Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KASUS PRAKTEK PROFESI NERS ASUHAN

KEPERAWATAN GERONTIK PADA Tn. A DENGAN


HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
SERPONG 01 TANGERANG SELATAN
TAHUN 2022

OLEH :

PUTRI INDRIYANI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN


PROGRAM STUDI NERS
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTEK PROFESI NERS LANSIA DI


PUSKESMAS SERPONG 1

Laporan ini telah di setujui untuk dipertanggungjawabkan di hadapan pembimbing


materi dan pembimbing lapangan

Program studi ners (profesi) ilmu keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten
Tengerang, Desember 2022

PEMBIMBING MATERI PEMBIMBING MATERI

(Ns, Royani, S.Kep,M.Kep) (Eva Nurul F, A.Md. Kep)


FORMAT PENGKAJIAN FISIK KLIEN GERONTIK

A. Identitas klien
Nama : Tn. M Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 62 Tahun Suku : Jawa
Alamat : kp. Cilenggang Agama : Islam
Pendidikan : SMA Status perkawinan : Kawin
Tgl masuk :- Pengkajian : 19 Mei 2022

B. Status kesehatan saat ini


Klien mengatakna memiliki riwayat hipertensi dan klien mengatakan ada keturunan yang
memiliki hipetensi, klien mengatakan nilai tekanan darah terakhir klien periksa adalah
160/80 mmHg, klien mengatakan keluhan saat ini yang klien rasakan adalah kepala
pusing yang menyebabkan klien susah tidur, dan pegal di sekitar pundak. Klien
mengatakan masih mengkonsumsi hipertensi.
C. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan tidak ada.
D. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan dikeluarganya ada yang mengalami hipertensi.
E. Tinjauan sistem (jelaskan tentang kondisi sistem-sistem dibawah ini yang terdapat
dibawah pada klien)
 Keadaan umum : Composmentis
 Integument : Bersih tidak terdapat lesi, turgor kulit <3 detik
 Kepala : Bersih
 Mata : Klien mengatakan tidak ada masalah penglihatan
 Telinga : Klien mengatakan tidak ada masalah pendengaran
 Mulut dan tenggorokan : Bersih, tidak terdapat lesi
 Sistem pernafasan : Klien mengatakan tidak mengalami sesak nafas atau susah
nafas 28x/menit
 Sistem kardiovaskuler : Tekanan darah 1/90 mmHg, nadi ?
 Sistem perkemihan :?
 Tekanan darah : 160/90 mmHg
 Pernapasan : 28x/menit
 Nadi :?
F. Pengkajian Psikososial
1. Psikososial
klien mengatakan mengisi kegiatan sehari-harinya dengan mengojek, menjemput istri
dan anaknya kerja, istirahat, dan terkadang ia main ke rumah anaknya yang berada
didekat rumahnya untuk bermain dengan cucunya.
2. Identifikasi Masalah Emosional:
PERTANYAAN TAHAP 1
 Apakah klien mengalami sukar tidur? Ya
 Apakah klien sering merasa gelisah? Tidak
 Apakah klien sering murung atau menangis sendiri? Tidak
 Apakah klien sering was-was atau kuatir? Tidak
Lanjutkan kepertanyaan tahap 2 jika lebih dari atau sama dengan 1 jawaban “ya”
PERTANYAAN TAHAP 2
 Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan? Iya
 Ada masalah atau banyak fikiran? Tidak
 Ada gangguan/masalah dengan keluarga lain? Tidak
 Menggunakan obat tidur/penenang atas anjuran dokter? Tidak
 Cenderung mengurung diri? Tidak
Bila lebih dari satu atau sama dengan 1 jawaban “ya”
Masalah emosional negatif (-)
3. Spiritual
Klien mengatakan suka melaksanakan shalat di mushola yang berada di dekat rumah.

G. Pengkajian Fungsional Klien


KATZ Indek:
Termasuk / Kategori manakah klien ?
 Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB, BAK), menggunakan pakaian, pergi ke
toilet, berpindah dan mandi
 Mandiri semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi di atas
 Mandiri kecuali mandi dan satu lagi fungsi yang lain
 Mandiri kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi yang lain
 Mandiri kecuali mandi, berpakaian ke toilet dan satu fungsi yang lain
 Mandiri kecuali mandi, berpakaian ke toilet berpindah dan satu fungsi yang lain
 Ketergantungan untuk semua fungsi di atas.
 Lain-lain (tidak termasuk kategori diatas) keterangan:
Mandiri berarti : tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif dari orang lain.
Seseorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak melakukan
fungsi, meskipun ia anggap mampu

Modifikasi dari tabel indek


Termasuk yang manakah klien?
Dengan
No. Kriteria Mandiri Keterangan
Bantuan
Frekuensi : sering
1. Makan 5 10 Jumlah : 3 kali
Jenis :
Frekuensi : sering
Jumlah :
2. Minum 5 10
Jenis : air putih dan kopi

Berpindah dari kursi


3. 5-10 15
roda ke tempat
tidur/sebaliknya
Personal toilet (cuci
Frekuensi :
4. muka, menyisir 5 5
rambut, gosok
gigi)
Keluar masuk toilet
(mencuci pakaian, 5 10
5.
menyeka
tubuh, menyiram)
Frekuensi :
6. Mandi 5 15

7. Jalan dipermukaan 0 15
datar
8. Naik turun tangga 5 10

9. Mengenakan pakaian 5 10

Frekuensi :
10. Kontrol bowel (BAB) Konsistensi : tidak
5 10 tentu
Frekuensi :
11. Kontrol bladder (BAK) 5 10
Warna :
Frekuensi : 2-3 dalam
12. Olah raga/latihan 5 10
seminggu
Jenis : jalan santai setiap
pagi
Frekuensi : setiap hari
13. Rekreasi/pemanfaatan 5 10
Jenis : klien mengatakan
waktu luang
mengisi kegiatan sehari-
harinya dengan mengojek,
menjemput istri dan
anaknya kerja, istirahat,
dan terkadang ia main ke
rumah anaknya yang
berada didekat rumahnya
untuk bermain dengan
cucunya.

Keterangan :
a. 130 : Mandiri
b. 65-125 : Ketergantungan sebagian
c. 60 : Ketergantungan total
H. Pengkajian Status Mental Gerontik
Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan shortportable mental
status questioner (SPMSQ)
Intruksi :
 Ajukan pertanyaan 1-10 pada daftar ini dan catat semua jawaban.
Benar Salah NO PERTANYAAN
√ 01 Tanggal berapa hari ini
√ 02 Hari apa sekarang ini
√ 03 Apa nama tempat ini
√ 04 Dimana alamat anda
√ 05 Berapa umur anda
√ 06 Kapan anda lahir (minimal tahun lahir)
√ 07 Siapa presiden indonesia sekarang ?
√ 08 siapa nama presiden sebelumnya?
√ 09 Siapa nama ibu anda?
√ 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari
setiap angka baru, semua secara umum.
= 10 =0
∑= ∑=

 Catat jumlah kesalahan total berdasarkan 10 pertanyaan.


Score total =
Interpretasi hasil :
a. Salah 0-3 : fungsi intelektual utuh
b. Salah 4-5 : kerusakan intelektual ringan
c. Salah 6-8 : kerusakan intelektual sedang
d. Salah 7-10 : kerusakan intelektual berat
Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan menggunakan MMSE
(Mini Mental Status Exam)
 Orientasi
 Registrasi
 Perhatian
 Kalkulasi
 Mengingat kembali
 Bahasa
No ASPEK NILAI NILAI KRITERIA
KOGNITIF MAKS KLIEN
1 Orientasi Menyebutkan dengan benar
Tahun
Musim
Tanggal
Hari
Bulan

Orientasi Dimana kita sekarang


berada?
 Negara Indonesia
 Provinsi Banten
 Kota Tangerang
Selatan
PSTW
WISMA
2 Registrasi Sebutkan nama 3 objek (oleh
pemeriksa)1 detik untuk
mengatakan masing- masing
obyek. Kemudian tanyakan
kepada klien ketiga obyek
tadi (untuk disebutkan)
 Objek motor
 Objek baju
 Objek kursi
3 Perhatian Minta klien untuk memulai
dan kalkulasi dari angka 100 kemudian
dikurangi 7 sampai 5
kali/tingkat.
 93
 86
 79
 72
 65
4 Mengingat Minta klien untuk
mengulangi ketiga obyek
pada No.2 (registrasi) tadi.
Bilabenar 1 point untuk
masing-masing obyek.

5 Bahasa Tunjukkan pada klien suatu


benda dan tanyakan
namanya pada klien
 Buku
 Pulpen

Minta klien untuk


mengulangi kataberikut:
“tak ada jika, dan atau,
tetapi”. Bilabenar, nilai satu
point.
 Pertanyaan benar 2 buah
: tak ada,tetapi

Minta klien untuk mengikuti


perintah berikut yang terdiri
dari 3 langkah : “ambil kertas
di tangan anda, lipat duadan
taruh di lantai”
 Ambil pulpen itu
 Robek buku
 Taruh buku di lantai

Perintahkan pada klien untuk


hal berikut (bola aktivitas
sesuai perintah nilai point1)
 Tutup mata anda

Perintahkan pada klien untuk


menulis satu kalimat dan
menyalin gambar
Tulis satu kalimat
Menyalin gambar

TOTAL NILAI

Interpretasi
hasil : >23 :Aspek kognitif dari fungsi mental baik
18-22 : Kerusakan aspek fungsi mental ringan
< Terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat

I. PENGKAJIAN KESEIMBANGAN UNTUK KLIEN LANSIA


(TINNETI,ME,DAN GINTER,SF, 1998)
Pengkajian keseimbangan dinilai dari dua komponen utama dalam bergerak, dari kedua
komponen tersebut dibagi lagi dalam beberapa gerakan yang pelu diobservasi oleh
perawat. Kedua komponen tersebut adalah :
1. Perubahan posisi atau keseimbangan Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukkan
komponen dibawah ini, atau beri nilai 1 jika klien menunjukkan salah satu dari
kondisi dibawah ini :
 Bangun dari kursi (dimasukan dalam analisis)
Tidak bangun dari duduk dengan satu gerakan, tetapi mendorong tubuh keatas
dengan tangan atau bergerak ke bagian depan kursi terlebih dahulu, tidak
stabil pada saat pertama kali berdiri.
 Duduk ke kursi (dimasukkan ke dalam analisis)
Menjatuhkan-diri ke kursi, tidak duduk ditengah Kursi keterangan : (*) kursi
yang keras tanpa lengan (0)
 Menahan dorongan pada sternum (pemeriksaan mendorong sternum
perlahan-lahan sebanyak 3 kali)
Klien menggerakan kaki, memegang objek untuk dukungan, kaki tidak
menyentuh sisi-sisinya. (0)
 Mata tertutup
Lakukan pemeriksaan sama seperti diatas tapi klien disuruh menutup mata
(periksa kepercayaan pasien tentang input penglihatan untuk
keseimbangannya) (0)
 Perputaran leher
Menggerakan kaki, menggenggam obyek untuk dukungan, kaki tidak
menyentuh sisi-sisinya, kelelahan vertigo, pusing atau keadaan tidak stabil.
(0)
 Gerakan menggapai sesuatu
Tidak mampu untuk menggapai sesuatu dengan bahu fleksi sepenuhnya
sementara berdiri pada ujung-ujung jari kaki, tidak stabil, memegang sesuatu
untuk dukungan (0)
 Membungkuk
Tidak mampu membungkuk untuk mengambil obyek-obyek kecil (misl
pulpen) dari lantai, memegang obyek untuk bisa berdiri lagi, memerlukan
usaha-usaha multiple untuk bangun (0)

2. Komponen gaya berjalan atau gerakan


Beri nilai 0 jika klien menunjukkan kondisi dibawah ini, atau beri nilai 1 jika klien
menunjukkan salah satu dari kondisi dibawah ini :
 Minta klien untuk berjalan ke tempat yang ditentukan
Ragu-ragu, tersandung, memegang obyek untuk dukungan (0)
 Ketinggian langkah kaki (mengangkat kaki saat melangkah)
Kaki tidak naik dari lantai secara konsisten (menggeser atau menyeret kai),
mengangkat kaki terlalu tinggi (> 5 cm) (0)
 Kontinuitas langkah kaki (lebih baik diobservasi dari samping klien)
Setelah langkah-langkah awal, langkah menjadi tidak konsisten, memulai
mengangkat satu kaki sementara kaki yang lain menyentuh lantai (0)
 Kesimetrisan langkah (lebih baik diobservasi dari dari samping klien)
Tidak berjalan dalam garis lurus,bergelombang dari sisi ke sisi (0)
 Penyimpangan jalur pada saat berjalan (lebih baik diobservasi dari
belakang klien)
Tidak berjalan dalam garis lurus,bergelombang dari sisi ke sisi (0)
 Berbalik
Berhenti sebelum mulai berbalik, jalan sempoyongan, bergoyang, memegang
obyek untuk dukungan (0)
Intervensi hasil :
Jumlahkan semua nilai yang diperoleh klien, dan dapat diinterpretasikan sebagai
berikut :
 0-5 : Risiko jatuh rendah
 6-10 : Risiko jatuh sedang
 11-15: Risiko jatuh tinggi

ANALISA DATA
DATA PENYEBAB MASALAH
DS : Peningkatan tekanan Gangguan pola tidur
Klien mengatakan memiliki vaskuler serebral
riwayat hipertensi, klien
mengatakan kepalanya Nyeri akut (sakit kepala)
terasa pusing, dan sulit tidur
dimalam hari. Gangguan pola istirahat
tidur
DO :
- Mata klien terlihat sayup

DS : Otak Nyeri akut


Klien mengatakan sakit
kepala, setiap sakit kepala Resistensi pembuluh darah
klien mengkonsumsi obat otak
pereda sakit kepala.
Nyeri akut
DO :
Tekanan darah klien selalu
tinggi

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan kebutuhan tidur tidak efektif (D.0055)
2. Nyeri akut berhubungan dengan resistensi pembuluh darah ke otak meningkat
(D.0077)

NO DIAGNOSA RENCANA KEPERAWATAN


KEPERAWATAN
Tujuan Intervensi
1 Gangguan istirahat tidur Luaran utama: pola Intervensi: Dukungan
berhubungan dengan tidur (L.05045) Tidur (I.05174)
kebutuhan tidur tidak Setelah dilakukan Observasi
efektif (D.0055) tindakan asuhan a. Identifikasi pola
keperawatan di harapkan aktivitas dan tidur
pola tidur klien mampu b. Identifikasi faktor
kembali normal dengan pengganggu tidur
kriteria: (fisik
1. Keluhan sulit tidur dan/psikologis)
menurun (5)
2. Keluhan sering c. Identifikasi
terjaga menurun makanan dan
(5) minuman yang
3. Keluhan tidak mengganggu tidur
puas tidur (mis. Kopi, the,
menurun (5) alcohol, makanan
4. Keluhan pola mendekati tidur,
tidur berubah minum banyak air
menurun (5) sebelum tidur)
5. Keluhan istirahat d. Identifikasi obat
tidak cukup tidur yang di
menurun (5) konsumsi
6. Kemampuan
beraktivitas Terapeutik
meningkat (5) a. Modifikasi
lingkungan (mis.
Pencahayaan,
kebisingan, suhu,
matras, dan tempat
tidur)
b. Batasi waktu tidur
siang, jika perlu
c. Fasilitasi
menghilangkan
stress sebelum
tidur.
d. Tetapkan jadwal
rutin
e. Lakuan prosedur
untuk
meningkatkan
kenyamanan (mis.
Pijet pengaturan
posisi, terapi
akupresur)
f. Sesuaikan jadwal
pemberian obat
dan tindakan untuk
menjaga siklus
tidur terjaga

Edukasi
a. Jelaskan
pentingnya tidur
cukup selama sakit
b. Anjurkan menepati
kebiasaan waktu
tidur
c. Anjurkan
menghindari
makanan/minuman
yang mengganggu
tidur
d. Anjurkan
penggunaan obat
tidur yang tidak
mengandung
supresor terhadap
tidur REM
e. Anjurkan faktor-
faktor yang
berkontribusi
terhadap gangguan
pola tidur (mis,
psikologis, gaya
hidup, sering
berubah shift
bekerja) Ajarkan
relaksasi otot
autogenik atau cara
nonfarmakologi
lainnya.
2 Nyeri akut berhubungan Luaran utama: tingkat Intervensi: manajemen
dengan resistensi nyeri (L.08066) nyeri (I.08238)
pembuluh darah ke otak Setelah dilakukan Observasi
meningkat (D.0077) tindakan asuhan 1. Indetifikasi lokasi,
keperawatan di harapkan karakteristik,
tingkat nyeri klien durasi, frekkuensi,
berkurang dengan kualitas, intensitas
kriteria: nyeri
1. Kemampuan 2. Indetifikasi skala
penuntasan nyeri
aktivitas 3. Indetifikasi skala
meningkat (5) nyeri nonverbal
2. Keluhan nyeri 4. Indetifikasi faktor
menurun (5) yang memperberat
3. Meringis menurun dan memperingan
(5) nyeri
4. Sikap protektf 5. Indetifikasi
menrun (5) pengaruh nyeri
5. Gelisah menurun pada kulitas hidup
(5) 6. Monitor
6. Kesulitan tidur keberhasilan terapi
menurun (5) komplementer
7. Berfokus pada diri yang sudah
sendiri menurun diberikan
(5) Terapeutik
8. Frekuensi nadi 1. Berikann tehnik
membaik (5) nonfarmakologis
9. Tekanan darah untuk mengurangi
membaik (5) rasa nyeri (mis.
10. Pola tidur Kompres erat
membaik (5) rhangat/dingin)
2. Kontrol
lingkungan yang
memperberat rasa
nyeri
3. Fasilitas istirahat
dan tidur
4. Pertimbangkan
jenis dan sumber
nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri

Edukasi
1. Jelaskan penyebab,
periode dan pemcu
nyeri
2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
3. Ajarkan
nonfarmakologis
untuk meredakan
nyeri

Anda mungkin juga menyukai