Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny.

M
PADA TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA LANJUT USIA
DI PUSKESMAS SEKARAN SEMARANG
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Keluarga
Dosen pembimbing : Ns. Margiyati., M.Kep.

Disusun Oleh:

YESI PUSPITASARI
20101440120095

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


STIKES KESDAM IV/DIPONEGORO
SEMARANG
2022
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................3
A. Latar Belakang.........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah....................................................................................................4
C. Tujuan.......................................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................5
A. Konsep Keluarga...................................................................................................5
1. Definisi Keluarga......................................................................................5
2. Ciri-ciri Keluarga......................................................................................5
3. Tipe Keluarga............................................................................................6
4. Struktur Keluarga......................................................................................8
5. Fungsi Keluarga........................................................................................8
6. Peranan Keluarga......................................................................................9
7. Tahap Perkembangan Keluarga................................................................9
B. Konsep Penyakit Masalah Kesehatan/Penyakit............................................11
1. Definisi hipertensi...................................................................................11
2. Faktor-faktor yang mempengarui hipertensi...........................................11
3. Gejala Hipertensi.....................................................................................13
4. Cara mencegah hipertensi.......................................................................14
5. Pengobatan Hipertensi.............................................................................14
C. Asuhan Keperawatan Keluarga (Pengkajian, Dx, Intervensi secara teori)
15
BAB III LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA..................22
BAB V PENUTUP................................................................................................57
A. Kesimpulan.............................................................................................................57
B. Saran........................................................................................................................57
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................58
LAMPIRAN..........................................................................................................59
1. Jurnal yang dipakai untuk intervensi beserta analisanya...................................59
2. Media yang dipakai untuk penyuluhan................................................................59
3. Dokumentasi kegiatan...........................................................................................59
4. Kartu Keluarga Terbaru........................................................................................59
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keluarga didefinisikan dengan beberapa cara pandang. Keluarga dapat
dipandang sebagai tempat pemenuhan kebutuhan biologis bagi para
anggotanya. Cara pandang dari sudut psikologis keluarga adalah tempat
berinteraksi dan berkembangnya kepribadian anggota keluarganya. Secara
ekonomi keluarga dianggap sebagai unit yang produktif dan menyediakan
materi bagi anggotanya dan secara sosial adalah sebagi unit yang bereaksi
terhadap lingkungan lebih luas.
Hipertensi merupakan suatu keadaan yang menyebabkan tekanan darah
tinggi secara terus menerus dimana tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg dan
tekanan diastolic 90 mmHg atau lebih. Hipertensi atau penyakit darah tinggi
merupakan suatu keadaan peredarah darah yang meningkat secara kronis. Hal
ini terjadi karena jantung bekerja lebih cepat memompa darah untuk
memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi didalam tubuh. (Koes Irianto,2014).
Hipertensi menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma,
gagal jantung, serangan jantung, dan kerusakan ginjal. Tanpa melihat usia
atau jenis kelamin, semua orang bisa terkena hiperteni dan biasanya tanpa ada
gejala-gejala sebelumnya. Hipertensi juga dapat mengakibatkan kerusakan
berbagai organ target seperti otak, jantung, ginjal, aorta, pembuluh darah
perifer dan retina. Dewasa ini ada sekitar 422 juta orang penyandang
hipertensi yang berusia 18 tahun di seluruh dunia atau 8,5% dari penduduk
dunia. Namun 1 dari 2 dengan penderita hipertensi tidak tahu bahwa dia
penyandang hipertensi. Oleh karena itu sering ditemukan penderita hipertensi
pada tahap lanjut dengan komplikasi seperti serangan jantung, stroke.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan agar mahasiswa dapat melakukan asuhan
keperwatan keluarga
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian keperawatan keluarga
b. Mahasiwa dapat menentukan diagnosa keperawatan keluarga
c. Mahasiswa dapat menentukan intervensi keperawatan keluarga
d. Mahasiwa dapat menentukan implementasi keperawatan keluarga
e. Mahasiswa dapat menentukan evaluasi keperawatan keluarga
f. Mahasiswa dapat menerapkan terapi sesuai jurnal artikel
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Keluarga
1. Definisi Keluarga
a. Keluarga sebagai kelompok yang terdiri atas dua / lebih individu yang
dicirikan oleh istilah khusus, yang mungkin saja memiliki /tidak
memiliki hubungan darah / hukum yang mencirikan orang tersebut
kedalam satu keluarga (Whall, 1986).
b. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal disuatu
tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan
(Depkes RI, 1998).
c. Keluarga merupakan kesatuan dari orang-orang yang terikat dalam
perkawinan, ada hubungan darah /adopsi dan tinggal dalam satu
rumah (Friedman, 1998).
d. Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan
melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan. (WHO, 1969).

Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan secara umum


bahwa keluarga itu terjadi jikalau ada :

1. Ikatan atau persekutuan (perkawinan/kesepakatan)


2. Hubungan (darah/adopsi/kesepakatan)
3. Tinggal bersama dalam satu atap (serumah)
4. Ada peran masing-masing anggota keluarga
5. Ikatan emosional

2. Ciri-ciri Keluarga
a. Menurut Robert Maciver dan Charies Horton :
1) Keluarga merupakan hubungan perkawinan.
2) Keluarga berbentuk suatu kelembagaan yang berkaitan dengan
hubungan perkawinan yang sengaja dibentuk atau dipelihara.
3) Keluarga mempunyai suatu sistem tata nama (nomenclature) termasuk
perhitungan garis keturunan.
4) Keluarga mempunyai fungsi ekonomi yang dibentuk oleh anggota-
anggota berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan
dan membesarkan anak.
5) Keluarga merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah
tangga.
b. Ciri Keluarga Indonesia
1) Mempunyai ikatan yang sangat erat dengan dilandasi semangat
gotong royong.
2) Dijiwai oleh nilai kebudayaan ketimuran.
3) Umumnya dipimpin oleh suami meskipun proses pemusatan
dilakukan secara musyawarah.

3. Tipe Keluarga
Pembagian tipe ini bergantung kepada konteks keilmuan dan orang yang
mengelompokkan
a. Secara Tradisional
Secara tradisional keluarga dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
1) Keluarga Inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang hanya terdiri
dari ayah, ibu, dan anak yang diperoleh dari keturunan atau adopsi
atau keduanya.
2) Keluarga Besar (Extended Family) adalah keluarga inti ditambah
anggota keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah
(kakek-nenek, paman-bibi)
b. Secara Modern (berkembangnya peran individu dan meningkatnya
rasa individualisme maka pengelompokan tipe keluarga selain di atas
adalah:
1) Tradisional Nuclear
- Keluarga inti (ayah, ibu, dan anak) tinggal dalam satu rumah
ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan
perkawinan, satu atau keduanya dapat bekerja di luar rumah.
2) Reconstituted Nuclear
- Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan
kembali suami/istri, tinggal dalam pembentukan satu rumah
dengan anak-anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama
maupun hasil dari perkawinan lama maupun hasil dari
perkawinan baru, satu/keduanya dapat bekerja di luar rumah.
3) Middle Age/Aging Couple
- Suami sebagai pencari uang, istri di rumah kedua-duanya
bekerja di rumah, anak-anak meninggalkan rumah karena
sekolah/perkawinan/meniti karier.
4) Dyadic Nuclear
- Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak
yang keduanya atau salah satu bekerja di rumah.
5) Single Parent
- Satu orang tua sebagai akibat perceraian atau kematian
pasangannya dan anak-anaknya dapat tinggal di rumah atau di
luar rumah.
6) Dual Carrier
- Yaitu suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa anak.
7) Commuter Married
- Suami istri atau keduanya orang karier dan tinggal terpisah
pada jarak tertentu. Keduanya saling mencari pada waktu-
waktu tertentu.
8) Single Adult
- Wanita atau pria dewasa yang tingal sendiri dengan tidak
adanya keinginan untuk kawin.
9) Three Generation
- Yaitu tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah.
4. Struktur Keluarga
a. Patrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur
garis ayah.
b. Matrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur
garis ibu.
c. Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami.
d. Keluarga Kawin
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga
dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena
adanya hubungan dengan suami atau istri.

5. Fungsi Keluarga
a) Fungsi afektif, adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan
segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluara berhubungan
dengan orang lain.
b) Fungsi sosialisasi, adalah fungsi mengembangkan dan tempat melatih
anak untuk berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk
berhubungan dengan orang lain di luar rumah.
c) Fungsi reproduksi, adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan
menjaga kelangsungan keluarga.
d) Fungsi ekonomi, adalah keluarga berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk
mengembangkan kemampuan individu dalam meningkatkan
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
e) Fungsi perawatan/pemeliharaan kesehatan, yaitu fungsi untuk
mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap
memiliki produktivitas tinggi.

6. Peranan Keluarga
Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing antara lain
adalah :
a. Ayah
Ayah sebagai pemimpin keluarga mempunyai peran sebagai pencari
nafkah, pendidik, pelindung/pengayom, pemberi rasa aman bagi setiap
anggota keluarga dan juga sebagai anggota masyarakat kelompok
sosial tertentu.
b. Ibu
Ibu sebagai pengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak-
anak, pelindung keluarga dan juga sebagai pencari nafkah tambahan
keluarga dan juga sebagai anggota masyarakat kelompok sosial
tertentu.
c. Anak
Anak berperan sebagai pelaku psikososial sesuai dengan
perkembangan fisik, sosial, mental dan spiritual.

7. Tahap Perkembangan Keluarga


a) Keluarga Baru (bargaining family)
Pasangan baru nikah yang belum mempunyai anak. Tugas
perkembangan keluarga tahap ini antara lain adalah :
- Membina hubungan intim yang memuaskan
- Menetapkan tujuan bersama
- Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok
sosial
- Mendiskusikan rencan memiliki anak atau KB
- Persiapan menjadi orang tua
- Memahami prental care (pengertian kehamilan, persalinan dan
manjadi orang tua)
b) Keluarga dengan anak pertama < 30 bulan (child bearing)
Masa ini merupakan transisi menjadi orang tua yang akan
menimbulkan kritis keluarga.
c) Keluarga dan anak pra sekolah
- Pemenuan anggota keluarga
- Membantu anak bersosialisasi
- Beradaptasi dengan anak baru lahir, anak yang lain juga terpenuhi
- Mempertahankan hubungan di dalam maupun di luar keluarga
- Pembagian waktu individu, pasangan dan anak
- Pembagian tanggung jawab
- Merencanakan kegiatan dan waktu stimulasi tumbuh dan
kembang anak
d) Keluarga dengan anak usia sekolah (6-13 tahun)
- Membantu sosialiasi anak terhadap lingkungan di luar rumah,
sekolah dan lingkungan lebih luas
- Menyediakan aktivitas untuk anak
- Menyesuaikan pada aktivitas komuniti dengan mengikutsertakan
anak
e) Keluarga dengan anak remaja (13-20 tahun)
- Memelihara komunikasi terbuka (cegah gep komunikasi)
- Memelihara hubungan intim dalam keluarga
- Mempersiapkan perubahan system peran dan peraturan anggota
keluarga untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota
keluarga.
f) Keluarga dengan anak dewasa ( anak 1 meninggalkan rumah)
- Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
- Mempertahankan keintiman
- Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di
masyarakat
- Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima
kepergian anaknya
- Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga
- Berperan suami-istri kakek nenek
- Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi
anak-anaknya
g) Keluarga usia pertengahan (Middle age family)
- Mempunyai lebih banyak waktu dan kebebasan dalam mengolah
minat sosial dan waktu santai
- Memulihkan hubungan antara generasi muda tua
- Keakraban dengan pasangan
- Memelihara hubungan/kontak dengan anak dan keluarga
- Persiapan masa tua/pensiun

B. Konsep Penyakit Masalah Kesehatan/Penyakit


1. Definisi hipertensi
Hipertensi merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih besar atau
sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan diastolic sama atau lebih besar
95 mmHg. (Kodim Nasrin, 2003 ).
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten
dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90
mmHg. Pada populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan
sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. (Smeltzer, 2001).
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140
mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg (Luckman
Sorensen,1996).
2. Faktor-faktor yang mempengarui hipertensi
a. Faktor resiko yang tidak dapat terkontrol :
- Jenis kelamin
Prevelensi terjadinya hipertensi pada pria dengan wanita.
Wanita diketahui mempunyai tekanan darah lebih rendah
dibandingkan pria ketika berusia 20-30 tahun. Tetapi akan
mudah menyerang pada wanita ketika berumur 55 tahun, sekitar
60% menderita hipertensi berpengaruh pada wanita. Hal ini di
kaitkan dengan perubahan hormon pada wanita setelah
menoupouse.(Endang Triyanto,2014)
- Umur
Perubahan tekanan darah pada seseorang secara stabil akan
berubah di usia 20-40 tahun. Setelah itu kaan cenderung lebih
meningkat secara cepat. Jadi seorang lansia cenderung
mempunyai tekanan darah lebih tinggi dibandingkan diusia
muda.(Endang Triyanto,2014)
- Keturunan (genetik)
Hal ini terjadi adanya peningkatan kadar sodium intraseluler dan
rendahnya rasio antara potasium terhadap sodium individu
sehingga pada orang tua cenderung beresiko lebih tinggi
menderita hipertensi dua kali lebih besar dibandingkan dengan
orang yang tidak mempunyai riwayat keluarga dengan
hipertensi.(Buckman,2010).
- Pendidikan
Tingkat pendidikan secara tidak langsung mempengaruhi
tekanan darah. Tingginya resiko hipertensi pada pendidikan
yang rendah, kemungkinan kurangnya pengetahuan dalam
menerima informasi oleh petugas kesehatan sehingga
berdampak pada perilaku atau pola hidup sehat.
(Armilawaty,Amalia H,Amirudin R,2007).

b. Faktor resiko hipertensi yang dapat dikenal


1) Obesitas
Pada usia pertengahan dan usia lanjut, cenderung kurangnya
melakukan aktivitas sehingga asupan kalori mengimbangi
kebutuhan energi, sehingga akan terjadi peningkatan berat badan
atau obesitas dan akan memperburuk kondisi. (Anggara, 2013)
2) Kebiasaan merokok
Merokok dapat meningkatkan tekanan darah tinggi. Hal ini
dikarenakan di dalam kandungan nikotin yang dapat
menyebabkan penyempitan pembuluh darah.
3) Minum kopi
Satu cangkir kopi mengandung kafein 75-200 mg, dimana
dalam satu cangkir kopi dapat meningkatkan tekanan darah 5-
10 mmHg.
4) Minum alkohol
Ketika mengkonsumsi alkohol secara berlebihan akan
menyebabkan peningkatan tekanan darah yang tergolong parah
karena dapat menyebabkan darah di otak tersumbat dan
menyebabkan stroke.
5) Konsumsi garam berlebihan
WHO merekomendasikan konsumsi garam yang dapat
mengurangi peningkatan hipertensi. Kadar sodium yang
direkomendasikan adalah tidak lebih dari 100 mmol(sekitar 2,4
gram sodium atau 6 gram). (Hadi , 2014)
3. Gejala Hipertensi
Pada sebagian besar penderita hipertensi tidak menimbulkan gejala.
Meskipun demikian secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi
bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan hipertensi. Gejala yang
dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah
kemerahan dan kelelahan.
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati bisa timbul
gejala berikut:
a. Sakit kepala
b. Kelelahan
c. Muntah
d. Sesak nafas
e. Gelisah
f. Pandangan jadi kabur karena adanya kerusakan pada otak, mata,
jantung dan ginjal.
4. Cara mencegah hipertensi
a. Tidak merokok karena nikotin dapat mengakibatkan jantung
berdenyut lebih kencang dan menyempitkan pembuluh darah kecil
yang menyebabkan jantung terpaksa memompa lebih kuat untuk
memenuhi keperluan tubuh.
b. Kurangi konsumsi garam karena garam berlebih dalam darah dapat
menyebabkan lebih banyak air yang disimpan dan di ini
mengakibatkan tekanan darah menjadi tinggi.
c. Kurangi lemak, lemak yang berebihan akan terkumpul di sekeliling
pembuluh darah dan menjadikannya tebal dan kaku.
d. Pertahankan berat badan.
e. Olahraga secara teratur.
f. Hindari alkohol.
g. Konsumsi makanan sehat, rendah lemak, kaya vitamin dan mineral
alami.

5. Pengobatan Hipertensi
a. Pengobatan non farmakologis
1) Diet rendah garam/kolesterol/lemak jenuh.
2) Mengurangi asupan garam ke dalam tubuh.
3) Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol.
4) Menjaga berat badan.
5) Hindari kebiasaan minum kopi berlebihan.
6) Perbanyak makan yang banyak mengandung serat.
b. Pengobatan farmakologis
1) Deuretik
2) Penghambat simpatetik.
3) Betabloker.
4) Vasodilator,dll

C. Asuhan Keperawatan Keluarga (Pengkajian, Dx, Intervensi secara teori)


1. Pengkajian
Merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan keperawatan, agar
diperoleh data pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadaan
keluarga.
Hal-hal yang perlu di kaji dalam keluarga meliputi :
a. Data umum
Pengkajian terhadap data umum keluaraga meliputi :
1) Nama kepala keluarga
2) Alamat dan telepon
3) Pekerjaan kepala keluarga
4) Pendidikan kepala keluarga
5) Komposisi keluarga dan genogram
6) Tipe keluarga
7) Suku bangsa
8) Agama
9) Status sosial ekonomi keluarga
10) Aktivitas rekreasi keluarga
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga, meliputi :
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini ditentukan dengan anak
tertua dari keluaraga inti.
2) Tahap keluarga yang belum terpenuhi yaitu menjelaskan
mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh
keluarga serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut
belum terpenuhi.
3) Riwayat keluarga inti yaitu menjelaskan mengenai riwayat
kesehatan pada keluarga inti yang meliputi riwayat penyakit
keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota
keluarga,perhatian terhadap pencegahan penyakit,sumber
pelayanan kesehatan yang biasanya digunakan keluarga serta
pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.
4) Riwayat keluarga sebelumnya yaitu dijelaskan mengenai
riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan istri.
c. Pengkajian lingkungan
1) Karakteristik rumah
2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW
3) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat.
4) Sistem pendukung keluarga.
d. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi keluarga yaitu menjelaskan mengenai cara
berkomunikasi antar anggota keluarga.
2) Struktur kekuatan keluarga yaitu kemampuan anggota keluarga
mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk merubah
perilaku.
3) Struktur peran yaitu menjelaskan peran dari masing-masing
anggota keluarga baik secara formal maupun non formal.
4) Nilai atau norma keluarga yaitu menjelaskan mengenai nilai dan
norma yang dianut oleh keluarga yang berhubungan dengan
kesehatan.
5) Fungsi keluarga
a) Fungsi afektif, yaitu yang perlu dikaji gambaran diri
anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki dalam
keluarga, dukungankeluarga terhadap anggota keluarga
lain,bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga
dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling
menghargai.
b) Funsi sosialisasi, yaitu perlu mengkaji bagaimana interaksi
atau hubungan dalam keluarga, sejauh mana anggota
keluarga belajar disiplin,norma,budaya dan perilaku.
c) Fungsi perawatan kesehatan, yaitu menjelaskan sejauh
mana keluarga menyediakan makanan,pakaian,perlu
dukungan serta merawat anggota keluaraga yang sakit.
d) Pemenuhan tugas keluarga, yaitu sejauh mana kemampuan
keluarga dalam mengenal,mengambil keputusan dalam
tndakan, merawat anggota keluarga yang sakit,menciptakan
lingkungan yang mendukung kesehatan dan memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan yang ada.
6) Stres dan koping keluarga
a) Stresor jangka pendek dan panjang
b) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor.
c) Strategi koping yang digunakan keluarga bila menghadapi
permasalahan.
d) Strategi adaptasi fungsional yang digunakan bila
menghadapi permasalahan.
e) Pemeriksaan fisik

2. Diagnosa Keperawatan
a. Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif
Yaitu pola penenangan masalah kesehatan dalam keluarag tidak
memuaskan untuk memulihkan kondisi kesehatan anggota keluarga.
b. Defisit Pengetahuan
Yaitu ketiadaan atau kurangnya informasi kognitif yang berkaitan
dengan topik tertentu.

c. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif


Yaitu ketidakmampuan mengidentifikasi, mengelola dan atau
menemukan bantuan untuk mempertahankan kesehatan.
d. Kesiapan Peningkatan Koping Keluarga
Yaitu pola adaptasi anggota keluarga dalam mengatasi situasi yang
dialami klien secara efektif dan menunjukkan keinginan serta
kesiapan untuk meningkatkan kesehatan keluarga dan klien.

3. Intervensi Keperawatan
a. Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif
Dukungan Keluarga Merencanakan Perawatan
Observasi :
- Identifikasi kebutuhan dan harapan keluarga tentang kesehatan
- Identifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan bersama
keluarga
- Identifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
- Identifikasi tindakan yang dapat dilakukan keluarga
Terapeutik :
- Motivasi pengembangan sikap dan emosi yang mendukung upaya
kesehatan
- Gunakan sarana dan fasilitas yang ada dalam keluarga
- Ciptakan perubahan lingkungan rumah secara optimal
Edukasi :
- Informasikan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga
- Anjurkan menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
- Ajarkan cara perawatan yang bisa dilakukan keluarga
b. Defisit Pengetahuan
Edukasi Kesehatan
Observasi :
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
- Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan
menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan sehat
Terapeutik :
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi :
- Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup sehat dan bersih
- Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat
c. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif
Penentuan Tujuan Bersama
Observasi :
- Identifikasi tujuan-tujuan yang akan dicapai
- Identifikasi cara mencapai tujuan secara konstruktif
Terapeutik :
- Nyatakan tujuan dengan kalimat positif san jelas
- Tetapkan skala pencapaian tujuan, jika perlu
- Fasilitasi memcah tujuan kompleks menjadi langkah kecil yang
mudah dilakukan
- Berikan batasan pada peran perawat dan pasien secara jelas
- Diskusikan sumber daya yang ada untuk memenuhi tujuan
- Diskusikan pengembangan rencana untuk memenuhi tujuan
- Prioritaskan aktivitas yang dapat membantu pencapaian tujuan
- Fasilitasi dalam mengidentifikasi hasil yang diharapkan untuk
setiap tujuan
- Tetapkan batas waktu yang realistis
- Diskusikan indikator pengukuran untuk setiap tujuan
- Hitung skor pencapaian tujuan
- Modifikasi rencana jika tujuan tidak tercapai
Edukasi :
- Anjurkan mengenai masalah yang dialami
- Anjurkan mengembangkan harapan realistis
- Anjurkan mengidentifikasi kekuatan dan kemampuan sendiri
- Anjurkan mengidentifikasi nilai dan sistem kepercayaan saat
menetapkan tujuan
- Anjurkan mengidentifikasi tujuan realistis dan dapat dicapai

d. Kesiapan Peningkatan Koping Keluarga


Dukungan koping keluarga
Observasi :
- Identifikasi respons emosional terhadap kondisi saat ini
- Identifikasi beban prognosis secara psikologis
- Identifikasi pemahaman tentang keputusan perawatan setelah
pulang
- Identifikasi kesesuaian antara harapan pasien, keluarga, dan
tenaga kesehatan
Terapeutik :
- Dengarkan masalah, perasaan, dan pertanyaan keluarga
- Terima nilai-nilai keluarga dengan cara yang tidak menghakimi
- Diskusikan rencana medis dan perawatan
- Fasilitasi pengungkapan perasaan antara pasien dan keluarga
atau antar anggota keluarga
- Hargai dan dukung mekanisme koping adaptif yang digunakan
- Berikan kesempatan berkunjung bagi anggota keluarga
Edukasi :
- Informasikan kemajuan pasien secara berkala
- Informasikan fasilitas perawatan kesehatan yang tersedia
Kolaborasi :
- Rujuk untuk terapi keluarga, jika perlu

BAB III
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny. M
PADA TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA LANJUT USIA
DI PUSKESMAS SEKARAN SEMARANG

A. Pengkajian Keluarga
Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Ny. M
2. Alamat dan telepon : Sekaran RT 05 RW 01 Semarang
3. Pekerjaan kepala keluarga :-
4. Pendidikan kepala keluarga : Belum tamat SD/sederajat
5. Komposisi keluarga : Kepala Keluarga (Ny.M)

IMUNISASI
PEDIDIKAN
ANGGTOT

KELAMIN

B DPT CA HEPATITIS
KK
UMUR
A JENIS

HUB

KET
NAMA

NO C POLIO M
DGN

G I II III I II III IV PAK I II III


1. Ny. M P 72 Belum - - - - - - - - - - - - -
tamat
SD
6. Genogram

Ny.
M 72
th

Keterangan :
= Laki-laki

= Perempuan

= Pasien 7. Tipe keluarga


Ny.M menyatakan
= Hidup serumah
tinggal sendiri. Anak-ananya sudah menikah dan
= Garis keturunan
memiliki keluarga sendiri. Tipe keluarga Ny. M
= Meninggal
yaitu keluarga usia lanjut.
8. Suku bangsa
Ny. M mengatakan asli dari suku jawa lahir di Indonesia.
9. Agama
Ny. M mengatakan keluarganya memeluk agama islam.
10. Status sosial ekonomi keluarga
Pendapatan Ny. M cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
11. Aktivitas rekreasi keluarga
Ny. M mengatakan rekreasi keluarga adalah saat dikunjungi anak cucu
dan berkumpul bersam,a Ny. M mengatakan sesekali diajak jalan-jalan
ke suatu tempat
B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Ny. M mengatakan tinggal sendiri. Suami telah meninggal. Anak-anaknya
sudah menikah dan memiliki keluarga sendiri. Tahap perkembangan
keluarga Ny. M adalah keluarga usia lanjut
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Ny. M mengatakan tahap perkembangan keluarga saat ini akan
semaksimal mungkin menciptakan suasana rumah yang menyenangkan.
Ny. M juga selalu mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial
masyarakat dengan sangat baik. Tahap perkembangan yang belum
terpenuhi oleh keluarga Ny. M, Keluarga Ny. M mengatakan belum
mampu memberikan perawatan terhadap penyakit yang dialami Ny.M
sendiri. Hal ini tampak pada saat ditanya Ny.S mengatakan belum
mengetahui cara perawatan untuk hipertensi dan bagaimana diet makanan
untuk mencegah dan mengatasi hipertensi.
3. Riwayat kesehatan keluarga inti
Ny. M mengatakan mempunyai riwayat penyakit hipertensi. Keadaan
Ny.M saat dilakukan pengkajian tidak terdapat keluhan, namun Ny.M
mengatakan terkadang saat tekanan darah tinggi Ny.M merasa sering
lemas dan juga pusing. Ny. M mengatakan saat ini sedang dalam program
obat penurunan darah tinggi yaitu amplodhipine 1x1. Ny. M mengatakan
rutin dalam konsumsi obat, namun sesekali masih terlupa.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Keluarga mempunyai riwayat penyakit hipertensi.

C. Data Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Ny.M mengatakan luas rumahnya 16 m2, jenis permanen, bahan bangunan
menggunakan kayu, sirkulasi udara kurang baik, pencahayaan sinar
matahari kurang baik, perabot rumah kurang rapi, kebersihan rumah
bersih, lantai rumah berupa corcoran semen, jarak sepitank dengan sumur
>10 meter, sumber air minum dari sumur, pembuangan sampah pada
tempat (setiap hari sekali di ambil oleh petugas).

2. Denah rumah

4
3
4

1
2

6
Keterangan :
1. (1) = Pintu U
2. (2) = Jendela
3. (3) = Kamar
4. (4) = Almari
5. (5) = Dapur
6. (6) = Kamar Mandi

3. Karateristik tetangga dan komunitas RW


Ny. M mengatakan hubungan antar tetangga baik, saling membantu bila
ada tetangga yang kesusahan atau punya hajat seperti nikahan, pengajian
saling membantu dengan gotong royong.
4. Mobilitas geografis Keluarga
Keluarga Ny. M adalah penduduk asli Sekaran
5. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Ny. M rutin mengikuti kegiatan rutin bulanan posyandu lansia, Ny.M juga
mengikuti kegiatan RT lainnya seperti, kumpulan, pengajian.
6. Sistem pendukung keluarga
Di dalam keluarga Ny. M tinggal sendirian

D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Ny. M berkomunikasi langsung dengan bahasa jawa. Untuk segala
informasi Keluarga mendapat info kesehatan dari petugas kesehatan dan
informasi lainnya dari TV maupun surat kabar dan radio.
2. Struktur kekuatan keluarga
Ny. M berkata bahwa Ny. M berperan sebagai pengambil keputusan yaitu
Ny. M dengan meminta pertimbangan dengan tim kesehatan untuk
masalah kesehatan.
3. Struktur peran (formal dan informal)
 Formal
Ny. M sebagai kepala keluarga
 Informal
Ny. M sebagai pencari nafkah utama bagi dirinya sendiri.
4. Nilai dan norma keluarga
Ny. M mengatakan bahwa dalam kehidupan ini sudah ada yang megatur
baik kesehatan, mati maupun rejeki sudah ada yang mengatur yaitu Allah
SWT. bila beliau sakit biasanya langsung dibawa ke layanan kesehatan
terdekat oleh anak-anaknya.
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Ny. M mengatakan tinggal sendirian. Ny. M sangat mengasihi diri sendiri
dengan menjaga kesehatannya. Ny. M mengatakan apabila sakit, beliau
akan segera pergi ke yankes terdekat. Dan terkadang juga dibantu oleh
anak-anaknya.
2. Fungsi sosial
Ny. M mengatakan tinggal sendirian. Namun anak cucunya sering
berkunjung, saat berkumpul tersebut keluarga saling menjaga dan menaati
norma, budaya dan perilaku yang ada.
3. Fungsi perawatan kesehatan
No Tugas Keterangan

1. Mengenal masalah Ny. M mengatakan memahami masalah


kesehatan kesehatan yang diderita Ny.M tentang
penyakit hipertensi, hanya saja masih
kurang memahami beberapa hal, ebih
tepatnya tentang perawatan dan cara
pencegahannya. Ny.M ingin cepat
sembuh dari penyakit hipertensinya. Ny.
M memiliki semangat yang tinggi ingin
segera sembuh dari hipertensi

2. Memutuskan Ny. M memutuskan periksa


tindakan yang tepat kesehatannya ke pelayanan kesehatan

3. Memperbaiki Ny.M melakukan perawatan sederhana


perawatan terhadap dengan beristirahat terlebih dahulu sesuai
keluarga yang sakit masukan maupun saran dari petugas
kesehatan

4. Memodivikasi Ny.M selalu menjaga kebersihan


lingkungan keluarga lingkungan rumah dengan melakukan
untuk menjamin pembersihan setiap hari
kesehatan keluarga

5. Menggunakan Ny. M akan pergi ke pelayanan kesehatan


pelayanan kesehatan apabila sakit

4. Fungsi reproduksi
Ny. M saat ini dikaruniai 4 anak.
5. Fungsi ekonomi
Kebutuhan pokok keluarga sehari-hari cukup terpenuhi bantuan dari anak
anaknya .

F. Stress dan Koping Keluarga


1. Stressor jangka pendek dan panjang
Ny. M khawatir apabila tekanan darahnya selalu tinggi
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Apabila terdapat masalah kesehatan Ny. M akan langsung menanyakan
kepada pihak yang memahami seperti kader atau langsung ke layanan
kesehatan terdekat
3. Strategi koping yang digunakan
Ny. M selalu terbuka satu sama lain dalam suatu permasalahannya baik
dan bermusyawarah untuk mencari solusi terbaik dalam memecahkan
suatu permasalahan.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Ny. M mengatakan setelah kegiatan sehari-hari adalah menikmati waktu
luang, biasanya menyapu halaman rumah, terkadang anak cucu datang
untuk berkumpul dan merayakan kegiatan apa aja umtuk saling bertukar
pikiran apabila sekarang ada suatu permasalahan.

G. Pemeriksaan Fisik

No Pemeriksaan Fisik Ny. M


1. Kepala Rambut putih , bersih, uban (+), rontok (-)

2. TTV TD : 168/103 mmHg


N : 90 x/m
S : 36,5 ˚C
RR : 22 x/m

3. Mata Anemis (-), pandangan kabur

4. Hidung Sekret (-)


Epitaksis (-)

5. Mulut Mukosa lembab

6. Leher Pembesaran kelenjar tyroid, limfe (-)

7. Dada Simetris, suara sonor, suara napas


vesikuler

8. Abdomen Simetris, suara tympani, nyeri tekan (-)

9. Ekstermitas Oedema (-), masih dapat gerak aktif

10 Integumen Turgor kulit elastis, kuit keriput, nyeri


. tekan (-)

H. Harapan Keluarga
Harapan yang diinginkan Ny. M adalah dapat sembuh dan petugas kesehatan
dapat memberikan pelayanan kesehatan dengan baik.

I. ANALISA DATA
NO HARI/ DATA FOKUS DIAGNOSA
. TANGGAL/JAM KEPERAWATAN

1 Selasa, 29 DS : Manajemen kesehatan


November 2022 - Ny. M mengatakan keluarga tidak efektif
14.00 WIB memahami masalah berhubungan dengan
kesehatan, namun ada kompleksitas program
beberapa yang kurang perawatan/pengobatan
dipahami yaitu cara merawat (D.0115)
maupun mengobati penyakit
tersebut
- Ny. M mengatakan sedang
dalam program obat dan
rutin meminumnya, namun
sesekali masih terlupa
DO :

- Ny. M tampak bingung cara


merawat penyakit yang di
derita Ny. M

2 Selasa, 29 DS : Defisit pengetahuan


November 2022 - Ny. M mengatakan tidak berhubungan dengan
14.00 WIB mengetahui tentang kurang terpapar
perawatan hipertensi informasi
- Ny. M mengatakan tidak
mengetahui bagaimana
pencegahan hipertensi
- Ny.S mengatakan sering
kelelahan

DO :
- Ny. M tampak bingung dan
tidak mengerti ketika ditanya
mengenai cara perawatan
dna pencegahan penyakit
hipertensi
- Ny. M tampak kurang
optimal dalam upaya
penyembuhan
- Ny. M tampak lemas

J. SKORING DAN PRIORITAS MASALAH

NO KRITERIA SKALA BOBOT SKORING PEMBENARAN

1 Sifat masalah 3 : Aktual 1 1/3 x 1 = 0,33 Keluarga Ny. M


2 : Resiko sudah memenuhi
1 : Potensial tahap perkembangan
untuk saling
merawat pada salah
satu anggota
keluarga yang sakit.

2 Kemungkina 2 : Mudah 1 1/ 2 x 2 = 1 Dari kebiasaan


n masalah 1 : Sebagian sehari-hari yang
untuk diubah 0 : Tidak tidak terkendali
dapat dapat memicu
peningkatan tekanan
darah

3 Potensi 3 : Tinggi 3 3/3 x 1 = 1 Ny. M mengetahui


masalah 2 : Cukup beberapa cara untuk
untuk mengatasi masalah
dicegah 1 : Rendah tersebut dan
memiliki motivasi
untuk mencegahnya.

4 Menonjolnya 2 : Segera 2 2/2 x 1 = 1 Dengan kondisi


Masalah 1 : Tidak penyakit yang
Segera diderita saat ini
0 : Tidak sangat penting untuk
dirasakan motivasi penangan
masalah kesehatan
yang dialami saat
ini.

Jumlah 3,33

K. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif berhubungan dengan
kompleksitas program perawatan/pengobatan (D.0115)
2. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi
(D.0111)

I. INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Diagnosa Tujuan dan Intervensi TTD
DX Keperawatan Kriteria Hasil Keperawatan

1. Manajemen Setelah dilakukan Dukungan Keluarga Yesi


kesehatan keluarga tindakan keperawatan 5 x Merencanakan
tidak efektif 24 jam, diharapkan Perawatan
berhubungan Manajemen Kesehatan (I.13477)
dengan Keluarga meningkat Observasi
kompleksitas dengan kriteria hasil : - Identifikasi
program 1. Kemampuan kebutuhan dan
perawatan/pengoba menjelaskan masalah harapan keluarga
tan kesehatan yang tentang kesehatan
(D.0115) dialami meningkat - Identifikasi tindakan
dari skala 1 (menurun) yang dapat
ke skala 5 dilakukan keluarga
(meningkat) Terapeutik
2. Tindakan untuk
- Gunakan sarana dan
mengurangi factor
fasilitas yang ada
risiko meningkat dari
dalam keluarga
skala 1 (menurun) ke
- Ciptakan perubahan
skala 5 (meningkat)
lingkungan rumah
3. Verbalisasi kesulitan
secara optimal
menjalankan
Edukasi
perawatan yang
ditetapkan menurun - Anjurkan

dari skala 1 menggunakan

(meningkat) ke skala fasilitas kesehatan

5 (menurun) yang ada

4. Gejala penyakit - Ajarkan cara

anggota keluarga perawatan yang bisa

menurun dari skala 1 dilakukan keluarga


(meningkat) ke skala
5 (menurun)
2 Defisit Setelah dilakukan Edukasi Prosedur Yesi
pengetahuan tindakan keperawatan Tindakan (I.12442)
berhubungan selama 5 x 24 jam, Observasi
dengan kurang diharapkan Tingkat - Identifikasi
terpapar informasi Pengetahuan membaik kesiapan dan
(D.0111) dengan kriteria hasil : kemampuan
1. Verbalisasi minat menerima
dalam belajar informasi
meningkat dari skala 1
Terapeutik
(menurun) ke skala 5
(meningkat) - Sediakan materi dan

2. Kemampuan media pendidikan

menggambarkan kesehatan

pengalaman - Jadwalkan

sebelumnya yang pendidikan

sesuai dengan topik kesehatan sesuai

meningkat dari skala 1 kesepakatan

(menurun) ke skala 5 Edukasi


(meningkat) - Jelaskan tujuan dan
3. Pertanyaan tentang manfaat tindakan
masalah yang yang akan dilakukan
dihadapi menurun dari - Jelaskan perlunya
skala 1 (meningkat) tindakan dilakukan
ke skala 5 (menurun) - Jelaskan langkah-
langkah tindakan
yang akan dilakukan
- Jelaskan persiapan
klien sebelum
tindakan dilakukan
- Anjurkan bertanya
jika ada sesuatu
yang tidak
dimengerti sebelum
tindakan dilakukan

Anda mungkin juga menyukai