Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

A. TOPIK
Stimulasi Sensori
Sesi : mendengar music
B. TUJUAN
1. Klien mampu mengenali music yang didengar
2. Klien mampu memberi respon terhadap musik
3. Klien mampu menceritakan perasaannya setelah mendengarkan musik
C. LANDASAN TEORI
Kelompok adalah sekumpulan orang yang saling berhubungan, saling tergantung
satu dengan lainnya dan menyepakati satu tatanan norma tertentu. Individu dalam
kelompok saling mempengaruhi dan bertukar informasi melalui komunikasi. Dinamika
dalam kelompok bahkan dapat memfasilitasi perubahan perilaku anggota kelompoknya
sehingga apabila kelompok ini didisain secara sistematis dapat menjadi saran perubahan
perilaku maladaptif menjadi perilaku adaptif atau bisa difungsikan sebagai terapi. Terapi
menggunakan aktivitas dalam kelompok ini disebut sebagai Terapi Aktivitas Kelompok.
Pasien dengan gangguan jiwa mengalami perubahan perilaku dimana perilaku
pasien bersifat maladaptif, tidak umum, aneh, tidak lazim, dan menimbulkan distress dan
gangguan dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Terapi menggunakan aktivitas
dalam kelompok ini disebut sebagai Terapi Aktivitas Kelompok. Dengan demikian terapi
aktivitas kelompok sebagai bagian dari terapi kelompok sangat penting diterapkan dalam
penanganan pasien gangguan jiwa di masyarakat.
Terapi Aktivitas Kelompok adalah salah satu terapi modalitas yang dilakukan
perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama
(keliat, 2005).Terapi aktivitas kelompok dibagi empat, yaitu terapi aktivitas kelompok
stimulasi kognitif/persepsi, terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori, terapi aktivitas
kelompok stimulasi realita, dan terapi aktivitas kelompok sosialisasi
1

Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Sensori


TAK respons yang adekuat (Keliat dan Akemat, 2002).
Aktivitas digunakan sebagai stimulus pada sensori klien. Kemudian diobservasi
reaksi sensori klien terhadap stimulus yang disediakan, berupa ekspresi perasaan secara
non Verbal (eskpresi wajah, gerakan tubuh). Biasanya klien tidak mau mengungkapkan
komunikasi verbal akan terstimulasi emosi dan perasaannya, serta menampilkan respon.
Aktivitas yang digunakan sebagai stimulus adalah: music, seni, menyanyi, menari, jika
hobi klien diketahui sebelumnya, dapat dipakai sebagai stimulus, misalnya lagu kesukaan
klien, dapat digunakan sebagai stimulus.
Bentuk terapi aktivitas kelompok terdiri dari tiga macam yaitu stimulasi suara,
stimulasi gambit atau gabungan. Dalam terapi aktivitas kelompok di masyarakat ada 3
sesi yang bisa diterapkan meliputi :
1. Sesi I
2. Sesi II
3. Sesi III

: mendengar musik
: menggambar
: menonton tv/video

D. KLIEN
1. Kriteria
a. Klien isolasi sosial, halusinasi
b. Klien menarik diri
c. Klien harga diri rendah yang disertai dengan kurang komunikasi verbal
2. Proses seleksi
a. Berdasarkan kriteria klien yang telah ditetapkan
b. Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai perilaku klien sehari-hari dan
kemungkinan dapat dilakukan terapi aktifitas kelompok pada klien tersebut
dengan perawat ruangan.
c. Melakukan kontrak dengan klien untuk mengikuti aktivitas yang akan
dilaksanakan serta menanyakan kesediaannya.
d. Menetapkan bersama klien dan perawat ruangan tentang topic, waktu dan tempat
kegiatan
3. Tujuan TAK
2

Untuk mengetahui perkembangan pasien


E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu
a. Hari/tanggal :
b. Jam
:
c. Acara
: 30 menit
1) Perkenalan dan pengarahan
2) Permainan dan diskusi
3) Evaluasi
4) Penutup
d. Tempat
: Ruang Kunti
e. Jumlah pasien :

(5 menit )
(15 menit)
(7 menit )
(3 menit )

2. Tim Terapis
a. Leader
1) Memperkenalkan diri
2) Analisa dan observervasi pola komunikasi dalam kelompok
3) Tetapkan tujuan dan peraturan kelompok
4) Bacakan tujuan dan peraturan kelompok sebelum kegiatan dimulai
5) Motivasi kelompok untuk aktif
6) Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok
7) Memberi reinforcement positif
8) Menyimpulkan keseluruhan aktivitas kelompok
b. Co Leader
1) Membuka dan Menutup acara
2) Membantu tugas leader
3) Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader
4) Mengingatkan leader bila ada kegiatan yang menyimpang
5) Mengingatkan pemimpin untuk lamanya waktu kegiatan
c. Fasilitator
1) Ikut serta dalam anggota sebagai anggota kelompok
2) Fasilitasi kelompok yang kurang aktif
3) Menjadi rool model selama acara berlangsung
d. Observer
1) Mengobservasi hasil kegiatan yang telah dilaksanakan
3. Struktur Organisasi
a. Leader
:
b. Co Leader
:
c. Fasilitator
:
d. Observer

:
3

4. Metode dan Media


a. Metode
1) Diskusi
2) Sharing persepsi

b. Media
1) Laptop
2) CD Lagu
3) Speaker
4) Bola
5) Name Tag (Nama pasien)

c. Setting
OBS
Co L
L
K

K
F1

K
K
K

F2

Keterangan :
L
: leader
Co L
: co leader
Obs
: observer
F
: vasilitator
K
: klien

F. PROSES PELAKSANAAN
1. Perkenalan dan pengarahan
a. Mempersiapkan lingkungan : suasana nyaman dan tenang (tidak ribut)
b. Mempersiapkan tempat
: pengaturan posisi tempat duduk, leader berdiri di
depan dan berkomunikasi dengan seluruh anggota kelompok
c. Mempersiapkan anggota kelompok : membuat kontrak kembali dengan klien
untuk mengikuti terapi aktivitas kelompok sosialisasi
2. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan langkah sebagai berikut :
a. Salam terapeutik
1) Mengucapkan salam terapeutik
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mendengarkan musik
2) Terapis menjelaskan aturan main berikut :
- Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta ijin
-

kepada terapis
Lama kegiatan 30 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

3. Kerja
a. Terapis mengajak klien untuk saling memperkenalkan diri (nama dan nama
panggilan) dimulai dari terapis secara berurutan searah jarum jam.
b. Setiap kali seorang klien selesai memperkenalkan diri, terapis mengajak semua
klien semua klien untuk bertepuk tangan
c. terapis menjelaskan bahwa akan diputar lagu, klien boleh tepuk tangan atau
berjoget sesuai dengan irama lagu. Setelah lagu selesai klien akan diminta
menceritakan isi dari lagu tersebut dan perasaan klien setelah mendengar lagu.
d. Terapis memutar lagu, klien mendengar, boleh tepuk tangan (10 menit). Music
yang diputar boleh diulang beberapa kali. Terapis mengobservasi respon klien
terhadap music
e. Secara bergiliran, klien diminta menceritakan isi lagu dan perasaannya. Sampai
semua klien mendapat giliran
f. Terapis memberikan pujian, setiap klien selesai menceritakan perasaannya, dan
mengajak klien bertepuk tangan.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
5

b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk mendengarkan musik yang disukai dan
bermakna dalam kehidupannya
Kemampuan klien untuk melakukan TAK ini sekitar 75%. Dengan criteria hasil :
1) 80% klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
2) 80% klien member respon ( ikut bernyanyi/menari/joget/ menggerakkan
tangan-kaki-dagu sesuai irama.
3) 80% klien member pendapat tentang music yang didengar
4) 80% klien menjelaskan perasaan setelah mendengar lagu.

N
O

Aspek Yang Dinilai

Kontak Mata

Duduk Tegak

Menggunakan bahasa tubuh yang


sesuai

Mengikuti kegiatan dari awal sampai


akhir

Nama Pasien ( Inisal)

Kemampuan Non Verbal

Kemampuan Verbal

N
O

Aspek Yang Dinilai

Menyebutkan Nama, Alamat, Nama


Panggilan, dan Hobi

Menceritakan lirik lagu yang diputar

Petunjuk

Nama Pasien (Inisial Pasien)

:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk
tiap
klien
diberi
penilaian
tentang
kemampuan

klien

mengikuti,merespon,member pendapat, menyampaikan perasaan tentang music


yang di dengar. Beri tanda (v) pada kolom,jika klien mampu dan jika klien tidak
mampu berikan tanda (x)

c. Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi 1 TAK stumilasi sensori
mendengarkan music . Klien mengikuti sampai akhir dan menggerakkan jari sesuai
irama music, namun belum memberikan pendapat perasaan tentang music. Latih klien
untuk mendengarkan music di ruang rawat.

STRATEGI PELAKSANAAN
Pertemuan

:I

Hari / Tanggal : Jumat, 26 Juli 2013


Nama Klien

Ruangan

: Kunti

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS
:DO
:Diagnosa Keperawatan
2. Tujuan
Tujuan umum klien dapat berespon terhadap stimulus panca indera yang diberikan ,
dan tujuan khususnya, adalah
a. Klien dapat berespon terhadap suara yang didengar
b. Klien mampu mengekspresikan perasaan melalui music
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat pagi ibu-ibu,, perkenalkan kami mahasiswa dari STIKES WIRA
MEDIKA PPNI BALI.
b. Evaluasi dan validasi
Bagaiman kondisi Ibu pagi ini? Ibu masih ingat dengan janji kita yang kemarin,
yaitu tenttang kegiatan terapi aktivitas kelompok dan kelompok kami?
c. Kontrak
- Topik : Ibu-ibu pagi hari ini kita akan membicarakan tentang kegiatan
-

aktivitas kelompok seperti mendengarkan music


Waktu : Ibu-ibu pagi hari ini kita akan membicarakan tentang kegiatan

terapi aktivitas kelompok selama 30 menit.


Tempat : Ibu-ibu kita akan melakukan kegiatan terapi aktivitas kelompok
diruang kunti.

2. Kerja
9

Ibu-ibu, sekarang kita akan mulai kegiatan terapi aktivitasnya, tetap sebelumnya
apakah ibu-ibu ada yang ingin minum dan buang air kecil?
Ibu-Ibu sekarang saya akan menjelaskan peraturanya yaitu jika ada ibu-ibu yang
akan meninggalkan kegiatan ini harus meminta ijin kepada perawat yang berada di
belakang. Lama kegiatan ini selama 30 menit. Ibu-ibu mengikuti kegiatan ini dari
awal sampai selesai .
Ibu sekarang kita mulai mendengarkan music. Ibu nanti pada saat music di putar ibu
bisa berjoged, tepuk tangan ataupun bernyanyi.
Saat music dihentikan saya akan menanyakan pendapat ibu tentang music yang di
dengarkan dan perasaan ibu setelah mendengar music.
Bagus.
Karena semua sudah mendapat giliran, sekarang kami bacakan lagi apa yang ibu
ceritakan tadi.
3. Terminasi
a. Evaluasi respon terhadap tindakan keperawatan
Respon Subjektif:
Bagaimana perasaannnya setelah kita melakukan terapi aktivitas mendengarkan
music?
Respon Objektif:
Baiklah sekarang saya minta salah satu dari ibu untuk mengulang kembali untuk
menyebutkan pendapat dan perasaannya saat mendengarkan lagu tadi.
b. Tindak lanjut
Setelah kegiatan aktivitas ini kami berharap ibu-ibu dapat mendengarkan music di
ruangan ini.
c. Kontrak yang akan datang
1) Topic :
ibu, nanti aka nada kegiatan terapiaktivitas kelompok seperti ini yang akan
dilaksanakan oleh teman saya dari mahasiswa Stikes Wira Medika dengan
tema yang berbeda yaitu menggambar.
2) Waktu :
kegiatan terapi aktivitas tersebut akan dilaksanakan nanti dengan waktu
kurang lebih 30 menit.
3) Tempat
Kegiatan terapi aktivitas tersebut akan dilakukan di ruangan pertemuan ini.

10

11

Evaluasi dan dokumentasi kegiatan terapi aktifitas kelompok sosialisasi sesi satu di ruang
Kunti
Kemampuan verbal klien
No

Aspek yang

1.

Dinilai
Menyebutkan

Ny.D

Ny.M

50%

100%

Nama Klien
Ny.A

Ny.T

Ny.C

100%

100%

nama
2.

panggilan
Menyebutkan

3.

isi lagu
Menyebutkan

4.

Asal
Menyebutkan
hobi
Jumlah

100%

Kemampuan nonverbal
No

Aspek yang

1.

Dinilai
Kontak mata

2.

Duduk tegak

3.

Menggunakan

Ny. D

Ny.M

100%

75%

Nama Klien
Ny.A

Ny. T

Ny.C

100%

100%

bahasa tubuh
4.

yang sesuai
Mengikuti
kegiatan dari
awal sampai
akhir
Jumlah

100%

Simpulan
No.

Nama Klien

Kemampuan

Kemampuan

Verbal

Non Verbal

Keterangan

12

1.

Kemampuan
masih

2.

verbal
kurang,

kemampuan

nonverbal

sudah baik
Kemampuan

verbal

sudah baik, kemampuan


nonverbal sudah cukup
3.

baik
Kemampuan verbal dan

4.

nonverbal kurang
Kemampuan verbal dan

5.

nonverbal sudah baik


Kemampuan verbal dan
nonverbal sudah baik

I.

Tindakan evaluasi.
A. evaluasi struktur.
a) Persiapan
Media dan alat yang diperlukan untuk terapi aktifitas kelompok sosialisasi sesi satu
berkenalan sudah lengkap dan bisa digunakan saat melakukan terapi aktifitas
kelompok.
b) Persiapan materi
Materi telah disiapkan sehari sebelum terapi aktifitas kelompok sosialisasi sesi satu
berkenalan dilaksanakan dalam bentuk makalah proposal.
c) Peserta terapi aktifitas kelompok
Klien yang memiliki diagnose keperawatan dengan kerusakan interaksi social.
B. Evaluasi proses.
1. Terapi aktifitas kelompok sosialisasi sesi satu berkenalan berlangsung dengan
lancar dan lien mampu mengikuti terapi yang diberikan dari awal sampai dengan
selesai dilaksanakan.
2. Dalam proses terlaksananya terapi aktifitas kelompok sosialisasi sesi satu terjadi
interaksi yang cukup aktif antara leader dengan coleader dan observer, antara
leader dengan valisitator, antara leader dengan peserta TAK sosialisasi
berkenalan dan fasilitator dengan peserta TAK.
3. Kehadiran peserta TAK sosialisasi sesi satu berkenalan sebesar 100%
13

4. Peserta TAK sosialisasi sesi satu berkenalan atas nama Tn.S, Tn.PY,Tn.Dm,
Tn.M. benar dan bisa untuk menyebutkan nama lengkap,nama panggilan,alamat
dan hobi.
5. Ppeserta TAK sosialisasi sesi satu berkenalan klien atas nama Tn.S kurang
mengikuti jalannya teapi aktifitas kelompok klien Nampak lebih sering
menunduk dan kontak mata klien kurang pada peserta dan falisitator lainnya.
Klien hanya sekali mengalihkan pandangan kearah peserta lain dan fasilitator.
C. Evaluasi hasil
1. Jangka pendek
a. Sebanyak 80% peserta terapi aktifitas kelompok sosialisasi sesi satu berkenalan
mampu untuk berkenalan menyebutkan nama.
b. Sebanyak 100% peserta terapi aktifitas kelompok sosialisasi sesi satu berkenalan
mampu untuk menyebutkan nama panggilannya.
c. Sebanyak 100% peserta terapi aktifitas kelompok sosialisasi sesi satu berkenalan
mampu untuk menyebutkan alamat.
d. Sebanyak 80% peserta terapi aktifitas kelompok sosialisasi sesi satu berkenalan
mampu untuk menyebutkan hobi klien.
2. Jangka panjang
Klien dapat berkenalan dengan orang lain.
II.

Hambatan
Dalam pelaksanaan terapi aktifitas kelompok sosialisasi sesi satu berkenalan tidak
mengalami hambatan yang berarti. Dalam pelaksanaa TAK tersebut ada beberapa kendala
yang dialami antara lain, saat TAK sosialisasi sesi satu berkenalan berlangsung, klien ada

III.

yang tidak mau memakai papan nama.


Kesimpulan
Dari pelaksanaan TAK selama 45 menit dapat disimpulkan bahwa sebagian besar klien
dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir, sebagian besar klien dapat berkenalan
( menyebutkan nama lengkap,nama panggilan, alamat, dan hobi). Tn.S tidak bisa
menyebutkan nama lengkap dan hobi namun sebagian besar klien dapat berkenalan.
Secara keseluruhan klien dapat mengikuti terapi aktifitas kelompok sosialisasi sesi satu :

IV.

berkenalan dengan baik.


Saran
Berdasarkan hasil terapi aktifitas kelompok sosialisasi sesi satu yang telah dilaksanakan,
sebagian besar klien dengan diagnose medis skizofrenia hebefrenik dan diagnose
keperawatan kerusakan interaksi social mampu mengikuti TAK yang diberikan. Dan

14

diharapkan terutama Tn.S masih perlu diberikan TAK lanjutan, dan diharapkan kepada
perawat di ruang arimbi, agar dapat melatih ulang TAK sosialisasi sesi satu berkenalan
kepada klien yang belum mampu dan memfasilitasinya. Dan diharapkan kedepannya agar
dapat dilakukan TAK sosialisasi sesi 2 hingga klien dapat meningkatkan hubungan social
dalam kelompok secara bertahap.

LEMBAR PENGESAHAN

Mengetahui
Pembimbing Ruangan

Ketua Kelompok

( Ns. Ni Wayan Suari, S. Kep)

(I Gede Eka Adipta)

NIP:

NIM : 11.321.1106

Pembimbing Akademik

15

( Desak Made Ari Dwijayanti, S.Kep,Ns)


NIP :

16

Anda mungkin juga menyukai