R
DAN TN. A DENGAN KELUARGA TAHAP PERKEMBANGAN
KELUARGA PASANGAN BARU DI PADUKUHAN
WONOSARI, WEDOMARTANI NGEMPLAK SLEMAN,
D.I.YOGYAKARTA
DISUSUN OLEH :
ADITYA MUHAMMAD NURIKHSAN
22160038
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan asuhan keperawatan keluarga pada keluarga Ny. R
dengan keluarga tahap 1 pasangan baru atau keluarga baru
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian keperawan pada keluarga Ny. R
dengan keluarga tahap 1 pasangan baru atau keluarga baru
b. Mampu menegakan diagnosa keperawatan pada keluarga Ny. R
dengan keluarga tahap 1 pasangan baru atau keluarga baru
c. Mampu memberikan intervensi keperawatan pada keluarga Ny. R
dengan keluarga tahap 1 pasangan baru atau keluarga baru
d. Mampu melakukan evaluasi keperawatan pada keluarga Ny. R
dengan keluarga tahap 1 pasangan baru atau keluarga baru
.
C. Manfaat
1. Diharapkan asuhan keperawatan keluarga yang telah diberikan akan
memberikan efek yang signifikan agar keluarga dapat menyadari
Kesehatan anggota keluarganya dan mampu merawat anggota
keluarganya yang sakit, serta dapat menyesuaikan peran dan normal
antara orang tua dan anak usia sekolah.
2. Bagi Mahasiswa
Diharapkan proses penyusunan asuhan keperawatan keluarga tersebut
dapat dijadikan acuan dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga
dengan kondisi yang sama serta terintegrasi pelaksanaan asuhan
keperawatan keluarga.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Keluarga
1. Definisi keluarga
Keperawatan keluarga merupakan proses asuhan
keperawatan yang diberikan dalam kondisi sehat maupun sakit
pada seluruh anggota keluargauntuk mencapai kesejahteraan yang
lebih tinggi. Keluarga adalah sekelompok kecil individu yang unik,
saling terkait dan bergantung. Individu-individu tersebut
dikelompokkan menjadi satu kesatuan dengan tujuan untuk
mencapai fungsi atau tujuan keluarga (Friedman et al., 2014).
Menurut Potter et al.(2020) Keperawatan keluarga ialah
pemberian layanan kesehatan dengan membantu anggota keluarga
mempertahankan kesehatan yang setinggi-tingginya melewati dari
pengalaman sakit yang sebelumnya. Keperawatan keluarga yaitu
pemberian layanan kesehatan secara holistik mulai dari pengkajian,
diagnosis, intervensi, implementasi hingga evaluasi terhadap
seluruh anggota keluarga untuk meningkatkan kesejahteraan
kesehatan semaksimal mungkin
2. Tipe-tipe keluarga
Tipe Keluarga Tipe keluarga menurut Friedman et al., (2014)
terdiri dari 3 yaitu :
a. Keluarga inti (suami-istri) merupakan keluarga dengan ikatan
pernikahan terdiri dari suami istri, dan anakanak, baik dari
anak hasil perkawinan, adopsi atau keduanya.
b. Keluarga orientasi (keluarga asal) merupakan unit keluarga
dimana seseorang dilahirkan.
c. Keluarga besar merupakan keluarga inti dan orang yang
memiliki ikatan darah, dimana yang paling sering adalah
anggota dari keluarga orientasi salah satu dari kelurga inti.
seperti kakek-nenek, bibi, paman, keponakan, dan sepupu.
Friedman et al., 2014 menyatakan bahwa tipe keluarga
dikelompokkan menjadi 2 yaitu secara tradisional dan secara modern,
sebagai berikut:
a. Keluarga secara tradisional, kelurga secara tradisional terdiri dari 2
tipe yaitu:
1) Nuclear family dimana keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak
baik dari hasil perkawianan, adopsi atau keduanya.
2) Extended family dimana kelurga inti ditambah dengan kelurga
lain yang memiliki hubungan darah seperti, kakek-nenek,
paman, bibi, dan sepupu)
b. Keluarga secara modern, dengan semakin berkembangnya peran
individu maka menyebabkan rasa individulasme meningkat
sehingga dapat dikelompokkan beberapa tipe keluarga selain di
atas adalah:
1) Tradisional nuclear, dimana keluarga yang terdiri dari ayah,
ibu, dan anak yang tinggal satu rumah sesuai dengan ikatan
hukum dalam perkawinan, salah satu atau keduanya dapat
bekerja diluar.
2) Reconstituted nuclear, dimana dari keluarga inti terbentuk
kelurga baru dengan ikatan perkawinan suami atau istri, dan
tinggal bersama anak-anak dalam satu rumah, baik anak dari
hasil perkawinan lama atau baru, satu atau keduanya bekerja
diluar.
3) Middle age/aging couple, dimana ayah sebagai pencari nafkah,
ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga, anak-anak keluar dari
rumah karena sekolah/ menikah/berkarir.
4) Dyadic Nuclear, dimana sepasang suami istri yang tinggal satu
rumah dengan usia pernikahan yang sudah lama dan tidak
memiliki anak yang salah satu atau keduanya bekerja di rumah.
5) Single parent, dimana dalam keluarga terdiri dari orang tua
tunggal yang disebabkan karena perceraian atau salah satu dari
pasangannya meninggal dunia, dan anak-anaknya tinggal
dalam satu rumah atau di luar rumah.
6) Dual carries, dimana suami dan istri memiliki pekerjaan di luar
rumah dan tidak memiliki anak
7) Commuter married, dimana suami dan istri bekerja di luar
rumah dan tidak tinggal dalam satu rumah, namum keduanya
dapat ketemu diwaktu tertentu.
8) Single adult, dimana laki-laki atau perempuan yang tinggal
sendiri tanpa keluarga dan memutuskan untuk tidak menikah.
9) Three generation, dimana dalam rumah terdapat tiga generasi
yang tinggal
10) Institusional, dimana anak atau orang dewasa tidak tinggal
dalam rumah namun di suatu panti.
11) Communal, dimana dua pasangan atau lebih yang tinggal
dalam satu rumah dan pasangan tersebut monogami dengan
anaknya dan bersama dalam penyediaan fasilitas
12) Gaoup marriage, dimana dalam satu perumahan terdiri dari
kelurga satu keturunan atau satu orang tua yang setiap anak
sudah menikah
13) Unmarried parent and child, dimana kelurga yang terdiri dari
ibu dan anak, ibu tidak ingin melakukan perkawinan namum
memiliki anak adopsi
14) Cohibing couple, dimana dalam keluarga terdiri dari satu atau
dua pasangan yang tinggal namun tidak ada ikatan perkawinan
15) Gay and lesbian family, dimana keluarga terdiri dari pasangan
yang memilki jenis kelamin yang sama.
3. Ciri-ciri keluarga
Ciri –ciri keluarga menurut Friedman & Bowden, (2010)
sebagai berikut :
a. Terorganisasi, dimana anggota keluarga saling berhubungan
dan saling ketergantungan.
b. Terdapat keterbatasan, dimana anggota keluarga bebas
menjalankan fungsi dan tugasnya namum tepat memiliki
keterbatasan.
c. Terdapat perbedaan dan kekhususan, setiap anggota keluarga
memiliki peranan dan fungsi masing.
4. Struktur keluarga
Struktur kelurga dapat menggambarkan tentang keluarga
bagaimana pelaksanaan fungsi keluarga dalam masyarakat. Struktur
keluarga terdiri dari beberapa macam yaitu (Kaakinen et al., 2010):
a. Patrilinear merupakan keluarga yang terdiri dari sanak saudara dan
memiliki hubungan darah yang terdiri beberapa generasi dari garis
keturunan ayah
b. Matrilinear merupakan keluarga yang terdiri dari sanak saudara
dan memiliki hubungan darah yang terdiri beberapa generasi dari
garis keturunan ibu
c. Matrilokal merupakan keluarga yang terdiri dari suami dan istri
yang tinggal bersama dengan keluarga yang sedarah dengan istri
d. Patrilokal merupakan keluarga yang terdiri dari suami dan istri
yang tinggal bersama dengan keluarga yang sedarah dengan suami
e. Keluarga kawin merupakan hubungan sepasang suami istri sebagai
pembinaan kelurga dan beberapa sanak saudara yang menjadi
bagaian dari keluarga karena ada hubungan dengan suami atau istri
5. Fungsi pokok keluarga
Fungsi pokok kelurga berdasarkan Friedman et al., (2014) secara
umum sebagai berikut :
a. Fungsi afektif merupakan fungsi utama dalam megajarkan
keluarga segala sesuatu dalam mempersiakan anggota keluarga
dapat bersosialisasi dengan orang lain.
b. Fungsi sosialisasi merupakan fungsi dalam mengembangkan dan
mengajarkan anak bagaimana berekehidupan sosial sebelum anak
meninggalkan rumah dan bersosialisasi dengan orang lain di luar
rumah.
c. Fungsi reproduksi merupakan fungsi untuk mempertahankan
keturunan atau generasi dan dapat menjaga kelangsungan
keluarga.
d. Fungsi ekonomi merupakan keluarga yang berfungsi dalam
memenuhi kebutuhan ekonomi dan tempat untuk
mengembangkan kemampuan individu sehingga meningkatkan
penghasilan dalam memenuhi kebutuhan keluarga.
e. Fungsi perawatan merupakan fungsi dalam mempertahankan
status kesehatan keluarga dan anggota keluarga agar tetap
produktif.
6. Tugas keluarga
Sesuai dengan fungsi kesehatan dalam keluarga, keluarga
mampunyai tugas dibidang kesehatan. Friedman & Bowden, (2010)
membagi tugas kelurga dalam 5 bidang kesehatan yaitu :
a. Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya
Keluarga mampu mengenali perubahan yang dialami oleh anggota
keluarga sehingga secara tidak langsung akan menjadi perhatian
dan tanggung jawab keluarga, maka keluarga akan segera
menyadari dan mencatat kapan dan seberapa besar perubahan
tersebut.
b. Keluarga mampu mengambil keputusan untuk melakukan
tindakan yang tepat Tugas utama keluarga mampu memutuskan
dalam menentukan tindakan yang tepat agar masalah kesehatan
dapat teratasi. Apabila keluarga memiliki Keluarga keterbatasan
dalam mengatasi masalah maka keluarga meminta bantuan orang
lain disekitarnya.
c. Keluarga mampu memberikan keperawatan pada anggota
keluarganya yang sakit Keluarga mampu memberikan
pertolongan pertama apabila keluarga memiliki kemampuan
dalam merawat anggota keluarga yang sedang sakit atau langsung
mambawa ke pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan
tindakan selanjutnya sehingga masalah terlalu parah.
d. Kelurga mampu mempertahankan suasana dirumah Keluarga
mampu mempertahankan suasana di rumah agar dapat
memberikan manfaat bagi anggota dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatannya.
e. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada
Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan apabila ada
anggota keluarga yang sakit.
7. Tahap dan perkembangan keluarga
Menurut (Friedman et al., 2010) beberapa tahap perkembangan
keluarga adalah :
a. Tahap I pasangan baru atau keluarga baru (beginning family)
Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-
laki (suami) dan perempuan (istri) membentuk keluarga melalui
perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga masing-masing.
Meninggalkan keluarga bisa berarti psikologis karena
kenyataannya banyak keluarga baru yang masih tinggal dengan
orang tuanya.
Dua orang yang membentuk keluarga baru membutuhkan
penyesuaian peran dan fungsi. Masing-masing belajar hidup
bersama serta beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan
pasangannya, misalnya makan, tidur, bangun pagi dan sebagainya.
Tugas perkembangan ;
1) Membentuk pernikahan yang memuaskan bagi
kedua belah pihak
2) Berhubungan secara harmonis dengan jaringan
kekerabatan
3) Merencanakan sebuah keluarga
B. Konsep tahap perkembangan keluarga
Pengertian Keluarga U.S Bureau of the census mendefinisikan
keluarga yang berorientasi tradisional, yaitu sebagai berikut: keluarga
terdiri atas individu yang begabung bersama oleh ikatan pernikahan,
darah, atau adopsi dan tinggal di dalam suatu rumah tangga (Nies Mary, A
dan McEwen Melanie, 2015). Definisi khusus keluarga satuan individu
atau seseorang yang tidak di ikat dalam hubungan keluarga, hidup dan
makan serta menetap dalam satu rumah (BKKBN,2011 dalam Friedman
et al., 2010)
Pembentukan pasangan menandakan permulaan suatu keluarga
baru dengan pergerakan dari membentuk keluarga asli sampai ke
hubungan intim yang baru. Tahap ini juga disebut tahap pernikahan.
Pasangan yang baru menikah, saat ini membuat porsi rumah tangga
menjadi lebih kecil daripada beberapa decade sebelumnya. Kelompok
keluarga pasangan baru kini lebih cenderung tinggal di daerah pedesaan, di
rumah mereka sendiri, dan memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
Mereka tidak mungkin tidak bekerja jika dibandingkan dengan semua
kelompok keluarga lainnya. Keluarga baru dimulai saat masing-masing
individu laki-laki (suami) dan perempuan (istri) membentuk keluarga
melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga masing-masing.
Meninggalkan keluarga bisa berarti psikologis karena kenyataannya
banyak keluarga baru yang masih tinggal dengan orang tuanya. Dua orang
yang membentuk keluarga baru membutuhkan penyesuaian peran dan
fungsi. Masing-masing belajar hidup bersama serta beradaptasi dengan
kebiasaan sendiri dan pasangannya, misalnya makan, tidur, bangun pagi
dan sebagainya.
C. Tugas perkembangan keluarga
Tugas perkembangan keluarga
1. Membentuk pernikahan yang memuaskan bagi kedua belah pihak
Pada saat kedua orang menyatu dalam sebuah pernikahan,
perhatian pertama mereka adalah mempersiapkan tipe baru dalam
kehidupan bersama. Sumber dari dua orang digabungkan, peran mereka
berubah, dan mereka menanggung fungsi yang baru. Membentuk
hubungan yang sukses bergantung pada akomodasi mutual yang baru
saja didiskusikan dan berdasarkan sifat yang saling melengkapi, atau
bersama-sama menyesuaikan kebutuhan dan minat pasangan.
2. Berhubungan secara harmonis dengan jaringan kekerabatan
Perpindahan peran dasar terjadi dalam pernikahan pertama, pada
saat pasangan berpindah dari rumah orang tua mereka ke latar tempat
yang baru. Secara bersamaan, mereka menjadi anggota dari tiga buah
keluarga masing-masing keluarga asli mereka di tambah keluarga
mereka sendiri yang baru saja mereka ciptakan. Pasangan menghadapi
tugas perpindahan mereka sendiri dari masing-masing keluarga asal
mereka ke keluarga yang baru dibentuk dan dalam menjalani hubungan
yang berbeda dari orang tua, saudara kandung, dan mertua, karena
loyalitas primer kedua pasangan harus berpindah ke hubungan
pernikahan mereka. Bagi pasangan, bagian yang tidak dapat dihindari
ini membentuk hubungan baru dengan setiap latar belakang oran tua,
hubungan yang tidak hanya memungkinkan untuk memberi dukungan
mutual dan kesenangan, tetap juga untuk suatu otonomi yang
melindungi keluarga yang baru dibentuk dari turut campur pihak luar
yang dapat mengganggu bangunan pernikahan yang memuaskan.
3. Merencanakan sebuah keluarga
Memiliki atau tidak memiliki anak dan menetapkan waktu
kehamilan adalah keputusan keluarga yang penting. Mckinney dan
rekan (2000) menekankan pentingnya mempertimbangkan kehamilan
keluarga secara menyeluruh ketika seseorang bekerja dalam unit
perawatan maternitas. Jenis pelayanan kesehatan yang diterima
keluaraga sebagai sebuah unit sangat memengaruhi kemampuan
keluarga untuk melaksanakan koping secara efektif ketika menghadapi
perubahan yang sangat besar setelah kelahiran bayi.
D. Permasalahan Kesehatan sesuai tahap dan tugas perkembangan keluarga.
Adapun masalah yang dapat muncul pada tahap ini adalah:
1. Pendidikan dan konseling keluarga berencana
Perhatian kesehatan pada saat ini meliputi perhatian yang terkait
dengan penyesuaian peran seksual dan pernikahan, penyuluhan dan
konseling keluarga berencana, serta komunikasi. Saat ini semakin jelas
bahwa konseling harus diberikan sebelum pernikahan. Kurang
informasi sering menyebabkan masalah seksual dan emosional,
ketakutan, perasaan bersalah, kehamilan yang tidak direncanakan, dan
penyakit kelamin baik sebelum maupun sesudah pernikahan.
2. Pendidikan dan konseling untuk menjadi orang tua
Konsep pernikahan tradisional menjadi tertantang oleh
hubungan cinta dan hubungan pasangan heteroseksual dan
homoseksual. Masyarakat yang memasuki ikatan nonpernikahan sering
kali memerlukan banyak balikan mungkin lebih banyak memerlukan
konselin dari petugas kesehatan yang dapat diminta untuk membantu
pasangan tersebut. Mungkin pada titik ini, perawat keluarga dapat
terperangkap diantara dua “keluarga”, yaitu keluarga orientasi dan
pembentukan ikatan. Dalam situasi tersebut, professional kesehatan
keluarga tidak perlu membuat penilaian berharga tetapi berusaha untuk
membantu setiap kelompok untuk memahami diri mereka sendiri dan
orang lain.
B. PRIORITAS DIAGNOSA
Kesiapan Meningkatkan Manajemen Kesehatan
Kode: D.0112
Hal: 249
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
MENGIDENTIFIKASI DATA
1. Nama Keluarga.
Tn. A
2. Alamat dan Telepon.
Dusun rejosari, Padukuhan Wonosari, Wedomartani, sleman, yogyakarta
3. Komposisi Keluarga: Penggunaan genogram keluarga dianjurkan (Lihat
gambar 8-1).
No Nama L/P Umur Hub. Klg Pekerjaan Pendidikan
.
1. Tn. A L 36 Suami Wiraswast SMA
a
2. Ny. R P 39 Istri IRT SMA
DATA LINGKUNGAN
Data lingkungan keluarga meliputi seluruh alam kehidupan keluargamulai dari
pertimbangan area yang terkecil seperti aspek dalam rumah hingga komunitas
yang lebih besar tempat keluarga tinggal.
13. Karakteristik Rumah
a. Uraikan tipe tempat tinggal (rumah, apartemen, sewa kamar, dll). Apakah
keluarga memiliki rumah sendiri atau menyewa rumah?
Ny. R mengatakan rumah yang sekarang ditinggali merupakan rumah
milik pribadi, dibangun pas awal awal menikah pada tahun 2018.
b. Uraikan kondisi rumah (baik interior maupun eks-terior rumah). Interior
rumah meliputi jumlah ruang dan jenis ruang (ruang tamu, ruang tidur,
dll), penggunaan ruang-ruang tersebut dan bagaimana ruang tersebut
diatur. Bagaimana kondisi dan kecukupan perabot? Apakah penerangan,
ventilasi, dan pemanas memadai (artifisial atau panas matahari). Apakah
lantai, tangga, pemagaran, dan struktur lain-nya dalam kondisi yang
memadai?
Ny. R mengatakan rumah nya tipe permanen. Ruangan yang ada didalam
rumah yaitu berupa ruangan tamu, ruang keluarga, 2 kamar tidur, ruang
makan, kamar mandi, dapur, tempat cuci pakaian, tempat cuci piring, dan
Gudang. Diluar rumah terdapat parkiran motor dan mobil.
c. Di dapur, amati suplai air minum, sanitasi, dan adekuasi lemari es.
Ny. R mengatakan sumber air yang digunakan untuk memasak, mandi,
air minum merupakan air yang mengalir kerumah nya tersebut air tanah,
dan arah pembuangan mengarah ke selokan kecil dibagian belakang
rumah dan ke septitank.
d. Di kamar mandi, amati sanitasi, air, fasilitas toilet, ada tidaknya sabun
dan handuk? Apakah anggota keluarga mgnggunakan handuk yang
sama?
Ny. R mengatakan didalam kamar mandi terdapat bak mandi yang suka
dibersihkan minimal 2 kali dalam satu minggu, air bersumber dari air
tanah di samping rumah, terdapat toilet dengan pembuangan mengarah
ke septitank dibelakang rumah, untuk pemakaian handuk menggunakan
handuk pribadi. Dari masing-masing anggota keluarga mempunyai
e. Kaji pengaturan tidur di dalam rumah. Apakah pengaturan tersebut
memadai bagi para anggota keluarga dengan pertimbangan usia mereka,
hubungan, dan kebutuhan khusus lainnya?
Terdapat 2 kamar tidur. 1 kamar tidur Ny. R dan Tn. A. 1 kamar tidur
tamu/keluarga yang datang kerumah. Disiang hari Ny. R dan Tn. A tidur
di tempat istirahat ruang keluarga.
f. Amati keadaan umum kebersihan dan sanitasi rumah. Apakah ada
serbuan serangga-serangga kecil (khususnya di dalam) dan/atau masalah
sanitasi yang disebabkan adanya hewan peliharaan?
Lantai rumah tampak bersih tidak banyak debu, 1x dalam sehari
dibersihkan dipel dan disapu. Terdapat hewan peliharaan berupa burung
diluar rumah, lantai dibawah sangkar burung bersih karena selalu dengan
rutin dibesihkan.
g. Adakah tanda cat yang sudah tua mengelupas (sumber yang mungkin
menyebakan racun) yang mungkin terpajan oleh anak yang masih kecil?
Cat rumah masih terlihat baru dicat, tidak ada pelapukan cat didinding
rumah, masih segar dan cerah rapih tertata.
h. Identifikasi unit teritorial keluarga. Apakah mereka nyaman
menggunakan sumber/pelayanan di lingkungan mereka?
Ny. R mengatakan selalu mengikuti unit pelayanan Kesehatan
dilingkungan masyarakat sekitar rumah seperti posyandu. Menurut Ny. R
merasa puas akan pelayanan unit Kesehatan disekitar rumah, terdapatnya
klinik Kesehatan didekat rumah yang dapat dengan mudah dijangkau.
i. Evaluasi pengaturan privasi dan bagaimana perasaan keluarga mengenai
adekuasi privasi.
Ny. R mengatakan privasi individu masing orang dirumah terfasilitasi
dengan baik.
j. Evaluasi ada atau tidak adanya bahaya keamanan.
Ny. Y mengatakan tidak ada bahaya yang mengancam kehidupan nya
dilingkungan sekitar rumahnya.
k. Evaluasi adekuasi pembuangan sampah.
Ny. Y mengatakan untuk sampah selalu rutin dibakar dibelakng rumah,
dan pembuangan nya biasanya dipilah untuk sampah plastic, kertas dan
sampah dapur.
l. Kaji perasaan puas/tidak puas dari anggota keluarga secara keseluruhan
dengan pengaturan/penataan rumah. Apakah keluarga menyadari
keadekuatan rumah terhadap kebutuhan ini?
Ny. R mengatakan merasa nyaman akan penataan ruangan di dalam
rumahnya, akan tetapi blm puas akan ruangan makan yang belum tertata.
14. Karakteristik Lingkungan Sekitar dan Komunitas yang Lebih Besar
a. Apa karakter fisik dari lingkungan sekitar dan komunitas yang lebih
besar?
1) Tipe lingkungan/komunitas (desa, kota, subkota, an-tarkota) Tipe
tempat tinggal hunian, industrial, campuran hunian dan industri
kecil, agraris) di lingkungan.
Menurut Ny. R tempat tinggalmnya di dusun Rejosari, tipe tempat
tinggal di dusun Rejosari merupakan tipe hunian.
2) Kondisi hunian dan jalan (terpelihra, rusak, tidak terpelihara,
sedang dalam perbaikan).
Menurut Ny. R bahwa kondisi jalan memadai dan tidak rusak,
akses mudah dijangkau.
3) Sanitasi jalan raya, rumah (kebersihan, pengumpul-an sampah,
dil).
Menurut Ny. R jalanan di dusun Rejosari tampak bersih, dan dari
setiap rumah terdapat tempat sampah
4) Masalah yang berkaitan dengan kemacetan lalu lintas?
Menurut Ny. R mengatakan kondisi lalulintas dijalan sekitar
lingkungan rumah tidak terlalu macet. Untuk transportasi yang
biasa digunakan oleh keluarga yaitu memakai transportasi pribadi.
5) Adanya dan jenis industri di lingkungan.
6) Apakah ada masalah polusi udara, suara, atau air?
Ny. R mengatakan untuk masalah polusi udara, suara kebanyakan
dari kendaraan yang ada disekitar lingkungan rumah nya. Untuk
masalah polusi air tidak ada masalah sama sekali masih tergolong
baik, air tanah tidak bau, tidak kotor, dan tidak berwarna.
b. Bagaimana karakteristik demograf dari lingkungan dan komunitas?
1) Karakteristik etnik dan kelas sosial penghuni.
Menurut Ny. R bahwa etnik di lingkungannya homogen, kelas
sosial rata-rata kelasa menengah.
2) Pekerjaan dan hobi keluarga
Ny. R tidak berkerja, Tn. A berkerja sebagai karyawan swasta.
3) Kepadatan populasi.
Menurut Ny. R kepadatan penduduk di lingkungan nya belum
begitu padat.
4) Perubahan demografi baru-baru ini di dalam
komu-nitas/lingkungan.
Menurut Ny. R bahwa tidak ada perubahan yang signifikan pada
lingkungan.
STRUKTUR KELUARGA
17. Pola Komunikasi
a. Dalam mengobservasi keluarga secara keseluruhan dan/atau rangkaian
hubunan dari keluarga, seberapa sering komunikasi fungsional dan
disfungsional digunakan? (Buat dalam bentuk diagram atau berikan
contoh pola yang berulang)
a. Apa saja stresor (baik jangka panjang maupun pendek) yang pernah
dialami oleh keluarga?
1) Merujuk pada Family Inventory of Live Events and Changes fIR
Scale (Tabel 17-2) sebagai contoh stresor yang penting.
2) Pertimbangkan stresor ekonomi sosial dan lingkungan.
Bagaimana kekuatan dan jangka waktu dari stresor ini?
b. Kekuatan apa yang mengimbangi stresor itu?
1) Apakah keluarga mampu menangani stres dan kete-gangan
kehidupan keluarga sehari-hari?
2) Sumber apa yang dimiliki keluarga untuk mengatasi stresor itu?
c. Bagaimana keluarga mendefinisikan situasi tersebut?
1) Apakah realistik, penuh harapan, dilihat sebagai tan-tangan?
2) Apakah keluarga mampu bertindak berda-sarkan pada penilaian
realistis dan objektif terhadap situasi atau peristiwa yang penuh
stres?
3) Atau apakah stresor utama dilihat sebagai hal yang sangat besar,
sulit di atasi, atau sesuatu yang merusak?
Adaptasi Keluarga
a. Bagaimana pengelolaan atau fungsi keluarga?
Apakah stresor/masalah keluarga dikelola secara adekuat oleh keluarga?
Apa dampak dari stresor pada fungsi keluarga?
b. Apakah keluarga berada dalam krisis?
(Salah satu tugas primer perawat kelu-arga adalah mendeteksi kapan
keluarga berada dalam krisis.) Apakah masalah yang ada merupakan
bagian dari ketidak-mampuan kronik menyelesaikan masa-lah (mis.,
apakah keluarga terpajan kri-sis?
Melacak Stresor, Koping, Adaptasi Sepanjang Waktu
a. Ketika perawat keluarga bekerja dengan keluarga sepanjang waktu, akan
sangat bermanfaat untuk melacak atau memantau bagaimana keluarga
bereaksi terha-dap stresor, persepsi, koping, dan adaptasi. Apakah keluarga
mulai pulih, menghasilkan proses koping yang ber-guna, atau apakah tetap
pada tingkat adaptasi yang sama, atau menunjukkan tanda-tanda penurunan
adaptasi?
ANALISA DATA
1 DS: Kode: D. 0112 Keluarga Mampu Mengenal Masalah Keluarga Mampu Mengenal
a. Ny R mengatakan Dx: Masalah
memiliki penyakit Kesiapan Tingkat pengetahuan
kolesterol Meningkatkan Edukasi kesehatan 1x
b. Ny D mengatakan Manajemen Kesehatan
jika kolesterol Hal: 249 Keluarga Mampu Memutuskan Keluarga Mampu Memutuskan
kambuh untuk Definisi: Tindakan Perawatan Tindakan Perawatan
mencegah diberikan Pola pengaturan dan Manajemen kesehatan Dukungan pengambilan keputusan 1x
obat dari klinik, yaitu pengintegrasian program
simvastatin kesehatan ke dalam Keluarga Mampu Melakukan Perawatan Keluarga Mampu Melakukan
DO: kehidupan sehari-hari Sederhana Perawatan Sederhana
Didapatkan hasil yang cukup untuk Perilaku kesehatan Edukasi prosedur tindakan
pemeriksaan kolesterol memenuhi tujuan Terapi TINA DADA 1x
pada Ny. R adalah 233 kesehatan dan dapat
mg/dL ditingkatkan Keluarga Mampu Memodifikasi Keluarga Mampu Memodifikasi
Lingkungan Lingkungan
Manajemen kesehatan Edukasi keselamatan lingkungan 1x
Terapeutik
Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat
Terapeutik
Fasilitasi mengklarifikasi nilai dan harapan yang membantu membuat
pilihan
Diskusikan kelebihan dan kekurangan dari setiap solusi
Fasilitasi melihat situasi secara realistik
Motivasi mengungkapkan tujuan perawatan yang diharapkan
Fasilitasi pengambilan keputusan secara kolaboratif
Hormati hak pasien untuk menerima atau menolak informasi
Fasilitasi menjelaskan keputusan kepada orang lain, Jika perlu
Fasilitasi hubungan antara pasien, keluarga, dan tenaga kesehatan lainnya
Edukasi
Informasikan alternatif solusi secara jelas
Berikan informasi yang diminta pasien
Kolaborasi
Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam memfasilitasi
pengambilan keputusan
Terapeutik
Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
Edukasi
Jelaskan tujuan dan manfaat tindakan yang akan dilakukan
Jelaskan perlunya tindakan dilakukan
Jelaskan keuntungan dan kerugian jika tindakan dilakukan
Jelaskan langkah-langkah tindakan yang akan dilakukan
Jelaskan persiapan pasien sebelum tindakan dilakukan
Informasikan durasi tindakan dilakukan
Anjurkan bertanya jika ada sesuatu yang tidak dimengerti sebelum tindakan
dilakukan
Anjurkan kooperatif saat tindakan dilakukan
Ajarkan teknik untuk mengantisipasi atau mengurangi ketidaknyamanan
akibat tindakan, Jika perlu
Edukasi Keselamatan Lingkungan (I.12384)
Definisi
Mengajarkan persiapan lingkungan fisik yang mendukung keamanan
Tindakan
Observasi
Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Identifikasi kebutuhan keselamatan berdasarkan tingkat fungsi fisik,
kognitif dan kebiasaan
Identifikasi bahaya keamanan di lingkungan (mis. fisik. biologis.
dan kimia)
Terapeutik
Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
Anjurkan menghilangkan bahaya lingkungan
Anjurkan menyediakan alat bantu (mis. pegangan tangan, keset anti
slip)
Anjurkan menggunakan alat pelindung (mis. restrain, rel samping,
penutup pintu, pagar, pintu gerbang)
Informasikan nomor telepon darurat
Anjurkan melakukan program skrining lingkungan (mis. timah,
radon)
Ajarkan individu dan kelompok berisiko tinggi tentang
bahaya lingkungan
Promosi Sistem Pendukung (I.09313)
Definisi
Meningkatkan pemberian pertolongan kepada pasien bersama keluarga, teman,
dan masyarakat
Tindakan
Observasi
Identifikasi respon psikologis terhadap situasi dan kesadaran sistem
pendukung
Identifikasi sumber daya untuk ketersediaan pengasuh
Monitor situasi keluarga saat ini dan sistem pendukung
Terapeutik
Berikan dukungan dan caring dalam pelayanan
Motivasi berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan masyarakat
Motivasi membina hubungan dengan pihak yang memiliki kebutuhan
yang sama
Libatkan keluarga, orang penting, dan teman dalam perawatan
Edukasi
Jelaskan hambatan pada sistem pendukung
Informasikan jaringan sosial yang tersedia
Informasikan tingkat sistem pendukung (mis. keluarga, teman, dan
masyarakat)
Anjurkan keluarga terlibat dalam perawatan
Kolaborasi
Rujuk ke kelompok Swadaya
Kolaborasi dengan program pencegahan atau pengobatan berbasis
masyarakat, jika perlu
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PADA KELUARGA TN. A DAN NY. R
DUSUN REJOSARI PADUKUHAN WONOSARI
Disusun Oleh :
Aditya Muhammad Nurikhsan
22160038
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengontrol kadar kolesterol tinggi pada Ny. R dan Tn. A
2. Tujuan Khusus
1. Ny. R dan Tn. A mampu menjelaskan terkait terapi reimprinting
2. Ny. R dan Tn. A mampu menjelaskan terkait terapi nafas dalam
3. Ny. R dan Tn. A mampu menjelaskan terkait terapi air kelapa muda
4. Ny. R dan Tn. A mampu mempraktekan dari terapi “ TINA
DADA”untuk meningkatkan daya ingat dan meningkatkan konsestrasi.
C. Waktu Dan Tempat
Terapi “TINA DADA” akan dilaksanakan pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 22 Juli 2023
Pukul : 14.00 WIB
Tempat : Rumah Tn. A dan Ny. R di Padukuhan Wonosari
Penyuluh : Aditya Muhammad Nurikhsan, S.Kep.,
D. Metode pelaksanaan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
G. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Laporan asuhan keperawatan telah dikonsulkan kepada dosen
pembimbing.
b. SAP/Pre planning telah dikonsulkan kepada dosen pembimbing.
c. Tersedianya media leaflet, lembar balik.
d. Tersedianya alat dan bahan seperti : air kelapa muda
e. Klien bersedia mengikuti intervensi.
2. Evaluasi Proses
a. Klien dapat menjelaskan pengertian reimprinting
b. Klien dapat menjelaskan pengertian nafas dalam
c. Klien dapat menjelaskan manfaat reimprinting
d. Klien dapat menjelaskan manfaat nafas dalam
e. Klien dapat menjelaskan manfaat air kelapa muda
f. Klien antusias mendemonstrasikan “TINA DADA”
3. Evaluasi Hasil
a. Meningkatnya daya ingat/memory dan konsetrasi klien
b. Klien mampu menggunakan teknik terapi “TINA DADA”
H. Lampiran Materi
1. REIMPRINTING THERAPY
Reimprintring merupakan teknik yang dikembangkan untuk
melakukan rekondisi terhadap imprint yang ada pada diri manusia.
Imprint atau lebih familiar disebut sebagai membekas / terprogram /
menjejak / terpatri adalah sebuah memori yang ditangkap oleh semua
indra manusia yang selanjutnya disimpan dalam otak manusia.
Sebuah imprint adalah kejadian atau pengalaman penting dimasa
lalu yang membentuk keyakinan atau bagian-bagian keyakinan.
reimprinting adalah tindakan atau metode yang dapat dilakukan
oleh manusia baik kepada dirinya sendiri maupun kepada orang
lain untuk merubah suatu keyakinan yang telah dimiliki dengan cara
memasukkan informasi sesuai dengan yang diinginkan dengan cara dan
teknik tertentu (Dwipayanti, 2019).
2. NAFAS DALAM
Pernapasan merupakan teknik meditasi yang umum tetapi pengunaan
pernapasan sangat bervariasi pelaksanaannya. Pernapasan diafragma atau
nafas dalam adalah penggunaan difragma ketika bernapas dan merupakan
suatu teknik relaksasi dengan mengembangkan difragma semaksimal
mungkin agar oksigen dapat masuk ke seluruh tubuh. Tujuan dari nafas
dalam yaitu bernapas secara perlahan-lahan dan menurunkan pundak, leher,
dan otot dada bagian atas, sehingga dapat bernapas lebih efisien (Snyder &
Lindquist, 2010).
3. AIR KELAPA MUDA
Air kelapa muda merupakan minuman menyegarkan yang berasal dari
buah kelapa. Komposisi air kelapa muda mengandung banyak vitamin,
mineral, asam amino, karbohidrat, antioksidan, enzim, hormon dan
fitonutrien, maka air kelapa muda disebut “powerhouse of nutrition”.
Manfaat air kelapa muda pada kesehatan masih kurang dipahami oleh
masyarakat Indonesia, hasil penelitian dilaporkan bahwa air kelapa muda
dapat meningkatkan konsentrasi HDL dan menurunkan kadar kolesterol
total. Air kelapa muda yang digunakan adalah air dari kelapa yang berusia 5-
7 bulan, karena pada masa ini air kelapa memiliki rasa yang paling manis
dan enak, kandungan air dan gula mencapai maksimum pada usia tersebut
dan akan menjadi berkurang dengan bertambahnya usia kematangan buah
kelapa. Kemampuan air kelapa muda dalam menurunkan kadar kolesterol
total ini dikarenakan adanya senyawa polyphenols, Vitamin C, L-Arginine,
Peran polyphenols dalam menurunkan kadar kolesterol total melalui dua
cara, yaitu dengan menurunkan absorbsi lemak dalam sistem pencernaan dan
meningkatkan ekskresi lemak ke dalam feses, sehingga akan sedikit jumlah
kolesterol yang terserap dan ikut dalam sirkulasi (Prasetyo et al., 2022)
STANDAR OPERASIONAL
TERAPI “AKU MADER” (AKUPRESSUR, TERAPI MUSIK, DAN
AROMATERAPI LAVENDER)
NO TINDAKAN
TAHAP PRA-INTERAKSI
1 Cek catatan data responden
2 Identifikasi factor-faktor yang menyebabkan kontra indikasi
3 Cuci tangan
4 Mempersiapkan alat dan bahan :
a. Air kelapa muda
b. Mempersiapkan klien dan menyiapkan kondisi lingkungan yang
kondusif, tenang dan nyaman.
TAHAP ORIENTASI
5 Memberikan salam dan memperkenalkan diri
6 Meminta persetujuan secara verbal untuk melakukan pemberiaan terapi
“TINA DADA”
7 Kontrak waktu
8 Berikan kesempatan bertanya
TAHAP KERJA
9 Menjaga privasi klien
10 Memposisikan klien senyaman mungkin
11 Mengukur tekanan darah klien
12 Diawali dengan meminum air kelapa muda 125ml
13 Menarik nafas dalam tahan selama 3 hitungan lalu hembuskan
14 Sambil menarik nafas dalam dan hembuskan, memperagakan masing-
masing gerakan SEFT :
The Set-UP
Pada saat Set Up yang strukturnya: Akui-TerimaPasrahkan Seperti:”Ya
Allah, meskipun saya merasa cemas/gelisah/khawatir, sebutkan
masalah/sakit yang diderita atau yang dirasakan), tetapi saya ikhlas
menerima penyakit/masalah saya ini, dan saya pasrahkan kesembuhanku
Padamu
15 The Tune-In
Kita melakukan “Tune-In dengan cara memikirkan, membayangkan
sesuatu atau peristiwa yang spesifik berupa hal positif, sehingga
menghilangkan reaksi negatif (marah,sedih, takut dan sebagainya) hati
dan mulut kita berdoa bersamaan dengan Tune-in ini kita melakukan
langkah ketiga
16 The Tapping
Tapping adalah mengetuk ringan dengan dua ujung jari pada titik-titik
tertentu di tubuh kita sambil terus Tune-In, titik-titik ini adalah titik-titik
kunci dari “The Major Energy Meridians”, yang jika ketuk beberapa kali
NO TINDAKAN
akan berdampak pada ternetralisirnya gangguan emosi atau rasa sakit
yang kita rasakan. Karena aliran energi tubuh berjalan dengan normal
dan seimbang kembali (Zainuddin,2012). Tarik nafas dalam, hembuskan
nafas sambil mengetuk bagian-bagian titik ketukan ringan.
Adapun titik-titik yang di tekan pada teknik Spiritual Emotional
Freedom Technique (SEFT) sebagai berikut:
a) Cr = Crown
Pada titik dibagian kepala..
b) EB = Eye Brow
Pada titik permulaan alis mata.
c) SE = Side of Eye
Diatas tulang disamping mata.
d) UE = Under Eye
2 cm dibawah kelopak mata
e) UN = Under Nose
Tepat dibawah hidung
f) Ch = Chin
Diantara dagu dan bagian bawah bibir.
g) CB = Collar Bone
Diujung tepat bertemunya tulang dada, collar bone dan tulang
rusuk pertama.
h) UA = Under Arm
Dibawah ketiak sejajar dengan puting susu (pria) atau tepat di
bagian tengah tali bra (wanita).
i) BN = Bellow Nipple
2,5 cm dibawah puting susu (pria) atau di perbatasan antara
tulang dada dan bagian bawah payudara.
17 Menarik nafas dalam dan hembuskan secara perlahan
17 Mengobservasi keadaan rileks
TERMINASI
18 Evaluasi perasaan klien setelah diberikan terapi “TINA DADA”
19 Berikan umpan balik positif
20 Kontrak waktu selanjutnya
21 Akhiri kegiatan dengan baik dan ucapkan salam
DOKUMENTASI
22 Catat hasil kegiatan pemberian terapi “TINA DADA”
DAFTAR PUSTAKA
Dwipayanti, P. I. (2019). Pengaruh Pemberian Intervensi Reimpringting Pada Perubahan
Kadar Kolesterol. Jurnal Keperawatan, 12 (1)(1), 1–15.
Friedman, M. M., Bowden, V. R., & Jones, E. G. (2010). Buku Ajar Keperawatan
Keluarga Riset, Teori dan Praktik (E. Tiar (ed.); Edisi 5). EGC.
Kaakinen, J. R., Duff, V. G., Coehlo, D. P., & Hanson, S. M. H. (2010). Family Health
Care Nursing Theory, Practice and Research (Fourth Edi). F.A. Davis Company.
Prasetyo, A., Kufari, A., Wahyudi, S. S., Firdaus, J., & Handoko, A. (2022). Pengaruh
Konsumsi Kelapa Muda ( Cocos Nucifera L ) terhadap Kadar Kolesterol Darah
Orang Sehat The Effect of Consumption of Young Coconut ( Cocos Nucifera L ) on
Cholesterol Levels in Healthy People. 42–47.