HIPERTENSI
Disusun oleh :
20101440119074
SEMARANG
2019/2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan
adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya dan
meningkatkan perkembangan fisik, mental,emosional, serta sosial dari tiap anggota
keluarga. Menurut (Friedman,1998) di dalam keluarga ada beberapa tahap
perkembangan yaitu, keluarga baru, keluarga sedang mengasuh anak, keluarga dengan
anak usia pra sekolah,keluarga dengan anak usia sekolah, keluarga dengan anak
remaja, keluarga dengan anak dewasa, keluarga usia pertengahan,keluarga usia lanjut.
Di dalam keluarga Ny. U tahap perkembangan keluarganya adalah keluarga
dengan anak dewasa. Perkembangan keluarga dengan tahap perkembangan dewasa
merupakan tahap perkembangan yang dimulai saat anak pertama meninggalkan
rumahnya. Lamanya tahap ini tergantung pada jumlah anak dalam satu keluarga atau
jika anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua. Tujuan utama
pada tahap ini adalah mengorganisasi kembali untuk tetap berperan dalam melepas
anak untuk hidup mandiri. Keluarga mempersiapkan anaknya yang tertua untuk
membentuk keluarga sendiri dan tetap membantu anak terakhir untuk hidup mandiri,
Membantu orang tua suami atau istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua
(Gusti, 2013). Pada tahap perkembangan keluarga dengan anak dewasa didapatkan
salah satu masalah kesehatan yang muncul yaitu hipertensi.
Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi adalah suatu Keadaan kronis
yang ditandai dengan meningkatkan tekanan darah > 140/90 mmHg. Keadaaan
tersebut mengakibatkan jantung berkerja lebih lambat untuk mengedarkan darah
keseluruh tubuh melalui pembuluh darah. Hal ini dapat menganggu aliran darah,
merusak pembulu darah, bahkan menyebabkan penyakit degeneratif, hingga
kematian. Maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan asuhan keperawatan
keluarga dengan penyakit hipertensi.
B. Rumusan masalah
1. Apa definisi keluarga ?
2. Apa fungsi keluarga ?
3. Apa tahap dan tugas perkembangan keluarga ?
4. Apa tahap kemandirian keluarga ?
5. Apa definisi hipertensi ?
6. Apa faktor penyebab hipertensi ?
7. Apa tanda gejala hipertensi ?
8. Apa komplikasi hipertensi ?
9. Apa tindakan pencegahan dan perawatan hipertensi ?
10. Bagaimana asuhan keperawatan (pengkajian-intervensi) secara teori ?
C. Tujuan
Tujuan umum :
Diperoleh pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan keperawatan
keluarga dengan masalah utama hipertensi pada Ny. U di wilayah Nongkosawit
Gunungpati.
Tujuan khusus :
1. Untuk mengetahui definisi keluarga
2. Untuk mengetahui fungsi keluarga
3. Untuk mengetahui tahap dan tugas perkembangan keluarga
4. Untuk mengetahui tahap kemandirian keluarga
5. Untuk mengetahui definisi hipertensi
6. Untuk mengetahui faktor penyebab hipertensi
7. Untuk mengetahui tanda gejala hipertensi
8. Untuk mengetahui komplikasi hipertensi
9. Untuk mengetahui tindakan pencegahan dan perawatan hipertensi
10. Untuk mengetahui asuhan keperawatan (pengkajian-intervensi) secara teori
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep keluarga
1. Pengertian
Keluarga merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu
berinteraksi satu dengan yang lain (Mubarak, 2011).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu
atap dalam keadaan saling ketergantungan (Setiadi, 2012). Sedangkan menurut
Friedman keluarga adalah unit dari masyarakat dan merupakan lembaga yang
mempengaruhi kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat, hubungan yang erat
antara anggotanya dengan keluarga sangat menonjol sehingga keluarga sebagai
lembaga atau unit layanan perlu di perhitungkan.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa keluarga yaitu
sebuah ikatan (perkawinan atau kesepakatan), hubungan (darah ataupun adopsi),
tinggal dalam satu atap yang selalu berinteraksi serta saling ketergantungan.
2. Tipe keluarga
1) Secara Tradisional
Keluarga dengan tipe tradisional dibagi menjadi yaitu sebagai berikut ini :
a. Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang hanya terdiri dari
ayah, ibu dan anak yang diperoleh dari keturunan atau adopsi atau
keduanya
b. Keluarga besar (Extended Family) adalah keluarga inti ditambah dengan
anggota keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah (kakek-
nenek, paman-bibi)
2) Secara Modern (berkembang peran individu dan meningkatnya rasa
individualism maka pengelompokkan tipe kelaurag selain diatas adalah ):
a. Tradisional Nuclear
Keluarga inti (ayah,ibu dan anak) tinggal dalam satu rumah ditetapkan
oleh saksi-saksi legal dalam suatu ikatan perkwainan, satu atau keduanya
dapat bekerja diluar rumah
b. Reconstituted Nuclear
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkwainan kembali
suami/istri , tinggal dalam pembentukan satu rumah dengan
anakanaknya, baik itu bawaan dari perkawinan baru, satu/keduanya
dapat bekerja diluar rumah.
sekolah/perkwainan/meniti karier
d. Dyadic Nuclear
Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak yang
keduanya atau salah satu bekerja dirumah
e. Single Parent
Satu orangtua sebagai akibat perceraian atau
kematian pasangannya dan anak-anaknya dapat tinggal dirumah atau
diluar rumah
f. Dual Currier
Yaitu suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa anak
g. Commuter Married
Suami istri atau kedua orangtuanya orang karier dan tinggal terpisah
pada jarak tertentu. keduanya saling mecari-cari waktu tertentu
h. Single Adult
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya
keinginan untuk kawin
i. Three Generation
Yaitu tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah
j. Institusional
Yaitu anak anak atau orang-orang dewasa tinggal dalam suatu panti-panti
k. Communal
Yaitu satu rumah terdiri dai dua atau lebih pasangan yang monogami
dengan anak-anaknya dan bersama sama dalam fasilitas
l. Group Marriage
Yaitu satu perumahan terdiri dari orang tua dan keturunannya didalam
satu kesatuan keluarga dan tiap individu adalah kawin dengan yang lain
dan semua adalah prangtua dari anak-anak
n. Cohibing Couple
Yaitu dua orang atau satu psangan yang tinggal bersama tanpa kawin
1) Diuretik (Hidroklorotiazid)
Diuretik bekerja dengan cara mengeluarkan cairan berlebih dalam tubuh
sehingga daya pompa jantung menjadi lebih ringan.
2) Penghambat simpatetik (Metildopa, Klonidin dan Reserpin) Obat-obatan
jenis penghambat simpatetik berfungsi untuk menghambat aktifitas saraf
simpatis.
3) Betabloker (Metoprolol, Propanolol dan Atenolol)
Fungsi dari obat jenis betabloker adalah untuk menurunkan daya pompa
jantung, dengan kontraindikasi pada penderita yang mengalami
gangguan pernafasan seperti asma bronkial.
Mengonsumsi alkohol lebih dari 2 gelas per hari pada pria atau lebih dari
1 gelas per hari pada wanita dapat meningkatkan tekanan darah, sehingga
membatasi atau menghentikan konsumsi alkohol dapat membantu dalam
penurunan tekanan darah (PERKI, 2015).
4) Menghindari merokok
Merokok meningkatkan resiko komplikasi pada penderita hipertensi
seperti penyakit jantung dan stroke. Kandungan utama rokok adalah
tembakau, didalam tembakau terdapat nikotin yang membuat jantung
bekerja lebih keras karena mempersempit pembuluh darah dan
meningkatkan frekuensi denyut jantung serta tekanan darah(Dalimartha,
2008).
5) Penurunan Stress
6) Aromaterapi (relaksasi)
C. Asuhan keperawatan
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan keperawatan, agar
diperoleh data pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadaan keluarga.
Sumber informasi dari tahapan pengkaajian dapat menggunakan metode
wawancara keluarga, observasi fasilitas rumah, pemeriksaan fisik pada anggota
keluarga dan data sekunder. Hal-hal yang perlu dikaji dalam keluarga adalah :
a. Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
1) Nama kepala keluarga
2) Alamat dan telepon
3) Pekerjaan kepala keluarga
4) Pendidikan kepala keluarga
5) Komposisi keluarga dan genogram
6) Tipe keluarga
7) Suku bangsa
8) Agama
9) Status sosial ekonomi keluarga
10) Aktifitas rekreasi keluarga
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga meliputi :
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini ditentukan dengan anak
tertua dari keluarga inti.
2) Tahap keluarga yang belum terpenuhi yaitu menjelaskan
mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga
serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum
terpenuhi.
3) Riwayat keluarga inti yaitu menjelaskan mengenai riwayat
kesehatan pada keluarga inti yang meliputi riwayat penyakit
keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga,
perhatian terhadap pencegahan penyakit, sumber pelayanan
kesehatan yang biasa digunakan keluarga serta pengalaman-
pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.
4) Riwayat keluarga sebelumnya yaitu dijelaskan mengenai
riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan istri.
c. Pengkajian Lingkungan
1) Karakteristik rumah
2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW
3) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
4) Sistem pendukung keluarga
d. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi keluarga yaitu menjelaskan mengenai cara
berkomunikasi antar anggota keluarga.
2) Struktur kekuatan keluarga yaitu kemampuan anggota keluarga
mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk merubah
perilaku.
3) Struktur peran yaitu menjelaskan peran dari masing-masing
anggota keluarga baik secara formal maupun informal.
4) Nilai atau norma keluarga yaitu menjelaskan mengenai nilai dan
norma yang dianut oleh keluarga yang berhubungan dengaan
kesehatan.
5) Fungsi keluarga :
a) Fungsi afèktif, yaitu perlu dikaji gambaran diri anggota
keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga,
dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lain, bagaimana
kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana
keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.
b) Fungsi sosialisai, yaitu perlu mengkaji bagaimana
berinteraksi atau hubungan dalam keluarga, sejauh mana
anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan
perilaku.
c) Fungsi perawatan kesehatan, yaitu meenjelaskan sejauh mana
keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlu dukungan serta
merawat anggota keluarga yang sakit. Sejauh mana
pengetahuan keluarga mengenal sehat sakit.
Kesanggupan keluarga dalam melaksanakan perawatan
kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga dalam
melaksanakan tugas kesehatan keluarga, yaitu mampu
mengenal masalah kesehatan,mengambil keputusan untuk
melakukan tindakan, melakukan perawatan kesehatan pada
anggota keluarga yang sakit, menciptakan lingkungan yang
dapat meningkatan kesehatan dan keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di lingkungan
setempat.
d) Pemenuhan tugas keluarga. Hal yang perlu dikaji adalah sejauh
mana kemampuan keluarga dalam mengenal, mengambil
keputusan dalam tindakan, merawat anggota keluarga yang
sakit, menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan dan
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada.
6) Stres dan koping keluarga
a) Stressor jaangka pendek dan panjang
- Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga
yang memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang dari 5
bulan.
- Stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialami
keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih
dari 6 bulan.
b) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/ stressor
c) Strategi koping yang digunakan keluarga bila menghadapi
permasalahan.
d) Strategi adaptasi fungsional yang divunakan bila menghadapi
permasalah
e) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap semua anggotaa
keluarga. Metode yang digunakan pada pemeriksaan fisik tidak
berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik. Harapan keluarga
yang dilakukan pada akhir pengkajian, menanyakan harapan
keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada.
2. Diagnosa keperawatan
1) Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis
2) Manajemen kesehatan tidak efektif b.d Kurang terpapar informasi
3. Intervensi
1) Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis
Manuntung, Alfeus. 2018. Terapi perilaku kognitif pada pasien hipertensi. Malang : Wineka
Media
WHO. (2014). Global Target 6:A 25% relative reduction in the prevalence of reise
blood pressure or contain the according to national circumstances.
Mubarak, Wahid Iqbal. (2011). Ilmu Pengantar Komunitas. Jakarta: Salemba Medika.
Setiadi. (2012). Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu
Friedman, M.M et al. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori, dan Praktik. Ed
5. Jakarta: EGC
Irianto, Koes. (2014). Epidemiologi Penyakit Menular dan Tidak Menular, Panduan Klinis.
Bandung: Alfa Beta
PPNI. 2016. Standar Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1.
Jakarta : DPP PPNI.
PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI.
PPNI. 2018. Standar Intervemsi Keperawatan : Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1.
Jakarta : DPP PPNI.
Friedman, M. M. (1998). Keperawatan Keluarga Teori dan Praktek, Edisi 3. Jakarta: EGC