1. Dermatitis Kontak
Dermatitis kontak merupakan respon reaksi hipersnsitivitas lambat tipe IV, kelainan inflamasi
yang bersifat ekzematosa dan disebabkan oleh reaksi kulit terhadap sejumlah bahan yang irirtan atau
alergenik. Ada 4 bentuk dasar: alergik, iritan, fototoksik, fotoalergika. Hampir setiap zat dapat
menimbulkan dermatitis kontak antara lain: poison ivy, bahan kosmetika, sabun deterjen, dan bahan
industri
Manifestasi klinik
Gatal-gatal, rasa terbakar, eritema, lesi kulit (vesikel), dan edema yang diikuti pengeluaran sekret,
pembentukan krusta dan akhirnya pengeringan serta pengelupasan kulit.
Rangkuman karakteristik dari dermatitis kontak
Pemeriksaan
Tipe Etiologi Gambaran Kinis Diagnostik Terapi
www.duniaaskep.com Page 1
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KLIEN DERMATITIS 2012
Kortikosteroid
topikaldan obat
kompres untuk
mengatasi lesi
yang berair
Antibiotik
untuk
mengatasi
infeksi dan
antihistamin
oral untuk
pruritus
Menyerupai tipe iritan Serupa dengan Tes Sama seperti
tetapi memerlukan dermatitis iritan photopatch dermatitis
kombinasi sinar alergika dan
Fototoksik matahari dan bahan iritan
kimia yang merusak
kulit
Menyeruoai dermatitis Serupa dengan Tes Sama seperti
alergika tetapi dermatitis alergika photopatch dermatitis
memerluka pajanan alergika dan
Fotoalergik cahay di samping iritan
kontak alergen untuk
menimbulkan
reaktivitas
immunologik
2. Dermatitis Atopik
Dermatitis atopik adalah peradangan kulit yang melibatkan perangsangan berlebihan limfosit T
dan sel mast. Tipe gatal kronik yang sering timbul, dalam keadaan yang sering disebut eksema. Kata
“atopic” berhubungan dengan tiga group gangguan alergi yaitu asthma, alergi renitis (influensa), dan
dermatitis atopik
Insiden
Kejadian dari beberapa studi menyatakan 75 sampai 80 % dari klien dermatitis atopik mengenai
perorangan atau keluarga yang mempunyai riwayat gangguan alergi. Dermatitis atopik merupakan
keadaan yang biasa mengganggu mempengaruhi 0,5 – 1 % penduduk seluruh dunia
www.duniaaskep.com Page 2
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KLIEN DERMATITIS 2012
Etiologi
Penyebab utama dermatitis atopik adalah belum diketahui. Xerosis adalah biasa lebih buruk
selama periode kelembaban rendah; musim dingin daerah garis lintang utara memperburuk gatal-gatal
Patofisiologi
Dibandingkan dengan kulit normal, kekeringan kulit pada dermatitis atopik karena ada penurunan
kapasitas pengikatan air, kehilangan air yang tinggi di transepidermal, dan penurunan isi air. Pada bagian
kehilangan air mengalami kekeringan yang lebih lanjut dan peretakan dari kulit, menjadi lebih gatal.
Gosokan dan luka garukan dari kulit karena gatal merupakan respon dari beberapa keluhan kulit di klinik.
Manifestasi Klinik
Dermatitis atopik dimulai sejak selama anak-anak. Dalam keadaan akut, yang pertama tampak
kemerahan, lumpur dan banyak kerak. Pada bayi lesi kulit tampak pada wajah dan bokong. Pada anak
yang lebih tua dan remaja lesi tampak lebih sering muncul di tangan dan kaki, di belakang lutut, dan lipat
siku.
Gejala terbesar adalah pruritus hebat menyebabkan berulangnya peradangan dan pembentukan
lesi, yang mrupakan keluhan utama orang mencari bantuaan
Komplikasi
Infeksi kulit oleh bakteri-bakteri yang lazim dijumpai terutama staphylococcus aureus, jamur, atau
oleh virus misalnya herpes simpleks. Pengidap penyakit ini sebaiknya menghindari inokulasi virus hidup
yang dilemahkan.
Penatalaksanaan Diet
Penatalaksanaan diet pada dermatitis atopik masih merupakan masalah yang kontroversional.
Alergi makanan yang signifikan, tidak diketahui sebagai penyebab dari dermatitis atopik atau berapa
persentase dari klien dermatitis atopik yang mempunyai alergi terhadap makanan. Alergen yang paling
umum yang sering muncul adalah telur, susu sapi, kedelai, gandum, kacang-kacangan, dan ikan. Alergen
yang telah diketahui ini harus dihindari. Perawataan harus dilakukan untuk menghindari terjadinya
malnutrisi ketika melakukan pembatasan diet apa saja.
www.duniaaskep.com Page 3
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KLIEN DERMATITIS 2012
Dermatitis Medikamentosa adalah kelainan hipersensitivitas tipe I, merupakan istilah yang digunakan
untuk ruam kulit karena pemakaian internal obat-obatan atau medikasi tertentu. Pada umumya reaksi
obat timbul mendadak, raum dapat disertai dengan gejala sistemik atau menyeluruh.
Urtikaria merupakan reaksi alergi hipersensitivitas tipe I yang ditandai dengan kemunculan mendadak
lesi yang menonjol edematosus, berwarna merah muda dengan ukuran dan bentuk yang bervariasi.
Bagian tubuh yang terkena termasuk membran mukosa (mulut), laring dan traktus gastrointestinal.
Edema Angioneurotik merupakan pembengkakan timbul mendadak beberapa detik atau menit, atau
secara perlahan-lahan, yang mengenai lapisan kulit yang lebih dalam, sehingga tidak nampak lesi
diluar. Bagian tubuh yang sering terkena adalah bibir, kelopak mata, pipi, tangan, kaki, genitalia dan
lidah; membran mukosa laring, bronkus, dan saluran gastrointestinal.
Alergi makanan merupakan bentuk hipersensitivitas tipe I. Gejala klinisnya berupa gejala alergi yang
klasik seperti yang lainnya.
Serum sickness merupakan hipersensitivitas tipe III komplek imun.
Pengkajian Keperawatan
Klien dengan dermatitis harus dikaji bagaimana kebiasaan hygiene sehari-hari (misal: apakah
klien mandi menggunakan sabun dan air panas?), pengobatan yang telah diberikan, terpapar oleh alergen,
terpapar lingkungan, dan riwayat kerusakan kulit.
Asuhan Keperawatan
1. Gangguan integritas kulit b.d kekeringan pada kulit
Kriteria hasil: klien akan mempertahankan kulit agar mempunyai hidrasi yang baik dan turunnya
peradangan, ditandai dengan
www.duniaaskep.com Page 4
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KLIEN DERMATITIS 2012
Mengungkapkan peningkatan kenyamanan kulit
Berkurangnya derajat pengelupasan kulit
Berkurangnnya kemerahan
Berkurangnya lecet karena garukan
Penyembuhan area kulit yang telah rusak
Intervensi:
Mandi paling tidak sekali sehari selama 15 – 20 menit. Segera oleskan salep atau krim yang
telah diresepkan setelah mandi. Mandi lebih sering jika tanda dan gejala meningkat.
Rasionalisasi dengan mandi air akan meresap dalam saturasi kulit. Pengolesan krim pelembab
selama 2 – 4 menit setelah mandi untuk mencegah penguapan air dari kulit.
Gunakan air hangat jangan panas. Rasionalisasi air panas menyebabkan vasodilatasi yang akan
meningkatkan pruritus.
Gunakan sabun yang mengandung pelembab atau sabun untuk kulit sensitive. Hindari mandi
busa. Rasionalisasi sabun yang mengandung pelembab lebih sedikit kandungan alkalin dan tidak
membuat kulit kering, sabun kering dapat meningkatkan keluhan.
Oleskan/berikan salep atau krim yang telah diresepkan 2 atau tiga kali per hari. Rasionalisasi
salep atau krim akan melembabkan kulit.
Intervensi:
Ajari klien menghindari atau menurunkan paparan terhadap alergen yang telah diketahui.
Rasionalisasi menghindari alergen akan menurunkan respon alergi
Baca label makanan kaleng agar terhindar dari bahan makan yang mengandung alergen
Hindari binatang peliharaan. Rasionalisasi jika alergi terhadap bulu binatang sebaiknya hindari
memelihara binatang atau batasi keberadaan binatang di sekitar area rumah
Gunakan penyejuk ruangan (AC) di rumah atau di tempat kerja, bila memungkinkan.
Rasionalisasi AC membantu menurunkan paparan terhadap beberapa alergen yang ada di
lingkungan.
www.duniaaskep.com Page 5
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KLIEN DERMATITIS 2012
www.duniaaskep.com Page 6