Anda di halaman 1dari 68

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.

R
DAN TN. A DENGAN KELUARGA TAHAP PERKEMBANGAN
KELUARGA PASANGAN BARU DI PADUKUHAN
WONOSARI, WEDOMARTANI NGEMPLAK SLEMAN,
D.I.YOGYAKARTA

STASE KEPERAWATAN KELUARGA

Disusun Untuk Memenuhi Syarat Tugas Stase Keperawatan Keluarga


Program Pendidikan Profesi Ners

Dosen Pembimbing Thomas A. Erjin Amigo., M.Kep., Ns., Sp.Kep.Kom

DISUSUN OLEH :
ADITYA MUHAMMAD NURIKHSAN
22160038

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


PROGRAM PROFESI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang di satukan oleh
kebersamaan dan kedekatan emosional serta yang mengidentifikasi dirinya
sebagai bagian dari keluarga. Keluarga berfungsi sebagai variabel
penengah penting antara masyarakat dan individu. Menurut Gilliss &
Davis (1993), keluarga merupakan sumber daya penting dalam pemberian
pelayanan kesehatan, baik bagi individu maupun keluarga. Saat perawatan
difokuskan pada keluarga, efektifitas perawatan terbukti meningkat
(Friedman et al., 2010).
Keperawatan keluarga merupakan pemberian asuhan kepada
keluarga dan anggota keluarga dalam keadaan sehat maupun sakit.
Perawatan keluarga berbeda baik dari pelayanan komunitas yang berpusat
pada keluarga dan terapi keluarga atau perawatan sistem keluarga. Dalam
ilmu kesehatan ada beberapa tahap perkembangan keluarga, salah satunya
adalah keluarga dengan tahap keluarga pasangan baru. Tahap ini juga
disebut tahap pernikahan. Pembentukan pasangan menandakan permulaan
suatu keluarga baru dengan pergerakan dari membentuk keluarga asli
sampai ke berhubungan intim yang baru (Friedman et al., 2010).
Tugas perkembangan keluarga pasangan baru adalah membentuk
pernikahan yang memuaskan bagi kedua belah pihak, berhubungan secara
harmonis dengan jaringan kekerabatan dan merencanakan sebuah
keluarga. Beberapa permasalahan yang terjadi pada tahap ini adalah
Adapun masalah yang dapat muncul pada tahap ini adalah pendidikan dan
konseling keluarga berencana dan pendidikan dan konseling untuk
menjadi orang tua.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan asuhan keperawatan keluarga pada keluarga Ny. R
dengan keluarga tahap 1 pasangan baru atau keluarga baru
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian keperawan pada keluarga Ny. R
dengan keluarga tahap 1 pasangan baru atau keluarga baru
b. Mampu menegakan diagnosa keperawatan pada keluarga Ny. R
dengan keluarga tahap 1 pasangan baru atau keluarga baru
c. Mampu memberikan intervensi keperawatan pada keluarga Ny. R
dengan keluarga tahap 1 pasangan baru atau keluarga baru
d. Mampu melakukan evaluasi keperawatan pada keluarga Ny. R
dengan keluarga tahap 1 pasangan baru atau keluarga baru
.
C. Manfaat
1. Diharapkan asuhan keperawatan keluarga yang telah diberikan akan
memberikan efek yang signifikan agar keluarga dapat menyadari
Kesehatan anggota keluarganya dan mampu merawat anggota
keluarganya yang sakit, serta dapat menyesuaikan peran dan normal
antara orang tua dan anak usia sekolah.
2. Bagi Mahasiswa
Diharapkan proses penyusunan asuhan keperawatan keluarga tersebut
dapat dijadikan acuan dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga
dengan kondisi yang sama serta terintegrasi pelaksanaan asuhan
keperawatan keluarga.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Keluarga
1. Definisi keluarga
Keperawatan keluarga merupakan proses asuhan
keperawatan yang diberikan dalam kondisi sehat maupun sakit
pada seluruh anggota keluargauntuk mencapai kesejahteraan yang
lebih tinggi. Keluarga adalah sekelompok kecil individu yang unik,
saling terkait dan bergantung. Individu-individu tersebut
dikelompokkan menjadi satu kesatuan dengan tujuan untuk
mencapai fungsi atau tujuan keluarga (Friedman et al., 2014).
Menurut Potter et al.(2020) Keperawatan keluarga ialah
pemberian layanan kesehatan dengan membantu anggota keluarga
mempertahankan kesehatan yang setinggi-tingginya melewati dari
pengalaman sakit yang sebelumnya. Keperawatan keluarga yaitu
pemberian layanan kesehatan secara holistik mulai dari pengkajian,
diagnosis, intervensi, implementasi hingga evaluasi terhadap
seluruh anggota keluarga untuk meningkatkan kesejahteraan
kesehatan semaksimal mungkin
2. Tipe-tipe keluarga
Tipe Keluarga Tipe keluarga menurut Friedman et al., (2014)
terdiri dari 3 yaitu :
a. Keluarga inti (suami-istri) merupakan keluarga dengan ikatan
pernikahan terdiri dari suami istri, dan anakanak, baik dari
anak hasil perkawinan, adopsi atau keduanya.
b. Keluarga orientasi (keluarga asal) merupakan unit keluarga
dimana seseorang dilahirkan.
c. Keluarga besar merupakan keluarga inti dan orang yang
memiliki ikatan darah, dimana yang paling sering adalah
anggota dari keluarga orientasi salah satu dari kelurga inti.
seperti kakek-nenek, bibi, paman, keponakan, dan sepupu.
Friedman et al., 2014 menyatakan bahwa tipe keluarga
dikelompokkan menjadi 2 yaitu secara tradisional dan secara modern,
sebagai berikut:
a. Keluarga secara tradisional, kelurga secara tradisional terdiri dari 2
tipe yaitu:
1) Nuclear family dimana keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak
baik dari hasil perkawianan, adopsi atau keduanya.
2) Extended family dimana kelurga inti ditambah dengan kelurga
lain yang memiliki hubungan darah seperti, kakek-nenek,
paman, bibi, dan sepupu)
b. Keluarga secara modern, dengan semakin berkembangnya peran
individu maka menyebabkan rasa individulasme meningkat
sehingga dapat dikelompokkan beberapa tipe keluarga selain di
atas adalah:
1) Tradisional nuclear, dimana keluarga yang terdiri dari ayah,
ibu, dan anak yang tinggal satu rumah sesuai dengan ikatan
hukum dalam perkawinan, salah satu atau keduanya dapat
bekerja diluar.
2) Reconstituted nuclear, dimana dari keluarga inti terbentuk
kelurga baru dengan ikatan perkawinan suami atau istri, dan
tinggal bersama anak-anak dalam satu rumah, baik anak dari
hasil perkawinan lama atau baru, satu atau keduanya bekerja
diluar.
3) Middle age/aging couple, dimana ayah sebagai pencari nafkah,
ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga, anak-anak keluar dari
rumah karena sekolah/ menikah/berkarir.
4) Dyadic Nuclear, dimana sepasang suami istri yang tinggal satu
rumah dengan usia pernikahan yang sudah lama dan tidak
memiliki anak yang salah satu atau keduanya bekerja di rumah.
5) Single parent, dimana dalam keluarga terdiri dari orang tua
tunggal yang disebabkan karena perceraian atau salah satu dari
pasangannya meninggal dunia, dan anak-anaknya tinggal
dalam satu rumah atau di luar rumah.
6) Dual carries, dimana suami dan istri memiliki pekerjaan di luar
rumah dan tidak memiliki anak
7) Commuter married, dimana suami dan istri bekerja di luar
rumah dan tidak tinggal dalam satu rumah, namum keduanya
dapat ketemu diwaktu tertentu.
8) Single adult, dimana laki-laki atau perempuan yang tinggal
sendiri tanpa keluarga dan memutuskan untuk tidak menikah.
9) Three generation, dimana dalam rumah terdapat tiga generasi
yang tinggal
10) Institusional, dimana anak atau orang dewasa tidak tinggal
dalam rumah namun di suatu panti.
11) Communal, dimana dua pasangan atau lebih yang tinggal
dalam satu rumah dan pasangan tersebut monogami dengan
anaknya dan bersama dalam penyediaan fasilitas
12) Gaoup marriage, dimana dalam satu perumahan terdiri dari
kelurga satu keturunan atau satu orang tua yang setiap anak
sudah menikah
13) Unmarried parent and child, dimana kelurga yang terdiri dari
ibu dan anak, ibu tidak ingin melakukan perkawinan namum
memiliki anak adopsi
14) Cohibing couple, dimana dalam keluarga terdiri dari satu atau
dua pasangan yang tinggal namun tidak ada ikatan perkawinan
15) Gay and lesbian family, dimana keluarga terdiri dari pasangan
yang memilki jenis kelamin yang sama.
3. Ciri-ciri keluarga
Ciri –ciri keluarga menurut Friedman & Bowden, (2010)
sebagai berikut :
a. Terorganisasi, dimana anggota keluarga saling berhubungan
dan saling ketergantungan.
b. Terdapat keterbatasan, dimana anggota keluarga bebas
menjalankan fungsi dan tugasnya namum tepat memiliki
keterbatasan.
c. Terdapat perbedaan dan kekhususan, setiap anggota keluarga
memiliki peranan dan fungsi masing.

4. Struktur keluarga
Struktur kelurga dapat menggambarkan tentang keluarga
bagaimana pelaksanaan fungsi keluarga dalam masyarakat. Struktur
keluarga terdiri dari beberapa macam yaitu (Kaakinen et al., 2010):
a. Patrilinear merupakan keluarga yang terdiri dari sanak saudara dan
memiliki hubungan darah yang terdiri beberapa generasi dari garis
keturunan ayah
b. Matrilinear merupakan keluarga yang terdiri dari sanak saudara
dan memiliki hubungan darah yang terdiri beberapa generasi dari
garis keturunan ibu
c. Matrilokal merupakan keluarga yang terdiri dari suami dan istri
yang tinggal bersama dengan keluarga yang sedarah dengan istri
d. Patrilokal merupakan keluarga yang terdiri dari suami dan istri
yang tinggal bersama dengan keluarga yang sedarah dengan suami
e. Keluarga kawin merupakan hubungan sepasang suami istri sebagai
pembinaan kelurga dan beberapa sanak saudara yang menjadi
bagaian dari keluarga karena ada hubungan dengan suami atau istri
5. Fungsi pokok keluarga
Fungsi pokok kelurga berdasarkan Friedman et al., (2014) secara
umum sebagai berikut :
a. Fungsi afektif merupakan fungsi utama dalam megajarkan
keluarga segala sesuatu dalam mempersiakan anggota keluarga
dapat bersosialisasi dengan orang lain.
b. Fungsi sosialisasi merupakan fungsi dalam mengembangkan dan
mengajarkan anak bagaimana berekehidupan sosial sebelum anak
meninggalkan rumah dan bersosialisasi dengan orang lain di luar
rumah.
c. Fungsi reproduksi merupakan fungsi untuk mempertahankan
keturunan atau generasi dan dapat menjaga kelangsungan
keluarga.
d. Fungsi ekonomi merupakan keluarga yang berfungsi dalam
memenuhi kebutuhan ekonomi dan tempat untuk
mengembangkan kemampuan individu sehingga meningkatkan
penghasilan dalam memenuhi kebutuhan keluarga.
e. Fungsi perawatan merupakan fungsi dalam mempertahankan
status kesehatan keluarga dan anggota keluarga agar tetap
produktif.
6. Tugas keluarga
Sesuai dengan fungsi kesehatan dalam keluarga, keluarga
mampunyai tugas dibidang kesehatan. Friedman & Bowden, (2010)
membagi tugas kelurga dalam 5 bidang kesehatan yaitu :
a. Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya
Keluarga mampu mengenali perubahan yang dialami oleh anggota
keluarga sehingga secara tidak langsung akan menjadi perhatian
dan tanggung jawab keluarga, maka keluarga akan segera
menyadari dan mencatat kapan dan seberapa besar perubahan
tersebut.
b. Keluarga mampu mengambil keputusan untuk melakukan
tindakan yang tepat Tugas utama keluarga mampu memutuskan
dalam menentukan tindakan yang tepat agar masalah kesehatan
dapat teratasi. Apabila keluarga memiliki Keluarga keterbatasan
dalam mengatasi masalah maka keluarga meminta bantuan orang
lain disekitarnya.
c. Keluarga mampu memberikan keperawatan pada anggota
keluarganya yang sakit Keluarga mampu memberikan
pertolongan pertama apabila keluarga memiliki kemampuan
dalam merawat anggota keluarga yang sedang sakit atau langsung
mambawa ke pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan
tindakan selanjutnya sehingga masalah terlalu parah.
d. Kelurga mampu mempertahankan suasana dirumah Keluarga
mampu mempertahankan suasana di rumah agar dapat
memberikan manfaat bagi anggota dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatannya.
e. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada
Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan apabila ada
anggota keluarga yang sakit.
7. Tahap dan perkembangan keluarga
Menurut (Friedman et al., 2010) beberapa tahap perkembangan
keluarga adalah :
a. Tahap I pasangan baru atau keluarga baru (beginning family)
Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-
laki (suami) dan perempuan (istri) membentuk keluarga melalui
perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga masing-masing.
Meninggalkan keluarga bisa berarti psikologis karena
kenyataannya banyak keluarga baru yang masih tinggal dengan
orang tuanya.
Dua orang yang membentuk keluarga baru membutuhkan
penyesuaian peran dan fungsi. Masing-masing belajar hidup
bersama serta beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan
pasangannya, misalnya makan, tidur, bangun pagi dan sebagainya.
Tugas perkembangan ;
1) Membentuk pernikahan yang memuaskan bagi
kedua belah pihak
2) Berhubungan secara harmonis dengan jaringan
kekerabatan
3) Merencanakan sebuah keluarga
B. Konsep tahap perkembangan keluarga
Pengertian Keluarga U.S Bureau of the census mendefinisikan
keluarga yang berorientasi tradisional, yaitu sebagai berikut: keluarga
terdiri atas individu yang begabung bersama oleh ikatan pernikahan,
darah, atau adopsi dan tinggal di dalam suatu rumah tangga (Nies Mary, A
dan McEwen Melanie, 2015). Definisi khusus keluarga satuan individu
atau seseorang yang tidak di ikat dalam hubungan keluarga, hidup dan
makan serta menetap dalam satu rumah (BKKBN,2011 dalam Friedman
et al., 2010)
Pembentukan pasangan menandakan permulaan suatu keluarga
baru dengan pergerakan dari membentuk keluarga asli sampai ke
hubungan intim yang baru. Tahap ini juga disebut tahap pernikahan.
Pasangan yang baru menikah, saat ini membuat porsi rumah tangga
menjadi lebih kecil daripada beberapa decade sebelumnya. Kelompok
keluarga pasangan baru kini lebih cenderung tinggal di daerah pedesaan, di
rumah mereka sendiri, dan memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
Mereka tidak mungkin tidak bekerja jika dibandingkan dengan semua
kelompok keluarga lainnya. Keluarga baru dimulai saat masing-masing
individu laki-laki (suami) dan perempuan (istri) membentuk keluarga
melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga masing-masing.
Meninggalkan keluarga bisa berarti psikologis karena kenyataannya
banyak keluarga baru yang masih tinggal dengan orang tuanya. Dua orang
yang membentuk keluarga baru membutuhkan penyesuaian peran dan
fungsi. Masing-masing belajar hidup bersama serta beradaptasi dengan
kebiasaan sendiri dan pasangannya, misalnya makan, tidur, bangun pagi
dan sebagainya.
C. Tugas perkembangan keluarga
Tugas perkembangan keluarga
1. Membentuk pernikahan yang memuaskan bagi kedua belah pihak
Pada saat kedua orang menyatu dalam sebuah pernikahan,
perhatian pertama mereka adalah mempersiapkan tipe baru dalam
kehidupan bersama. Sumber dari dua orang digabungkan, peran mereka
berubah, dan mereka menanggung fungsi yang baru. Membentuk
hubungan yang sukses bergantung pada akomodasi mutual yang baru
saja didiskusikan dan berdasarkan sifat yang saling melengkapi, atau
bersama-sama menyesuaikan kebutuhan dan minat pasangan.
2. Berhubungan secara harmonis dengan jaringan kekerabatan
Perpindahan peran dasar terjadi dalam pernikahan pertama, pada
saat pasangan berpindah dari rumah orang tua mereka ke latar tempat
yang baru. Secara bersamaan, mereka menjadi anggota dari tiga buah
keluarga masing-masing keluarga asli mereka di tambah keluarga
mereka sendiri yang baru saja mereka ciptakan. Pasangan menghadapi
tugas perpindahan mereka sendiri dari masing-masing keluarga asal
mereka ke keluarga yang baru dibentuk dan dalam menjalani hubungan
yang berbeda dari orang tua, saudara kandung, dan mertua, karena
loyalitas primer kedua pasangan harus berpindah ke hubungan
pernikahan mereka. Bagi pasangan, bagian yang tidak dapat dihindari
ini membentuk hubungan baru dengan setiap latar belakang oran tua,
hubungan yang tidak hanya memungkinkan untuk memberi dukungan
mutual dan kesenangan, tetap juga untuk suatu otonomi yang
melindungi keluarga yang baru dibentuk dari turut campur pihak luar
yang dapat mengganggu bangunan pernikahan yang memuaskan.
3. Merencanakan sebuah keluarga
Memiliki atau tidak memiliki anak dan menetapkan waktu
kehamilan adalah keputusan keluarga yang penting. Mckinney dan
rekan (2000) menekankan pentingnya mempertimbangkan kehamilan
keluarga secara menyeluruh ketika seseorang bekerja dalam unit
perawatan maternitas. Jenis pelayanan kesehatan yang diterima
keluaraga sebagai sebuah unit sangat memengaruhi kemampuan
keluarga untuk melaksanakan koping secara efektif ketika menghadapi
perubahan yang sangat besar setelah kelahiran bayi.
D. Permasalahan Kesehatan sesuai tahap dan tugas perkembangan keluarga.
Adapun masalah yang dapat muncul pada tahap ini adalah:
1. Pendidikan dan konseling keluarga berencana
Perhatian kesehatan pada saat ini meliputi perhatian yang terkait
dengan penyesuaian peran seksual dan pernikahan, penyuluhan dan
konseling keluarga berencana, serta komunikasi. Saat ini semakin jelas
bahwa konseling harus diberikan sebelum pernikahan. Kurang
informasi sering menyebabkan masalah seksual dan emosional,
ketakutan, perasaan bersalah, kehamilan yang tidak direncanakan, dan
penyakit kelamin baik sebelum maupun sesudah pernikahan.
2. Pendidikan dan konseling untuk menjadi orang tua
Konsep pernikahan tradisional menjadi tertantang oleh
hubungan cinta dan hubungan pasangan heteroseksual dan
homoseksual. Masyarakat yang memasuki ikatan nonpernikahan sering
kali memerlukan banyak balikan mungkin lebih banyak memerlukan
konselin dari petugas kesehatan yang dapat diminta untuk membantu
pasangan tersebut. Mungkin pada titik ini, perawat keluarga dapat
terperangkap diantara dua “keluarga”, yaitu keluarga orientasi dan
pembentukan ikatan. Dalam situasi tersebut, professional kesehatan
keluarga tidak perlu membuat penilaian berharga tetapi berusaha untuk
membantu setiap kelompok untuk memahami diri mereka sendiri dan
orang lain.

E. Teori asuhan keperawatan


Asuhan keperawatan keluarga merupakan suatu rangkaian kegiatan
praktik keperawatan yang diberikan kepada klien sebagai anggota keluarga
pada tatanan komonitas dengan menggunakan proses keperawatan,
berpedoman pada standar keperawatan dalam lingkup wewenang serta
tanggung jawab keperawatan dalam lingkup wewenang serta tanggung
jawab keperawatan (Friedman et al., 2010)
1. Pengkajian
Menurut Friedman, Bowden & Jones, (2010) proses pengkaian
keluarga ditandai dengan pengumpulan informasi terus menerus dan
keputusan profesional yang mengandung arti terhadap informasi yang
dikumpulkan. Dengan kata lain, data dikumpulkan secara sistematik
menggunakan alat pengkajian keluarga, kemudian diklasifikasikan dan
dianalisis untuk menginterpretasikan artinya. Sumber data pengkajian
keluarga didapatkan melalui wawancara klien dengan peristiwa yang
lalu dan saat ini, temuan objektif, penilaian subjektif, informasi tertulis
dan lisan dari rujukan, berbagai agensi yang bekerja dengan keluarga
dan anggota tim kesehatan yang lain.
Untuk mendapatkan data yang lengkap dan mendalam perlu
adanya hubungan saling percaya antara keluarga dengan perawat.
Selain membina hubungan saling percaya, saling menghargai, terbuka,
percaya diri, dan komunikasi yang jujur karena hubungan saling
percaya saja belum cukup untuk dapat melakukan intervensi sampai
evaluasi. Adapun pengkajian keluarga menurut Friedman, Bowden &
Jones (2010):
a) Mengidentifikasi data
Data-data dasar yang menggambarkan keluarga dalam hal-hal
dasar dicantumkan dalam bagian ini yaitu nama keluarga, alamat
dan telepon, komposisi keluarga (genogram), tipe bentuk keluarga,
latar belakang kebudayaan, identifikasi religius, status kelas sosial,
dan mobilitas kelas sosial (Friedman, Bowden & Jones 2010):
Data ini bisa diperoleh dari hasil wawancara dengan anggota
keluarga, informasi tertulis dari kartu keluarga dan temuan objektif
saat wawancara.
b) Tahap perkembangan dan riwayat keluarga
Tahap perkembangan saat ini. Sejauh mana keluarga
memenuhi tugas perkembangan yang sesuai dengan tahap
perkembangan saat ini. Penting untuk memerhatikan
penyimpangan yang signifikan dari norma, karena penyimpangan
ini dapat menjadi indikasi adanya hambatan atau masalah yang
sedang terjadi. Riwayat keluarga dari sejak lahirnya keluarga
sampai saat ini, termasuk riwayat perkembangan dan peristiwa
serta pengalaman unik yang terkait dengan kesehatan (misal,
perceraian, kematian, kehilangan) yang terjadi dalam kehidupan
keluarga.
c) Data lingkungan
Data lingkungan keluarga meliputi seluruh alam kehidupan
keluarga mulai dari pertimbangan area yang terkecil sepeti aspek
dalam rumah hingga komunitas yang lebih besar tempat keluarga
tinggal. Karakteristik, tipe, jenis, kondisi, kebersihan dan kesehatan
rumah yang ditinggali serta ruangan-ruangan yang ada di rumah
tersebut. Kondisi lingkungan luar rumah juga memiliki andil besar
bagi keluarga karena kebersihan, keamanan dan kesehatan
lingkungan dapat mempengaruhi kondisi keluarga.
d) Struktur keluarga
Dalam komunikasi keluarga pemberian umpan dan respons
berjalan dengan baik tidak ada yang menjadi penghalang dalam
cara dan sistem komunikasi. Emosi yang terdapat dalam pola
komunikasi tersampaikan dengan tepat. Faktor ekonomi, agama,
kebudayaan yang beragam tidak mempengaruhi pola komunikasi
yang terdapat dalam keluarga. Peran dalam keluarga, ayah sebagai
kepala keluarga, ibu sebagai ibu keluarga dan anak. Nilai yang
dianut keluarga tidak dapat membebani atau mengubah dari
struktur keluarga, begitupun dengan budaya, kelas sosial, agama
dan letak geografis tempat tinggal asal salah satu anggota keluarga.
e) Fungsi keluarga
Pengkajian fungsi keluarga terdiri atas beberapa komponen
yang seperti fungsi afektif, fungsi sosialisasi keluarga maupun
fungsi perawatan kesehatan keluarga. Dimana fungsi-fungsi tadi
berorientasi pada fungsi keluarga secara umum dan tahap
perkembangan keluarga pada tahap yang tengah dijalani oleh
keluarga.
f) Stress dan strategi koping keluarga
Pengkajian ini bertujuan untuk mengkaji apa saja faktor
stresor di keluarga baik dari individu maupun dari sudut pandang
keluarga. Dalam hal ini, persepsi anggota keluarga memiliki andil
yang sangat penting karena antar individu bisa saja memiliki
persepsi yang berbeda terkait masalah yang tengah mereka hadapi.
A. ANALISA DATA
DATA FOKUS PROBLEM
Ds : Kode: D.0112
Keluarga mengatakan keinginan untuk Dx: Kesiapan
mengelola masalah Kesehatan dan Meningkatkan
penceghan nya. Manajemen
Keluarga mengatakan tidak adanya Kesehatan
hambatan yang berarti dakam Hal: 249
mengintergrasikan program yang
ditetapkan untuk mengatasi masalah
Kesehatan
Keluatrga mengatakan berkurang nya
factor risiko terjadinya masalah
Kesehatan
Do :
Memilih pilihan hidup sehari-hari tepat
untuk memenuhi tujuan program
Kesehatan
Tidak ditemukan adanya gejala masalah
atau penyakit yang tidak terduga

B. PRIORITAS DIAGNOSA
Kesiapan Meningkatkan Manajemen Kesehatan
Kode: D.0112
Hal: 249
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

No Data Diagnosa SLKI/NOC SIKI/NIC

1 Ds : Kode: D.0112 Keluarga Mampu Mengenal Masalah Keluarga Mampu Mengenal


Keluarga mengatakan Dx: Kesiapan Masalah
keinginan untuk Meningkatkan Tingkat pengetahuan
mengelola masalah Manajemen Kesehatan Edukasi kesehatan 1x
Kesehatan dan Hal: 249
penceghan nya. Keluarga Mampu Memutuskan Keluarga Mampu Memutuskan
Keluarga mengatakan Definisi: Tindakan Perawatan Tindakan Perawatan
tidak adanya hambatan Pola pengaturan dan Manajemen kesehatan Dukungan pengambilan keputusan 1x
yang berarti dakam pengintegrasian program
mengintergrasikan kesehatan ke dalam
program yang kehidupan sehari-hari
Keluarga Mampu Melakukan Perawatan Keluarga Mampu Melakukan
ditetapkan untuk yang cukup untuk
Sederhana Perawatan Sederhana
mengatasi masalah memenuhi tujuan
Perilaku kesehatan Edukasi prosedur tindakan (terapi
Kesehatan kesehatan dan dapat
akupressur, nafas dalam dan minum air
Keluatrga mengatakan ditingkatkan
kelapa muda) 1x
berkurang nya factor
risiko terjadinya
Keluarga Mampu Memodifikasi Keluarga Mampu Memodifikasi
masalah Kesehatan
Lingkungan Lingkungan
Do :
Manajemen kesehatan Edukasi keselamatan lingkungan 1x
Memilih pilihan hidup Keluarga Mampu Memanfaatkan Keluarga Mampu Memanfaatkan
sehari-hari tepat untuk Fasilitas Fasilitas
memenuhi tujuan Pemeliharaan kesehatan Promosi system pendukung 1x
program Kesehatan
Tidak ditemukan adanya
gejala masalah atau
penyakit yang tidak
terduga
PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

MENGIDENTIFIKASI DATA
1. Nama Keluarga.
Tn. A
2. Alamat dan Telepon.
Dusun rejosari, Padukuhan Wonosari, Wedomartani, sleman, yogyakarta
3. Komposisi Keluarga: Penggunaan genogram keluarga dianjurkan (Lihat
gambar 8-1).
No Nama L/P Umur Hub. Klg Pekerjaan Pendidikan
.
1. Tn. A L 36 Suami Wiraswast SMA
a
2. Ny. R P 39 Istri IRT SMA

4. Tipe bentuk keluarga


Menurut Ny. R didalam rumah tinggal Bersama suaminya Tn. A yang berusia
36 tahun. Menikah sudah dari tahun 2018, dan tinggal serumah sudah dari
sejak awal pernikahan. Ny. R dan Tn. A belum dikarunia anak, sekarang
sedang berusaha dalam program kehamilan. Tn. A sendiri bekerja sebagai
karyawan wiraswasta dan Ny. R tidak berkerja. Tipe keluarga Tn. A dan Ny. Y
ini adalah tipe keluarga Dyadic Nuclear.
5. Latar belakang Kebudayaan (Etnik)? (termasuk luasnya akulturasi):
Dalam menjelaskan data ini, gunakan kriteria berikut ini sebagai panduan
untuk menentukan kebudayaan dan orientasi religius keluarga serta luasnya
akulturasi.
a. Pernyataan keluarga atau anggota keluarga mengenai latar belakang etnik
(identifikasi diri)?
Ny. R mengatakan keluarganya berkewarganegaraan, warga Negara
Republik Indonesia, tidak pernah pindah kewarga negaraan, dan
keluarga nya berkebudayaan Jawa. Silsilah dari keluarga Ny. R dan Tn. A
juga berkewarga negaraan Indonesia dengan budaya Jawa.
b. Bahasa yang digunakan di rumah? Apakah semua anggota keluarga
berbicara bahasa Inggris?
Ny. R mengatakan Bahasa yang sering digunakan dalam keseharian nya
didalam rumah adalah Bahasa jawa dan Bahasa Indonesia.
c. Negara asal dan lama tinggal di Amerika Serikat (generasi ke berapa
anggota keluarga tersebut, dalam kaitannya dengan status imigrasi
mereka) dan alasan keluarga bermigrasi?
Ny. R mengatakan negara asal keluarganya adalah negara Indonesia,
sudah tinggal dari sejak lahir tidak mempunyai status kewarga negaraan
yang lain.
d. Jaringan sosial keluarga (dari kelompok etnik yang sama)?
Ny. R mengatakan tetangga dan masyarakat sekitar rumah
berkebudayaan jawa yang sudah tinggal lama di Dusun Rejosari,
Padukuhan Wonosari.
e. Tempat tinggal keluarga (bagian dari lingkungan yang secara etnik
bersifat homogen)?
Ny. R mengatakan tetangga di sekitar rumah nya masih ada kaitan
keluarga kerabata dekat dengan keluarga Ny. R dan Tn. A. yang
berkumpul dalam satu kelompok keluarga disekitar rumah.
f. Aktivitas keagamaan, sosial, kebudayaan, rekreasi, dan/atau pendidikan
(apainadng kah aktivitas ini berada dalam kelompok kebudayaan
keluarga)?
Ny. R mengatakan keluarganya selalu aktif mengikuti kegiatan sosial
kemasyarakan kadang juga jadi bagian dalam kepanitiaan aktifitas
keagamaan atau sosial kemasyarakatan. Saat ini Tn. A menjadi bagian
dalam keanggotaan kegiataan kemerdekaan NKRI 17 agustus sebagai
ketua pelaksana kegiatan.
g. Kebiasaan diet dan berpakaian (tradisional atau barat)?
Ny. R mengatakan tidak ada kebiasaan diet khusus yang dilakoni selama
ini, akan tetapi cara berpakaian sudah mengikuti jaman modern sekarang
dan jarang menggunakan pakaian tradisional itupun hanya dipakai pas
ada acara tertentu saja seperti pernikahan dengan adat jawa, atau
kegiataan kemasyarakatan.
h. Dekorasi rumah (tanda pengaruh kebudayaan)?
Ny. R mengatakan dekorasi rumah nya ini menggunakan dekorasi
modern dengan menggunakan bahan bahan yang sudah modern, tapi
dengan campuran dekorasi kebudayaan seperti desain rumah memanjang
satu lantai, tidak bertingkat dan atap menggunakan bahan alami seperti
tanah merah.
i. Keberadaan peran dan struktur kekuasaan keluarga tradisional atau
"modern"?
Menurut Ny. R terkait peran dalam keluarga kekuasaan nya modern dan
saat anggota sakit yang urgent maka langsung dibawa ke RS Panti Rini.
j. Porsi komunitas yang umum bagi keluarga-kompleks teritorial keluarga
(apakah porsi tersebut selalu di dalam komunitas etnik)?
k. Penggunaan praktisi dan jasa perawatan kesehatan keluarga. Apakah
keluarga mengunjungi praktisi umum, terlibat dalam praktik perawatan
kesehatan tradisional, atau memiliki kepercayaan tradisional dalam isu
kesehatan?
Ny. R mengatakan apabila salah satu dari keluarganya sakit parah
biasanya langsung dibawa ke Rs Panti Rini, dan apabila masih bisa
ditangani saat dirumah biasanya menggunakan sediaan obta yang masih
tersedia yaitu berupa obat warung atau obat dari apotek dan tidak jarang
pula menggunakan pengobatan tradisional yang telah dipelajari dari
beberapa sumber seperti media sosial, mahasiswa/pelajar yang
memberikan informasi di padukuhan.
6. Identifikasi Religius
a. Apa agama keluarga?
Ny. R mengatakan agama yang dianut oleh Ny. R dan Tn. A adalah
agama islam.
b. Apakah anggota keluarga berbeda dalam keyakinan dan praktik religius
mereka?
Ny. R mengatakan semua anggota keluarganya tidak ada yang berbeda
keyakinan, baik keyakinan agama ataupun keyakinan dalam budaya.
c. Sejauh mana keluarga aktif terlibat dalam mesjid, gereja, kuil, atau
organisasi keagamaan lainnya?
Ny. R mengatakan yang sering sholat ke masjid Tn. A, sholat tepat waktu
5 waktu, dan jikalau ada kegiataan keagamaan seperti pengajian Ny. A
juga selalu mengikuti kegiataan tersebut
d. Apa praktik keagamaan yang dikuti keluarga?
Ny. R mengatakan sering mengikuti kegiatan sosial keagamaan seperti
kegiatan pengajian di masjid atau peringatan hari raya islam yang sering
diselenggarakan di padukuhan.
e. Apa keyakinan dalam nilai keagamaan yang berpusat dalam kehidupan
keluarga?
Ny. R mengatakan selalu taat dan iman kepada allah swt, agar cepat
diberikan keturunan yang dinantikan setelah pernikah Tn. A dan Ny. R.
7. Status Kelas Sosial (berdasarkan pekerjaan, pendidikan, dan pendapatan):
a. Identifikasi kelas sosial keluarga, berdasarkan pada tiga indikator di atas.
Ny. R mengatakan bahwa Ny. R dan Tn. A berpendidikan terakhir SMA,
dan yang mencari nafkah dalam keluarganya hanya Tn. A. Pekerjaan Tn.
A merupakan karyawan swasta di sebuah penginapan dan sebagai kepala
Rt 04 di dusun rejosari. Penghasilan dalam sebulan yang didapatkan oleh
Tn. A sekitar Rp. 2.000.000, dari penghasilan tersebut digunakan untuk
memenuhi kebutuhan dalam keluarganya. Penghasilan tersebut menurut
Ny. Sudah cukup untuk menghidupi keluarganya.
b. Status Ekonomi.
Ny. R mengatakan yang mencari nafkah dalam keluarganya hanya Tn. A,
dan penghasilan dalam perbulan nya adalah Rp. 2.000.000. akan tetapi
untuk kebutuhan dalam keseharian sampai satu bulan sudah mencukupi.
c. Siapakah pencari nafkah di dalam keluarga?
Ny. R mengatakan yang mencari nafkah sepenuhnya yaitu suami Tn. A,
dengan bekerja sebagai karyawan perusahaan swasta.
d. Apakah keluarga menerima bantuan atau dana pengganti? Jika demikian,
apa saja (dari mana)?
Ny. R mengatakan tidak menerima bantuan apapun dari program
pemerintah ataupu yang lainnya. Semua sumber keuangan bersumber
dari penghasilan kerja Tn. A.
e. Apakah keluarga menganggap pendapatan mereka memadai? Bagaimana
cara keluarga melihat diri mereka sendiri dalam mengelola keuangan?
Ny. A mengatakan dari penghasilan kerja Tn. A sudah dapat mencukupi
kebutuhan keluarganya.
8. Mobilitas Kelas Sosial
Ny. A mengatakan untuk rekreasi biasanya keluarga menggunakan mobil
milik keluarga besarnya, dan untuk kepentingan keluarga kadang
menggunakan motor milik pribadi. Tn. A dan Ny. R biasanya menggunakan
kendaraan masing masing untuk kepentingan pribadi.,
TAHAP PERKEMBANGAN DAN RIWAYAT KELUARGA
9. Tahap perkembangan keluarga saat ini.
Keluarga Ny. R merupakan keluarga dengan tahapan perkembangan tahap 1
yaitu keluarga pasangan baru/keluarga baru (beginning family). keluarga
dengan individu laki-laki (suami) dan perempuan (istri). Ny. R dan Tn. A
sudah menikah dengan ikatan yang sah pada tahun 2018. Ny. R mengatakan
sudah pernah hamil 2 kali. Akan tetapi dari kedua kehamilan tersebut gagal.
Saat ini Ny. R sedang berusaha menjalani program kehamilan dengan cara
konsul ke fasilitas Kesehatan dan tidak bekerja karena ditakutkan mengalami
kegagalan kembali dalam kelahiran anak nya.
10. Sejauh mana keluarga memenuhi tugas perkembangan yang sesuai dengan
tahap perkembangan saat ini.
Tugas perkembangan keluarga yang sudah terpenuhi, menurut Ny. R adalah
Ketika Ny. R dan Tn. A adalah membentuk ikatan pernikahan antara Tn. A
dan Ny. R yang memuaskan bagi kedua belah pihak individu, dengan selalu
berdiskusi jikalau ada suatu kebutuhan yang ingin dipenuhi, bersifat saling
melengkapi akan membentuk ikatan pernikahan yang sempurna dimata
masing individu. Tugas selanjutnya yang sudah mulai terpenuhi ialah
hubungan yang harmonis antara Ny.r sebagai istri dari Tn. A. begitupun
sebaliknya dengan selalu melayani, memberikan kasih sayang antara suami
dan istri. Dan tugas selanjutnya yang sedang dijalani yaitu
membentuk/merencanakan sebuah keluarga dengan dengan kelahiran seorang
bayi.
11. Riwayat keluarga dari lahir hingga saat ini, termasuk riwayat perkembangan
dan kejadian serta pengalaman kesehatan yang unik atau yang berkaitan
dengan kesehatan (perceraian, kematian, kehilangan) yang terjadi dalam
kehidupan keluarga (gunakan genogram untuk mengumpulkan data ini).
Riwayat Kesehatan keluarga Ny. R dan Tn. A, Ny. R sendiri mempunyai
riwayat kesehatan berupa tingginya nilai hasil pemeriksaan kolesterol. Pada
saat dilakukan pemeriksaan tanggal 7 Juli 2023 jam 16.00, kepada Ny. R
didapatkan hasil pemeriksaan kolesterol adalah 233 mg/dL yang berarti
dalam kategori tinggi. Ny. R mengatakan sudah sejak lama kolesterol nya
tinggi, dan pada saat kadar kolesterol dalam darah Ny. R tinggi, sering kali
merasakan pegal pegal pada bagian pundak dan sampai merasakan lemas
karena nyeri pegal tersebut. Dan saat merasakan gejala tersebut Ny. R
mengkonsumsi obat penurun kolesterol yang dibeli dari apotek. Tidak hanya
Ny. R, Tn. A juga punya Riwayat kolesterol yang tinggi, akan tetapi pada saat
dilakukan pemeriksaan pada 15 Juli 2023, didapatkan hasil 126 mg/mgdL
yang berarti dalam kategori normal. Tn. A sendiri tidak mengkonsumsi obat
apapun untuk menurunkan kadar kolesterolnya tersebut. Akan tetapi Tn. A
selalu menjaga asupan makan agar kadar kolesterol dalam kategori baik
12. Keluarga asal kedua orang tua (seperti apa kehidupan asal-nya; hubungan
masa silam dan saat dengan orang tua (nenek. kakek) dari orang tua mereka.

DATA LINGKUNGAN
Data lingkungan keluarga meliputi seluruh alam kehidupan keluargamulai dari
pertimbangan area yang terkecil seperti aspek dalam rumah hingga komunitas
yang lebih besar tempat keluarga tinggal.
13. Karakteristik Rumah
a. Uraikan tipe tempat tinggal (rumah, apartemen, sewa kamar, dll). Apakah
keluarga memiliki rumah sendiri atau menyewa rumah?
Ny. R mengatakan rumah yang sekarang ditinggali merupakan rumah
milik pribadi, dibangun pas awal awal menikah pada tahun 2018.
b. Uraikan kondisi rumah (baik interior maupun eks-terior rumah). Interior
rumah meliputi jumlah ruang dan jenis ruang (ruang tamu, ruang tidur,
dll), penggunaan ruang-ruang tersebut dan bagaimana ruang tersebut
diatur. Bagaimana kondisi dan kecukupan perabot? Apakah penerangan,
ventilasi, dan pemanas memadai (artifisial atau panas matahari). Apakah
lantai, tangga, pemagaran, dan struktur lain-nya dalam kondisi yang
memadai?
Ny. R mengatakan rumah nya tipe permanen. Ruangan yang ada didalam
rumah yaitu berupa ruangan tamu, ruang keluarga, 2 kamar tidur, ruang
makan, kamar mandi, dapur, tempat cuci pakaian, tempat cuci piring, dan
Gudang. Diluar rumah terdapat parkiran motor dan mobil.
c. Di dapur, amati suplai air minum, sanitasi, dan adekuasi lemari es.
Ny. R mengatakan sumber air yang digunakan untuk memasak, mandi,
air minum merupakan air yang mengalir kerumah nya tersebut air tanah,
dan arah pembuangan mengarah ke selokan kecil dibagian belakang
rumah dan ke septitank.
d. Di kamar mandi, amati sanitasi, air, fasilitas toilet, ada tidaknya sabun
dan handuk? Apakah anggota keluarga mgnggunakan handuk yang
sama?
Ny. R mengatakan didalam kamar mandi terdapat bak mandi yang suka
dibersihkan minimal 2 kali dalam satu minggu, air bersumber dari air
tanah di samping rumah, terdapat toilet dengan pembuangan mengarah
ke septitank dibelakang rumah, untuk pemakaian handuk menggunakan
handuk pribadi. Dari masing-masing anggota keluarga mempunyai
e. Kaji pengaturan tidur di dalam rumah. Apakah pengaturan tersebut
memadai bagi para anggota keluarga dengan pertimbangan usia mereka,
hubungan, dan kebutuhan khusus lainnya?
Terdapat 2 kamar tidur. 1 kamar tidur Ny. R dan Tn. A. 1 kamar tidur
tamu/keluarga yang datang kerumah. Disiang hari Ny. R dan Tn. A tidur
di tempat istirahat ruang keluarga.
f. Amati keadaan umum kebersihan dan sanitasi rumah. Apakah ada
serbuan serangga-serangga kecil (khususnya di dalam) dan/atau masalah
sanitasi yang disebabkan adanya hewan peliharaan?
Lantai rumah tampak bersih tidak banyak debu, 1x dalam sehari
dibersihkan dipel dan disapu. Terdapat hewan peliharaan berupa burung
diluar rumah, lantai dibawah sangkar burung bersih karena selalu dengan
rutin dibesihkan.
g. Adakah tanda cat yang sudah tua mengelupas (sumber yang mungkin
menyebakan racun) yang mungkin terpajan oleh anak yang masih kecil?
Cat rumah masih terlihat baru dicat, tidak ada pelapukan cat didinding
rumah, masih segar dan cerah rapih tertata.
h. Identifikasi unit teritorial keluarga. Apakah mereka nyaman
menggunakan sumber/pelayanan di lingkungan mereka?
Ny. R mengatakan selalu mengikuti unit pelayanan Kesehatan
dilingkungan masyarakat sekitar rumah seperti posyandu. Menurut Ny. R
merasa puas akan pelayanan unit Kesehatan disekitar rumah, terdapatnya
klinik Kesehatan didekat rumah yang dapat dengan mudah dijangkau.
i. Evaluasi pengaturan privasi dan bagaimana perasaan keluarga mengenai
adekuasi privasi.
Ny. R mengatakan privasi individu masing orang dirumah terfasilitasi
dengan baik.
j. Evaluasi ada atau tidak adanya bahaya keamanan.
Ny. Y mengatakan tidak ada bahaya yang mengancam kehidupan nya
dilingkungan sekitar rumahnya.
k. Evaluasi adekuasi pembuangan sampah.
Ny. Y mengatakan untuk sampah selalu rutin dibakar dibelakng rumah,
dan pembuangan nya biasanya dipilah untuk sampah plastic, kertas dan
sampah dapur.
l. Kaji perasaan puas/tidak puas dari anggota keluarga secara keseluruhan
dengan pengaturan/penataan rumah. Apakah keluarga menyadari
keadekuatan rumah terhadap kebutuhan ini?
Ny. R mengatakan merasa nyaman akan penataan ruangan di dalam
rumahnya, akan tetapi blm puas akan ruangan makan yang belum tertata.
14. Karakteristik Lingkungan Sekitar dan Komunitas yang Lebih Besar
a. Apa karakter fisik dari lingkungan sekitar dan komunitas yang lebih
besar?
1) Tipe lingkungan/komunitas (desa, kota, subkota, an-tarkota) Tipe
tempat tinggal hunian, industrial, campuran hunian dan industri
kecil, agraris) di lingkungan.
Menurut Ny. R tempat tinggalmnya di dusun Rejosari, tipe tempat
tinggal di dusun Rejosari merupakan tipe hunian.
2) Kondisi hunian dan jalan (terpelihra, rusak, tidak terpelihara,
sedang dalam perbaikan).
Menurut Ny. R bahwa kondisi jalan memadai dan tidak rusak,
akses mudah dijangkau.
3) Sanitasi jalan raya, rumah (kebersihan, pengumpul-an sampah,
dil).
Menurut Ny. R jalanan di dusun Rejosari tampak bersih, dan dari
setiap rumah terdapat tempat sampah
4) Masalah yang berkaitan dengan kemacetan lalu lintas?
Menurut Ny. R mengatakan kondisi lalulintas dijalan sekitar
lingkungan rumah tidak terlalu macet. Untuk transportasi yang
biasa digunakan oleh keluarga yaitu memakai transportasi pribadi.
5) Adanya dan jenis industri di lingkungan.
6) Apakah ada masalah polusi udara, suara, atau air?
Ny. R mengatakan untuk masalah polusi udara, suara kebanyakan
dari kendaraan yang ada disekitar lingkungan rumah nya. Untuk
masalah polusi air tidak ada masalah sama sekali masih tergolong
baik, air tanah tidak bau, tidak kotor, dan tidak berwarna.
b. Bagaimana karakteristik demograf dari lingkungan dan komunitas?
1) Karakteristik etnik dan kelas sosial penghuni.
Menurut Ny. R bahwa etnik di lingkungannya homogen, kelas
sosial rata-rata kelasa menengah.
2) Pekerjaan dan hobi keluarga
Ny. R tidak berkerja, Tn. A berkerja sebagai karyawan swasta.
3) Kepadatan populasi.
Menurut Ny. R kepadatan penduduk di lingkungan nya belum
begitu padat.
4) Perubahan demografi baru-baru ini di dalam
komu-nitas/lingkungan.
Menurut Ny. R bahwa tidak ada perubahan yang signifikan pada
lingkungan.

c. Pelayanan kesehatan dan pelayanan dasar apa yang ada dalam


komunitas?
1) Fasilitas pemasaran (makanan, pakaian, apotek, dll).
Menurut Ny. R bahwa keterjangkauan makanan tidak jauh dari
rumah ± 3 menit, pakaian biasanya keluarga belanja di toko
pakaian terdekat, apotek ± 3 menit dari rumah dan juga membeli
pakaian dengan berbelanja online.
2) Institusi kesehatan (klinik, rumah sakit, dan fasilitas gawat
darurat).
Menurut Ny. R bahwa klinik kesehatan ± 2 menit, rumah sakit ±
20 menit dari rumah.
3) Lembaga pelayanan sosial (kesejahteraan, konse-ling, pekerjaan).
Menurut Ny. R bahwa pelayanan sosial kesejahteraan seperti
keterjangkauan ke pemimpin daerah, konseling dan pekerjaan
dapat dijangkau oleh keluarga.
4) Pelayanan tempat cuci otomatis untuk kebutuhan keluarga.
Menurut Ny. R bahwa keluarga biasanya mencuci pakaian di
rumah.
5) Tempat beribadah keluarga.
Menurut Ny. R bahwa keluarga biasanya beribadah di rumah,
masjid terdekat.
d. Bagaimana kemudahan akses sekolah di lingkungan dan Komunitas dan
bagaimana Kondisi sekolah tersebut? Apakah ada masalah integrasi
yang memengaruhi keluarga?
e. Fasilitas rekreasi.
Ny. R mengatakan biasanya keluarga rekreasi Bersama dengan keluarga
besar ke Pantai Parangtritis.
f. Tersedianya transportasi umum. Bagaimana keluarga dapat mengakses
pelayanan dan fasilitas tersebut (dalam hai jarak, kesesuaian, waktu
tempuh)?
Ny. R mengatakan jarang menggunakan transportasi umum, karena dari
masing masing anggota keluarga sudah mempunyai kendaraan masing-
masing.
g. Bagaimana insiden Kejahatan di lingkungan dan komunitas? Apakah
hal ini merupakan masalah keamanan yang serius?
Menurut Ny. R Jarang terjadi insiden kejahatan di lingkungan
rumahnya. Tetapi pengawasan akan diri dan keluarga harus tetap
diwaspadai dengan selalu menjaga barang milik pribadi dan menjaga
keamanan.
15. Mobiltas Geografis Keluarga
h. Berapa lama keluarga tinggal di wilayah tersebut?
Ny. R mengatakan keluarganya sudah tinggal di dusun Rejosari selama
5 tahun
i. Bagaimana riwayat mobilitas geografis dari keluarga ini?
Ny. R mengatakan tidak pernah berpindah pindah tempat tinggal sejak
menikah dari tahun 2018. Tn. A dan Ny. R tinggal dirumah milik
pribadi.
j. Dari mana keluarga tersebut berpindah atau bermigrasi?
16. Asosiasi Transaksi Keluarga dengan Komunitas
k. Siapa anggota keluarga yang menggunakan pelayanan komunitas atau
lembaga pelayanan apa yang dikenal di komunitas?
Menurut Ny. R yang sering menggunakan pelayanana masyarakat di
Padukuhan yaitu Ny. R. sering ikut serta dalam pelayanan yang
diberikan seperti pelayanan posyandu.
l. Seberapa sering atau sejauh mana mereka menggunakan pelayanan atau
fasilitas ini?
Ny. R mengatakan biasanya ikut serta dalam kegiatan pelayanan
dimasyarakat sebulan sekali.
m. Apa pola teritorial dari keluarga komunitas atau wilayah yang sering
dikunjungi?
Menurut Ny. R bahwa pelayanan hukum terdekat adalah polsek
Ngemplak yang jaraknya ± 9 menit dari rumah, selama ini belum
pernah mengunjungi polsek. Jika ada masalah di lingkungan biasanya
dibahas di tingkat RT/RW/Dusun sampai Padukuhan.
n. Apakah keluarga menyadari pelayanan komunitas yang relevan dengan
kebutuhannya, seperti transportasi?
Menurut Ny. R bahwa pelayanan seperti transportasi sangat memadai.

o. Bagaimana perasaan keluarga tentang kelompok atau organisasi yang


memberi bantuan kepada keluarga atau yang berkaitan dengan
keluarga?
Menurut Ny. R bahwa keluarga merasa senang karena pelayanan dari
pemerintah setempat seperti bantuan untuk keluarga miskin dan cukup
memadai.
p. Bagaimana cara keluarga memandang komunitasnya?
Menurut Ny. R bahwa komunitasnya sangat ramah dan saling
membantu satu sama lain.

STRUKTUR KELUARGA
17. Pola Komunikasi
a. Dalam mengobservasi keluarga secara keseluruhan dan/atau rangkaian
hubunan dari keluarga, seberapa sering komunikasi fungsional dan
disfungsional digunakan? (Buat dalam bentuk diagram atau berikan
contoh pola yang berulang)

1) Seberapa tegas dan jelas anggota keluarga mengutarakan


kebutuhan dan pera-saan mereka?
Ny. R mengatakan biasa menyampaikan maksud dan tujuan
dengan jelas, komunikasi antara suami dan istri. Untuk memenuhi
kebutuhan dari masing masing individu dan kebutuhan berdua.
2) Sejauh mana anggota keluarga menggunakan klarifikasi dan
kualifikasi dalam berinteraksi?
Ny. R mengatakan dalam komunikasi klarifikasi dibicarakan
berdua untuk mengetahui yang lebih jelas.
3) Apakah anggota keluarga memperoleh dan memberikan respon
dengan baik terhadap umpan balik atau biasanya mereka
menghalangi umpan balik dan eksplorasi terhadap isu?
Ny. R mengatakan biasanya setelah berkomunikasi dari Tn. A
suka memberikan respon yang jelas dan memebrikan support,
komunikasi jelas yang tersampaikan
4) Seberapa baik anggota menjadi pendengar dan mengikuti ketika
berkomunikasi?
Menurut Ny. R selaku istri dari Tn. A selalu setiap waktu
mendengarkan keluh kesah dari berbagai macam yang
dibicarakan, begitupun sebaliknya. Lalu memcari solusi terbaik
terkait keluh kesah tersebut.
5) Apakah anggota keluarga mencari validasi orang lain?
Menurut Ny. R biasanya kalo ada masalah yang rumit untuk
dipecahkan selalu melibatkan orangtua dari kedua belah pihak.
6) Sejauh mana anggota menggunakan asumsi dan peryataan yang
bersifat menghakimi saat berinteraksi?
Menurut Ny. R jarang sekali dari asumsi dan pernyataan yang
bersifat menghakimi, lebih untuk mendengarkan dan mencari
solusi terbaik untuk dicapai dalam suatu keadilan
7) Apakah anggota berinteraksi dengan pesan dalam suatu sikap
yang bersifat menyerang?
Menurut Ny. R tidak sama sekali untuk menyerang baik Ny. R
sebagai istri dan Tn. A sebagai suami. Lebih nyaman diselesaikan
secara bersama tanpa ada rasa emosi negatif.
8) Seberapa sering diskualifikasi digunakan?
Menurut Ny. R diskualifikasi dalam penentuan pencapaian target
pencapaian masalah bersifat mengalah dan menerima yang lebih
baik untuk mencapai kesepakatan.
b. Bagaimana pesan-pesan emosional Afektif disampaikan di dalam
keluarga dan subsistem keluarga?
Menurut Ny. R apabila ada masalah dalam hubungan keluarga, biasa
nya dibicarakan berdua terlebih dahulu, dan apabila ada masalah yang
rumit, bisa meminta masukan kepada kedua orangtua dari Ny. R
ataupun Tn. A
1) Seberana sering pesan emosional disampaikan?
Menurut Ny. R jarang sekali pesan emosional yang disampaikan
baik dari Tn. A / Ny. R, karena selalumenjaga keharmonisan
hubungan keluarga.
2) Jenis-jenis emosi apa yang disampaikan dalam subsistem
keluarga?
Menurut Ny. R biasanya curhat terkait keharmonisan dalam
keluarganya, masalah Kesehatan yang dialami
3) Apakah emosi yang disampaikan bersifat negatif, po-sitif, atau
keduanya?
Menurut Ny. R pesan yang disampaikan kebanyakan pean positif
yang disampaikan kepada keluarga.
c. Bagaimana frekuensi dan kualitas komunikasi yang berlangsung dalam,
jaringan Komunikasi dan dalam beberapa rang-kaian hubungan?
Menurut Ny. R tidak terlalu sering, jikalau udh urgent dan penting
biasanya langsung disampaikan
1) Siapa yang berbicara kepada siapa dan dengan sikap seperti apa?
Menurut Ny. R biasanya berbicara kepada orangtua nya sendiri
terlebih dahulu dan setelah berbicara dengan kedua orangtua nya,
selalu tersampaikan pesan pesan positif
2) Pola-pola umum apa yang digunakan enyampaikan pesan-pesan
penting?
Menurut Ny. R pesan yang disampaikan selalu jelas tanpa ada
menutup nutupin.
3) Apakah ada perantara?
Menurut Ny. R selalu secara langsung tanpa perantara, agar lebuh
nyaman untuk disampaikan
4) Apakah pesan yang disampaikan sesuai dengan usia
perkembangan anggota?
Menurut Ny. R hal komunikasi yang selalu dilakukan sudah
sesuai dengan aturan dalam keluarganya agar tidak terjadi
perpecahan antara kedua individu.
d. Apakah kebanyakan pesan yang disampaikan anggota keluarga sesuai
dengan konteks dan instruksi? (termasuk observasi pesan nonverbal).
Jika tidak, siapa. yang menunjukkan ketidaksesuaian dan pesan apa
yang tidak sesuai?
Menurut Ny. R selama pesan disampaikan komunikasi selalu sesuai
dengan konteks yang dibahas
e. Proses disfungsional apa yang terlihat dalam pola komunikasi?
Ny. R mengatakan sblmnya pernah disfungsi dalam masalah
kesejahteraan dalam keluarga, dalam konteks program kehamilan yang
sedang dijalani. Akan tetapi selalu mencari solusi terbaik untuk
mencapi tujuan tersebut
f. Apa saja isu-isu yang tertutup bagi diskusi, yang merupakan isu penting
bagi kesejahteraan dan fungi keluarga yang adekuat?
Menurut Ny. R tidak ada isu isu yang tertutup, semua terbuka antara Tn.
A dan Ny. R
g. Bagaimana faktor-faktor berikut memengaruhi pola komunikasi
keluarga:
Menurut Ny. R konteks Kesehatan yang selalu dibahas dalam keluarga
seperti Ny. R ingin Tn. A untuk berhenti merokok agar program
kehamilan bisa berjalan lancar. Dan Tn. A ingin Ny. R tidak berkerja
yang berat berat agar tujuan program kehamilan berjalan lancar.

18. Struktur Kekuasaan


Hasil akhir Kekuasaan
a. Siapakah yang membuat keputusan? Siapa yang memegang "kata terakhir"
atau "siapa yang menang"?
Menurut Ny. R pemegang keputusan akhir adalah Ny. R, akan tetapi untuk
keputusan tersebut tetap didiskusikan
b. Seberapa penting keputusan ini bagi keluarga?
Menurut Ny. R tergantung dari apa masalah yang dihadapi untuk
pengambilan keputusan tersebut.
Pertanyaan yang lebih spesifik mungkin meliputi:
1) Siapa yang menganggarkan, membayar rekening. dan memutuskan
bagaimana uang digunakan?
Menurut Ny. R untuk semua keuangan bersumber dari Tn. A dan yang
menganggarkan/mengatur Ny. r
2) Siapa yang memutuskan bagaimana cara menghabiskan waktu luang
atau siapa teman atau kerabat yang hendak dikunjungi?
Ny. R mengatakan biasanya dari Ny. R dan Tn. A berdiskusi terlebih
dahulu dan keputusan akhir tetap ada di Ny. R
3) Siapa yang memutuskan perpindahan dalam pekerjaan atau tempat
tinggal?
Ny. R mengatakan untuk keputusan perpindahan dalam pekerjaan
yang memutuskan dari masing masing individu
4) Siapa yang mendisiplinkan dan memutuskan?
Menurut Ny. R untuk kedisiplinan tatatertib yang memutuskan Ny. r
5) Proses Pengambilan Keputusan:
Menurut Ny. R untuk pengambilan keputusan biasanya berdiskusi
terlebih dahulu sampai menemukan titik temu dari masalah tersebut
untuk menyelesaikan nya.
c. Teknik Khusus apa yang digunakan untuk membuat keputusan di dalam
keluarga dan sejauh mana teknik ini digunakan (mis.. konsensus:
akomodasi/tawar-menawar: kompromi/paksaan)? Dengan kata lain,
bagaimana cara keluarga membuat ke-putusan?
Dasar-Dasar Kekuasaan. Berbagai dasar dan sumber kekuasaan adalah
kekuasaan/otoritas yang sah dan variasi dari kekuasaan itu. Kekuasaan tak-
berdaya: kekuasaan referen; kekuasaan ahli atau sumber; Kekuasaan
penghargaan: kekuasaan memaks: kekuasaan informasional (langsung atau
tidak langsung): Kekuasaan afektif, dan kekuassan manajemen ketegangan.
d. Atas dasar kekuasaan apa anggota keluarga membuat keputusan?
Variabel yang Memengaruhi Kekuasaan Keluarga
e. Mengenali Keberadaan salah satu variabel berikut ini akan membuat
pengkaji menginterpretasi perilaku Keluarga yang memungkinkan
kekuasaan keluarga dapat dikaji.
1) Hierarki kekuatan keluarga.
2) Tipe bentuk keluarga.
3) Pembentukan koalisi.
4) Jaringan komunikasi keluarga.
5) Perbedaan gender.
6) Faktor usia dan siklus kehidupan keluarga.
7) Faktor kebudayaan dan interpersonal.
8) Kelas sosial.
Keseluruhan Kekuasaan Sistem dan Subsistem keluarga
f. Dari pengkajian Anda terhadap seluruh isu-isu yang luas di atas, buat
kesimpulan mengenai apakah kekuasaan keluarga tersebut dapat termasuk
keluarga dominansi istri atau suami, anak. nenek, dil: ega-litarian-sinkratik
atau otonomi: tanpa pemimpin atau kaotik (kacau)! Kontinum kekuasaan
keluarga dapat digunakan sebagai suatu presentasi visual analisis Anda.
Kontinum Kekuasaan Keluarga: Jika dominansi ditemukan, siapa yang
dominan?
g. Untuk menentukan selurub pola kekuasaan, me-nanyakan pertanyaan yang
terbuka dan luas sering. kali mengaburkan (tanyakan kedua pasangan dan
anak-anak jika mungkin). di bawah ini diberikan beberapa contoh.
1) Siapa yang biasanya "berkata terakhir" atau mem-buat keputusan
tentang isu yang penting?
Ny. R mengatakan untuk keputusan kata akhir biasanya dari Ny. R.
2) Siapa yang benar-benar ditugaskan dan mengapa (mencari dasar-dasar
kekuasaan)?
3) Siapa yang mengatur keluarga?
Menurut Ny. R yang mengatur keluarga nya yaitu Ny. R.
4) Siapa yang memenangkan argumen atau isu-isu penting?
Menurut Ny. R yang memenangkan argument/isu penting biasanya
Ny. R
5) Siapa yang biasa menang jika ada ketidaksepakatan?
Apabila tidak ada kesepakatan biasanya mencari validasi dari kedua
orangtua Ny. R dan Tn. A
6) Pendapat siapa yang digunakan jika orang tual suam! tidak sepakat?
Menurut Ny. R
7) Apakah anggota keluarga puas dengan bagamana keputusan dibuat
dan siapa yang membuat keputusan tersebut (struktur kekuasaan saat
ini)?
19. Struktur Peran
Struktur Peran Formal
a. Posisi dan peran formal apa yang dipenuht setiap anggota keluarga?
Uraikan bagaimana setiap anggota keluarga melakukan peran-peran
formal mereka.
b. Apakah peran ini dapat diterima dan konsisten dengan harapan anggota
keluarga? Dengan Kata lain. apakah ada ketegangan atau konflik peran?
c. Seberapa kompeten anggota merasa mereka melakukan peran terhormat
mereka?
d. Apakah terdapat fleksibilitas dalam peran lika dibutuhkan?
Struktur Peran Informal
e. Peran informal atau peran samar apa yang terdapat di keluarga? Siapa
yang menjalankan dan seberapa sering atau konsisten peran tersebut
dialankan?
f. Apakah anggota keluarga secara samar menialankan peran yang
berbeda dari posisi mereka yang dituntut keluarga untuk mereka
mainkan?
g. Apa tujuan kehadiran peran-peran yang didentifikasi sebagai peran
samar atau informal?
h. Apakah ada peran informal yang disfungsional pada keluarga atau
anggota keluarga dalam jangka waktu yang lama?
i. Apa pengaruh pada orang yang menjalankan peran tersebut?
j. Analisis Model Peran (kapan masalah peran muncul)
k. Siapa yang menjadi model yang memengaruhi se-orang anggota
keluarga dalam kehidupan awalnya, siapa yang memberikan perasaan
dan nilai-nilai ten-tang pertumbuhan, pengalaman baru, peran, dan
teknik komunikasi?
l. Siapa yang secara spesifik bertindak sebagai model peran bagi
pasangan dalam peran mereka sebagai orang tua, dan sebagai pasangan
pernikahan, seperti apakah mereka itu?
m. Jika peran informal disfungsional di dalam keluarga, siapa yang
menjalankan peran ini di dalam generasi yang sebelumnya?
n. Variabel vang Mempengaruhi Struktur Peran
o. Pengaruh kelas sosial: Bagaimana latar belakang ke-las sosial
memengaruhi struktur peran informal dan formal di dalam keluarga?
p. Pengaruh kebudayaan: Bagaimana struktur peran keluarga dipengaruhi
oleh latar belakang keluarga agama dan etnik?
q. Pengaruh perkembangan atau tahap siklus kehidupan: Apakah perilaku
peran anggota keluarga saat ini sesuai dengan tahap perkembangan?
r. Peristiwa situasional: Perubahan dalam status kesehatan anggota
keluarga. Bagaimana masalah kese-hatan memengaruhi peran keluarga?
Realokasi peran/tugas apa yang telah dilakukan? Bagaimana anggota
keluarga yang telah menerima peran-peran baru menyesuaikan diri?
Apakah ada bukti tentang stres atau konflik akibat peran? Bagaimana
anggota keluarga dengan masalah kesehatan bereaksi terhadap
perubahan atau hilangnya peran?
20. Nilai Keluarga
a. Penggunaan metode "perbandingan" dan "membedakan" memberikan
kesan (dengan nilai dari kebudayaan yang dominan dan kelompok
rujukan keluarga kelompok etnik yang di identifikasi mereka atau
keduanya).
1) Produktivitas/Pencapaian Individu
2) Individualisme
3) Materialisme/etika konsumsi
4) Etika kerja
5) Pendidikan
6) Persamaan
7) Kemajuan dan penguasaan lingkungan.
8) Orientasi masa depan
9) Efisiensi, keteraturan, dan kepraktisan
10) Rasionalitas
11) Kualitas hidup dan pemeliharaan kesehatan
12) Pendidikan
13) Persamaan
14) Kemajuan dan penguasaan lingkungan.
15) Orientasi masa depan
16) Efisiensi, keteraturan, dan kepraktisan
17) Rasionalitas
18) Kualitas hidup dan pemeliharaan kesehatan
19) Perbedaan dalam Sistem Nilai
b. Sejauh mana kesesuaian antara nilai kekeluarga dan kelompok rujukan
keluarga dan/atau sistem yang berinteraksi seperti .sistem pendidikan dan
perawatan pelayanan kesehatan serta komunitas yang lebih luas?
c. Sejauh mana kesesuaian antara nilai kekeluarga dan nilai masing-masing
anggota keluarga?
d. Nilai Keluarga
e. Seberapa penting nilai-nilai yang diidentifikasi di dalam keluarga?
(Urutkan dari
f. noh. nilai keluarga yang paling penting).
g. Nilai apa yang dianut secara disadari atau tidak disadari?
h. Apakah terdapat bukti konflik nilai di dalam keluarga?
i. Bagaimana kelas sosial, latar belakang kebudayaan dan derajat akulturasi,
per-bedaan generasi, leak geografis (rural, urtan, suburban) keluarga
memengaruhi nilai-nilai keluarga?
j. Bagaimana nilai-nilai keluarga meme-ngaruhi status kesehatan keluarga?
FUNGSI KELUARGA
21. Fungsi Afektif
Saling asuh, Keakraban, dan Identifikasi
a. Sejauh mana anggota keluarga saling asuh dan mendukung?
b. Apakah terdapat perasaan keakraban dan keintiman di antara
lingkungan hubung-an keluarga? Sebaik apa anggota keluarga bergaul
satu sama lain? Apakah mereka menunjukkan kasih sa-yang satu sama
lain?
c. Apakah identifikasi satu sama lain, ikatan, atau kedekatan nampak ada?
(pernyataan empati, perhatian terhadap. perasaan, pengalaman, dan
kesulitan anggota keluarga lainnya, semuanya di-tunjukkan). Untuk
menjawab pertanyaan no. 21.1, 21.2, dan 21.3, diagram pele-katan
sangat membantu (lihat Gbr.14-2).
Keterpisahan dan Keterkaitan
d. Bagaimana keluarga menghadapi isu-isu tentang keterpisahan dan
keterkaitan?
1) Bagaimana keluarga membantu anggotanya agar bersatu dan
memelihara keterkaitan?
2) Apakah tersedia kesempatan untuk mengembangkan keterpisahan
dan apakah kesempatan tersebut sesuai dengan usia dan
kebutuhan setiap anggota keluarga?
Pola Kebutuhan Respons Keluarga
e. Sejauh mana anggota keluarga merasakan kebutuhan individu lain di
dalam keluarga?
1) Apakah orang tua (pasangan) mampu menguraikan kebutuhan
dan persoalan anak-anak serta pasangan mereka?
2) Seberapa peka anggota keluarga dalam menanggapi isyarat yang
berkaitan dengan kebutuhan dan perasaan anggota yang lain?
f. Apakah kebutuhan, minat, dan perbedaan masing-masing anggota
dihormati oleh anggota keluarga yang lain?
1) Apakah terdapat keseimbangan dalam hal hormat menghormati
(apakah mereka menunujukkan saling menghormati)?
2) Sejauh mana kepekaan keluarga terhadap tindakan dan persoalan
dari setiap individu?
g. Sejauh mana keluarga mengenali bahwa kebutuhan keluarga telah
dipenuhi oleh keluarga? Bagaimana proses pelepasan emosional
(mencurahkan masalah) keluarga?
(Untuk pertanyaan no. 21.5, 21.6, dan 21.7 menunjukkan bahwa daftar
ang-gota keluarga juga mencakup kebutuhan mereka (seperti yang
dipersepsikan oleh anggota keluarga) dan sejauh mana kebu-than ini
dipenuhi oleh anggota keluarga.)
22. Fungsi Sosialisasi
a. Kaji praktik keluarga dalam membesarkan anak dalam isu berikut.
1) Pengendalian perilaku, meliputi disiplin, penghargaan dan
hukuman.
2) Otonomi dan ketergantungan.
3) Memberi dan menerima cinta.
4) Latihan perilaku yang sesuai dengan usia (perkembangan fisik,
sosial, emosional, bahasa, dan intelektual).
b. Seberapa adaptif praktik keluarga dalam membesarkan anak untuk
sebuah bentuk keluarga dan situasi tertentu?
c. Siapa yang menerima tanggung jawab untuk peran membesarkan anak
atau fungsi sosialisasi? Apakah fungsi ini di pikul bersama? Jika
demikian, bagaimana hal ini diatur?
d. Bagaimana anak-anak dihargai dalam keluarga in?
e. Keyakinan budaya apa yang memengaruhi pola keluarga dalam
membesarkan anak?
f. Bagaimana faktor sosial memengaruhi pola pengasuhan anak?
g. Apakah keluarga ini berisiko tinggi mengalami masalah membesarkan
anak? Jika demikian, faktor apa yang menyebabkan keluarga berisiko?
h. Apakah lingkungan rumah cukup memadai bagi anak untuk bermain
anak-anak (sesuai dengan tahap perkembangan anak)? Apakah
peralatan permainan yang ada sesuai dengan usia anak?
23. Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Keyakinan, nilai, dan perilaku kesehatan: Nilai apa yang dianut
keluarga dalam kesehatan?
1) Promosi/peningkatan kesehatan? Pencegahan?
2) Apakah terdapat konsistensi antara nilai kesehatan keluarga
seperti yang dinyatakan dan tindakan kesehatan mereka?
3) Kegiatan promosi kesehatan apa yang dilakukan keluarga secara
teratur? Apakah perilaku ini merupakan karakteristik dari semua
anggota keluarga, atau apakah pola perilaku promosi kesehatan
sangat beragam di antara anggota keluarga?
4) Apa tujuan kesehatan keluarga?
b. Definisi dan tingkat pengetahuan kelwarga tentang sehat-sakit:
1) Bagaimana keluarga mendefinisikan sehat dan sakit untuk
masing-masing anggota keluarga? Tanda-tanda apa yang
memberikan kesan, dan siapa yang memutuskan?
2) Apakah keluarga dapat mengamati secara akurat dan melaporkan
gejala dan perubahan yang signifikan?
3) Apakah sumber informasi dan saran kesehatan bagi keluarga?
4) Bagaimana informasi dan saran tentang kesehatan diteruskan
kepada anggota keluarga?
c. Status kesehatan keluarga dan kerentanan terhadap sakit yang dirasa:
1) Bagaimana keluarga mengkaji status kesehatannya saat ini?
2) Masalah kesehatan apa yang saat ini didentifikasi oleh keluarga?
3) Masalah kesehatan apa yang membuat keluarga merasa mereka
rentan?
4) Apa persepsi keluarga tentang berapa banyak kontrol kesehatan
yang mereka lakukan dengan melakukan tindakan kesehatan yang
tepat?
d. Praktik diet keluarga:
1) Apakah keluarga mengetahui tentang sumber makanan dari
piramida pedoman makanan?
2) Apakah diet keluarga adekuat? (catatan riwayat pola makan
keluarga selama tiga hari dianjurkan.)
3) Siapakah yang bertanggung jawab untuk terhadap perencanaan,
belanja, dan persiapan makanan?
4) Bagaimana makanan disiapkan?
5) Berapa banyak makanan yang dikonsumsi per hari?
6) Apakah ada pembatasan anggaran makanan?
7) Penggunaan kupon makanan?
8) Bagaimana kelayakan penyimpanan dan lemari pen-dingin
makanan?
9) Apakah saat makan memiliki suatu fungsi tertentu bagi keluarga?
10) Bagaimana sikap keluarga terhadap makanan dan jam makan?
11) Bagaimana kebiasaan keluarga dalam mengonsumsi makanan
kudapan?
e. Kebiasaan tidur dan beristirahat:
1) Apakah yang merupakan kebiasaan tidur anggota keluarga?
2) Apakah kebutuhan tidur anggota keluarga sesuai dengan status
kesehatan dan usia mereka?
3) Apakah jam tidur ditetapkan secara teratur?
4) Apakah anggota keluarga melakukan istirahat siang secara teratur
dan memiliki cara-cara lain untuk is-tirahat selama sehari?
5) Siapa yang memutuskan kapan anak-anak harus tidur?
6) Di mana anggota keluarga tidur?
f. Praktik aktivitas fisik dan rekreast:
1) Apakah anggota keluarga menyadari bahwa rekreasi aktif dan
olahraga secara teratur penting untuk Ke-sehatan?
2) Apakah pekerjaan harian yang biasa memberikan kesempatan
untuk latihan?
3) Jenis rekreasi dan aktivitas fisik apa (mis., lari, ber-sepeda,
berenang, menari, tens) yang dilakukan mkeluarga? Berapa kali?
Siapa yang mengikuti?
4) Apakah ativitas sehari-hari yang dilakukan oleh anggota keluarga
membutuhkan energi yang kecil is muntuk dikeluarkan?
5) Apakah anggota keluarga menghabiskan sedikitnya 30 menit
hampir setiap hari dalam melakukan aktivitas fisik yang sedang
atau berat?
6) Apa jenis aktivitas rekreasi/waktu luang subsistem keluarga
(subsistem pasangan, subsistem orang tua-anak, dan subsistem
saudara). Seberapa sering akti-vitas ini terjadi? Siapa yang
berpartisipasi?
7) Apa keyakinan keluarga tentang hubungan aktivitas fisik dengan
kesehatan?
8) Apa yang dirasakan anggota keluarga tentang akti-vitas
rekreasi/waktu luang (kepuasan terhadap wak-tu yang dihabiskan
dan jenis aktivitas):
g. Praktik penggunaan obat terapeutik dan penenang, alkohol serta
tembakau di Keluarga:
1) Apakah keluarga menggunakan alkohol, tembakau, kopi, cola, atau
teh? (Kafein dan teobromin adalah stimulan).
Menurut Ny. R, Tn. A suka banget meminum kopi dalam satu hari
habis satu gelas, dan rokok habis minimal 6 batang dalam satu hari.
2) Apakah anggota keluarga mengonsumsi obat sebagai penenang?
Menurut Ny. R, keluarganya tidak pernah sekali mengonsumsi obat
penenang, alkohol
3) Sudah berapa lama anggota keluarga menggunakan alkohol atau
obat penenang?
Menurut Ny. R, keluarganya tidak pernah sekali mengonsumsi obat
penenang, alkohol
4) Apakah penggunaan tembakau, alkohol, atau obat yang diresepkan
oleh anggota keluarga dirasakan sebagai masalah?
Menurut Ny. R, kebiasaan merokok dari Tn. A merupakan masalah
untuk program kehamilan yang sedang dijalani
5) Apakah penggunaan alkohol atau obat lainnya mengganggu
kapasitas untuk melakukan aktivitas yang biasa?
Menurut Ny. R, baik Tn. A dan Ny. R tidak pernah meminum
alcohol, akan tetapi mengonsumsi obat untuk kolesterol sebagai
Pereda nyeri dalam gejala kolesterol yang dialami nya.
6) Apakah anggota keluarga secara teratur menggunakan obat yang
dijual bebas atau obat yang diresepkan?
Menurut Ny. R tidak selalu minum obat untuk penyakit kolesterol
nya tersebut
7) Apakah keluarga menyimpan obat dalam periode yang lama dan
mengguna-kannya kembali?
Menurut Ny. R biasanya menyimpan obat sediaan dalam waktu
lama, pada saat mau dipakai dicek Kembali kadaluwasa dari obat
tersebut
8) Apakah obat diberi label dan disimpan insgalon dengan tepat di
tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak kecil?
Menurut Ny. R obat tidak diberi label apa apa, hanya disimpen saja
didalam kulkas/kotak obat.
h. Peran Keluarga dalam praktik perawatan diri:
1) Apa yang dilakukan keluarga untuk memperbaiki status
kesehatannya?
Menurut Ny. R biasanya kalo sakit langsung menggunakan obat-
obat. Dan pergi ke fasilitas Kesehatan untuk mendapatkan
perawatan.
2) Apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah penyakit?
Menurut Ny. R untuk mencegah penyakit biasanya dengan menjaga
asupan makan yang tidak berlebihan dan istirahat secukupnya.
3) Siapakah pemimpin kesehatan di dalam keluarga?
Menurut Ny. R biasanya yang memegang peran dalam Kesehatan
Ny. R.
4) Siapa yang membuat keputusan kesehatan di dalam keluarga?
Menurut Ny. R biasanya yang membuat keputusan terakhir Ny. R
dengan berdiskusi terlebih dahulu dengan Tn. A
5) Apa yang dilakukan anggota Keluarga Ketika merawat anggota
yang sakit di rumah?
Menurut Ny. R untuk merawat keluarganya yang sakit suka dengan
obat-obatan warung/apotek.
6) Bagaimana kemampuan keluarga dalam delaga hal perawatan diri
yang berkaitan dengan pengakuan terhadap tanda dan gejala,
diagnosis dan perawatan di rumah terhadap masalah kesehatan
yang umum dan sederhana?
Menurut Ny. R biasnya gejala yang muncul seperti pegal pegal di
leher,bahu. Suka dengan pemijatan dan dengan obat-obatan.
7) Apa nilai, sikap, dan keyakinan keluarga mengenai perawatan di
rumah?
Menurut Ny. R meyakini akan usaha tidak ada yang sia-sia, jikalau
sudah tidak bisa ditangani selalu langsung di bawa ke rs.
i. Tindakan pencegahan secara medis:
1) Bagaimana riwayat dan perasaan kelu-arga tentang keadaan fisik
ketika berada dalam keadaan sehat?
Menurut Ny. R biasanya dalam keadaan sehat badan nya tidak
merasa pegal pegal pikiran jernih seperti tidak ada beban.
2) Kapan pemeriksaan terakhir terhadap mata dan pendengaran
dilakukan?
Menurut Ny. R keluarganya tidak pernah melakukan pemeriksaan
mata dan pendengaran
3) Bagaimana status imunisasi anggota keluarga?
Ny. R menagtakan sudah melakukan vaksin covid-19.
4) Apakah anggota keluarga menggunakan air yang diberi florida, dan
apakah anak. anak dianjurkan untuk menggunakan florida setiap
hari?
Menurut Ny. R tidak pernah meminum air yang mengandung
florida
5) Apa kebiasaan higiene oral keluarga yang berkaitan dengan sikat
gigi setelah makan?
Menurut ny. R biasanya melakukan sikat gigi, sebelum dan setelah
bangun tidur, setelah makan.
6) Bagaimana pola keluarga dalam mengasup gula dan tepung?
Menurut Ny. R gula biasanya digunakan untuk kopi, teh dan
bumbu masakan. Dan tepung untuk gorengan.
7) Apakah anggota keluarga menerima perawatan gigi profesional
yang bersifat preventif/pencegahan, termasuk pendidikan
kesehatan, penyinaran dengan sinar X secara periodik, kebersihan,
per-baikan, dan, untuk anak-anak, florida oral atau topikal?
Menurut Ny. R tidak pernah melakukan perawatan gigi profional
karena tidak ada masalah dalam gigi.
j. Terapi komplementer dan alternatif:
1) Apa praktik pelayanan/perawatan kesehatan
2) Hatan alternatif yang digunakan oleh anggota keluarga?
3) Bagaimana mereka turut mengikuti prak-tik ini, dan atas alasan
apa mereka meng-ikuti praktik ini?
4) Bagaimana perasaan anggota keluarga tentang manfaat praktik
terhadap ke-sehatannya?
5) Sudahkah praktik ini dilaksanakan berdasarkan koordinasi dengan
pelayanan berbasis medis lainnya?
k. Riwayat Kesehatan Keluarga:
1) Bagaimana keseluruhan kesehatan dari anggota keluarga dari
hubungan perni-kahan (kakek/nenek, orang tua, bibi, paman,
sepupu, saudara, dan generasi) selama tiga generasi?
Menurut Ny. R, keluarganya memiliki Riwayat penyakit
kolesterol dari ibu Ny. R dan sekarang Ny. R memiliki Riwayat
kolesterol tinggi.
2) Apakah ada riwayat penyakit genetik atau keturnan di masa lalu
dan seka-rang-penyakit diabetes, jantung, tekan-an darah tinggi,
stroke, kanker, gout, penyakit ginjal dan tiroid, asma, dan keadaan
alergi lainnya, penyakit darah, atau penyakit keturnan lainnya.
Menurut Ny. R, keluarganya memiliki Riwayat penyakit
kolesterol dari ibu Ny. R dan sekarang Ny. R memiliki Riwayat
kolesterol tinggi.
3) Apakah ada riwayat keluarga tentang masalah emosi atau bunuh
diri? Apakah terdapat penyakit keluarga yang berkait-an dengan
lingkungan?
Menurut Ny. R tidak ada Riwayat keturunan emosi, menurut nya
keluarga selalu menjaga kestabilan emosi.
l. Layanan perawatan kesehatan yang diterima:
1) Dari mana anggota keluarga menerima perawatan (sebutkan
praktisi perawatan kesehatan dan/atau lembaga perawatan
kesehatan)?
Menurut Ny. R, keluarganya biasa pergi untuk perawatan
Kesehatan nya ke RS Panti Rini. Pelayanan di RS Panti Rini
nyaman dan puas untuk kesehatan keluarganya.
2) Apakah penyedia atau lembaga kesehatan merawat dan
memerhatikan semua kebutuhan kesehatan mereka?
Menurut Ny. R merasa puas akan pelayanan posyandu, pelayanan
puskesmas, RS, menurutnya sudah memerhatikan akan kebutuhan
kesehatan nya.
m. Perasaan dan persepsi mengenai pelayanan kesehatan:
1) Bagaimana perasaan keluarga tentang jenis pelayanan kesehatan
yang tersedia di dalam masyarakat?
Menurut Ny. R pelayanan posyandu balita, lansia sudah tersedia
dan pelayanan nya juga nyaman, akan tetapi untuk posyandu usia
dewasa belum tersedia secara maksimal untuk diwilayah
masyarakatnya.
2) Bagaimana perasaan keluarga mengenai pelayanan kesehatan yang
diterima?
3) Apakah keluarga merasa nyaman, puas, dan percaya dengan
perawatan yang di-terima dari penyedia pelayanan kese-hatan?
4) Apakah keluarga memiliki pengalaman masa lalu dengan
pelayanan kesehatan keluarga?
5) Apa sikap dan harapan keluarga terha-dap peran perawat?
n. Pelayanan kesehatan darurat:
1) Apa lembaga atau dokter yang mem-berikan layanan perawat
memiliki pelayanan darurat?
2) Apakah pelayanan medis dari pemberi pelayanan kesehatan saat in
tersedia, jika terjadi keadaan darurat ?, apakah keluarga mengetahui
di mana pelayanan darurat terdekat (menurut kelayakan) baik untuk
anak-anak maupun ranggota keluarga yang dewasa?
3) Apakah keluarga mengetahui bagaimana cara meng-invirogas
hubungi ambulans dan pelayanan paramedis?
4) apakah keluarga memiliki rencana keschatan gawat darurat?
o. Sumber pembayaran:
1) Bagaimana keluarga membayar pelayanan yang diterima?
2) Apakah keluarga memiliki rencana asuransi kesehatan swasta,
Medicare, atau Medicaid; atau haruskah keluarga membayar penuh
atau sebagian?
3) Apakah keluarga mendapatkan pelayanan gratis (atau mengetahui
siapa yang layak mendapatkannya)?
4) Apa efek dari biaya perawatan kesehatan terhadap pemakaian
pelayanan kesehatan oleh keluarga?
5) Jika keluarga memiliki asuransi kesehatan (swasta,Medicare,
Medicaid), apakah keluarga diinformasikan tentang layanan apa
yang dijamin oleh asuransi seperti pelayanan preventif, peralatan
medis tertentu, kunjungan rumah, dll?
p. Logistik untuk mendapatkan perawatan:
1) Berapa jarak fasilitas perawatan dari rumah keluarga?
2) Alat transportasi apa yang digunakan keluarga untuk mencapai
fasilitas perawatan?
3) Jika keluarga harus menggunakan angkutan umum,masalah apa
yang timbul dalam hal jam pelayanan im dan lamanya perjalanan
ke fasilitas pelayanan kesehatan?
24. Stres, Koping, dan Adaptasi Keluarga
Stresor, kekuatan, dan persepsi keluarga

a. Apa saja stresor (baik jangka panjang maupun pendek) yang pernah
dialami oleh keluarga?
1) Merujuk pada Family Inventory of Live Events and Changes fIR
Scale (Tabel 17-2) sebagai contoh stresor yang penting.
2) Pertimbangkan stresor ekonomi sosial dan lingkungan.
Bagaimana kekuatan dan jangka waktu dari stresor ini?
b. Kekuatan apa yang mengimbangi stresor itu?
1) Apakah keluarga mampu menangani stres dan kete-gangan
kehidupan keluarga sehari-hari?
2) Sumber apa yang dimiliki keluarga untuk mengatasi stresor itu?
c. Bagaimana keluarga mendefinisikan situasi tersebut?
1) Apakah realistik, penuh harapan, dilihat sebagai tan-tangan?
2) Apakah keluarga mampu bertindak berda-sarkan pada penilaian
realistis dan objektif terhadap situasi atau peristiwa yang penuh
stres?
3) Atau apakah stresor utama dilihat sebagai hal yang sangat besar,
sulit di atasi, atau sesuatu yang merusak?

Strategi Koping Keluarga


d. Bagaimana keluarga bereaksi terhadap stresor yang sedang dialami?
1) Strategi apa yang digunakan?
2) Strategi koping apa yang dilakukan keluarga dan untuk
menangani jenis masalah apa?
3) Apakah cara koping anggota keluarga berbeda untuk mengatasi
masalah saat ini? Jika demikian, bagaimana?
e. Sejauh mana keluarga menggunakan strategi koping internal?
1) Mengandalkan kelompok keluarga
2) Berbagi perasaan, pemikiran, dan aktivitas (mem-perkuat
kohesivitas)
3) Fleksibilitas peran
4) Normalisasi
5) Mengendalikan mana masalah dengan pembing-kaian ulang dan
penilaian pasif
6) Pemecahan masalah bersama
7) Mendapatkan informasi dan pengetahuan
8) Terbuka dan jujur dalam komunikasi keluarga
9) Menggunakan humor dan tawa
f. Sejauh mana keluarga menggunakan strategi koping eksternal berikut
(lihat Tabel 17-3)?
1) Memelihara jalinan aktif dengan komunitas
2) Menggunakan dukungan spiritual
3) Menggunakan sistem dukungan sosial
4) Untuk memperoleh informasi jaringan dukungan sosial lebih
lanjut, baik genogram (Gambar 8-1) dan ecomap (gambar 17-4)
dianjurkan.
g. Strategi koping disfungsional apa yang pernah di-gunakan keluarga atau
apakah keluarga sat ini menggunakannya? Adakah ada tanda-tanda dis-
fungsional seperti yang tercantum di bawah ini? Jika demikian, catat
dan sejauh mana tanda tersebut di-gunakan?
1) Mengambinghitamkan
2) Penggunaan ancaman
3) Mitos keluarga
4) Orang ketiga
5) Pseudomutualitas
6) Otoriterianisme
7) Perpecahan keluarga
8) Penyalahgunaan alkohol dan/atau obat-obatan
9) Kekerasan dalam keluarga (pasangan, anak, sibling, lansia, atau
homoseksual
10) Pengabaian anak

Adaptasi Keluarga
a. Bagaimana pengelolaan atau fungsi keluarga?
Apakah stresor/masalah keluarga dikelola secara adekuat oleh keluarga?
Apa dampak dari stresor pada fungsi keluarga?
b. Apakah keluarga berada dalam krisis?
(Salah satu tugas primer perawat kelu-arga adalah mendeteksi kapan
keluarga berada dalam krisis.) Apakah masalah yang ada merupakan
bagian dari ketidak-mampuan kronik menyelesaikan masa-lah (mis.,
apakah keluarga terpajan kri-sis?
Melacak Stresor, Koping, Adaptasi Sepanjang Waktu
a. Ketika perawat keluarga bekerja dengan keluarga sepanjang waktu, akan
sangat bermanfaat untuk melacak atau memantau bagaimana keluarga
bereaksi terha-dap stresor, persepsi, koping, dan adaptasi. Apakah keluarga
mulai pulih, menghasilkan proses koping yang ber-guna, atau apakah tetap
pada tingkat adaptasi yang sama, atau menunjukkan tanda-tanda penurunan
adaptasi?
ANALISA DATA

No Data Diagnosa SLKI/NOC SIKI/NIC

1 DS: Kode: D. 0112 Keluarga Mampu Mengenal Masalah Keluarga Mampu Mengenal
a. Ny R mengatakan Dx: Masalah
memiliki penyakit Kesiapan Tingkat pengetahuan
kolesterol Meningkatkan Edukasi kesehatan 1x
b. Ny D mengatakan Manajemen Kesehatan
jika kolesterol Hal: 249 Keluarga Mampu Memutuskan Keluarga Mampu Memutuskan
kambuh untuk Definisi: Tindakan Perawatan Tindakan Perawatan
mencegah diberikan Pola pengaturan dan Manajemen kesehatan Dukungan pengambilan keputusan 1x
obat dari klinik, yaitu pengintegrasian program
simvastatin kesehatan ke dalam Keluarga Mampu Melakukan Perawatan Keluarga Mampu Melakukan
DO: kehidupan sehari-hari Sederhana Perawatan Sederhana
Didapatkan hasil yang cukup untuk Perilaku kesehatan Edukasi prosedur tindakan
pemeriksaan kolesterol memenuhi tujuan Terapi TINA DADA 1x
pada Ny. R adalah 233 kesehatan dan dapat
mg/dL ditingkatkan Keluarga Mampu Memodifikasi Keluarga Mampu Memodifikasi
Lingkungan Lingkungan
Manajemen kesehatan Edukasi keselamatan lingkungan 1x

Keluarga Mampu Memanfaatkan Keluarga Mampu Memanfaatkan


Fasilitas Fasilitas
Promosi system pendukung 1x
Pemeliharaan kesehatan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI TINDAKAN
Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi TTD
& Jam

07 Juli Kesiapan Edukasi kesehatan (I. S: Aditya


2023 meningkatkan 12383) Ny. R mengatakan merasa senang
manajemen Mememberikan edukasi dan mengerti setelah diberi
kesehatan untuk menurunkan edukasi untuk menurunkan
(D.0112) kolesterol kolesterol. Ny. R dan Tn A juga
S: Ny. R mengatakan mengatakan mengecek kolesterol
mengetahui mempunyai secara rutin untuk mengetahui
Riwayat kolester sudah kadar kolesterolnya
dari 2 tahun yang lalu, O:
dicurigai keturunan dari - Telah diberikan edukasi
ibu Ny. R, kalau sudah untuk menurunkan
kumat langsung minum kolesterol
obat - Ny. R tampak senang dan
Ny. R mengatakan mengerti cara untuk
kolesterol adalah menurunkan kolesterol
penyakit dengan tinggi - Ny. R tampak mampu
lemak, akdar kolesterol menjawab pertanyaan saat
dalam darah dengan batas dilakukan evaluasi
normal diatas 200 mg/dl walaupun ada yang masih
Ny. R mengatakan kurang tepat
kolesterol ditandai A:
dengan gejala seperti Tujuan tercapai
pegal pegal dibagian Tingkat pengetahuan meningkat
pundak dan terasa berat dari skala 4 (cukup meningkat) ke
sampai mudah lelah dan skala 5 (meningkat)
pusing P: Hentikan intervensi
O: Ny. R tampak aktif
ketika ditanya tentang
penyakitnya. Sedikit
mengetahui kolesterol

Menyediakan materi dan


media pendidikan
kesehatan
Ny. R dan Tn. A tampak
membaca lembar leaflet
yang diberikan

Menjelaskan faktor risiko


yang dapat
mempengaruhi
Kesehatan
Ny. R bertanya terkait
faktor risiko yang
menyebabkan kolesterol
selain daging merah
Ny. R menjelaskan
kolesterol bisa
disebabkan karena
polahidup yang kurang
baik, bukan karna dari
daging merah saja,
gorengan juga
berdampak akan
kolesterol.

31 Juli Kesiapan Pemeliharaan S: Aditya


2023 meningkatkan Kesehatan Ny. R mengatakan mengatakan
manajemen diit untuk mengurangi kadar
kesehatan Menunjukkan kolesterol bisa dengan konsumsi
(D.0112) pemahaman perilaku ubi ungu untuk menggantikan
sehat nasi.
Ny. R dan Tn. A Ny. R mengatakan mengonsumsi
mengatakan dalam obat kolesterol untuk menurunkan
seminggu terakhir sudah kadar kolesterol secara terus
mengurangi konsumsi menerus sesuai anjuran dokter
gorengan dan untuk menurunkan kadar
mengurangi asupan kolesterol.
makanan berminyak
Perilaku mencari bantuan O:
Ny. R mengatakan sudah Tersedia obat kolesterol diatas
melakukan pengecekan meja keluarga jenis simvastatin
kolesterol dan didapatkan Tersedia ubi ungu untuk
kadar kolesterol dalam dikonsumsi oleh keluarga
darah yaitu 200 mg/dl Menjelaskan penyebab dan cara
mengatasi kolesterol
Menunjukkan minat A:
meningkatkan perilaku Tujuan teratasi
sehat
Ny. R dan Tn. A P:
mengatakan ingin intervensi dihentikan
mencoba melakukan diit
dengan makan ubi ungu
Ny. R menyediaakan ubi
ungu yang dibeli dari
pasar.

06 Kesiapan Edukasi Prosedur S: Ny. R mengatakan merasa Aditya


Agustus meningkatkan Tindakan senang dan enak setelah dilakukan
2023 manajemen S: Ny. R mengatakan terapi TINA DADA (reimprinting,
kesehatan bersedia untuk dilakukan nafas dalam, dan meminum air
(D.0112) terapi akupressur, nafas kelapa muda).
dalam dan terapi minum O:
air kelapa muda. - Telah diberikan terapi
O:Hasil pengetahuan Akupressur, terapi nafas
tentang terapi akupressur, dalam, terapi minum air
terapi nafas dalam dan kelapa muda kepada Ny. R
terapi minum air kelapa Tn A
muda - Tn A tampak senang dan
antusias ketika diberikan
terapi
A: Tujuan tercapai
P: Hentikan intervensi
BAB 4
PEMBAHASAN

A. Gambaran Teknis Pemberian Intervensi


Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan pada Ny R
ditemukan 1 masalah atau diagnose keperawatan yaitu Kesiapan
Meningkatkan Manajemen Kesehatan. Masalah keperawatan tersebut telah
diiselesaikan dengan intervensi keperawatan kurang lebih 1 minggu.
Berikut merupakan teknis pemberian intervensi Kesiapan Meningkatkan
Manajemen Kesehatan;
Berdasarkan data dari diagnose Kesiapan Meningkatkan
Manajemen Kesehatan dimana Ny R mempunyai kadar kolesterol tinggi
sejak 2 tahun terakhir. Ny. R mengatakan mengetahui mempunyai Riwayat
kolester sudah dari 2 tahun yang lalu, dicurigai keturunan dari ibu Ny. R,
kalau sudah kumat langsung minum obat, ketika kolesterol kambuh
tengkuk akan terasa kaku dan susah untuk menoleh setelah itu Ny. R
langsung minum obat untuk menurunka gejala tersebut. Untuk obat
penurun kolesterol Ny. R mengkonsumsi obat-obatan.
Intervensi pertama yang dilakukan adalah terapi akupressur, terapi
nafas dalam, dan minum air kelapa muda sebelum dan sesudah terapi. Dan
terapi dilakukan selama 10 – 15 menit yang berfungsi untuk menurunkan
kadar kolesterol kemudian dilanjutkan edukasi tentang kolesterol.
B. Perubahan/perbedaan data subjektif dan objektif atau kondisi
keluarga antara sebelum dan setelah diberikan asuhan keperawatan
1. Keluarga mampu mengenal masalah
Intervensi yang diberikan untuk masalah keperawatan Kesiapan
Meningkatkan Manajemen Kesehatan adalah terapi bekam kering dan
edukasi tentang kolesterol, sebelum diberikan terapi Ny. R, belum
mengetahui tentang kolesterol yang beliau ketahui hanya yang bisa
membuat kolesterol naik atau kambuh. Sedangkah setelah diberikan
edukasi Ny. R, sudah mengerti dan mengetahui tentang kolesterol, dan
mampu menjawab ketika dievaluasi. Dilihat dari hal tersebut Ny. R,
mengalami peningkatan sebelum dan sesudah diberikan edukasi, pada
status tingkat pengetahuan meningkat dari skala 4 (cukup meningkat)
ke skala 5 (meningkat)
2. Keluarga mampu mengambil keputusan
Pada diagnosis Kesiapan Meningkatkan Manajemen Kesehatan
mengambil intervensi berupa dukungan pengambilan keputusan yang
dilakukan dengan melakukan diskusi bersama keluarga untuk
memutuskan pilihan menyebabkan timbulnya keyakinan untuk
memilih salah satu dari pilihan yang ada. Sebelum dilakukan
intervensi berupa dukungan pengambilan keputusan melalui diskusi,
keluarga masih belum mampu memutuskan apa yang akan dipilih
untuk mengatasi masalah yang sedang di alami. Kemudian setelah di
berikan intervensi 1x30 menit berupa dukungan pengambilan
keputusan, keluarga memilih untuk melakukan terapi akuprressur,
terapi nafas dalam dan terapi meminum air kelapa mudaa untuk
menurunkan kadar kolesterol. Manajemen kesehatan meningkat dari
skala 3 (sedang) ke skala 5 (meningkat)
3. Keluarga mampu merawat
Pada proses pengajaran proses penyakit terkait kolesterol,
mahasiswa juga memberikan edukasi tentang kolesterol. Sebelum
diberikan edukasi tentang kolesterol, Ny. R, belum mengetahui
bahayanya kolesterol, penyebab kolesterol dll. Setelah diberikan
edukasi tentang kolesterol Ny. R, sudah lebih paham lagi tentang
kolesterol dan istrinya bisa membantu dalam penurunan kolesterol
seperti membatasi makanan yang dapat menimbulkan kolesterol,
menyediakan makanan yang dapat menurunkan kolesterol. Dilihat
dari hal tersebut kemampuan keluarga dalam merawat anggota
keluarga lain yang sakit meningkat.
4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan
Berdasarkan hasil pengkajian dan diskusi dengan keluarga, Ny. R,
mengatakan akan rutin berolah raga atau jalan pagi untuk membantu
menurunkan kolesterol kebetulan depan rumah jalan yang bagus untuk
melakukan olah raga. Selain itu bisa menanam sayuran hijau seperti
bayam atau kacang-kacangan karena memiliki pekarangan yang cukup
untuk menanam sayuran.
5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan
Berdasarkan pengkajian keluarga, Ny. R, mengatakan rumah beliau
dekat dengan pelayanan kesehatan maka bisa dimanfaatkan atau
digunakan ketika nanti ada anggota keluarga yang sakit dan tidak bisa
ditangani di rumah atau secara mandiri
DAFTAR PUSTAKA

Dwipayanti, P. I. (2019). Pengaruh Pemberian Intervensi Reimpringting Pada


Perubahan Kadar Kolesterol. Jurnal Keperawatan, 12 (1)(1), 1–15.
Friedman, M. M., Bowden, V. R., & Jones, E. G. (2010). Buku Ajar Keperawatan
Keluarga Riset, Teori dan Praktik (E. Tiar (ed.); Edisi 5). EGC.
Kaakinen, J. R., Duff, V. G., Coehlo, D. P., & Hanson, S. M. H. (2010). Family
Health Care Nursing Theory, Practice and Research (Fourth Edi). F.A.
Davis Company.
Prasetyo, A., Kufari, A., Wahyudi, S. S., Firdaus, J., & Handoko, A. (2022).
Pengaruh Konsumsi Kelapa Muda ( Cocos Nucifera L ) terhadap Kadar
Kolesterol Darah Orang Sehat The Effect of Consumption of Young Coconut
( Cocos Nucifera L ) on Cholesterol Levels in Healthy People. 42–47.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Tingkat Pengetahuan (L.12111)
Definisi
Kecukupan informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu
Ekspektasi Meningkat

Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat


meningkat meningkat
Perilaku sesuai 1 2 3 4 5
anjuran
Verbalisasi minat 1 2 3 4 5
dalam belajar
Kemampuan 1 2 3 4 5
menjelaskan
pengetahuan
tentang suatu topik
Kemampuan 1 2 3 4 5
menggambarkan
pengalaman
sebelumnya yang
sesuai dengan
topik
Perilaku sesuai 1 2 3 4 5
dengan
pengetahuan
Pertanyaan tentang 1 2 3 4 5
masalah yang
dihadapi
Persepsi yang 1 2 3 4 5
keliru terhadap
masalah
Menjalani 1 2 3 4 5
pemeriksaan yang
tidak tepat
Perilaku Kesehatan (L.12107)
Definisi
Kemampuan dalam mengubah gaya hidup/perilaku untuk memperbaiki status
kesehatan
Ekspektasi MENINGKAT

Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat


meningkat meningkat
Penerimaan 1 2 3 4 5
terhadap perubahan
status kesehatan
Kemampuan 1 2 3 4 5
melakukan
tindakan
pencegahan
masalah kesehatan
Kemampuan 1 2 3 4 5
peningkatan
kesehatan
Pencapaian 1 2 3 4 5
pengendalian
kesehatan
Manajemen Kesehatan (L.12104)
Definisi
Kemampuan mengatur dan mengintegrasikan penanganan masalah kesehatan
dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai status kesehatan optima
Ekspektasi MENINGKAT

Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat


meningkat meningkat
Melakukan 1 2 3 4 5
tindakan untuk
mengurangi faktor
risiko
Menerapakna 1 2 3 4 5
program perawatan
Aktivitas sehari- 1 2 3 4 5
hari efektif untuk
memenuhi tujuan
kesehatan
Pencapaian 1 2 3 4 5
pengendalian
kesehatan
Verbalisasi
kesulitan dalam
menjalani program
perawatan/
pengobatan

Pemeliharaan Kesehatan (L.12106)


Definisi
Kemampuan mengidentifikasi, mengelola, dan/atau menemukan bantuan untuk
mempertahankan kesehatan
Ekspektasi MENINGKAT

Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat


meningkat meningkat
Menunjukan 1 2 3 4 5
perilaku adaptif
Menunjukkan 1 2 3 4 5
pemahaman
perilaku sehat
Kemampuan 1 2 3 4 5
menjalankan
perilaku sehat
Perilaku mencari 1 2 3 4 5
bantuan
Menunjukkan 1 2 3 4 5
minat
meningkatkan
perilaku sehat
Memiliki sistem 1 2 3 4 5
pendukung
Edukasi Kesehatan (I.12383)
Definisi
Mengajarkan pengelolaan faktor risiko penyakit dan perilaku hidup bersih dan
tertata sehat
Tindakan
Observasi
 Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
 Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan
motivasi perilaku hidup bersih dan sehat

Terapeutik
 Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
 Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
 Berikan kesempatan untuk bertanya

Edukasi
 Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
 Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
 Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat

Dukungan Pengambilan Keputusan (I.09265)


Definisi
Memberikan informasi dan dukungan saat pembuatan keputusan kesehatan
Tindakan
Observasi
 Identifikasi persepsi mengenai masalah dan informasi yang memicu konflik

Terapeutik
 Fasilitasi mengklarifikasi nilai dan harapan yang membantu membuat
pilihan
 Diskusikan kelebihan dan kekurangan dari setiap solusi
 Fasilitasi melihat situasi secara realistik
 Motivasi mengungkapkan tujuan perawatan yang diharapkan
 Fasilitasi pengambilan keputusan secara kolaboratif
 Hormati hak pasien untuk menerima atau menolak informasi
 Fasilitasi menjelaskan keputusan kepada orang lain, Jika perlu
 Fasilitasi hubungan antara pasien, keluarga, dan tenaga kesehatan lainnya
Edukasi
 Informasikan alternatif solusi secara jelas
 Berikan informasi yang diminta pasien

Kolaborasi
 Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam memfasilitasi
pengambilan keputusan

Edukasi Prosedur Tindakan (I.12442)


Definisi
Memberikan informasi tentang tindakan yang akan dilakukan kepada pasien,
baik bertujuan untuk diagnostik maupun untuk terapi
Tindakan
Observasi
 Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi

Terapeutik
 Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
 Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan

Edukasi
 Jelaskan tujuan dan manfaat tindakan yang akan dilakukan
 Jelaskan perlunya tindakan dilakukan
 Jelaskan keuntungan dan kerugian jika tindakan dilakukan
 Jelaskan langkah-langkah tindakan yang akan dilakukan
 Jelaskan persiapan pasien sebelum tindakan dilakukan
 Informasikan durasi tindakan dilakukan
 Anjurkan bertanya jika ada sesuatu yang tidak dimengerti sebelum tindakan
dilakukan
 Anjurkan kooperatif saat tindakan dilakukan
 Ajarkan teknik untuk mengantisipasi atau mengurangi ketidaknyamanan
akibat tindakan, Jika perlu
Edukasi Keselamatan Lingkungan (I.12384)
Definisi
Mengajarkan persiapan lingkungan fisik yang mendukung keamanan
Tindakan
Observasi
 Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
 Identifikasi kebutuhan keselamatan berdasarkan tingkat fungsi fisik,
kognitif dan kebiasaan
 Identifikasi bahaya keamanan di lingkungan (mis. fisik. biologis.
dan kimia)

Terapeutik
 Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
 Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
 Berikan kesempatan untuk bertanya

Edukasi
 Anjurkan menghilangkan bahaya lingkungan
 Anjurkan menyediakan alat bantu (mis. pegangan tangan, keset anti
slip)
 Anjurkan menggunakan alat pelindung (mis. restrain, rel samping,
penutup pintu, pagar, pintu gerbang)
 Informasikan nomor telepon darurat
 Anjurkan melakukan program skrining lingkungan (mis. timah,
radon)
 Ajarkan individu dan kelompok berisiko tinggi tentang
bahaya lingkungan
Promosi Sistem Pendukung (I.09313)
Definisi
Meningkatkan pemberian pertolongan kepada pasien bersama keluarga, teman,
dan masyarakat
Tindakan
Observasi
 Identifikasi respon psikologis terhadap situasi dan kesadaran sistem
pendukung
 Identifikasi sumber daya untuk ketersediaan pengasuh
 Monitor situasi keluarga saat ini dan sistem pendukung

Terapeutik
 Berikan dukungan dan caring dalam pelayanan
 Motivasi berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan masyarakat
 Motivasi membina hubungan dengan pihak yang memiliki kebutuhan
yang sama
 Libatkan keluarga, orang penting, dan teman dalam perawatan

Edukasi
 Jelaskan hambatan pada sistem pendukung
 Informasikan jaringan sosial yang tersedia
 Informasikan tingkat sistem pendukung (mis. keluarga, teman, dan
masyarakat)
 Anjurkan keluarga terlibat dalam perawatan

Kolaborasi
 Rujuk ke kelompok Swadaya
 Kolaborasi dengan program pencegahan atau pengobatan berbasis
masyarakat, jika perlu
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PADA KELUARGA TN. A DAN NY. R
DUSUN REJOSARI PADUKUHAN WONOSARI

Dosen pembimbing : Thomas Aquino Erjinyuare Amigo, S.Kep., Ns., M.Kep.,


Ns.Kep.Kom

Disusun Oleh :
Aditya Muhammad Nurikhsan
22160038

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS PROGRAM


PROFESI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2023
A. Latar Belakang
Keluarga merupakan orang-orang yang meyampaikan bahwa dirinya adalah
bagian dari keluarga, memiliki kebersamaan dan memiliki kedekatan secara
emosional (Friedman et al., 2010). Keluarga adalah orang yang mempunyai
hubungan darah, diadopsi, memiliki ikatan pernikahan, bertempat tinggal yang
sama dan memiliki ikatan yang kuat (Kaakinen et al., 2010).
Keperawatan keluarga merupakan pemberian asuhan kepada keluarga dan
anggota keluarga dalam keadaan sehat maupun sakit. Perawatan keluarga berbeda
baik dari pelayanan komunitas yang berpusat pada keluarga dan terapi keluarga
atau perawatan sistem keluarga. Dalam ilmu kesehatan ada beberapa tahap
perkembangan keluarga, salah satunya adalah keluarga dengan tahap keluarga
pasangan baru. Tahap ini juga disebut tahap pernikahan. Pembentukan pasangan
menandakan permulaan suatu keluarga baru dengan pergerakan dari membentuk
keluarga asli sampai ke berhubungan intim yang baru (Friedman et al., 2010).
Tugas perkembangan keluarga pasangan baru adalah membentuk pernikahan
yang memuaskan bagi kedua belah pihak, berhubungan secara harmonis dengan
jaringan kekerabatan dan merencanakan sebuah keluarga. Beberapa permasalahan
yang terjadi pada tahap ini adalah Adapun masalah yang dapat muncul pada
tahap ini adalah pendidikan dan konseling keluarga berencana dan pendidikan
dan konseling untuk menjadi orang tua (Friedman et al., 2010).
Dari hasil pengkajian keluarga Ny. R dan Tn. A merupakan keluarga dengan tipe
keluarga inti (suami istri) secara modern, keluarga ini masuk dalam keluarga
kelompok Dyadic Nuclear. Berdasarkan hasil pengkajian keluarga Tn. A dan Ny.
R mempunyai Riwayat kolesterol yang tinggi. Untuk mengatasi hal tersebut
biasanya mengkonsumsi obat apabila merasakan gejala seperti pegal pegal
dileher dan dipundak. Dan apabila sudah mengalami yang lebih parah, biasanya
langsung berobat ke fasilitas Kesehatan. Maka dari itu, diperlukan perawatan
mandiri saat dirumah untuk mengatasi masalah kolesterol tersebut. Dari hasil
temuan tersebut maka perlunya diberikan terapi komplementer untuk mengatasi
masalah yaitu dengan terapi “TINA DADA.” Yang merupakan terapi
komplementer dari gabungan 3 terapi, yaitu terapi reimprinting, nafas dalam, dan
meminum air kelapa muda.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengontrol kadar kolesterol tinggi pada Ny. R dan Tn. A
2. Tujuan Khusus
1. Ny. R dan Tn. A mampu menjelaskan terkait terapi reimprinting
2. Ny. R dan Tn. A mampu menjelaskan terkait terapi nafas dalam
3. Ny. R dan Tn. A mampu menjelaskan terkait terapi air kelapa muda
4. Ny. R dan Tn. A mampu mempraktekan dari terapi “ TINA
DADA”untuk meningkatkan daya ingat dan meningkatkan konsestrasi.
C. Waktu Dan Tempat
Terapi “TINA DADA” akan dilaksanakan pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 22 Juli 2023
Pukul : 14.00 WIB
Tempat : Rumah Tn. A dan Ny. R di Padukuhan Wonosari
Penyuluh : Aditya Muhammad Nurikhsan, S.Kep.,

D. Metode pelaksanaan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi

E. Media, Alat Dan Bahan


1. Lembar balik
2. Leaflet
3. Kelapa muda
F. Kegiatan Penyuluhan
N Tahap Wakt Kegiatan penyuluhan Sasaran Medi
o. kegiatan u a
1 Pembuka 2 1. Mengucapkan 1. Menjawa -
an meni salam b salam
t 2. Memperkenal 2. Medenga
kan diri rkan dan
3. Menyampaika menyima
n tujuan k
pokok materi 3. Bertanya
4. Kontrak waktu mengena
i
perkenal
an dan
tujuan
jika ada
yang
kurang
jelas
2 Pelaksana 10 1. Menjelaskan Mendengarkan Leafl
an meni terapi “TINA dan menyimak et dan
t DADA.” lemba
r
balik
3 Demontra 15 Mendemonstr Mendengarkan Lemb
si Meni asikan terapi dan ar
t “TINA mempraktekkan balik
DADA.”
Reimprinting,
nafas dalam
dan air kelapa
muda.
4 Penutupa 2 1. Tanya jawab Mendengarkan -
n Meni 2. Memberikan dan menjawab
t kesempatan
tanya jawab
3. Melakukan
evaluasi
4. Menyimpulka
n materi
5. Mengakhiri
pertemuan dan
mengucapkan
salam

G. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Laporan asuhan keperawatan telah dikonsulkan kepada dosen
pembimbing.
b. SAP/Pre planning telah dikonsulkan kepada dosen pembimbing.
c. Tersedianya media leaflet, lembar balik.
d. Tersedianya alat dan bahan seperti : air kelapa muda
e. Klien bersedia mengikuti intervensi.
2. Evaluasi Proses
a. Klien dapat menjelaskan pengertian reimprinting
b. Klien dapat menjelaskan pengertian nafas dalam
c. Klien dapat menjelaskan manfaat reimprinting
d. Klien dapat menjelaskan manfaat nafas dalam
e. Klien dapat menjelaskan manfaat air kelapa muda
f. Klien antusias mendemonstrasikan “TINA DADA”
3. Evaluasi Hasil
a. Meningkatnya daya ingat/memory dan konsetrasi klien
b. Klien mampu menggunakan teknik terapi “TINA DADA”

H. Lampiran Materi
1. REIMPRINTING THERAPY
Reimprintring merupakan teknik yang dikembangkan untuk
melakukan rekondisi terhadap imprint yang ada pada diri manusia.
Imprint atau lebih familiar disebut sebagai membekas / terprogram /
menjejak / terpatri adalah sebuah memori yang ditangkap oleh semua
indra manusia yang selanjutnya disimpan dalam otak manusia.
Sebuah imprint adalah kejadian atau pengalaman penting dimasa
lalu yang membentuk keyakinan atau bagian-bagian keyakinan.
reimprinting adalah tindakan atau metode yang dapat dilakukan
oleh manusia baik kepada dirinya sendiri maupun kepada orang
lain untuk merubah suatu keyakinan yang telah dimiliki dengan cara
memasukkan informasi sesuai dengan yang diinginkan dengan cara dan
teknik tertentu (Dwipayanti, 2019).
2. NAFAS DALAM
Pernapasan merupakan teknik meditasi yang umum tetapi pengunaan
pernapasan sangat bervariasi pelaksanaannya. Pernapasan diafragma atau
nafas dalam adalah penggunaan difragma ketika bernapas dan merupakan
suatu teknik relaksasi dengan mengembangkan difragma semaksimal
mungkin agar oksigen dapat masuk ke seluruh tubuh. Tujuan dari nafas
dalam yaitu bernapas secara perlahan-lahan dan menurunkan pundak, leher,
dan otot dada bagian atas, sehingga dapat bernapas lebih efisien (Snyder &
Lindquist, 2010).
3. AIR KELAPA MUDA
Air kelapa muda merupakan minuman menyegarkan yang berasal dari
buah kelapa. Komposisi air kelapa muda mengandung banyak vitamin,
mineral, asam amino, karbohidrat, antioksidan, enzim, hormon dan
fitonutrien, maka air kelapa muda disebut “powerhouse of nutrition”.
Manfaat air kelapa muda pada kesehatan masih kurang dipahami oleh
masyarakat Indonesia, hasil penelitian dilaporkan bahwa air kelapa muda
dapat meningkatkan konsentrasi HDL dan menurunkan kadar kolesterol
total. Air kelapa muda yang digunakan adalah air dari kelapa yang berusia 5-
7 bulan, karena pada masa ini air kelapa memiliki rasa yang paling manis
dan enak, kandungan air dan gula mencapai maksimum pada usia tersebut
dan akan menjadi berkurang dengan bertambahnya usia kematangan buah
kelapa. Kemampuan air kelapa muda dalam menurunkan kadar kolesterol
total ini dikarenakan adanya senyawa polyphenols, Vitamin C, L-Arginine,
Peran polyphenols dalam menurunkan kadar kolesterol total melalui dua
cara, yaitu dengan menurunkan absorbsi lemak dalam sistem pencernaan dan
meningkatkan ekskresi lemak ke dalam feses, sehingga akan sedikit jumlah
kolesterol yang terserap dan ikut dalam sirkulasi (Prasetyo et al., 2022)
STANDAR OPERASIONAL
TERAPI “AKU MADER” (AKUPRESSUR, TERAPI MUSIK, DAN
AROMATERAPI LAVENDER)
NO TINDAKAN
TAHAP PRA-INTERAKSI
1 Cek catatan data responden
2 Identifikasi factor-faktor yang menyebabkan kontra indikasi
3 Cuci tangan
4 Mempersiapkan alat dan bahan :
a. Air kelapa muda
b. Mempersiapkan klien dan menyiapkan kondisi lingkungan yang
kondusif, tenang dan nyaman.
TAHAP ORIENTASI
5 Memberikan salam dan memperkenalkan diri
6 Meminta persetujuan secara verbal untuk melakukan pemberiaan terapi
“TINA DADA”
7 Kontrak waktu
8 Berikan kesempatan bertanya
TAHAP KERJA
9 Menjaga privasi klien
10 Memposisikan klien senyaman mungkin
11 Mengukur tekanan darah klien
12 Diawali dengan meminum air kelapa muda 125ml
13 Menarik nafas dalam tahan selama 3 hitungan lalu hembuskan
14 Sambil menarik nafas dalam dan hembuskan, memperagakan masing-
masing gerakan SEFT :
The Set-UP
Pada saat Set Up yang strukturnya: Akui-TerimaPasrahkan Seperti:”Ya
Allah, meskipun saya merasa cemas/gelisah/khawatir, sebutkan
masalah/sakit yang diderita atau yang dirasakan), tetapi saya ikhlas
menerima penyakit/masalah saya ini, dan saya pasrahkan kesembuhanku
Padamu
15 The Tune-In
Kita melakukan “Tune-In dengan cara memikirkan, membayangkan
sesuatu atau peristiwa yang spesifik berupa hal positif, sehingga
menghilangkan reaksi negatif (marah,sedih, takut dan sebagainya) hati
dan mulut kita berdoa bersamaan dengan Tune-in ini kita melakukan
langkah ketiga
16 The Tapping
Tapping adalah mengetuk ringan dengan dua ujung jari pada titik-titik
tertentu di tubuh kita sambil terus Tune-In, titik-titik ini adalah titik-titik
kunci dari “The Major Energy Meridians”, yang jika ketuk beberapa kali
NO TINDAKAN
akan berdampak pada ternetralisirnya gangguan emosi atau rasa sakit
yang kita rasakan. Karena aliran energi tubuh berjalan dengan normal
dan seimbang kembali (Zainuddin,2012). Tarik nafas dalam, hembuskan
nafas sambil mengetuk bagian-bagian titik ketukan ringan.
Adapun titik-titik yang di tekan pada teknik Spiritual Emotional
Freedom Technique (SEFT) sebagai berikut:
a) Cr = Crown
Pada titik dibagian kepala..
b) EB = Eye Brow
Pada titik permulaan alis mata.
c) SE = Side of Eye
Diatas tulang disamping mata.
d) UE = Under Eye
2 cm dibawah kelopak mata
e) UN = Under Nose
Tepat dibawah hidung
f) Ch = Chin
Diantara dagu dan bagian bawah bibir.
g) CB = Collar Bone
Diujung tepat bertemunya tulang dada, collar bone dan tulang
rusuk pertama.
h) UA = Under Arm
Dibawah ketiak sejajar dengan puting susu (pria) atau tepat di
bagian tengah tali bra (wanita).
i) BN = Bellow Nipple
2,5 cm dibawah puting susu (pria) atau di perbatasan antara
tulang dada dan bagian bawah payudara.
17 Menarik nafas dalam dan hembuskan secara perlahan
17 Mengobservasi keadaan rileks
TERMINASI
18 Evaluasi perasaan klien setelah diberikan terapi “TINA DADA”
19 Berikan umpan balik positif
20 Kontrak waktu selanjutnya
21 Akhiri kegiatan dengan baik dan ucapkan salam
DOKUMENTASI
22 Catat hasil kegiatan pemberian terapi “TINA DADA”
DAFTAR PUSTAKA
Dwipayanti, P. I. (2019). Pengaruh Pemberian Intervensi Reimpringting Pada Perubahan
Kadar Kolesterol. Jurnal Keperawatan, 12 (1)(1), 1–15.
Friedman, M. M., Bowden, V. R., & Jones, E. G. (2010). Buku Ajar Keperawatan
Keluarga Riset, Teori dan Praktik (E. Tiar (ed.); Edisi 5). EGC.
Kaakinen, J. R., Duff, V. G., Coehlo, D. P., & Hanson, S. M. H. (2010). Family Health
Care Nursing Theory, Practice and Research (Fourth Edi). F.A. Davis Company.
Prasetyo, A., Kufari, A., Wahyudi, S. S., Firdaus, J., & Handoko, A. (2022). Pengaruh
Konsumsi Kelapa Muda ( Cocos Nucifera L ) terhadap Kadar Kolesterol Darah
Orang Sehat The Effect of Consumption of Young Coconut ( Cocos Nucifera L ) on
Cholesterol Levels in Healthy People. 42–47.

Anda mungkin juga menyukai