Oleh :
DINA WINDIARTI
183.0033
Pembimbing Institusi
Keperawatan Keluarga dan Komunitas
Dina Windiarti
NIM. 1830033
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DI
KELURAHAN KENJERAN KECAMATAN BULAK SURABAYA
Misalnya untuk kriteria potensial dicegah memiliki skala tinggi yang berarti skornya adalah
3. Kriteria potensial memiliki bobot 1 dan skor tertinggi adalah 3. Maka jika dimasukkan
3×1
kedalam rumus dapat di tuliskan : 3
=1
c. Jumlahkan skor untuk semua kriteria
Misalnya telah ditentukan diagnosis yang diangkat adalah dx.Y. Hasil perhitungan kriteria
sifat, kemungkinan untuk dirubah, potensial dicegah, dan menojolnya masalah secara
berturut-turut adalah 1, 1⁄2, 1, dan 1⁄2. Maka jumlah skor untuk semua kriteria adalah 1,
1⁄ , 1, + 1⁄ sama dengan 3. Sehingga skor unuk diagnosis dx. Y adalah 3. Kemudian skor
2 2
tersebut dibandingkan dengan perhitungan diagnosis yang lain. diagnosis yang memiliki
nilai paling tinggi merupakan diagnosis prioritas yang terlebih dahulu dilakukan intervensi
keluarga.
1.2.5 Rencana Keperawatan
Menurut Widyanto (2014) rencana keperawatan keluarga terdiri dari penetapan
tujuan, yang meliputi tujuan jangja panjang (tujuan umum), tujuan jangka pendek (tujuan
khusus), kriteria dan standar serta intervensi. Kriteria dan standar merupakan pernyataan
spesifik tentang hasil yang diharapkan dari setiap tindakan keperawatan berdasarkan tujuan
khusus atau tujuan pendek yang ditetapkan. Tujuan jangka panjang mengacu pada problem,
sedangkan tujuan jangka pendek mengacu pada etiologi.
1.2.6 Implementasi
Menurut Widyanto (2014) pada kegiatan implementasi, terlebih dahulu perawat
perlu melakukan kontrak sebelumnya agar keluarga lebih siap baik fisik maupun sikologis
dalam menerima asuhan keperawatan. Kontrak meliputi waktu pelaksanaan, materi, siapa
yang melaksanakan, siapa anggota keluarga yang perlu mendapatkan pelayanan, serta
peralatan yang dibutuhkan jika ada. Kegiatan selanjutnya adalah implementasi sesuai
dengan rencana keperawatan yang telah disusun berdasarkan diagnosis yang diangkat.
Implementasi keperawatan terhadap keluarga mencakup hal-hal dibawah ini:
a. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan
kebutuhan kesehatan dengan cara :
1. Memberikan informasi
2. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan
3. Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah.
b. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat, dengan cara :
1. Mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan
2. Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
3. Mendiskusikan tentang konsekuensi tiap tindakan
c. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit, dengan
cara:
1. Mendemonstrasikan cara perawatan
2. Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah
3. Mengawasi keluarga melakukan tindakan perawatan
d. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan
menjadi sehat, dengan cara:
1. Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga
2. Melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin
e. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, dengan
cara:
1. Mengenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga
2. Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
1.2.7 Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menilai keberhasilan rencana
tindakan yang telah dilaksanakan. Apabila belum berhasil perlu disusun rencana baru yang
sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilaksanakan dalam satu kali
kunjungan rumah ke keluarga. Untuk itu dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan
waktu dan kesediaan keluarga yang telah disepakati bersama (Widyanto, 2014).
Evaluasi dapat dibagi menjadii 2 (dua) jenis, yaitu:
a. Evaluasi berjalan (formatif)
Evaluasi yang dikerjakan dalam bentuk pengisian catatan perkembangan
berorientasi pada masalah yang dialami klien.
Format yang digunakan dalam evaluasi formatif adalah SOAP
2. An.Z L Anak 4 L
3 An.A L Anak 1 TL
Genogram :
1. Tipe Keluarga :
Keluarga Tn.N tergolong keluarga besar.
2. Suku Bangsa :
Tn.N berasal dari suku madura dan Ny.W berasal dari suku jawa.
3. Agama :
Keyakinan yang dianut keluarga Tn. N adalah islam. Tidak ada perbedaan diantara
anggota keluarga. Tn.N, Ny. W dan ibu mertuanya setiap hari selalu menjalankan
ibadah sholat walaupun tidak 5 waktu.
4. Status Sosial Ekonomi :
Keluarga Tn.N yaitu menengah keatas. Dilihat dari keadaan rumahnya merupakan
keluarga sejahtera 1 karena dinding rumah terbuat dari tembok dan lantai terbuat dari
keramik. Kebutuhan sehari-hari seperti membayar listrik, air, dan makan sehari-hari
dipenuhi oleh penghasilan dari Tn.N dan NY.W yang bekerja sebagai PNS guru.
Penghasilan dari Tn.N sendiri berkisar sebesar 3,3 juta per bulannya sedangkan
penghasilan dari NY.W berkisar sekitar 1,5 juta.
5. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Tn.N biasanya mengajak istri dan anak-anaknya jalan-jalan ke taman dan mall saat
hari sabtu atau minggu jika pekerjaannya sudah selesai. Jika tidak ada waktu luang
atau pekerjaan Tn.N sedang banyak mereka hanya melihat TV dan istirahat atau
kumpul bersama.
am
an
Kamar
Gudang mandi Ruang Tamu
Hari Tanggal
N Diagnosa Implementasi Paraf Evaluasi (SOAP) Paraf
Waktu
o Keperawatan
1 1,2 Kamis, 13 TUK 1 £ Dx1 £
Desember 2018 Subyektif
Keluarga Mampu Mengenal Masalah
17.00 WIB - Ny.W menjelaskan
1. Menilai pemahaman keluarga tentang
ulang tentang pengertian
penyakit hipertensi hipertensi dan
2. Menjelaskan proses terjadinya penyakit menerapkan hidup sehat
hipertensi dan bagaimana hubungannya mulai sekarang.
- Ny.W dan keluarga
dengan kemampuan sehari-sehari
menjelaskan kembali
3. Menjelaskan faktor risiko tentang tentang faktor resiko
penyakit hipertensi hipertensi adalah
makanan asin – asin
4. Memberikan informasi yang akurat
Obyektif
tentang penyakit hipertensi - Ny W kooperatif saat
5. Mendiskusikan perawatan maupun terapi diskusi berlangsung
- Terdapat kontak mata
hipertensi
selama proses diskusi
6. Mengobservasi tanda-tanda vital Analisis
7. Memberi jus mentimun TUK 1 tercapai dengan
8. Menganjurkan/demonstrasikan pada klien dengan indikator keluarga
mampu mengenal masalah
dan keluarga kompres hangat pada kepala terkait pengetahuan
bagian belakang. hipertensi
9. Menganjurkan klien untuk meningkatkan Perencanaan
Lanjutkan intervensi TUK 2
istrahat.
Dx 2
Subyektif
- Ny.W mengatakan nyeri
masih dirasakan (skala
nyeri 4).
- Ny.W mengatakan
merasa lebih nyaman
dan nyeri berkurang
setelah melakukan
kompres hangat pada
kepala bagian belakang.
Objektif:
- Tanda-tanda vital : TD :
155/100. N : 90 x/m RR
: 18 x/m S : 36,8 ̊ C
- Ny.W terlihat meminum
jus mentimun sampai
habis
- Ny.W terlihat bisa
mempraktikkan
kompres hangat
Analisis
Masalah teratasi sebagian
Perencanaan
Lanjutkan intervensi
2. 1,2 Sabtu, 15 TUK 2 : Keluarga Mampu Memustuskan £ Dx 1 £
Sesember 2018 Tindakan Subyektif :
19.00 WIB 1. Menjelaskan akibat yang terjadi bila - Kelurga dan Ny.W
hipertensi tidak diatasi menjelaskan akibat
2. Menggali pendapat keluarga bagaimana hipertensi
cara mengatasi penyakit hipertensi. - Keluarga dan Ny.W
3. Memanfaatkan dukungan keluarga atau menjelaskan cara
kelompok lain untuk pengambilan mengatasi penyakit
keputusan hipertensi
4. Memfasilitasi keluarga terkait tujuan - Keluarga dan Ny.W
pencegahan hipertensi mengatan saling
5. Memberikan informasi yang dibutukan dan mendukung jika ada
ditanyakan oleh keluarga anggota keluarga yang
6. Mengobservasi tanda-tanda vital sakit.
7. Memberi jus mentimun Obyektif :
8. Menganjurkan/demonstrasikan pada klien 1. Keluarga antusias dan
dan keluarga kompres hangat pada kepala memperhatikan dalam
bagian belakang. menerima penjelasan
9. Menganjurkan klien untuk meningkatkan 2. Keluarga aktif bertanya
istrahat. 3. Keluarga dapat
menjelaskan dan
menjawab pertanyaan
evaluasi
4. Keluarga dan perawat
menjaga kontak mata saat
kegiatan berlangsung
Analisis :
TUK 2 tercapai dengan
indikator keluarga mampu
memustukan tindakan terkait
hipertensi
Perencanaan :
Lanjutkan intervensi TUK 3
: keluarga mampu merawat
anggota keluarga
Dx 2
Subyektif
- Ny.W mengatakan nyeri
masih dirasakan (skala
nyeri 4).
- Ny.W mengatakan
merasa lebih nyaman
dan nyeri berkurang
setelah melakukan
kompres hangat pada
kepala bagian belakang.
Objektif:
- Tanda-tanda vital : TD :
140/100. N : 87 x/m RR
: 18 x/m S : 36 ̊ C
- Ny.W terlihat meminum
jus mentimun sampai
habis
- Ny.W terlihat bisa
mempraktikkan
kompres hangat
Analisis
Masalah teratasi sebagian
Perencanaan
Lanjutkan intervensi
3. 1,2 Senin, 17 TUK 3 £ Dx 1 £
Desember 2018 Keluarga Mampu Melakukan Perawatan Subyektif :
16.00 WIB 1. Menggali hambatan pada NY.W tidak minum 1. Ny.W mengatakan
obat merasa sudah sehat
2. Menganjurkan individu untuk periksa ke dengan tidak meminum
pelayanan kesehatan secara rutin obat
3. Melibatkan keluarga dalam melakukan 2. Keluarga dan Ny.W
perawatan kesehatan (kontrol rutin) mengerti tentang
4. Mengingatkan minum obat pada anggota penjelasan yang
keluarga yang sakit diberikan
5. Menganjurkan keluarga untuk mengingatkan 3. Keluarga mengatakan
Ny.W mengkonsumsi makanan sesuai dengan selalu mengingatkan
yang dianjurkan Ny.W untuk minum
6. Mengobservasi tanda-tanda vital obat dan menjaga pola
7. Memberi jus mentimun makan
8. Menganjurkan/demonstrasikan pada klien dan Obyektif :
keluarga kompres hangat pada kepala bagian 1. Ny. W antusias dan
belakang. memperhatikan dalam
9. Menganjurkan klien untuk meningkatkan menerima penjelasan
istrahat. 2. Keluarga dapat
menjelaskan dan
menjawab pertanyaan
evaluasi
3. Keluarga dan perawat
menjaga kontak mata saat
kegiatan berlangsung
Analisis :
TUK 3 tercapai dengan
indikator keluarga mampu
merawat anggota keluarga
yang sakit
Perencanaan :
Lanjutkan intervensi TUK 4
: keluarga mampu
memodifikasi lingkungan
Dx 2
Subyektif
- Ny.W mengatakan nyeri
masih dirasakan tetapi
sedikit berkurang (skala
nyeri 3).
- Ny.W mengatakan
sudah mempraktikkan
sendiri kompres hangat
saat di rumah
Obyektif
- Tanda-tanda vital : TD :
140/100. N : 87 x/m RR
: 18 x/m S : 36 ̊ C
- Ny.W terlihat meminum
jus mentimun sampai
habis
- Ny.W terlihat bisa
mempraktikkan
kompres hangat
Analisis
Masalah teratasi sebagian
Perencanaan
Lanjutkan intervensi
4. 1,2 Rabu, 19 TUK 4 £ Dx 1 £
Desember 2018 Keluarga Mampu Memodifikasi Lingkungan Subyektif
16.00 WIB 1. Mendiskusikan dengan keluarga tentang - Keluarga mengatakan
lingkungan dan komunikasi yang efektif memiliki waktu luang
untuk mengurangi hipertensi saat pulang kerja yaitu
2. Mendiskusikan dengan keluarga sore sampai malam hari
menyediakan waktu luang dan - Kelurga mengatakan
mendengarkan keluhan anggota keluarga mengerti tentang apa
yang sakit. yang dijelaskan
3. Mengobservasi tanda tanda vital perawat
4. Memberi jus mentimun Obyektif
5. Memberi informasi pada klien dan keluarga - Ny. W antusias dan
tentang nyeri dan perawatan yang diberikan. memperhatikan dalam
6. Memberi pendidikan kesehatan tentang menerima penjelasan
hipertensi - Keluarga dapat
7. Memberi konsultasi aktivitas yang menjelaskan dan
dianjurkan menjawab pertanyaan
evaluasi
- Keluarga dan perawat
menjaga kontak mata
saat kegiatan
berlangsung
Analisis :
TUK 4 tercapai dengan
indikator keluarga mampu
memodifikasi lingkungan
dengan anggota keluarga
hipertensi
Perencanaan :
Lanjutkan intervensi TUK
5 : keluarga mampu
memanfaatkan pelayanan
kesehatan
Dx 2
Subyektif
- Ny.W mengatakan
pusing berkurang
dengan skala 2
- Keluarga dan Ny.W
menjelaskan kembali
penkes yang diberikan
oleh perawat.
- Keluarga menjelaskan
tentang perawatan saat
nyeri
- Keluarga menjelaskan
aktivitas yanng
diperbolehkan untuk
sakit hipertensi
Obyektif
- Tanda-tanda vital :
TD : 130/100. N :
94x/m RR : 18 x/m S :
36 ̊ C
- Ny.W terlihat
meminum habis jus
timun yang diberikan
Analisis
Masalah teratasi sebagian
Perencanaan
Lanjutkan intervensi
Dx 2
Subyektif
- Ny.W mengatakan
sudah tidak merasa
pusing
- Ny.W mengatakan tau
bagaimana cara
mengatasii pusing jika
timbul kembali
Obyektif
- Tanda-tanda vital :
TD : 120/90. N : 95
x/m RR : 18 x/m S :
36 ̊ C
- Ny.W meminum jus
timun yang diberikan
oleh perawat
Analisis
Masalah teratasi sebagian
Perencanaan
Lanjutkan intervensi
DOKUMENTASI
DAFTAR PUSTAKA
Sudoyo, A. W; Bambang, S & Idrus, A, et al. (2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam.Edisi Keempat Jilid 3. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.