A. Pengkajian
1. Kepala dan leher
Observasi :
a. Memungkinkan adanya konjungtivitis.
b. Wajah memerah
c. Kemungkinan adanya lymphadenopathy cervival anterior
d. Sakit kepala, photophobia dan sakit retrobulbar
2. Pernapasan
Observasi :
Mulanya ringan : sakit tenggorokan; substernal panas; batuk nonproduktif;
coryza.
Kemudian : batuk keras dan produktif; erythema pada langit-langit yang
lunak, langit-langit yang keras bagian belakang, hulu kerongkongan/tekak
bagian belakang, peningkatkan RR, rhonchi dan crackles.
3. Abdominal
Observasi : Anorexia dan malaise (rasa tidak enal badan).
4. Neurologi
Observasi : Myalgia khususnya pada punggung dan kaki.
5. Suhu tubuh
Observasi : Tiba-tiba serangan demam (380 hingga 390C <>0 hingga 1030F)
yang secara bertahap turun dan naik lagi pada hari ketiga.
B. Diagnosa
D.
b. Kurang volume cairan b.d hyperthermia dan intake yang inadekuat.
d. Hyperthermia b.d proses inflamatory.
Intervensi :
ô Ukur temperatur tubuh.
R/ Menunjukkan adanya demam dan luasannya.
ô Kaji temperatur kulit dan warna.
R/ Hangat, kering, kulit memerah menunjukkan suatu demam.
ô Monitor jumlah WBC.
R/ Indikasi leukopenia dibutuhkan untuk melindungi pasien dari infeksi tambahan.
Leukocytosis menujukkan suatu inflamatory atau adanya proses infeksi.
ô Ukur intake dan output.
R/ Tentukan keseimbangan cairan dan perlu meningkatkan intake.
ô Berikan antipiyretic seperti dipesan.
R/ Kurangi demam melalui tindakan pada hypothalmus.
ô Tingkatkan sirkulasi udara dalam ruangan dengan fan.
R/ Memudahkan kehilangan panas oleh konveksi
ô Berikan sebuah permandian dengan spon hangat/suam-suam.
R/ Memudahkan kehilangan panas oleh evaporasi.
ô Kenakan sebuah kantong es yang ditutup dengan sebuah handuk pada axilla atau
selangkang.
R/ Memudahkan kehilangan panas oleh konduksi.
ô Selimuti pasien hanya dengan seperei.
R/ Mencegah kedinginan; mengigil akan meningkatkan lebih lanjut kecepatan
metabolis.
5. Evaluasi
Hasil Pasien Data Yang Menunjukkan Bahwa Hasil Dicapai
Jalan napas patent Jalan napas bersih dan pernapasan berlangsung
tanpa hambatan. Tidak ada batuk. Bunyi napas jelas.
Volume cairan berada Intake cairanmeningkat. Kulit lembab. Membran
dalam batas-batas mukosa oral lembab. Hemoglobin = 15,5 ± 1,1 g/dl
normal. untuk pria. 13,7± 1,0 g/dl untuk wanita. Hematocrit =
42%-50% untuk pria, 35%-47% untuk wanita. Output
urine normal dengan konsentrasi normal. Tidak ada
albuminuria.
Aktivitas dilakukan Pasien menunjukkan kemampuan untuk melakukan
tanpa kelelahan atau aktivitas harian tanpa kelelahan atau
ketidaknyaman. ketidaknyamanan. Tenaga pulih.
Suhu badan dalam Suhu tubuh normal 380C (98,60F).
batas normal.
6. Pendidikan Pasien.
1. Mendorong pasien untuk mempertahankan bed rest selama 2-3 hari setelah suhu
kembali normal.
2. Ajari pentingnya minum paling kurangnya sehari 2/4 cairan guna meneruskan
sekret mudah dikeluarkan.
3. Instruksikan pasien untuk memberitahukan dokter tentang gejala-gejala infeksi
tahap kedua, termasuk sakit telinga, purulent atau sputum berdarah, sakit dada atau
demam.
4. Beri informasi tentang obat yang diresepkan seperti nama, dosis, tindakan,
frekuensi pemakaian dan efek samping.
5. Mendorong orang-orang beresiko tinggi untuk mendapatkan vaksin influenza
sebelum musim flu mulai.