Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

R DENGAN PENYAKIT
OSTEOARTHTRITIS DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI PERTIWI

Di susun Oleh :

Annisa Destiani Nurramadhan (211117105)

Prodi D3 Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Cimahi

Tahun Ajaran 2019/2020


A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama : Ny. R
Umur : 91 tahun
Alamat :
Pendidikan : SD
Tanggal masuk ke panti werdha : 1 Mei 2004
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Sunda
Agama : Islam
Status Perkawinan : Janda
Tanggal Pengkajian : 20 Januari 2020
2. Status Kesehatan Saat ini
Keluhan utama : Ny. R mengeluh pegal
Riwayat penyakit sekarang : Ny.R mengeluh nyeri pada tumit kaki kiri,
nyeri bertambah apabila melakukan aktivitas dan berkurang saat
beristirahat, nyeri terasa seperti di tusuk-tusuk, nyeri hanya berada di tumit
tidak menyebar ke area lain, klien mengatakan skala nyeri 4 (1-10)
termasuk kategori nyeri sedang, biasanya nyeri terjadi secara tiba-tiba.
Serta Ny. R merasa pegal di bagian kaki kiri saja. Dari betis sampe tungkai.
3. Riwayat kesehatan dahulu
Ny. R mengatakan sebelumnya pernah jatuh sebanyak 7 kali dan 3 bulan
yang lalu penglihatan kedua matanya menurun.
4. Riwayat kesehatan sekarang
Di keluarga Ny.R tidak ada yang memiliki penyakit keturunan seperti DM
dan hipertensi.
5. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum : Composmentis
TTV :
TD : 130/80 mmHg
N : 87 x/menit
R : 22 x/menit
S : 36 oC
b. Sistem Integumen
Kulit klien berwarna kuning langsat dan bersih. Kulit kepala bersih ,
kulit tampak kendur dan turgor kulit menurun, terdapat edema pada
kaki sebelah kiri, kuku tampak pendek dan bersih, rambut berwarna
putih.
c. Sistem Hemopoietik
Konjungtiva merah muda, akral hangat
d. Sistem Panca Indra
Mata : Penglihatan klien buram kurang lebih selama 3 bulan, sklera
putih
Telinga : saat di inspeksi tidak ada serumen. pada saat di palpasi tidak
ada nyeri tekan. Pendengaran klien masih baik antara telinga kanan dan
kiri.
e. Sistem pernapasan
Hidung tampak simetris, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada
lesi, pengembangan dada simetris, tidak nampak adanya penggunaan
otot bantu napas
f. Sistem Kardiovaskuler
Konjungtiva merah muda, bibir , tidak pucat, CRT < 2 detik, tidak ada
pembesaran JVP.
g. Sistem Gastrointestinal
Bising usus 8x/menit, bagian mulut tampak bersih, refleks menelan
normal, bentuk abdomen datar, BAB 1 kali/hari
h. Sistem Perkemihan
BAK 3-4 x/hari tidak ada nyeri saat BAK
i. Sistem Genitoreproduksi
Tidak terkaji
j. Sistem Muskuloskeletal
Tidak ada lesi pada bagian ekstermitas, klien menggunakan alat bantu
tripod, terdapat edema di punggung kaki sebelah kiri, bentuk tulang
punggung terlihat kifosis.
k. Sistem Saraf Pusat

Nervus Hasil Pengkajian


N1 (Olfaktorius) Klien dapat membedakan bau-bauan.
N II (Optikus) Klien tidak dapat melihat wajah secara jelas karena
penglihatan klien buran
N III, IV, VI Pergerakan bola mata tidak dapat mengikuti ke arah
(okulomotor, gerakan pemeriksa
Troklear, dan
Abdusen)
N V (Trigeminus) Reflek kornea (+), reglek menelan (+)
N VII (Facialis) Klien mampu tersenyum dan mengerutkan dahi serta
muka
N VIII Klien mampu mendengar gesekan kertas dan menjawab
(Vestibulokoklear) pertanyaan.
N IX, X Klien mampu menelan dengan baik
(Glosofangeus dan
vagus)
N XI (Assesoris) Klien mampu menoleh kiri dan kanan
N XII Klien mampu menggerakan lidah ke segala arah
(Hipoglosus)

l. Sistem endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
6. Pengkajian Psikososial dan Spiritual
a. Psikososial
1) Kemampuan sosialisasi klien
Klien dapat bersosialisasi dengan baik sesama lansia yang ada di
panti
2) Sikap klien pada orang lain
Sikap klien baik kepada semua lansia
3) Harapan klien dalam melakukan sosialisasi
Dapat tetap menjaga silahturahmi supaya bisa berhubungan baik
dengan lansia yang ada di panti
4) Kepuasan klien dalam sosialisasi
Klien merasa puas bisa bersosialisasi karena klien dulunya aktif
dalam beraktivitas d panti, namun sekarang sudah berkurang karena
penurunan fungsi fisik pada klien.
Identifikasi Masalah Emosional :
Pertanyaan Tahap 1
Apakah klien mengalami sukar tidur ? Tidak
Apakah klien sering merasa gelisah ? Tidak
Apakah klien sering murung atau menangis sendiri ? Tidak
Apakah klien sering was-was atau kuatir ? Tidak
Lanjutan ke pertanyaan tahap 2 jika lebih dari atau sama
dengan 1 jawaban “Ya”
Pertanyaan Tahan 2
Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dati 1 kali dalam 1 bulan ?
Tidak
Ada masalah atau banyak pikiran ? Tidak
Ada gangguan/masalah dengan keluarga lain ? Tidak
Menggunakan obat tidur/ penenang atas anjuran dokter ? Tidak
Cenderung mengurung diri ? Tidak
Bila lebih dari atau sama dengan 1 jawabab “Ya”
MASALAH EMOSIONAL POSITIF (+)
Simpulan : Masalah emosional (-)
b. Spiritual
1) Agama : Islam
2) Kegiatan keagamaan yang diikuti saat ini
Ny. R sudah tidak pernah mengikuti pengajian di panti karena
sekarang sudah susah berjalan dan harus menggunakan alat bantu
berjalan (tripod) sehingga klien takut terjatuh. Namun Ny. R tetap
taat menjalankan ibadah yaitu sholat 5 waktu.
3) Konsep/ Keyakinan klien tentang kematian
Ny.R pasrah menjalani hidup.
4) Harapan-harapan klien
Ny.R berharap dapat penjang umur, di berkahi oleh Allah SWT dan
di berikan kesehatan.
7. Pengkajian Fungsional Klien
a. KATZ Indeks :
Termasuk / kategori yang manakah klien ?
A. Mandiri dalam makan,kontinensia (BAK,BAB), menggunakan
pakaian, pergi ke toilet,berpindah, dan mandi
B. Mandiri semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi di atas
C. Mandiri, kecuali mandi dan satu fungsi yang lain
D. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi yang lain
E. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet dan satu fungsi yang
lain
F. Mandiri, kecuali mandiri berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu
fungsi yang lain
G. Ketergantungan untuk semua fungsi di atas
H. Lain-lain

Kesimpulan : Ny. R termasuk kategori B karena Ny. R tidak bisa pergi


ke toilet secara mandiri harus di bantu untuk ke toilet.

b. Modifikasi Barthel Indeks

Dengan
No. Kriteria Mandiri Keterangan
Bantuan

1. Makan Frekuensi : 3x/hari


5 10 Jumlah : ½ porsi
Jenis : Nasi, sayur
2. Minum 5 10 Frekuensi : 6x/hari
Jumlah :
Jenis :air putih dan
teh manis
3. Berpindah dari kursi roda
5-10 15
ke tempat tidur, sebaliknya
4. Personal toilet (cuci muka, Frekuensi : Cuci
menyisir rambut, gosok muka ketika wudhu
0 5
gig) dan gosok gigi
2x/hari.
5. Keluar masuk toilet
(mencuci pakaian,
5 10
menyeka tubuh,
menyiram)
6. Mandi 5 15 Frekuensi : 1x/hari
7. Jalan dipermukaan datar 0 5
8. Naik turun tangga 5 10
9. Mengenakan pakaian 5 10
10. Kontrol bowel (BAB) Frekuensi :
5 10 1-2x/hari
Konsistensi :
11. Kontrol bladder (BAK) Frekuensi :
3-4x/hari
5 10
Warna : Kuning
jernih
12. Olahraga/latihan Frekuensi :
5 10
Jenis :
13. Rekreasi/pemanfaatan Jenis :
5 10
waktu luang Frekuensi :
Keterangan :

- !30 : Mandiri
- 60-125 : Ketergantungan sebagian
- 55 : Ketergantungan total
Simpulan :
Klien termasuk dalam kategori : 120 (ketergantungan sebagian)

8. Pengkajian Status Mental Gerontik


a. Identifikasi kerusakan intelektual dengan menggunakan Short Portable
Mental Status Questioner (SPMSQ)
Instruksi
Ajukan pertanyaan 1-10 pada daftar ini dan catat semua jawaban.
Catat jumlah kesalahan total berdasarkan 10 pertanyaan.

BENAR SALAH NO PERTANYAAN


v
01 Tanggal berapa hari ini ?
V 02 Hari apa sekarang ini ?
V 03 Apa nama tempat ini ?
V 04 Dimana alamat anda ?
V 05 Berapa umur anda ?
V 06 Kapan anda lahir ?
V 07 Siapa presiden Indonesia sekarang ?
V 08 Siapa presiden Indonesia sebelumnya ?
V 09 Siapa nama ibu anda ?
Kurangi angka 3 dari 2 dan tetap
V 10 pengurangan 3 dari setiap angka baru,
semua secara menurun.
∑= ∑= 9
Score total :
Interpretasi hasil :
1) Salah 0-3 : Fungsi intelektual utuh
2) Salah 4-5 : Kerusakan intelektual ringan
3) Salah 6-8 : Kerusakan intelektual sedang
4) Salah 9-10 : Kerusakan intelektual berat

Simpulan :
Klien termasuk dalam kategori fungsi intelektual utuh.

b. Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan menggunakan


MMSE (Mini Mental Status Exam)

 Orientasi  Kalkulasi
 Registrasi  Mengingat kembali
 Perhatian  Bahasa

NILAI NILAI
NO ASPEK KOGNITIF KRITERIA
MAKS. KLIEN
1. Orientasi 5 4 Menanyakan dengan benar :
 Tahun
 Musim
 Tanggal
 Hari
 Bulan
Orientasi 5 5 Dimana kita sekarang berada ?
 Negara Indonesia
 Propinsi Jawa Barat
 Kota
 PSTW
 Wisma
2. Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 obyek (oleh
pemeriksa) 1 detik untuk
mengatakan masing-masing obyek.
Kemudian tanyakan keada klien
ketiga obyek tadi (Untuk
disebutkan)
 Obyek Pulpen
 Obyek Buku
 Obyek Jam tangan
3. Perhatian dan 5 2 Minta klien untuk memulai dari
kalkulasi angka 100 kemudian kurangi 7-5
kali/tingkat
 93
 86
 79
 72
 65
4. Mengingat 3 2 Minta klien untuk mengulangi
ketiga obyek pada No. 2 (registrasi
tadi. Bila benar, 1 point untuk
masing-masing obyek.
5. Bahasa 9 7 Tunjukkan pada klien suatu benda
dan tanyakan namanya pada klien
 (misal HP)
 (misal kacamata)
Minta klien untuk mengulang kata
berikut : “tak ada jika, dan, atau,
tetapi”. Bila benar, nilai satu point.
 Pernyataan benar 2 buah : tak
ada, tetapi

Minta klien untuk mengikuti


perintah berikut yang terdiri dari 3
langkah :
“Ambil kertas di tangan anda, lipat
dua dan taruh di lantai”
 Ambil kertas di tangan anda
 Lipat dua
 Taruh di lantai
Perintahkan klien untuk hal berikut
(bila aktivitas sesuai perintah nilai
1 point)
 “Tutup mata anda”
Perintahkan pada klien untuk
menulis satu kalimat dan menyalin
gambar
 Tulis satu kalimat
 Menyalin gambar
TOTAL NILAI 23

Interpretasi hasil :
>23 : Aspek kognitif dari fungsi mental baik
18-22 : kerusakan aspek fungsi mental ringan
≤ 17 : Terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat.
Simpulan :
Klien termasuk ke dalam kategori aspek kognitif dari fungsi mental
baik
9. Pengkajian Keseimbangan Untuk Klien Lansia (Tinneti, Me, Dan
Ginter, SF, 1998)
Pengkajian keseimbangan dinilai dari dua komponen utama dalam
bergerak, dari kedua komponen tersebut dibagi lagi dalam beberapa
gerakan yang perlu diobservasi oleh perawat. Kedua komponwn tersebut
adalah :

1) Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan


Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukan kondisi di bawah ini, atau
beri nilai 1 jika klien menujukan salah satu dai kondisi di bawah
ini:

Bangun dari kursi (dimasukan dalam analisis)*


Klien bangun dari tempat duduk dengan satu kali gerakan, tidak
mendorong tubuhnya terlebih dahulu ke atas dengan tangan atau
bergerak ke bagian depan kursi terlebih dahulu, stabil pada saat
berdiri pertama kali.

Duduk ke kursi (dimasukan dalam analisis)*


Menjatuhkan diri ke kursi, dan duduk langsung di tengah kursi

Keterangan : (*) kursi yang keras dan tanpa lengan


Menahan dorongan pada sternum (pemeriksa mendorong sternum
perlahan-lahan sebanyak 3 kali)
Klien menggerakan kaki, tidak memegang objek untuk dukungan
kaki menyentuh sisi sisinya

Mata tertutup
Sama seperti di atas (periksa kepercayaan pasien tentang input
penglihatan untuk keseimbangannya)

Perputaran leher
menggerakan kaki, menggegam objek objek untuk dukungan, kaki
menyentuh sisi sisinya, keluhan vertigo, pusing atau keadaan tidak
stabil.

Gerakan menggapai sesuatu


Tidak Mampu untuk menggapai sesuatu dengan bahu fleksi
sepenuhnya sementara berdiri pada ujung ujung jari kaki, stabil,
tidak memegang sesuatu untuk dukungan.

Membungkuk
Tidak mampu membungkuk untuk mengambil kertas kecil dari
lantai , tidak memegang objek untuk berdiri lagi, tidak memerlukan
usaha usaha multiperl untuk bangun.
2) Komponen gaya berjalan atau gerakan
Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukan kondisi di bawah ini, atau
beri nilai 1 jika klien menujukan salah satu dai kondisi di bawah
ini:

Minta klien untuk berjalan ke tempat yang ditentukan


Ragu-ragu, tersandung, memegang objeek untuk dukungan .

Ketinggian langkah kaki (mengangkat kaki saat melangkah)


kaki tidak naik dari lantai secara konsisten , mulai mengangkat satu
kaki sementara kaki yang lain menyentuh lantai

Kontinuitas langkak kaki (lebih baik di observasi dari


samping)
Setelah langkah-langkah awal, langkah menjadi tidak konsisten,
memulai mengangkat satu kaki sementara kaki yang lain
menyentuh lantai

Kesimetrisan langkah (lebih baik di observasi dari samping)


Tidak berjlaan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi

Penyimpangan jalur pada saat berjalan (lebih baik diobservasi


dari belakang klien)
Tidak berjlaan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi

Berbalik
berhenti sebelum mulai berbalik, jalan sempoyongan , bergoyang ,
memegang objek untuk dukungan.

Intervensi hasil
0-5 : resiko jatuh : rendah
6-10 : resiko jatuh : sedang
11-15 : resiko jatuh : berat
Simpulan : skor 15
Klien termasuk dalam kategori resiko jatuh berat.

B. ANALISA DATA
Data Penunjang Etiologi Masalah
Ny.R mengeluh nyeri Perubahan Sendi Nyeri Akut
pada tumit kaki kiri,
nyeri bertambah Deformitas Sendi
apabila melakukan
aktivitas dan
berkurang saat Hipertropi

beristirahat, nyeri
terasa seperti di tusuk-
Distensi Cairan
tusuk, nyeri hanya
berada di tumit tidak
menyebar ke area Nyeri
lain, klien
mengatakan skala
nyeri 4 (1-10)
termasuk kategori
nyeri sedang,
biasanya nyeri terjadi
secara tiba-tiba. Serta
Ny. R merasa pegal di
bagian kaki kiri saja.
Dari betis sampe
tungkai.
Do :
- Terdapat
bengkak di
punggung kaki
kiri
- Skala nyeri 4
- Meringis
ketika
tumitnya di
pegang
- Bagian
betisnya ketika
di pegang
terasa tegang
Ds : Ny. R Tendon dan ligamen Resiko Jatuh
mengatakan sudah melemah
pernah jatuh sebanyak
7 kali. Hilangnya kekuatan
Do : otot
- Penggunaan
alat bantu Resiko jatuh

jalan
- Ny. R
termasuk
kategori resiko
jatuh berat

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut berhubungan dengan osteoarthritis (D. 0077)
2. Resiko jatuh berhubungan dengan osteoarthritis. (D.0143)
D. PERENCANAAN KEPERAWATAN

No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi


1. Nyeri akut berhubungan dengan Tingkat Nyeri (L. 08066) Manajemen Nyeri (I.08238)
osteoarthritis Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi
selama 3 x 30 menit diharapkan nyeri - Identifikasi lokasi, karakteristik,
akut teratasi dengan kriteria hasil : durasi, frekuensi, kualitas,
- Keluhan nyeri menurun dari 5 intensitas nyeri.
menjadi 1 - Identifikasi skala nyeri.
- Meringis menurun dari 5 - Identifikasi respon nyeri non
menjadi 1 verbal.
- Ketegangan otot menurun dari 5
Terapeutik
menjadi 1
- Berikan teknik nonfarmakologis
- Perasaan takut mengalami
untuk mengurangi rasa nyeri.
cedera berulang menurun dari 5
- Fasilitasi istirahat dan tidur.
menjadi 1
Edukasi
- Jelaskan strategi meredakan nyeri.
- Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri.

Terapi Pemijatan (I. 08251)


Observasi
- Identifikasi ketersediaan dan
penerimaan dilakukan pemijatan
- Monitor respon terhadap pemijatan

Terapeutik
- Tetapkan jangka waktu untuk
pemijatan
- Pilih area tubuh yang akan dipijat
- Siapkan lingkungan yang hangat,
nyaman dan privasi
- Gunakan lotion atau minyak untuk
mengurangi gesekan
- Lakukan pemijatan secara perlahan

Edukasi
- Anjurkan rileks selama pemijatan
- Anjurkan berisitirahat setelah
dilakukan pemijatan

Kompres Hangat (I. 08235)


Observasi
- Identifikasi kulit yang akan di
kompres
- Monitor iritasi kulit selama 5 menit
pertama

Terpeutik
- Pilih metode kompres yang
nyaman dan mudah di dapat
- Pilih lokasi kompres
- Lakukan kompres pada daerah
yang akan di kompres

Edukasi
- Jelaskan prosedur penggunaan
kompres hangat

2. Resiko jatuh berhubungan dengan Ambulasi (L. 05036) Pencegahan jatuh (I. 14540)
katarak. Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi
selama 3x30 menit diharapkan resiko - Identifikasi faktor lingkungan yang
jatuh tidak terjadi dengan kriteria hasil : meningkatkan risiko jatuh (mis.
- Berjalan dengan langkah pelan Penerangan kurang)
meningkat dari 1 menjadi 5 - Hitung resiko jatuh dengan
- Berjalan dengan langkah efektif menggunakan skala.
meningkat dari 1 menjadi 5
Terapeutik
- Atur tempat tidur pada posisi
terendah
- Gunakan alat bantu berjalan
Edukasi
- Anjurkan menggunakan alas kaki
yang tidak licin
- Anjurkan melebarkan jarak kedua
kaki

E. IMPLEMENTASI dan EVALUASI

No. Tgl/Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi TTD


1. 23-01-20 Nyeri akut berhubungan Manajemen Nyeri S : Ny. R mengeluh nyeri
dengan osteoarthritis Observasi sudah berkurang dengan
- Mengidentifikasi lokasi skala nyeri 3.
nyeri. Ny. R mengatakan bagian
- Mengidentifikasi skala betisnya sudah mulai
nyeri. melunak tidak terlalu
- Mengidentifikasi tegang
respon nyeri nonverbal. Ny. R mengatakan
Terapeutik pegalnya berkurang di kaki
- Memberikan fasilitas bagian kirinya
istirahat. O : Ny. R tampak meringis
- Memberikan teknik ketika di pegang tumitnya
nonfarmakologis untuk Ny. R tampak nyaman
mengurangi nyeri.
Edukasi ketika di pijat
- Mengajarkan teknik A : Nyeri akut teratasi
nonfarmakologis tarik sebagian.
nafas dalam untuk
P : Lanjutkan Intervensi
meredakan nyeri.
Terapi Pemijatan (I. 08251)
Observasi
- Mengidentifikasi
ketersediaan dan
penerimaan dilakukan
pemijatan
- Memonitor respon
terhadap pemijatan
Terapeutik
- Menetapkan jangka
waktu untuk pemijatan
- Memilih area tubuh
yang akan dipijat
- Menyiapkan
lingkungan yang
hangat, nyaman dan
privasi
- Menggunakan lotion
atau minyak untuk
mengurangi gesekan
- Melakukan pemijatan
secara perlahan
Edukasi
- Menganjurkan rileks
selama pemijatan
- Menganjurkan
berisitirahat setelah
dilakukan pemijatan

2. 23-10-2020 Resiko jatuh berhubungan Pencegahan Jatuh S : Ny. R mengatakan


dengan osteoarthritis Observasi pernah jatuh 7 kali
- Mengidentifikasi faktor O : -
lingkungan yang A : Masalah belum
meningkatkan risiko jatuh
(mis. Penerangan kurang). teratasi.
- Menghitung resiko jatuh P : Lanjutkan intervensi.
dengan menggunakan skala.

Terapeutik
- Mengatur tempat tidur pada
posisi terendah.
- Menggunakan alat bantu
berjalan.
3. 23-01-20 Nyeri akut berhubungan Manajemen Nyeri S : Ny. R mengatakan
dengan osteoarthritis Observasi nyeri di bagian tumitnya
- Mengidentifikasi lokasi masih terasa di skala 3
nyeri. Ny. R mengatakan
- Mengidentifikasi skala berkurang pegal di bagian
nyeri. kaki kirinya
- Mengidentifikasi O : Ny. R tampak meringis
respon nyeri nonverbal. ketika di pegang bagian
Terapeutik tumitnya
- Memberikan fasilitas A : Masalah belum teratasi
istirahat. P : Lanjutkan intervensi
- Memberikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri.
Edukasi
- Mengajarkan teknik
nonfarmakologis tarik
nafas dalam untuk
meredakan nyeri.
Terapi Pemijatan (I. 08251)
Observasi
- Mengidentifikasi
ketersediaan dan
penerimaan dilakukan
pemijatan
- Memonitor respon
terhadap pemijatan
Terapeutik
- Menetapkan jangka
waktu untuk pemijatan
- Memilih area tubuh
yang akan dipijat
- Menyiapkan
lingkungan yang
hangat, nyaman dan
privasi
- Menggunakan lotion
atau minyak untuk
mengurangi gesekan
- Melakukan pemijatan
secara perlahan
Edukasi
- Menganjurkan rileks
selama pemijatan
Menganjurkan berisitirahat
setelah dilakukan pemijatan.
4. 23-01-20 Resiko jatuh berhubungan Pencegahan Jatuh S : Ny. R mengatakan
dengan osteoarthritis mengerti dengan apa yang
Observasi telah dijelaskan
- Mengidentifikasi faktor O : Ny. R berjalan
lingkungan yang menggunakan alat bantu
meningkatkan risiko jatuh jalan dan ketika berjalan
(mis. Penerangan kurang). kadang sambil memegang
- Menghitung resiko jatuh pinggiran agar tidak
dengan menggunakan skala. terjatuh
Terapeutik A : Masalah teratasi
- Mengatur tempat tidur pada P : Hentikan intervensi
posisi terendah
- Menggunakan alat bantu
berjalan.
5. 24-01-20 Nyeri akut berhubungan Manajemen Nyeri S : Ny. R mengatakan
dengan osteoarthritis Observasi nyeri di bagian tumitnya
- Mengidentifikasi lokasi sudah berkurang menjadi
nyeri. skalanya 2
- Mengidentifikasi skala Ny. R mengatakan bagian
nyeri. betisnya sudah mulai
- Mengidentifikasi melunak seperti betis kaki
respon nyeri nonverbal. kanan
Terapeutik Ny. R mengatakan
- Memberikan fasilitas pegalnya sudah berkurang
istirahat. setelah di pijat
- Memberikan teknik O : Ny. R tampak biasa
nonfarmakologis untuk saja ketika tumitnya di
mengurangi nyeri. pegang
Edukasi Bagian betis Ny. R sudah
- Mengajarkan teknik mulai melunak
nonfarmakologis tarik Punggung kaki kiri Ny. R
nafas dalam untuk sudah mulai menurun
meredakan nyeri. bengkaknya
Terapi Pemijatan (I. 08251) A : Masalah teratasi
Observasi sebagian
- Mengidentifikasi P : Lanjutkan intervensi
ketersediaan dan
penerimaan dilakukan
pemijatan
- Memonitor respon
terhadap pemijatan
Terapeutik
- Menetapkan jangka
waktu untuk pemijatan
- Memilih area tubuh
yang akan dipijat
- Menyiapkan
lingkungan yang
hangat, nyaman dan
privasi
- Menggunakan lotion
atau minyak untuk
mengurangi gesekan
- Melakukan pemijatan
secara perlahan

Edukasi
- Menganjurkan rileks
selama pemijatan
- Menganjurkan
berisitirahat setelah
dilakukan pemijatan.
Kompres Hangat (I. 08235)
Observasi
- Mengidentifikasi kulit
yang akan di kompres
- Memonitor iritasi kulit
selama 5 menit pertama
Terpeutik
- Memilih metode
kompres yang nyaman
dan mudah di dapat
- Memilih lokasi
kompres
- Melakukan kompres
pada daerah yang akan
di kompres
Edukasi
- Menjelaskan prosedur
penggunaan kompres
hangat

Anda mungkin juga menyukai