1
minggu sebelum masuk RS pasien operasi laparatomi eksplorasi di RS
di Purbalingga dan 2 hari pasca operasi dikatakan ada segmen usus
yang bocor dan kemudian dilakukan operasi anastomose, dalam
perawatan dari drain keluar feses pasien mengalami demam dan nyeri
perut, sehingga akhirnya pasien dirujuk ke RSUD Banyumas.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan sebelum ini tidak pernah sakit serius, hanya sakit
biasa seperti badan panas, batuk dan pilek. Pasien mengatakan tidak
mempunyai penyakit kronik dan tidaka ada riwayat alergi obat-obatan
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit seperti pasien,
tidak ada yang menderita penyakit menular maupun kronik.
C. Observasi dan pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda vital
TD: 109/64mmHg, Nadi: 106x/mnt, Suhu: 38oC, Rr: 11x/mnt
Kesadaran composmentis
2. Sistem pernafasan
Pasien mengatakan sesak nafas, batuk, lendir kental dan susah
dikeluarkan.
Irama nafas regular, terdengar suara nafas ronchi, tidak terpasang WSD,
menggunakan ventilator pasca operasi dan kemudian dilakukan weaning
pada jam 17.00. Pasca weaning pasien mengatakan masih sesak nafas,
batuk, lendir kental susah keluar sehingga dada terasa berat dan tidak
nyaman.
Penggunaan ventilator
Jam Mode f FiO2 Peep E:I SaO2
15.00 BIPAP 10 45% 5 2:1 100%
16.00 ASB 9 40% 5 2:1 99%
17.00 T-Piece - - - - 99%
3. Sistem Kardiovaskuler
2
Irama jantung regular, suara jantung normal, nadi perifer teraba, nadi
karotis teraba, kapilari refill lebih dari 2 detik, ekstremitas atas dan
bawah teraba panas, tidak ada peningkatan JVP.
4. Sistem Persyarafan
Kesadaran kompos mentis, GCS 15, E: 4, M: 6, V5, tidak terdapat
reflek patologi babinski, pupil isokor, reflek cahaya baik, tidak terdapat
kelemahan ekstremitas.
5. Sistem perkemihan
Tidak terdapat keluhan pada kandung kemih, produksi urin normal,
warna kuning sedikit pekat, tidak ada distensi kandung kemih,
terpasang kateter urin
6. Sistem Pencernaan
Mukosa mulut kering, mulut bersih, tidak terdapat stomatitis, gigi
lengkap, lidah bersih, tidak ada nyeri telan, reflek menelan dan reflek
muntah normal. Tidak terdapat ascites, tidak teraba pembesaran hepar,
tidak ada distended, bising usus 10x/mnt, terdapat luka operasi
sepanjang kurang lebih 10 cm, luka terasa nyeri, skala nyeri 6,
terpasang drainase dengan produk berwarna merah. Pasien belum bab,
pasien baru coba minum, belum mulai diit. Pasien masih terpasang
NGT. Kebutuhan kalori,
7. Sistem musculoskeletal
Tidak ada keterbatasan gerak sendi, pasien masih takut untuk bergerak
karena takut luka jebol lagi, tidak ada kelainan tulang belakang,
kekuatan otot 5, tidak terdapat fraktur.
8. Sistem Endokrin
Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid Tidak terdapat hiperglikemi
maupun hipoglikemi, tidak terdapat riwayat hiperglikemi, gula darah
sewaktu 119 mg/dl.
9. Pengkajian Psikososial
a. Personal hygiene
Bersih dengan bantuan total
3
b. Kebutuhan tidur terpenuhi
c. Gangguan konsep diri tidak terkaji
D. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
Tanggal 10-4-2012
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Leukosit 8,46 103/uL 4,8-10,8
Hemoglobin 5,2 g/dL 12-16
Hematocrit 15,3 % 37-47
PLT 67 103/uL 150-450
Glukosa puasa 105 mg/dL 80-120
Ureum 62
Creatinin 1,03 mg/dL 0.6-1,2
Albumin 1,33 g/dL 3,4-4,8
GOT 14,8 U/L 0-38
GPT 16 U/L 0-41
Natrium 135 mEq/L 135-155
Kalium 3,7 mEq/L 3,5-5,5
Chloride 104 mEq/L 94-111
Urea 32,2 mEq/L
Widal H +1/1280 negatif
4
pasien mengatakan luka (operasi)
terasa nyeri, nyeri
dirasakan sampai
kedalam perut, luka
dirasakan kadang hilang
kadang timbul, skala
nyeri dirasakan pada
angka 6.
Data Obyektif:
skala nyeri dirasakan pada
angka 6, Pasien tampak
menahan nyeri, TD
109x/mnt, nadi 106x/mnt
Data Obyektif:
Pasien bedrest, terdapat
ronchi pada kedua paru-
paru, terdapat batuk
produktif, sekret tampak
kental
Data Obyektif:
Kedaan umum sedang,
kulit teraba panas, kulit
tampak kemerahan, suhu
38ºC
Data Subyektif:- Pertahanan primer dan Risiko infeksi
sekunder tidak adekuat,
Data Obyektif: prosedur invasif
Terdapat luka operasi
pada perut kurang lebih
sepanjang 10 cm,
terpasang drain,
terpasang CVC,
5
terpasang kateter urin dan
terpasang NGT, Hb
5,2gr/dl, albumin 1,33
6
- Terpasang CVC
- Hb 5,2 gr/dl
- Albumin 1,33
7
PERENCANAAN
Skala:
1. Sangat berat
2. Berat
8
3. Sedang
4. Ringan
5. Normal
2. Nyeri akut berhubungan dengan Selama 2x24 jam level nyeri klien menurun dengan A. Manajemen nyeri Membantu mengurangi
agen injury fisik ditandai dengan: indikator: 1. Lakukan pengkajian nyeri nyeri untuk mencapai
secara komprehensif, termasuk tingkat kenyamanan
Data Subyektif: Indikator Skor awal Target lokasi, karakteristik, durasi,
yang dapat diterima
frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi pasien.
- pasien mengatakan luka terasa
Melaporkan nyeri 5
nyeri dan pegel, nyeri 2. Observasi reaksi non verbal dan
Ekspresi nyeri 5
dirasakan sampai kedalam ketidaknyamanan
Panjang episode nyeri 5
perut, luka dirasakan kadang 3. Kontrol lingkungan yang dapat
hilang kadang timbul, mempengaruhi nyeri seperti
Data Obyektif: Setelah dilakukan tindakan suhu, pencahayaan dan
A. Manajemen nyeri kebisingan.
- skala nyeri dirasakan pada Skala 4. Ajarkan teknik non
angka 6. 1. Berat farmakologi
- Pasien tampak menahan nyeri 2. Substansial 5. Berikan analgetik untuk
3. Sedang mengurangi nyeri
4. Ringan 6. Monitor tanda-tanda vital
5. Tidak menunjukkan
3. Hipertermi berhubungan dengan Selama 3x24 jam termoregulasi pasien efektif A. Fever treatmen Usaha menurunkan
penyakit ditandai dengan dengan indikator 1. Monito suhu tubuh dan
Data Subyektif: Indikator Skor awal Target r suhu tubuh mengumpulkan data
Pasien mengatakan badan terasa Peningkatan suhu kulit 2 5 2. Monito mengenai status
Hipertermia 1 5
panas r IWLtiap 5 jam hidrasi pasien
Perubahan warna kulit 2 5
Dehidrasi 3 5 3. Monito
Data Obyektif: Setelah dilakukan tindakan r warna kulit dan suhu kulit
Kedaan umum sedang, kulit A. Fever treatmen 4. Monito
9
teraba panas, kulit tampak Skor r intake dan output
kemerahan, suhu 38ºC 1. Berat 5. Berika
2. Substansial n inf. Farmadol 1000 mg
3. Sedang 6. Kompr
4. Ringan es hangat
5. Tidak ada 7. Anjurk
an untuk meningkatkan
intake cairan peroral
4. Risiko infeksi dengan faktor risiko Selama 3x24 jam penyembuhan luka: tujuan primer A. Kontrol infeksi
pertahanan primer dan sekunder tercapai dengan indikator: 1. Pertaha
tidak adekuat, prosedur invasive nkan teknik septic dan aseptic
Indikator Skor awal Target 2. Anjurka
ditandai dengan:
n pengunjung untuk cuci
Data Obyektif: Penyatuan kulit 1 tangan sebelum masuk ruang
Penyatuan tepi luka 1 perawatan
- Terdapat luka
3. Berikan
operasi pada perut kurang lebih
Setelah dilakukan tindakan antibiotic
sepanjang 10 cm
B. Proteksi terhadap infeksi
- Terpasang drain A. Kontrol infeksi 1. Monitor tanda dan gejala infeksi
- Terpasang kateter B. Proteksi terhadap infeksi sistemik dan local.
urin C. Posisioning 2. Inspeksi luka
- Terpasang CVC D. Administrasi Produk darah 3. Monitor tanda-tanda vital.
- Terdapat stoma E. Administrasi medikasi C. Posisioning
ileostomy F. Tube care : urinary 1. Ubah
- Hb 8,4 gr/dl G. Perawatan luka: drainase tertutup posisi tidur tiap 2 jam
- Albumin 2,07 H. Terapi exercise: ambulasi D. Administrasi produk darah
I. Skin surveylance E. Administrasi medikasi
J. Perawatan ostomy F. Tube care : urinary
Skor 1. Bersihkan kulit disekitar area
secara teratur
10
1. 2. Bersihkan kateter urin sampai
meatus secara teratur
3. Catat karakteristik urin
11
IMPLEMENTASI
12
O: Pasien dapat melakukan teknik nafas dalam
4. Mengajarkan teknik non farmakologi utuk dengan benar
mengurangi nyeri dengan latihan nafas
dalam O: inj. Ketorolac 30 mg masuk iv
5. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri O: TD: 109/64mmHg, Nadi: 106x/mnt, Rr: 11x/mnt,
6. Monitor tanda-tanda vital Suhu: 38oC, SaO2 100%
13
1. Memonitor tanda dan gejala infeksi sistemik O: tidak ada tanda-tanda infeksi lokal atau sistemik
dan local.
3. Memonitor tanda-tanda vital. O: TD: 109/64mmHg, Nadi: 106x/mnt, Rr: 11x/mnt,
Suhu: 38oC, SaO2 100%
C. Posisioning
1. Mengubah posisi tidur tiap 2 jam O: membantu pasien miring kekiri
D. Administrasi produk darah O: darah masuk WB 250 cc, tidak terdapat tanda
alergi setelah observasi 15 menit
E. Administrasi medikasi
Memberikan Inf. Albumin 20 % O: infuse albumin masuk, tidak terdapat tanda alergi,
Memberikan inj. Kalnek 500mg iv inj. Kalnek 500mg masuk iv
14
EVALUASI
15
komprehensif, termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
dan faktor presipitasi
2. Observasi reaksi non verbal dan
ketidaknyamanan
3. Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu,
pencahayaan dan kebisingan.
4. Ajarkan teknik non farmakologi
5. Berikan analgetik untuk mengurangi
nyeri
6. Monitor tanda-tanda vital
11/4/2012 Hipertermi berhubungan dengan S: Pasien mengatakan badan sudah tidak begitu
penyakit ditandai dengan panas dan terasa lebih nyaman
O: kulit teraba hangat, kemerahan pada kulit
berkurang, suhu badan 37,6ºC, bibir kering
Indikator Skor Skor Target
awal saat
ini
Peningkatan suhu 2 5
kulit
Hipertermia 1 5
Perubahan warna 2 5
kulit
Dehidrasi 3 5
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan rencana
A.Fever treatmen
1.Monitor suhu tubuh
2.Monitor IWLtiap 5 jam
3.Monitor warna kulit dan suhu kulit
4.Monitor intake dan output
5.Berikan inf. Farmadol 1000 mg
6.Kompres hangat
7.Anjurkan untuk meningkatkan intake cairan
peroral
11/4/2012 Risiko infeksi dengan faktor risiko S: -
pertahanan primer dan sekunder O: daerah sekitar luka operasi tidak kemerahan, ostomi
tidak adekuat, prosedur invasive lancar, tidak terdapat tanda infeksi
16
P: lanjutkan rencana
A. Kontrol infeksi
1. Pertahankan teknik septic dan aseptic
2. Anjurkan pengunjung untuk cuci tangan
sebelum masuk ruang perawatan
3. Berikan antibiotic
B. Proteksi terhadap infeksi
1. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan
local.
2. Inspeksi luka
3. Monitor tanda-tanda vital.
C. Posisioning
1. Ubah posisi tidur tiap 2 jam
D. Administrasi produk darah
E. Administrasi medikasi
F. Tube care : urinary
1. Bersihkan kulit disekitar area secara teratur
2. Bersihkan kateter urin sampai meatus secara
teratur
3. Catat karakteristik urin dan jumlah produksi
urin
G. Perawatan luka: drainase tertutup
1. Kosongkan drain sesuai prosedur
2. catat volume karakteristik drain
3. cek patensi drain
H.Terapi exercise: ambulasi
1. Bantu pasien untuk memulai ambulasi
I. Skin Surveylance
1. Monitor area sekitar luka operasi terhadap
adanya kemerahan, lecet dan rash
2. Monitor suhu kulit sekitar luka
J. Perawatan Ostomy
1. Ganti ostomy bag sesuai kebutuhan
2. Monitor penyembuhan ostomy
3. Monitor stoma dan area disekitas terhadap
rash, kemerahan dan adanya tanda-tanda
infeksi
17
IMPLEMENTASI
18
O: Pasien dapat melakukan teknik nafas dalam
4. Mengajarkan teknik non farmakologi utuk dengan benar
mengurangi nyeri dengan latihan nafas
dalam O: inj. Ketorolac 30 mg masuk iv
5. Memerikan analgetik untuk mengurangi nyeri O: TD 104/67 mmHg, nadi 84x/mnt, RR 20x/mnt,
6. Memonitor tanda-tanda vital suhu 36,4 oC, saturasi O2 100%
3. Monitor warna kulit dan suhu kulit S: pasien mengatakan hari ini lebih nyaman
O: warna kulit normal, tidak tampak kemerahan, suhu
kulit normal tidak teraba panas
4. Monitor intake dan output O: intake masuk jus putel 200cc, air putih 100cc,
IVFD RL 20 cc/jam, kalbamin 20cc/jam, Clinimik
20cc/jam, output 250cc
5. Memberikan inf. Farmadol 1000 mg O: inf. Farmadol tidak masuk, suhu badan 36,4oC
19
prosedur invasive 2. menganjurkan pengunjung untuk cuci tangan O: pengunjung menggunakan baju khusus dan
dan menggunakan baju khusus sebelum masuk mencuci tangan sebelum masuk ruang perawatan
ruang perawatan
3. Memberikan antibiotik O: injeksi Imipenem 1 gr masuk
B. Proteksi terhadap infeksi
1. Memonitor tanda dan gejala infeksi sistemik O: tidak ada tanda-tanda infeksi lokal atau sistemik
dan local.
3. Memonitor tanda-tanda vital. O: TD: 109/64mmHg, Nadi: 82x/mnt, Rr: 20x/mnt,
Suhu: 36,6oC, SaO2 100%
C. Posisioning
1. Mengubah posisi tidur tiap 2 jam O: pasien sudah dapat miring kanan dan kiri secara
mandiri
D. Administrasi produk darah O: darah masuk WB 250 cc, tidak terdapat tanda
alergi setelah observasi 15 menit
E. Administrasi mediksi
Memberikan inj. Kalnek 500mg iv O: inj. Kalnek 500mg iv masuk
20
H.Terapi exercise: ambulasi
1. Bantu pasien untuk memulai ambulasi O: membantu pasien latihan duduk dengan mengatur
posisi tempat tidur70 derajat.
I. Skin Survaillance
1. Memonitor area sekitar luka operasi terhadap O: daerah sekitar luka operasi tidak kemerahan, tidak
adanya kemerahan, lecet dan rash ada lecet
2. Memonitor suhu kulit sekitar luka O: suhu kulit sekitar luka normal, tidak teraba panas
J. Perawatan Ostomy
1. Mengganti ostomy bag sesuai kebutuhan O: Ostomi bag diganti dengan yang baru karena sudah
penuh dengan feses yang masih berbentuk cair
2. Memonitor penyembuhan ostomy O: kondisi ostomi baik, merah, menonjol
3. Memonitor stoma dan area disekitar terhadap O: tidak ada tanda-tanda infeksi pada stoma dan area
rash, kemerahan dan adanya tanda-tanda sekitarnya
infeksi
21
EVALUASI
22
1. Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif, termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
dan faktor presipitasi
2. Observasi reaksi non verbal dan
ketidaknyamanan
5. Berikan analgetik untuk mengurangi
nyeri
6. Monitor tanda-tanda vital
12/4/2012 Hipertermi berhubungan dengan S: pasien mengatakan hari ini lebih nyaman
penyakit ditandai dengan O: warna kulit normal, tidak tampak kemerahan,
suhu kulit normal tidak teraba panas, suhu
badan 36,4 oC
23
E. Administrasi medikasi
F. Tube care : urinary
1. Bersihkan kulit disekitar area secara teratur
2. Bersihkan kateter urin sampai meatus secara
teratur
3. Catat karakteristik urin dan jumlah produksi
urin
G. Perawatan luka: drainase tertutup
1. Kosongkan drain sesuai prosedur
2. catat volume karakteristik drain
3. cek patensi drain
H.Terapi exercise: ambulasi
1. Bantu pasien untuk memulai ambulasi
I. Skin Surveylance
1. Monitor area sekitar luka operasi terhadap
adanya kemerahan, lecet dan rash
2. Monitor suhu kulit sekitar luka
J. Perawatan Ostomy
1. Ganti ostomy bag sesuai kebutuhan
2. Monitor penyembuhan ostomy
3. Monitor stoma dan area disekitas terhadap
rash, kemerahan dan adanya tanda-tanda
infeksi
24
IMPLEMENTASI
25
13/4/2012, Risiko infeksi dengan faktor A. Kontrol infeksi
jam 17.00 risiko pertahanan primer dan 1. Mempertahankan teknik septic dan aseptic O: teknik septik dan aseptik dipertahankan selama
sekunder tidak adekuat, tindakan
prosedur invasive 2. menganjurkan pengunjung untuk cuci tangan O: pengunjung menggunakan baju khusus dan
dan menggunakan baju khusus sebelum masuk mencuci tangan sebelum masuk ruang perawatan
ruang perawatan
3. Memberikan antibiotik O: injeksi Imipenem 1 gr masuk
B. Proteksi terhadap infeksi
1. Memonitor tanda dan gejala infeksi sistemik O: tidak ada tanda-tanda infeksi lokal atau sistemik
dan lokal.
3. Memonitor tanda-tanda vital. O: TD 118/74 mmHg, nadi 90x/mnt, RR 20x/mnt,
suhu 37 oC, saturasi O2 100%.
E. Administrasi mediksi
Memberikan inj. Kalnek 500mg iv O: inj. Kalnex 500 mg masuk iv
26
adanya kemerahan, lecet dan rash ada lecet
2. Memonitor suhu kulit sekitar luka O: suhu kulit sekitar luka normal, tidak teraba panas
J. Perawatan Ostomy
1. Mengganti ostomy bag sesuai kebutuhan O: Ostomi bag diganti dengan yang baru karena sudah
penuh dengan feses yang masih berbentuk cair
2. Memonitor penyembuhan ostomy O: kondisi ostomi baik, merah, menonjol
3. Memonitor stoma dan area disekitar terhadap O: tidak ada tanda-tanda infeksi pada stoma dan area
rash, kemerahan dan adanya tanda-tanda sekitarnya
infeksi
27
EVALUASI
28
pertahanan primer dan sekunder O: daerah sekitar luka operasi tidak kemerahan, ostomi
tidak adekuat, prosedur invasive lancar, tidak terdapat tanda infeksi, Hb 10,6gr/dl
29
30
31
IMPLEMENTASI
Tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Respon Pasien Paraf
11/4/2012 Bersihan jalan nafas tidak A. Airway manajemen o
efektif berhubungan dengan 1. Mengatur posisi pasien 30 O: pasien tidur dalam posisi elevasi kepala 30o
peningkatan produksi sputum 2. Melakukan fisioterapi dada O: Fisiotherapi dilakukan
3. Melakukan suction untuk mengeluarkan sekret O: Suction dilakukan, secret keluar ± 9cc, warna putih,
kental
4. Mengauskultasi suara nafas O: suara nafas masih terdengar ronkhi
5. Memberikan nebulizer dengan fulmicort 1 respul O: pasien dilakukan nebulizer
dalam NaCl 2 cc
6. Memberikan injeksi bisolvon 1 ampul O: injeksi bisolvon 1 ampul
7. Memonitor vital sign O: TD: 125/78 mmHg, Nadi: 58x/mnt, Rr: 13x/mnt, Suhu:
36,9oC
B. Airway suction
1. Memonitor status oksigen pasien O: SaO2: 100%
32
3. Memonitor vital sign O: TD: 125/78 mmHg, Nadi: 58x/mnt, Rr: 13x/mnt,
Suhu: 36,9oC
4. Memonitor batuk dan gag reflek O: pasien batuk berdahak, tidak terdapat gag reflek
5. Memonitor babinsky respon O: reflek babinsky positif
6. Memonitor cushing respon O: Nadi 54x/mnt, tekanan systole 98mmHg
C. Oksigen therapy
1. Memonitor kepatenan jalan nafas
2. Memberikan oksigen sesuai program O: jalan nafas paten, terpasang trakheostomy
3. Memonitor efektifitas oksigenasi O: pasien terpasang ventilator dengan mode PISMV
O: pasien tidak terlihat sianosis
11/4/2012 Inefektif proteksi diri A. Infection kontrol
berhubungan dengan penurunan 1. Membatasi pengunjung O: pengunjung menjenguk bergantian, sesuai jam besuk
daya tahan tubuh, tracheostomi 2. Menganjurkan pengunjung untuk cuci tangan saat O: pengunjung cuci tangan saat sebelum dan sesudah
berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan berkunjung meninggalkan pasien
pasien
3. Memberikan injeksi tevox 1 gram O: injeksi tevox 1 gram masuk
B. Infection protection
1. Memonitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan O: pasien mengalami pneumonia, angka leukosit 12,08
lokal (103/uL), TD: 125/78 mmHg, Nadi: 58x/mnt, Rr: 13x/mnt,
Suhu: 36,9oC
2. Meningkatkan mobilitas pasien dengan melakukan O: pasien dilakukan ROM pasif
ROM pasif
3. Memonitor masukan nutrisi dan cairan yang adekuat O: dalam 3 jam (jam 14.00 – 17.00) intake cairan peroral:
263cc, perparenteral: 430 cc
11/4/2012 Kerusakan integritas kulit A. Bedrest care
berhubungan dengan 1. Memonitor pemasangan kasur dekubitus O: kasur dekubitus terpasang dengan benar
immobilitas fisik 2. Memposisikan tubuh sesuai dengan body alignment O: pasien tidur sesuai dengan posturnya
3. Menjaga linen tetap bersih, kering dan bebas kerutan O: linen bersih dan kering
4. Memonitor kondisi kulit O: kulit pasien odema, CRT > 2detik, terdapat bulla daerah
sakrum dengan luas 1 x 1 cm
B. Pressure manajemen
1. Memonitor kulit akan adanya kemerahan O: terdapat hematoma pada pinggang sebalah kanan
2. Mengoleskan lotion pada daerah yang tertekan O: daerah yang tertekan diolesi lotion
33
EVALUASI
Tanggal Diagnosa Keperawatan Evaluasi Paraf
11/4/2012 Bersihan jalan nafas tidak efektif S: -
berhubungan dengan peningkatan O:
produksi sputum pasien tidur dalam posisi elevasi kepala 30o
Fisiotherapi dilakukan
Suction dilakukan, secret keluar ± 10cc, warna
putih, kental
suara nafas masih terdengar ronkhi
pasien dilakukan nebulizer
injeksi bisolvon 1 ampul
TD: 125/78 mmHg, Nadi: 58x/mnt, Rr: 13x/mnt,
Suhu: 36,9oC
SaO2: 100%
Indikator Skor Skor Target
awal saat
ini
Frekuensi 2 2 4
pernafasan sesuai
yang diharapkan
Bebas dari suara 2 2 4
nafas tambahan
Batuk 3 3 4
Kemudahan 1 1 4
mengeluarkan
sputum
34
2. Lakukan fisioterapi dada
3. Keluarkan sekret dengan batuk atau section
4. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
tambahan
5. Berikan bronkodilator
6. Monitor vital sign
B. Airway suction
1. Pastikan kebutuhan trakheal suctioning
2. Monitor status oksigen pasien
3. Hentikan suction dan berikan O2 apabila
pasien menunjukkan bradikardi,
peningkatan saturasi O2.
11/4/2012 Perfusi jaringan cerebral tidak efektif S: -
berhubungan dengan gangguan aliran O:
darah arteri dan vena cerebral pulsasi perifer kuat, terdapat odema pada
ekstremitas, warna kulit tidak pucat, suhu
36,9oC
odema perifer masih
obat CPG 75mg masuk
kaki lebih tinggi 20o
pasien miring ke kanan
tetesan infus RL I, II, III 20 tetes per menit
dalam 3 jam (jam 14.00 – 17.00) intake cairan
peroral: 300cc, perparenteral: 160 cc
pupil isokor, simetris, bereaksi segera terhadap
cahaya
GCS: E: 4, M: 3, V: tidak terkaji (afasia global)
TD: 125/78 mmHg, Nadi: 58x/mnt, Rr:
13x/mnt, Suhu: 36,9oC
reflek babinsky positif
jalan nafas paten, terdapat trakheostomy
pasien terpasang ventilator dengan mode
PISMV
35
pasien tidak terlihat sianosis
Pasien belum dapat mengenali orang, waktu
dan tempat
36
3. Monitor tingkat kecenderungan GCS
4. Monitor vital sign
5. Monitor batuk dan gag reflek
6. Monitor babinsky respon
7. Monitor cushing respon
8. Tingkatkan responsi neurologik sesuai
keperluan
C. Oksigen therapy
1. Monitor kepatenan jalan nafas
2. Berikan oksigen sesuai program
3. Monitor efektifitas oksigenasi
11/4/2012 Inefektif proteksi diri berhubungan S: -
dengan penurunan daya tahan tubuh, O:
tracheostomi pengunjung menjenguk bergantian, sesuai jam
besuk
pengunjung cuci tangan saat sebelum dan
sesudah berkunjung meninggalkan pasien
injeksi tevox 1 gram masuk
pasien mengalami pneumonia, angka leukosit
12,08 (103/uL), TD: 125/78 mmHg, Nadi:
58x/mnt, Rr: 13x/mnt, Suhu: 36,9oC
pasien dilakukan ROM pasif
dalam 3 jam (jam 14.00 – 17.00) intake cairan
peroral:263cc, perparenteral: 430 cc
Indikator Skor Skor Target
awal saat ini
Fungsi GI 3 3 4
Fungsi respiratori 2 3 4
Angka leukosit 3 3 4
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
A. Infection kontrol
1. Batasi pengunjung
37
2. Instruksikan pengunjung untuk cuci tangan
saat berkunjung dan setelah berkunjung
meninggalkan pasien
3. Berikan therapi antibiotik
B. Infection protection
1. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan
lokal
2. Monitor nilai leukosit absolut
3. Tingkatkan mobilitas dan latihan
4. Monitor masukan nutrisi dan cairan yang
adekuat
11/4/2012 Kerusakan integritas kulit S: -
berhubungan dengan immobilitas O:
fisik kasur dekubitus terpasang dengan benar
pasien tidur sesuai dengan posturnya
linen bersih dan kering
kulit pasien odema, CRT > 2detik, terdapat bulla
daerah sakrum dengan luas 1 x 1 cm
terdapat hematoma pada pinggang sebalah kanan
daerah yang tertekan diolesi lotion
Indikator Skor Skor Target
awal saat
ini
Lesi kulit 3 3 4
Eritem 3 3 4
38
3. Rubah posisi pasien tiap 2 jam
4. Monitor kondisi kulit
B. Pressure manajemen
1. Monitor kulit akan adanya kemerahan
2. Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada
daerah yang tertekan
3. Lakukan massage daerah yang tertekan
39
IMPLEMENTASI
Tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Respon Pasien Paraf
12/4/2012 Bersihan jalan nafas tidak A. Airway manajemen o
efektif berhubungan dengan 1. Mengatur posisi pasien 30 O: pasien tidur dalam posisi elevasi kepala 30o
peningkatan produksi sputum 2. Melakukan fisioterapi dada O: Fisiotherapi dilakukan
3. Melakukan suction untuk mengeluarkan sekret O: Suction dilakukan, secret keluar ± 15cc, warna putih,
4. Mengauskultasi suara nafas kental
5. Memberikan nebulizer dengan fulmicort 1 respul O: suara nafas masih terdengar ronkhi
dalam NaCl 2 cc O: pasien dilakukan nebulizer
6. Memonitor vital sign O: TD: 125/70mmHg, Nadi: 100x/mnt, Rr: 26x/mnt,
B. Airway suction Suhu::37,3oC
1. Memonitor status oksigen pasien O: SaO2: 99%
40
5. Memonitor babinsky respon O: reflek babinsky positif
6. Memonitor chussing respon (bradikardi, O: Nadi 54x/mnt, tekanan systole 98mmHg
peningkatan darah sistol dan .......)
C. Oksigen therapy
1. Memonitor kepatenan jalan nafas O: jalan nafas paten, terpasang trakheostomy
2. Memberikan oksigen sesuai program O: pasien terpasang ventilator dengan mode PISMV
3. Memonitor efektifitas oksigenasi O: pasien tidak terlihat sianosis
12/4/2012 Inefektif proteksi diri A. Infection kontrol
berhubungan dengan penurunan 1. Membatasi pengunjung O: pengunjung menjenguk bergantian, sesuai jam besuk
daya tahan tubuh, tracheostomi 2. Menganjurkan pengunjung untuk cuci tangan saat O: pengunjung cuci tangan saat sebelum dan sesudah
berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan berkunjung meninggalkan pasien
pasien
3. Memberikan injeksi meropenem 1 gram O: injeksi meropenem masuk
B. Infection protection
1. Memonitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan O: pasien mengalami pneumonia, angka leukosit 12,08
lokal (103/uL),TD: 125/70mmHg, Nadi: 100x/mnt, Rr:
26x/mnt, Suhu: 37,3oC
2. Meningkatkan mobilitas pasien dengan melakukan O: pasien dilakukan ROM pasif
ROM pasif
3. Memonitor masukan nutrisi dan cairan yang adekuat O: dalam 3 jam (jam 14.00 – 17.00) intake cairan peroral:
350cc, perparenteral: 990 cc
12/4/2012 Kerusakan integritas kulit A. Bedrest care
berhubungan dengan 1. Memonitor pemasangan kasur dekubitus O: kasur dekubitus terpasang dengan benar
immobilitas fisik 2. Memposisikan tubuh sesuai dengan body alignment O: pasien tidur sesuai dengan posturnya
3. Menjaga linen tetap bersih, kering dan bebas kerutan O: linen bersih dan kering
4. Memonitor kondisi kulit O: kulit pasien odema, CRT > 2detik, terdapat bulla daerah
sakrum dengan luas 1 x 1 cm
B. Pressure manajemen
1. Memonitor kulit akan adanya kemerahan O: terdapat hematoma pada pinggang sebalah kanan
2. Mengoleskan lotion pada daerah yang tertekan O: daerah yang tertekan diolesi lotion
41
EVALUASI
Tanggal Diagnosa Keperawatan Evaluasi Paraf
12/4/2012 Bersihan jalan nafas tidak efektif S: -
berhubungan dengan peningkatan O:
produksi sputum pasien tidur dalam posisi elevasi kepala 30o
Fisiotherapi dada dilakukan
Suction dilakukan, secret keluar ± 10cc, warna putih,
kental
suara nafas masih terdengar ronkhi
pasien dilakukan nebulizer
TD : 125/70mmHg, Nadi: 100x/mnt, Rr: 26x/mnt,
Suhu: 37,3oC
SaO2: 99%
Indikator Skor awal Skor Target
saat
ini
Frekuensi pernafasan 2 3 4
sesuai yang
diharapkan
Bebas dari suara nafas 2 2 4
tambahan
Batuk 3 3 4
Kemudahan 1 1 4
mengeluarkan sputum
42
tambahan
5. Berikan bronkodilator
6. Monitor vital sign
B. Airway suction
1. Pastikan kebutuhan trakheal suctioning
2. Monitor status oksigen pasien
3. Hentikan suction dan berikan O2 apabila pasien
menunjukkan bradikardi, peningkatan saturasi
O2.
12/4/2012 Perfusi jaringan cerebral tidak S: -
efektif berhubungan dengan O:
gangguan aliran darah arteri dan pulsasi perifer kuat, terdapat odema pada
vena cerebral ekstremitas, warna kulit tidak pucat, suhu 36,7oC
odema perifer masih
obat CPG 75mg masuk
kaki lebih tinggi 20o
pasien miring ke kanan
tetesan infus RL I, II, III 20 tetes per menit
dalam 3 jam (jam 14.00 – 17.00) intake cairan
peroral: 300cc, perparenteral: 160 cc
pupil isokor, simetris, bereaksi segera terhadap
cahaya
GCS: E: 4, M: 3, V: tidak terkaji (afasia global)
TD: 125/70mmHg, Nadi: 54x/mnt, Rr: 26x/mnt,
Suhu: 36,7oC
pasien batuk berdahak, tidak terdapat gag reflek
reflek babinsky positif
Nadi 54x/mnt, tekanan systole 98mmHg
jalan nafas paten, terpasang trakheostomy
pasien terpasang ventilator dengan mode PISMV
pasien tidak terlihat sianosis
Indikator Skor Skor Target
awal saat
43
ini
Tekanan darah 5 3 5
sistolik
Tekanan darah 4 3 5
diastolik
MAP 4 3 5
Kerusakan kognisi 1 1 4
Kerusakan reflek 1 1 4
neurologi
44
keperluan
C. Oksigen therapy
1. Monitor kepatenan jalan nafas
2. Berikan oksigen sesuai program
3. Monitor efektifitas oksigenasi
12/4/2012 Inefektif proteksi diri S: -
berhubungan dengan penurunan O:
daya tahan tubuh, tracheostomi pengunjung menjenguk bergantian, sesuai jam besuk
pengunjung cuci tangan saat sebelum dan sesudah
berkunjung meninggalkan pasien
injeksi meropenem masuk
pasien mengalami pneumonia, angka leukosit 12,08
(103/uL), TD: 125/70mmHg, Nadi: 100x/mnt, Rr:
26x/mnt, Suhu::37,3oC
pasien dilakukan ROM pasif
dalam 3 jam (jam 14.00 – 17.00) intake cairan
peroral: 350cc, perparenteral: 990 cc
Indikator Skor Skor Target
awal saat ini
Fungsi GI 3 3 4
Fungsi respiratori 2 3 4
Angka leukosit 3 3 4
45
lokal
2. Monitor nilai leukosit absolut
3. Tingkatkan mobilitas dan latihan
Monitor masukan nutrisi dan cairan yang adekuat
12/4/2012 Kerusakan integritas kulit S: -
berhubungan dengan immobilitas O:
fisik diaper diganti dengan yang bersih
pengaman tempat tidur terpasang
pasien miring ke kanan
ROM pasif dilakukan
mulut bersih
pengeluaran urine lancar melalui dower chateter
posisi tidur dengan kaki lebih tinggi 20o
46
47