Anda di halaman 1dari 19

UNIVERSITAS FALETEHAN

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA

DENGAN KOLESTEROL

NURYANI

5022031084

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS FALETEHAN

TAHUN 2022
A. Pengkajian
1. Idenitas Pasien
Nama : Ny.I
Umur : 62 Tahun
Alamat : Kp.Cibeuereum Kec.Cinangka
Pendidikan : SMP
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Sunda
Agama : Islam
Status Perkawinan : Janda
Tanggal Pengkajian : 19 Desember 2022

2. Status Kesehatan Saat Ini.


Ny.I mengatakan sering mengeluh sakit kepala bagian belakang, sering
mengalami kesemutan, serta nyeri pada kedua kaki, nyeri yang dirasakan seperti
tertusuk-tusuk, hilang timbul dengan skala 4 di persendian kaki, untuk
meringankan rasa nyerinya Ny.i hanya istirahat. Ny.i mengatakan mudah lelah
dan cape ketika beraktivitas walaupun hanya aktivitas ringan seperti berjalan dan
menjemur baju dan manyapu, Ny.I juga tidak mengerti tentang penyakitnya dan
pola makan yang kurang baik.

3. Riwayat Kesehatan Dahulu


Ny.i mengatakan mempunyai riwayat kolesterol sejak 3 tahun yang lalu dan
jarang kontrol ke rumah sakit atau pelayanan kesehatan lainnya untuk mengecek
Kesehatan nya. Bahkan pasien mengatakan kolesterol Ny.i pernah mencapai 310
mg/dL. Ny.I juga mengkonsumsi obat-obatan.

4. Riwayat Kesehatan Keluarga


Ny.I mengatakan bahwa dikeluarganya tidak ada yang memiliki penyakit yang
sama seperti yang di derita pasien, dan juga tidak memiliki penyakit keturunan
seperti hipertensi, diabetes mellitus, asma.
5. Tinjauan Sistem
 Keadaan umum
Keadaan baik, kesadaran composmentis. TD : 100/60 mmHg, N 84 x/menit
RR 20 x/menit, S 36,5oC, BB : 68 kg.

 Integumen
Integritas kulit utuh, tidak ada lesi, kulit elastis, perubahan tekstur kulit
kendur.

 Homopoetik
Tidak terdapat memar, tidak ada pembengkakan kelenjar limfa.

 Kepala
Distribusi rambut merata, warna rambut putih.

 Mata
Bentuk simetris, konjungtiva ananemis, sklera anikterik, terjadi perubahan
penglihatan tidak bisa melihat jarak jauh dan tampak kabur.

 Telinga
Telinga simetris, kedua telinga bersih, fungsi pendengaran normal.

 Hidung dan sinus


Tidak ada lesi, tidak ada nyeri.

 Mulut dan Tenggorokan


Tidak ada lesi, tidak mengalami kesulitan menelan, menggosok gigi 2 x
sehari.

 Leher
Leher simetris, tidak ada nyeri tekan dan benjolan, terdapat bekas luka
operasi.
 Sistem pernafasan
Inspeksi bentuk dada simetris. Pengembangan dada simetris kanan dan kiri
perkusi paru resonan di ics 1-6 kanan dan kiri, Auskultasi paru vesikuler.

 Sistem kardiovaskuler
Tidak ada nyeri dada, tidak terdapat edema, perkusi jantung dullness di ics 2-5
kiri. Auskultasi jantung lupdup.

 Sistem gastrointestinal
Fungsi pencernaan normal.
I : Simetris, tidak ada bekas luka.
A : Bising usus 8 x/ menit.
P : Tidak ada nyeri tekan.
P : Timpani.

 Sistem perkemihan
Sistem perkemihan normal pasien dapat menahan buang air kecil.

 Sistem Muskuloskeletal
Terjadi nyeri persendian kedua kaki, nyeri seperti tertusuk-tusuk, skala nyeri
4, tidak ada edema.

6. Pengkajian Psikososial
Pada saat pengkajian Ny.I menjawab semua pertanyaan dengan sangat kooperatif,
hubungan Ny.I dengan keluarga dan tetangga yang di sekitar lingkungan
wismanya sangat baik.

7. Riwayat Rekreasi
Ny.I juga mengatakan bahwa selalu mengikuti kegiatan senam Bersama yang
dilaksanakan setiap hari selasa dan jumat Bersama rekan dari wisma lain.

8. Obat-Obatan
Ny.I mengatakan tidak mengkonsumsi obat dan tidak ada alergi obat obatan atau
makanan.

9. Nutrisi
Frekuensi makan 3 x sehari dengan lauk, nasi, sayur, hampir setiap hari
mengkonsumsi tinggi lemak.

10. Identifikasi Masalah Emosional :


Pertanyaan Tahap 1

 Apakah klien mengalami sukar tidur ? “Tidak”


 Apakah klien sering murung atau menangis sendiri ? “Tidak”

Pertanyaan Tahap 2
 Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan ?”Ya”
 Ada masalah atau banyak pikiran ? “Ya”

11. Spiritual :
Ny.I beragama Islam, melaksanakan ibadah solat 5 waktu
Termasuk yang manakah klien ?

DENGAN MANDIRI KETERANGAN


NO KRITERIA
BANTUAN

1. Makan 2 5 Frekuensi : 3x
sehari

Jumlah : 1 porsi

Jenis : nasi, sayur,


ikan, tahu tempe,
buah

2. Minum 2 5 Frekuensi : 8 gelas


/ hari
Jumlah : -

Jenis : air mineral

3. Berpindah dari kursi 0 0


roda ke tempat tidur,
sebaliknya

4. Personal toilet ( cuci 3 5 Frekuensi : 2x


muka, menyisir sehari
rambut, gosok gigi )

5. Keluar masuk toilet ( 3 5


mencuci
pakaian ,menyeka
tubuh ,menyiram )

6. Mandi 3 5 Frekuensi : 2x
sehari

7. Jalan dipermukaan 0 5
datar

8. Naik turun tangga 4 5

9. Mengenakan pakaian 4 5

10 Kontrol bowel 4 5 Frekuensi : 1x


( BAB) sehari

Konsistensi : lunak

normal

11 Kontrol bladder 4 5 Frekuensi : sering


(BAK)
Warna : kuning
jernih

12 Olah raga/ latihan 5 10


13 Rekreasi 5 5
/pemanfaatan waktu
luang

JUMLAH : 65 ( Mandiri )

Keterangan :

a. 130 : Mandiri
b. 65-125 : Ketergantungan sebagian
c. 60 : Ketergantungan total
12. Pengkajian Status Mental Gerontik
Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan short portable
mental status questioner (SPMSQ)
BENAR SALAH NO PERTANYAAN

√ 01 Tanggal berapa hari ini

√ 02 Hari apa sekarang ini

√ 03 Apa nama tempat ini

√ 04 Dimana alamat anda

√ 05 Berapa umur anda

√ 06 Kapan anda lahir? (minimal tahun lahir)

√ 07 Siapa presiden Indonesia sekarang?

√ 08 Siapa presiden Indonesia sebelumnya?

√ 09 Siapa nama ibu anda

√ 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap


pengurangan 3 dari setiap angka baru,
semua secara menurun
=8 =2

Score Total 8 (Fungsi Intelektual Utuh)

Interpretasi hasil :

a. Salah 0 – 3 : Fungsi intelektual utuh


b. Salah 4 – 5 : Kerusakan intelektual ringan
c. Salah 6 – 8 : Kerusakan intelektual sedang
d. Salah 7 – 10 : Kerusakan intelektual berat

13. Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan menggunakan MMSE (Mini
Mental Status Exam)

ASPEK NILAI NILAI


KRITERIA
No KOGNITIF MAKS KLIEN

1. Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar

√ Tahun
√ Musim
√ Tanggal
√ Hari
√ Bulan

Orientasi 5 5 Dimana kita sekarang berada?

√ Negara Indonesia
√ Provinsi Banten
√ Kota Tangerang
2. Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 objek (oleh
pemeriksa) 1 detik untuk
mengatakan masing-masing
obyek. Kemudian tanyakan
kepada klien ketiga obyek tadi
(untuk disebutkan)
√ Obyek Pulpen
√ Obyek Buku
√ Obyek Jam Tangan
3. Perhatian dan 5 3 Minta klien untuk memulai
kalkulasi dari angka 100 kemudian
dikurangi 7 sampai 5
kali/tingkat.

93, 86, 79, 72, 65

4. Mengingat 3 3 Minta klien untuk megulangi


ketiga obyek pada No.2
(registrasi) tadi. Bila benar. 1
point untuk masing-masing
obyek.

5. Bahasa 9 9 Tunjukkan pada klien suatu


benda dan tanyakan namanya
pada klien

√ Jam dinding
√ Pulpen
√ Televisi

Minta klien untuk mengulangi


kata berikut : “tak ada jika, dan
atau, tetapi”. Bila benar, nilai
satu point.

√ Pertanyaan benar 2
buah : tak ada, tetapi
Minta klien untuk mengikuti
perintah berikut yang terdiri
dari 3 langkah :

“ambil kertas di tangan anda,


lipat dua dan taruh di lantai”

√ Ambil kertas di tangan anda


√ Lipat dua
√ Taruh di lantai

Perintahkan pada klien untuk


hal berikut (bila aktivitas
sesuai perintah nilai point 1)

√ “Tutup mata anda”

Perintahkan pada klien untuk


menulis satu kalimat dan
menyalin gambar

√ Tulis satu kalimat


Menyalin gambar
TOTAL NILAI 30 28

Interpretasi hasil :
> 23 : Aspek kognitif dari fungsi mental baik
18 – 22 : Kerusakan aspek fungsi mental ringan
 17 : Terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat

14. Pengkajian Keseimbangan Untuk Klien Lansia (Tinneti, Me Dan Ginter,Sf, 1998 )
Pengkajian keseimbangan dinilai dari dua komponen utama dalam bergerak, dari
kedua komponen tersebut dibagi lagi dalam beberapa gerakan yang perlu
diobservasi oleh perawat. Kedua komponen tersebut adalah :
a. Perubahan posisi atau keseimbangan
Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukan komponen di bawah ini ,atau beri nilai
1 jika klien menunjukan salah satu dari kondisi dibawah ini :

1) Bangun dari kursi ( dimasukan dalam analisis )*


Bangun dari duduknya lalu gerakan satu kali tetapi sambil berpegangan
tangan ke kursi dengan pelan-pelan.
Nilai : 1
2) Duduk ke kursi (dimasukan ke dalam analisis )
Menjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk di tengah kursi
Keterangan : (*) Kursi yang keras tanpa lengan
Nilai : 1

3) Menahan dorongan pada sternum (pemeriksa mendorong sternum


perlahan –lahan sebanyak 3 kali )
Menggerakkan kaki, memegang objek untuk dukungan, kaki tidak
menyentuh sisi-sisinya.
Nilai : 1
4) Mata Tertutup
Dapat menutup kedua matanya dan dapat mengikuti perintah
Nilai : 1
5) Perputaran leher
Dapat melakukan perputaran pada leher
Nilai : 1
6) Gerakan menggapai sesuatu
Tidak mampu untuk menggapai sesuatu dengan bahu fleksi sepenuhnya,
tidak stabil, memegang sesuatu untuk dukungan
Nilai : 0
7) Membungkuk
Tidak mampu membungkuk untuk mengambil obyek-obyek kecil (misal
pulpen) dari lantai, memegang obyek untuk bisa berdiri lagi, memerlukan
usaha-usaha multipel untuk bangun.
Nilai : 0

b. Komponen gaya berjalan atau gerakan


Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukkan kondisi dibawah ini, atau beri nilai 1
jika klien menunjukkan salah satu dari kondisi dibawah ini :
1) Minta klien untuk berjalan ke tempat yang ditentukan
Ragu-ragu, memegang obyek untuk dukungan
Nilai : 1
2) Ketinggian langkah kaki (mengangkat kaki saat melangkah)
Kaki tidak naik dari lantai secara konsisten (menggeser atau menyeret
kaki), mengangkat kaki terlalu tinggi (> 5 cm)
Nilai : 0

3) Kontinuitas langkah kaki (lebih baik diobservasi dari samping klien)


Setelah langkah-langkah awal, langkah menjadi tidak konsisten, memulai
mengangkat satu kaki sementara kaki yang lain menyentuh lantai
Nilai : 0
4) Kesimetrisan langkah (lebih baik diobservasi dari dari samping klien)
Tidak berjalan dalam garis lurus,bergelombang dari sisi ke sisi
Nilai : 0
5) Penyimpangan jalur pada saat berjalan (lebih baik diobservasi dari
belakang klien)
Tidak berjalan dalam garis lurus,bergelombang dari sisi ke sisi
Nilai : 0
6) Berbalik
Berhenti sebelum mulai berbalik, jalan sempoyongan, memegang obyek
untuk dukungan
Nilai : 1

Interpretasi hasil :
Jumlahkan semua nilai yang diperoleh klien, dan dapat diinterpretasikan
sebagai berikut :
 0–5 : Risiko jatuh rendah
 6 – 10 : Risiko jatuh sedang
 11 – 15: Risko jatuh tinggi

Keterangan : 5 (Risiko Jatuh Rendah)


B. Analisa Data
No Analisa Data Etiologi Diagnosa

1. Ds : Hiperkolesterol
 Ny.I mengatakan mengeluh Nyeri Akut

nyeri pada kedua kaki Lemah jenuh (LDL) pada


hati meningkat
Do :
 Wajah klien tampak Lipoprotein meningkat

meringis
Hiperkolesterol
 Seperti tertusuk-tusuk
 Menghindari nyeri
Atherosklerosis
 Sulit tidur
 Skala nyeri 6 Gangguan sirkulasi
 TD : 100/60 mmHg
 N : 80 x/menit Nyeri Akut

 RR : 20 x/menit
 S : 36,0°C
2. Ds : Makanan tinggi lemak jenuh
 Ny.I mengatakan mudah (LDL)
lelah dan cape ketika
beraktivitas walaupun hanya Metabolisme lemak jenuh

aktivitas ringan (LDL)

Do : Produksi lemak jenuh Intoleransi Aktivitas


 Sebagian aktivitas di bantu
Hiperkolesterol
pembantu

Atherosklerosis

Gangguan sirkulasi
Energi menurun

Kelemahan umum

Intoleransi Aktivitas

3. Ds : Hiperkolesterol
 Ny.I mengatakan tidak
mengerti tentang Perubahan status kesehatan

penyakitnya dan pola makan


Defisit Pengetahuan
Tidak patuh diet
dan juga makanan yang
mengandung santan.
Kurang olahraga
 Ny.I juga mengatakan tidak
pernah berolahraga Kurangnya informasi
tentang penyakit yang
Do :
diderita
 Menunjukkan perilaku tidak
sesuai anjuran Defisit Pengetahuan
 Menunjukkan persepsi yang
keliru terhadap masalah
 Pasien masih memakan
bakso dan santan walaupun
dipantang

C. Diganosa Keperawatan
1. Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencendera fisiologis
2. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan Kelemahan
3. Defisit Pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi
D. Rencana Intervensi Keperawatan
DIAGNOSA
NO OUTCOME (SLKI) INTERVENSI (SIKI)
KEPERAWATAN AKTIVITAS (SIKI)

1 Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri Tindakan


dengan agen pencedera keperawatan selama 1 x 24 jam, Observasi
fisiologis maka Tingkat Nyeri menurun  Identifikasi lokasi, durasi, intensitas nyeri
dengan kriteria hasil :  Identifikasi skala nyeri
 Kemampuan menuntaskan  Identifikasi faktor yang memperberat rasa
aktivitas meningkat nyeri
 Keluhan nyeri menurun  Identifikasi pengetahuan tentang nyeri
 Meringis menurun  Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas
 Kesulitan tidur menurun hidup
 Frekuensi nadi membaik  Monitor efek samping penggunaan obat
 Tekanan darah membaik analgetik
 Pola tidur membaik Terapeutik

 Fasilitasi istirahat dan tidur


Edukasi

 Informasikan penggunaan analgetik


Kolaborasi

Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

2 Intoleransi Aktivitas Setelah dilakukan tindakan Manajemen Energi Tindakan


berhubungan dengan keperawatan selama 1 x 24 jam, Observasi
Kelemahan maka Toleransi Aktivitas  Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
meningkat dengan kriteria hasil : mengakibatkan kelelahan
 Keluhan lelah menurun  Monitor kelelahan fisik dan emosional.
 Kemudahan dalam melakukan  Monitor lokasi dan ketidaknyamanan
aktivitas sehari hari meningkat selama melkukan aktifitas
Terapeutik

 Sediakan lingkungan nyaman rendah


stimulus
 Lakukan latihan rentang gerak pasif atau
aktif
 Berikan aktifitas distraksi yang
menyenangkan
Edukasi

 Anjurkan tirah baring


Anjurkan melakukan aktifitas secara bertahap

3 Defisit Pengetahuan Setelah dilakukan tindakan Bimbingan Sistem Kesehatan Tindakan


berhubungan dengan kurang keperawatan selama 3 x 24 jam, Observasi
terpapar informasi maka Tingkat Pengetahuan  Identifikasi masalah kesehatan individu
meningkat dengan kriteria hasil : Terapeutik
 Kemampuan menjelaskan
 Fasilitasi pemenuhan kebutuhan
pengetahuan suatu topik
kesehatan
meningkat
 Fasilitasi pemenuhan kebutuhan
 Perilaku sesuai
kesehatan mandiri
pengetahuan meningkat
 Libatkan kolega / teman untuk
 Pertanyaan tentang masalah
membimbing pemenuhan kebutuhan
yang dihadapi menurun
kesehatan
Edukasi

Bimbing untuk bertanggung jawab


mengidentifikasi dan mengembangkan
kemampuan memecahkan masalah kesehatan
secara mandiri
Dokumentasi Pengkajian

Anda mungkin juga menyukai