PERAWATAN PALIATIF
PERAWATAN PALIATIF
OLEH
FADJARUDDIN ILYAS
DEFINISI
PERAWATAN PALIATIF
Perawatan paliatif adalah pendekatan yang
bertujuan meningkatkan kualitas hidup pasien
(dewasa dan anak-anak) dan keluarga dalam
menghadapi penyakit yang mengancam jiwa, dengan
cara meringankan penderitaan rasa sakit melalui
identifikasi dini, pengkajian yang sempurna, dan
penatalaksanaan nyeri serta masalah lainnya baik
fisik, psikologis, sosial atau spiritual. (World Health
Organization (WHO) 2016).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menekankan lagi
bahwa pelayanan paliatif berpijak pada pola dasar
berikut ini :
1. Meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kematian
sebagai proses yang normal.
2. Tidak mempercepat atau menunda kematian.
3. Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang menganggu.
4. Menjaga keseimbangan psikologis dan spiritual.
5. Berusaha agar penderita tetap aktif sampai akhir
hayatnya.
6. Berusaha membantu mengatasi suasana dukacita pada
keluarga.
DEFINISI KOMUNIKASI
Definisi Komunikasi Istilah ‘komunikasi’
(communication) berasal dari Bahasa Latin
‘communicatus’ yang artinya berbagi atau menjadi milik
bersama. Dengan demikian komunikasi menunjuk pada
suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai
kebersamaan. Secara har fiah, komunikasi berasal dari
Bahasa Latin: “Communis” yang berarti keadaan yang
biasa, membagi. Dengan kata lain, komunikasi adalah
suatu proses di dalam upaya membangun saling
pengertian. Jadi kominukasi dapat diartikan suatu
proses pertukaran informasi di antara individu melalui
sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku.
(Riswandi, 2009).
KOMUNIKASI DALAM PERAWATAN PALIATIF
1. Komunikasi Verbal
Menggunakan kata-kata yang diungkapkan atau
ditulis. Hal yang harus diperhatikan :
a. Kesederhanaan ; Kalimat yang digunakan harus
sederhana, mudah dimengerti, singkat dan jelas.
b. Kejelasan ; Komunikasi bias lebih jelas apabila ada
kecocokan dengan apa yang diungkapkan dan yang
diekspresikan oleh wajah serta gerakan tubuh.
c. Tepat waktu dan relevan ; Perawat harus peka
terhadap kebutuhan yang sedang dirasakan oleh
pasien.
2. Komunikasi Non Verbal
Komunikasi yang menyangkut ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan
sikap tubuh.
Hal yang perlu diperhatikan :
1. Sikap tubuh dan cara berjalan ; Sikap tubuh dan cara berjalan dapat
menunjukan suasana hati dan kondisi fisik seseorang. Sikap tubuh
yang tegak, aktif, dan jalannya mempunyai tujuan menunjukan
bahwa orang tersebutu merasa nyaman dan aman secara fisik
maupun emosionalnya.
2. Ekspresi wajah ; Wajah, terutama mata, otot-otot disekitar mata
dan mulut dapat mengekspresikan macam-macam emosi seperti
kegemberiaan, kesedihan, kemarahan, kekecewaan, ketakutan,
malu, dan seterusnya.
3. Gerakan Tangan : Gerakan tangan adalah suatu komunikasi yang
penuh arti. Gerakan tangan bisa mengkomunikasikan macam-
macam perasaan.
Prinsip Komunikasi Terapeutik
a. Mendengarkan ( Listening)
Mendengarkan orang lain dengan penuh perhatian akan menunjukan bahwa apa yang dikatakannya adalah
penting.
b. Pertanyaan Terbuka (Broad Opening)
Memberikan inisiatif kepada klien, mendorong klien untuk menyeleksi topic yang akan dibicarakan.
c. Mengulang (Restarting)
Berguna untuk memvalidasi untuk menguatkan ungkapan klien dan memberi indikasi perawat untuk
mengikuti pembicaraaan.
d. Penerimaan (Acceptance)
Mendukung dan menerima informasi dengan tingkah laku yang menunjukan ketertarikan dan tidak menilai.
e. Klarifikasi
Merupakan teknik yang digunakan bila perawat ragu, tidak jelas, tidak mendengar atau klien malu
mengemukakan informasi dan perawat mencoba memahami situasi yang digambarkan klien.
f. Refleksi
Refleksi ini dapat berupa refleksi isi dengan cara memvalidasi apa yang didengar, refleksi perasaan dengan
cara memberi respon pada perasaan klien terhadap isi pembicaraan agar klien mengetahui dan menerima
perasaannya.
g. Asertif
Asertif adalah kemampuan dengan cara menyakinkan dan nyaman mengekspresikan pikiran dan perasaan diri
dengan tetap menghargai hak orang lain.
h. Memfokuskan
Teknik untuk menjaga pembicaraan tetap menuju tujuan yang lebih spesifik, lebih jelas, dan berfokus pada
realitas.
i. Membagi persepsi
Teknik dengan cara meminta pendapat klien tentang hal-hal yang dirasakan dan difikirkan.
j. Identifikasi “tema”
Teknik dengan mencari latar belakang masalah klien yang muncul dan
berguan untuk meningkatkan pengertian dan eksplorasi masalah yang
penting.
k. Diam
Teknik yang bertujuan untuk mengorganisir pemikiran, memproses
informasi, menunjukan bahwa perawat bersedia menunggu respon.
l. Informing
Teknik yang menyediakan informasi dengan tujuan untuk mendapatkan
respon lebih lanjut.
m. Humor
Teknik yang digunakan utnuk membantu mengurangi ketegangan dan rasa
sakit yang disebabkan oleh stress, dan meningkatkan keberhasilan perawat
dalam memberikan dukungan emosional terhadap klien.
n. Saran
Teknik yang bertujuan memberi alternative ide untuk pemecahan masalah.
TERIMA KASIH