Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KASUS PRAKTEK PROFESI NERS ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PADA Ny. A DENGAN ASAM URAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWABUNTU


TANGERANG SELATAN TAHUN 2022

Oleh:
Faradina Awalia

220510021

PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN TANGERANG SELATAN
2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KASUS PRAKTEK PROFESI NERS LANSIA DI PUSKESMAS SERPONG 1

Laporan ini telah disetujui untuk dipertanggungjawabkan dihadapan pembimbing materi dan pembimbing
lapangan
Program studi ners (profesi) ilmu keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten Tangerang, Juli
2022

PEMBIMBING MATERI PEMBIMBING LAPANGAN

(Ns. Royani, S.Kep, M.Kep ) (Nurhikmah Hasanah, A.Md,Keb)


FORMAT PENGKAJIAN FISIK KLIEN GERONTIK

1. Identitas klien
Nama : Ny. A Pendidikan : Tidak Sekolah
Jenis kelamin : Perempuan Status perkawinan : Cerai Mati
Umur : 82 thn Tgl masuk :-
Suku : Betawi Agama : Islam
Alamat : Rawabuntu Pengkajian : 06 juli 2022

2. Status kesehatan saat ini


Klien mengatakan memiliki riwayat penyakit asam urat sejak kurang lebih 2 tahun yang lalu, keluhan
pasien pada saat ini klien mengatakan kedua kakinya nyeri linu pada bagian lutut dan tangan serta merasa
kebas , panas dan pegal-pegal pada pagi hari dan malam hari, klien juga mengatakan sakit jika berjalan
kerena kedua lututnya terasa nyeri. Klien mengatakan saat ini tidak meminum obat apapun, karena klien
jarang datang ke posbindu karena tidak kuat berjalan dengan jarak jauh. Saat dilakukan pengkajian dan
pengecekan pada Ny. A menunjukan hasil yaitu, Tekanan Darah ( 113/78 mmHg), Asam Urat ( 6,8), saat
dikaji klien tampak memegang kedua lututnya sambil berkata linu. Klien tidak menghetahui makanan apa
saja makanan yang dipantang bagi penderita asam urat.

P : kekakuan sendi

Q : seperti di tusuk-tusuk

R : bagian kaki menjalar kedua lutut serta tangan

S:3

T : muncul secara terus-menerus

3. Riwayat Kesehatan Dahulu


Klien mengatakan pernah jatuh dihalaman rumah karena kaki nya terasa sakit sehingga tidak dapat
menahan beban tubuhnya.

4. Riwayat Kesehatan Keluarga


Klien mengatakan dikeluarganya tidak ada yang mengalami penyakit keturunan.
5. Tinjauan sistem (jelaskan tentang kondisi sistem-sistem dibawah ini yangterdapat dibawah
pada klien)

 Tanda – Tanda Vital

1. Tekanan Darah : 113/78 mmHg

2. Nadi : 80 x/menit

3. Pernapasan : 20 x/menit

 Keadaan Umum : Composmentis

 Integummen : Bersih tidak ada lesi, turgor kulit 3 detik

1) Kulit

a. Warna : normal

b. Kelembapan : kulit klien kering dan keriput

c. Turgor kulit : <3

d. Edema : Tidak ada

2) Rambut

a. Kepala : simetris

b. Jenis rambut : ada rambut

c. Warna rambut : putih dan hitam

d. Kebersihan rambut/ kulit kepala : bersih

 Mata

1) Inspeksi : kedua mata simetris

2) Fungsi : klien mengatakan tidak bisa melihat ditempat gelap sehingga harus meraba-raba
ketika berjalan

 Telinga

1) Inspeksi : daun telinga simetris

2) Fungsi : klien mengatakan tidak ada masalah dalam pendengaran


 Mulut dan tenggorokan

1) Membran mukosa : tidak kering

2) Kebersihan mulut : bersih, tidak ada lesi

3) Tanda radang : tidak ada

4) Kesulitan menelan : tidak ada

 Sistem pernafasan : klien mengatakan setelah melakukan aktivitas terasa sesak tetapi akan hilang
jika klien beristirahat

 Sistem kardiovaskuler : Tekanan darah 113/78 mmHg

 Sistem perkemihan : klien mengatakan BAK 4 kali dalam semalam

 Sistem eliminasi : klien mengatakan BAB 2 kali sehari

 Ekstermitas atas : terlihat tidak kaku saat memegang sesuatu

 Ekstermitas bawah : tidak dapat menahan dan menjaga keseimbangan terlalu lama saat berjalan

Pengkajian psikososial

6.1 Psikososial
Klien mengatakan sudah tidak ada lagi kegiatan yang dilakukan disaat waktu luang selain bersantai
dirumah bersama anak dan cucu, menonton tv dan tidur siang.
6.2 Identifikasi Masalah Emosional PERTANYAAN TAHAP 1
 Apakah pasien mengalami sukar tidur ? Iya
 Apakah klien sering merasa gelisah ? Tidak
 Apakah klien sering murung atau menangis sendiri ? Tidak
 Apakah klien sering was-was atau kuatir ? Tidak
Lanjutkan kepertanyaan tahap 2 jika lebih dari atau sama dengan 1 jawaban “ya”

Pertanyaan Tahap 2

 Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan? Ya

 Ada masalah atau banyak fikiran? Tidak

 Ada gangguan/ masalah dengan keluarga lain? Tidak

 Menggunakan obat tidur/penenang atas anjuran dokter? Tidak


 Cenderung mengurung diri? Tidak

Bila lebih dari satu atau sama dengan 1 jawaban “ya”


6.3 Spiritual
Klien mengatakan sholat ibadah 5 waktu dirumah saja dan sudah tidak mengikuti kegiatan pengajian
di mushola.
6. Pengkajian Kungsional Klien
7.1 KATZ Indek
Termasuk kategori manakah klien ?

 Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB, BAK), menggunakan pakaian, pergi ke toilet,
berpindah dan mandi.
 Mandiri semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi diatas
 Mandiri kecuali mandi dan satulagi fungsi yang lain
 Mandiri kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi yang lain
 Mandiri kecuali mandi, berpakaian, ke tiolet dan satu fungsi lainnya
 Mandiri kecuali mandi, berpakaian ke tiolet berpindah dan satu fungsi yang lain
 Ketergantungan untuk semua di atas
 Lain-lain (tidak termasuk kategori diatas) Keterangan
Mandiri berarti : tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif dari orang lain. Seseorang yang
menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak melakukan fungs, meskipun ia anggap
mampu

7.2 Modifikasi Dari Bathel Indek


Termasuk yang manakah klien?

NO KRITERIA MANDIRI KETERANGAN


DENGAN
BANTUAN
1. Makan 5 10 Frekuensi: sering
Jumlah: 2 x

2. Minum 5 10 Frekuensi: sering


Jumlah: 7 gelas/hari

Jenis: air putih


3. Berpindah dari kursi 0 0 -
roda ke tempat tidur,
sebaliknya
4. Personal toilet(cuci 5 10 Frekuensi: tiap setelah
mandi
muka, menyisir
rambut, gosok gigi)
5. Keluar masuk toilet 5 10 Klien membutuhkan
bantuan dalam keluar
(mencuci pakaian,
masuk toilet, menyeka
menyeka tubuh, tubuh, memyiram)
menyiram)
6. Mandi 5 15 Klien mampu mandi
sendiri

7. Jalan dipermukaan 0 15 Mandiri


datar
8. Naik turun tangga 5 10 Klien memerlukan
bantuan dalam naik
turun tanga
9. Mengenakan pakaian 5 10 Klien mampu
mengenakan pakaian
sendiri
10. Kontrol bowel (BAB) 5 10 Frekuensi: 1x/hari
Konsistensi: tidak
tentu
11. Kontrol bladder 5 10 Frekuensi: 4-5
kali/hari
(BAK)
Warna: kuning
Kesulitan : tidak ada
12. Olah raga/latihan 5 10 Frekuensi: 1 x /
minggu
Jenis: berjemur
13. Rekreasi/pemanfaatan 5 10
Menonton tv, tidur
waktu luang siang

Keterangan :
a. 130 : Mandiri
b. 65-125 : Ketergantungan sebagian
c. 60 : Ketergantungan total
7. Pengkajian Status Mental Gerontik
8.1 Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan short portable mental status
questioner (SPMSQ)

BENAR SALAH NO PERTANYAAN

 01 Tanggal berapa hari ini

 02 Hari apa sekarang ini

 03 Apa nama tempat ini

 04 Dimana alamat anda

 05 Berapa umur anda

 06 Kapan anda lahir? (minimal tahun lahir)

 07 Siapa presiden Indonesia sekarang ?

 08 Siapa presiden Indonesia sebelumnya ?

 09 Siapa nama ibu anda

Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3


 10 dari setiap angka baru, semua secara
menurun

∑= 5 ∑= 5
Score total = 10 Interpensi hasil :
a. Salah 0-3 : fungsi intelektual utuh
b. Salah 4-5 : kerusakan intelektual ringan
c. Salah 6-8 : kerusakan intelektual sedang
d. Salah 7-10 : kerusakan intelektual berat
8.2 Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental denganmenggunakan MMSE (Mini Mental Status
Exsam)
 Orientasi
 Registrasi
 Perhatian
4 Mengingat 3 3 Minta klien untuk megulangi
 Kalkulasi
ketiga obyek pada No.2
 Mengingat
(registrasi) tadi. Bila benar. 1 kembali
point untuk masing-masing
 Bahasa
obyek.
ASPEK NILAI NILAI
NO5 Bahasa 9 7 KRITERIA
Tunjukkan pada klien atau
KOGNITIF MAKS KLIEN
1 Orientasi 5 3 benda dan tanyakan
Menyebutkan namanya
dengan benar
pada
Tahunklien
 Musim
× ( hp )
Tanggal
× ( buku )

 Hari
Minta
Bulan klien untuk mengulangi
2 Registrasi 5 3 Dimana kita sekarang berada?
kata berikut : “tak ada jika, dan
atau,
Negara Indonesia
tetapi”. Bila benar, nilai
satu
Propinsi
point.Banten
 Kota tangerangbenar
Pertanyaan selatan
2 buah :
x PSTW
tak ada, tetapi
x Wisma
3 Perhatian dan 3 3 Sebutkan nama untuk
3 objekmengikuti
(oleh
Minta klien
kalkulais pemeriksa)
perintah 1berikut
detik untuk
yang terdiri
mengatakan masing
dari 3 langkah : - masing
obyek.
“ambilKemudian
kertas ditanyakan
tangan anda,
kepada klien
lipat dua ketiga
dan taruhobyek tadi
di lantai”
(untuk disebutkan)
 Ambil kertas di tangan anda

Obyek
Lipatpulpen
dua

Obyek
Taruhjam tangan
di lantai
 Obyek handphone

Perintahkan pada klien untuk


hal berikut (bila aktivitas
sesuai perintah nilai point 1)
 “Tutup mata anda”
Perintahkan pada klien untuk
menulis satu kalimat dan
menyalin gambar
X Tulis satu kalimat
X Menyalin gambar

TOTAL NILAI 30 19
Interpretasi hasil :
> 23 : Aspek kognitif dari fungsi mental baik
18 – 22 : Kerusakan aspek fungsi mental ringan
< 17 : Terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat

8. PENGKAJIANKESEIMBANGAN UNTUK KLIEN LANSIA (TINNETI,ME,DAN


GINTER,SF, 1998)
Pengkajian keseimbangan dinilai dari dua komponen utama dalam bergerak, dari kedua komponen
tersebut dibagi lagi dalam beberapa gerakan yang pelu diobservasi oleh perawat. Kedua komponen
tersebut adalah
a. Perubahan posisi atau keseimbangan
Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukkan komponen dibawah ini, atau beri nilai 1 jika klien
menunjukkan salah satu dari kondisi dibawah ini :
 Bangun dari kursi (dimasukan dalam analisis)*
Tidak bangun dari duduk dengan satu gerakan, tetapi mendorong tubuh keatas dengan tangan
atau bergerak ke bagian depan kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada saat pertama kali berdiri.
(1)
 Duduk ke kursi (dimasukkan ke dalam analisis) Menjatuhkan-diri ke kursi, tidak duduk ditengah
(1)
 Menahan dorongan pada sternum (pemeriksaan mendorong sternum perlahan-lahan sebanyak 3
kali), klien menggerakan kaki, memegang objek untuk dukungan, kaki tidak menyentuh sisi- sisinya. (1)
 Mata tertutup
Lakukan pemeriksaan sama seperti diatas tapi klien disuruh menutup mata (periksa kepercayaan
pasien tentang input penglihatan untuk keseimbangannya) (1)
 Perputaran leher
Menggerakan kaki, menggenggam obyek untuk dukungan, kaki tidak menyentuh sisi- sisinya,
kelelahan vertigo, pusing atau keadaan tidak stabil. (0)
 Gerakan menggapai sesuatu
Tidak mampu untuk menggapai sesuatu dengan bahu fleksi sepenuhnya sementara berdiri pada
ujung-ujung jari kaki, tidak stabil, memegang sesuatu untuk dukungan (1)
 Membungkuk
Tidak mampu membungkuk untuk mengambil obyek-obyek kecil (misl pulpen) dari lantai,
memegang obyek untuk bisa berdiri lagi, memerlukan usaha-usaha multiple untuk bangun (0)
b. Komponen gaya berjalan atau gerakan
Beri nilai 0 jika klien menunjukkan kondisi dibawah ini, atau beri nilai 1 jika klien menunjukkan
salah satu dari kondisi dibawah ini :
 Minta klien untuk berjalan ke tempat yang ditentukan
Ragu-ragu, tersandung, memegang obyek untuk dukungan (1)
 Ketinggian langkah kaki (mengangkat kaki saat melangkah)
Kaki tidak naik dari lantai secara konsisten (menggeser atau menyeret kai), mengangkat kaki
terlalu tinggi (> 5 cm) (1)
 Kontinuitas langkah kaki (lebih baik diobservasi dari samping klien) Setelah langkah-langkah
awal, langkah menjadi tidak konsisten, memulai mengangkat satu kaki sementara kaki yang lain
menyentuh lantai (0)
 Kesimetrisan langkah (lebih baik diobservasi dari dari samping klien)
Tidak berjalan dalam garis lurus,bergelombang dari sisi ke sisi (1)
 Penyimpangan jalur pada saat berjalan (lebih baik diobservasi dari belakang klien)
Tidak berjalan dalam garis lurus,bergelombang dari sisi ke sisi (1)
 Berbalik
Berhenti sebelum mulai berbalik, jalan sempoyongan, bergoyang, memegang obyek untuk
dukungan (1)
Intervensi hasil :
Jumlahkan semua nilai yang diperoleh klien, dan dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
 0–5 : Risiko jatuh rendah
 6 – 10 : Risiko jatuh sedang
 11 – 15 : Risko jatuh tinggi

ANALISA DATA

No DATA Etiologi Masalah

1. DS : Gangguan metabolisme purin Nyeri akut

- Klien mengatakan nyeri


linu pada bagian kaki GOUT
kanan dan kirinya serta
lutut dan pegal-pegal
pada bagian lutut dan penimbunan kristal urat

tangan nya.

- Klien mengatakan jika respon inflamasi meningkat


lutut dan tangan nya
nyeri seperti terasa
kebas,panas dan pegal-
pegal nyeri
DO :

- Klien memegang kedua


lutut dan kaki nya yang
terasa nyeri dan pegal-
pegal

TD : 113/78 mmHg

N : 80

L UA : 6,7
P : kekakuan sendi

Q : seperti di tusuk-tusuk

R : bagian kaki menjalar


kedua lutut serta tangan

S:3

T : muncul secara terus-


menerus

2. DS : Risiko Jatuh
Inflamasi pada sendi
Klien mengatakan sakit jika
berjalan karena kaki dan
lututnya terasa sakit dan Kaku sendi
nyeri

Faktor resiko :

1. Usia >65 tahun Risiko jatuh

2. Kekuatan otot
menurun

3. Kekakuan pada sendi

4. Gangguan
keseimbangan

3. DS : Asam urat Defisit penghetahuan

- Klien tidak menghetahui


makanan apa saja yang
dipantang bagi penderita
Kurangnya terpapar informasi
asam urat penyakit
DO :

- Perilaku klien sesuai


Defisit penghetahuan
dengan penghetahuanya
4. DS : Mengkonsumsi makanan tinggi Gangguan mobilitas
purin fisik
- Klien mengatakan sakit
jika berjalan terlalu lama

- Klien mengatakan kedua Metabolisme di hati


kaki dan lututnya terasa
nyeri ketika berjalan
Asam urat tinggi

DO :
Hiperuri semia
- Klien memegang kedua
lutut dan kaki nya yang Penumpukan di sendi
terasa nyeri.

- Kadar asam urat 6,7 Inflamasi

Kaku sendi

Gangguan mobilitas fisik


DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut b.d adanya agen cedera fisiologis (asam urat) (D.0077)
2. Defisit penghetahuan b.d kurang terpapar informasi tentang penyakit
(asam urat) (D.0111)
3. Resiko jatuh b.d dengan penurunan kemampuan fisik akibat kekauan
sendi (D.014)
4. Gangguan mobilitas fisik b.d inflamasi pada persendian (D.0054)
Diagnosa
No. Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
1. Nyeri b.d agen cedera Luaran utama : SIKI : Pain Management
biologis ( asam urat) (L.08066) (1.08238)
(D.0077) Setelah diberikan asuhan Observasi
keperawatan diharapkan nyeri 1. Identifikasi lokasi,
yang dirasakan dapat berkurang karateristik,frekuensi,
kualitas dan intensitas
dengan kriteria Hasil :
nyeri
SLKI : Pain ControlPain Level 2. Identifikasi skala nyeri
1. Klien melaporkan nyeri 3. Identifikasi pengaruh
nyeri pada kualitas hidup
berkurang (Skala 1-3)
Teraupetik
2. Ekspresi meringis menurun, 4. Identifikasi respon nyeri
dari 1 menjadi 3 non verbal
5. Monitor TTV
3. Sikap protektif menurun,

dari 1 menjadi 3 Edukasi


6. Ajarkan teknik relaksasi
4. Perasaan takut mengalami nafas dalam
cidera menurun, dari 1 7. Anjurkan klien untuk
kompres air
menjadi 3 hangat/dingin pada
5. Ketegangan otot menurun, daerah yang terasa nyeri
8. anjurkan klien untuk
dari 1 menjadi 3 meminum obat sesuai
6. Pola tidur membaik, dari 1 instruksi
Kolaborasi
menjadi 3
9. kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

2. Defisit penghetahuan Luaran utama : SIKI :


b.d kurang terpapar Setelah dilakukan asuhan Edukasi kesehatan : Proses
informasi tentang keperawatan diharapkan tingkat Penyakit ( L.12383)
penyakit (asam urat) pegetahuan bertambah dengan Observasi
(D.0111) kriteria hasil : 1. Identifikasi kesiapan dan
SLKI : kemampuan menerima
(L.12111) informasi
Pengetahuan : Manajemen 2. Identifikasi faktor-faktor
Asam Urat yang dapat meningkatkan
1. Perilaku sesuai anjuran dan menurunkan motivasi
meningkat dari 1 menjadi 5 perilaku hidup bersih dan
2. Verbalisasi minat dalam sehat
belajar meningkat dari 1 Teraupetik
menjadi 5 3. Sediakan materi dan media
3. Kemampuan menjelaskan pendidikan kesehatan
penghetahuan tentang suatu 4. Jadwalkan pendidikan
topik meningkat dari 1 kesehatan sesuai
menjadi 5 kesepakatan
4. Kemampuan 5. berikan kesempatan untuk
menggambarkan bertanya
pengalaman sebelumnya Edukasi
yang sesuai dengan topik 6. jelaskan faktor yang dapat
meningkat dari 1 menjadi 3 mempengaruhi kesehatan
5. Perilaku sesuai dengan 7. ajarkan perilaku hidup sehat
penghetahuan meningkat 8. jelaskan strategi yang dapat
dari 1 menjadi 3 meningkatlkan perilku hidup
6. Pernyataan tentang masalah sehat
yang dihadapi menurun dari
1 menjadi 5
7. Persepsi yang keliru
terhadap masalah menurun
dari 1 menjadi 5
3. Resiko jatuh b.d SLKI : tingkat jatuh
A SIKI : pencegahan jatuh
dengan penurunan (L.14138) (l.14540)
kemampuan fisik akibat Setelah dilakukan asuhan Observasi
kekauan sendi (D.014) keperawatan diharapkan resiko 1. Identifikasi faktor resiko
jatuh menurun jatuh
Kriteria Hasil : 2. Identifikasi resiko jatuh
1. Jatuh dari tempat tidur setidaknya sekali setiap shift
menurun dari 1 menjadi 3 atau sesuai dengan kebijakan
2. Jatuh dari tempat tidur
menurun dari 1 menjadi 3 institusi
3. Jatuh saat duduk menurun 3. Identifikasi faktor
dari 1 menjadi 3 lingkungan yang
4. Jatuh saat berjalan menurun meningkatkan resiko jatuh
dari 1 menjadi 3 ( mis. Lantai licin,
5. Jatuh saat naik tangga pencahayaan kurang)
menurun dari 1 menjadi 3 4. Monitor kemampuan
6. Jatuh saat dikamar mandi berpindah tempat
menurun dari 1 menjadi 3 Teraupetik
5. Atur tempat tidur mekanis
pada posisi terendah
6. Tempatkan pasien berisiko
tinggi jatuh dengan pantauan
Edukasi
7. Anjurkan memanggil
perawat/keluarga jika
membutuhkan bantuan untuk
berpindah
8. Anjurkan menggunakan alas
kaki yang tidak licin
9. Anjurkan berkosentrasi
untuk menjaga
keseimbangan tubuh
10. Ajarkan melebarkan jarak
kedua kaki untuk
meningkatkan keseimbangan
saat berdiri
11. Anjurkan cara melatih
keseimbangan ( balance
exercise)

4. Gangguan mobilitas
Ll Luaran Utama: Teknik latihan penguatan
sendi
fisik b.d inflamasi pada (L.05042)
(I.05185)
persendian (D.0054) Setelah dilakukan asuhan
Observasi
keperawatan di harapkan
1. Identifikasi
kemampuan gerakan fisik dari
keterbatasan fungsi dan
satu atau lebi ekstermitas secara
gerak sendi
mandiri meningkat dengan
2. Monitor lokasi dan sifat
kriteria hasil :
ketidaknyamanan atau
1. Pergerakan ekstremitas
rasa sakit selama
meningkat dari 1 menjadi
gerakan/aktivitas
3
Teraupetik
2. keluhan nyeri berkurang
dari 1 menjadi 4
3. Lakukan pengendalian
3. Kaku sendi menurun
nyeri sebelum memluia
dari 1 menjadi 3
latihan
4. Gerakan terbatas menurun
4. Berikan posisi tubuuh
dari 1 menjadi 3
optimal untuk gerakan
Ke 5. lemahan fisik menurun dari 1
sendi pasif atau aktif
menjadi 3
5. Fasilitasi menyusun
(
jadwal latihan rentang
gerak aktif maupun
pasif
6. Fasilitasi gerak sendi
teratur dalam batas-
batas rasa sakit,
ketahanan, dan
mobilitas sendi
7. Berikan penguatan
positif untuk
melakukan latihan
bersama
Edukasi

8. Jelaskan kepada
pasien/keluarga tujuan
dan rencanakan latihan
bersama
9. Anjurkan duduk di
tempat tidur, di sisi
tempat tidur
(menjuntai), atau di
kursi, sesuai toleransi
10. Ajarkan melakukan
latihan rentang gerak
aktif dan pasif secara
sistematis
11. Anjurkan
memvisualisasikan
gerak tubuh sebelum
memulai gerakan
12. Anjurkan ambulasi,
sesuai toleransi
Kolaborasi
13. Kolaborasi dengan
fisioterapi dalam
mengembangkan dan
melaksanakan program
latihan

Implementasi dan Evaluasi


No Hari/tanggal/jam Diagnosa implementasi Evaluasi paraf dokumentasi
1. jumat, 16 Juli Nyeri akut Edukasi S: klien mengatakan
1. Anjurkan klien nyeri dibagian lutut,
pukul 16:00 WIB untuk kompres air kaki dan tangan
hangat/dingin pada
daerah yang terasa O:
nyeri  TD : 113/73
 L.Au : 6,8
EF : klien
mengatalan nyeri A : nyeri akut
pada persendian P : lanjutkan
dibagian lutut, intervensi
kaki dan tangan

2. Jumat, 16 Juli Nyeri Akut Kolaborasi S : klien mengatakan


Pukul 16:00 WIB 1. Cek asam urat memiliki riwayat
asam urat kurang
lebih 2 tahun
O:
 Lutut
kemerahan
 Tampak nyeri
meringis nyeri
A : nyeri akut
P: lanjutkan
intervensi
3. Jumat, 16 juli Gangguan Teraupetik S : klien mengtalan
Pukul 16:00 WIB 1. Fasilitasi gerak sakit jika berjalan
mobilitas
sendi sakit, terlalu lama
fisik
ketahanan, dan O:
 Jalan
mobilitas sendi
sempoyongan
 Memerlukan
bantuan
A : gangguan
mobilitas fisik
P : lanjutkan
intervensi

Anda mungkin juga menyukai