OLEH :
PUTRI INDRIYANI
18021124
TANGERANG SELATAN
TAHUN 2022
LEMBAR PENGSESAHAN
Laporan ini telah di setujui untuk dipertanggung jawabkan dihadapan pembimbing materi dan
pembimbing lapangan Program Studi Ners (Profesi) Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Banten
A. Identitas klien
Nama : Tn.M Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 62 Tahun Suku : Sunda
Alamat : kp. Cilenggang Agama : Islam
Pendidikan : SD Status perkawinan :Kawin
Pengkajian : 19 May 2022
B. Status kesehatan saat ini
Klien mengatakan kaki suka sakit dan kram dan pusing kadang-kadang
P : klien mengatakan kakinya suka sakit dan pusing kadang-kadang
Q : rasanya seperti nyut-nyutan seperti kebas atau kram
R : nyerinya terasa di bagian kaki
S : skala nyeri berskala sekitar 5
T : nyerinya hilang timbul
C. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan memiliki riwayat penyakit hipertensi sudah lama
D. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan dikeluarganya tidak ada yang memiliki riwayat keturunan hipertensi
E. Tinjauan sistem (jelaskan tentang kondisi sistem-sistem dibawah ini yang terdapat
dibawah pada klien)
Keadaan umum : Composmentis
Kepala : Bersih
7. Jalan dipermukaan 0 15
datar
8. Naik turun tangga 5 10
9. Mengenakan pakaian 5 10
Keterangan :
a. 130 : Mandiri
b. 65-125 : Ketergantungan sebagian
c. 60 : Ketergantungan total
H. Pengkajian Status Mental Gerontik
Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan short portable mental
status questioner (SPMSQ)
Intruksi :
Ajukan pertanyaan 1-10 pada daftar ini dan catat semua jawaban.
PSTW
WISMA
Sebutkan nama 3 objek (oleh
2. Registrasi 3 3
pemeriksa)1 detik untuk mengatakan
masing- masing obyek. Kemudian
tanyakan kepada klien ketiga obyek
tadi (untuk disebutkan).
Obyek pulpen
Obyek jam tangan
Obyek sapu
Minta klien untuk memulai dari
3. Perhatian dan 5 3
angka 100 kemudian dikurang 7
kalkulasi
sampai 5 kali/tingkat.
93
86
79
72
65
4. Minta klien untuk mengulangi ketiga
Mengingat 3 3
obyek pada No.2 (registrasi) tadi.
Bila benar 1 point untuk masing-
masing obyek.
Totalnilai 26
Interpretasi hasil :
> 23 : Aspek kognitif dari fungsi mental baik
18-22 : Kerusakan aspek fungsi mental ringan
≤ 17 :Terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat
I. PENGKAJIAN KESEIMBANGAN UNTUK KLIEN LANSIA (TINNETI,ME,DAN
GINTER,SF, 1998)
Pengkajian keseimbangan dinilai dari dua komponen utama dalam bergerak, dari kedua
komponen tersebut dibagi lagi dalam beberapa gerakan yang pelu diobservasi oleh
perawat. Kedua komponen tersebut adalah :
1. Perubahan posisi atau keseimbangan
Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukkan komponen dibawah ini, atau beri nilai 1 jika
klien menunjukkan salah satu dari kondisi dibawah ini :
Bangun dari kursi (dimasukan dalam analisis)*
Tidak bangun dari duduk dengan satu gerakan, tetapi mendorong tubuh keatas
dengan tangan atau bergerak ke bagian depan kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada
saat pertama kali berdiri. (0)
Duduk ke kursi (dimasukkan ke dalam analisis)
Menjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk ditengah
Kursi keterangan : (*) kursi yang keras tanpa lengan (0)
Menahan dorongan pada sternum (pemeriksaan mendorong sternum perlahan-
lahan sebanyak 3 kali)
Klien menggerakan kaki, memegang objek untuk dukungan, kaki tidak menyentuh
sisi-sisinya. (0)
Mata tertutup
Lakukan pemeriksaan sama seperti diatas tapi klien disuruh menutup mata (periksa
kepercayaan pasien tentang input penglihatan untuk keseimbangannya) (0)
Perputaran leher
Menggerakan kaki, menggenggam obyek untuk dukungan, kaki tidak menyentuh
sisi-sisinya, kelelahan vertigo, pusing atau keadaan tidak stabil. (0)
1 Ds : klien mengatakan pusing tapi Retensi pembuluh darah otak Nyeri Kronis
kadang-kadang tidak terlalu sering meningkat
Do : TD : 160/90 mmhg ↓
Nyeri kepala
Nyeri kronis
Kurangnya pengetahuan
Ansietas
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri kronis b.d tekanan pembuluh darah meningkat dibuktikan dengan nyeri kepala
(D.0078)
2. Risiko jatuh b.d suplai O2 ke otak menurun dibuktikan dengan klien menggunakan alat
bantu (D.0143)
3. Defisit pengetahuan b.d informasi yang minim (D.0080)
INTERVENSI KEPERAWATAN
1 Nyeri kronis b.d Luaran utama : Nyeri kronis Intervensi : Manajemen nyeri (I.08238)
tekanan pembuluh (L.08066)
Observasi
darah meningkat
Setelah dilakukan tindakan
dibuktikan dengan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
asuhan keperawatan diharapkan
nyeri kepala (D.0078) frekuensi, intensitas nyeri
klien mampu mengatasi nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
dengan kriteria :
3. Identifikasi respon nyeri non verbal
1. Kemampuan 4. Identifikasi faktor yang memperberat
menuntaskan aktivitas dan memperingan nyeri
meningkat 5. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan
2. Keluhan nyeri meringis tentang nyeri
menurun 6. Identifikasi pengaruh budaya terhadap
3. Gelisah menurun respon nyeri
4. Tekanan darah membaik 7. Identifikasi respon nyeripada kualitas
hidup
8. Monitor keberhasilan terapi
komplementer yang sudah diberikan
9. Monitor efek samping penggunaan
analgetik
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
19. Kolaborasi pemberian analgetik, jika
perlu
2 Risiko jatuh b.d suplai Luaran utama : Risiko jatuh Intervensi : Pencegahan jatuh I.14540
O2 ke otak menurun (L.14138)
Observasi
dibuktikan dengan
Setelah dilakukan tindakan
klien menggunakan 1. Identifikasi faktor risiko jatuh (mis.
asuhan keperawatan diharapkan
alat bantu (D.0143) Usia>65 tahun, penurunan tingkat
klien mampu mengerti dan
kesadaran, defisit kognitif, hipotensi
memahami resiko jatuh dengan
ortostatik, gangguan keseimbangan,
kriteria hasil :
gangguan pengelihatan, neuropati)
1. Jatuh dari tempat tidur 2. Identifikasi risiko jatuh sediaknya
menurun sekali setiap shift atau sesuai dengan
2. Jatuh saat berdiri kebijakan institusi
menurun 3. Identifikasi faktor lingkungan yang
3. Jatuh saat duduk meningkatkan risiko jatuh (mis. Lantai
menurun licin, penerangan kurang)
4. Jatuh saat berjalan 4. Hitung risiko jatuh dengan
menurun menggunakan skala (mis. Fall Morse,
5. Jatuh saat dipindahkan Humputy Dumpty Scale), jika perlu
menurun 5. Monitor kemampuan berpindah dari
6. Jatuh saat naik tangga tempat tidur ke kursi roda dan
menurun sebaliknya
7. Jatuh saat dikamar mandi
Terapeutik
menurun
8. Jatuh saat membungkuk 6. Orientasikan ruangan pada pasien dan
menurun keluarga
7. Pastikan roda tempat tidur dan kursi
roda selalu dalam kondisi terkunci
8. Pasang handrall tempat tidur
9. Atur tempat tidur mekanis pada posisi
terendah
10. Tempatkan pasien beresiko tinggi jatuh
dekat dengan pantauan perawat dan
nurse station
11. Gunakan alat bantu berjalan (mis. Kursi
roda, walker)
12. Dekatkan bel pemanggil dalam
jangkauan pasien
Edukasi
3 Defisit pengetahuan Luaran utama : Tingkat Ansietas Intervensi : Reduksi Ansietas I.09314
b.d informasi yang (L.09093)
Observasi :
minim (D.0080)
Setelah dilakukan tindakan
1. Identifikasi saat tingkat ansietas
asuhan keperawatan diharapkan
berubah (mis. Kondisi, waktu, stresor)
klien mampu mengerti dan
2. Identifikasi kemampuan mengambil
memahami terhadap antisipasi
keputusan
bahaya dengan kriteria hasil :
3. Monitor tanda-tanda ansietas (verbal
1. Verbalisasi kebingungan
menurun dan nonverbal)
2. Verbalisasi khawatir
Terapeutik
akibat kondisi yang
dihadapi menurun 4. Ciptakan suasana terapeutik untuk
3. Perilaku gelisah menurun menumbuhkan kepercayaan
4. Perilaku tegang menurun 5. Temani pasien untuk mengurangi
5. Keluhan pusing menurun kecemasan, jika memungkinkan
6. Anoreksia menurun 6. Pahami situasi yang membuat ansietas
7. Palpitasi menurun 7. Dengarkan dengan penuh perhatian
8. Diaforesis menurun 8. Gunakan pendekatan yang tenang dan
9. Tremor menurun meyakinkan
10. Pucat menurun 9. Tempatkan badan pribadi yang
11. Konsentrasi meningkat memberikan kenyamanan
12. Frekuensi pernapasan 10. Motivasi mengidentifikasi situasi yang
membaik memicu kecemasan
13. Tekanan darah membaik 11. Diskusi perencanaan realistis tentang
14. Kontak mata membaik peristiwa yang akan datang
15. Orientasi membaik
Edukasi
Kolaborasi