Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA PASIEN TN.

J
DENGAN DIABETES MELITUS TIPE II
DI RUMAH SAKIT DUSTIRA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Keperawatan Gerontik


Dosen Pengampu : Guling Setiawan S.Kep,.Ners,.M.Kep

Disusun Oleh :
1. Ayu Imroatul Jannah
2. Endang
3. Erza Art Reefat F
4. Jafits Al-Munkidz
5. Karina Rahmadanty
6. Paras Nur Tiyatna
7. Yasmin Aura Diva
III B
KELOMPOK 7
STIKES RUMAH SAKIT DUSTIRA
PRODI DIII KEPERAWATAN
CIMAHI
2023

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama : Tn. J
Umur : 65 thn
Alamat : Jln Terusan Buah Batu rt 03 rw 11
Pendidikan : SMA
Tgl Pengajian : 19 januari 2022
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Sunda
Agama : Islam
Status Perkawinan : Duda

2. Biodata Keluarga
Pasangan Anak-anak
 Hidup : ya/ tidak Hidup
 Status Kesehatan : Meninggal 1. .Endang
 Umur : 62 Tahun 2. Ayu
 Pekerjaan : IRT
 Meninggal : Ya
 Tahun meninggal : 2022
 Penyebab Kematian: Penyakit Jantung

3. Riwayat Pekerjaan
 Pekerjaan saat ini : Pensiunan TNI AD
 Pekerjaan sebelumnya : TNI AD
 Sumber Pendapatan : Gaji Pensiunan

Status / Riwayat Kesehatan Saat ini


Pasien mengeluh nyeri, pasien mengatakan sudah merasakan nyeri sejak
pertama kali luka muncul, pasien mengatakan keluhannya tidak bisa
berkurang kecuali mengkonsumsi obat anti nyeri dan keluhannya bertambah
Ketika dia sedang beraktivitas, pasien mengatakan saat iya melakukan
kompres air hangat nyerinya sedikit berkurang
Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan ada yaitu diabetes melitus
1. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tanyakan apakah ada penyakit keturnan yang diderita oleh keluarga klien?
2. Riwayat Kesehatan Kelurga
Tinjauan sistem ( jelaskan tentang kondisi sistem-sistem dibawah ini yang
tepat pada klien )

 Keadaan umum
Cm (composmentis)
 Integument
Pada lansia kulit mengalami atrofi, kendur, tidak elastis kering dan
berkerut. Kulit akan kekurangan cairan sehingga menjadi tipis dan
berbecak. Kekeringan kulit ini disebabkan atropi grandula sebasea
dan grandula sudoritera, timbol pigmen berwarna coklat pada kulit
dikenal dengan liver spot.
 Sistem hemopoietik

 Kepala
Bentuk simestris, bersih, tidak terdapat benjolan, tidak terdapat
benjolan, tidak terdapat luka, rambut bersih dan dominan berwarna
putih dari hitam, rambut pendek, tidak ada keluhan
 Mata
Kedua mata simetris, bulu mata merata
 Telinga
Kebersihan telinga baik, tidak terdapat serumen berlebih,
pendengaran agak berkurang
 Mulut dan tengorokan
Kebersihan mulut baik, mukosa bibir kering, tidak terdapat
peradangan, tidak ada gangguan menelan.
 Leher
Tidak ditemukan pembesaran kelenjar thyroid, tidak terdapat lesi
tidak ada pembesaran
 Payudara
Bentuk payudara pasien simetris, warna payudara merata, tidak
terdapat pembengkakkan pada payudara pasien.
 Sistem pernafsan
Hidung simetris, tidak ada suara nafas tambahan, tidak ada sekret,
kebersihan terjaga, fungsi penciuman bagus bisa membedakan bau
kopi dan minyak kayu putih, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
keluhan
 Sistem kardiovaskuler
 Sistem gastrointestinal
Pasien tidak ada keluhan
 Sistem perkemihan
Pada sistem perkemihan terjadi perubahan yang signifikan. Banyak
fungsi yang mengalami kemunduran. Contohnya laju filtrasi,
eksresi, dan reabsorpsi oleh ginjal
 Sistem genitoreproduksi ( pria/ wanita )
Pasien seorang pria
 Sistem musculoskeletal
Perubahan sistem musculoskeletal pada lansia: jaringan
penghubung (kolagendan elastin), katilago, tulang, otot dan sendi.
Kolagen sebagai pendukung utama kulit, tendon, tulang, kartilago,
dan jaringan pengikat mengalami perubahan menjadi bentangan
yang tidak teratur
 Sistem saraf pusat
Susunan saraf mengalami perubahan anatomi dan atropi yang
progresif pada serabut saraf lansia. Lansia mengalami penurunan
koordinasi dan kemampuan dalam melakukkan aktifitas sehari-hari
 Sistem endokrin

 Ekstremitas
Pada ekstremitas atas tidak ada masala dan tidak ada keluhan,
namun pada ekstremitas bawah pada kaki kanannya terdapat luka
diabetes melitus

3. Teknik Pengkajian Psikologis dan Spiritual


 Kaji tampilan dan prilaku klien secara umum : kemmpuan motorik,
bahasa, menulis dan fungsi sensori
 Tingkat kesadaran, orientasi, rentang perhatian, daya ingat,
kemmapuan kognitif, pengetahuan umum situasi kehidpannya
 Kenali bila ada disfungsi mental
 Jelaskan kemampuan sosialisasi klien pada saat sekarang, sikap
klien pada orang lain, dan harapan-harapan klien dalam melakukan
sosialisasi kepuasan klien dalam sosialisasi.

4. Teknik Pengkajian Emosi

PERTANYAAN TAHAP 1
 Apakah klien mengalami sukar tidur ? Ya
 Apakah klien sering merasa gelisah ? Tidak
 Apakah klien sering murung / menangis sendiri ? Tidak
 Apakah klien sering was-was atau kuatir ? Tidak

4. Teknik Pengkajian Spiritual


Pasien mengatakan bahwa sering melakukan shalat 5 waktu, pasien
mengatakan suka mengaji setelah shalat 5 waktu, pasien mengatakan bahwa
dirinya yakin aka nada kematian suatu saat nanti, pasien mengatakan supaya
pada saat dai menempati akhir hayatnya ingin khusnul khotimah dan tidak
merepotkan orag sekitarnya

5. Teknik Pengkajian Fungsional


KATZ Indeks :
Termasuk kategori yang manakah klien ?

A. Bila klien mandiri dalam makan, kontinensia (BAK, BAB), menggunakan


pakaian, pergi ke toilet, berpindah dan mandi.
B. Bila klien mandiri semuanya kecuali salah satu saja fungsi diatas.
C. Bila klien mandiri, kecuali mandi dan satu lagi fungsi yang lain.
D. Bila klien mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan satu lagi fungsi yang
lain.
E. Bila klien mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet dan satu lagi
fungsi yang lain.
F. Bila klien mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan
satu fungsi yang lain.
G. Ketergantungan semua fungsi diatas.

Keterangan :

Mandiri : berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif dari orang
lain. Seorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak
melakukan fungsi, meskipun dia mampu melakukannya.

6. Teknik PengkajianTingkat Kemandirian Klien


Barthel Indeks (modifikasi)

Termasuk yang manakah klien :

No Kriteria Dengan Mandiri Keterangan


bantuan
1 Makan 5 10 Frekuensi :
Jumlah :
Jenis :
2 Minum 5 10 Frekuensi :
Jumlah :
Jenis :
3 Berpindah dari kursi ke 5-10 15
tempat tidur, sebaliknya.
4 Personal toilet (cuci 0 5 Frekuensi :
muka, menyisir rambut,
menggosok gigi)
5 Keluar masuk toilet 5 10
(mencuci pakaian,
menyeka tubuh,
menyiram)
6 Mandi 5 15 Frekuensi :
7 Jalan di permukaan datar 0 5
8 Naik turun tangga 5 10
9 Mengenakan pakaian 5 10
10 Kontrol bowel (BAB) 5 10 Frekuensi :
Konsistensi :
11 Kontrol bladder (BAK) 5 10 Frekuensi :
Warna :
12 Olahraga/latihan 5 10 Frekuensi :
Jenis :
13 Rekreasi/pemanfaat 5 10 Jenis :
waktu luang Frekuensi :

Keterangan :

a. 130 : Mandiri
b. 65-125 : Ketergantungan sebagian
c. 60 : Ketergantungan total

8. Teknik Pengkajian Status Mental


Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan Short
Portable Mental Status Questioner (SPMSQ)
Instruksi :
Ajukan pertanyaan 1 – 10 pada daftar ini dan catat semua jawaban dengan
memberikan tanda v (cheklist)
Catat jumlah kesalahan total berdasarkan 10 pertanyaan .

Benar Salah No Pertanyaan

01 Tanggal berapa hari ini ?

02 Hariapa sekarang ini ?

03 Apa nama tempat ini ?

04 Dimana alamat anda ?

05 Berapa umur anda ?

06 Kapan anda lahir ? (minimal tahun lahir )

07 Siapa presiden indonesia sekarang ?

08 Siapa presiden indonsia sebelumnya ?

09 Siapa nama ibu anda ?

10 Kurangi 3 dari 20 & tetap pengurangan 3 dari


tiap angka baru semua secara umum.

∑= 10 ∑=0

Score total =
Interpretasi :
a. Salah 0 – 3 : Fungsi intelektual utuh
b. Salah 4 – 5 : Kerusakan intelektual ringan
c. Salah 6 – 8 : Kerusakan intelektual sedang
d. Salah 9 -10 : Kerusakan intelektual berat.
9. Teknik Pengkajian aspek kognitif pada fungsi mental dengan menggunakan
MMSE ( Mini Mental Status Exam ) :

 Orientasi
 Registrasi
 Perhatian
 Kalkulasi
 Mengingat kembali
 Bahasa
No Aspek Nilai Nilai Kriteria
Kognitif Maks Klien

1 Orientasi 3 3 Menyebutkan dengan benar:


□ Tahun
□ Musim
□ Tanggal
□ Hari
□ Bulan

2 Orientasi 5 5 Dimana kita sekarang berada ?


□ Negara Indonesia
□ Provinsi Jawa Barat
□ Kota …
□ PSTW…
□ Wisma …
3 Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 objek (oleh pemeriksa) 1
detik untuk mengatakan masing-masing
objek. Kemudian tanyakan kepada klien
ketiga objek tadi (untuk disebutkan )
□ Objek …
□ Objek …
□ Objek …
4 Perhatian & 5 3 Minta klien untuk mulai dari angka 100
kalkulasi kemudian dikurangi 7 sampai lima tingkat
□ 93
□ 86
□ 79
□ 72
□ 65
5 Mengingat 3 3 Minta klien untuk menyebutkan kembali
ketiga objek no. 2 (registrasi). Bila benar satu
point untuk masing-masing objek.
6 Bahasa 9 8 Tunjukkan satu benda dan tanyakan namanya
pada klien;
□ … (mis; jam)
□ … (mis; pensil)
□ … (mis; keratas)
Minta klien untuk mengulang kata berikut : “
taka da jika , dan, atau, tetapi ;” (dapat diganti
dengan bahasa daerah klien), bila benar nilai
1 point
□ Benar 2 kata tak ada, tetapi minta klien
untuk mengikuti 3 langkah perintah berikut ;
o Ambil kertas dan pegang
o Lipat dua
o Letakkan diatas meja
□ minta klien untuk mengikuti perintah
berikut (bila benar dapat 1 point) :
o “ tutup mata “
o Tuliskan 1 kalimat …
o Salin gambar
TOTAL NILAI : 25

Interpretasi Hasil :
a. 23 : Aspek kognitif fungsi mental baik
b. 18 - 22 : Kerusakan aspek fungsi mental ringan
c. ≤ 17 : Kerusakan aspek fungsi mental berat.

10. Pengkajian keseimbangan (Tinneti, ME dan Ginter, S.F., 1998)


Keseimbangan di nilai dari dua komponen utama dalam bergerak ialah:
10.1 Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan ;
Beri nilai 0, bila klien tidak menunjukkan kondisi di bawah ini.
nilai 1 bila menunjukkan salah kondisi.
 Gunakan kursi yang keras dan tanpa lengan
 Bangun dari duduk dengan satu kali gerakan, tetapi mendorong
badan ke atas dengan tangan atau bergeser bagian depan kursi
terlebih dahulu dan atau tidak stabil pada saat pertama berdiri.
 Duduk dengan menjatuhkan diri ke kursi atau tidak duduk di tengah
kursi
 Menahan dorongan pada sternum (pemeriksa mendorong
sternum perlahan-lahan sebanyak 3 kali)
 Klien menggerakkan kaki, memegang objek untuk dukungan atau
kaki tidak menyentuh sisi-sisinya.
 Mata tertutup
 Sama seperti di atas (periksa kepercayaan klien dalam input
penglihatan untuk keseimbangan).
 Perputaran Ieher (mata terbuka)
 Menggerakkan kaki, menggenggam objek untuk dukungan, kaki
tidak menyentuh sisi-sisinya, keluhan vertigo, pusing atau
sempoyongan.
 Gerakan menggapai sesuatu
 Tidak mampu menggapai sesuatu dengan bahu fleksi penuh sambil
berdiri pada ujung-ujung jari kaki, tidak stabil, memegang sesuatu
untuk dukungan.
 Membungkuk
 Tidak mampu membungkuk untuk mengambil objek kecil
(misalnya pensil) dari lantai, memegang objek atau memerlukan
berbagai usaha pada saat akan kembali berdiri.

10.2 Komponen gaya atau gerakan berjalan


Beri nilai 0 bila klien tidak menunjukkan kondisi di bawah ini dan beri
nilai 1 jika menunjukkan salah satu kondisi;
 Minta klien berjalan ke tempat yang telah ditentukan
 Ragu-ragu, tersandung, memegang objek untuk dukungan.
 Ketinggian langkah kaki
 Kaki tidak terangkat dari lantai secara konsisten (menggeser atau
menyeret kaki) atau mengangkat kaki terlalu tinggi (> 5 cm)
 Kontinuitas langkah kaki (observasi dari samping klien)
 Setelah langkah awal, langkah tidak konsisten, mulai mengangkat
satu kaki sementara kaki yang Iain menyentuh lantai.
 Kesimetrisan langkah (observasi dari samping klien)
 Tidak berjalan dalam garis Iurus, bergoyang dari suatu sisi ke sisi
lain.
 Berbalik
 Berhenti sebelum mulai berbalik, sempoyongan, bergoyang
memegang objek untuk dukungan.

Interpretasi hasil :
Jumlah nilai perolehan klien, kemudian interprestasikan sebagai berikut :
a. Nilai 0 – 5 : Resiko jatuh rendah
b. Nilai 6 – 10 : Resiko jatuh sedang
c. Nilai 11 – 15 : Resiko jatuh tinggi
11. Pengkajian Sosial ( APGAR Keluarga )

ASPEK YANG DINILAI NILAI

2 1 0

1. Saya puas bahwa saya dapat kembali pada keluarga / teman-teman


(adaptation)
2. Saya puas bahwa keluarga / teman-teman membicarakan sesuatu
dengan saya (partnership)
3. Saya puas bahwa keluarga / teman-teman mendukung keinginan
saya (growth)
4. Saya puas bahwa keluarga / teman-teman saya mengekspresikan dan
berespon terhadap emosi saya (affection)
5. Saya puas bahwa keluarga / teman-teman saya dan saya
menyediakan waktu bersama (resolve)
Penilaian :
a. 0 – 3 : Disfungsi keluarga sangat tinggi
b. 4 – 6 : Disfungsi keluarga sedang
c. 7 – 10 : Fungsi keluarga baik.

12. Pengkajian Hasil Laboratorium dan Diagnostik


Dalam mengkaji hasil laboratorium dan tes diagnostik hendaknya di cari respon klien
terhadap berbagai penyakit yang pernah dialami dan pengaruh pengobatannya serta
hasil pemeriksaan laboratorium yang diperlukan.
Sumber data dapat berasal dari :
a. Wawancara dengan klien
b. Wawancara dengan keluarga atau kerabat terdekat dengan klien
c. Konsultasi dengan profesi kesehatan lainnya

13. Review catatan klinik


Review ini diperlukan untuk melihat kembali riwayat kesehatan masa lalu dan
pengobatannya untuk melakukan validasi hasil wawancara yang telah diperoleh
sebelumnya.
14. Review literatur
Untuk melengkapi data dasar yang telah terkumpul perlu dilakukan review
kepustakaan agar ada peningkatan pengetahuan tentang tindakan, gejala, prognosa
dan standar praktek klinik bagi peserta didik.

15. Analisa data

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah Berhubungan Dengan Resistensi Insulin
Dibuktikkan Dengan Kadar Glukosa Dalam Darah

C. INTERVENSI

D. IMPLEMENTASI

E. EVALUASI
STIKES RS. DUSTIRA
PRODI DIII KEPERAWATAN

LEMBAR OBSERVASI
PENILAIAN KOMPETENSI

JUDUL UNIT : Melaksanakan asuhan keperawatan pada kelompok lansia


Nama Peserta :
Tanggal :

No. Elemen Kriteria Penilaian


I. Pengkajian YA TDK
1 Mengimplementasikan 1.1 Salam disampaikan
prinsip dan teknik dengan spontan
komunikasi dalam 1.2 Perawat
pengkajian keperawatan memperkenalkan diri
kelompok lansia.
2 Mengaplikasikan prinsip dan 2.1 Tujuan dan prosedur
etika, norma, budaya dan pengkajian dijelaskan
aspek legal dalam pengkajian dengan lengkap
keperawatan. 2.2 Privacy klien/kelompok
lansia dijaga
2.3 Melakukan kontrak
waktu untuk melakukan
pegkajian
2.4 Menjelaskan hal-hal yang
mungkin terjadi pada saat
pengkajian
3 Melaksanakan prosedur 3.1 Menyiapkan alat dan
pengkajian keperwatan bahan siap pakai
kelompok lansia. 3.2 Mengatur posisi klien
yang dibutuhkan saat
pengkajian
3.3 Pengkajian identitas klien
3.4 Mengkaji status
kesehatan saat ini
3.5 Mengkaji riwayat
kesehatan dahulu
3.6 Mengkaji riwayat
kesehatan keluarga
3.7 Melakukan peeriksaan
fisik persistem (keadaan
umum, integumen,
system hemopoitek,
kepala, mata, telinga,
mulut dan tenggorokan,
leher, payudara, system
pernafasan,
kardiovaskuler
gastrointestinal,
perkemihan,
genetoreproduksi,
muskuloskeletal, SSP,
endokrin )
3.8 Mengkaji psikoogi klien
3.9 Mengkaji tingkat social
kien
3.10 Mengkaji spiritual
klien
3.11 Mengkaji status
emosi klien
3.12 Mengkaji fungsioal
klien ( KATZ indeks )
3.13 Mengkaji tingkat
kemandirian klien
( Barthel Indeks )
3.14 Mengkaji status
mental klien ( SPMSQ )
3.15 Mengkaji aspek
kognitif pada fungsi
mental ( MMSE )
3.16 Mengkaji
keseimbangan klien
( Tinneti, ME dan Ginter,
SF . 1998 )
3.17 Mengkaji APGAR
keluarga
3.18 Mengkaji hasil lab
dan diagnostic
3.19 Review catatan kinik
3.20 Review literature
Jumlah :
II. Diagnosa Keperawatan Ya Tidak

1. Melakukan analisa data 1.1. Data dikelompokkan


keperawatan kelompok lansia 1.2. Dibuat interpretasi
data
1.3. Ditentukan masalah
keperawatan klien .
2. Merumuskan diagnosa 2.1. Diagnosa
keperawaatan kelompok lansia. dirumuskan dengan
spesifik ( aktual, resiko
atau sejahtera )
3. Memprioritaskan masalah 3.1. Diagnosa
keperawatan klien. keperawatan klien di
prioritaskan
Jumlah :

III. Perencanaan Ya Tidak

1. Merumuskan tujuan 1.1. Tujuan umum dan


pemecahan setiap diagnosa khusus ditetapkan
keperawatan kelompok lansia. untuk setiap diagnosa
keperawatan kelompok
lansia
1.2. Tujuan dibuat
dengan spesipik dapat
diukur, rasional, dapat
dicapai dan
menunjukkan kriteria
waktu.
2. Menyusun rencana tindakan 2.1. Membuat rencana
keperawatan kelompok lansia tindakan keperawatan
pada klien
2.2. Membuat rencana
evaluasi tindakan
keperawatan pada klien.
Jumlah :
IV. Pelaksanaan Ya Tidak

a. Pendidikaan kesehatan

1. Menyusun pre planing 1.1. Membuat pre planing


pendidikan kesehatan pada pendidikan kesehatan
kelompok lansia sesuai kebutuhan dan
masalah kesehatan
kelompok lansia.
1.2. Membuat pre planing
dengan lingkup waktu,
tujuan, materi, metode,
media, KMB dan
evaluas.
2. Melaksanakan pendidikan 2.1. Mengucapkan salam
kesehatan pada kelompok terapeutik.
lansia 2.2. Menjelaskan kontrak
waktu
2.3. Menjelaskan tujun
pendidikan kesehatan
2.4. Menyampaikan
materi dengan singkat
dan jelas
2.5. Menggunakan
metode pendidikan
kesehatan yang tepat
2.6. Menggunakan media
pendidikan kesehatan
yang sesuai
2.7. Melaksanakan
evaluasi
Jumlah :
b. Pendidikan Kesehatan YA TIDAK
1. Menunjukan kerja 1.1. Mengidentifikasikan
sama unsur terkait program kesehatan yang
sesuai kebutuhan terkait sesuai kebutuhan
1.2. Melakukan pendekatan/
lobiying dan negoisasi
dengan penanggung jawab
program terkait
1.3. Menyusun MoU dengan
penanggung jawab program
terkait

2. Menunjukan 2.1. Mengidentifikasikan


prosedur program yang akan
kolaborasi dilaksanakan
tindakan skrining 2.2. Membuat surat pengantar
kesehatan pada untuk urat terkait
kelompok lansia 2.3. Membuat dan melakukan
MoU dengan unsur terkait
2.4. Membuat dan melakukan
MoU dengan unsur terkait

3. Melakukan 3.1. Mencatat setiap kegiatan/


evaluasi tindak program yang telah
lanjut tindakan dilakukan
3.2. Mencatat tingkat
pencapaian tujuan yang
ditetapkan pada
perencanaan
3.3. Merevisi perencanaan yang
belum tercapai bersama
sektor/ program terkait

Jumlah
c. Memberikan bantuan ADL YA TIDAK
1. Dapat 1.1. Menyampaikan salam
menunjukan terapeutik
prosedur bantuan 1.2. Menginformasikan pada
ADL klien bahwa akan dilakuan
bantuan ADL
1.3. Jelaskan tujuan dari bantuan
ADL
1.4. Melakukan kesempatan
dengan klien tentang
prosedur bantuan ADL
1.5. Mengatur posisi klien
sesuai kebutuhan
1.6. Menjelaskan hal-hal yang
mungkin terjadi seperti
ketidaknyamanan
1.7. Menunjukan alat dan bahan
yang harus disiapkan
1.8. Menyiapkan alat dan bahan
siap pakai
1.9. Meletakkan alat sesuai
urutan penggunaannya
1.10. Meletakkan alat yang
mudah dijangkau dan dekat
dengan klien
1.11. Mencuci tangan sesuai
SOP
1.12. Menutup jendela/
memasang sampiran

Jumlah
d. Memberikan Bantuan Kognitif YA TIDAK
1. Membantu latihan 1.1. Menyampaikan salam
kognitif pada terapeutik.
kelompok lansia 1.2. Menginformasikan
pada klien bahwa akan
dilakukan bantuan
latihan kognitif.
1.3. Jelaskan tujuan dari
bantuan latihan
kognitif.
1.4. Melakukan
kesepakatan dengan
klien tentang prosedur
latihan.
1.5. Mengatur posisi klien
sesuai kebutuhan.
1.6. Menjelaskan hal-hal
yang mungkin terjadi
seperti
ketidaknyamanan.
1.7. Menunjukkan alat dan
bahan yang harus
disiapkan.
1.8. Menyiapkan alat dan
bahan siap pakai.
1.9. Meletakkan alat sesuai
urutan penggunaannya.
1.10. Meletakkan alat yang
mudah di jangkau dan
dekat dengan klien.
1.11. Mencuci tangan
sesuai SOP.
1.12. Menutup
jendela/memasang
sampiran
Jumlah
V. Evaluasi YA TIDAK

1. Melaksanakan 1.1. Menjelasakan kepada lansia


evaluasi asuhan tujuaan melakukan evaluasi
keperawatan 1.2. Mengidentifikasi aspek
kelompok lansia yang dievaluasi
1.3. Mengumpulkan bukti
pencapaian asuhan sesuai
tujuan, kriteria dan standar
1.4. Melakukan penilaian tingkat
kemandirian lansia
1.5. Membuat rencana tindak
lanjut

Jumlah :

VI. Dokumentasi YA TIDAK

1. Melaksanakan 1.1. Menuliskan pengkajian


dokumentasi asuhan klien
keperawatan pada 1.2. Menuliskan diagnosa
klien keperawatan dalam
dokumen klien/ kelompok
lansia
1.3. Menuliskan perencanaan
keperawatan kelompok
lansia
1.4. Menuliskan pelaksanaan
intervensi
1.5. Menuliskan
penilaian/evaluasi
1.6. Mencatat respon
klien/kelompok lansia dan
hasil evaluasi
Jumlah :

Anda mungkin juga menyukai