Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI SENSORI

SUARA: MENDENGARKAN MUSIK DI WISMA UTARI


RSJ Prof. Dr. SOEROYO MAGELANG

Disusun Oleh
DEWI TEJOWATI
A31700997

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2018
1. Topik
Stimulasi sensori: TAK mendengarkan musik.

2. Latar belakang
Pasien gangguan jiwa dengan kasus Skizoprenia selalu diikuti dengan
gangguan persepsi sensori halusinasi Halusinasi adalah persepsi atau
tanggapan dari panca indera tanpa adanya rangsanan atau stimulus (Stuart,
2013). Beberapa penyebab masalah halusinasi antara lain faktor predisposisi
yaitu biologis, psikologis, dan sosial budaya, sedangkan dari faktor presipitasi
antara lain, biologis, stress lingkungan, dan sumber koping (Stuart, 2013).
Halusinasi dapat membahayakan secara fisik sehingga beresiko mencederai
diri sendiri, lingkungan, dan orang lain (Keliat, 2014).
Terapi keperawatan yang dapat diberikan pada klien halusinasi yang
kondisinya sudah membaik yaitu mendengarkan musik. Terapi ini bertujuan
untuk merubah tingkah laku klien dari maladaptif menjadi adaptif sehingga
dapat memberikan rangsangan-rangsangan yang kaya untuk segala aspek
perkembangan secara kognitif dan kecerdasan emosional. Proses
mendengarkan musik merupakan salah satu bentuk komunikasi afektif dan
memberikan pengalaman emosional. Menurut Sheppard (2007) dalam musik
“Makes Your Child Smarter” menyatakan bahwa mendengarkan musik dapat
menjadi kegiatan yang sangat menyenangkan, sangat membuat nyaman, atau
memberikan stimulus, dan merupakan cara yang baik untuk mengekspos
seseorang pada pengaruh music semaksimal mungkin.
Hasil observasi dan wawancara perawat kepada klien di Wisma Utari
RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang 9 dari 13 klien mengalami penurunan
interaksi, dan klien lebih suka melamun dan berbcara sendiri. Klien
mengatakan senang akan tetapi ekspresi wajah masih datar atau belum
menunjukkan ekspresi wajah senang. Terapi keperawatan yang dapat
dilakukan salah satunya yaitu terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori
suara yaitu mendengarkan musik yang secara sosial dirinya dapat enjoy
bersama dengan orang lain atau teman-temannya.
3. Tujuan
a. Tujuan umum
Klien mampu merubah perilaku yang maladaptif menjadi adaptif.
b. Tujuan khusus
1) Klien mampu mengenali musik yang didengar.
2) Klien mampu menceritakan musik yang didengar.
3) Klien mampu memberikan tanggapan tetang musik yang diberikan.

4. Seleksi pasien
a. Kriteria klien:
1) Jenis masalah keperawatan sesuai indikasi TAK yaitu pasien yang
mengalami gangguan persepsi sensori halusinasi yang sudah
kooperatif.
2) Pasien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau
mengamuk.
3) Pasien dapat diajak kerjasama (cooperative)
4) Pasien bersedia mengikuti TAK.
5) Pasien tidak memiliki masalah pada penglihatan atau pendengaran
b. Pasien yang sudah mengikuti terapi individu.
c. Jumlah peserta
Pasien peserta TAK Pasien cadangan
Ny. S Ny. S
Ny. W Ny. S
Ny. R Ny. E
Nn. S Ny. Y1
Ny. S Ny. S
Nn. S
Ny. Y3
d. Pasien bersedia mengikuti TAK.
e. Proses seleksi pasien dilakukan sehari sebelum pelaksanaan TAK.

5. Metode
a. Diskusi
b. Sharing Persepsi

6. Jadwal Kegiatan
a. Tempat Pelaksnaan TAK
Teras depan wisma Utari
b. Lama Pelaksanaan
20 menit
Hari/tanggal: Sabtu, 31 Maret 2018

7. Media dan Alat


a. Tape Recorder
b. Kaset lagu (lagu yang memiliki cerita yang bermakna atau lagu-lagu yang
bermakna religious)

8. Pengorganisasian
Leader : Dewi Tejowati
Tugas
a. Menyusun rencana TAK.
b. Mengarahkan kelompok sesuai tujuan.
c. Memfasilitasi anggota untuk memperkenalkan diri dengan anggota
kelompok.
d. Mengkaji hambatan dalam kelompok.
e. Mengkaji komplik interpersonal.
f. Mengkaji sejauh mana anggota kelompok mengerti dan melaksanakan
kegiatan.

Co. Lead : Arum Faradina


Tugas
a. Membantu mengorganisir anggota kelompok.
b. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas.
c. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang.
d. Mengingatkan leader tentang waktu.

Observer : Rizki Larasati


Tugas
a. Mengobservasi respon klien .
b. Mengobservasi pelaksanaan TAK.
c. Mengobservasi jalannya atau proses TAK.
d. Mencatat perilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan
berlangsung.

Fasilitator : Dewi Nurcahyawati


Tugas
a. Membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif  dalam
mengkonsentransikan anggota kelompok  untuk ikut dan fokus pada
arahan yang diarahkan oleh leader.
b. Membantu memotifasi dalam kelompok  agar ikut dalam kegiatan.
c. Berperan sebagai role model bagi klien selama kegiatan berlangsung.
d. Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan.
e. Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan.
f. Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah.

9. Setting Tempat

Tempat : Teras depan wisma Utari


Keterangan ;
: Co. Leader : Fasilitator : Pasien
: Leader : Observer

10. Program Antisipasi


a. Jika saat TAK berlangsung terjadi bloking pada leader , co leader
mengambil alih.
b. Jika pasien tidak fokus tugas fasilitator mengingatkan pasien untuk focus.
c. Jika saat TAK berlangsung pasien pergi semua , TAK ditunda dan
dilanjutkan sampai pasien kooperatif kembali.

11. Langkah Kegiatan


a. Persiapan
1) Prosposal sudah siap sehari sebelum pelaksanaan.
2) Persiapan perawat, pasien, dan tempat dilakukan sehari sebelum
pelaksanaan .
3) Media dan alat yang digunakan sudah siap sehari sebelum
pelaksanaan.
b. Orientasi
1) Salam terapeutik (Mengucapkan salam, perkenalan, memanggil
dengan nama kesukaan)
2) Validasi perasaan dan validasi TAK sebelumnya
3) Menjelaskan tujuan TAK
Tujuan umum
Klien mampu merubah perilaku yang maladaptif menjadi adaptif.
Tujuan khusus
a) Klien mampu mengenali musik yang didengar.
b) Klien mampu menikmati musik sampai selesai.
c) Klien mampu menceritakan perasaan setelah mendengar
musik.
4) Menjelaskan aturan main TAK
a) Seluruh pasien diharapkan fokus atau berkonsentrasi selama TAK
berlangsung.
b) Pasien diharapkan mengikuti dari awal hingga akhir kegiatan TAK.
c) Jika pasien menghendaki ke kamar mandi harus meminta izin
terlebih dahulu kepada leader.
d) Pasien diharapkan tidak memotong pembicaraan selama TAK
berlangsung.
5) Kontrak
a) Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu mengetahui tentang halusinasi
pada klien yaitu dengan topik TAK “menonton TV”
b) Menjelaskan aturan-aturan permainan, sebagai berikut:
- Jika ada anggota kelompok yang ingin meninggalkan kelompok
harus minta ijin
- Mengikuti kegiatan sampai selesai
- Mempersilakan pasien untuk minum atau kencing dulu sebelum
acara dimulai
- Lama kegiatan tidak lebih dari 45 menit
c. Kerja
Leader memimpin jalannya TAK sesuai tujuan TAK :
1) Hidupkan musik dan minta klien mengedengarkan, klien boleh juga
berjoget
2) Pada saat musik dihentikan, secara bergantian klien menceritakan isi
lagu dan perasaannya.
3) Ulangi no 1 dan 2 sampai semua anggota kelompok mendapat giliran.
4) Memberikan pujian setiap klien selesai menceritakan perasaannya.
d. Terminasi
1) Evaluasi:
a) Leader melakukan validasi perasaan setelah terapi aktivitas
kelompok.
b) Leader melakukan evaluasi objektif kepada klien dengan
menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2) Rencana tindak lanjut: leader menganjurkan klien memasukkan
kedalam kegiatan harian.
3) Kontrak yang akan datang: leader membuat kontrak waktu yang akan
datang terkait topik, waktu, dan tempat TAK selanjutnya.

12. Evaluasi dan Dokumentasi (Terlampir)


a. Evaluasi Proses
1) Pasien mengikuti kegiatan TAK dari awal sampai dengan akhir
2) Pasien memperhatikan penjelasan terapis
b. Evaluasi Hasil
Pasien mampu melakukan TAK stimulasi persepsi sesuai dengan tujuan
TAK, yaitu :
a. Pasien mampu mempersepsikan menonton televisi (TV) dan
mendiskusikan dengan pasien lain atau perawat lain
b. Pasien mampu memberikan tanggapan terhadap pendapat pasien lain
c. Menggunakan format evaluasi standar
Lampiran

EVALUASI PROSES DAN HASIL TAK DI WISMA UTARI

Nama Peserta TAK


No Aspek yang Dinilai
1. Mengikuti kegiatan sampai
akhir
2. Menjelaskan makna lagu
3. Menceritakan perasaan
setelah mendengarkan lagu

DAFTAR PUSTAKA
Keliat. B.A. (2014). Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta :
EGC.

Stuart. G. W. (2014). Buku Saku Keperawatan Jiwa (ed.5). Alih bahasa, Ramona.
P. Kapoh & Egi. Komara. Y. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai