R DENGAN PENYAKIT
OSTEOARTHTRITIS DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI PERTIWI
Di susun Oleh :
Prodi D3 Keperawatan
l. Sistem endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
6. Pengkajian Psikososial dan Spiritual
a. Psikososial
1) Kemampuan sosialisasi klien
Klien dapat bersosialisasi dengan baik sesama lansia yang ada di
panti
2) Sikap klien pada orang lain
Sikap klien baik kepada semua lansia
3) Harapan klien dalam melakukan sosialisasi
Dapat tetap menjaga silahturahmi supaya bisa berhubungan baik
dengan lansia yang ada di panti
4) Kepuasan klien dalam sosialisasi
Klien merasa puas bisa bersosialisasi karena klien dulunya aktif
dalam beraktivitas d panti, namun sekarang sudah berkurang karena
penurunan fungsi fisik pada klien.
Identifikasi Masalah Emosional :
Pertanyaan Tahap 1
Apakah klien mengalami sukar tidur ? Tidak
Apakah klien sering merasa gelisah ? Tidak
Apakah klien sering murung atau menangis sendiri ? Tidak
Apakah klien sering was-was atau kuatir ? Tidak
Lanjutan ke pertanyaan tahap 2 jika lebih dari atau sama
dengan 1 jawaban “Ya”
Pertanyaan Tahan 2
Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dati 1 kali dalam 1 bulan ?
Tidak
Ada masalah atau banyak pikiran ? Tidak
Ada gangguan/masalah dengan keluarga lain ? Tidak
Menggunakan obat tidur/ penenang atas anjuran dokter ? Tidak
Cenderung mengurung diri ? Tidak
Bila lebih dari atau sama dengan 1 jawabab “Ya”
MASALAH EMOSIONAL POSITIF (+)
Simpulan : Masalah emosional (-)
b. Spiritual
1) Agama : Islam
2) Kegiatan keagamaan yang diikuti saat ini
Ny. R sudah tidak pernah mengikuti pengajian di panti karena
sekarang sudah susah berjalan dan harus menggunakan alat bantu
berjalan (tripod) sehingga klien takut terjatuh. Namun Ny. R tetap
taat menjalankan ibadah yaitu sholat 5 waktu.
3) Konsep/ Keyakinan klien tentang kematian
Ny.R pasrah menjalani hidup.
4) Harapan-harapan klien
Ny.R berharap dapat penjang umur, di berkahi oleh Allah SWT dan
di berikan kesehatan.
7. Pengkajian Fungsional Klien
a. KATZ Indeks :
Termasuk / kategori yang manakah klien ?
A. Mandiri dalam makan,kontinensia (BAK,BAB), menggunakan
pakaian, pergi ke toilet,berpindah, dan mandi
B. Mandiri semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi di atas
C. Mandiri, kecuali mandi dan satu fungsi yang lain
D. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi yang lain
E. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet dan satu fungsi yang
lain
F. Mandiri, kecuali mandiri berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu
fungsi yang lain
G. Ketergantungan untuk semua fungsi di atas
H. Lain-lain
Dengan
No. Kriteria Mandiri Keterangan
Bantuan
- !30 : Mandiri
- 60-125 : Ketergantungan sebagian
- 55 : Ketergantungan total
Simpulan :
Klien termasuk dalam kategori : 120 (ketergantungan sebagian)
Simpulan :
Klien termasuk dalam kategori fungsi intelektual utuh.
Orientasi Kalkulasi
Registrasi Mengingat kembali
Perhatian Bahasa
NILAI NILAI
NO ASPEK KOGNITIF KRITERIA
MAKS. KLIEN
1. Orientasi 5 4 Menanyakan dengan benar :
Tahun
Musim
Tanggal
Hari
Bulan
Orientasi 5 5 Dimana kita sekarang berada ?
Negara Indonesia
Propinsi Jawa Barat
Kota
PSTW
Wisma
2. Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 obyek (oleh
pemeriksa) 1 detik untuk
mengatakan masing-masing obyek.
Kemudian tanyakan keada klien
ketiga obyek tadi (Untuk
disebutkan)
Obyek Pulpen
Obyek Buku
Obyek Jam tangan
3. Perhatian dan 5 2 Minta klien untuk memulai dari
kalkulasi angka 100 kemudian kurangi 7-5
kali/tingkat
93
86
79
72
65
4. Mengingat 3 2 Minta klien untuk mengulangi
ketiga obyek pada No. 2 (registrasi
tadi. Bila benar, 1 point untuk
masing-masing obyek.
5. Bahasa 9 7 Tunjukkan pada klien suatu benda
dan tanyakan namanya pada klien
(misal HP)
(misal kacamata)
Minta klien untuk mengulang kata
berikut : “tak ada jika, dan, atau,
tetapi”. Bila benar, nilai satu point.
Pernyataan benar 2 buah : tak
ada, tetapi
Interpretasi hasil :
>23 : Aspek kognitif dari fungsi mental baik
18-22 : kerusakan aspek fungsi mental ringan
≤ 17 : Terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat.
Simpulan :
Klien termasuk ke dalam kategori aspek kognitif dari fungsi mental
baik
9. Pengkajian Keseimbangan Untuk Klien Lansia (Tinneti, Me, Dan
Ginter, SF, 1998)
Pengkajian keseimbangan dinilai dari dua komponen utama dalam
bergerak, dari kedua komponen tersebut dibagi lagi dalam beberapa
gerakan yang perlu diobservasi oleh perawat. Kedua komponwn tersebut
adalah :
Mata tertutup
Sama seperti di atas (periksa kepercayaan pasien tentang input
penglihatan untuk keseimbangannya)
Perputaran leher
menggerakan kaki, menggegam objek objek untuk dukungan, kaki
menyentuh sisi sisinya, keluhan vertigo, pusing atau keadaan tidak
stabil.
Membungkuk
Tidak mampu membungkuk untuk mengambil kertas kecil dari
lantai , tidak memegang objek untuk berdiri lagi, tidak memerlukan
usaha usaha multiperl untuk bangun.
2) Komponen gaya berjalan atau gerakan
Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukan kondisi di bawah ini, atau
beri nilai 1 jika klien menujukan salah satu dai kondisi di bawah
ini:
Berbalik
berhenti sebelum mulai berbalik, jalan sempoyongan , bergoyang ,
memegang objek untuk dukungan.
Intervensi hasil
0-5 : resiko jatuh : rendah
6-10 : resiko jatuh : sedang
11-15 : resiko jatuh : berat
Simpulan : skor 15
Klien termasuk dalam kategori resiko jatuh berat.
B. ANALISA DATA
Data Penunjang Etiologi Masalah
Ny.R mengeluh nyeri Perubahan Sendi Nyeri Akut
pada tumit kaki kiri,
nyeri bertambah Deformitas Sendi
apabila melakukan
aktivitas dan
berkurang saat Hipertropi
beristirahat, nyeri
terasa seperti di tusuk-
Distensi Cairan
tusuk, nyeri hanya
berada di tumit tidak
menyebar ke area Nyeri
lain, klien
mengatakan skala
nyeri 4 (1-10)
termasuk kategori
nyeri sedang,
biasanya nyeri terjadi
secara tiba-tiba. Serta
Ny. R merasa pegal di
bagian kaki kiri saja.
Dari betis sampe
tungkai.
Do :
- Terdapat
bengkak di
punggung kaki
kiri
- Skala nyeri 4
- Meringis
ketika
tumitnya di
pegang
- Bagian
betisnya ketika
di pegang
terasa tegang
Ds : Ny. R Tendon dan ligamen Resiko Jatuh
mengatakan sudah melemah
pernah jatuh sebanyak
7 kali. Hilangnya kekuatan
Do : otot
- Penggunaan
alat bantu Resiko jatuh
jalan
- Ny. R
termasuk
kategori resiko
jatuh berat
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut berhubungan dengan osteoarthritis (D. 0077)
2. Resiko jatuh berhubungan dengan osteoarthritis. (D.0143)
D. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Terapeutik
- Tetapkan jangka waktu untuk
pemijatan
- Pilih area tubuh yang akan dipijat
- Siapkan lingkungan yang hangat,
nyaman dan privasi
- Gunakan lotion atau minyak untuk
mengurangi gesekan
- Lakukan pemijatan secara perlahan
Edukasi
- Anjurkan rileks selama pemijatan
- Anjurkan berisitirahat setelah
dilakukan pemijatan
Terpeutik
- Pilih metode kompres yang
nyaman dan mudah di dapat
- Pilih lokasi kompres
- Lakukan kompres pada daerah
yang akan di kompres
Edukasi
- Jelaskan prosedur penggunaan
kompres hangat
2. Resiko jatuh berhubungan dengan Ambulasi (L. 05036) Pencegahan jatuh (I. 14540)
katarak. Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi
selama 3x30 menit diharapkan resiko - Identifikasi faktor lingkungan yang
jatuh tidak terjadi dengan kriteria hasil : meningkatkan risiko jatuh (mis.
- Berjalan dengan langkah pelan Penerangan kurang)
meningkat dari 1 menjadi 5 - Hitung resiko jatuh dengan
- Berjalan dengan langkah efektif menggunakan skala.
meningkat dari 1 menjadi 5
Terapeutik
- Atur tempat tidur pada posisi
terendah
- Gunakan alat bantu berjalan
Edukasi
- Anjurkan menggunakan alas kaki
yang tidak licin
- Anjurkan melebarkan jarak kedua
kaki
Terapeutik
- Mengatur tempat tidur pada
posisi terendah.
- Menggunakan alat bantu
berjalan.
3. 23-01-20 Nyeri akut berhubungan Manajemen Nyeri S : Ny. R mengatakan
dengan osteoarthritis Observasi nyeri di bagian tumitnya
- Mengidentifikasi lokasi masih terasa di skala 3
nyeri. Ny. R mengatakan
- Mengidentifikasi skala berkurang pegal di bagian
nyeri. kaki kirinya
- Mengidentifikasi O : Ny. R tampak meringis
respon nyeri nonverbal. ketika di pegang bagian
Terapeutik tumitnya
- Memberikan fasilitas A : Masalah belum teratasi
istirahat. P : Lanjutkan intervensi
- Memberikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri.
Edukasi
- Mengajarkan teknik
nonfarmakologis tarik
nafas dalam untuk
meredakan nyeri.
Terapi Pemijatan (I. 08251)
Observasi
- Mengidentifikasi
ketersediaan dan
penerimaan dilakukan
pemijatan
- Memonitor respon
terhadap pemijatan
Terapeutik
- Menetapkan jangka
waktu untuk pemijatan
- Memilih area tubuh
yang akan dipijat
- Menyiapkan
lingkungan yang
hangat, nyaman dan
privasi
- Menggunakan lotion
atau minyak untuk
mengurangi gesekan
- Melakukan pemijatan
secara perlahan
Edukasi
- Menganjurkan rileks
selama pemijatan
Menganjurkan berisitirahat
setelah dilakukan pemijatan.
4. 23-01-20 Resiko jatuh berhubungan Pencegahan Jatuh S : Ny. R mengatakan
dengan osteoarthritis mengerti dengan apa yang
Observasi telah dijelaskan
- Mengidentifikasi faktor O : Ny. R berjalan
lingkungan yang menggunakan alat bantu
meningkatkan risiko jatuh jalan dan ketika berjalan
(mis. Penerangan kurang). kadang sambil memegang
- Menghitung resiko jatuh pinggiran agar tidak
dengan menggunakan skala. terjatuh
Terapeutik A : Masalah teratasi
- Mengatur tempat tidur pada P : Hentikan intervensi
posisi terendah
- Menggunakan alat bantu
berjalan.
5. 24-01-20 Nyeri akut berhubungan Manajemen Nyeri S : Ny. R mengatakan
dengan osteoarthritis Observasi nyeri di bagian tumitnya
- Mengidentifikasi lokasi sudah berkurang menjadi
nyeri. skalanya 2
- Mengidentifikasi skala Ny. R mengatakan bagian
nyeri. betisnya sudah mulai
- Mengidentifikasi melunak seperti betis kaki
respon nyeri nonverbal. kanan
Terapeutik Ny. R mengatakan
- Memberikan fasilitas pegalnya sudah berkurang
istirahat. setelah di pijat
- Memberikan teknik O : Ny. R tampak biasa
nonfarmakologis untuk saja ketika tumitnya di
mengurangi nyeri. pegang
Edukasi Bagian betis Ny. R sudah
- Mengajarkan teknik mulai melunak
nonfarmakologis tarik Punggung kaki kiri Ny. R
nafas dalam untuk sudah mulai menurun
meredakan nyeri. bengkaknya
Terapi Pemijatan (I. 08251) A : Masalah teratasi
Observasi sebagian
- Mengidentifikasi P : Lanjutkan intervensi
ketersediaan dan
penerimaan dilakukan
pemijatan
- Memonitor respon
terhadap pemijatan
Terapeutik
- Menetapkan jangka
waktu untuk pemijatan
- Memilih area tubuh
yang akan dipijat
- Menyiapkan
lingkungan yang
hangat, nyaman dan
privasi
- Menggunakan lotion
atau minyak untuk
mengurangi gesekan
- Melakukan pemijatan
secara perlahan
Edukasi
- Menganjurkan rileks
selama pemijatan
- Menganjurkan
berisitirahat setelah
dilakukan pemijatan.
Kompres Hangat (I. 08235)
Observasi
- Mengidentifikasi kulit
yang akan di kompres
- Memonitor iritasi kulit
selama 5 menit pertama
Terpeutik
- Memilih metode
kompres yang nyaman
dan mudah di dapat
- Memilih lokasi
kompres
- Melakukan kompres
pada daerah yang akan
di kompres
Edukasi
- Menjelaskan prosedur
penggunaan kompres
hangat