Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KASUS PRAKTEK PROFESI NERS ASUHAN

KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY.A DENGAN


DIABETES MILITUS DI PUSKESMAS SERPONG 2
TAHUN 2021

Disusun Oleh:
I GUSTI AYU OKTAPIYANI
1905110247

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN KASUS PRAKTEK PROFESI NERS ASUHAN


KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY.A DENGAN
DIABETES MILITUS DI PUSKESMAS SERPONG 2
TAHUN 2021

Laporan ini telah disetujui untuk dipertanggungjawabkan dihadapan pembimbing materi dan
pembimbing lapangan program studi ners (profesi) ilmu keperawatan
Sekolah tinggi ilmu kesehatan banten

Tangerang, Maret 2021

Pembimbing Materi Pembimbing Lapangan

( Royani S.Kep, M.Kep ) ( )


FORMAT PENGKAJIAN FISIK KLIEN GERONTIK

1. Identitas Klien
Nama : Ny.A Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 61 thn Suku : Sunda
Alamat : Kp.Nambo Agama : Islam
Pendidikan: tidak sekolah Status Perkawinan : cerai mati
Tgl Pengkajian : 19 Maret 2021

2. Status Kesehatan Saat Ini


Keluhan- keluhan kesehatan utama (sekarang) :
Mengeluh lemas, lesu, suka mengantuk, nyeri kesemutan di ujung ekstremitas bawah
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan mempunyai riwayat diabetes militus sejak 3 tahun yang lalu sampai
sekarang.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
keluarga klien tidak ada yang mempunyai riwayat diabetes yang sama dengan klien

5. Tinjauan system (jelaskan tentang kondisi system-sistem dibawah ini yang terdapat
dibawah pada klien)
 Keadaan umum
Composmentis, TD :120/90 mmHg N: 98x/menit S: 36,6 celcius
RR: 20x/menit klien mengatakan sering memeriksakan Gula darah sewaktu di
puskesmas serpong 2 dengan pemeriksaan gula darah sewaktu dengan hasil
290mg/dl
 Integument
Lembab, tidak elastis, pucat, tidak terdapat lesi, akral hangat
 System hemopoeitik
Tidak terkaji
 Kepala
Rambut dan kulit kepala tampak bersih tidak terdapat hematoma
 Mata
Penglihatan klien masih jelas , konjungtiva anemis
 Telinga
Simetris, tidak ada gangguan pendengaran
 Mulut dan tenggorokan
Tidak ada sianosis, mukosa bibir tampak kering, klien mengatakan rasa haus klien
juga meningkat
 Leher
Simetris, tidak ada kelenjar tiroid
 Payudara
Tidak terkaji
 Sistem pernafasan
Tidak kesulitan bernafas, RR : 20x/mnt
 Sistem kardiovaskuler
Denyut nadi teratur, akral hangat, CRT < 3 detik
 Sistem gastrointestinal
Tidak terdapat nyeri tekan
 Sistem perkemihan
Bab : 2 hari 1x
Bak : 4xsehari
 Sistem genitoreproduksi (pria/wanita)
Tidak terkaji
 Sistem saraf pusat
Tidak pusing tekanan darah normal 120/90 mmHg
 Sistem endokrin
Tidak ada kelainan
6. Pengkajian Psikososial
6.1 Psikososial :
klien mengatakan sering mengobrol dengan tetangganya saat klien sedang santai,
sikap klien terhadap orang lain ramah, harapan klien saat bersosialisasi klien ingin
selalu dekat mempunyai hubungan baik dengan tetangga-tetangganya, klien merasa
puas bias bersosialisasi dengan orang-orang di sekitarnya.

6.2 Identifikasi Masalah Emosional :


PERTANYAAN TAHAP 1
 Apakah klien mengalami sukar tidur? ya klien mengatakan sulit tidur
karena mimikirkan kondisinya saat ini yang terdiagnosa diabetes
 Apakah klien sering merasa gelisah? Ya klien mengatakan sering
memikirkan kondisi kesehatannya yang terdiagnosa diabetes saat di kaji klien
tampak gelisah, tampak tegang ketika berbicara dengan perawat, klien juga
mengatakan merasa bingung dengan kondisinya saat ini, klien merasa
khawatir dengan akibat dari terdiagnosanya klien dengan diabetes militus,
terkadang klien sulit berkonsentrasi.
 Apakah klien sering murung atau menangis sendiri? Ya klien memikirkan
tentang kesehatannya sampai menangis
 Apakah klien sering was-was atau kuatir? Ya hanya terkdang saja
Lanjutkan kepertanyaan tahap 2 jika lebih dari atau sama dengan 1
jawaban “ya”
PERTANYAAN TAHAP 2
 Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan? Tidak
 Ada masalah atau banyak fikiran? Tidak
 Ada gangguan/masalah dengan keluarga lain? Tidak
 Menggunakan obat tidur/penenang atas anjuran dokter? Tidak
 Cenderung mengurung diri? Tidak
Bila lebih dari satu atau sama dengan 1 jawaban “ya”

Masalah emosional positif (+)


6.3 Spiritual :
Klien mengatakan sering mengikuti pengajian yang dilakukan di musholla, klien
yakin adanya tuhan dan kematian, harapan klien ingin diberikan kesehatan selalu

7. Pengkajian Fungsional Klien


7.1 KATZ Indek :
Termasuk / Kategori manakah klien ?
 Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB, BAK), menggunakan pakaian,
pergi ke toilet, berpindah dan mandi
 Mandiri semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi di atas
 Mandiri kecuali mandi dan satu lagi fungsi yang lain
 Mandiri kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi yang lain
 Mandiri kecuali mandi, berpakaian ke toilet dan satu fungsi yang lain
 Mandiri kecuali mandi, berpakaian ke toilet berpindah dan satu fungsi yang
lain
 Ketergantungan untuk semua fungsi di atas.
 Lain-lain (tidak termasuk kategori diatas) keterangan :
Mandiri berarti : tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif dari orang
lain. Seseorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak
melakukan fungsi, meskipun ia anggap mampu.

7.2 Modifikasi dari bathel indek


Termasuk yang manakah klien?
NO KRITERIA DENGAN MANDIRI KETERANGAN
BANTUAN
1. Makan 5 10 Frekuensi : 2x
Jumlah : sedang
Jenis : sayuran
2. Minum 5 10 Frekuensi : 4x
Jumlah : 500ml
Jenis : air
mineral
3. Berpindah dari kursi roda ke 5-10 15
tempat tidur, sebaliknya
4. Personal toilet (cuci muka, 5 5 Frekuensi : 2x
menyisir rambut, gosok gigi)
5. Keluar masuk toilet (mencuci 5 10
pakaian, menyeka tubuh,
menyiram)
6. Mandi 5 15 Frekuensi : 2x
7. Jalan dipermukaan datar 0 15
8. Naik turun tangga 5 10
9. Mengenakan pakaian 5 10
10. Kontrol bowel (BAB) 5 10 Frekuensi : 1x
Konsistensi :
padat
11. Kontrol bladder (BAK) 5 10 Frekuensi : 4x
Warna : kuning
bening
12. Olahraga/latihan 5 10 Frekuensi : 1x
Jenis : jalan-jalan
13. Rekreasi/pemanfaatan waktu 5 10 Frekuensi : 1x
luang Jenis : membuat
kue
Total : 5 130

Keterangan :
a. 130 : Mandiri
b. 65-125 : Ketergantungan sebagian
c. 60 : Ketergantungan total

8. Pengkajian Status Mental Gerontik


8.1 Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan short
portable mental status questioner (SPMSQ)
Intruksi :
 Ajukan pertanyaan 1-10 pada daftar ini dan catat semua jawaban.
 Catat jumlah kesalahan total berdasarkan 10 pertanyaan.
BENAR SALAH NO PERTANYAAN
√ 01 Tanggal berapa hari ini
√ 02 Hari apa sekarang ini
√ 03 Apa nama tempat ini
√ 04 Dimana alamat anda
√ 05 Berapa umur anda
√ 06 Kapan anda lahir? ( minimal tahun lahir)
√ 07 Siapa presiden Indonesia sekarang ?
√ 08 Siapa presiden Indonesia sebelumnya ?
√ 09 Siapa nama ibu anda
√ 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari setiap
angka baru, semua secara menurun
 = 10 =0
Score total = 10

Interpretasi hasil :
a. Salah 0-3 : fungsi intelektual utuh
b. Salah 4-5 : kerusakan intelektual ringan
c. Salah 6-8 : kerusakan intelektual sedang
d. Salah 7-10 : kerusakan intelektual berat

8.2 Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan menggunakan MMSE
( Mini Mental Status Exam)
 Orientasi
 Registrasi
 Perhatian
 Kalkulasi
 Mengingat kembali
 Bahasa
NO ASPEK NILAI NILAI KRITERIA
KOGNITIF MAKS
1. Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar
 Tahun
 Musim
 Tanggal
 Hari
 Bulan
Orientasi 5 5 Dimana kita sekarang berada?
 Negara Indonesia
 Provinsi Banten
 Kota tangerang selatan
 PSTW
 WISMA
2. Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 objek (oleh pemeriksa) 1
detik untuk mengatakan masing-masing
obyek. Kemudian tanyakan kepada klien
ketiga obyek tadi (untuk disebutkan)
 pohon
 rumah
 jam
3. Perhatian 5 4 Minta klien untuk memulai dari angka 100
kalkulasi kemudian dikurangi 7 sampai 5 kali/tingkat.
 93
 86
 79
 72
 65
4. Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga obyek
pada No.2 (registrasi) tadi. Bila benar 1 point
untuk masing-masing obyek.
5. Bahasa 9 9 Tunjukkan pada klien suatu benda dan
tanyakan namanya pada klien
 (misal jam tangan)
 (misal pensil)
Minta klien untuk mengulangi kata berikut:
“tak ada jika, dan atau, tetapi”. Bila benar,
nilai satu point.
 Pertanyaan benar 2 buah : tak ada,
tetapi.
Minta klien untuk mengikuti perintah berikut
yang terdiri dari 3 langkah :
“ambil kertas di tangan anda, lipat dua dan
taruh di lantai”
 Ambil kertas di tangan anda
 Lipat dua
 Taruh di lantai
Perintahkan pada klien untuk hal berikut
(bola aktivitas sesuai perintah nilai point 1)
 “tutup mata anda”
Perintahkan pada klien untuk menulis satu
kalimat dan menyalin gambar
 Tulis satu kalimat
 Menyalin gambar
Total Nilai 29

Interpretasi hasil :
>23 : Aspek kognitif dari fungsi mental baik
18-22 : Kerusakan aspek fungsi mental ringan
 Terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat
9. PENGKAJIAN KESEIMBANGAN UNTUK KLIEN LANSIA (TINNETI,ME,DAN
GINTER,SF, 1998)
Pengkajian keseimbangan dinilai dari dua komponen utama dalam bergerak, dari kedua
komponen tersebut dibagi lagi dalam beberapa gerakan yang pelu diobservasi oleh
perawat. Kedua komponen tersebut adalah :

a. Perubahan posisi atau keseimbangan


Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukkan komponen dibawah ini, atau beri nilai 1 jika
klien menunjukkan salah satu dari kondisi dibawah ini :
 Bangun dari kursi (dimasukan dalam analisis)*
Tidak bangun dari duduk dengan satu gerakan, tetapi mendorong tubuh keatas
dengan tangan atau bergerak ke bagian depan kursi terlebih dahulu, tidak
stabil pada saat pertama kali berdiri. = 0
 Duduk ke kursi (dimasukkan ke dalam analisis)
Menjatuhkan-diri ke kursi, tidak duduk ditengah
Kursi keterangan : (*) kursi yang keras tanpa lengan = 0
 Menahan dorongan pada sternum (pemeriksaan mendorong sternum
perlahan-lahan sebanyak 3 kali)
Klien menggerakan kaki, memegang objek untuk dukungan, kaki tidak
menyentuh sisi-sisinya.= 0
 Mata tertutup
Lakukan pemeriksaan sama seperti diatas tapi klien disuruh menutup mata
(periksa kepercayaan pasien tentang input penglihatan untuk
keseimbangannya) = 0
 Perputaran leher
Menggerakan kaki, menggenggam obyek untuk dukungan, kaki tidak
menyentuh sisi-sisinya, kelelahan vertigo, pusing atau keadaan tidak stabil. =
0
 Gerakan menggapai sesuatu
Tidak mampu untuk menggapai sesuatu dengan bahu fleksi sepenuhnya
sementara berdiri pada ujung-ujung jari kaki, tidak stabil, memegang sesuatu
untuk dukungan = 0

 Membungkuk
Tidak mampu membungkuk untuk mengambil obyek-obyek kecil (misl
pulpen) dari lantai, memegang obyek untuk bisa berdiri lagi, memerlukan
usaha-usaha multiple untuk bangun = 0

b. Komponen gaya berjalan atau gerakan


Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukkan kondisi dibawah ini, atau beri nilai 1 jika
klien menunjukkan salah satu dari kondisi dibawah ini :
 Minta klien untuk berjalan ke tempat yang ditentukan
Ragu-ragu, tersandung, memegang obyek untuk dukungan = 0
 Ketinggian langkah kaki (mengangkat kaki saat melangkah)
Kaki tidak naik dari lantai secara konsisten (menggeser atau menyeret kai),
mengangkat kaki terlalu tinggi (> 5 cm) = 0
 Kontinuitas langkah kaki (lebih baik diobservasi dari samping klien)
Setelah langkah-langkah awal, langkah menjadi tidak konsisten, memulai
mengangkat satu kaki sementara kaki yang lain menyentuh lantai = 0
 Kesimetrisan langkah (lebih baik diobservasi dari dari
samping klien)
Tidak berjalan dalam garis lurus,bergelombang dari sisi ke sisi
=0
 Penyimpangan jalur pada saat berjalan (lebih baik diobservasi dari
belakang klien)
Tidak berjalan dalam garis lurus,bergelombang dari sisi ke sisi = 0
 Berbalik
Berhenti sebelum mulai berbalik, jalan sempoyongan, bergoyang, memegang
obyek untuk dukungan = 0
Intervensi hasil : 0
Jumlahkan semua nilai yang diperoleh klien, dan dapat diinterpretasikan sebagai
berikut :
 0-5 : Risiko jatuh rendah
 6-10 : Risiko jatuh sedang
 11-15 : Risiko jatuh tinggi

10. Analisa Data


No Data Etiologi Masalah
1. Gejala tanda mayor Sel beta pancreas terganggu Ketidakstabilan
DS: kadar glukosa
Hiperglikemik darah
Produksi insulin menurun
- Klien (D.0027)
mengatakan
merasa lelah dan
Glikogen meningkat
lesu
DO :
Hiperglikemik Hiperglikemi
- Kadar glukosa
dalam urin tinggi
Tubuh gagal meregulasi
290gr/dl
hiperglikemi

Gejala tanda minor


Ketidakstabilan kadar
DS :
glukosa darah
Hiperglikemik
- Klien
mengatakan
mulut suka terasa
kering
- Rasa haus klien
juga meningkat
DO :
Hiperglikemik
- Jumlah urine
meningkat (klien
mengatakan
sering buang air
kecil
2. Gejala tanda mayor Sel beta pancreas terganggu Ansietas
DS : (D.0080)
- klien mengatakan
Produksi insulin menurun
merasa bingung
dengan
keadaanya saat
Glikogen meningkat
ini
- klien mengatakan
merasa khawatir Hiperglikemi
dengan kondisi
yang klien hadapi
Diabetes Militus
- klien mengatakan
sulit
Stressor terdiagnosa penyakit
- berkonsentrasi
diabetes

Ansietas

DO :
- klien
tampakmgelisah
saat di kaji
- klien tampak
tegang saat
berbicara dengan
perawat
- klien mengatakan
sulit tidur
Gejala tanda minor
DO :
- frekuensi napas
klien 20x/menit
nadi klien :
98x/menit
- tekan darah klien
120/90 mmHg
- tampak tremor
pada tangan klien
saat di ajak
berbicara
- suara klien
bergetar saat
berbicara
- saat di ajak
berbicara
berorientasi pada
masa lalu tentang
keadaan klien
saat masuk rumah
sakit

3. DO :
- klien sudah
pernah
mendapatkan
edukasi tentang
diet akan tetapi
sudah lupa
- klien tidak
mengikuti pola
diet diabetes yang
sudah di anjurkan
- usia klien 61
Tahun
- menderita DM 3
tahun yang lalu

DO :
- GDS 290mg/dl

3 DS: Umur Defisit


pengetahuan
Klien mengatakan hanya
sedikit tau tentang diet Diabetes militus
(D.0111)
diabetes
DO : Perubahan status kesehatan
Klien tampak
menanyakan tentang diet Paparan informasi kurang
diabetes yang benar
Defisit pengetahuan

11. Diagnosa Keperawatan


1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah (D.0027)
2. Ansietas (D.0080)
3. Defisit pengetahuan (D.0111)

12. Intervensi Keperawatan


PERENCANAAN KEPERAWATAN
No DX Tujuan Intervensi
1. Ketidakstabilan Kestabilan Kadar Observasi
Glukosa
kadar glukosa
Darah   Meningkat  1. Identifkasi kemungkina
darah penyebab hiperglikemia
(D.0027) 2. Identifikasi situasi yang
( L.03022) menyebabkan kebutuhan insulin
meningkat (mis. penyakit
kambuhan)
3. Monitor kadar glukosa darah,
jika perlu
4. Monitor tanda dan gejala
hiperglikemia (mis. poliuri,
polidipsia, polivagia,
kelemahan, malaise, pandangan
kabur, sakit kepala)
5. Monitor intake dan output
cairan
6. Monitor keton urine, kadar
analisa gas darah, elektrolit,
tekanan darah ortostatik dan
frekuensi nadi

Terapeutik

1. Berikan asupan cairan oral


2. Konsultasi dengan medis jika
tanda dan gejala hiperglikemia
tetap ada atau memburuk
3. Fasilitasi ambulasi jika ada
hipotensi ortostatik

Edukasi

1. Anjurkan olahraga saat kadar


glukosa darah lebih dari 250
mg/dL
2. Anjurkan monitor kadar glukosa
darah secara mandiri
3. Anjurkan kepatuhan terhadap
diet dan olahraga
4. Ajarkan indikasi dan pentingnya
pengujian keton urine, jika perlu
5. Ajarkan pengelolaan diabetes
(mis. penggunaan insulin, obat
oral, monitor asupan cairan,
penggantian karbohidrat, dan
bantuan professional kesehatan)

Kolaborasi

1. Kolaborasi pemberian insulin,


jika perlu
2. Kolaborasi pemberian cairan
IV, jika perlu
3. Kolaborasi pemberian
kalium, jika perlu

2. Ansietas Tingkat REDUKSI ANXIETAS (I.09314)


(D.0080) Ansietas menurun
 Observasi

1. Identifikasi saat tingkat anxietas


berubah (mis. Kondisi, waktu,
stressor)
2. Identifikasi kemampuan
mengambil keputusan
3. Monitor tanda anxietas (verbal
dan non verbal)

Terapeutik

1. Ciptakan suasana  terapeutik


untuk menumbuhkan
kepercayaan
2. Temani pasien untuk
mengurangi kecemasan , jika
memungkinkan
3. Pahami situasi yang membuat
anxietas
4. Dengarkan dengan penuh
perhatian
5. Gunakan pedekatan yang tenang
dan meyakinkan
6. Motivasi mengidentifikasi
situasi yang memicu kecemasan
7. Diskusikan perencanaan 
realistis tentang peristiwa yang
akan datang

Edukasi

1. Jelaskan prosedur, termasuk


sensasi yang mungkin dialami
2. 3Informasikan secara factual
mengenai diagnosis,
pengobatan, dan prognosis
3. Anjurkan keluarga untuk tetap
bersama pasien, jika perlu
4. Anjurkan melakukan kegiatan
yang tidak kompetitif, sesuai
kebutuhan
5. Anjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi
6. Latih kegiatan pengalihan,
untuk mengurangi ketegangan
7. Latih penggunaan mekanisme
pertahanan diri yang tepat
8. Latih teknik relaksasi

Kolaborasi

1. Kolaborasi pemberian obat anti


anxietas, jika perlu

3. Defisit pengetahuan Edukasi Kesehatan (I.12383)


(L.12111) Observasi
Kecukupan informasi 1. Identifikasi kesiapan dan
kognitif yang berkaitan kemampuan menerima
dengan topik tertentu. informasi
1. Perilaku sesuai 2. Identifikasi factor-faktor yang
anjuran dapat meningkatkan dan
2. Verbalisasi menurunkan motivasi perilaku
minat dalam hidup bersih dan sehat
belajar 3. Sediakan materi dan media
3. Kemampuan pendidikan kesehatan
menjelaskan 4. Jadwalkan pendidikan
pengetahuan kesehatan sesuai kesepakatan
tentang suatu 5. Berikan kesempatan untuk
topik bertanya
4. Kemampuan Edukasi
menggambarkan 6. Jelaskan fakrot risiko yang
pengalaman dapat mempengaruhi kesehatan
sebelumnya 7. Ajarkan perilaku hidup bersih
yang sesuai dan sehat
dengan topik 8. Ajarkan strategi yang dapat
Perilaku sesuai digunakan untuk meningkatkan
dengan perilaku hidup bersih dan sehat
pengetahuan.
13. Implementasi Keperawatan

Tanggal/
Dx Implementasi Evaluasi Paraf
Waktu
1

3
Catatan Perkembangan
No Tanggal / Catatan Paraf

Dx jam
1

Anda mungkin juga menyukai