Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Laporan Kasus pada PKKD yang di ampu
oleh :
Disusun oleh :
(201FK01026) - TK 1A D3 Keperawatan
Pada tanggal 29 Januari 2021 Di kaji Tn. H. 35 tahun, laki-laki, agama islam, alamat
cigereleng, datang ke RS dengan keluhan utama batuk berdahak sejak 7 bulan. (Sebelum
masuk rumah sakit) batuk dirasakan terus menerus , sesak nafas sejak 6 bulan yang lalu.
Pasien juga mengeluh nyeri saat batuk. Nyeri dirasakan saat beraktifitas. Nyeri tidak
menjalar. Nyeri dirasakan hilang timbul, respirasi 30×/menit. Nafsu makan berkurang sejak 8
hari yang lalu, pasien mengalami aktivitas nya terganggu karena sering batuk-batuk dan sesak
nafas, dan klien juga mengatakan kurang tidur karena sulit tidur dan tidak nyenyak karna
terganggu fungsi pernapasannya, klien terpasang cairan infus 20 tetes×/menit. Berat badan
pasien pasien menurun 50 kg, menjadi 45 kg. Tinggi badan 160 cm. Pada fisik didapatkan
kesadaran composmentis, tekanan darah 130/70 mmHg, nadi 86×/menit, suhu 38C, respirasi
30×/menit. Konjungtiva anemis, suara nafas ronkhi. Pada pemeriksaan laboratorium leukosit
a. Identitas
Identitas Klien
Nama : Tn. H
Umur/ttl : 35 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pedagang
Status : Menikah
Suku/Bangsa : Indonesia
Alamat : Cigereleng
Nama : Ny. D
Umur : 33 tahun
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Alamat : Cigereleng
b. Riwayat Kesehatan
Pasien saat di kaji batuk berdahak , batuk dirasakan terus menerus serta
respirasi 30×/menit.
b. Minum
2 Eliminasi
a. BAB
- Frekuensi 1×/hari 1×/hari
b. BAK
- Frekuensi 3×/hari 4×/hari
3 Istirahat Tidur
- Siang 1-2 jam/hari 1 jam/hari
d. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Kesadaran : Composmentis
Penampilan : Klien tampak lemas
Pemeriksaan (TTV)
Nadi : 86×/menit
Respirasi : 30×/menit
Suhu : 38,5C
BB sebelum sakit : 50 kg
BB setelah sakit. : 45 kg
TB. : 160 cm
a. Hidung
tidak terdapat kotoran, lendir, lesi atau benjolan pada hidung. Saat
di palpasi tidak ada nyeri tekan pada daerah sekitar hidung, tidh
b. Sinus
Sinus frontalis : Saat di palpasi tidak ada kemerahan dan tidak ada
nyeri tekan
Sinus maksilaris : Saat di palpasi tidak ada kemerahan dan tidak
c. Trakhea
d. Dada
dada. tidak terdapat nyeri Tekan. Saat di perkusi paru kanan dan
kanan dan kiri, wheezing (-). Napas cepat tidak teratur dan
a. Leher
Saat dinspeksi bentuk leher simetris dan bersih, tidak ada lesi, tidak
baik
b. Jantung
pada saat menelan tidak ada nyeri tekan, gusi berwarna merah
pengecapan baik.
b. Abdomen
nyeri tekan dan tidak ada benjolan. Saat di perkusi suara abdomen
tympani.
Saat diinspeksi tidak ada pembesaran organ ginjal kiri dan kanan. Saat
kelenjar tyroid. Saat di palpasi tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri
tekan.
a. N. 1
b. N. 11
jarak 30 cm
c. N. III. IV. VI
d. N. V
Fungsi sensorik dapat mengedip, reflek kornea, ada pada saat kapas
e. N. VII
f. N. VIII
g. N. IX
Reflek menelan positif
h. N. X
i. N. XI
j. N. XII
tidak terdapat lesi. Saat di palpasi tidak ada nyeri tekan dan
b. Wajah :
(8)Sistem Muskuloskeletal
jauh kembali dan terpasang infus skala (4) turgor kulit tidak
4 5
4 4
Saat diinspeksi bentuk kedua telinga simetris, daun telinga lentur, tidak
ada lesi ataupun benjolan, tidak ada rasa sakit saat di palpasi. Telinga
e. Data Psikologis
a) Status Emosi
Wajah klien tampak tidak tegang ketika berhadapan dengan perawat, klien
b) Pola Koping
c) Gaya Komunikasi
d) Konsep diri
tubuhnya.
masyarakat sekitar.
(4) Peran
f. Data Sosial
Saat tidak sakit klien rajin beribadah, namun ketika sakit klien hanya bisa
berdoa saja.
h. Data Penunjang
Semua prosedur diagnostik dan lab yang dijalani klien. Hasil pemeriksaan di
i. Analisa Data
Melakukan interprestasi data data senjang dengan tinjauan patofisiologi
-TTV
TD : 130/70 mmHg
N : 86×/menit
R : 30×/menit (O2)
S : 38,5C
2) DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO Diagnosa Tanggal
Keperawatan Ditemukan
1 Bersihkan jalan nafas tidak efektif 30/01/2021
berhubungan dengan adanya
penumpukan sekret
Ds :
-Klien mengeluh batuk-batuk serta
sesak nafas,.
Do :
-Batuk berdahak, karena
peningkatan sputum
NO Diagnosa INTERVENSI
TUJUAN TINDAKAN RASIONAL
Keperawatan
1. Bersihkan jalan nafas tidak Setelah dilakukan 1. Kaji 1. Penurunan
efektif berhubungan dengan tindakan pernafasan, bunyi bunyi nafas
adanya penumpukan sekret keperawatan nafas, kecepatan mendapat bunyi
selama 2×24 jam, irama nafas ronkhi
Ds : jalan nafas efektif.
-Klien mengeluh sesak 2. Catat 2. Pengeluaran
nafas, batuk-batuk. Dengan kriteria kemampuan sulit bila sekret
hasil: untuk sangat tebal
Do : -Klien tidak batuk mengeluarkan
-Batuk berdahak, karena batuk efektif
lagi
peningkatan sputum
-Batuk tidak
3. Berikan klien 3. Posisi
-Frekuensi nafas meningkat
berdahak semi atau fowler membantu
30×/menit untuk membantu memaksimalkan
-Frekuensi nafas
batuk dan latihan ekspansi paru dan
-Saturasi oksigen menurun
normal 16-
nafas dalam menurunkan
86%
24×/menit upaya pernaasan
-Nafas klien cepat, dan
-Tidak ada bunyi
4. Bersihkan 4. Mencegah
tidak teratur
nafas tambahan
sekret dari mulut obstruktif/aspirasi
-Auskultasi suara nafas
ronkhi
tambahan : Wheezing
-TTV dalam batas
(+)ronchi (+)
normal
5. Kolaborasi :
-TTV
TD : 120/80 mmHg Pemberian terapi 5. Antibiotik
TD : 130/70 mmHg N : 60-100×/menit OAT 3 tablet/hari spectrum luas,
N : 86×/menit R : 16-24×/menit dan injeksi membunuh
R : 30×/menit (O2) S : 36,5-37,5C cefotaxim 1gr kuman T
S : 38,5
5) EVALUASI SUMATIF
1. Evaluasi formatif dituliskan sebagai hasil dari suatu tindakan yang dicatat dalam
format implementasi.
2. Evaluasi sumatif berupa pemecahan masalah diagnosa keperawatam dalam