Ifatusolihah
5021031041
5. Tinjauan Sistem
a. Keadaan umum : Keadaan baik, kesadaran compos mentis
TD : 190/110 mmHg, Nadi : 91 x/menit, RR : 20 x/menit, Suhu : 36,9oC
Universitas Faletehan | 2
b. Integumen : Kulit tampak kering, turgor kulit elastis.
c. Kepala : Bentuk kepala simetris, distribusi rambut merata, warna rambut
hitam dan putih, terdapat nyeri tekan pada kepala bagian kanan, tidak
terdapat benjolan.
d. Mata : Bentuk mata simetris, konjungtiva an anemis, sklera an ikterik,
fungsi penglihatan tidak terganggu.
e. Telinga : Bentuk telinga simetris, fungsi pendengaran tidak terganggu.
f. Mulut dan Tenggorokan : Bentuk Mulut simetris dan bersih, mukosa bibir
lembab, gigi sudah tidak lengkap, tidak ada keluhan pada tenggorokan.
g. Leher : Bentuk leher simetris, tidak ada keluhan.
h. Payudara : Bentuk payudara simetris, tidak ada keluhan.
i. Sistem Pernafasan : Dalam batas normal, tidak ada keluhan.
j. Sistem Kardiovaskuler : Dalam batas normal, tidak ada keluhan.
k. Sistem Gastrointestinal : Dalam batas normal, tidak ada keluhan.
l. Sistem Perkemihan : Dalam batas normal, tidak ada keluhan.
m. Sistem Reproduksi : Pasien sudah tidak mengalami menstruasi.
n. Sistem Muskuloskeletal : Dalam batas normal, tidak ada keluhan.
6. Pengkajian Psikososial
Psikososial
Pada saat dikaji, pasien tampak baik dan menjawab pertanyaan
dengan kooperatif. Hubungan pasien dengan tetangganya sangat baik,
pasien sering mengikuti acara-acara yang ada di lingkungan seperti,
pengajian, namun jarang mengikuti senam.
Identifikasi Masalah Emosional :
Pertanyaan Tahap 1
Apakah pasien mengalami sukar tidur ? “Tidak”
Universitas Faletehan | 3
Pertanyaan Tahap 2
Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan ?”Ya”
Ada masalah atau banyak pikiran ? “Tidak”
Ada gangguan atau masalah dengan keluarga lain? “Tidak”
Menggunakan obat tidur/penenang atas anjuran dokter? “Tidak”
Cenderung mengurung diri?
“Tidak” Interpretasi : Masalah
emosional (-)
Spiritual :
Pasien beragama islam. Untuk kebutuhan spiritualnya baik, ia
selalu shalat 5 waktu dengan tepat di rumah dan mengikuti pengajian
rutin yang diadakan di lingkungan kampungnya. Pasien mengatakan
bahwa kematian itu pasti akan dirasakan setiap umat manusia, jadi ia
tidak pernah takut akan kematian. Harapan pasien dimasa tuanya yaitu ia
ingin selalu sehat dan bahagia dengan keluarga, tetangga di sekitarnya.
Dan berharap ia ingin meninggal dengan tenang dan husnul khotimah.
Universitas Faletehan | 5
Menurun
= 10 =-
Score Total 0 (Fungsi Intelektual Utuh)
Interpretasi hasil :
a. Salah 0 – 3 : Fungsi Intelektual Utuh
b. Salah 4 – 5 : Kerusakan Intelektual Ringan
c. Salah 6 – 8 : Kerusakan Intelektual Sedang
d. Salah 7 – 10 : Kerusakan Intelektual Berat
Nilai Nilai
No Aspek Kognitif Kriteria
Maks Pasien
1. Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar
√ Tahun
√ Musim
√ Tanggal
√ Hari
√ Bulan
Orientasi 5 3 Dimana kita sekarang berada?
√ Negara Indonesia
√ Provinsi Banten
√ Kabupaten Serang
PSTW
Wisma
2. Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 objek (oleh
pemeriksa) 1 detik untuk mengatakan
masing-masing obyek. Kemudian
tanyakan kepada pasien ketiga obyek
tadi (untuk disebutkan)
√ Obyek Pulpen
√ Obyek Buku
√ Obyek Jam Tangan
3. Perhatian dan 5 5 Minta pasien untuk memulai dari
kalkulasi angka 100 kemudian dikurangi 7
sampai 5 kali/tingkat.
93, 86, 79, 72, 65
4. Mengingat 3 3 Minta pasien untuk megulangi ketiga
obyek pada No.2 (registrasi) tadi. Bila
benar. 1 point untuk masing-masing
Universitas Faletehan | 6
obyek.
5. Bahasa 9 9 Tunjukkan pada pasien suatu benda
dan tanyakan namanya pada pasien
√ Jam tangan
√ pulpen
Minta pasien untuk mengulangi kata
berikut : “tak ada jika, dan atau,
tetapi”. Bila benar, nilai satu point.
√ Pertanyaan benar 2 buah : tak
ada, tetapi
Minta pasien untuk mengikuti perintah
berikut yang terdiri dari 3 langkah :
“ambil kertas di tangan anda, lipat dua
dan taruh di lantai”
√ Ambil kertas di tangan anda
√ Lipat dua
√ Taruh di lantai
Perintahkan pada pasien untuk hal
berikut (bila aktivitas sesuai perintah
nilai point 1)
√ “Tutup mata anda”
Perintahkan pada pasien untuk menulis
satu kalimat dan menyalin gambar
√ Tulis satu kalimat
√Menyalin gambar
TOTAL NILAI 30 30
Interpretasi hasil :
> 23 : Aspek kognitif dari fungsi mental baik
18 – 22 : Kerusakan aspek fungsi mental ringan
17 : Terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat
Universitas Faletehan | 7
9. Pengkajian Keseimbangan Untuk Pasien Lansia
a. Perubahan posisi atau keseimbangan
Beri nilai 0 jika pasien tidak menunjukan komponen di bawah ini, atau
beri nilai 1 jika pasien menunjukan salah satu dari kondisi dibawah ini :
1) Bangun dari kursi (dimasukan dalam analisis)*
Tidak bangun dari duduk dengan satu kali gerakan, tetapi
mendorong tubuhnya keatas dengan tangan atau bergerak ke bagian
depan kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada saat pertama kali
berdiri.
Nilai : 0
2) Duduk ke kursi (dimasukan ke dalam analisis )
Menjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk di tengah kursi
Keterangan : (*) Kursi yang keras tanpa lengan
Nilai : 0
3) Menahan dorongan pada sternum (pemeriksa mendorong
sternum perlahan –lahan sebanyak 3 kali )
Universitas Faletehan | 8
6) Gerakan menggapai sesuatu
Tidak mampu untuk menggapai sesuatu dengan bahu fleksi
sepenuhnya sementara berdiri pada ujung-ujung jari kaki, tidak
stabil, memegang sesuatu untuk dukungan
Nilai : 0
7) Membungkuk
Tidak mampu membungkuk untuk mengambil obyek-obyek kecil
(misal pulpen) dari lantai, memegang obyek untuk bisa berdiri lagi,
memerlukan usaha-usaha multipel untuk bangun.
Nilai : 0
Universitas Faletehan | 9
5) Penyimpangan jalur pada saat berjalan (lebih baik diobservasi
dari belakang pasien)
Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi kesisi
Nilai : 0
6) Berbalik
Berhenti sebelum mulai berbalik, jalan sempoyongan, bergoyang,
memegang obyek untuk dukungan
Nilai : 0
Interpretasi hasil :
0–5 : Risiko Jatuh Rendah
6 – 10 : Risiko Jatuh Sedang
11 – 15 : Risko Jatuh Tinggi
Keterangan :
Total Skor : 0 (Risiko Jatuh Rendah)
Universitas Faletehan | 10
9. ANALISA DATA
Universitas Faletehan | 11
2. Data Subjektif : Defisit Pengetahuan
Hipertensi
- Pasien mengatakan
baru 2 bulan
Perubahan status kesehatan
mengetahui bahwa
mengalami
Kurang terapapar informasi
hipertensi karena
sebelumnya tidak
Defisit Pengetahuan
pernah kontrol
- Pasien mengatakan
bahwa ia tidak
mengetahui
anggota
keluarganya
apakah memiliki
hipertensi atau
penyakit-penyakit
lainnya
- Pasien mengatakan
jarang senam
(sebulan sekali)
Data Objektif :
- Pasien masih
tampak bingung
dengan kondisi
yang dialaminya
Universitas Faletehan | 12
sebelumnya tidak pernah kontrol, pasien mengatakan bahwa ia tidak
mengetahui anggota keluarganya apakah memiliki hipertensi atau
penyakit-penyakit lainnya, pasien mengatakan jarang senam (sebulan
sekali), dan pasien masih tampak bingung dengan kondisi yang
dialaminya.
Universitas Faletehan | 13
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Perencanaan
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi
Rasional
Hasil (SLKI) (SIKI)
Nyeri Akut b.d agen pencedera SLKI Label: Tingkat Nyeri SIKI Label: Manajemen Nyeri
fisiologis ditandai oleh pasien
mengeluh nyeri kepala, pasien Observasi
mengatakan sulit tidur, pasien Setelah dilakukan asuhan - Identifikasi lokasi nyeri
mengatakan yang memperberat keperawatan selama 1x24 jam - Identifikasi skala nyeri Untuk mengetahui keparahan
nyeri kepala pasien yaitu apabila maka Tingkat Nyeri menurun, - Identifikasi faktor yang suatu nyeri agar dapat ditindak
jalan, pasien mengatakan yang dengan kriteria hasil : memperberat dan lanjuti dengan tepat dan baik
memperingan nyeri yaitu memperingan nyeri
meminum obat dan istirahat, - Keluhan nyeri menurun
pasien mengatakan nyeri - Meringis menurun Terapeutik Memiliki strategi nyeri dan
dirasakan seperti tertimpa benda - Kesulitan tidur - Pertimbangkan jenis dan memfasilitasi istirahat tidur
berat, pasien mengatakan nyeri - Tekanan darah membaik sumber nyeri dalam sesuai dengan kebutuhan dan
kepala bagian kanan, pasien pemilihan strategi meredakan anjuran agar dapat bekerja
mengtakan skala nyeri 6, pasien nyeri maksimal
mengatakan nyeri dirasakan - Fasilitasi istirahat dan tidur
pada pagi hari atau malam hari
dan nyeri kepala dirasakan Edukasi Agar pasien dapat melakukan
hilang timbul, pasien tampak - Jelaskan strategi meredakan dengan mandiri dan terhindar
meringis nyeri kepala jika nyeri dari penggunaan obat
berjalan, tekanan darah 190/110 - Anjurkan menggunakan farmakologi dengan tepat
mmHg, dan terdapat nyeri tekan analgeti secara tepat
pada kepala bagian kanan. - Anjurkan menggunakan air
rebusan bawang putih
Defisit Pengetahuan b.d kurang SLKI label : Tingkat SIKI Label: Edukasi Kesehatan
terpapar informasi ditandai oleh Pengetahuan
pasien mengatakan baru 2 bulan
mengetahui bahwa mengalami Setelah diberikan askep selama Observasi
hipertensi karena sebelumnya 1x24 jam diharapkan tingkat
tidak pernah kontrol, pasien pengetahuan meningkat - Identifikasi kesiapan dan Untuk mengidentifikasi pasien
mengatakan bahwa ia tidak dengan kriteria hasil : kemampuan menerima apakah mampu menerima
mengetahui anggota keluarganya - Perilaku sesuai anjuran informasi informasi dengan baik atau tidak
apakah memiliki hipertensi atau meningkat - Identifikasi faktor-faktor
penyakit-penyakit lainnya, - Verbalisasi minat dalam yang dapat meningkatkan dan
pasien mengatakan jarang senam belajar meningkat menurunkan motivasi
(sebulan sekali), dan pasien - Kemamouan menjelaskan perilaku hidup bersih dan
masih tampak bingung dengan pengethuan tentang suatu sehat
kondisi yang dialaminya. topik meningkat
- Kemmapuan Terapeutik
menggambarkan - Sediakan materi dan media Memberikan pendidikan
pengalaman sebelumnya pendidikan kesehatan kesehatan dengan teratur dapat
yangs esuai dengan topik - Berikan kesempatan untuk memudahkan pasien dalam
meningkat bertanya menerima informasi
- Perilaku sesuai dengan
pengetahuan meningkat
- Pertanyaan tentang Edukasi
masalah yang dihaapi
- Jelaskan faktor risiko yang
menurun Memberikan anjuran kepada
dapat mempengaruhi
- Persepsi yang keliru pasien dengan baik dan benar
kesehatan
terhadap masalah menurun merupakan tujuan utama agar
- Ajarkan perilaku hidup bersih
- Menjalankan pemeriksaan pasien dapat hidup dengan sehat
dan sehat
yang tidak tepat menurun - Ajarkan strategi yang dapat
Universitas Faletehan | 15
- Perilaku membaik digunakan untuk
meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat
Universitas Faletehan | 16
LAPORAN EVIDANCE BASED PRACTIVE (EBP)
PENGARUH PEMBERIAN AIR REBUSAN BAWANG PUTIH
TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI
BAB I
PENDAHULUAN
Penggunaan obat-obatan herbal ini banyak digunakan masyarakat, yang diharapkan dapat membantu dalam penanganan
penyakit hipertensi secara efektif dan efisien.Obat tradisional adalah obat yang berasal dari tumbuhan, hewan, mineral atau
campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah diolah secara sederhana dan dapat digunakan sebagai obat tradisional.Salah
satunya adalah Bawang putih (Allium Sativum) telah banyak digunakan oleh masyarakat sebagai obat tradisional.Sejak lama,
bawang putih dikenal dan digunakan sebagai tanaman yang berkhasiat untuk menyembuhkan beberapa penyakit yang terkait
dengan kardiovaskuler (Braunwaid, 2010). Bawang putih merupakan tanaman budidaya yang pada umumnya dimanfaatkan
sebagai bumbu masakan.Umbi ini wajib ada ddi setiap rumah tangga di Indonesia, hampir semua masakan Indonesia
menggunakan bawang putih sebagai bumbu tambahan.Selain untuk dikonsumsi, bawang putih dapat dimanfaatkan secara
tradisional untuk mengobati tekanan darah tinggi, sakit kepala, gangguan pernafasan, ambeyen, sembelit, luka memar,
kolesterol, dan lain-lain. Sedangkan berdasarkan penelitian-penelitian ilmiah yang telah dilakukan, bawang putih dapat juga
digunakan sebagai obat anti diabetes, anti hipertensi dan anti kolesterol. Bawang putih dapat menurunkan tekanan darah karena
bawang putih mengandung zat alisin dan hydrogen sulfide. Zat tersebut memiliki efek selayaknya obat darah tinggi, yaitu
memperbesar pembuluh darah dan membuat pembuluh darah tidak kaku, sehingga tekanan darah akan menurun. Mekanisme
kerja bawang putih dalam menurunkan tekanan darah berhubungan dengan efek vasodilatasi pembuluh darah yang
menyebabkan tertutupnya kanal dan terbukanya kanal sehingga terjadi hiperpolarisasi. Dengan demikian otot akan mengalami
relaksasi, tingginya konsentrasi ion intraseluler menyebabkan vasokontriksi yang berdampak terhadap terjadinya kondisi
Universitas Faletehan | 18
hipertensi. Senyawa allisin yang terkandung dalam bawang putih berkhasiat menghancurkan pembekuan darah dalam arteri,
mengurangi gejala diabetes dan mengurangi tekanan darah (Hernawan, U. E. & A. D. Setyawan, 2011).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menerapkan pengaruh air rebusan bawang putih terhadap tekanan darah tinggi
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengaruh air rebusan bawang putih terhadap penurunan tekanan darah
b. Mengembangkan pengaruh air rebusan bawang putih terhadap penurunan tekanan darah
c. Mengembangkan ilmu terapan pada area lingkungan masyarakat
C. Manfaat
Dengan menerapkan pengaruh air rebusan bawang putih, secara tidak langsung dapat menormalkan tekanan darah.
Universitas Faletehan | 19
Universitas Faletehan | 20
BAB II
ANALISIS KRITIS
A. Pertanyaan Klinis
Apakah air rebusan bawang putih dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi pada klien hipertensi, sehingga pelaksanaan
prosedur menjadi aman serta mendapatkan tujuan pelaksanaan sesuai dengan harapan dan aspek terapeutik pada pasien?
B. Tabel PICO
Analisis
P (Problem/Populasi) lansia
I (Intervention/Intervensi Kep.) Air rebusan bawang putih
C (Compare/Pembanding) -
O (Outcome/Hasil yang diharapkan) Menurunkan tekanan darah tinggi
Universitas Faletehan | 21
D. Critical Appraisal
No Critical Appraisal (Validity, Important, Applicability)
Universitas Faletehan | 23
BAB III
KESIMPULAN
Sebelum dilakukan pemberian air rebusan bawang putih dengan nilai mean untuk sistol yaitu 91,76 mmHg, dan nilai mean
untuk diastole yaitu 160mmHg. Dan setelah dilakukan pemberian air rebusan bawang putih dengan nilai mean untuk sistol
yaitu 72,94 mmHg, dan nilai mean untuk diastole yaitu 150 mmHg.
Ada pengaruh air rebusan bawang putih terhadap penurunan tekanan darah tinggi pada lansia hipertensi.
Universitas Faletehan | 24
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. Suharsimi. (2010) prosedur penelitian: suatu pendekatan praktik (Rev. ed.) Jakarta: Rineka Cipta.
Depkes RI. 2010. Epidemologi Penyakit Hipertensi. http: //www.depkes.org. Diakses 12 November 2013.
Hernawan, U. E. & A. D. Setyawan, (2003). Buku Ajar Praktik Keperawatan klinis. Jakarta: Buku Kedokteran ECG
Imelda. M., (2013). Peranan Garlic (Bawang Putih) pada Pengelolaan Hipertensi. Jurnal 40 (10). Diakses tanggal 13 Maret 2017
Universitas Faletehan | 25