KEPERAWATAN GERONTIK
I. PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama : Tn.S
Umur : 70 tahun
Pendidikan : SD
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Marital : menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Tanggal Pengkajian : 20 Maret 2023
Tanggal masuk BPSTW : 20 Maret 2023
Alamat : Padang
B. Status Kesehatan Saat Ini
Klien mengeluh nyeri di organ kemaluannya terutama saat kencing. Nyeri seperti
tertusuk-tusuk skala 6-7 dan tidak menyebar, nyeri hilang timbul terutama saat BAK dan
berkurang bila dikompres pakai botol air hangat di perut bagian bawah. Klien mengeluh
susah
BAK sejak ± 1 tahun yang lalu dan sejak 1 minggu yang lalu klien tidak bisa BAK oleh
karena itu klien berobat ke Puskesmas Tanjung Kemuning dan dipasang dower kateter
hingga sekarang. Setelah dipasang kateter nyeri berkurang menjadi skala 3-4. Kemudian
klien dirujuk ke poli Bedah RSUD HD Manna.
C. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien tidak ada riwayat penyakit pernafasan, tidak ada penyakit jantung dan tidak ada
riwayat kencing manis.
D. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang menderita BPH.
E. Pemeriksaan Fisik ( TTV dan data Fokus )
1. Data dasar (Tanda – tanda Vital dan Berat badan)
BB : 70 kg
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/menit,
Respirasi : 18x/menit
Suhu : 36,8℃
2. Pemeriksaan fisik : head to toe atau persistem atau data focus
a. Pemeriksaan kepala :
1) Mata :
Posisi mata kiri dan kanan diatas hidung, kelopak mata dapat menutup dengan
baik, bola mata dapat digerakan sesuai perintah, konjungtiva merah muda tidak
anemis, kornea tidak ada kelainan, sclera tidak ikterik, pupil 4 mm, tidak tampak
penarikan bola mata, fungsi pengelihatan baik, reaksi terhadap cahaya baik.
2) Telinga :
Daun telinga utuh, tidak ada nyeri tekan, cairan dari telinga tidak ada, perasaan
penuh ditelinga tidak ada, tinnitus tidak ada, fungsi pendengaran baik, gangguan
keseimbangan tidak ada, pemakaian alat bantu tidak ada.
b. Sistem pernafasan:
Jalan nafas bersih tidak ada sumbatan, tidak ada pernafasan cuping hidung,
frekuensi pernafasan 18 x/menit, irama teratur, suara nafas vesikuler, penggunaan
otot-otot bantu pernafasan tidak ada. Batuk, sputum dan perdarahan tidak ada.
Vocal premitus teraba sama kanan dan kiri saat klien mengucap tujuh-tujuh.
Batas paru ICS ke 4 suara perkusi sonor, tidak ada suara nafas tambahan.
c. Sistem kardiovaskuler:
Frekuensi nadi 80 x/menit, irama teratur dan kuat, TD 120/80
mmHg, vena jungularis kiri dan kanan teraba kuat, kulit hangat, tidak pucat,
edema tidak ada, kapilarry refill baik. Kecepatan denyut apical teratur, bunyi
jantung1 dan 2 (lup dup), irama regular, sakit dada tidak ada, CRT < 2 detik,
ujung jari tidak sianosis.
d. Sistem saraf pusat;
Keluhan sakit kepala tidak ada, kesadaran compos mentis, GCS 15 (E4M6V5),
tanda-tanda peningkatan TIK tidak ada, gangguan sistem persarafan tidak ada,
reflek fisiologis dalam batas normal, pemeriksaan nervus I-XII dalam batas
normal.
e. Sistem pencernaan dan status nutrisi
Gigi sudah ada yang lepas, gigi palsu tidak ada, stomatitis tidak ada, lidah bersih,
gigi warna kekuningan. Muntah tidak ada, nyeri daerah perut tidak ada, bising
usus ada, hepar tidak teraba, abdomen datar, suara abdomen tymphani, kembung
atau benjolan tidak ada. BB 70 kg TB 165 cm, IMT : 25,7 (kategori berlebih),
klien BAB 1x selama sakit, jenis diet TKTP, nafsu makan baik dengan frekuensi
3x sehari, porsi makan ¾ - 1 porsi.
f. Sistem endokrin:
Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid, nafas tidak bau keton, luka ganggren
tidak ada.
g. Sistem perkemihan:
Terjadi perubahan pola kemih jadi lebih sering, BAK sering tersumbat dan tak
puas, warna urine kuning jernih dan bau khas, distensi ketegangan kandung
kemih tidak teraba/pasien pakai dower kateter, keluhan sakit pinggang tidak ada,
nyeri bila kantung kemih ditekan, nyeri saat berkemih skala nyeri 3-4. Urine 800
ml/hari.
h. Sistem integumen:
Turgor kulit kembali dengan segera, warna kulit gelap, luka dan luka
operasi tidak ada, kelainan pigmen tidak ada. Kondisi kulit area
pemasangan infus baik, tidak kemerahan, keadaan rambut bersih
i. Sistem musculoskeletal:
Kesulitan dalam pergerakan tidak ada, pergerakan sendi bebas, sakit pada tulang,
sendi, kulit tidak ada, fraktur tidak ada, tonus otot baik, atropi tidak ada, dapat
melakukan gerakan sesuai perintah. Kekuatan otot 5. Tidak ada edema.
F. Pengkajian Psikososial dan Spiritual
1. Psikososial
a. Orang terdekat dengan klien adalah istri dan anak-anaknya,
b. Pola komunikasi berjalan lancar dua arah, klien dapat berbicara dengan baik dan
pendengaran tidak ada masalah. Pembuat keputusan dalam keluarga adalah kien,
klien aktif dalam kegiatan masyarakat di desanya.
c. Sejak sakit aktifitas klien haya aktifitas ringan dan dilarang anak-anaknya untuk
aktifitas berat. Masalah yang mempengaruhi adalah masalah keuangan, klien
menggunakan BPJS KIS program pemerintah (PBI).
d. Mekanisme koping terhadap stress: bila ada masalah klien mendiskusikannya
dengan istri dan anak-anaknya.
e. Persepsi klien terhadap penyakitnya: Saat ini klien hanya memikirkan
keadaannya yang sulit BAK. Klien berharap setelah perawatan BAK menjadi
lancar karena
selama sakit klien merasa aktivitas agak terganggu karena tidak bias aktifitas
leluasa seperti sebelum sakit.
f. Sistem nilai kepercayaan:
Tidak ada kepercayaan klien yang bertentangan dengan agama,
klien aktif melakukan shalat dan berdoa.
2. Masalah Emosional
Pertanyaan Tahap 1
▪ Apakah klien mengalami sukar tidur ? Ya
▪ Apakah klien sering merasa gelisah ? Tidak
▪ Apakah klien sering murung atau menangis sendiri ? Tidak
▪ Apakah klien sering was-was atau kuatir ? Tidak
Pertanyaan Tahap 2
▪ Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan ? Ya
▪ Ada masalah atau banyak pikiran ? Tidak
▪ Ada gangguan/ masalah dengan keluarga lain ? Tidak
▪ Menggunakan obat tidur/ penenang atas anjuran dokter ? Tidak
▪ Cenderung mengurung diri ? Tidak
3. Spiritual
Sebelum sakit klien sering untuk beribadah begitupun selama ia sakit.
G. Status Fungsional
1. KATZ Indeks :
Tingkat kemandirian pasien termasuk ke dalam kategori :
A. Mandiri dalam hal mandi, berpakaian, toileting, berpindah, kontinen dan makan.
B. Mandiri semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi di atas.
C. Mandiri, kecuali mandi dan satu lagi fungsi yang lain.
D. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi yang lain.
E. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu fungsi yang lain.
F. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu fungsi yang
lain.
G. Ketergantungan untuk semua fungsi di atas.
2. Barthel Indeks
Keterangan :
a. Score 130 : Mandiri
b. Score 65 – 125 : Ketergantungan sebagian
c. Score 60 : Ketergantungan total
Tingkat kemandirian klien termasuk kategori B : Ketergantungan sebagian
Interpretasi hasil :
Score >23 : Aspek kognitif dari fungsi mental baik
Score 18 – 22 : Kerusakan aspek fungsi mental ringan
Score ≤ 17 : Terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat
Interpretasi hasil :
Jumlahkan semua nilai yang diperoleh klien dan diinterpretasikan sebagai berikut :
Score 0 – 5 : Resiko jatuh rendah
Score 6 – 10 : Resiko jatuh sedang
Score 11 – 15 : Resiko jatuh tinggi
II. ANALISA DATA
Data Obyektif :
Data Subyektif :
Data Obyektif :