluaran
urin dengan
peningkatan berat
jenis akan
mengindikasikan
penurunan perfusi
ginjal.
1. Meskipun
controversial,
steroid mungkin
diberikan untuk
kepentingan
potensial terhadap
penurunan
permeabilitas
kapiler, peningkatan
perfusi ginjal dan
pencegahan
pembentukan
mikroemboli.
2. Perkembangfan
asidosis respiratorik/
metabolic
merefleksikan
kehilangan
mekanisme
kompensasai,
misalnya penurunan
perfusi ginjal/
ekskresi hydrogen
dan akumulasi
asam laktat.
5. Dapat meningkatkan
banyaknya seputum
dimana gangguan
ventilasi dan
ditambah ketidak
nyamanan upaya
bernafas.
6. Memaksimalkan
bernafas dan
menurunkan kerja
nafas.
7. Memberikan
kelembaban pada
membrane mukosa
dan membantu
mengencerkan
sekret untuk
memudahkan
pembrtsihan.
8. Memudahkan upaya
pernafasan dalam
dan meningkatkan
drainase sekret dari
segmen paru
kedalam bronkus,
dimana dapat lebih
mempercepat
pembuangandenga
n batuk/ penghisap.
4. Memungkinkan perlu
untuk mengalami
dehidrasi
menggantikan
kehilangan cairan
dan memberikan
nutrisi yang
perlubila masukan
oral dibatasi.
5. Bermanfaat dalam
memperbaiki
anemia atau
defisiensi bila ada.
6. Mungkin perlu untuk
dikompresi
gastrointestinal,
pada adanya
distensi distensi
atau perifnitis.
7. Untuk mengganti
cairan dan makanan
yang keluar saat
muntah dan
memonitor bila
terjadi penurunan
berat badan.
4. Mengubah energi,
memungkinkan
berlanjutnya
aktivitas yang
dibutuhkan.