Anda di halaman 1dari 49

KOMUNIKASI

TERAPEUTIK

Visi Prodi D3 Kep Unej : Menjadi pusat pendidikan vokasi keperawatan yang unggul dalam
penerapan sains, teknologi dan seni keperawatan berwawasan agronursing
KAD:
Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan
konsep komunikasi terapeutik

BAHAN KAJIAN
Pengertian komunikasi terapeutik
Prinsip komunikasi terapeutik
Teknik-teknik komunikasi terapeutik
Hambatan komunikasi
PENGERTIAN
Komunikasi yang direncanakan
secara sadar, bertujuan dan
kegiatannya dipusatkan untuk
kesembuhan pasien.
Termasuk komunikasi
interpersonal
 Kualitas askep yg diberikan kpd klien sangat
dipengaruhi oleh kualitas hubungan P – K,
BILA TIDAK
 Maka hubungan P-K bukanlah hubungan yg
memberikan dampak terapeutik yg akhirnya
akan memperepat proses kesembuhan
klien, tetapi lebih pada hubungan sosial
biasa.
Kemampuan utk membina hubungan
interpersonal dan saling tergantung
Peningkatan fungsi dan kemampuan
utk memuaskan kebutuhan serta
mencapai tujuan personal yg realistis
Tujuan komunikasi
terapeutik
Memahami pentingnya
komunikasi yang efektif serta
memiliki keterampilan baru dalam
berkomunikasi
Mengetahui cara bersikap kepada
pelanggan baik internal (tenaga
kesehatan) maupun eksternal
(pasien, keluarga)
Mengetahui cara menggunakan
teknik komunikasi yang baik
dalam menangani keluhan pelanggan
dan mampu mempraktekkannya
Karakteristik Hubungan
Terapeutik Suryani, 2005
Kejujuran (trustworthy)
Kejujuran merupakan modal utama
agar dapat melakukan komunikasi
yang bernilai terapeutik
Tidak membingungkan dan cukup
ekspresif
Kata-kata mudah dimengerti oleh
klien. Komunikasi nonverbal
mendukung komunikasi verbal yang
disampaikan.
Bersikap positif.
Ditunjukkan dengan sikap yang
hangat, penuh perhatian dan
penghargaan terhadap klien.
Roger menyatakan inti dari
hubungan terapeutik adalah
kehangatan, ketulusan,
pemahaman yang empati dan
sikap positif.
Empati bukan simpati.
Mampu melihat permasalahan klien
dari kacamata klien.
Berorientasi pada klien
Taylor, dkk ,1997 dalam Suryani
2005. menggunakan teknik active
listening dan kesabaran dalam
mendengarkan ungkapan klien.
Menerima klien apa adanya
aman dan nyaman
Sensitif terhadap perasaan klien.
sehingga perawat tidak melakukan
pelanggaran batas, privasi dan
menyinggung perasaan klien.
Tidak mudah terpengaruh oleh masa
lalu klien ataupun diri perawat sendiri.
JENIS KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Potter dan Perry (1993) ada tiga


jenis komunikasi:
1) verbal
2) tertulis
3) non-verbal
yang dimanifestasikan secara
terapeutik
Komunikasi Verbal yang efektif
harus
Jelas dan ringkas
Perbendaharaan Kata (Mudah
dipahami)
Arti denotatif dan konotatif
Selaan dan kesempatan
berbicara
Waktu dan Relevansi
Humor
Komunikasi tertulis
Prinsip-prinsip komunikasi tertulis
terdiri dari :
Lengkap
Ringkas
Pertimbangan
Konkrit
Jelas
Sopan
Benar
Fungsi komunikasi tertulis
1. Sebagai tanda bukti tertulis yang otentik,
misalnya; persetujuan operasi.
2. Alat pengingat/berpikir bilamana
diperlukan, misalnya surat yang telah
diarsipkan.
3. Dokumentasi historis, misalnya surat
dalam arsip lama yang digali kembali untuk
mengetahui perkembangan masa lampau.
4. Jaminan keamanan, umpamanya surat
keterangan jalan.
5. Pedoman atau dasar bertindak, misalnya
surat keputusan, surat perintah, surat
pengangkatan.
Keuntungan Komunikasi
tertulis

1. Adanya dokumen tertulis


2. Sebagai bukti penerimaan dan
pengiriman
3. Dapat meyampaikan ide yang
rumit
4. Memberikan analisa, evaluasi
dan ringkasan
Kerugian Komunikasi tertulis
1. Memakan waktu lama untuk membuatnya
2. Memakan biaya yang mahal
3. Komunikasi tertulis cenderung lebih formal
4. Dapat menimbulkan masalah karena salah
penafsiran
5. Susah untuk mendapatkan umpan balik
segera
6. Bentuk dan isi surat tidak dapat di ubah
bila telah dikirimkan
7. Bila penulisan kurang baik maka akan
membingungkan pembaca
Komunikasi Non Verbal
 Kinesik
adalah pesan non verbal yang
diimplementasikan dalam bentuk bahasa isyarat
tubuh atau anggota tubuh
 Proksemik yaitu bahasa non verbal yang
ditunjukkan oleh “ruang” dan “jarak”
antara individu dengan orang lain waktu
berkomunikasi atau antara individu dengan
objek.
 Haptik seringkali disebut zero proxemics,
artinya tidak ada lagi jarak di antara dua
orang waktu berkomunikasi. Ada ahli
kumunikasi non verbal yang mengatakan
haptik itu sama dengan menepuk-nepuk,
meraba-raba, memegang, mengelus dan
mencubit. Haptik mengkomunikasikan relasi
anda dengan seseorang
 Paralinguistik meliputi setiap
penggunaan suara sehingga dia
bermanfaat kalau kita hendak
menginterprestasikan simbol verbal.
contoh, orang-orang Muang Thai
merupakan orang yang rendah hati, mirip
dengan orang jawa yang tidak
mengungkapkan kemarahan dengan suara
yang keras. Mengeritik orang lain biasanya
tidak diungkapkan secara langsung tetapi
dengan anekdot. Ini berbeda dengan orang
Batak dan Timor yang mengungkapkan
segala sesuatu dengan suara keras
 Artifak dalam komunikasi non verbal
dengan pelbagai benda material
disekitar kita, lalu bagaimana cara benda-
benda itu digunakan untuk menampilkan
pesan tatkala dipergunakan. Tensimeter,
stetoskop, termometer.
 Logo & warna adl Kreasi perancang untuk
menciptakan logo dalam penyuluhan
merupakan karya komunikasi bisnis, namun
model kerja dapat ditiru dalam komunikasi
kesehatan
 Tampilan Fisik Tubuh
Acapkali anda mempunyai kesan tertentu terhadap tampilan
fisik tubuh dari lawan bicara anda. Kita sering menilai
seseorang mulai dari warna kulitnya, tipe tubuh (atletis,
kurus, ceking, bungkuk, gemuk, gendut, dan lain-lain).
Johari Window (Stuart dan Sundeen,
1987) menggambarkan tentang
perilaku, pikiran, perasaan seseorang

1. Diketahui diri 2. Hanya


sendiri dan diketahui
orang lain oleh orang
lain
3. Hanya 4. Tidak
diketahui diketahui
oleh diri oleh
sendiri siapapun
Kuadran 1 : kuadran yang terjadi
perilaku, pikiran dan perasaan yang
diketahui oleh individu dan orang
lain disekitarnya.
Kuadran 2 : disebut kuadran BUTA
karena hanya diketahui oleh orang
lain
Kuadran 3 : disebut rahasia karena
hanya diketahui oleh diri sendiri
Kuadran 4 : adalah bagian yang
tidak diketahui oleh siapapun
Perbedaan hubungan sosial dan
hubungan intim terapeutik
Komponen Hubungan Sosial Hubungan intim
hubungan terapeutik
Saling membuka diri Bervariasi Klien : membuka diri
    Perawat : membuka diri dalam
    rangka menanggapi klien
    saja
Fokus percakapan    
  Tidak dikenal oleh partisipasi Dikenal oleh perawat dan klien
Hubungan    
pengalaman dengan Tidak terkait dan Ada keterlibatan dan
topik percakapan menggunakan pengetahuan menggunakan pengetahuan
  yang tidak berhubungan yang berkaitan
Topik yang tepat    
  Sosial, bisnis, umum, tidak Pribadi dan berhubungan
  pribadi dengan perawat dan klien
    sekarang
Orientasi waktu    
  Masa lalu dan masa Sekarang
  mendatang  
Tahap Komunikasi Terapeutik
Tahap Tugas Perawat
Tahap Tahap prainteraksi terjadi sebelum terjadi
Praintera kontak pertama antara perawat dan klien.
ksi Pada tahap ini perawat melakukan dua
 
kegiatan utama yaitu kegiatan internal dan
kegiatan eksternal
Kegiatan internal adalah kegiatan yang
berhubungan dengan diri sendiri meliputi
orientasi tugas, peningkatan kesadaran
terhadap peran dan fungsi dalam membina
hubungan dan menilai kekuatan dan
kelemahan diri.
Perawat mencoba menggali nilai-nilai dan
mengembangkan sikap terbuka serta
Tahap Perawat dan klien bertemu dan belajar untuk
Orientasi mengidentifikasi masing-masing individu
  dengan menggunakan nama.
Pada tahap ini, penting bagi perawat untuk
memperkenalkan dirinya dengan
menggunakan nama, baik lisan maupun
dengan tulisan.
Perawat harus mengklarifikasi peran masing-
masing pihak untuk menunjukkan tanggung
jawab yg diemban masing-masing dalam
membina hubungan.
Peran perawat pada fase ini sebagai pemimpin
dalam hubungan yaitu perawat dituntut lebih
aktif dan memulai setiap ide untuk membina
hubungan dengan klien.
Perawat membuat kontrak dengan klien
dengan mencantumkan :
Tahap Kerja Merupakan tahap yang paling
lama diantara tahap-tahap
lainnya.
Perawat dan klien menggali
masalah yang dialami klien
untuk memenuhi kebutuhan
klien yang telah diidentifikasi
sebelumnya pada tahap
orientasi.
Perawat dan klien bertemu
untuk menyelesaikan masalah
dan membentuk hubungan
yang saling menguntungkan
Tugas Perawat fase kerja
1) Memenuhi kebutuhan dan mengembangkan pola-
pola adaptif klien.
2) Perawat memberi bantuan yang dibutuhkan
3) Perawat mendiskusikan dengan teknik2 untuk
mencapai tujuan (mis. Diskusi aktivitas memerlukan
bantuan & tdk memerlukan bantuan perawat dll)
4) Perawat melakukan peran care giver (pemberi
pelayanan, sebagai pendidik, dan konselor
mis. upaya meningkatkan motivasi klien untuk
melaksanakan aktivitas peningkatan kesehatan,
program terapi, mengekspresikan perasaan/
pengalaman yg berhubungan dg masalah
kesehatan.
5) Melakukan Interaksi yang memuaskan sehingga
dapat menciptakan situasi dan suasana yg
meningkatkan integritas klien dengan
meminimalkan ketakutan, kecemasan,
ketidakpercayaan dan tekanan pada klien.
Tahap Dimulai ketika klien dan perawat
memutuskan untuk mengakhiri
Terminasi hubungan dengan klien.
Tahap terminasi ada temporer dan
permanen.
Tahap yang paling sulit dan
penting dalam hubungan
terapeutik karena rasa percaya
dan hubungan intim antara
perawat dan klien telah
berlangsung dengan optimal.
Pada tahap ini baik perawat atau
klien akan merasa kehilangan,
klien mungkin cemas tentang
situasi masa depannya, bila masih
ingin memerlukan hubungan
Hal yang harus diperhatikan
perawat saat Hubungan
terapeutik perawat-klien
1. Sikap perawat dalam melakukan
hubungan
Egan dalam Kozier (1983) mengidentifikasi 5
sikap atau cara menghadirkan diri secara fisik
untuk memfasilitasi komunikasi terapeutik:
1) Berhadapan
2) Mempertahankan kontak mata
3) Membungkuk kea rah klien
4) Mempertahankan postur terbuka
5) Rileks
5 KATEGORI KOMUNIKASI
NON VERBAL
Isyarat vocal ; tekanan suara, kualitas suara,
tertawa, irama dan kecepatan bicara
Isyarat tindakan; gerakan tubuh, ekspresi
wajah dan sikap tubuh
Isyarat obyek; pakaian, benda pribadi lainnya
Ruang; kedekatan antara 2 org (sesuai norma
sosial budaya)
Sentuhan; dipegaruhi tatanan budaya, jeis
hubungan, jenis kelompok, usia, harapan

 
2. Materi hubungan
Materi dalam komunikasi terapeutik
diorientasikan untuk mencapai tujuan
hubungan.
Isi (content) komunikasi yang dilakukan sesuai
kontrak yang telah dibuat antara klien dan
perawat sehingga nilai-nilai hubungan
professional tetap terjaga.
3. Komunikasi terapeutik
agar komunikasi yang dilakukan
berguna untuk mempertahankan
hubungan perawat-klien,
mempengaruhi perilaku klien
menuju pola-pola kesehatan,
meningkatkan integritas klien
akhirnya menimbulkan efek
mengatasi klien
Syarat untuk menciptakan
komunikasi yang efektif :
Semua komunikasi harus
ditujukan untuk menjaga harga diri
pemberi dan penerima pesan
Komunikasi yang menciptakan
saling pengertian harus dilakukan
lebih dahulu sebelum memberi
saran, informasi, ataupun masukan.
Teknik komunikasi
terapeutik
Teknik Pengertian Contoh
Diam Tenang, tidak melakukan Duduk atau berjalan
pembicaraanselama bersama klien dengan
beberapa detik atau tenang sambil menunggu
menit klien menyampaikan
pikirandan perasaannya
Mendengar Proses aktif menerima Oh … ya …
informasi dan penjelasan mmm…. Ehhhh…
reaksi seseorang
terhadap pesan yang
diterima
Menghadirk Menggunakan “ Mungkin ada yang ingin
an topic pernyataan atau Bapak diskusikan dengan
pembicaraa pertanyaan yang Saya?”
n yang mendorong klien utnuk
Adakah ynag ingin Ibu
umum berbicara. utarakan?”
Menspesi Membuat “Tampkanya Anda
fikkan pernyataan lebih sedang tidak ingin
spesifik dan bicara?” (tentatif)
tentatif “Anda kok diam
saja?” (umum)
“Apakah Anda
sekarang tidak nafsu
makan?” (umum)
“Apakah Anda tidak
menyukai makana
yang tadi disajikan?”
(tentatif)
Menggunak Menanyakan “Saya ingin
an sesuatu yang mendengar lebih
pertanyaan bersifat luas, yang banyak tentang
terbuka memberi klien mengapa Anda
kesempatan untuk dirawat di sini.”
mengeksplorasi “Ceritakan kepada
(mengungkapkan, Saya keluhan
klarifikasi, Anda!”
menggambarkan,
“Apakah yang
membandingkan,
Anda rasakan
atau
sekarang?”
mengilustrasikan)
“Apa pendapat
Bapak?”
Sentuhan Melakukan kontak Meletakkan tanagn
fisik untuk di atas tangan
meningkatkan klien
kepedulian
Mengecek Metode yang sama Klien : “Suami Saya
persepsi dengan klarifikasi, tidak pernah
atau tetapi pengecekan memperhatikan
memvalidas dilakukan dengan Saya.”
i kata-kata khusus Perawat : “Apakah
yang disampaikan maksud Ibu selama
klien menikah sampai
sekarang Suami
tidak memberi
perhatian kepada
Ibu.”
Menawark Menawarkan “Bolehkah Saya
an diri kehadiran, menemani Ibu di
perhatian, sini?”
dan “Saya akan
pemahaman membantu ibu
tentang berjalan menuju
sesuatu kamar mandi.”
Memberi Memberi informasi “Anda akan
informasi factual secara merasa mual
spesifik tentang klien sedikit setelah
walaupun tidak obat dimasukkan.”
diminta. “Operasi akan
dilaksanakan jam
10 besuk pagi.”

Apakah tidak “Saya kurang tahu


mengetahui rencana tindakan
informasi yang berikutnya, tapi
dimaksud, perawat akan Saya
menyatakan konfirmasi dengan
ketidaktahuannya perawat kepala.”
dan menanyakan
orang yang dapat
Menyatakan Secara aktif Klien : “Saya tidak
kembali dan mendengarkan mau makan lagi.”
menyimpulk pesan utama yang Perawat : “Apakah
an disampaikan klien Anda tidak mau
dan kemudian makan karena
menyampaikan merasa mual?”
kembali pikiran
Klien : “Saya tidak
dan perasaan itu
bisa tidur tadi
dengan
malam.”
menggunakan
kata-kata serupa. Perawat : “Apakah
Bapak tidak bisa
tidur malam
karena banyak
nyamuk di ruang
rawat?”
Mengklarifik Metode membuat “ Maaf, bisakah Ibu
inti seluruh
asi mengulangi
pesan dari
pernyataan klien
perkataan Ibu?”
lebih dimengerti. “Saya agak bingung
Klarifikasi dapat dengan perkataan
dilakukan bila Bapak.”
perawat tidak
dapat “Tampaknya Saya
menyatakan belum begitu
kembali. Perawat mengerti, tolong
dapatmelakukan jelaskan kembali.”
klarifikasi dengan
menyatakan “Apakah yang
kembali pesan dimaksud tadi
dasar/ meminta adalah obat yang
klien mengulang
diberikan lewat
atau menyatakan
kembali pesan selang infuse?”
Reflek Mengembalikan Klien : “Apa yang
si ide, perasaan, bisa Aku
pertanyaan lakukan.”
kepada klien Perawat :
untuk “Menurut Ibu,
memungkinkan kira-kira apa yang
eksplorasi ide Ibu dapat
dan perasaan lakukan?”
mereka terhadap
sesuatu
Menyimpulka Menyatakan Poin “Selama setengah
n dan utama dalam diskusi jam kita telah
merencakan untuk mengklarifikasi berdiskusi persiapan
hal-hal yang relevan kemoterapi .”
yang perlu “Besuk kita akan
didskusikan. mendiskusikan cara
Teknik ini berguna melakukan
pada akhir wawancara penyuntikan insulin.”
atau untuk
mengevaluasi
penguasaan klien
terhadap program
pengajaran kesehatan.
Teknik ini sering
digunakan pada
pendahuluan untuk
menentukan rencana
perawatan berikutnya.
Menyatak Membantu “Telepon yang
an realitas klien berbunyi tadi
membedakan berasal dari
antara yang program televisi.”
nyata dan “Benda yang di
yang tidak atas almari itu
nyata. bukan bangkai
tikus, tapi cuma
kain kotor.”
Pengakua Memberi “Usahkan untuk
n komentar tidak terlalu
dengan teknik kuat bernafas
tidak dengan hidung
menghakimi agar
terhadap perdarahan
perubahan tidak terjadi
periaku lagi.”
seseorang atau “Usahakan
usaha yang Bapak
telah dilakukan. menggunakan
teknik batuk
Klarifika Membantu Klien : “ Saya
si waktu klien tadi pagi
mengklarifika muntah.”
si waktu atau Perawat :
kejadian, “Apakah
situasi, setelah makan
kejadian dan atau
hubungan sebelumnya?”
antar
peristiwa dan
waktu.
Memfokusk Membantu klien “Saya rasa
an mengembangkan saatnya bagi kita
topik yang untuk
penting. Penting membicarakan
bagi perawat rencana
untuk menunggu perawatan luka
klien beberapa pada Bapak.”
saat tentang
tema apa yang
mereka
sampaikan
(perhatikan)
sebelum
memfokuskan
pembicaraan.
HAMBATAN
KOMUNIKASI
RESISTENS
Perawat berfokus pada diri
sendiri
Trust belum terbina
Perawat terlalu banyak membuka
diri
Terjadi krn perawat terlalu cepat
menggali masalah klien yg
bersifat pribadi.
TRANSFERENS
Klien ketergantungan
Klien membenci perawat
Perawat terpuruk : tdk bisa
menerima respon emosional klien
Sering terjadi bila perawat dan
klien tidak ada pada tujuan atau
rencana kesepakatan bersama
KONTERTRANSFERENS
Terjadi terutama ketika klien
mengkritik dan menentang
Alhamdulillah....

Anda mungkin juga menyukai