Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN GANGGUAN SISTEM

KARDIOVASKULER : HIPERTENSI

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :
NAMA : Risky Waruwu

DOSEN PENGAJAR : Ns. Siska Evi , MNS

PROGRAM STUDI NERS

FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

MEDAN

T.A. 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan karunia-Nya yang
dicurahkan bagi kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini  dengan judul
“Asuhan Keperawatan Lansia Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler : Hipertensi”.

Kelancaran penyusunan makalah ini tidak lepas dari budi baik orang-orang yang dengan
sabar membimbing dan memotivasi baik jasmani maupun rohani. kami menyadari, makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu saya sangat mengharapkan kritik serta saran
dari berbagai pihak demi penyempurnaan isi makalah ini.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu :

1. Parlindungan Purba, SH, MM, selaku ketua Yayasan Sari Mutiara Medan
2. Dr. Ivan Elisabeth Purba, M.Kes, selaku Rektor Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan
Universitas Sari Mutiara Indonesia
3. Taruli Sinaga SP, M.KM, selaku Dekan Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan
Universitas Sari Mutiara Indonesia
4. Ns.Siska Evi, MNS, selaku Dosen Pengajar Matakuliah Keperawatan Gerontik yang
telah memberikan bimbingan, arahan dan saran kepada saya dalam menyelesaikan
ASKEP ini.

Medan, 19 February 2021


Penyusun

Risky Waruwu
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
3.1.1 Identitas klien
a. Nama : Ny. S
b. Umur : 56 Tahun
c. Alamat : Jl. Sikara – Kara III
d. Pendidikan : SMA
e. Jenis kelamin : Perempuan
f. Suku : Mandailin Natal
g. Agama : islam
h. Status perkawinan : Menikah
i. Tanggal pengkajian : Kamis, 19 February 2021
3.1.2 Status kesehatan saat ini
a. Klien mengatakan memiliki penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi.
b. Saat ini Ny. S masih mengkonsumsi obat antihipertensi jika tekanan darahnya tinggi
c. Klien mengatakan sering terbangun pada malam hari jika ingin BAK sampai 2 kali.
d. Klien mengatakan tangannya terkadang gemetar saat mengendarai motor
e. Klien mengatakan sering pusing, masuk angin dan merasa sakit pada bagian
tengkuknya.

f. Klien mengatakan rasa nyeri yang dirasakan terkadang mengganggu aktivitasnya.

g. Klien mengatakan nyeri dirasakan saat terlalu banyak melakukan aktivitas (P)
h. Nyeri terasa seperti mencengkram (Q)
i. Klien mengatakan nyeri di tengkuk (R)
j. Klien mengatakan skala nyeri 5 (S)
k. Nyeri yang dirasakan hilang timbul (T)
l. Wajah klien tampak meringis saat menahan nyeri.
3.1.3 Riwayat kesehatan dahulu
a. Penyakit : Masa kanak-kanak Ny. S tidak pernah dirawat di rumah sakit dan jika sakit
panas hanya di rawat jalan, dan pada masa tua pasien mengalami tekanan darah tinggi
sejak usia 47 tahun.
b. Kebiasaan : Ny.S mengatakan suka memakan makanan yang asin, minum kopi dan
tidak merokok, dan tidak minum alcohol.
3.1.4 Riwayat kesehatan keluarga
Ny.S mengatakan bahwa ada anggota keluarganya yang mempunyai sakit hipertensi atau
darah tinggi yaitu ayah dan ibunya kandung
3.1.5 Tinjauan sistem
a. Keadaan umum : Composmentis (E4V5M6).
b. Integumen : Kulit tidak terlalu keriput warna kulit sawo matang.
c. Kepala : Bentuk bulat, distribusi rambut merata, warna hitam
d. Mata : Simetris, sklera berwarna kuning, konjungtiva tidak anemis.
e. Telinga : Simetris,tampak bersih, pendengaran baik, tidak ada benjolan, tidak cairan
yang keluar.
f. Mulut & tenggorokan : Mulut bersih, gigi masih lengkap, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid.
g. Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis.
h. Dada : Simetris, tidak ada pembengkakan.
i. Sistem pernafasan : Pernafasan normal, tidak ada masalah
j. Sistem kardiovaskuler : TD 150/80 mmHg
k. Sistem gastrointestinal : Tidak ada masalah, terdengar suara bising usus, makan 3x
sehari hanya bisa menghabiskan 1 porsi, BAB 1x sehari.
l. Sistem perkemihan : BAK lancar 6x sehari, tidak ada inkontinensia urin.
3.1.6 Pengkajian Psikososial dan spritual
a. Psikososial
Kemampuan bersosialisasi saat ini baik, berkomunikasi baik dengan keluarga
b. Masalah emosional
Klien mengatakan mengalami susah tidur, gelisah, dan merasa pusing jika terlalu
banyak pikiran.
c. Spiritual
Klien beragama katolik dan rutin berdoa setiap pagi dan malam. Klien juga mengikuti
kegiatan keagamaan yang diadakan digereja dan lingkungan.
3.1.7 Pengkajian Fungsional Klien
a. KATZ Indeks
Klien termasuk dalam kategori A karena semuanya masih bisa dilakukan secara
mandiri tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan dari orang lain diantaranya yaitu
makan, kontinensia (BAK, BAB), menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah
dan mandi, pasien tidak menggunakan alat bantu berjalan.
b. Modifikasi dari bartel indeks

No Kriteria Dengan Mandiri Keterangan


Bantuan
1 Makan 10 Frekuensi: 3x sehari
Jumlah: secukupnya
Jenis: nasi, sayur, lauk
2 Minum 10 Frekuensi: 6-8 kali sehari
Jumlah: secangkir kecil
Jenis: air putih, dan susu
3 Berpindah dari satu 15 Mandiri
tempat ketempat
lain
4 Personal toilet 5 Frekuensi: 3x
(cuci muka,
menyisir rambut,
gosok gigi).
5 Keluar masuk toilet 5 Frekuensi: 2-3 kali
( mencuci pakaian,
menyeka tubuh,
menyiram)
6 Mandi 15 2x sehari pada pagi hari dan
sore hari.
7 Jalan dipermukaan 10 Setiap ingin melakukan
datar sesuatu misalnya mengambil
minum atau ke kamar mandi.
8 Naik turun tangga 10 Baik tapi harus pelan-pelan
9 Mengenakan 10 Mandiri dan rapi
pakaian
10 Kontrol Bowel 10 Frekuensi: 1x sehari
(BAB) Konsistensi: padat
11 Kontrol Bladder 10 Frekuensi: 6x sehari
(BAK) Warna: kuning
12 Olah raga/ latihan 10 Klien mengikuti senam yang
diadakan ditempat kerja
setiap hari jumat
13 Rekreasi/ 10 Jenis: rekreasi keluar 3 bulan
pemanfaatan waktu sekali jalan-jalan ketempat
luang wisata dan kadang karaokean
dirumah setiap malam
minggu.
Keterangan:
a. 130 : mandiri
b. 65-125 : ketergantungan sebagian
c. 60 : ketergantungan total
Setelah dikaji didapatkan skor : 130 yang termasuk dalam kategori mandiri

c. Pengkajian Status Mental Gerontik


1) Short Portable Status Mental Questioner (SPSMQ)
Benar Salah No Pertanyaan
√ 01 Tanggal berapa hari ini?
√ 02 Hari apa sekarang?
√ 03 Apa nama tempat ini?
√ 04 Dimana alamat anda?
√ 05 Berapa umur anda?
√ 06 Kapan anda lahir?
√ 07 Siapa presiden Indonesia sekarang?
√ 08 Siapa presiden Indonesia sebelumnya?
√ 09 Siapa nama ibu anda?
Jumlah Jumlah 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari
setiap angka baru, semua secara menurun

Interpretasi hasil:
a. Salah 0-3: fungsi intelektual utuh
b. Salah 4-5 : kerusakan intelektual ringan
c. Salah 6-8 : Kerusakan intelektual sedang
d. Salah 9-10: Kerusakan intelektual berat
Skor yang didapatkan dari hasil pengkajian yaitu salah 1 sehingga disimpulkan Ny. A
memiliki fungsi intelektual utuh.
1) MMSE (Mini Mental Status Exam)

No Aspek Nilai Nilai Klien Kriteria


Kognitif Maksimal
1 Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar
a. Tahun : 2020
b. Musim : Hujan
c. Tanggal : 04
d. Hari : Kamis
e. Bulan : November
Orientasi 5 5 Dimana kita sekarang?
a. Negara :Indonesia
b. Provinsi : SUMUT
c. Kab. : Nias Induk
d. Kec. : Idanogawo
e. Desa : Tetehosi
2 Registrasi 3 3 Sebutkan nama tiga obyek
(oleh pemeriksa) 1 detik dan
mengatakan masing-masing
obyek.
a. Meja, Kursi, Kipas.
*Klien mampu menyebutkan
kembali obyek yang di
perintahkan
3 Perhatian dan 5 5 Minta klien untuk memulai
kalkulasi dari angka 100 kemudian
dikurangi 7 sampai 5 kali /
tingkat:
(93, 86, 79, 72, 65)
*Klien dapat menghitung
pertanyaan semuanya.
4 Mengingat 3 3 Minta klien untuk
mengulangi ketiga obyek
pada no 2 (registrasi) tadi.
Bila benar, 1 point masing-
masing obyek.
*Klien mampu mengulang
obyek yang disebutkan

5 Bahasa 9 8 Tunjukkan pada klien suatu


benda dan tanyakan nama
pada klien
a. Misal jam tangan
b. Misal pensil
Minta klien untuk
mengulangi kata berikut:
“tidak ada, jika, dan, atau,
tetapi”. Bila benar nilai satu
poin
a. Pertanyaan benar 2
buah : tidak ada, tetapi
Minta klien untuk menuruti
perintah berikut terdiri dari 3
langkah.
“ambil kertas ditangan anda,
lipat dua dan taruh dilantai”
a. Ambil kertas ditangan
anda
b. Lipat dua
c. Taruh dilantai
Perintahkan pada klien untuk
hal berikut (bila aktivitas
sesuai perintah nilai 1 point)
a. “tutup mata anda”
Perintahkan pada klien untuk
menulis satu kalimat dan
menyalin gambar
b. Tulis satu kalimat
c. Menyalin gambar
*Klien bisa menyebutkan
benda yang ditunjuk
pemeriksa. Selain itu, klien
bisa mengambil kertas,
melipat jadi dua, dan
menaruh di bawah sesuai
perintah. klien dapat menulis
satu kalimat.
Total Nilai 29

Interpretasi hasil : 29 (>23)


Keterangan : Terdapat aspek fungsi mental baik
2) Pengkajian Depresi Geriatrik (YESAVAGE)
PERTANYAAN JAWABAN SKOR
YA/ TIDAK
Apakah pada dasarnya anda puas dengan Ya 0
kehidupan anda?
Apakah anda telah meninggalkan banyak kegiatan Ya 1
atau minat atau kesenangan anda?
Apakah anda merasa bahwa hidup ini kosong Tidak 0
belaka?
Apakah anda merasa sering bosan? Tidak 0
Apakah anda mempunyai semangat yang baik Ya 0
setiap saat?
Apakah anda takut sesuatu yang buruk akan Tidak 0
terjadi pada anda?
Apakah anda merasa bahagia di sebagian besar Ya 0
hidup anda?
Apakah anda merasa sering tidak berdaya? Tidak 0
Apakah anda lebih senang tinggal di rumah Ya 1
daripada pergi keluar dan mengerjakan sesuatu
yang baru?
Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah Tidak 0
dengan daya ingat anda dibandingkan kebanyakan
orang?
Apakah anda pikir bahwa hidup anda sekarang ini Ya 0
menyenangkan?
Apakah anda merasa berharga? Ya 1
Apakah anda merasa penuh semangat? Ya 0
Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak Tidak 0
ada harapan?
Apakah anda pikir orang lain lebih baik keadaanya Tidak 0
daripada anda?
Jumlah 3

Penilaian:
Nilai 1 jika menjawab sesuai kunci berikut :
a. Tidak i. Ya
b. Ya j. Ya
c. Ya k. Tidak
d. Ya l. Ya
e. Tidak m. Tidak
f. Ya n. Ya
g. Tidak o. Ya
h. Ya
Skor :3
5-9 : kemungkinan depresi
10 atau lebih : depresi
Kesimpulan : Skor yang didapatkan dari hasil pengkajian yaitu 3 sehingga
disimpulkan Ny. S tidak depresi

3) Pengkajian Skala Resiko Dekubitus


Persepsi 1 2 3 4
Sensori Terbatas penuh Sangat terbatas Agak Terbatas Tidak terbatas
Kelembapa Lembab Sangat lembab Kadang lembab Jarang Lembab
n konstan
Aktifitas Di tempat tidur Dikursi Kadang jalan Jalan Keluar
Mobilisasi Imobil penuh Sangat terbatas Kadang terbatas Tidak Terbatas
Nutrisi Sangat jelek Tidak Adekuat Adekuat Sempurna
Gerakan/ Masalah Masalah Tidak Ada Sempurna
cubitan Resiko Masalah
Total skor =
22
Keterangan :
Pasien dengan total nilai :
a. <16 mempunyai risiko terkena dekubitus
b. 15/16 risiko rendah
c. 13/14 risiko sedang
d. <13 risiko tinggi
Kesimpulan : Berdasarkan hasil pengkajian, didapatkantotal skor : 22 sehingga
disimpulkan klien tidak mengalami resiko dekubitus.
4) Pengkajian Risiko Jatuh : Test Skala Keseimbangan Berg
a. Pengkajian Skala Resiko Jatuh dengan Postural
Hypotensi
Reach Test (FR test) Hasil
Mengukur tekanan darah lanisa dalam tiga Diperoleh hasil pengukuran dalam
posisi yaitu: tiga posisi pada Ny. K sebagai
a. Tidur berikut:
b. Duduk a. Tidur : 130/70 mmHg
c. Berdiri b. Duduk : 140/90 mmHg
Catatan jarak antar posisi pengukuran c. Berdiri : 140/90 mmHg
kurang lebih 5 – 10 menit.
KESIMPULAN
Dari hasil skoring pada Ny. S diperoleh hasil skoring total = 20 mmHg maka dapat
dikatakan bahwa Ny.S memiliki resiko jatuh mengingat usia Ny. S juga sudah
semakin tua dan kemunduruan fungsi organ karena usia tua serta penyakit yang di
derita.

b. Fungsional reach test (FR Tests)


Reach Test (FR test) Hasil
1. Minta lansia untuk menempel 1. Lansia dapat berdiri sendiri tanpa
ditembok bantuan / mandiri.
2. Minta lansia untuk mencondongkan 2. Hasil pemeriksaan diperoleh < 6
badannya kedepan tanpa ichi (5,8 inchi)
melangkahkan kakinya.
3. Ukur jarak condong antara tembok
dengan punggung lansia dan biarkan
kecondongan terjadi selama 1 – 2
menit.
KESIMPULAN
Dari hasil skoring pada Ny. S diperoleh hasil skoring total = 5,8 inchi, maka
dapat dikatakan bahwa Ny. S memiliki resiko jatuh ringan

c. The Time Up And Go (TUG Test)


Berdasarkan pengkajian, didapatkan data bahwa Klien masuk dalam kategori
varable mobility yaitu dengan jumlah score 18 detik.
A. ANALISA DATA
No Data Fokus Etiologi Problem
1 Ds: Ansietas Insomnia
1. Klien mengatakan memiliki penyakit
hipertensi atau tekanan darah tinggi.
2. Saat ini Ny. S masih mengkonsumsi obat
antihipertensi jika TD nya tinggi
3. Klien mengatakan sering terbangun pada
malam hari jika ingin BAK sampai 2
kali.
4. Klien mengatakan tidak pernah tidur
siang, karena tidak bisa tidur pada saat
siang hari.
5. Klien mengatakan mengalami susah
tidur, gelisah, dan mudah pusing jika
terlalu banyak pikiran
Do :
1. Klien tampak tidak tidur di waktu siang
hari.
2. TD 150/80 mmHg

2 Ds : Proses Nyeri akut


1. Klien mengatakan sering pusing dan penyakit
merasa sakit pada bagian tengkuknya.
2. Klien mengatakan rasa nyeri yang
dirasakan terkadang mengganggu
aktivitasnya.
3. Klien mengatakan nyeri dirasakan saat
terlalu banyak melakukan aktivitas (P)
4. Nyeri terasa seperti mencengkram (Q)
5. Klien mengatakan nyeri di tengkuk (R)
6. Klien mengatakan skala nyeri 5 (S)
7. Nyeri yang dirasakan hilang timbul (T)

Do :
1. Wajah klien tampak meringis saat
menahan nyeri.

3 Ds: Resiko jatuh


1. Klien mengatakan tangannya terkadang
gemetar saat mengendarai motor

Do:
1. Hasil postural hypotensi lebih dari 20
mmHg pada tekanan diastolik.
2. Hasil reach test < 6 inchi
3. Pada saat diminta berdiri dan
mengangkat satu kaki klien hanya
melakukan sebentar dan kembali duduk.
4. Hasil TUG Test 18 detik.
3.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit
2. Insomnia berhubungan dengan ansietas
3. Risiko jatuh berhubungan dengan kesulitan gaya berjalan

3.3 INTERVENSI
No Diagnosa NOC NIC
1 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan Pain management
berhubungan selama 3x 12 jam nyeri dapat berkurang dengan 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
dengan proses kriteria hasil : komprehensif.
penyakit Pain level 2. Observasi reaksi non verbal dari ketidak
1. Nyeri berkurang dari 5 nyamanan.
menjadi 2 dengan menggunakan 3. Monitor TTV
menejemen nyeri. 4. Ajarkan tehnik non farmakologi (relaksasi
2. Pasien merasa nyaman setelah nyeri dengan tarik nafas dalam dan senam
berkurang. ergonimis)
3. TTD dalam batas normal TD sekitar
130/80 mmHg, Nadi: 60-100x/menit,
R:20-24x/menit, S:36,5-37°C.
2 Insomnia Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. Monitor TTV
berhubungan 3x12 jam, diharapkan masalah insomnia Ny. A 2. Lakukan penyuluhan tentang tekhnik relaksasi
dengan ansietas dapat teratasi dengan kriteria hasil: otot progresif kepada klien
1. Klien tampak bergairah saat mengikuti 3. Latih klien untuk melakukan tekhnik relaksasi
kegiatan pagi di panti otot progresif
2. Mata klien tidak nampak merah 4. Evaluasi tekhnik relaksasi otot progresif yang
(mengantuk) dilakukan oleh klien
3. Ny.K tidak terbangun pada malam hari
4. Melaporkan secara verbal bahwa insomnia
berkurang
3 Resiko jatuh Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. Berikan penyuluhan tentang apa saja bahaya
3x12 jam Ny. S tidak mengalami jatuh, dengan lingkungan yang ada disekitar rumah yang
kriteria: dapat menyebabkan resiko jatuh
1. Mampu mengidentifikasi bahaya 2. Anjurkan untuk memakai alat bantu jalan
lingkungan yang dapat meningkatkan (jika membutuhkan)
cedera 3. Ajarkan gerakan latihan keseimbangan
2. Mampu menggunakan alat bantu untuk
menghindari cidera
3. Mampu mempraktekan gerakan latihan
keseimbangan

3.4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No Diagnosa Hari, Jam Implementasi Evaluasi Ttd


tanggal
1 Nyeri akut Kamis, 19 14.00 1. Mengkaji nyeri klien S:
berhubungan February 2. Melatih relaksasi napas P: klien mengatakan masih nyeri
dengan proses 2021 dalam Q: nyeri terasa mencengkram
penyakit 3. Mengukur TTV R: nyeri di tengkuk
S: skala 5
T: hilang timbul

O: TD: 140/90 mmHg, Nadi: 80x/menit, ,


RR: 22x/menit.

A: Masalah nyeri akut belum teratasi

P:
1. Kaji nyeri klien
2. Evaluasi senam ergonomis

Kamis, 19 08.00 1. Mengkaji nyeri klien S:


February 2. Evaluasi senam P: klien mengatakan nyeri mulai
2021 ergonomis berkurang
3. Mengukur TTV Q: nyeri terasa mencengkram
R: nyeri di tengkuk
S: skala 3
T: hilang timbul

O: TD: 140/70 mmHg, Nadi: 84x/menit, ,


RR: 20x/menit.

A: Masalah nyeri akut steratasi sebagian

P:
1. Kaji nyeri klien
2. Motivasi klien untuk melakukan
senam ergonomis

Kamis, 19 10.30 1. Mengkaji nyeri klien S:


February 2. Evaluasi senam P: klien mengatakan nyeri sudah
2021 ergonomis berkurang
3. Mengukur TTV Q: nyeri tetapi tidak mencekram
R: nyeri ditengkuk
S: skala 2
T: hilang timbul

O: TD: 140/80 mmHg, Nadi: 80x/menit, ,


RR: 22x/menit.

A: Masalah nyeri akut teratasi sebagian

P:
1. Kaji nyeri klien
2. Motivasi klien untuk selalu
melakukan senam ergonomis
2 Insomnia Rabu, 18 14.30 1. Mengukur tekanan S:
berhubungan February darah Klien mengatakan senang diajarkan
dengan ansietas 2021 2. Mengajarkan klien senam relaksasi otot progresif.
tentang relaksasi otot O:
progresif: Klien nampak mempraktikan relaksasi
a. Relaksasi otot otot progresif sesuai intruksi meskipun
tangan ada beberapa gerakan yang kurang
b. Relaksasi otot tepat.
muka TD : 140/90 mmHg
c. Relaksasi otot A:
perut Masalah keperawatan insomnia
d. Relaksasi otot teratasi sebagian.
kaki P:
Motivasi klien untuk melakukan
relaksasi otot progresif setiap sebelum
bangun tidur.

Kamis, 19 14.00 1. Mengukur tekanan S:


February darah 1. Klien mengatakan masih ada
2021 2. Mengevaluasi tentang beberapa gerakan yang belum di
relaksasi otot progresif kuasai.
2. Klien mengatakan dapat tidur
pada siang hari 15 menit tetapi
tidur pada malam hari masih
terbangun.

O:
Klien mampu melakukan gerakan
senam relaksasi progresif tetapi masih
sering lupa.
TD : 140/70 mmHg
A:
Masalah keperawatan insomnia
teratasi sebagian

P:
Motivasi klien untuk melakukan
relaksasi otot progresif setiap hari

Jumat, 20 13.00 1. Mengukur tekanan S:


February darah 1. Klien
2021 2. Mengevaluasi tentang mengatakan sudah mempraktekkan
relaksasi otot progresif setelah bangun tidur.
2. Klien
mengatakan masih terbangun di
malam hari karena pipis

O:
Klien mampu mempraktekkan kembali
senam seralksasi otot progresif,
meskipun tidak berurutan.
TD : 140/70 mmHg

A:
Masalah keperawatan insomnia
teratasi sebagian

P:
Motivasi klien untuk melakukan
relaksasi otot progresif setiap hari

3 Risiko jatuh Rabu, 18 16.00 1. Mengajarkan klien S:


February tentang latihan 1. Klien mengatakan senang diajarkan
2021 keseimbangan. tentang latihan keseimbangan.
2. Klien mengatakan akan melakukan
latihan keseimbangan setiap hari.

O:
Klien tampak mampu mempraktekkan
latihan keseimbangan.

A:
Masalah keperawatan resiko jatuh
teratasi sebagian.

P:
Evaluasi latihan keseimbangan.

Kamis, 19 15.00 1. Mengevaluasi latihan S:


Fubruary keseimbangan. Klien mengatakan masih ingat
2021 sebagian gerakan latihan
keseimbangan.
O:
Klien mampu mempraktekkan latihan
keseimbangan, meskipun gerakan yang
lainnya masih lupa.

A:
Masalah keperawatan resiko jatuh
teratasi sebagian.

P:
Motivasi klien untuk latihan
keseimbangan.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan asuhan keperawatan Gerontik pada klien Ny. S dengan nyeri,
insomnia dan risiko jatuh selama 3 x 12 jam didapatkan hasil :
1. Nyeri akut pada Ny. S masalah teratasi sebagian, ditunjukkan dengan klien
mengatakan nyeri sudah berkurang dengan skala 2.
2. Insomnia pada Ny. S masalah teratasi sebagian, ditunjukkan dengan klien
mengatakan masih terbangun di malam hari karena pipis.
3. Resiko jatuh pada Ny. S masalah teratasi sebagian, ditunjukkan dengan klien
mengatakan belum perlu menggunakan alat bantu untuk berjalan.
4.2 Saran
a. Bagi petugas kesehatan
1) Bagi perawat dalam memiliki tanggung jawab untuk selalu memperbaharui
pengetahuan dan keterampilannya perawat juga harus memperhatikan dalam
pemberian asuhan keperawatan pada klien khususnya lansia yang mengalami
hipertensi untuk menerapkan terapi relakasi otot progresif untuk dilakukan sehari-
hari.

b. Bagi lansia
1) Bagi lansia relaksasi otot progresif ini di harapkan dapat menjadi terapi mandiri
untuk lansia saat lansia mengalami hipertensi.
DAFTAR PUSTAKA

1. Delta Agustin. 2015. Pemberian Massage Punggung Terhadap Kualitas Tidur Pada Asuhan
Keperawatan Ny.U dengan Stroke Non Haemorogik di Ruang Anggrek II RSUD dr.
Muwardi Surakarta. Surakarta : Karya Tulis Stikes Kusuma Husada.
2. Depkes. 2009. Pedoman Nasional Penanggulangan Hipertensi. Jakarta.
3. Dinas Kesehatan Sleman. 2013. Kesehatan Usia Lanjut. http://dinkes.slemankab.
go.id/kesehatan-usia-lanjut. Dikutip pada tanggal 27 April 2016.
4. Herbert Benson, dkk. 2012. Menurunkan Tekanan Darah. Jakarta: Gramedia.
5. Huda Nurarif & Kusuma H,. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis & NANDA NIC-NOC. Edisi Revisi Jilid 2. Jogja: Medi Action.
6. Kaplan N, M. 2010. Primary Hypertension: Patogenesis, Kaplan Clinical Hypertension.
10th Edition: Lippincot Williams & Wilkins, USA.
7. Herdman,  Heather.  2010.  Diagnosis  Keperawatan:  Definisi  dan  Klasifikasi  2009-
2011.Jakarta : EGC
8. PPNP-SIK STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta. 2012. Buku Evaluasi Mahasiswa 
9. Wilkinson, Judith M. 2007,Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan
Kriteria Hasil NOC, Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai