Oleh Kelompok Z
Anggota :
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2016
PRE-PLANNING
PROGRAM TERAPI BERMAIN: SENTUHAN PADA
BAYI USIA 0-6 BULAN DI RUANG PERINATOLOGI BANGSAL ANAK
RSUD Dr. RASIDIN PADANG
Latar belakang
Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulasi bagi perkembangan anak
secara optimal. Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit, aktivitas
bermain sangat penting bagi mental, emosional, dan kesejahteraan anak seperti
kebutuhan perkembangan dan kebutuhan bermain tidak juga terhenti pada saat
anak sakit atau anak di rumah sakit (Wong, 2009).
Diantara intervensi keperawatan anak terapi bermain sangat efektif karena
dapat mengetahui perkembangan fisik, mental, intelektual dan sosial anak
sebagai wadah pembinaan hubungan interpersonal antara klien, keluarga dan
perawat. Salah satu terapi bermain yang digunakan adalah untuk bayi adalah
terapi sentuhan. Sentuhan adalah indera pertama yang dikembangkan oleh
embrio ketika ia bergerak-gerak dan dipijat dalam kandungan dan pada saat itu
janin dilingkupi oleh cairan amniotic.
Sentuhan sangat penting bagi bayi,terutama pada bayi yang lahir prematur
dan bayi yang sedang dalam perawatan khusus. Bayibayi yang lahir melalui
operasi caesar dan karenanya tdak menerima pijatan melalui jalan lahir juga
membutuhkan banyak sentuhan (Becker,2007). Ketika bayi secara perlahan
lahan mulai masuk ke jalan lahir, maka ia akan menerima sebuah pijatan yang
berguna untuk mempersiapkannya menyesuaikan diri dengan lingkunga yang
baru. Setelah bayi lahir, mereka memerlukan rasa tentram yang dihasilkan oleh
sentuhan penuh cinta. Berbagai manfaat terapi sentuh yang berhubungan dengan
percepatan pertumbuhan pada bayi yaitu diantaranya adalah pengaruh terapi
sentuh terhadap aktivitas nervus vagus,sekresi hormon pertumbuhan dan
penurunan catecholamine. Lahat et al (2007) melakukan penelitian mengenai
terapi sentuhan pada bayi terhadap penggunaan energi, tujuan penelitiannya
untuk mengetahui mekanisme yang terjadi pada bayi yang mendapatkan terapi
sentuhan sehingga berat badannya meningkat. Dari hasil observasi di ruangan
didapatkan bahwa terapi sentuhan pada bayi usia 0-6 bulan masih belum
diketahui oleh orang tua. umtuk itu perlu diberikan pengetahuan tentang terapi
sentuhan pada bayi 0-6 bulan guna meningkatkan berat badan bayi.
II. Tujuan
Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan ibu mengenai terapi bermain dengan sentuhan
pada bayi usia 0-6 bulan dengan berat badan lahir rendah dan kurang dari
2500gr.
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan ibu mampu menjelaskan:
1. Pengertian terapi bermain dengan sentuhan.
2. Manfaat terapi bermain dengan sentuhan.
3. Mempraktekkan cara bermain dengan sentuhan pada bayi usia 0-6
bulan.
BAB 2
TINJAUAN TEORI
Sentuhan sangat penting bagi bayi,terutama pada bayi yang lahir prematur
dan bayi yang sedang dalam perawatan khusus. Bayibayi yang lahir melalui
operasi caesar dan karenanya tidak menerima pijatan melalui jalan lahir juga
membutuhkan banyak sentuhan (Becker,2007).
Bayi yang mendapatkan terapi sentuhan mempunyai pola tidur yang lebih
baik dibandingkan dengan bayi yang tidak dilakukan terapi sentuhan. Hal ini
sesuai dengan konservasi energi karena dengan pola tidu yang baik maka
energi bayi banyak disimpn sehingga bayi tersebut dapat tumbuh dan
berkembang lebih baik (Field et al,1986)
Terapi sentuhan yang dilakukan pada bayi akan berdampak pada fungsi
fisiologinya, salah satunya adalah dampak biokimia positif yaitu penurunan
kadar hormon stress (cathecolamine),peningkatan kekebalan terutama IgG,IgA
dan IgM (Roesli,2001).
1. Stimulasi taktil
yaitu gerakan harus lambat dan lembut,tetapi jangn terlalu halus, yang
menyakitkan.
2. Rangsangan taktil/raba
Dilakukan dengan cara bayi dalam posisi ditengkurapkan. Tiap
kembali lagi ke puncak kepala. Pada bahu : dengan dua jari tangan
kanan dan kiri di usap kedua belah bahu bayi dari pertengahan
kembali lagi ke leher. Pada kaki : dengan dua jari kedua tangan usaplah
kemudian kembali lagi ke pangkal paha. Pada lengan : dengan dua jari
lutut tekan kedua kaki ke arah perut. Tengkurapkan bayi kembali dan
SASARAN
1. Bayi usia (0-6 bulan) dan Ibu
2. Bayi yang dirawat di ruang perinatologi bangsal anak dan Ibu
3. Tidak mempunyai keterbatasan (fisik atau akibat terapi lain) yang dapat
menghalangi proses terapi bermain
4. Kooperatif dan mampu mengikuti proses kegiatan sampai selesai
MEDIA
1. Leaflet
2. Lembar balik
Setting Tempat
P P
C A K
ortu ortu
F F
F F
ortu ortu
ortu
ortu O O
F F F
Keterangan :
= Leader C = Co-Leader
O = Observer = bayi
STRATEGI PELAKSANAAN
bermain
4- Kontrak waktu
15 menit Pelaksanaan :
1- Menjelaskan tata cara pelaksanaan Memperhatikan
2. terapi bermain mewarnai kepada Ibu
2- Memberikan kesempatan kepada Ibu Bertanya
Menjawab salam
KRITERIA EVALUASI
1. Evalusi Struktur
a. Anak hadir di ruangan minimal 4 orang.
b. Penyelenggaraan terapi bermain dilakukan ruang perinatologi bangsal anak.
c. Pengorganisasian penyelenggaraan terapi dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a. Ibu antusias dalam kegiatan terapi bermain
b. Ibu mengikuti terapi bermain dari awal sampai akhir
c. Bayi tidak rewel
3. Kriteria Hasil
a. Ibu terlihat senang dan gembira
b. Ibu mampu menjelaskan pengertian, tujuan, dan manfaat terapi bermain
PENGORGANISASIAN
1. Pembimbing Pendidikan : Dr. Meri Neherta, M.Biomed
2. Pembimbing Ruangan : Ns. Siska Olivia S.Kep
Ns. Gauri, S.Kep
3. Leader : Fadlah, S.Kep
4. Co Leader : Amelia Adriana, S.Kep
5. Fasilitator : Rahmi Khairunnisa, S.Kep
Lasucy Mentari, S.Kep
Magdalena, S.Kep
Randi Agustian, S.Kep
Dona Fajrina, S.Kep
Restina Pardosi, S.Kep
Aida Fitri, S.Kep
6. Observer : Nurmaini, S.Kep
Gian Hawara, S.Kep
7. Anak : Bayi usia 0-6 bulan.
TUGAS MASING-MASING
1. Leader :
- Memimpin jalannya program terapi
- Menjelaskan tujuan aktivitas
- Memperkenalkan anggota terapis
- Memberikan kesempatan klien untuk saling mengenal
- Menjelaskan aturan permainan
- Memberikan respon yang sesuai dengan perilaku klien
- Menyimpulkan keseluruhan aktivitas klien
2. Co Leader :
- Menyampaikan informasi dan fasilitator kepada leader
- Membantu leader dalam melaksanakan tugasnya
3. Fasilitator :
- Mendampingi dan mengarahkan saat anak terapi
- Mampu memfasilitasi klien yang kurang aktif
- Mampu memotivasi klien
4. Observer :
- Mencatat dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan.
-
DAFTAR PUSTAKA
Erlita, dr. (2006). Pengaruh Permainan pada Perkembangan Anak. Terdapat pada :
Supartini. (2010). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta : EGC
Whaley and Wong, 1991, Nursing Care Infanst and Children. Fourth Edition.
LEMBAR OBSERVASI