Anda di halaman 1dari 16

PRE-PLANNING

PROGRAM TERAPI BERMAIN: SENTUHAN PADA


BAYI USIA 0-6 BULAN DI RUANG PERINATOLOGI BANGSAL ANAK
RSUD Dr. RASIDIN PADANG

Oleh Kelompok Z

Anggota :

1. Nurmaini 7. Amelia Adriana


2. Agnes Defvi Romayanti S. 8. Aida Fitri
3. Magdalena 9. Rahmi Khairunnisa
4. Dona Fajrina 10. Lasucy Mentari
5. Randi Agustian 11. Gian Hawara
6. Fadlah 12. Restina Pardosi

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2016
PRE-PLANNING
PROGRAM TERAPI BERMAIN: SENTUHAN PADA
BAYI USIA 0-6 BULAN DI RUANG PERINATOLOGI BANGSAL ANAK
RSUD Dr. RASIDIN PADANG

Topik : Berbicara dan Sentuhan pada bayi


Terapi : 11 orang mahasiswa profesi ners keperawatan
Sasaran : Klien (bayi 1 orang) dan Ibu Bayi.

Latar belakang
Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulasi bagi perkembangan anak
secara optimal. Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit, aktivitas
bermain sangat penting bagi mental, emosional, dan kesejahteraan anak seperti
kebutuhan perkembangan dan kebutuhan bermain tidak juga terhenti pada saat
anak sakit atau anak di rumah sakit (Wong, 2009).
Diantara intervensi keperawatan anak terapi bermain sangat efektif karena
dapat mengetahui perkembangan fisik, mental, intelektual dan sosial anak
sebagai wadah pembinaan hubungan interpersonal antara klien, keluarga dan
perawat. Salah satu terapi bermain yang digunakan adalah untuk bayi adalah
terapi sentuhan. Sentuhan adalah indera pertama yang dikembangkan oleh
embrio ketika ia bergerak-gerak dan dipijat dalam kandungan dan pada saat itu
janin dilingkupi oleh cairan amniotic.
Sentuhan sangat penting bagi bayi,terutama pada bayi yang lahir prematur
dan bayi yang sedang dalam perawatan khusus. Bayibayi yang lahir melalui
operasi caesar dan karenanya tdak menerima pijatan melalui jalan lahir juga
membutuhkan banyak sentuhan (Becker,2007). Ketika bayi secara perlahan
lahan mulai masuk ke jalan lahir, maka ia akan menerima sebuah pijatan yang
berguna untuk mempersiapkannya menyesuaikan diri dengan lingkunga yang
baru. Setelah bayi lahir, mereka memerlukan rasa tentram yang dihasilkan oleh
sentuhan penuh cinta. Berbagai manfaat terapi sentuh yang berhubungan dengan
percepatan pertumbuhan pada bayi yaitu diantaranya adalah pengaruh terapi
sentuh terhadap aktivitas nervus vagus,sekresi hormon pertumbuhan dan
penurunan catecholamine. Lahat et al (2007) melakukan penelitian mengenai
terapi sentuhan pada bayi terhadap penggunaan energi, tujuan penelitiannya
untuk mengetahui mekanisme yang terjadi pada bayi yang mendapatkan terapi
sentuhan sehingga berat badannya meningkat. Dari hasil observasi di ruangan
didapatkan bahwa terapi sentuhan pada bayi usia 0-6 bulan masih belum
diketahui oleh orang tua. umtuk itu perlu diberikan pengetahuan tentang terapi
sentuhan pada bayi 0-6 bulan guna meningkatkan berat badan bayi.

II. Tujuan
Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan ibu mengenai terapi bermain dengan sentuhan
pada bayi usia 0-6 bulan dengan berat badan lahir rendah dan kurang dari
2500gr.

Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan ibu mampu menjelaskan:
1. Pengertian terapi bermain dengan sentuhan.
2. Manfaat terapi bermain dengan sentuhan.
3. Mempraktekkan cara bermain dengan sentuhan pada bayi usia 0-6
bulan.
BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Sentuhan

Sentuhan sangat penting bagi bayi,terutama pada bayi yang lahir prematur
dan bayi yang sedang dalam perawatan khusus. Bayibayi yang lahir melalui
operasi caesar dan karenanya tidak menerima pijatan melalui jalan lahir juga
membutuhkan banyak sentuhan (Becker,2007).
Bayi yang mendapatkan terapi sentuhan mempunyai pola tidur yang lebih
baik dibandingkan dengan bayi yang tidak dilakukan terapi sentuhan. Hal ini
sesuai dengan konservasi energi karena dengan pola tidu yang baik maka
energi bayi banyak disimpn sehingga bayi tersebut dapat tumbuh dan
berkembang lebih baik (Field et al,1986)
Terapi sentuhan yang dilakukan pada bayi akan berdampak pada fungsi
fisiologinya, salah satunya adalah dampak biokimia positif yaitu penurunan
kadar hormon stress (cathecolamine),peningkatan kekebalan terutama IgG,IgA
dan IgM (Roesli,2001).

2.2 Manfaat Terapi Sentuhan

1. Sentuhan akan menguatkan


Bayi prematur biasanya aka dirawat di dalam inkubator, karena pengaturan
suhu pada bayi prematur masih belum stabil. Seiring dengan perkembangan
ilmu dan teknologi maka perawatan bayi di dalam inkubator tetap mendapatkan
sentuhan dari luar seperti adanya perawatan metoda kangguru dan terapi
sentuhan.
2. Fungsi fisiologis
Dampak biokimia positif : penurunan kadar hormon stress
(cathecolamine),peningkatan kekebalan terutama IgG,IgA dan IgM.
Dampak klinis positif peningkatan jumlah sel dan daya toksin dari
sistem imunitas,mengubah gelombang otak secara positif,
memperbaiki sirkulasi darah dan pernapasan,merangsang sistem
pencernaan dan pembuangan,meningkatkan kenaikan berat badan,
mengurangi depresi dan ketegangan, meningkatkan kesiagaan,
membuat tidur terlelap, mengurangi rasa sakit, mengurangi kembung
dan kolik, meningkatkan hubungan orang tua dan bayi,meningkatkan
volume air susu ibu.

2.3 Cara bermain dengan Terapi Sentuhan

1. Stimulasi taktil
yaitu gerakan harus lambat dan lembut,tetapi jangn terlalu halus, yang

harus diingat jangan memberikan sentuhan terlalu berlebihan karena

bayi prematur telah banyak mengalami sentuhan peralatan yang

menyakitkan.
2. Rangsangan taktil/raba
Dilakukan dengan cara bayi dalam posisi ditengkurapkan. Tiap

gerakan dilakukan dalam waktu 2x5 detik,tiap gerakan diulang 6

kali,dikerjakan selama 5 menit. Pada kepala : menggunakan kedua

telapak tangan,usap kepala dari puncak kepala sampai leher,kemudian

kembali lagi ke puncak kepala. Pada bahu : dengan dua jari tangan

kanan dan kiri di usap kedua belah bahu bayi dari pertengahan

punggung ke pangkal lengan,kemudian kembali ke pertengahan. Pada

punggung : dengan dua jari kedua tangan usaplah leher ke pantat,lalu

kembali lagi ke leher. Pada kaki : dengan dua jari kedua tangan usaplah

kedua kaki secara bersamaan,dari pangkal paha ke pergelangan kaki,

kemudian kembali lagi ke pangkal paha. Pada lengan : dengan dua jari

kedua tangan usaplah kedua lengan secara bersamaan, dari pangkal

bahu ke pergelangan tangan,kemudian kembali ke pangkal bahu.


3. Rangsangan Kinestetik
yaitu Bayi dalam dalam keadaan ditelentangkan, tiap gerakan

dilakukan dalam waktu 2x5 detik. Tiap gerakan diulang 6 kali

dikerjakan selama 5 menit. Pada bagian lengan dilakukan enam gerakan

pada tiap lengan, dikerjakan satu persatu,pegang lengan pada

pergelangan tangan,kemudian tekuklah pada sikut. Pada bagian kaki

dilakukan 6 gerakan tiap kaki,dikerjakan satu-persatu,pegang daerah

pergelangan kaki, kemudian tekuk didaerah lutut dan pinggul.

Selanjutnya enam gerakan,dikerjakan pada kedua kaki secara

bersamaan, pegang daerah pergelangan kaki,kemudian tekuk di daerah

lutut tekan kedua kaki ke arah perut. Tengkurapkan bayi kembali dan

ulangi bagian pertama.

2.4 Macam dan Teknik Terapi Sentuh

1. Bayi Prematur, melalui 3 tahapan


Memegang tanpa mengusap (hand containment/a nonstroke hold)
Metode kangguru
Pijat premature dengan tahapan : memberi rangsangan
raba,kinestetik,dan rangsangan raba.
2. Bayi usia 0-1 bulan
Disarankan gerakan yang lebih mendekati usapan-usapan halus.
Sebelum tali pusar bayi lepas sebaiknya tidak dilakukan pemijatan di
daerah perut.
3. Bayi usia 1-3 bulan
Disarankan gerakan halus disertai tekanan ringan dalam waktu yang
singkat.
4. Bayi usia 3 bulan 3 tahun
Disarankan seluruh gerakan dilakukan dengan tekanan dan waktu yang
semakin meningkat.
2.5 Periode dan Tahap Perkembangan Anak Menurut Umur dan Aspek
Kemampuan
Perkembangan kemampuan dasar anak-anak berkorelasi dengan
pertumbuhan. Perkembangan kemampuan dasar mempunyain pola yang tetap dan
berlangsung secara berurutan. Oleh karenanya stimulasi yang diberikan kepada
anak balita dalam rangka merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak
dapat dilakukan sesuai dengan pembagian kelompok umur anak berikut ini:

No. Periode Tumbuh Kembang Kelompok Umur


1. Masa prenatal, janin dalam Masa Prenatal
kandungan
2. Masa bayi Umur 0-12 bulan
3. Masa anak balita Umur 12-60 bulan (2-5 tahun)
4. Masa pra sekolah Umur 60-72 bulan (5-6 tahun)

a. Kemampuan Bayi (0 12 bulan)


Pada masa bayi baru lahir (0 sampai 28 hari), terjadi adaptasi terhadap
lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi darah serta mulainya berfungsi
organ-organ. Setelah 29 hari sampai dengan 11 bulan, terjadi proses
pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan yang berlangsung secara
terus menerus terutama meningkatnya fungsi sistem syaraf.
Kemampuan yang dimiliki bayi meliputi;
1) Kemampuan Motorik
Kemampuan motorik merupakan sekumpulan kemampuan untuk
menggunakan dan mengontrol gerakan tubuh, baik gerakan kasar
maupun gerakan halus. Motorik kasar merupakan keterampilan
menggerakkan bagian tubuh secara harmonis dan sangat berperan
untuk mencapai keseimbangan yang menunjang motorik halus.
Motorik halus merupakan keterampilan yang menyatu antara otot
halus dan panca indera. Kemampuan motorik selalu memerlukan
koordinasi bagian-bagian tubuh, sehingga latihan untuk aspek motorik
ini perlu perhatian.
Kemampuan motorik pada bayi berdasarkan usia yakni:
Usia Motorik kasar Motorik halus
0-3 bulan - mengangkat - melihat, meraih dan
kepala, menendang mainan gantung,
- guling- - memperhatikan benda
guling, bergerak,
- menahan - melihat benda-benda
kepala tetap tegak, kecil,
- memegang benda,
- meraba dan merasakan
bentuk permukaan,

2) Kemampuan Bicara dan Bahasa


Masa bayi adalah masa dimana kontak erat antara ibu dan anak
terjalin sehingga dalam masa ini, pengaruh ibu dalam mendidik anak
sangat besar. Kemampuan bicara bayi masih dalam bentuk pra bicara,
yang diekspresikan dengan cara menangis, mengoceh, gerakan isyarat
dan ekspresi wajah seperti tersenyum. Bahkan pada masa ini lebih
sering muncul senyum sosial sebagai reaksi terhadap rangsangan dari
luar .
Ekspresi emosi adalah bahasa pertama sebelum bayi berbicara,
sebagai cara untuk mengkomunikasikan dirinya pada orang tua atau
orang lain. Bayi akan bereaksi pada ekspresi wajah dan tekanan suara,
sebaliknya orangtua membaca ekspresi bayi dan merespon jika
ekspresi bayi menunjukkan tertekan atau gembira. Terkait dengan
ekspresi emosi bayi, yang mudah dikondisikan, maka ekspresi emosi
bayi mudah dikondisikan. Jika orangtua lebih banyak menunjukkan
suasana hati yang positif seperti selalu gembira, santai dan
menyenangkan, akan mempengaruhi pemahaman bayi terhadap
sesuatu dan cenderung menimbulkansuasana hati yang
menyenangkan. Sebaliknya jika orang dewasa mengkondisikan
dengan situasi yang tidak menyenangkan maka suasana emosi bayi
cenderung buruk. Kemampuan bicara pada bayi sebenarnya ada
hubungannya dengan perkembangan otak, terutama pada saat bayi
menangkap kata-kata yang diucapkan dan menyampaikan apa yang
ada dalam pikirannya. Pada saat bayi berjalan, berbicara, tersenyum
dan mengerutkan dahi, sebenarnya tengah berlangsung perubahan
dalam otak. Meski keterkaitan sel-sel syaraf (neuron) yang dimiliki
bayi, masih sangat lemah, namun akan sangat mempengaruhi pada
perkembangan sel syaraf pada tahap selanjutnya. Bayi mengerti dan
memahami sesuatu yang berada disekelilingnya, tidak terbatas dengan
melihat serta memanipulasi namun sebenarnya bayi sudah memiliki
kemampuan untuk memberi perhatian, menciptakan simbolisasi,
meniru dan menangkap suatu konsep melalui gerakan sudah lebih
berkembang. Oleh karenanya untuk mengoptimalkan kemampuan
otaknya maka bayi perlu lebih banyak menstimulasi bayi untuk
mengenal benda-benda sekelilingnya sambil terus mengajak
berbicara.

Kemampuan bicara dan berbahasa pada masa bayi sbb:

Usia Kemampuan Bicara dan Bahasa


0-3 bulan o prabicara,
o meniru suara-suara,
o mengenali berbagai suara.
3-6 bulan o mencari sumber suara,
o menirukan kata-kata..

3) Kemampuan Sosialisasi dan Kemandirian

Kemampuan sosialisasi dan kemandirian dapat dirangsang dengan


sosialisasi pada masa bayi diawali di dalam keluarga, dimana dalam
keluarga terjadi hubungan timbal balik antara bayi dan pengasuh atau
orangtua. Melalui perhatian dan perilaku orangtua akan memberi
kerangka pada bayi dalam berinteraksi dan pengalaman yang
terpenting bagi bayi karena keluarga adalah melibatkan proses kasih
sayang. Kemampuan sosialisasi dan kemandirian pada masa bayi sbb:

Usia Kemampuan Sosialisasi dan Kemandirian


0-3 bulan o memberi rasa aman dan kasih sayang,
o mengajak bayi tersenyum,
o mengajak bayi mengamati benda-benda dan
keadaan di sekitarnya,
o meniru ocehan dan mimik muka bayi,
o mengayun bayi,
o menina bobokan.

SATUAN ACARA KEGIATAN


TERAPI SENTUHAN PADA BAYI

Judul : Terapi bermain Sentuhan Pada Bayi


Tanggal pelaksanaan : 27 September 2016
Waktu : 10.00 WIB
Tempat : Di Ruang Perinatologi Bangsal Anak

SASARAN
1. Bayi usia (0-6 bulan) dan Ibu
2. Bayi yang dirawat di ruang perinatologi bangsal anak dan Ibu
3. Tidak mempunyai keterbatasan (fisik atau akibat terapi lain) yang dapat
menghalangi proses terapi bermain
4. Kooperatif dan mampu mengikuti proses kegiatan sampai selesai

MEDIA
1. Leaflet
2. Lembar balik

Setting Tempat

P P
C A K

ortu ortu
F F
F F
ortu ortu

ortu
ortu O O

F F F

Keterangan :
= Leader C = Co-Leader
O = Observer = bayi

PA = Pembimbing Akademik PK = Pembimbing Klinik

F = Fasilitator = Orang tua anak

Catatan : Setting tempat disesuaikan dengan kondisi anak dan mengikut


sertakan peserta tambahan

STRATEGI PELAKSANAAN

No. Waktu Kegiatan Peserta


5 menit Pembukaan :
1- Membuka kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam.
1.
2- Memperkenalkan diri : terapis, anak, M Memperkenalkan diri

dan pembimbing Menjelaskan
;.- Menanyakan perasaan Ibu
perasaannya
3- Menjelaskan tujuan dari terapi Memperhatikan

bermain
4- Kontrak waktu
15 menit Pelaksanaan :
1- Menjelaskan tata cara pelaksanaan Memperhatikan
2. terapi bermain mewarnai kepada Ibu
2- Memberikan kesempatan kepada Ibu Bertanya

untuk bertanya jika belum jelas Antusias saat


3- Mempraktekkan kegiatan terapi
mendengarkan dan
bermain pada bayi
4- Fasilitator mendampingi Ibu dan melihat terapi

memberikan motivasi kepada anak bermain


- - Memberikan pujian kepada ibu

3. 5 menit Evaluasi :
1. Menanyakan perasaan ibu setelah Menceritakan
kegiatan terapi bermain
2. Menanyakan kembali pemahaman ibu Gembira
mengenai terapi bermain
3. Memberikan pujian kepada ibu
4.
4. 5 menit Terminasi:
1. Menjelaskan rencana tindak lanjut Memperhatikan
kepada orang tua terkait terapi Gembira

bermain di ruang tersebut tanpa Mendengarkan
perawat
2. Mengucapkan terima kasih kepada

anak dan orang tua


3. Mengucapkan salam penutup

Menjawab salam

KRITERIA EVALUASI
1. Evalusi Struktur
a. Anak hadir di ruangan minimal 4 orang.
b. Penyelenggaraan terapi bermain dilakukan ruang perinatologi bangsal anak.
c. Pengorganisasian penyelenggaraan terapi dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a. Ibu antusias dalam kegiatan terapi bermain
b. Ibu mengikuti terapi bermain dari awal sampai akhir
c. Bayi tidak rewel
3. Kriteria Hasil
a. Ibu terlihat senang dan gembira
b. Ibu mampu menjelaskan pengertian, tujuan, dan manfaat terapi bermain

PENGORGANISASIAN
1. Pembimbing Pendidikan : Dr. Meri Neherta, M.Biomed
2. Pembimbing Ruangan : Ns. Siska Olivia S.Kep
Ns. Gauri, S.Kep
3. Leader : Fadlah, S.Kep
4. Co Leader : Amelia Adriana, S.Kep
5. Fasilitator : Rahmi Khairunnisa, S.Kep
Lasucy Mentari, S.Kep
Magdalena, S.Kep
Randi Agustian, S.Kep
Dona Fajrina, S.Kep
Restina Pardosi, S.Kep
Aida Fitri, S.Kep
6. Observer : Nurmaini, S.Kep
Gian Hawara, S.Kep
7. Anak : Bayi usia 0-6 bulan.

TUGAS MASING-MASING
1. Leader :
- Memimpin jalannya program terapi
- Menjelaskan tujuan aktivitas
- Memperkenalkan anggota terapis
- Memberikan kesempatan klien untuk saling mengenal
- Menjelaskan aturan permainan
- Memberikan respon yang sesuai dengan perilaku klien
- Menyimpulkan keseluruhan aktivitas klien
2. Co Leader :
- Menyampaikan informasi dan fasilitator kepada leader
- Membantu leader dalam melaksanakan tugasnya
3. Fasilitator :
- Mendampingi dan mengarahkan saat anak terapi
- Mampu memfasilitasi klien yang kurang aktif
- Mampu memotivasi klien
4. Observer :
- Mencatat dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan.
-
DAFTAR PUSTAKA

Erlita, dr. (2006). Pengaruh Permainan pada Perkembangan Anak. Terdapat pada :

http://info. balitacerdas.com. Diakses pada tanggal 15 September 2016

Foster and Humsberger, 1998, Family Centered Nursing Care of Children. WB

sauders Company, Philadelpia USA

Hurlock, E B.1991. Perkembangan Anak Jilid 1. Erlangga : Jakarta


L. Wong, Donna. 2003. Pedoman Klinik Keperawatan Pediatrik Edisi 4. EGC :

Jakarta www.Pediatrik.com 15 September 2016

Markum, dkk. 1990.Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, EGC : Jakarta

Soetjiningsih, 1995,Tumbuh Kembang Anak, EGC : Jakarta

Supartini. (2010). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta : EGC

Tedjasaputra, Maykes. (2007). Bermain, Mainan dan Permainan. Jakarta : Grasindo

Whaley and Wong, 1991, Nursing Care Infanst and Children. Fourth Edition.

Mosby Year Book. Toronto Canada

Wong, W. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC

LEMBAR OBSERVASI

No. Hari/ Nama Kegiatan Aspek Yang Diamati Hasil


Tanggal Anak Bermain Pengamatan

Anda mungkin juga menyukai