Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

S DENGAN GANGGUAN SISTEM


KARDIOVASKULER DENGAN DIAGNOSA MEDIS HIPERTENSI DI
WILAYAH BINAAN PUSKESMAS PEGANDAN SEMARANG

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktek Klinik Keperawatan Gerontik


Dosen Pembimbing : Ns. Novita Wulan Sari, M. Kep

Disusun oleh :

Nama : Ida Sri Mulyani


NIM : 20101440119057

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

STIKES KESDAM IV/DIPONEGORO SEMARANG

TAHUN 2021
I. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 29 November 2021 pukul 09.30 WIB
A. Identitas klien
Nama : Tn. S
Umur : 62 Tahun
Alamat : Kradenan Baru, Semarang
Pendidikan : SD
Tanggal masuk panti : -
Jenis kelamin : Laki - Laki
Suku : Jawa
Agama : Islam
Status perkawinan : Kawin
B. Status kesehatan saat ini
Pasien mengeluh nyeri dan kaku pada tengkuk disertai pusing jika tekanan
darahnya tinggi. Nyeri dirasakan saat tekanan darahnya naik dan terasa snut-
snut dengan skala nyeri 5. Pasien mengatakan sudah memiliki hipertensi sejak
16 tahun yang lalu, nyeri tersebut hilang timbul. Nyeri akan hilang bila pasien
beristirahat, pasien tampak meringis kesakitan.
C. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan dulunya pernah dirawat dirumah sakit Karyadi pada tahun
2005 dan RST BWT Semarang pada tahun 2019. Pasien tidak memiliki alergi
obat dan juga belum pernah di operasi. Pasien mengatakan juga memiliki
riwayat penyakit jantung dan paru – paru.
D. Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan di dalam keluarganya ada yang menderita penyakit kanker
payudara yaitu istri dari pasien
E. Pola Kebutuhan Dasar ( Bio-psiko-sosio-spiritual )
1. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
Sebelum sakit : pasien mengatakan mengetahui tentang penyakit yang
dideritanya semenjak dirawat di Karyadi pada tahun 2005 dengan diagnose
stroke. Jika pasien merasakan sakit, ia akan beristirahat dan memeriksakan
kondisinya ke pelayanan kesehatan terdekat.
Saat sakit : pasien mengatakan mengetahui tentang penyakit yang
dideritanya. Terkadang untuk mengurangi rasa nyeri dan menurunkan
tekanan darahnya, pasien memakan seledri dan belimbing wuluh.

2. Pola Nutrisi-Metabolik
Sebelum sakit : Pasien mengatakan sebelum sakit makan 3x sehari
dengan nasi, lauk dan sayur. Tidak ada pantangan makanan, minum 2000
ml/hari
Saat sakit : Pasien mengatakan makan 3x sehari, memakan apa
yang biasa dimasak istrinya tanpa pantangan makan makanan asin. Pasien
juga suka memakan gorengan tiap harinya. Pasien minum air putih 1500
ml/hari.
Pengakajian ABCD :
a. A ( Antropometri )
TB : 165 cm
BB : 75 kg
IMT : berat badan (kg) / Tinggi badan ( m ) ₂ = 75 kg / 2,72 = 27,57
( obesitas tipe I )
b. B ( Biochemical ) : -
c. C ( Clinical Sign )
Turgor kulit baik, kulit lembab, nadi 88x/menit, pernafasan 20x/menit,
suhu 36,7 ℃, TD : 168/100 mmHg
d. D ( Diet )
e. Tidak ada pantangan makanan, pasien masih memakan makanan yang
asin dan gorengan.
3. Pola Eliminasi
a. BAB
Sebelum sakit : Pasien BAB 1x sehari dengan konsistensi
lembek berwana kecokatan bau khas feses
Saat sakit : Pasien BAB 1x sehari dengan konsistensi
lembek berwana kecokatan bau khas feses
b. BAK
Sebelum sakit : Pasien mengatakan BAK 650cc/hari warna
kuning jernih, bau khas urin
Saat sakit : Pasien mengatakan BAK 650cc/hari warna
kuning jernih, bau khas urin
1) Pengkajian Inkontinensia Urine Akut
Sebelum sakit : Pasien mengatakan masih bisa BAK tanpa
mengompol dan tidak pernah menggunakan pempers
Saat sakit : Selama sakit, pasien mengatakan masih bisa
BAK tanpa mengompol dan tidak pernah menggunakan pempers
2) Pengkajian Inkontinensia Urine Persisten
Sebelum sakit : Pasien mengatakan tidak pernah mengompol
dan dapat menuju kamar mandi sendiri, klien tidak pernah
menggunakan pampers
Saat sakit : Saat sakit pasien mengatakan tidak pernah
mengompol dan masih bisa menuju kamar mandi sendiri, pasien
tidak pernah menggunakan pampers.
4. Pola Aktivitas dan Latihan (Activity Daily Life)
a. Indeks Katz
Termasuk kategori yang manakah klien ?
A : mandiri dalam makan, kontinensia (BAB/BAK), menggunakan
pakaian, pergi ke toilet, berpindah & mandi
Keterangan :
Klien termasuk dalam kategori A karena semuanya masih bisa
dilakukan secara mandiri tanpa pengawasan , pengarahan atau bantuan
dari orang lain.
b. Bartel
Termasuk yg manakah klien?

No Kriteria Bantuan Mandiri Keterangan

1 Makan 10 Frekuensi: 3x sehari


Jumlah : secukupnya
Jenis : nasi, lauk, sayur
tanpa pantangan makan
makanan ASI

2 Minum 10 Frekuensi : 2100 cc/hari


Jumlah : 2 botol aqua besar
dan 1 botol aqua sedang
Jenis : air putih

3 Berpindah, kursi roda ke 15 Mandiri


tempat tidur

4 Personal toilet (gosok 5 Frekuensi : 2x sehari


gigi)

5 Keluar masuk toilet (cuci 10 Mandiri


pakaian)

6 Mandi 15 Mandiri
7 Jalan dipermukaan datar 5 Frekuensi : Saat berpindah
tempat, saat pergi ke sawah
dan akan ke dapur atau
kamar mandi

8 Naik turun tangga 10 Mandiri

9 Mengenakan pakaian 10 Mandiri

10 Kontrol bowel (BAK) 10 Frekuensi : 650 cc/hari


Konsistensi : Kuning jernih

11 Kontrol bladder (BAB) 10 Frekuensi : 1x sehari


Warna : Kecoklatan

12 OR / latihan 10 Frekuensi : Setiap pagi


selama 30 – 40 menit
Jenis : Jalan kaki dan naik
sepeda

13 Rekreasi / pemanfaatan 10 Pasien memanfaatkan


waktu luang waktu luang untuk
berkumpul bersama
keluarga dimalam hari
seperti menonton tv
bersama

Keterangan:
65 : mandiri
65-125 : ketergantungan sebagian
60 : ketergantungan total
Klien termasuk tipe yang mandiri
c. Pengkajian Risiko Jatuh
Postural Hipotensi
Ukur TD pasien dalam 3 posisi, yaitu:
1) Tidur : - mmHg
2) Duduk : 168/100 mmHg
3) Berdiri : 166/100 mmHg

5. Pola Kognitif dan Persepsi


a. Identifikasi tingkat kerusakan intelektual, dengan identifikasi :
Short Portable Status Mental Quesionnaire (SPSMQ)
Instruksi:

Ajukan pertanyaan 1-10 pada daftar ini dan catat semua jawaban

B S No Pertanyaan

 1 Tanggal berapa hari ini?

 2 Hari apa sekarang ini?

 3 Apa nama tempat ini?

 4 Dimana alamat anda?

 5 Berapa umur anda?

 6 Kapan anda lahir? (minimal tahun terakhir)

 7 Siapa presiden indonesia sekarang?

 8 Siapa presiden indonesia sebelumnya?

 9 Siapa nama ibu anda?


 10 Kurangi 3 dr 20 & tetap pengurangan 3 dari setiap angka
baru, semua secara menurun

Nilai total

Keterangan:
Salah 0-3 : fungsi intelektual utuh
Salah 4-5 : kerusakan intelektual ringan
Salah 6-8 : kerusakan intelektual sedang
Salah 9-10 : kerusakan intelektual berat

Berdasarkan pertanyaan diatas Tn. S memperoleh kesalahan 0 - 2,


maka Tn. S tersebut memiliki intelektual utuh

b. Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan Mini Mental


Status Examination (MMSE)
No Aspek Nilai Nilai Kriteria
Kognitif Max Klien

1 Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar:


Tahun, musim, tanggal, hari, bulan

5 5 Dimana kita sekarang berada?


Negara, provinsi, kota, PSTW, wisma

2 Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 objek.1 detik untuk


masing-masing objek. Kemudian
tanyakan kepada klien 3 objek tadi

3 Perhatian& 5 5 Minta klien untuk memulai dari angka


kalkulasi 100 kurangi 7 sampai 5X.(jawaban:93,
86, 79, 72, 65)

4 Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi objek


pada nomor 2 td. Jika benar, 1 point
untuk masing-masing objek.

5 Bahasa 9 9  Tunjukkan pada klien suatu


benda&tanyakan nama pada klien:..
 Minta klien untuk mengulang kata
berikut: tidak ada, jika, dan, atau,
tetapi. Bila benar nilai 1 point
 Minta klien untuk mengikuti 3
langkah: ambil kertas di tangan anda,
lipat 2 dan taruh di lantai
Total nilai 30 30

Keterangan:

>23 : aspek kognitif dr fungsi mental baik


≤23 : terdapat kerusakan aspek fungsi mental
Ket : >23 ( aspek kognitif dr fungsi mental baik )

6. Pola Persepsi - Konsep Diri


a. Identitas
Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit ia masih
mengingat identitas dirinya dengan baik
Saat sakit : Saat sakit pasien mengatakan masih mengenali
identitas dirinya
b. Citra tubuh
Sebelum sakit : Pasien mengatakan dapat beraktivitas dan
bergerak tanpa batas
Saat sakit : Pasien mengatakan saat sakit ia masih
berjualan seperti biasa
c. Harga diri
Sebelum sakit : Pasien mengatakan sebelum sakit dapat
mencapai semua yang ia harapkan
Saat sakit : Pasien mengatakan saat sakit ia merasa kurang
berdaya
d. Peran
Sebelum sakit : Pasien mengatakan sebelum sakit peran
sebagai kepala keluarga dan sebagai ayah dari anak – anaknya
Saat sakit : Pasien mengatakan saat sakit peran didalam
keluarga tidak mengalami masalah
7. Pola Tidur dan Istirahat
Kaji kualitas dan kuantitas tidur lansia dengan instrument sebagai berikut :
Kuesioner Pitssburgh Sleep Quality Index (PSQI)
Pasien mengatakan mengalami kesulitan untuk tidur, biasanya tidur malam
pukul 23.00 WIB dan bangun pagi pukul 04.30 WIB
1. Selama sebulan terakhir, Tidak 1x 2x ≥ 3x
seberapa sering Anda pernah seminggu seminggu seminggu
mengalami masalah tidur
karena
a. Tidak bisa tidur dalam waktu 
30 menit
b. Tidak bisa bernafas dengan 
nyaman
c. Terbangun karena sering 
batuk di tengah malam hari
d. Terbangun untuk ke kamar 
mandi
e. Terasa nyeri di bagian dada 
atau adanya luka di bagian
dada
f. Merasa kedinginan dimalam 
hari
g. Merasa kepanasan dimalam 
hari
h. Saat tidur merasakan mimpi 
buruk
2. Selama sebulan terakhir, 
seberapa sering Anda minum
obat (diresepkan) yang bisa
membantu Anda untuk tidur?
(penggunaan obat)
3. Selama sebulan terakhir, 
berapa banyak masalah yang
Anda dapatkan dan Anda
selesaikan permasalahan
tersebut
4. Selama sebulan terakhir, 
seberapa sering Anda
mengantuk ketika melakukan
aktivitas disiang hari
Sangat Cukup Baik Cukup Sangat
Baik (1) buruk (2) Buruk (3)
(0)
5. Selama sebulan terakhir, 
bagaimana Anda menilai
kepuasan tidur Anda
SKORING : Masing-masing komponen memiliki kisaran nilai 0 – 3
dengan 0 = tidak pernah dalam sebulan terakhir, 1 = 1 kali seminggu, 2 =
2 kali seminggu dan 3 = lebih dari 3 kali seminggu.
Skor dari ketujuh komponen tersebut dijumlahkan menjadi 1 (satu) skor
global dengan kisaran nilai 0 – 21.
Ada dua interpretasi pada PSQI versi bahasa Indonesia yaitu:
 Kualitas tidur baik jika skor ≤ 5
 Kualitas tidur buruk jika skor >5
Kualitas tidur memiliki nilai 10, menandakan kualitas tidur buruk
dikarenakan skor >5

8. Pola Peran – Hubungan


Sebelum sakit : Pasien mengatakan sebelum sakit hubungan dengan
anak dan istrinya baik
Saat sakit : Pasien mengungkapkan bahwa dia selalu memikirkan
kondisi rumah tangganya saat dia sakit
9. Pola Seksual – Reproduksi
Pasien memiliki 3 anak, istri masih sehat
10. Pola Toleransi Stress – Koping
Sebelum sakit : Pasien mengatakan jika ada masalah diselesaikan
dengan istri dan anak – anaknya
Saat sakit : Pasien mengatakan khawatir akan kesehatannya saat
ini
Geriatric Depression Scale (Skala Depresi Geriatri)
Berikan nilai 1 pada jawaban ya !

No PERTANYAAN YA TIDAK

1 Apakah anda sebenarnya puas dengan kehidupan anda? TIDAK

2 Apakah anda telah meninggalkan banyak kegiatan dan TIDAK


minat atau kesenangan anda?

3 Apakah anda merasa kehidupan anda kosong? TIDAK

4 Apakah anda sering merasa bosan? YA

5 Apakah anda mempunyai semangat yang baik setiap saat? YA

6 Apakah anda takut bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi YA


pada anda?

7 Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian besar hidup YA


anda?

8 Apakah anda sering merasa tidak berdaya? TIDAK

9 Apakah anda lebih senang tinggal di rumah daripada keluar YA


dan mengerjakan sesuatu yang baru?

10 Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah dengan YA


daya ingat dibanding kebanyakan orang?

11 Apakah anda berpikir hidup anda sekarang ini YA


menyenangkan?

12 Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda TIDAK


saat ini?

13 Apakah anda merasa penuh semangat? YA

14 Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada TIDAK


harapan?

15 Apakah anda berpikir bahwa orang lain lebih baik YA


keadaannya daripada anda?

TOTAL NILAI 9

Keterangan:
0-4 : normal
5-9 : berisiko depresi
10-19 : depresi ringan
20-30 : depresi berat
Skor yang di dapat adalah 9, berarti Tn. S mengalami berisiko
depresi

11. Pola Nilai dan Keyakinan


a. Identifikasi masalah psikososial
Pasien mengungkapkan bahwa ketika dia lagi sakit dia selalu
memikirkan kondisi rumah tangganya
b. Identifikasi masalah emosional
1) Tahap 1 :
a) Apakah klien mengalami kesukaran tidur? tidak
b) Apakah klien sering merasa gelisah?
c) Ada gangguan / masalah / banyak pikiran? tidak
d) Apakah klien sering was-was/ kuatir? Ya
lanjutkan pertanyaan tahap ke-2, jika ≥ 1 jawaban “ya”
c. Identifikasi spiritual
Pasien selalu melaksanakan sholat 5 waktu dalam sehari dan membaca
al-Quran, dan selalu mengikuti pengajian di masjid dekat rumahnya.
Pasien sudah pasrah jika takdir kematian datang menjemputnya.
F. Pengkajian Fisik
1. Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. GCS : E4 M6 V4
d. TTV : Nadi : 88x/menit, RR : 20x/menit, Suhu : 36,7
℃, TD : 168/100 mmHg
e. Kadar gula darah : 217 mg/dl
2. Keadaan Fisik
a. Kepala dan Leher
 Kepala :
- Bentuk : Bulat
- Lesi : Tidak ada lesi
- Rambut : Hitam, terdapat sedikit warna putih
- Kebersihan : Bersih
 Mata : Mata pasien terlihat bersih, konjungtiva ananemis,
penglihatan pasien sudah mulai kabur, mata tampak sayu, pasien
tidak menggunakan alat bantu penglihatan ( kaca mata )
 Telinga :
- Serumen : Tidak ada serumen
- Fungsi pendengaran : Tidak ada gangguan pendengaran
 Mulut & Tenggorok :
- Kebersihan : Bersih
- Kondisi gigi : Baik
- Kemampuan menelan : Baik, tidak mengalami gangguan
 Leher :
Pembesaran kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Pembesaran kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Penojolan vena jugularis : Vena jugularis tidak teraba
b. Payudara dan Ketiak
Kebersihan : -
c. Dada
 Paru :
- Inspeksi : Simetris antara kiri dan kanan
- Perkusi : Terdengar bunyi sonor disemua lapang paru
- Palpasi : Tidak teraba nyeri tekan , tidak ada
pembengkakan
- Auskultasi : Tidak ada suara nafas tambahan / vesikuler
 Jantung :
- Inspeksi : Dada simetris kiri dan kanan, tidak ada bekas
luka, tidak ada pembesaran pada jantung
- Perkusi : Bunyi suara jantung redup
- Palpasi : Tidak ada pembengkakan / benjolan, tidak ada
nyeri tekan.
- Auskultasi : Bunyi jantung I ( lup ) dan bunyi jantung II
(dup), tidak ada bunyi tambahan, teratur dan
tidak ada bunyi tambahan seperti mur-mur
dan gallop
d. Abdomen :
- Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada bekas
operasi, warna kulit sama, tidak ada terdapat
lesi
- Auskultasi : Bising usus 12x/menit di kuadran ke 3 kanan
bawah abdomen
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada abdomen
- Perkusi : Terdengar bunyi timpani

e. Genitalia
Pasien tidak diperiksa , Pasien tidak terpasang kateter.
f. Integumen
Kulit tampak kering
1) Menurut Norton
Keterangan 4 3 2 1

Kondisi fisik Baik Sedang Kurang Buruk

Kesadaran Composmentis Apatis Delirium Stupor

Aktivitas Mandiri Berjalan Dengan Bedrest


dengan kursi roda
bantuan

Mobilitas Tidak terbatas Sedikit Sangat Imobilisasi


terbatas terbatas

Inkontinensi Tidak ada Kadang- Kadang Selalu


a kadang urin keduanya

Keterangan:
< 10 : risiko sangat tinggi
10-13 : risiko tinggi
14-18 : risiko sedang
> 18 : risiko dekubitus masih rendah
g. Ekstremitas ( atas dan bawah )
Kesemutan : Pada kedua kaki
Edema : Tidak ada
Baal :-
Nyeri :-
h. Muskuloskeletal ( atas dan bawah )
Nyeri sendi :-
Kekuatan otot : 5 5
4 4
Osteoporosis : -
i. Neurologis
 Pengkajian saraf cranial
a) N. Olfaktori (Penciuman) : Baik, tidak ada gangguan
penciuman
b) N. Optikus (Penglihatan) : Kurang baik, terdapat gangguan
penglihatan ( kabur )
c) N. Okulomotoris : Pergerakan bola mata tidak
terganggu
d) N. Trochlearis : Pergerakan bola mata tidak
terganggu
e) N. Trigeminus : Reaksi sentuhan baik,
pergeraka rahang tidak terganggu
f) N. Abdusen : Pergerakan mata tidak
terganggu
g) N. Fasialis : Tidak ada gangguan
pengecapan, mampu
mengekspresikan rasa
manis,asam, pahit, asin dengan
baik
h) N. Verstibulocochlearis : Terdapat gangguan
pendengaran
i) N. Gosofaringeus : Tidak ada gangguan
pengecapan
j) N. Vagus : Tidak ada gangguan
k) N. Asesoris : Tidak ada gangguan pada
pergerakan kepala
l) N. Hipoglosus : Tidak ada gangguan pada
pergerakan lidah
 Pemeriksaan refleks : Reflek cahaya (+/+)
H. Pemeriksaan Penunjang
GDS : 217 mg/dl

II. ANALISA DATA

No Tanggal / Jam Data Fokus Problem Etiologi TTD

1 29 November DS : Nyeri Kronis Peningkatan Ida


2021 - Pasien mengatakan sudah (D.0078) indeks massa
memiliki hipertensi sejak 16 tubuh
tahun yang lalu
- Pasien mengeluh nyeri dan
kaku pada tengkuk disertai
pusing jika tekanan darahnya
tinggi
P : Nyeri dirasakan saat tekanan
darahnya naik
Q : Nyeri terasa snut-snut
S : Skala nyeri 5 dengan
kualitas sedang
T : Nyeri hilang timbul
DO :
- Pasien tampak meringis
kesakitan
- TD : 168/100 mmHg
- IMT : 75 kg / 2,72 = 27,57
( obesitas tipe I )
2 29 November DS : Pasien mengatakan mengalami Gangguan Pola Kurang kontrol Ida
2021 kesulitan untuk tidur, biasanya tidur Tidur (D.0055) tidur
malam pukul 23.00 WIB dan
bangun pagi pukul 04.30

DO :

- PSQI : Kualitas tidur memiliki


nilai 10, menandakan kualitas
tidur buruk dikarenakan skor >5
- GDS : Skor yang di dapat
adalah 9, berarti Tn. S
mengalami berisiko depresi
- Mata tampak sayu
- TD : 168/100 mmHg

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Nyeri kronis berhubungan dengan peningkatan indeks massa tubuh (D.0078)
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur (D.0055)

IV. INTERVENSI KEPERAWATAN


No Dx. Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1 Nyeri kronis Setelah dilakukan Manajemen nyeri
berhubungan dengan kunjungan selama 3 hari, (I.08238)
peningkatan indeks diharapkan tingkat nyeri Observasi
massa tubuh menurun (L.08066) 1. Identifikasi lokasi, 1. Untuk

(D. 0078) dengan kriteria hasil : karakteristik, durasi, mengetahui

1. Keluhan nyeri frekuensi, kualitas karakteristik,

menurun dari skala 1 dan intensitas nyeri kualitas dan

(meningkat) ke skala 5 2. Identifikasi skala intensitas nyeri

(menurun) nyeri 2. Untuk

2. Kesulitan tidur 3. Identifikasi factor mengetahui

menurun dari skala 2 yang memperberat skala nyeri

(cukup meningkat) ke dan memperingan 3. Untuk

skala 5 (menurun) nyeri mengetahui

3. Anoreksia menurun Terapeutik faktor yang

dari skala 1 1. Berikan Teknik memperingan

(meningkat) ke skala 4 nonfarmakologis dan

(cukup menurun) untuk mengurangi memperberat

4. Nafsu makan membaik rasa nyeri nyeri

dari skala 1 2. Fasilitasi istirahat dan 4. Untuk

(memburuk) ke skala 5 tidur mengurangi

(membaik) 3. Jelaskan penyebab, nyeri

periode dan pemicu 5. Untuk

nyeri mencukupi

4. Ajarkan Teknik kebutuhan tidur

nonfarmakologis pasien

untuk mengurangi 6. Untuk

rasa nyeri mengetahui


faktor penyebab
Kolaborasi nyeri
1. Kolaborasi pemberian 7. Untuk
anlgetik, jika perlu mengurangi rasa
nyeri pada
pasien
2 Gangguan pola tidur Setelah dilakukan Dukungan Tidur
berhubungan dengan kunjungan selama 3 hari, (I.05174)
kurang kontrol tidur diharapkan pola tidur Observasi :
(D.0055) membaik ( L.05045 ) 1. Identifikasi pola
1. Untuk
dengan kriteria hasil : aktivitas dan tidur
mengetahui
1. Keluhan sulit tidur 2. Identifikasi faktor
pola aktivitas
dari skala 1 (menurun) pengganggu tidur
dan tidur pasien
ke skala 5 (meningkat) (fisik dan/atau
2. Untuk
2. Keluhan sering terjaga psikologis)
mengetahui
dari skala 1 (menurun) 3. Identifikasi makanan
faktor
ke skala 5 (meningkat) dan minuman yang
pengganggu
3. Keluhan tidak puas mengganggu tidur
tidur
tidur dari skala 1 (mis : kopi, teh,
3. Untuk
(menurun) ke skala 5 alcohol)
mengetahui
(meningkat) 4. Identifikasi obat tidur
makanan dan
4. Keluhan pola tidur yang dikonsumsi
minuman yang
berubah dari skala 1
mengganggu
(menurun) ke skala 5 Terapeutik :
1. Modifikasi tidur
(meningkat)
lingkungan 4. Untuk
5. Keluhan istirahat tidak
mengetahui
cukup dari skala 1 2. Batasi waktu tidur
siang, jika perlu obat tidur yang
(menurun) ke skala 5
3. Fasilitasi menghilangi dikonsumsi
(meningkat)
stress sebelum tidur 5. Untuk
4. Tetapkan jadwal rutin menambah
5. Lakukan prosedur kenyamanan
untuk meningkatkan waktu tidur
kenyamanan

Edukasi :
1. Jelaskan pentingnya
tidur cukup selama
sakit
2. Anjurkan menepati
kebiasaan waktu
tidur
3. Anjurkan
menghindari
makanan / minuman
yang mengganggu
tidur
4. Ajarkan relaksasi
otot autogenic atau
cara nonfarmakologi
lainnya
V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tgl / Jam No. Implementasi Respon TTD


Dx
30 November 2021 1 Mengidentifikasi lokasi, S : Pasien mengeluh nyeri dan kaku Ida
Pukul 10.00 WIB karakteristik, durasi, frekuensi, pada tengkuk disertai pusing jika
kualitas dan intensitas nyeri tekanan darahnya tinggi
- P : Nyeri dirasakan saat tekanan
darahnya naik
- Q : Nyeri terasa snut-snut
- S : Skala nyeri 5 dengan kualitas
sedang
- T : Nyeri hilang timbul
O : Pasien tampak meringis kesakitan
- TD : 168/100 mmHg
Pukul 10.05 WIB 1 Mengidentifikasi skala nyeri S : Pasien mengatakan skala nyeri 5 Ida
dengan kualitas sedang
O : Pasien tampak meringis kesakitan
Pukul 10.08 WIB 1 Mengidentifikasi faktor yang S : Pasien mengeluh nyeri dan kaku Ida
memperberat dan pada tengkuk disertai pusing
memperingan nyeri bertambah jika tekanan darahnya
tinggi
O : Pasien tampak kesakitan
Pukul 10.10 WIB 1 Memberikan terapi S : Pasien mengatakan bersedia Ida
komplementer rendam kaki air diberikan rendam kaki air
hangat untuk mengurangi rasa hangat
nyeri dan menurunkan tekanan O : Pasien tampak kooperatif dan
darah mengikuti kegiatan rendan kaki
air hangat
- TD : 165/96 mmHg
01 Desember 2021 1 Mengidentifikasi lokasi, S : Pasien mengeluh nyeri ditengkuk Ida
Pukul 11.00 WIB karakteristik, durasi, frekuensi, berkurang
kualitas dan intensitas nyeri - P : Nyeri dirasakan saat tekanan
darahnya naik
- Q : Nyeri terasa snut-snut
- S : Skala nyeri 5 dengan kualitas
sedang
- T : Nyeri hilang timbul
O : Pasien merasa lebih rileks
- TD : 160/95 mmHg
Pukul 11.03 WIB 1 Mengidentifikasi skala nyeri S : Pasien mengatakan skala nyeri 5 Ida
dengan kualitas sedang
O : Pasien tampak meringis kesakitan

Pukul 11.05 WIB 1 Memberikan terapi S : Pasien mengatakan bersedia Ida


komplementer rendam kaki air diberikan rendam kaki air
hangat untuk mengurangi rasa hangat
nyeri dan menurunkan tekanan O : Pasien tampak kooperatif dan
darah mengikuti kegiatan rendan kaki
air hangat
- TD : 150/94 mmHg
02 Desember 2021 1 Mengidentifikasi lokasi, S : Pasien mengatakan nyeri berkurang Ida
Pukul 10.30 WIB karakteristik, durasi, frekuensi, O : Pasien tampak lebih rileks
kualitas dan intensitas nyeri
Pukul 10.38 WIB 1 Memberikan terapi S : Pasien mengatakan bersedia Ida
komplementer rendam kaki air diberikan rendam kaki air
hangat untuk mengurangi rasa hangat
nyeri dan menurunkan tekanan O : Pasien tampak kooperatif dan
darah mengikuti kegiatan rendan kaki
air hangat
- TD : 145/90 mmHg
30 November 2021 2 Mengidentifikasi pola aktivitas S : Pasien mengatakan mengalami Ida
Pukul 10.12 WIB dan tidur kesulitan tidur
- Pasien mengatakan memiliki
kebiasaan tidur malam jam 23.00
WIB dan bangun tidur jam 04.30
WIB
O : Mata tampak sayu

Pukul 10.15 WIB 2 Mengidentifikasi makanan dan S : Pasien mengatakan tiap malam Ida
minuman yang mengganggu suka minum kopi
tidur O : Mata tampak sayu

Pukul 10.18 WIB 2 Menganjurkan menghindari S : Pasien mengatakan bersedia Ida


makanan / minuman yang menghindari minum kopi
mengganggu tidur O : Pasien tampak mendengarkan
arahan dan anjuran

01 Desember 2021 2 Mengidentifikasi pola aktivitas S : Pasien mengatakan mulai Ida


dan tidur membiasakan tidur tidak
Pukul 11.08 WIB terlalu malam
O : Mata masih tampak sayu
Pukul 11.10 WIB 2 Mengidentifikasi makanan dan S : Pasien mengatakan masih suka Ida
minuman yang mengganggu minum kopi
tidur O : Mata pasien masih tampak sayu

Pukul 10.15 WIB 2 Menganjurkan menghindari S : Pasien mengatakan bersedia Ida


makanan / minuman yang menghindari minum kopi
mengganggu tidur O : Pasien tampak mendengarkan
arahan dan anjuran

02 Desember 2021 2 Mengidentifikasi pola aktivitas S : Pasien mengatakan sudah mulai Ida
Pukul 10.35 WIB dan tidur membiasakan tidur tidak terlalu
malam
O : Pasien tampak lebih segar
Pukul 10.38 WIB 2 Mengidentifikasi makanan dan S : Pasien mengatakan sudah Ida
minuman yang mengganggu mengurangi minum kopi tiap
tidur malam
O :-
Pukul 10.40 WIB 2 Menganjurkan menghindari S : Pasien mengatakan bersedia Ida
makanan / minuman yang menghindari minum kopi
mengganggu tidur O : Pasien tampak mendengarkan
arahan dan anjuran

VI. EVALUASI KEPERAWATAN

Tgl / Jam No. Dx Evaluasi TTD


30 November 2021 1 S : Pasien mengeluh nyeri dan kaku pada tengkuk disertai Ida
Pukul 10.15 WIB pusing jika tekanan darahnya tinggi
- P : Nyeri dirasakan saat tekanan darahnya naik
- Q : Nyeri terasa snut-snut
- S : Skala nyeri 5 dengan kualitas sedang
- T : Nyeri hilang timbul
O : Pasien tampak meringis kesakitan
- TD : 165/96 mmHg
A : Masalah nyeri kronis belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Identifikasi skala nyeri
- Berikan terapi komplementer rendam kaki air hangat untuk
mengurangi rasa nyeri dan menurunkan tekanan darah

01 Desember 2021 1 S : Pasien mengeluh nyeri pada tengkuk berkurang Ida


Pukul 11.10 WIB O : Pasien tampak meringis kesakitan
- TD : 150/94 mmHg
A : Masalah nyeri kronis belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Identifikasi skala nyeri
- Berikan terapi komplementer rendam kaki air hangat untuk
mengurangi rasa nyeri dan menurunkan tekanan darah

02 Desember 2021 1 S : Pasien mengeluh nyeri pada tengkuk berkurang Ida


Pukul 10.40 WIB O : Pasien merasa lebih rileks
- TD : 145/90 mmHg
A : Masalah nyeri kronis teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Identifikasi skala nyeri
- Berikan terapi komplementer rendam kaki air hangat untuk
mengurangi rasa nyeri dan menurunkan tekanan darah

30 November 2021 2 S : Pasien mengatakan mengalami kesulitan tidur Ida


Pukul 10.20 WIB - Pasien mengatakan memiliki kebiasaan minum kopi setiap
malam
O : Mata tampak sayu
A : Masalah gangguan pola tidur belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Identifikasi pola aktivitas dan tidur
- Anjurkan menghindari makanan / minuman yang
mengganggu tidur
01 Desember 2021 2 S : Pasien mengatakan masih memiliki kebiasaan minum kopi Ida
Pukul 10.20 WIB setiap malam
O : Mata pasien masih tampak sayu
A : Masalah gangguan pola tidur belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Identifikasi pola aktivitas dan tidur
- Anjurkan menghindari makanan / minuman yang
mengganggu tidur
02 Desember 2021 2 S : Pasien mengatakan sudah mulai membiasakan tidur tidak Ida
Pukul 10. 45 WIB terlalu malam
- Pasien mengatakan sudah tidak membiasakan minum kopi
setiap malam
O : Pasien tampak lebih segar
A : Masalah gangguan pola tidur teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Identifikasi pola aktivitas dan tidur
- Anjurkan menghindari makanan / minuman yang
mengganggu tidur

Anda mungkin juga menyukai