Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

A
DENGAN PNEUMONIA DI RUANG KANTHIL
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) BANYUMAS

Oleh :
AI NURAENI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
PENDIDIKAN PROFESI NERS
PURWOKERTO

2011
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. A DENGAN PNEUMONIA DI
RUANG KANTHIL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD)
BANYUMAS

Nama Mahasiswa/NIM : Ai Nuraeni/G1B210066


Tempat Praktek : Ruang Kanthil RSUD Banyumas
Tanggal Pengkajian : 1 September 2011

I. IDENTITAS DATA
Nama : An. A
No Rekam Medis : 588 405
Tanggal masuk RS : 1 September 2011
Jenis Kelamin : Perempuan
TTL : 3 Juni 2009
Usia : 2 tahun 2 bulan
Nama ayah/ibu : Tn.H/Ny. A (25 Th/24 th)
Pekerjaan ayah : Supir truk
Pekerjaan ibu : Ibu rumah tangga
Pendidikan ayah : STM
Pendidikan ibu : SMA
Agama : Islam
Alamat : Wlahar Wetan 02/01, Kalibagor Banyumas
Suku/bangsa : Jawa
Dx Medis : Pneumonia aspirasi

II. KELUHAN UTAMA


An. A mengalami batuk berdahak warna putih.
Keluhan tambahan : An. A mengalami demam.
III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pada tanggal 30 Agustus 2011 atau 2 hari sebelum masuk rumah sakit

anak batuk berdahak disertai pilek, warna dahak putih, tidak berdarah. An.

A mengalami demam, pusing, tidak ada keringat dingin, tidak mual,

muntah, dan tidak sesak nafas. Saat masuk rumah sakit pada tanggal 1

September 2011 keluhan yang dirasakan menetap dan ada tambahan nyeri

pada dada kanan namun anak tidak dapat menunjukkan lokasi nyerinya

secara spesifik, tidak ada trauma. An. A lalu dibawa ke IGD RSUD

Banyumas pada tanggal 1 September 2011 dan dirawat di ruang Kanthil.

Selain batuk berdahak dan pilek, An. A mengalami demam, saat

dilakukan pengkajian tanda-tanda vital yaitu : HR: 126 x/menit, RR: 36

x/menit, S: 38,7°C. tiga hari yang lalu sebelum dibawa ke RSUD

Banyumas, An. A memiliki riwayat meminum minyak tanah, tersedak

kemudian orang tua berusaha memuntahkan minyak tanah dan tidak dibawa

berobat.

IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


a. Prenatal
o Ny. A mengatakan selama hamil tidak ada keluhan yang berarti, hanya
mual muntah biasa pada trimester I.
o Ny. A mengatakan selama hamil >4x melakukan ANC ke bidan. Ny.
A hamil aterm, 38 minggu.
o Selama hamil Ny. A mendapatkan obat penambah darah (zat Fe),
vitamin, kemudian saat usia kandungan 5 bulan sudah minum CDR
dan susu secara rutin.
b. Natal
An. A lahir spontan ditolong oleh bidan dan dilahirkan di tempat bidan,
obat yang diberikan pada ibu adalah injeksi oksitosin untuk melahirkan
plasenta, obat penambah darah (zat Fe), dan vitamin A. An A lahir secara
singkat, bayi lahir langsung menangis. Obat yang diberikan adalah
injeksi vitamin K setelah bayi lahir.
c. Postnatal
Kondisi kesehatan An. A sehat, APGAR Score 9, karena anak langsung
menangis segera setelah lahir, BBL 3100 gr, dengan panjang 47 cm,
tidak ada anomali congenital dan bayi lahir sehat.
d. Penyakit yang pernah diderita
Ny A mengatakan anaknya belum pernah mengalami sakit yang
mangharuskan berobat ke RS (mondok), An. A pernah demam dan batuk
biasa dan hanya berobat ke bidan kemudian sembuh.
e. Pernah dirawat di RS
Sebelumnya An. A tidak pernah mengalami sakit yang mengharuskan
dirawat di RS sehingga An. A belum pernah dirawatdi rumah sakit.
f. Obat yang digunakan
Saat ini obat yang digunakan adalah Paracetamol 10 mg/kgBB/hr ( BB =
9,6 kg = 3/4 sdt= 3x3/4 sdt, Salbutamol 0,1 mg/KgBB/hari = 0,96 = 1
mg/hari= 2x1 mg/hari dan antibiotik Amoxiclav (Clabat) Spv 15
mg/KgBB/hari = 3x125 mg/hari. Terpasang IVFD KA EN 3B.
g. Hospitalisasi/tindakan operasi
An. A belum pernah mengalami hospitalisasi sebelumnya, ini adalah
pertama kali dirawat di RS.
h. Alergi
An. A tidak memiliki alergi terhadap makanan dan cuaca.
i. Injuri/kecelakaan
Ny. A mengatakan anaknya pernah meminum minyak tanah pada 3 hari
yang lalu.
j. Imunisasi dan tes laboratorium
Ny. A mengatakan anaknya sudah mendapatkan imunisasi lengkap
(BCG, Polio, Hepatitis, DPT, dan campak).

V. RIWAYAT KELUARGA
Tidak ada anggota keluarga, saudara yang mempunyai penyakit menular
ataupun menurun.
Genogram : Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit
menular, keturunan atau menderita sakit yang sama dengan klien.

Keterangan:
: Perempuan
: Laki-laki
: Tinggal dalam satu rumah
: Klien

VI. RIWAYAT SOSIAL


a. Yang mengasuh
Yang mengasuh An. A adalah Ny. A sendiri, karena Ny. A tidak
bekerja dan hanya dirumah sebagai ibu rumah tangga dan dibantu
ibu/Mbah.
b. Hubungan dengan anggota keluarga
Hubungan dengan keluarga dan orang lain baik, komunikasi lancar,
menggunakan bahasa jawa.
c. Pembawaan secara umum
Klien nampak rewel dan menangis, saat diajak komunikasi An. A
tampak tanggap.
d. Lingkungan rumah
Ibu klien mengatakan lingkungan rumahnya cukup bersih dan ventilasi
udara cukup, lantai rumah dari semen, sumber polusi yang dekat
dengan rumahnya berasal dari jalan raya karena lokasi rumah dekat
jalan raya.

VII. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI


1. Diagnosa Medis
Pneumonia aspirasi
2. Tindakan Operasi
Tidak ada tindakan operasi.
3. Obat-obatan
Saat ini obat yang digunakan adalah Paracetamol 10 mg/kgBB/hr ( BB =
9,6 kg = 3/4 sdt= 3x3/4 sdt, Salbutamol 0,1 mg/KgBB/hari = 0,96 = 1
mg/hari= 2x1 mg/hari dan antibiotik Amoxiclav (Clabat) Spv 15
mg/KgBB/hari = 3x125 mg/hari. Terpasang IVFD KA EN 3B.
4. Tindakan Keperawatan
a. Administrasi medikasi parenteral
b. Monitor keadaan umum dan Vital Sign
c. Manajemen nutrisi
d. Manajemen cairan
e. Manajemen demam
5. Hasil Laboratorium
Tanggal 1 September 2011, Jam 13.21 WIB
Jenis Px. Nilai Normal Hasil Interpretasi
Darah Rutin

WBC M = 4,8x10,8 [103/UL] 10,48 [103/UL] Normal


F = 4,8x10,8 [103/UL]
RBC M = 4,7x6,1 [106/UL] 4,89 [106/UL] Normal
F = 4,2x5,4 [106/UL]
HGB M = 14-18 g/dL 11,9 g/dL Turun
F = 12-16 g/dL
HCT M = 42-52 % 36,3 % Turun
F = 37-47 %
MCV 79-99 fL 74,2 fL Turun
MCH 27-31 pg 24,3 pg Turun
MCHC 33-37 g/dL 32,8 g/dL Turun
PLT 150-450 [103/UL] 288 [103/UL] Normal
RDW-CV 11,5-14,5 % 14,3 % Normal
RDW-SD 35-47 fL 37,7 fL Normal
PDW 9-13 fL 8,0 fL Turun
MPV 7,2-11,1 fL 8,3 fL Normal
P-LCR 15-25 % 11,3 % Turun

Differential
Neutrofil 1,8-8 [103/UL] 4,52 [103/UL] Normal
Lymfosit 0,9-5,2 [103/UL] 4,34 [103/UL] Normal
Monosit 0,16-1 [103/UL] 1,59 [103/UL] Naik
Eosinofil 0,045-0,44 [103/UL] 0,01 [103/UL] Normal
Basofil 0-0,2 [103/UL] 0,02 [103/UL] Normal
Neutrofil % 50-70 % 43,1 % Turun
Lymfosit % 25-40 % 41,4 % Naik
Monosit % 2-8 % 15,2 % Naik
Eosinofil % 2-4 % 0,1 % Turun
Basofil % 0-1 % 0,2 % Normal

Kimia Klinik

Glukosa 75-115 mg/dL 111 mg/dL Normal


GOT 0-38 U/L 31 U/L Normal
GPT 0-41 U/L 12 U/L Normal
Urea 15-45 mg/dL 15,8 mg/dL Normal
Kreatinin 0,7-1,2 mg/dL 0,52 mg/dL Normal
Natrium 135-155 mmol/L 141 mmol/L Normal
Kalium 3,5-5,5 mmol/L 3,98 mmol/L Normal
Klorida 94-111 mmol/L 102 mmol/L Normal

Tabel rujukan
Status WBC RBC HGB HCT
< 2 minggu 10-26 3,7-6,5 14,9-23,7 47-75
2 minggu 5-20 3,9-5,9 12,7-18,7 41-65
2 bulan 5,5-18,0 3,1-4,3 9,2-13,6 28-42
6 bulan 6-17,5 3,9-5,5 10,1-12,9 31-41
1 tahun 4,5-13,5 4,1-5,3 10,7-13,1 33-41
2-6 tahun 6-17 3,9-5,9 10,7-14,7 34-40
6-12 tahun 4,5-13,5 4-5,2 11,5-15,5 35-45

6. Hasil Rontgen
Foto Thorax yaitu kedua paru, kiri dan kanan dalam batas normal, bersih.
7. Data Tambahan
Tidak ada data tambahan.

VIII. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN FUNGSIONAL


a. Pemeliharaan kesehatan
Kondisi kesehatan anak sejak lahir baik, anak hanya mengalami sedikit
sakit seperti batuk, demam dan flu, An. A belum pernah batuk berdahak
dan sesak sebelum sakit. Keluarga An. A sangat menjaga kesehatan
apabila pakaian kotor dan basah segera diganti. Orang tua An. A tidak
merokok, An. A dalam keadaan aman karena setiap waktu didampingi
oleh keluarganya, mainan seperti boneka juga selalu dijaga
kebersihannya. Selama ini apabila anaknya sakit atau ada anggota
keluarga yang sakit maka akan dibawa ke bidan/ke dokter untuk berobat
sampai sembuh. Ny. A mengatakan mengetahui jika batuk, demam, dan
pilek langsung membawa putrinya berobat ke bidan. Namun ketika
anaknya sakit saat ini, Ny. A merasa bingung, batuk berdahak, demam,
pilek tidak berkurang, dan ditambah terlihat sesak.
b. Nutrisi
Anak selama ini masih minum susu formula “Bebelac” 2-3x/hari. An. A
memiliki kebiasaan minum teh manis hingga 3x/hari. Selera makan
bagus sebelum sakit, An. A bisa makan 3-4x/hari, makan nasi, sayur,
lauk, bahkan sering makan biskuit dan roti. Namun sejak batuk pilek dan
demam An. A selera makannya berkurang, harus dipaksa dan disuapin
tidak seperti biasanya yang bisa makan sendiri sampai 3-4x/hari.
Makanan yang diberikan di RS nasi lunak dengan lauk 3x1 porsi TKTP.
Berat badan lahir 3100 gr, dan berat badan saat ini 9,6 kg.
c. Eliminasi
Sebelum sakit An. A BAB 2x/hari dan BAK >5x/hari. Tidak ada keluhan
eliminasi baik fekal maupun urin selama dirawat di RS. Kebiasaan
eliminasi masih seperti sebelum sakit. Hanya selama di RS menggunakan
pampers untuk memudahkan An. A jika ingin BAK.
d. Aktivitas
Sebelum sakit An. A mandi sehari 2 kali dimandikan oleh ibunya pada
pagi hari dan sore hari menggunakan sabun. Pakaian diganti saat kotor,
sebelum sakit klien tidak ada keluhan dalam aktivitasnya. Selama sakit
An. A hanya diseka pada pagi hari. Untuk aktivitas memang tidak seperti
saat di rumah, pergerakan terbatas karena terpasang IVFD.
e. Tidur dan istirahat
Sebelum sakit klien tidur sekitar pukul 20.00 s.d 05.30, tidur siang sekitar
2 jam, pada saat sakit klien lebih banyak tidak tidur, klien hanya tertidur
beberapa jam kemudian terbangun karena batuk.
f. Pola hubungan
Hubungan dengan orang tua baik, bisa berbicara apa yang diinginkan dan
tidak. Hubungan dengan orang lain juga baik, mau diajak oleh orang lain
dan tidak nangis diajak siapapun. Namun saat sakit, klien sedikit takut
hanya jika sudah terbiasa melihat dan berkomunikasi An. A tidak
menangis.
g. Koping atau temperamen dan disiplin yang diterapkan
Orang tua klien memberikan kesempatan anak untuk diajak orang lain
ataupun keluarga asalkan dalam kondisi yang baik atau tidak rewel.
Selama dirawat di RS ini, An. A terlihat gelisah dan rewel, takut pada
petugas yang mendekatinya.
h. Kognitif dan persepsi
Tidak ada keluhan dengan panca indera anak, terbukti saat diajak
komunikasi anak juga merespon, melihat orang yang mengajak
komunikasi.
i. Konsep diri
Orang tua mengatakan ingin anaknya cepat sembuh, bermain bersama
keluarga dan orang sekitarnya, orang tua merasa cemas dengan keadaan
anaknya. An. A sering menangis selama dirawat di rumah sakit.
j. Seksual dan menstruasi
Klien berjenis kelamin perempuan usia 2 tahun 3 bulan. Klien memahami
betul dia seorang perempuan, saat bermain bersama teman-teman pun
mainannya boneka, menyadari dia anak perempuan.
k. Koping dan Toleransi stress
Anak terlihat rewel karena terpasang infus, tetapi masih dapat ditangani
ibu dan keluarga.
l. Nilai
Sebelum sakit An. A selalu membiasakan untuk berdoa sebelum makan
dan setelah makan, diajarkan betul bahwa klien beragama islam, dan
nilai-nilai dari agama islam sudah diterapkan sejak dini.

IX. PEMERIKSAAN FISIK


a. Keadaaan umum
Tingkat kesadaran : compos mentis, postur tubuh normal, klien terlihat
gelisah dan rewel.
b. TTV
HR=126 x/menit, RR=36 x/menit, S=38,7°C
c. BBL=3100 gr, BBS=9,6 Kg
d. TB=70 cm
e. Mata
Terlihat bersih, sedikit air mata, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ada
ikterik, penglihatan baik karena anak mampu menatap saat diajakn
berkomunikasi.
f. Kepala
Bentuk mesochepal, ubun-ubun menutup, warna rambut hitam, lurus,
distribusi merata, rapi dan bersih.
g. Mulut
Simetris, tidak sianosis, sudah tumbuh gigi, lidah kemerahan.
h. Telinga
Simetris, discharge tidak ada, tidak ada cairan yang keluar dari dalam
telinga, telinga tampak bersih, bentuk normal.
i. Hidung
Simetris, bentuk bilateral, tidak ada discharge, bentuk normal, tidak ada
napas cuping hidung.
j. Leher
Tidak ada peningkatan JVP, tidak ada pembesaran limponodi.
k. Dada
Simetris, tidak ada keterlambatan gerak, terdapat retraksi dinding dada
derajat ringan, terlihat gerakan dada saat nafas cepat.
l. Payudara
Bentuk simetris, payudara belum menonjol.
m. Paru-paru
Perkusi: semua lapang paru sonor, Auskultasi: terdapat ronkhi
n. Jantung
S1-S2 murni, tidak ada bising.
o. Abdomen
Simetris, peristaltik kuat ± 17 x/mnt, perkusi terdengar timpani.
p. Genetalia
An. A berjenis kelamin perempuan.
q. Kulit
Kulit teraba hangat, kuku pendek dan bersih, turgor kulit baik (<2 detik),
dan warna kulit kemerahan.
r. Anus dan rectum
Normal, tidak ada atresia ani.
s. Muskuleskeletal
Tidak ada keluhan, pergerakan sendi sesuai. Kekuatan otot penuh.
t. Neurologi
Normal, tidak ada keluhan.

X. DDST
1. Kemandirian dalam bergaul
An. A merespon/menatap orang yang ada disekitarnya, mampu
tersenyum dengan spontan, berbicara dan menanggapi apa yang
ditanyakan meskipun sedikit menangis. Kemampuan ini dapat dilakukan,
sehingga anak termasuk perkembangannya normal.
2. Motorik halus
Anak mampu memegang, mengangkat atau menggerakkan benda,
bermain boneka, sehingga dalam perkembangannya termasuk normal.
3. Kognitif dalam bahasa
Anak bereaksi/respon terhadap suara, mampu bersuara, tertawa,
berteriak, menangis kencang, menoleh terhadap suara yang diberikan.
Hal ini berarti An. A dalam perkembangannya termasuk normal.
4. Motorik Kasar
Anak mampu berjalan, berlari, duduk dengan mudah, sehingga dalam
perkembangannya An. A normal.

XI. INFORMASI LAIN


Pengasuh An. A adalah ibunya sendiri yaitu N. A. Selama ini An. A tidak
pernah mendapatkan tindakan kekerasan dalam rumah tangga.
XII. RINGKASAN KEPERAWATAN
An. A mengalami demam, batuk berdahak dan pilek. Nadi=126 x/mnt, RR=
36 x/mnt, S= 38,7°C. Obat yang diberikan di rumah sakit antara lain:
Paracetamol 10 mg/kgBB/hr ( BB = 9,6 kg = 3/4 sdt= 3x3/4 sdt) jika demam,
Salbutamol 0,1 mg/KgBB/hari = 0,96 = 1 mg/hari= 2x1 mg/hari dan
antibiotik Amoxiclav (Clabat) Spv 15 mg/KgBB/hari = 3x125 mg/hari.
Terpasang IVFD KA EN 3B.
XIII. ANALISA DATA
No. Data Problem Etiologi
1. DS : Ibu mengatakan saat Bersihan jalan Peningkatan
masuk RS anaknya nafas tidak efektif produksi sekret,
batuk berdahak dan penumpukan
pilek, dahak yang sekret.
keluar berwarna putih.

DO :
oTerdapat Retraksi
dinding dada.
oAuskultasi terdengar
Ronkhii sebelah paru
kanan.
oDahak berwarna putih
kental.
oVital sign :
RR= 36x/menit.
S= 38,7°C.
Nadi=126 x/mnt.
2. DS : Ny. A mengatakan Hipertermi Penyakit atau
anaknya demam, trauma
diraba hangat.

DO :
oAkral teraba hangat.
oKulit kemerahan.
oTerlihat gelisah/rewel.
oVital sign :
RR= 36x/menit.
S= 38,7°C.
Nadi=126 x/mnt.
3 DS : An. A mengatakan pada Takut Hospitalisasi
ibunya bahwa dia takut
dengan orang-orang
berseragam.
DO :
oKlien tampak takut
dengan lingkungan
RS.
oKlien tampak
menghindar dan
menangis jika orang
berseragam
mendekatinya.

XIV. PRIORITAS MASALAH


1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan
produksi sekret, penumpukan sekret.
2. Hipertermi berhubungan dengan penyakit atau trauma.
3. Takut berhubungan dengan hospitalisasi.
I. RENCANA KEPERAWATAN
No
Tanggal/jam Tujuan Intervensi
DP Rasional
1 September 1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan Airway Manajemen:
2011, Jam selama 3x24 jam diharapkan pasien mampu
20.00 WIB memiliki nafas yang efektif dengan kriteria o Auskultasi suara nafas dan warna o Suara Ronki , wheezing,
hasil : kulit. Observasi tanda-tanda obstruksi crackles, menunjukan adanya
1. Status kepatenan jalan napas jalan nafas dan kegagalan pernafasan. sumbatan di jalan nafas.
normal: Takipneu, takikardi,
a. RR stabil (4) peningkatan penggunaan otot
pernafasan, pucat, lemah
b. Irama napas kembali normal (4)
menunjukan adanya kegagalan
c. Jalan napas seperti tercekik tidak ada pernafasan.
(4) o Pemberian oksigen
d. Sputum dapat dikeluarkan dari jalan o Berikan oksigen sesuai program.
meningkatkan kadar oksigen di
napas (5) paru-paru.
o Nebulisasi membantu
2. Status ventilasi pernapasan o Lakukan nebulisasi sesuai program.
mengencerkan sekret sehingga
seimbang: Salbutamol 2x1 mg/hari
mudah terlepas.
a. Bernapas melalui hidung (5) o Suction membantu
b. Suara napas tambahan tidak ada (4) o Lakukan suction sesuai kebutuhan. membersihkan jalan nafas dari
c. Tidak ada retraksi dada (4) sekret yang terlepas dan
terkumpul di jalan nafas.
o Monitor analsisa gas darah. o Dengan analisa ga darah dapat
membantu mengetahui proses
pemenuhan oksigen.
o Posisikan semi fowler dan pastikan o Posisi semi fowler and kepala
kepala agak ekstensi. agak ekstensi memungkinkan
paru paru bergerak lebih
leluasa dan jalan nafas bagian
o Berikan antibiotik sesui program. atas terbuka.
Amoxiclav (Clabat) 3x125 o Antibiotik membunuh
mg/hari. mikroorganisme penyebab
peradangan pada paru
sehingga proses peradangan
berkurang dan produksi sekret
o Berikan lingkungan yang tenang menurun.
untuk meningkatkan istirahat. o Istirahat membantu
mengurangi penggunaan
oksigen oleh tubuh sehingga
fungsi pernafasan dapat
tenang.

1 September 2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pengaturan Suhu:


2011, Jam selama 3x24 jam diharapkan suhu pasien o Monitor suhu tubuh setiap 4 jam. Kekurangan cairan menyebabkan
20.15 WIB dalam batas normal. o Monitor BP, HR, RR. peningkatan suhu tubuh
o Monitor warna kulit dan suhu.
o Tingkatkan intake nutrisi dan
cairan.
Diet : Pencatatan yang akurat
Kalori = 100 kkal/kgBB/hari = 960 memudahkan dalam monitoring
kkal/hari.
P = 3 gr/kgBB/hari = 28,8 gr/hari
C = 100 cc/kgBB/hari = 960 cc
o Diskusikan perlunya pengaturan
suhu dan kemungkinan efek negatif
seperti demam.
o Berikan pengobatan untuk
mencegah dan mengurangi demam
sesuai dengan program.
Dehidrasi meningkatkan suhu
o lakukan kompres sesuai keadaan
tubuh
suhu.

Manajemen cairan
o Pertahankan intake-output
tercatat secara akurat.
o Monitor status hidrasi.
o Monitor nilai laboratorium yang
sesuai. Memonitor elektrolit Natrium,
kalium, klorida.
o Monitor tanda vital.
o Berikan terapi sesuai program
Paracetamol Syrup ¾ sdt jika demam.
o Berikan cairan secara tepat.
IVFD KA EN 3B 500 cc.
o Tingkatkan intake oral.
Diet nasi lunak 3x1 porsi TKTP.
1 September Setelah dilakukan tindakan keperawatan o Mengajari klien cara melakukan Mengotimalkan perawatan dan
2011, Jam 2x24 jam, takut pada klien menurun, dengan teknik relaksasi. pengobatan yang diberikan
20.30 WIB. kriteria hasil: o Klien dapat menyebutkan penyebab dalam rangka mempercepat
a. Tidak terjadi trauma fisik selama takut yang sedang di alaminya. kesembuhan klien.
perawatan (4). o Memberikan penjelasan kepada
b. Mempertahankan tindakan yang klien mengenai perawatan untuk
3 mengontrol takut (4). mengobati penyakitnya.
c. Mengidentifikasi tindakan yang harus o Memberikan terapi bermain pada
diberikan ketika terjadi takut (5). klien untuk menurunkan rasa takut.
d. Memonitor faktor risiko dari lingkungan
(4).

II. IMPLEMENTASI / CATATAN KEPERAWATAN


Tanggal Implementasi No Dx Respon Evaluasi TT
1/9/2011
S: Ai
19.30 WIB o Mengkaji pasien secara umum 1 o Kondisi umum : cukup o Ibu mengatakan An.
20.00 WIB o Melakukan pengukuran TTV. o TTV : Nadi= 128x/menit A batuk berdahak
o Memonitor keadaan umum pasien. Suhu= 38,5°C warna putih.
RR= 39x/menit o Ibu mengatakan
20.30 WIB o Mengkaji suara nafas pasien, RR, dan retraksi o Terdengar suara nafas tambahan anaknya sering
dinding dada. ronkhi di sebelah paru kanan, terbangun karena
o Mengobservasi warna kulit frekuensi nafas normal, terdapat batuk terus.
retraksi dinding dada derajat ringan o Ibu mengatakan
(1), warna kulit tidak sianosis. anaknya sesak nafas
21.00 WIB o Memposisikan pasien semifowler. o Posisi pasien semifowler. juga.
o Menganjurkan pada ibu untuk memberikan air o Air putih hangat sudah coba
putih hangat agar sekret dapat dikeluarkan. diberikan sedikit demi sedikit. O:
o Mengajarkan batuk efektif. o KU cukup
o Pasien belum dapat batuk efektif.
o Memonitor tetesan infus. o An. A terlihat gelisah dan masiho TTV :
o Menganjurkan pasien untuk istirahat. rewel. Nadi= 130x/menit
Suhu= 38,4°C
00.00 WIB RR= 38x/menit
o Memberikan obat salbutamol 2x1 mg. o Obat salbutamol 2x1 mg sudah
masuk. o An. A terlihat
05.00 WIB
o Mengobservasi kondisi pasien. o Kondisi pasien cukup. gelisah/rewel
o TTV : o Terdapat retraksi
o Mengobservasi TTV.
Nadi= 130x/menit Suhu= 38,4°C dinding dada saat
o Membagikan air hangat untuk seka.
RR= 38x/menit bernafas.
o Air hangat untuk seka sudah o Pasien belum dapat
dibagikan. batuk efektif.
o Terdengar ronkhii
di paru sebelah
kanan.
A : Masalah belum
teratasi
P:
o Lanjutkan terapi
pemberian obat
Salbutamol 2x1
mg dan IVFD KA
EN 3B.
o Anjurkan
minum air putih
hangat untuk
melegakan nafas.
o Ajarkan batuk
efektif.
1/9/2011

19.30 WIB o Mengkaji pasien secara umum. 2 o Kondisi umum : cukup S: Ai


o Mengobservasi TTV. o TTV : Nadi= 128x/menit o Ibu mengatakan An.
20.00 WIB o Memonitor keadaan umum pasien. Suhu= 38,5°C A demam belum
RR= 39x/menit turun.
20.30 WIB o Menganjurkan ibu untuk melakukan kompres o Ibu belum melakukan kompres o Ibu mengatakan
hangat. hangat, pasien menolak. anaknya rewel.
22.00 WIB o Memberikan obat paracetamol ¾ sdt. o Obat sudah masuk.
o Menganjurkan pasien untuk istirahat. o Warna kulit kemerahan. O:
o Memonitor warna kulit. o KU cukup
o Baju yang digunakan terlihat tipis
o Menganjurkan ibu untuk memakaikan pakaian dan longgar. o TTV :
yang longgar pada pasien. Nadi= 130x/menit
Suhu= 38,4°C
23.00 WIB RR= 38x/menit
o Melihat hasil laboratorium mempengaruhi demam o Hasil laboratorium :
pasien.
3
Angka Leukosit = 10,48 [10 /UL] o An. A terlihat rewel
3
Neutrofil = 4,52 [10 /UL] o Akral teraba hangat.
1.0 WIB
o Mengobservasi suhu pasien o Suhu = 38,4°C A : Masalah teratasi
sebagian.
05.00 WIB
o Menganjurkan ibu untuk menyeka badan pasien o Pasien sudah diseka dengan air P : Lanjutkan terapi
dengan air hangat karena banyak keringat hangat. pemberian obat
Paracetamol 3x3/4 sdt
jika demam, IVFD KA
EN 3B. Anjurkan untuk
kompres hangat dan
mengenakan baju yang
tipis serta longgar.

1/9/2011

19.30 WIB o Mengkaji pasien secara umum. 3 o Kondisi umum : cukup S: Ai


o Mengobservasi TTV. o TTV : Nadi= 128x/menit o Ibu mengatakan An.
20.00 WIB o Memonitor keadaan umum pasien. Suhu= 38,5°C A rewel.
RR= 39x/menit o Ibu mengatakan An.
22.00 WIB o Menganjurkan pasien untuk istirahat. o Pasien sering terbangun, belum A sering terbangun.
o Mengajarkan pasien untuk tenang, nafas dalam. dapat mengikuti nafas dalam yang
diajarkan. O:
o Menjelaskan pada pasien bahwa dia harus tenang o Pasien tidak tenang. o KU cukup
agar pengobatan dapat diberikan dan pasien cepat o TTV :
sembuh. Nadi= 130x/menit
o Mengalihkan perhatian pasien terhadap sakitnya o Pasien menanggapi mainan boneka Suhu= 38,4°C
dengan menanyakan mainan kesukaan di rumah. kesukaan di rumahnya. RR= 38x/menit
05.00 WIB o TTV : o An. A terlihat rewel
o Mengobservasi TTV.
o Membagikan air hangat untuk seka. Nadi= 130x/menit Suhu= 38,4°C A : Masalah teratasi
RR= 38x/menit sebagian.
o Air hangat untuk seka sudah P : Lanjutkan terapi
dibagikan. untuk mengajak anak
mengalihkan perhatian
dengan bermain.
2/9/2011
S: Ai
19.30 WIB o Mengkaji pasien secara umum 1 o Kondisi umum : cukup o Ibu mengatakan An.
20.10 WIB o Melakukan pengukuran TTV. o TTV : Nadi= 124x/menit A batuk berdahak
o Memonitor keadaan umum pasien. Suhu= 38,3°C warna putih.
RR= 34x/menit o Ibu mengatakan
20.30 WIB o Mengkaji suara nafas pasien, RR, dan retraksi o Tidak terdengar suara nafas anaknya masih
dinding dada. tambahan ronkhi di sebelah paru batuk berdahak.
o Mengobservasi warna kulit kanan, frekuensi nafas normal, tidak
O:
terdapat retraksi dinding dada, warna
kulit tidak sianosis. o KU cukup
21.00 WIB o Memposisikan pasien semifowler. o Posisi pasien semifowler. o TTV :
o Menganjurkan pada ibu untuk memberikan air o Air putih hangat sudah coba Nadi= 127x/menit
putih hangat agar sekret dapat dikeluarkan. diberikan sedikit demi sedikit. Suhu= 38,2°C
o Mengajarkan batuk efektif. o Pasien sudah dapat batuk efektif. RR= 33x/menit
o Memonitor tetesan infus. o An. A terlihat gelisah dan masiho An. A terlihat
o Menganjurkan pasien untuk istirahat. rewel. gelisah/rewel
o Tidak terdapat
00.00 WIB
o Memberikan obat salbutamol 2x1 mg. o Obat salbutamol 2x1 mg sudah retraksi dinding
masuk. dada saat bernafas.
05.00 WIB
o Mengobservasi kondisi pasien. o Kondisi pasien cukup. o Pasien sudah dapat
o Mengobservasi TTV. o TTV : batuk efektif.
Nadi= 127x/menit Suhu= 38,2°C o Tidak terdengar
o Membagikan air hangat untuk seka.
RR= 33x/menit ronkhii di paru
o Air hangat untuk seka sudah sebelah kanan.
dibagikan. A : Masalah belum
teratasi
P:
o Lanjutkan terapi
pemberian obat
Salbutamol 2x1
mg dan IVFD KA
EN 3B.
o Anjurkan
minum air putih
hangat untuk
melegakan nafas.
2/9/2011

19.30 WIB o Mengkaji pasien secara umum. 2 o Kondisi umum : cukup S: Ai


o Mengobservasi TTV. o TTV : Nadi= 124x/menit o Ibu mengatakan An.
20.10 WIB o Memonitor keadaan umum pasien. Suhu= 38,3°C A demam belum
RR= 34x/menit turun.
20.30 WIB o Menganjurkan ibu untuk melakukan kompres o Ibu belum melakukan kompres o Ibu mengatakan
hangat. hangat, pasien menolak. anaknya rewel.
22.00 WIB o Memberikan obat paracetamol ¾ sdt. o Obat sudah masuk.
o Menganjurkan pasien untuk istirahat. o Warna kulit kemerahan. O:
o Memonitor warna kulit. o KU cukup
o Baju yang digunakan terlihat tipis
o Menganjurkan ibu untuk memakaikan pakaian dan longgar. o TTV :
yang longgar pada pasien. Nadi= 127x/menit
Suhu= 38,2°C
23.00 WIB RR= 33x/menit
o Melihat hasil laboratorium mempengaruhi demam o Hasil laboratorium :
pasien.
3
Angka Leukosit = 10,48 [10 /UL] o An. A terlihat rewel
3
Neutrofil = 4,52 [10 /UL] o Akral teraba hangat.
2.0 WIB
o Mengobservasi suhu pasien o Suhu = 38,2°C A : Masalah teratasi
sebagian.
05.00 WIB
o Menganjurkan ibu untuk menyeka badan pasien o Pasien sudah diseka dengan air P : Lanjutkan terapi
dengan air hangat karena banyak keringat hangat. pemberian obat
Paracetamol 3x3/4 sdt
jika demam, IVFD KA
EN 3B. Anjurkan untuk
kompres hangat dan
mengenakan baju yang
tipis serta longgar.
2/9/2011

19.30 WIB o Mengkaji pasien secara umum. 3 o Kondisi umum : cukup S: Ai


o Mengobservasi TTV. o TTV : Nadi= 124x/menit o Ibu mengatakan An.
20.00 WIB o Memonitor keadaan umum pasien. Suhu= 38,3°C A rewel.
RR= 34x/menit o Ibu mengatakan An.
22.00 WIB o Menganjurkan pasien untuk istirahat. o Pasien sering terbangun, belum A sering terbangun.
o Mengajarkan pasien untuk tenang, nafas dalam. dapat mengikuti nafas dalam yang
diajarkan. O:
o Menjelaskan pada pasien bahwa dia harus tenang o Pasien tidak tenang. o KU cukup
agar pengobatan dapat diberikan dan pasien cepat o TTV :
sembuh. Nadi= 127x/menit
o Mengalihkan perhatian pasien terhadap sakitnya o Pasien menanggapi mainan boneka Suhu= 38,2°C
dengan menanyakan mainan kesukaan di rumah. kesukaan di rumahnya. RR= 33x/menit
05.00 WIB o TTV : o An. A terlihat rewel
o Mengobservasi TTV.
o Membagikan air hangat untuk seka. Nadi= 127x/menit Suhu= 38,2°C A : Masalah teratasi
RR= 33x/menit sebagian.
o Air hangat untuk seka sudah P : Lanjutkan terapi
dibagikan. untuk mengajak anak
mengalihkan perhatian
dengan bermain.

3/9/2011
S: Ai
06.00 WIB o Mengkaji pasien secara umum 1 o Kondisi umum : cukup o Ibu mengatakan An.
07.00 WIB o Melakukan pengukuran TTV. o TTV : Nadi= 110x/menit A sudah berkurang
o Memonitor keadaan umum pasien. Suhu= 37,9°C batuk dan pileknya.
RR= 39x/menit
07.30 WIB o Mengkaji suara nafas pasien, RR, dan retraksi o Tidak terdengar suara nafas O:
dinding dada. tambahan ronkhi, frekuensi nafas o KU cukup
normal, tidak terdapat retraksi o TTV :
dinding dada. Nadi= 110x/menit
08.30 WIB o Posisi pasien semifowler Suhu= 37,9°C
o Memposisikan pasien semifowler. o Air putih diberikan sedikit demi RR= 39x/menit
o Menganjurkan pada ibu untuk memberikan air sedikit o An. A terlihat rewel
putih hangat agar sekret dapat dikeluarkan. o Pasien sudah dapat batuk efektif o Tidak terdapat
o Mengajarkan batuk efektif. retraksi dinding
o Memonitor tetesan infus. dada saat bernafas.
o Menganjurkan pasien untuk istirahat. o Pasien sudah dapat
09.00 WIB o Obat antibiotik Amoxiclav (clabat) batuk efektif.
o Memberikan antibiotik Amoxiclav (clabat) 3x125 3x125 mg sudah masuk A : Masalah teratasi
mg. sebagian. Pasien
o Keluarga pulang atas permintaan meminta pulang
o Keluarga pasien meminta untuk pulang dan sendiri (APS). ingin “home care”.
“home care”. P : Lanjutkan terapi
pemberian obat
Antibiotik Amoxiclav
(clabat) 3x125 mg.
Salbutamol 2x1 mg
mg/hari. Anjurkan
minum air putih hangat
untuk melegakan nafas,
posisi saat tidur
semifowler dan
anjurkan batuk efektif.

3/9/2011

06.00 WIB o Mengkaji pasien secara umum. 2 o Kondisi umum : cukup S: Ai


07.00 WIB o Mengobservasi TTV. o TTV : Nadi= 110x/menit o Ibu mengatakan An.
o Memonitor keadaan umum pasien. Suhu= 37,9°C A demam belum
RR= 39x/menit turun.
08.30 WIB o Menganjurkan ibu untuk melakukan kompres o Ibu belum melakukan kompres o Ibu mengatakan
hangat. hangat. anaknya rewel.
o Memberikan obat paracetamol ¾ sdt. o Obat sudah masuk.
o Menganjurkan pasien untuk istirahat. o Warna kulit kemerahan. O:
o Memonitor warna kulit. o KU cukup
o TTV :
09.00 WIB o Melihat hasil laboratorium mempengaruhi demam o Hasil laboratorium : Nadi= 110x/menit
pasien. 3
Angka Leukosit = 10,48 [10 /UL] Suhu= 37,9°C
Neutrofil = 4,52 [103/UL] RR= 39x/menit
o Keluarga pasien meminta untuk pulang dan o Keluarga pulang atas permintaan o An. A terlihat rewel
“home care”. sendiri (APS). dan ingin pulang.
o Akral masih teraba
hangat.
A : Masalah teratasi
sebagian.
P : Lanjutkan terapi
pemberian obat
Paracetamol 3x3/4 sdt
jika demam, dan
Antibiotik Amoxiclav
(clabat) 3x125 mg.
Anjurkan untuk
kompres hangat dan
mengenakan baju yang
tipis serta longgar.
Tanggal/jam No DP Evaluasi Paraf
3 September S: Ny. A mengatakan anaknya masih batuk, dahak sudah berkurang. Ai Nuraeni
2011, Jam
09.30 WIB O:
o Tanda vital:
N = 110 x/menit
III. CATATAN PERKEMBANGANRR = 39 x/menit
S = 37,9 0C
o Irama napas regular
o Tidak ada ronkhi
o Sputum dapat dikeluarkan dari jalan napas
o Tidak ada retraksi dinding dada
1
A: Masalah bersihan jalan nafas tidak efektif teratasi sebagian

P:
o Posisikan pasien semi fowler.
o Pantau tanda vital
o Lanjutkan terapi pemberian obat Salbutamol 2x1 mg
mg/hari dan Antibiotik Amoxiclav (clabat) 3x125 mg.
o Anjurkan minum air putih hangat untuk melegakan nafas,
semifowler dan anjurkan batuk efektif.
o Discharge planning.

S : Ibu mengatakan An. A masih panas.

O:
o Tanda vital:
N = 110 x/menit
RR = 39 x/menit
S = 37,9 0C
o Warna kulit kemerahan.
2 o Asupan cairan per oral 500 cc air putih.

A : Masalah hipertermi teratasi sebagian.


o P : Lanjutkan terapi pemberian obat Paracetamol 3x3/4 sdt jika
demam, dan Antibiotik Amoxiclav (clabat) 3x125 mg.
o Pantau suhu setiap 4 jam.
o Anjurkan untuk kompres hangat dan mengenakan baju yang tipis
serta longgar.
o Discharge planning.
DAFTAR PUSTAKA

Cecily L.Betz & Linda A. Sowden. 2001. Buku saku Keperawatan Pediatri. EGC : Jakarta.
Markum. A.H.1991, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, FKUI : Jakarta.
McCloskey J.C, Bulechek G.M. 1996. Nursing Intervention Classification (NIC), Mosby, St.
Louis.
Nanda. 2001. Nursing Diagnoses : Definition and Classification 2001-2002, Philadelphia.
Price & Wilson. 1995. Patofisiologi. Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. EGC : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai