M
PADA TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA LANJUT USIA
DI PUSKESMAS SEKARAN SEMARANG
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Keluarga
Dosen pembimbing : Ns. Margiyati., M.Kep.
Disusun Oleh:
YESI PUSPITASARI
20101440120095
A. Latar Belakang
Keluarga didefinisikan dengan beberapa cara pandang. Keluarga dapat
dipandang sebagai tempat pemenuhan kebutuhan biologis bagi para
anggotanya. Cara pandang dari sudut psikologis keluarga adalah tempat
berinteraksi dan berkembangnya kepribadian anggota keluarganya. Secara
ekonomi keluarga dianggap sebagai unit yang produktif dan menyediakan
materi bagi anggotanya dan secara sosial adalah sebagi unit yang bereaksi
terhadap lingkungan lebih luas.
Hipertensi merupakan suatu keadaan yang menyebabkan tekanan darah
tinggi secara terus menerus dimana tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg dan
tekanan diastolic 90 mmHg atau lebih. Hipertensi atau penyakit darah tinggi
merupakan suatu keadaan peredarah darah yang meningkat secara kronis. Hal
ini terjadi karena jantung bekerja lebih cepat memompa darah untuk
memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi didalam tubuh. (Koes Irianto,2014).
Hipertensi menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma,
gagal jantung, serangan jantung, dan kerusakan ginjal. Tanpa melihat usia
atau jenis kelamin, semua orang bisa terkena hiperteni dan biasanya tanpa ada
gejala-gejala sebelumnya. Hipertensi juga dapat mengakibatkan kerusakan
berbagai organ target seperti otak, jantung, ginjal, aorta, pembuluh darah
perifer dan retina. Dewasa ini ada sekitar 422 juta orang penyandang
hipertensi yang berusia 18 tahun di seluruh dunia atau 8,5% dari penduduk
dunia. Namun 1 dari 2 dengan penderita hipertensi tidak tahu bahwa dia
penyandang hipertensi. Oleh karena itu sering ditemukan penderita hipertensi
pada tahap lanjut dengan komplikasi seperti serangan jantung, stroke.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan agar mahasiswa dapat melakukan asuhan
keperwatan keluarga
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian keperawatan keluarga
b. Mahasiwa dapat menentukan diagnosa keperawatan keluarga
c. Mahasiswa dapat menentukan intervensi keperawatan keluarga
d. Mahasiwa dapat menentukan implementasi keperawatan keluarga
e. Mahasiswa dapat menentukan evaluasi keperawatan keluarga
f. Mahasiswa dapat menerapkan terapi sesuai jurnal artikel
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Keluarga
1. Definisi Keluarga
a. Keluarga sebagai kelompok yang terdiri atas dua / lebih individu yang
dicirikan oleh istilah khusus, yang mungkin saja memiliki /tidak
memiliki hubungan darah / hukum yang mencirikan orang tersebut
kedalam satu keluarga (Whall, 1986).
b. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal disuatu
tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan
(Depkes RI, 1998).
c. Keluarga merupakan kesatuan dari orang-orang yang terikat dalam
perkawinan, ada hubungan darah /adopsi dan tinggal dalam satu
rumah (Friedman, 1998).
d. Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan
melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan. (WHO, 1969).
2. Ciri-ciri Keluarga
a. Menurut Robert Maciver dan Charies Horton :
1) Keluarga merupakan hubungan perkawinan.
2) Keluarga berbentuk suatu kelembagaan yang berkaitan dengan
hubungan perkawinan yang sengaja dibentuk atau dipelihara.
3) Keluarga mempunyai suatu sistem tata nama (nomenclature) termasuk
perhitungan garis keturunan.
4) Keluarga mempunyai fungsi ekonomi yang dibentuk oleh anggota-
anggota berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan
dan membesarkan anak.
5) Keluarga merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah
tangga.
b. Ciri Keluarga Indonesia
1) Mempunyai ikatan yang sangat erat dengan dilandasi semangat
gotong royong.
2) Dijiwai oleh nilai kebudayaan ketimuran.
3) Umumnya dipimpin oleh suami meskipun proses pemusatan
dilakukan secara musyawarah.
3. Tipe Keluarga
Pembagian tipe ini bergantung kepada konteks keilmuan dan orang yang
mengelompokkan
a. Secara Tradisional
Secara tradisional keluarga dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
1) Keluarga Inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang hanya terdiri
dari ayah, ibu, dan anak yang diperoleh dari keturunan atau adopsi
atau keduanya.
2) Keluarga Besar (Extended Family) adalah keluarga inti ditambah
anggota keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah
(kakek-nenek, paman-bibi)
b. Secara Modern (berkembangnya peran individu dan meningkatnya
rasa individualisme maka pengelompokan tipe keluarga selain di atas
adalah:
1) Tradisional Nuclear
- Keluarga inti (ayah, ibu, dan anak) tinggal dalam satu rumah
ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan
perkawinan, satu atau keduanya dapat bekerja di luar rumah.
2) Reconstituted Nuclear
- Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan
kembali suami/istri, tinggal dalam pembentukan satu rumah
dengan anak-anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama
maupun hasil dari perkawinan lama maupun hasil dari
perkawinan baru, satu/keduanya dapat bekerja di luar rumah.
3) Middle Age/Aging Couple
- Suami sebagai pencari uang, istri di rumah kedua-duanya
bekerja di rumah, anak-anak meninggalkan rumah karena
sekolah/perkawinan/meniti karier.
4) Dyadic Nuclear
- Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak
yang keduanya atau salah satu bekerja di rumah.
5) Single Parent
- Satu orang tua sebagai akibat perceraian atau kematian
pasangannya dan anak-anaknya dapat tinggal di rumah atau di
luar rumah.
6) Dual Carrier
- Yaitu suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa anak.
7) Commuter Married
- Suami istri atau keduanya orang karier dan tinggal terpisah
pada jarak tertentu. Keduanya saling mencari pada waktu-
waktu tertentu.
8) Single Adult
- Wanita atau pria dewasa yang tingal sendiri dengan tidak
adanya keinginan untuk kawin.
9) Three Generation
- Yaitu tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah.
4. Struktur Keluarga
a. Patrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur
garis ayah.
b. Matrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur
garis ibu.
c. Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami.
d. Keluarga Kawin
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga
dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena
adanya hubungan dengan suami atau istri.
5. Fungsi Keluarga
a) Fungsi afektif, adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan
segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluara berhubungan
dengan orang lain.
b) Fungsi sosialisasi, adalah fungsi mengembangkan dan tempat melatih
anak untuk berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk
berhubungan dengan orang lain di luar rumah.
c) Fungsi reproduksi, adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan
menjaga kelangsungan keluarga.
d) Fungsi ekonomi, adalah keluarga berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk
mengembangkan kemampuan individu dalam meningkatkan
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
e) Fungsi perawatan/pemeliharaan kesehatan, yaitu fungsi untuk
mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap
memiliki produktivitas tinggi.
6. Peranan Keluarga
Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing antara lain
adalah :
a. Ayah
Ayah sebagai pemimpin keluarga mempunyai peran sebagai pencari
nafkah, pendidik, pelindung/pengayom, pemberi rasa aman bagi setiap
anggota keluarga dan juga sebagai anggota masyarakat kelompok
sosial tertentu.
b. Ibu
Ibu sebagai pengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak-
anak, pelindung keluarga dan juga sebagai pencari nafkah tambahan
keluarga dan juga sebagai anggota masyarakat kelompok sosial
tertentu.
c. Anak
Anak berperan sebagai pelaku psikososial sesuai dengan
perkembangan fisik, sosial, mental dan spiritual.
5. Pengobatan Hipertensi
a. Pengobatan non farmakologis
1) Diet rendah garam/kolesterol/lemak jenuh.
2) Mengurangi asupan garam ke dalam tubuh.
3) Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol.
4) Menjaga berat badan.
5) Hindari kebiasaan minum kopi berlebihan.
6) Perbanyak makan yang banyak mengandung serat.
b. Pengobatan farmakologis
1) Deuretik
2) Penghambat simpatetik.
3) Betabloker.
4) Vasodilator,dll
2. Diagnosa Keperawatan
a. Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif
Yaitu pola penenangan masalah kesehatan dalam keluarag tidak
memuaskan untuk memulihkan kondisi kesehatan anggota keluarga.
b. Defisit Pengetahuan
Yaitu ketiadaan atau kurangnya informasi kognitif yang berkaitan
dengan topik tertentu.
3. Intervensi Keperawatan
a. Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif
Dukungan Keluarga Merencanakan Perawatan
Observasi :
- Identifikasi kebutuhan dan harapan keluarga tentang kesehatan
- Identifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan bersama
keluarga
- Identifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
- Identifikasi tindakan yang dapat dilakukan keluarga
Terapeutik :
- Motivasi pengembangan sikap dan emosi yang mendukung upaya
kesehatan
- Gunakan sarana dan fasilitas yang ada dalam keluarga
- Ciptakan perubahan lingkungan rumah secara optimal
Edukasi :
- Informasikan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga
- Anjurkan menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
- Ajarkan cara perawatan yang bisa dilakukan keluarga
b. Defisit Pengetahuan
Edukasi Kesehatan
Observasi :
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
- Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan
menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan sehat
Terapeutik :
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi :
- Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup sehat dan bersih
- Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat
c. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif
Penentuan Tujuan Bersama
Observasi :
- Identifikasi tujuan-tujuan yang akan dicapai
- Identifikasi cara mencapai tujuan secara konstruktif
Terapeutik :
- Nyatakan tujuan dengan kalimat positif san jelas
- Tetapkan skala pencapaian tujuan, jika perlu
- Fasilitasi memcah tujuan kompleks menjadi langkah kecil yang
mudah dilakukan
- Berikan batasan pada peran perawat dan pasien secara jelas
- Diskusikan sumber daya yang ada untuk memenuhi tujuan
- Diskusikan pengembangan rencana untuk memenuhi tujuan
- Prioritaskan aktivitas yang dapat membantu pencapaian tujuan
- Fasilitasi dalam mengidentifikasi hasil yang diharapkan untuk
setiap tujuan
- Tetapkan batas waktu yang realistis
- Diskusikan indikator pengukuran untuk setiap tujuan
- Hitung skor pencapaian tujuan
- Modifikasi rencana jika tujuan tidak tercapai
Edukasi :
- Anjurkan mengenai masalah yang dialami
- Anjurkan mengembangkan harapan realistis
- Anjurkan mengidentifikasi kekuatan dan kemampuan sendiri
- Anjurkan mengidentifikasi nilai dan sistem kepercayaan saat
menetapkan tujuan
- Anjurkan mengidentifikasi tujuan realistis dan dapat dicapai
BAB III
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny. M
PADA TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA LANJUT USIA
DI PUSKESMAS SEKARAN SEMARANG
A. Pengkajian Keluarga
Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Ny. M
2. Alamat dan telepon : Sekaran RT 05 RW 01 Semarang
3. Pekerjaan kepala keluarga :-
4. Pendidikan kepala keluarga : Belum tamat SD/sederajat
5. Komposisi keluarga : Kepala Keluarga (Ny.M)
IMUNISASI
PEDIDIKAN
ANGGTOT
KELAMIN
B DPT CA HEPATITIS
KK
UMUR
A JENIS
HUB
KET
NAMA
NO C POLIO M
DGN
Ny.
M 72
th
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
C. Data Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Ny.M mengatakan luas rumahnya 16 m2, jenis permanen, bahan bangunan
menggunakan kayu, sirkulasi udara kurang baik, pencahayaan sinar
matahari kurang baik, perabot rumah kurang rapi, kebersihan rumah
bersih, lantai rumah berupa corcoran semen, jarak sepitank dengan sumur
>10 meter, sumber air minum dari sumur, pembuangan sampah pada
tempat (setiap hari sekali di ambil oleh petugas).
2. Denah rumah
4
3
4
1
2
6
Keterangan :
1. (1) = Pintu U
2. (2) = Jendela
3. (3) = Kamar
4. (4) = Almari
5. (5) = Dapur
6. (6) = Kamar Mandi
D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Ny. M berkomunikasi langsung dengan bahasa jawa. Untuk segala
informasi Keluarga mendapat info kesehatan dari petugas kesehatan dan
informasi lainnya dari TV maupun surat kabar dan radio.
2. Struktur kekuatan keluarga
Ny. M berkata bahwa Ny. M berperan sebagai pengambil keputusan yaitu
Ny. M dengan meminta pertimbangan dengan tim kesehatan untuk
masalah kesehatan.
3. Struktur peran (formal dan informal)
Formal
Ny. M sebagai kepala keluarga
Informal
Ny. M sebagai pencari nafkah utama bagi dirinya sendiri.
4. Nilai dan norma keluarga
Ny. M mengatakan bahwa dalam kehidupan ini sudah ada yang megatur
baik kesehatan, mati maupun rejeki sudah ada yang mengatur yaitu Allah
SWT. bila beliau sakit biasanya langsung dibawa ke layanan kesehatan
terdekat oleh anak-anaknya.
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Ny. M mengatakan tinggal sendirian. Ny. M sangat mengasihi diri sendiri
dengan menjaga kesehatannya. Ny. M mengatakan apabila sakit, beliau
akan segera pergi ke yankes terdekat. Dan terkadang juga dibantu oleh
anak-anaknya.
2. Fungsi sosial
Ny. M mengatakan tinggal sendirian. Namun anak cucunya sering
berkunjung, saat berkumpul tersebut keluarga saling menjaga dan menaati
norma, budaya dan perilaku yang ada.
3. Fungsi perawatan kesehatan
No Tugas Keterangan
4. Fungsi reproduksi
Ny. M saat ini dikaruniai 4 anak.
5. Fungsi ekonomi
Kebutuhan pokok keluarga sehari-hari cukup terpenuhi bantuan dari anak
anaknya .
G. Pemeriksaan Fisik
H. Harapan Keluarga
Harapan yang diinginkan Ny. M adalah dapat sembuh dan petugas kesehatan
dapat memberikan pelayanan kesehatan dengan baik.
I. ANALISA DATA
NO HARI/ DATA FOKUS DIAGNOSA
. TANGGAL/JAM KEPERAWATAN
DO :
- Ny. M tampak bingung dan
tidak mengerti ketika ditanya
mengenai cara perawatan
dna pencegahan penyakit
hipertensi
- Ny. M tampak kurang
optimal dalam upaya
penyembuhan
- Ny. M tampak lemas
Jumlah 3,33
I. INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Diagnosa Tujuan dan Intervensi TTD
DX Keperawatan Kriteria Hasil Keperawatan
menggambarkan kesehatan
pengalaman - Jadwalkan